2.7 Penjelasan Kode Etik Kebidanan (1)

2.7 Penjelasan Kode Etik Kebidanan
1.

Bab I. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

a.

Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan melindungi dan menghamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas dan pengabdianya.

1.

Bahwa bidan harus melakukan tugasnya berdasarkan tugas dan fungsi bidan yang telah
ditetapkan sesuai dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab.

2.

Bahwa bidan dalam melakukan tugasnya, harus member layanan yang optimal kepada siapa
saja, dengan tidak membedakan, pangkat dan kedudukan golongan, bangsa dan agama.

3.


Bahwa tidak akan menceritakan kepada orang lain dan merahasiakan segala yang berhubungan
dengan tugasnya.

4.

Bidan hanya boleh membuka rahasia pasien / klien apa bila diminta untuk keperluan kesaksian
pengadilan.

b.

Setiap bidan dalam menjalakna tugas profesinya, menjunjung tinggi harkat dan mertabat
kemanusiaaan yang utuh dan memelihara citra bidan

1.

Bahwa bidan pada hakikatnya manusia ktermasuk klien membutuhakan penghargaan dan
pengakuan hakiki baik dari golongan masyarakat intelektual, menegah maupun kelompok
masyarakat kurang mampu. Oleh karena itu, bidan harus menunjukan sikap yang manusiawi
(sabar, lemah lembut dan iklas) dalam member pelayanan.


2.

Dilandasi siakap menghargai martabat setiap insane, maka buidab harus memberi pelayanan
professional yang memadai kepada setiap klienya.

3.

Professional, artinya member pelayanan sesuai dengan bidang ilmu yang di miliki dan manusiwi
secara penuh, tanpa mementingkan kepentingan diri sendiri tetapi mendahulukan kepentingan
klien seerta menghargai klien sebagai mana bidan menghargai dirinya sendiri.

4.

Bidann member pelayanan, harus menjaga citra bidan, arti bidan sebagai profesi memiliki nilai
nilai pengabdian yang sangat esensial, yaitu bahwa jasa yang diberikan kepada kleinya adalah
sautu kebajikan social, karena masyarakat akan merasa dirugikan atas ketidak hadiran bidan.
Pengabdian dan pelayanan bidan adalah dorongan hati nurani yang tidak mendahulukan bala
jasa.


c.

Setiap bidan dalam menjalakan tugasnya, senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga.

1.

Bidan dalam melaksanakan pelayananya, harus sesuai dengan tuga dan kewajibanya yang telah
digariskan dalam peraturan mentri kesehatan no 900/Permenkes/IX/2010.

a.

Memberi penerangan dan penyuluhan baik di RS, Puskesmas, RB, Posyandu, BPS dan
masyarakat

b.

Melaksanakan bimbingan kepada tanaga kesehatan yang blebih rendahtermasuk pembinaan
dukun dukun bersalin


c.

Melayani kasus ibu mulai dari pengawasan kehamilan, pertolongan persalinan normal, termasuk
persalinan letak sungsang multipara, melakukan episiotomy, penjahitan luka perineum tingkat I
dan tingkat II.

d.
e.

Perawatan nifas dan ibu menyusui termasuk pemberian uterotonika
Member pelayanan kontrasepsi tertentu sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah/program
pemerintah yang sedang dilaksanakan.

2.

Melayani bayi dan anak pra sekolah termasuk pengawasan pertumbuhan dan perkembangan bayi
dan anak, pemberian vaksinasi sesuai dengan usia, melaksanakan perawatan bayi dan member
petunjuk kepada ibu tentang makanan bayi termasuk cara menyusui yang baik dan benar serta
makanan tambahan sesuai dengan usia anak.


3.

Member obat obatan terentu dalam kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi klien.

4.

Mengadakan konsultasi dengan profesi kesehatan lainya dalam kasus kasus yang tidak diatasi
sendiri.

a.
b.

Kehamilan resiko tinggi, termasuk versi luar dan digital pada kasus digital
Pertolongan persalinan sungsang primigravida dan pertolongan vakum pada kepala dasar
panggul.

c.

Pertolongan masa nifas dengan pemberian antibiotic pada infeksi baik secara oral maupun
suntikan.


d.

Member pertolongan kegawatdaruratan melalui pemberian infus guna mencegah syok dan
mengatasi perdarahan pasca persalinan termasuk pengeluaran uri dan manual

e.

Mengatasi kedaruratan eklampsia dan mengatasi infeksi bayi baru lahir.

5.

Bidan melaksanakan peranya di tengah kehidupan masyarakat

a.

Berperan sebagai penggerak peran serta masyarakat dengan mengali dan membengkitkan peran
aktif masyarakat

b.


Berperan sebagai motivator yang dapat memotivasi masyarakat untuk berubah dan berkembang
kearah perakal, per asa dan perilaku yang lebih baik.

c.

Berperan sebagai pendidik, yang ma,pu mengubah masyarakat dari tidak tahu menjadi tahu.

d.

Berperan sebagai innovator atau pemburu yang membawa hal hal baru yang dapat mengubah
keadaan kearah lebih baik, oleh karena itu, bidan harus selalu siap menerima pembaharuaan.

d.

Setiap bidan dalm menjankan tugasnty, mendahulukan kepentingan kilen, menghormati nilainilai yang berlaku di masyarakat.

1.

Kepentingan klien berada diatas kepentingan sendiri maupun kelompok, artinya bidan harus

mampu menilai situasi saat ia menghadapi klienya . utamakan pelayanan yang dibutuhka klien
dan mereka tidak boleh di ttinggalkan begitu saja.

2.

Bidan harus mengfhormati hak klien antara lain :

a.

Klien berhak memperoleh kesehatan yang memadai

b.

Klien berkah memperoleh perawatan dan pengobatan

c.

Klien berhak untuk dirujuk pada institusi / bidang ilmu yang lain sesuai dengan permasalahanya

d.


Klien mempunyai hak untuk menghadapi kematian dengan tenang

3.

Bidan menghormati nilai nilai yang ada di masyarakat artinya :

a.

Bidan harus mampu menganalisis nilai nilai yang ada di mayarakat tempat ia tugas

b.

Bidan mampu menghargai nilai nilai masyarakat setampat

c.

Bidan mapu beradaptasi dengan nilai nilai budaya masyarakat tempat ia berada.

e.


Setiap bidan dalam menjalakan tugasnya senatiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga
dan mayarakat dengan identitas yang sama sesuia dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan
yang di milikinya.

1.

Ketika bidan sudah siap berangakat ke suatu pertemuan, mendadak dating klien untuk
berkonsultasi / partus, tentu saja kepentingan klien yang diutamakan sekalipun pertemuan
tersebut sangat penting, dengan catatan usahakan agar mengutus oarng lain kepertemuan tersebut
untuk meberi kabar.

2.

Ketika bidan sudah siap kekantor/ puskesmas/ kerja, mendadak ada seorang angota keluarga
datang meminta bantuan untuk menolong seorang bayi yang kejang, tentu saja, kiat
mengutamakan permintaan untuk meliha anak kejang tersebut terlebih dahulu.

3.


Bidan sudah merencanakan cutikkeluar kota, namun sebelum berangkat pamong meminta untuk
member ceramah mengenai ASI kepada masyarakat, tentu haln ini di dahulukan

f.

Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya,
dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal.

1.

Bidan harus mengadakan kunjungan rumah atau masyarakat untuk meberi penyuluhan serta
motivasi agar masyarakat atau membentuk posyandu kepada ibu yang mempunyai balita/ibu
hamil, untuk memeriksakan diri di posyandu.

2.

Bidan dimana saja berada, baik dikantor, puskesmas, BPS, maupun berada ditengah tengah
masyarakat lingkungan tempat tinggal, harus selalu member motivasi untuk senantiasa hidup
sehat.

2.

Bab II. Kewajiban bidan terhadap tugasnya

a.

Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan parirurna kepada klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemempuan profesi yang di milikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.

1.

Melaksanakan pelayanan yang bersifat pencegahan seperti asuahan antenatal (ANC), member
imunisasi, KIE, sesuai dengan kebutuhan.

2.

Member pelayanan yang bersifat pengobatan sesuai dengan wewenang bidan, contoh member
suntikan ergometrin, syntocinon, insfus dll

3.

Member pelayan yang bersifat promotif/peningkatan kesehatan, seprti member roboransia.

4.

Member pelayanan yang bersifat rehabilitative contoh senam nifas, penghayatan gizi, bimbingan
mental.

b.

Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dan mengambil
keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.

1.

Menolong partus dirumah sendiri, di puskesmas, di rimah sakit dan partus luar.

2.

Mengadakan pelayanan konsultasi terhadap ibu, bayi dan KB sesujuk dengan wewenangnya.

3.

Merujuk pasein yang tidak dapat di tolong ke RS yang di miliki fasilitas lebih lengkap.

c.

Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangann yang dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila di minta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan
kepentingan klien.

1.

Ketika bertugas, bidan tidak di benarkan menceritakan segala sesuatu yang di ketahuinya kepada
siapa pun termasuk keluarganya contoh bidan menemukan pasien dengan penyakit sifilis atau
gonore. Kadang kadang pasien menceritakan keadan rumah tangganya kepada bidan dan bidan
tidak boleh menceritakan kepad suami, keluarga atau orang lain.

3.

Bab III. Kewajiban Bidan terhadap sajawat dan tenaga kesehatan lainnya

a.

Setiap bidan harus memiliki hubungan baik dengan teman sejawat untuk menciptaka suasana
kerja yang serasi.

1.

Daalam melaksanakan tugas kebidanan baik pemerintah/non pemerintah jika ada sejawat yang
berhalangan (cuti), bidan dapat saling menggantikan, sehingga pelayanan tetap berjalan.

2.

Sesame sejawat harus saling mendukung, misalnya dengan mengadakan arisan, piknik bersama,
mengunjungi teman yang sakit, memenuhi undangan perkawanian keluarga, khitanan.

b.

Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainya.

1.

Kilen A memeriksakan kehamilan pada bidan B, namun pada waktu mau bersalin,klien datang
ke bidan C. sikap bidan C harus menjelaskan kepada klien bahwa riwayat kehamilan berada pada
bidan B, sehingga sebaiknya persalinan di tolong bidan B, akan tetapi, jika klien tidak
mengingikanya, bidan C harus menolong persalinanya, dengan member tahu bidan B dan

sekaligus menayakan riwayat ANC nya. Kecuali jika pasein segera melahirkan dan ridak sempat
berkomunikasi lagi dengan bidan B, bidan C harus menolonganya dan setelah itu memberitahu
bidan B.
2.

Dalam menerapkan lokasi BPS, perlu diperhatika jarak dengan BPS yang sudah ada.

3.

Jika mengalami kesulitan, bidan dapat salling membantu dengan mengonsultasikan kesulitan
dengan sejawat

4.

Dalam kerjasama antar teman sejawat, konsultasi atau pertolongan mendadak hendaknya
melibatkan imbalan yang sesuai dengan kesepakan bersama.

4. Bab IV. Kewajiban bidan terhadap profesinya
a.

Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dan
menampilakan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepaa
masyarakat

1.

Jadi panutan dalam hidupnya

2.

Berpenampilan yang baik

3.

Tidak membeda bedakan pengkat, jabatan, golongan

4.

Menjaga mutu pelayanan profesinya sesuai dengan standar yang telah ditemukan

5.

Dalam menjalankan tugasnya, bidan tidak diperkenakan mencari keuntungan pribadi dengan
menjadi agen promosi suatu produk.

6.

Mengunakan pakaina dinas dan kelengkapanya hanya dalam waktu dinas.

b.

Setiap bidan harus senantiasa mengembengkan diri dan meningkatkan kempuan profesinya
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.

Mengembengkan kemampuan dilahann praktek

2.

Mengikuti pendidikan formal

3.

Mengikiti pendidikan kelanjutan melalui penataran, seminar lokakarya, symposium, membaca
majalah, buku lain lain secara pribadi.

c.

Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejeninya yang
dapat meningkatkan mutu dan citra p[rofesinya.

1.

Membantu pembuatan perencanaan penelitian kelompok

2.

Membentu pelaksanaan proses penlitian dalam kelompok

3.

Membentu pengelolaan hasil penelitian kelompok

4.

Membantu pembuatan laporan penelitiankelompok

5.

Membantu perencanaan penelitian mandiri

6.

Melaksanakan penelitian mandiri

7.

Mengelola hasil penelitian

8.

Membuat laporan penelitian.

5.

Bab V. Kewajiban Bidan terhadap diri sendiri

a.

Setiap bidan harus memelihara kesehatan agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan
baik.

1.

Memerhatikan kesehatan perorangan

2.

Memperhatikan kesehatan lingkungan

3.

Memeriksa diri secara berkala setiap setahun sekali

4.

Jika mengalami sakit atau keseimbangann tubuh terganggu, segera memeriksakan diri ke dokter

b.

Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan sesuai dengan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknoligi.

1.

Membaca buku buku kesehatan, kebidanan, keperawatan pada umumnya bahkan pengetahuan
umum.

2.

Menyempatkan membaca Koran

3.

Berlangganan maslah profesi, majalah kesehatan.

4.

Mengikuti penataran berkala seperti simulasi, symposium, lokakarya tentang kesehatan
umumnya, kebidanan kesehatan.

5.

Mengadakan latihan berkala seperti simulasi atau demontrasi untuk tindakan yang jarang terjadi,
pada kesempatan pertemuan IBI di tingkat kecamatan, cabang, dearah atau pusat.

6.

Mengundang pakar untuk member ceramah atau diskusi pada kesempatan pertemuan rutin,
misalnya bulanan.

7.

Mengisi ruprik bulletin

8.

Mengadakan kaunjungan atau studi perbandingan kerumah sakit rumah sakit yang lebih maju ke
daerah daerah terpencil.

9.

Membuat tulisan atau makalah secara bergantian, yang di sajikan dalam kesempatan pertemuan
rutin.

6.
a.

Bab VI. Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa bangsa dan tanah air.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan ketentuan ketentuan
kesehatan khususnya dalam pelaksanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan
kesehatan keluarga.

1.

Bidan harus mempelajari perundangan undangan kesehatan Indonesia dengan cara :

a.

Menyebarluaskan informasi atau perundangan undangan yang dipelajri kepada anggota

b.

Mengundang ahli atau penceramah yang di butuhkan

2.

Mempelajari program pemerintah, khususnya menangani pelayan kesehatan di Indonesia

3.

Mengidentifikasi perkembangan kurikulum sekolah tenaga kesehatan umunya, keperawatan dan
kebidanan khususnya.

b.

Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran kepada
pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan kesehatan keluagra.

1.

Bidan harus menyampaikan laporan kepada setiap \jajaran IBI tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan melaksanakan tugasa bidan di daerah, termasuk faktor penunjang maupun
penghambat pelaksanaan tugas itu.

2.

Mencoba membuat penelitian tentang masalah yang sering terjadi di masyarakat yang
berhubungan dengan tugas profesi kebidanan, misalnya penelitian mengenai :

a.

Berapa biaya standar persalinan normal di suatu daerah

b.

Berapa banyak animo masyarakat di suatu daerah terhadap fasilitas KIA/KB yang telah di
sediakan oleh pemerintah.

2.8 Penutup
a.

Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari hari senantiasa menghayati dan
mengamalkann kode etik bidan Indonesia.

b. Setiap bidan senantiasa memberi pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat
sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan pada kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat.

c.

Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana
kerja yang serasi.

d.

Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjunng tinggi citra profesinya dengan
menampilkan keperibadian yang tinggi dan memberi pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.

e. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan
baik.
f.

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan
pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan
keluarga serta masyarakat.

g. Setiap bidan harus melakukan kewajiban-kewajibannya, kewajiban bidan terhadap masyarakat,
kewajiban bidan terhadap tugasnya, kewajiban bidan terhadap sejawatnya, kewajiban bidan
terhadap profesinya, kewajiban bidan terhadap dirinya sendiri, serta kewajiban bidan terhadap
nusa bangsa dan negara.

KODE ETIK BIDAN

Kode Etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya dimasyarakat.
Secara umum kode etik tersebut berisi 7 bab yang dapat dibedakan menjadi tujuh
bagian, yaitu :

1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyrakat (6 butir)
a. Setiap bidan senantiasa menjujung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumapah
jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
b. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung ringgi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memlihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada. Peran,
tugas, dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyrakat.

d. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
kliery

menghormati

hak

klien

dan

menghormati

nilai-nilai

yang

berlaku

dimasyarakat.
e.

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.

f.

Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan

tugasnya,

dengan

mendorong

partisipasi

masyarakat

untuk

meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.

2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
b. Setiap berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi
dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.

3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan (2 butir)

a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan
suasana kerja yang sesuai.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

4.

Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)

a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya
dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang
bermutu kepada masyarakat.
b. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan Kebidanan Komunitas
meningkatkan

kemampuan

profesinya

sesuai

dengan

perkembangan

ilmu

pengetahuan dan teknologi.
c. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya yang iapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
a.

Setiap bidan harus memeiihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan baik.

b. Setiap

bidan

seyogyanya

berusaha

untuk

meningkatkan

pengetahuan

keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

dan

6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2
butir)
a. Setiap bidan dalam menjarankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuanketentuan pembrintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan
KIA/KB dan kesehatan keluarga.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya
kepada pemeriniah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
7. Penutup (1 butir)
Sesuai dengan kewenangan dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan,
kode etik merupakan pedoman dalam tata cara keselarasan dalam pelaksanaan
pelayanan kebidanan profesional.