UJI TOKSISITAS FRAKSI n-BUTANOL BERUWAS LAUT (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Irma Santi, Sitti Nurbaezurah Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : Irma_UMI01yahoo.com ABSTRACT - UJI TOKSISITAS FRA

  ISSN : 2085-4714

UJI TOKSISITAS FRAKSI n-BUTANOL BERUWAS LAUT (Scaevola taccada

(Gaertn.) Roxb.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST

  

Irma Santi, Sitti Nurbaezurah

  Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email :

  

ABSTRACT

The research on Toxicity Test Of n-Butanol Fraction Beruwas Laut (Scaevola

taccada (Gaertn.) Roxb.) Using Brine Shrimp Lethality Test Method an investigation

with larvaes Artemia salina Leach as test animal which is intended to potential toxic

test. Each treatment is done the replication of research 3 times of the fraction n-

butanol beruwas laut concentration are 0,1 μg/ml, 1 μg/ml, 10 μg/ ml, 100 μg/ml

and solvent control n-butanol by same concentration. The result is against larvae

that died 24 hours after component test was given. Through the data, LC 50 value of

n-butanol fraction Beruwas Laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) was analyzed

by probit analysis. This research indicated concentration of fraction n-butanol of

beruwas laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) could kill larvae by the

concentration of 0,1 μg/ml, 1 μg/ml, 10 μg/ml and 100 μg/ml. The result of probit

analysis indicated that LC

  50 value of fraction Beruwas Laut of (Scaevola taccada

(Gaertn.) Roxb.) was 12,16 ± 11,23 µg/mL. Research result and probit analysis

indicated that n-butanol fraction of beruwas laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.)

toxic characteristic by LC value was 12,16 ± 11,23 µg/ml. On according Meyer test

  50 result explained toxic about Artemia salina Leach when extract had LC 50 less of 1000 µg/mL.

  

Key Words : Toksisitas Test, n-butanol Scaevola taccada (Gaertn.)Roxb), Brine

Shrimp Lethality Test

  

PENDAHULUAN toksisitas beruwas laut (Scaevola

taccada (Gaertn.) Roxb.) (Wardini,

  Belakangan ini telah banyak penelitian yang bersumber dari 2011). tanaman. Salah satu tanaman Sifat toksisitas dari suatu tradisional yang diteliti adalah Beruwas senyawa dapat diasosiasikan sebagai Laut (Scaevola taccada (Gaertn.) aktifitas antikanker, namun dalam Roxb.) sebagai obat infeksi mata, metode Brine Shrimp Lethality Test ini menyembuhkan gangguan tidak spesifik untuk mendeteksi pencernaan, malaria, batuk dan flu. senyawa antikanker. Oleh karena itu, Sampai saat ini belum banyak setelah uji toksisitas dengan penelitian yang membahas tentang menggunakan Brine Shrimp lethality

  Test perlu dilakukan uji sitotoksisitas.

  timbangan kasar (O’hauss), Sehingga uji dengan metode BST ini timbangan analitik dan vial. merupakan uji awal untuk mengetahui Bahan-bahan yang senyawa yang memiliki potensi atau digunakan dalam penelitian ini tidak sebagai antikanker. adalah air laut, aquadest, fraksi n-

  Metode “Brine Shrimp Lethality butanol beruwas laut (Scaevola taccada(Gaertn.) Roxb.), etanol 70

  Test” merupakan langkah pertama

  untuk uji toksisitas ekstrak atau %, n-Butanol jenuh air, ragi, dan senyawa. Metode ini merupakan telur udang (Artemia salina Leach). metode uji hayati yang sederhana,

  B. Prosedur Kerja cepat, murah, dan dapat dipercaya.

  1. Penyiapan Sampel

  Daya toksisitas suatu senyawa dapat

  a. Pengambilan sampel

  diketahui dengan menghitung jumlah Sampel beruwas laut kematian larva Artemia salina Leach (Scaevola taccada (Gaertn.) dengan parameter Lethal Roxb.) diambil dari Cappa

  Concentration 50 (LC 50 ). Suatu ekstrak Batue Kelurahan Wiring Tasi

  dinyatakan bersifat toksik menurut Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang Provinsi metode “Brine Shrimp Lethality Test” menunjukkan bahwa ekstrak Sulawesi-Selatan. tumbuhan bersifat toksik maka dapat

  b. Pengolahan sampel

  dikembangkan ke penelitian yang lebih Sampel beruwas laut lanjut untuk mengisolasi senyawa (Scaevola taccada (Gaertn.) sitotoksik tumbuhan sebagai usaha Roxb.) dicuci bersih pengembangan obat alternative dengan menggunakan air antikanker (Rosenda,2009). yang mengalir, kemudian

  

METODE PENELITIAN dipotong-potong kecil dan

A. Bahan dan Alat dikeringkan dengan cara

  Alat-alat yang digunakan diangin-anginkan dan tidak dalam penelitian ini adalah aerator terkena sinar matahari (Life Q 3 ), lampu, mikropipet langsung. (Mikropipetman), Rotavapor ( IKA

  2. Ekstraksi Sampel

  rv 10 ), seperangkat alat gelas,

  a. Ekstraksi secara maserasi

  seperangkat alat maserasi, dengan pelarut etanol

  Sampel beruwas laut didiamkan sampai terjadi (Scaevola taccada (Gaertn.) pemisahan dari fase air dan Roxb.) yang telah fase n-butanol, dipisahkan dikeringkan, ditimbang fase air dan fase n-butanol sebanyak 300 gram kemudian fase air kemudian dimasukkan ke dimasukkan kembali ke dalam wadah maserasi. dalam corong pisah dan Ditambahkan etanol 70% dipartisi lagi dengan n- hingga simplisia tersebut butanol jenuh air dan terendam seluruhnya dilakukan hingga jernih. sebanyak 5 liter dan Fraksi n-butanol yang dibiarkan selama 5 hari diperoleh dari beberapa kali dengan pengadukan penyaringan disatukan beberapa kali. Ekstrak cair kemudian diuapkan sampai yang diperoleh diuapkan mendapatkan fraksi. dengan menggunakan

  3. Penyiapan Larva

  rotavapor hingga diperoleh Sebanyak 50 g telur ekstrak etanol kental. udang Artemia salina Leach,

  

b. Ekstraksi dengan pelarut direndam dalam wadah yang

n-butanol jenuh air berisi 200 ml air laut pada

  Ekstrak etanol yang kondisi pH 7 dibawah cahaya diperoleh kemudian dipartisi lampu dan dilengkapi dengan cair-cair menggunakan aerator pada suhu 25

  C. Telur pelarut n-butanol jenuh air. udang akan menetas setelah 24 Ekstrak etanol kental jam dan menjadi larva setelah ditimbang sebanyak

  10 berumur 2 hari (48 jam). gram kemudian

  4. Pelaksanaan Pengujian

  disuspensikan dengan air Fraksi n-butanol kental sebanyak 15 ml kemudian ditimbang sebanyak 100 mg dimasukkan ke dalam dilarutkan dengan n-butanol 10 corong pisah dan ml sehingga diperoleh ditambahkan dengan n- konsentrasi 100 mg/10 ml butanol jenuh air, dikocok sebagai larutan persediaan sampai merata dan (stok). Dari sediaan tersebut dipipet 0,1, 1, 10, dan 100 µg/ml ke dalam vial, lalu diuapkan. Untuk kontrol yaitu pelarut n-butanol (10 µL n- butanol dalam 10 ml air laut) kemudian dipipet 0,1, 1, 10, dan 100 µL/ml ke dalam masing- masing vial dan ditambahkan 5 ml air laut. Lalu dimasukkan 10 ekor larva udang Artemia salina Leach, dan dicukupkan volumenya sampai 10 ml. Tiap vial ditambahkan 1 tetes suspensi ekstrak ragi ( 3 mg dalam 5 ml air laut) sebagai sumber makanan. Vial-vial uji kemudian disimpan ditempat yang cukup mendapat sinar lampu. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan terhadap jumlah larva yang mati. Untuk tiap sampel dan kontrol dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

  HASIL PENELITIAN Jenis Sampel Jumlah larva udang yang mati tiap konsentrasi (µg/ml) 0,1

  7 Total kematian

  digunakan sebagai bioassay yang sederhana untuk meneliti toksisitas akut suatu senyawa, dengan cara menentukan nilai LC

  Artemia salina Leach, yang dapat

  Brine Shrimp Lethality Test (BST) adalah suatu metode pengujian dengan menggunakan hewan uji yaitu

  PEMBAHASAN

  % kematian

  Pembanding n-Butanol Total kematian

  21 % kematian 23,33 % 40 % 53,33 % 70 %

  16

  12

  7

  5

  1 10 100

  4

  2

  6

  6

  4

  2

  8

  5

  4

  3

  Fraksi n-Butanol

  50 yang dinyatakan dari komponen aktif suatu simplisia maupun bentuk sediaan ekstrak dari suatu tanaman. Apabila suatu ekstrak tanaman bersifat toksik menurut harga LC 50 dengan metode BSLT, maka tanaman tersebut dapat dikembangkan sebagai obat anti kanker. Namun, bila tidak bersifat toksik maka tanaman tersebut dapat diteliti kembali untuk mengetahui khasiat lainnya dengan menggunakan hewan coba lain yang lebih besar dari larva Artemia salina Leach seperti mencit dan tikus secara in vivo. Pada penelitian ini dilakukan pengujian toksisitas fraksi n-butanol beruwas laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) dengan ditimbang fraksi n-butanol kental ditimbang sebanyak 100 mg dilarutkan dengan n-butanol 10 ml sehingga diperoleh konsentrasi 100 mg/10 ml sebagai larutan persediaan (stok). Dari sediaan tersebut dipipet 0,1, 1, 10, dan 100 µg/ml ke dalam vial, lalu diuapkan. Untuk kontrol yaitu pelarut n-butanol (10 µL n-butanol dalam 10 ml air laut) kemudian dipipet 0,1, 1, 10, dan 100 µL/ml ke dalam masing-masing vial dan ditambahkan 5 ml air laut. Lalu dimasukkan 10 ekor larva udang Artemia salina Leach, dan dicukupkan volumenya sampai 10 ml. Tiap vial ditambahkan 1 tetes suspensi ekstrak ragi ( 3 mg dalam 5 ml air laut) sebagai sumber makanan. Vial-vial uji kemudian disimpan ditempat yang cukup mendapat sinar lampu. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan terhadap jumlah larva yang mati. Untuk tiap sampel dan kontrol dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali.

  Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi karena tekstur tanaman yang digunakan lunak. Maserasi merupakan cara penyarian sederhana, yang dilakukan dengan cara merendam simplisia dalam cairan penyarian. Metode maserasi digunakan untuk menyari simplisia yang mengandung zat aktif atau komponen kimia yang mudah larut dalam cairan penyari. Proses maserasi digunakan cairan penyari pelarut etanol yang bersifat semipolar untuk menarik komponen-komponen kimia yang bersifat polar maupun nonpolar. Hal ini dilakukan karena belum diketahui komponen kimia yang diduga mempunyai aktivitas yang besar terhadap larva udang Artemia

  salina Leach yang digunakan sebagai parameter ketoksikan.

  Penelitian ini digunakan variasi konsentrasi 0,1, 1, 10, dan 100 µg/mL dengan pembanding pelarut n-butanol dengan konsentrasi yang sama dimaksudkan untuk melihat variasi respon kematian hewan uji yang disebabkan dari sampel dan bukan dari pelarutnya.

  Hewan uji yang digunakan larva udang yang berumur 48 jam karna pada umur 48 jam larva telah lepas dari cangkang telurnya dan pertumbuhannya sangat cepat serta daya tahan hidupnya yang baik sehingga dapat digunakan untuk uji ketoksikan.

  Selama pengamatan dikondisikan pada pH 7-8 sama dengan pH air laut yang merupakan pH penetasan yang optimum serta pemberian oksigen dengan menggunakan aerator dalam penetasan larva yang dimaksudkan untuk membantu sirkulasi oksigen yang dibutuhkan tercukupi dan pemberian sinar lampu yang cukup pada suhu 25 C untuk merangsang penetasan telur. Pemberian makan dilakukan pada saat penetasan larva pada umur 48 jam dengan 1 tetes suspensi ragi sebagai sumber makanan bagi larva.

DAFTAR PUSTAKA

  Blind Comparison Of Simple Benzch Top Bioassay And Human Tumor Cell Cytotoxicities As Antitumor Prescreens, phytochem.Anal., volume 2.

  Asin. Brata Karya Aksara, Jakarta.

  Mudjiman, A.1989. Udang Renik Air

  Shrimp :A Comvenient general Bioassay For Active Plant Constituents.Plant Medica.

  Meyer,B.N.,Ferrigni,N.R.,Putman,J.E., Jacbsen,L.B.,Nicols,.D.E.,and Mclaughlin,J.L. 1982. Brine

  muherda. blogspot. com/ 2011/02/scaevola-taccada. html, Diakses 22 Maret 2012)

   (Online), (http://

  IKIP Semarang Press. Maysatria Yamato, 2011.

  Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Donatus IG, Makhfoel D. 1990. Toksin Pangan. Yogyakarta: PAU UGM. Loomis,T.A., 1978. Toksisitas Dasar, edisi III, penerjemah Imono Argo,

  Publishing, Co, Inc, Newyork. Ditjen POM., 1986. Sediaan Galenik.

  Toxicology, The Basic Sceine of Poison, First Edition, Mac Millan

  Casarett,L.J., dan Doul J. 1975.

  Suatu senyawa dinyatakan mempunyai potensi toksisitas akut jika mempunyai harga LC

  50

  sebesar 12,16 ± 11,23 µg/mL.

  50

  Hasil penelitian dan hasil analisis probit yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa fraksi n-butanol beruwas laut (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) bersifat toksik dengan nilai LC

  KESIMPULAN

  12,16 ± 11,23 µg/mL, sehingga dapat dikatakan bahwa fraksi n-butanol beruwas laut pada pengujian ini memiliki potensi toksik terhadap hewan uji larva Artemia salina Leach, maka tanaman tersebut dapat dikembangkan dan dilanjutkan penelitiannya sebagai obat anti kanker.

  50 sebesar

  terhadap fraksi n-butanol beruwas laut menunjukkan harga LC

  Artemia salina Leach. Pengujian

  50) merupakan konsentrasi zat yang menyebabkan terjadinya kematian pada 50 % hewan uji yaitu larva

  50 (Lethal Concentration

  kurang dari 1000 μg/ml. LC

  Anderson,.J.E.,Goetz,C.M,. 1991. A Mukono, H. J. 2005. Toksikologi dan Penelitian Resiko. Lembaga

  Lingkungan. Airlangga University Studi dan Konsultasi Farmakologi Press, Surabaya. (Leskonfi). Depok.

  Mc Laughlin, J.E. 1998. A Blind Rauf, Maryani. 2012. Aktivitas

  Coparison of Simple Bench-top Antimikroba Ekstrak n-Heksan Bioassay and Human Tumor Cel Daun Beruwas Laut (Scaevola Citotoxicities es AntiTumor taccada (Gaertn.)Roxb.) Dengan Prescreens. Natural Product Metode KLT-Bioautografi. Chemistry, Elsvier, Amsterdam. Fakultas Farmasi. Universitas Muslim Indonesia.

  National Tropical Botanical Garden.

  2011. Scaevola taccada (Online). Rosenda, E.H. Anandita dan Suhardjono. 2009. Uji Toksisitas http://ntbg.org/plants/scaevolatac cada/plantdetails.php.htm, Ekstrak Etanol Daun Kemangi Diakses 20 Maret 2012) (Ocimun sanctum Linn).

  Terhadap Larva Artemia salina

  Ong Hean Chooi, 2004, Tumbuhan Leach Dengan Metode Brine Liar : Khasiat Obat Dan Shrimp Lethality Test (BST).

  Kegunaan (Online), Semarang.

  , Diakses 22

  2012). Soemirat, Juli. Dkk. 2009. Toksikologi

  Lingkungan. Gadja Mada Parwati, T. dan P. Simanjuntak, 1998. University Press, Yogjakarta. Daya toksik beberapa tumbuhan obat tradisional Indonesia asal Soo, S.Y. 2009. Medical Plants In Nusa Tenggara Barat. Journal Papua New Guinea. Western Biologi Indonesia. Pacific: WHO Press.

  Pujiati, I., S. Ningsih, S. Palupi dan Tri Tobo, F. 2001. Buku Pengantar

  Windono, 2002. Uji toksisitas

  Laboratorium Fitokimia I. terhadap larva Artemia salina

  Laboratorium Fitokimia Jurusan

  Leach dari fraksi n-heksan,

  Farmasi Fakultas MIPA

  khloroform, etil asetat dan air

  Universitas Hasanuddin,

  ekstrak etanol rimpang Makassar. temumangga (Curcuma mangga VaL). Prosiding Seminar Nasional

  Wardini, T. H., 2011. Medicinal and Tumbuhan Obat Indonesia XXI.

  Poisonous Plants (Online) Universitas Surabaya, Surabaya.

   , Pryanto, Drs. Apt. 2009. Toksikologi

  Diakses 20 Maret 2012)

  Mekanisme, Terapi Antidotum

Dokumen yang terkait

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA KIMIA FRAKSI DIETIL ETER DAUN BERUWAS LAUT (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) ASAL KABUPATEN PINRANG (SULAWESI SELATAN)

0 1 9

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DIETIL ETER AKAR ANTING-ANTING (Acalypha australis L.) SECARA KLT-BIOAUTOGRAFI

0 0 10

UJI TOKSISITAS FRAKSI n-HEKSAN DAUN BERUWAS LAUT (Scaevola taccada (Gaertn.) Roxb.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Rahmawati, Sitti Amirah, Andi Sulfika Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : ningsihrahmawatiyahoo.com ABSTRACT -

0 0 7

) Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia ) Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Email : anajib6gmail.com ABSTRACT - PEMERIKSAAN FARMAKOGNOSTIK DAN PROFIL KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS TUMBUHAN SARANG SEMUT (Myrmeco diapendans Merr. & Perry) ASAL KABU

0 0 6

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KOMBINASI PERASAAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia. S) DAN GETAH JARAK PAGAR (Jatropha curcas. L) TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI Fitriana, Rusli Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : fitrianapipieyahoo.co.id A

0 0 14

IDENTIFIKASI MORFOLOGI dan PARAMETER SPESIFIK SIMPLISIA DAN EKSTRAK DAUN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) ASAL KAB. ENREKANG (SULAWESI SELATAN) A.Amalia Dahlia, Asni Amin, Rahayu Lestari Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : dahliaamaliaya

1 6 17

ANALISIS KADAR LOGAM BERAT TEMBAGA (Cu) DAN KADMIUM (Cd) PADA IKAN KAKAP (Lates calcalifer) ASAL TAKALAR SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM A. Muflihunna Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : amchund124gmail.com ABSTRACT - ANALISIS KADAR

0 0 8

UJI AKTIVITAS IMUNOGLOBULIN M (IgM) EKSTRAK ETANOL HERBA RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa) PADA MENCIT (Mus musculus) JANTAN DENGAN METODE HEMAGLUTINASI

0 0 7

STANDARISASI EKSTRAK DIETIL ETER HERBA Oxalis corniculata L. Herwin, Aminah Hamzah Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Email : herwinfarmasigmail.com ABSTRACT - STANDARISASI EKSTRAK DIETIL ETER HERBA Oxalis corniculata L.

0 0 8

GAMBARAN URINALISA PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI Tadjuddin Naid, Fitriani Mangarengi, Nursina Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar Email : tadjuddinnaidyahoo.co.id ABSTRACT - GAMBARAN URINALISA PASIEN

0 0 9