Kedepankan Moral dalam Bisnis.
RADAR BANDUNG
o Selasa o Rabu o Kam;s o Jumat o Sabtu
2
18
4
3
19
OPeb
5
6
21
20
o
Mar
OApr_
-_.----_._.._---
7
22
8
23
9
10
24
11
25
o Me;
'._'Jun -OJul
,._.,.- --
26
JAgs
12
27
.Sep
-"-,-
C!3
28
C)Okt
Nov
-- - I)
----
~e4~pankan Mo~al
dalamBisnis
--
-
-
Seminar dan
Lokakarya Ekonomi
dan Bisnis di Unpad
BA:\"DU;\G- Krisis ekonomi global, salah satunya disebabkan
sistem ekonomi kapitalis yang
mendominasi seluruh dunia. Sistern yang dianggap hanya berorientasi pada pasar dan keuntungan tersebut memang diakui
tidak menerapkan moral dalam
menjalankan praktik bisnisnya.
Hal tersebut menjadi pembahasan dalam seminar dan 10kakarya "Sharia Economics" dengan terna "Economic and Business Ethnic in Islam and Western
Civilization: Contribution to Global Business Governance After
Crisis", Kegiatan yang digagas
Pusat Studi Ekon;-mi Syariah
Fakultas Ekonomi (FE) Unpad
tersebut berlang~ung beberapa
waktu lalu, di Ruang Multimedia
FE Unpad.
"Penelitian yang dilakukan Jeffrey Seglin dalam artikelnya berjudul Do It Right pada November
200 I menyebutkan bahwa perusahaan yang mengedepankan
etika dan moral dalam berbisnis
lebih berhasil dibanding perusahaan yang hanya mengejar
profit. Dari penelitian tersebut
jelas bahwa etika dalam melakukan
kegiatan ekonomi harus menjadi
suatu kebutuhan," ungkap salah
satu pembicara, Yunizar, Ph.D.
yang juga merupakan dosen FE
Unpad.
la menyebuJ1!ahw~~a
a!?.ad
---
20, tidak kurang dari 32 krisis
ekonomi global melanda dunia.
Menurutnya, krisis ekonomi
global yang melanda dunia
sangat dimungkinkan oleh praktik-praktik bisnis yang tidak
mengedepankan moral sebagai
sistem nilai. "Dengan kata lain,
krisis yang terjadi lebih disebabkan semakin jauhnya
praktik-praktik 'bisnis dari nilai
dan aturan IIahi," tuturnya.
Dalam paparannya berjudul
"Relevansi Etika Bisnis dalam
Bisnis Global: PerspektifIslam",
Yunizar, Ph.D. mengungkapkan
bahwa pentingnya etika dalam
berbisnis semakin meluas se-bagai respon terhadap gelombang skandal korporasi dari
tahun 1980 hingga sekarang.
"lsJam sebagai agama yang
sempurna telah memberikan
tuntunan dalam bermualamah
-atau
berbisnis.
Tuntutan'
tersebut diperlihatkan oleh Nabi
Muhammad SAW sebagai suri
tauladan dalam setiap aspek kehidupan," katanya.
la mengungkapkan
empat
prinsip berbisnis yang pernah
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Prinsip pertama
adalah mendapatkan
penghasilan halal dengan usaha-
sendiri. -
- ~ -
-
Prlnsip kedua adalah
tidak berbisnis barang dan
pe!d~gangan yang terlarang,
pnnsJp ketiga adalah selalu
bersikap baik dalam hubungan
dagang, dan prinsip keempat
adalah adanya persetujuan
antara pembeli dan pedagang.
Bukan Meng-Islamkan
Pengamat ekonomi asal Jerman, mengungkapkan bahwa
diterapkannya prinsip ekonomi
Islam yang bermoral dan beretika dalam berbisnis bukan
belartt men~-Islamkan dunia.
Menurutnya, ifigunaka-nirya
ekonomiIslam hanya untuk mengeneralisasikannilai etika dan
norma objektif dalam Islam.
"Saya tidak menyebut bahwa
dengan ekonomi Islam berarti
membuat semua orang di dunia
memelukagamaIslam.Yangsaya
maksud adalah nilai-nilai Islam
'dapatdiambiloleh semuaorang,
sehingga menghasi1kankehidupan
ekonomi yang bermoral dan
berkeadilan," ungkap Dr. Peter yang
merupakan non-muslim.
.
Sementara itu, pembicara
lainnya, IzzuddinAbdul Manaf,
Lc. MA. menilai bahwa sistem
ekonomi yang berlandaskanIslam sangat minim risiko dibanding sistem ekonomi konvensional. Hal tersebut, kata
Izzuddin,dikarenakandalam Islam diterapkansejumlahhukum
dan ketentuan yang tidak dimiliki dalam sistem ekonomi
konvensioEa~(!.!!.)_
r
--,-.
.- _.-
--.-----
K lip i n 9
Hum Q 5 Un p Q d
2009-
-,-------
o Selasa o Rabu o Kam;s o Jumat o Sabtu
2
18
4
3
19
OPeb
5
6
21
20
o
Mar
OApr_
-_.----_._.._---
7
22
8
23
9
10
24
11
25
o Me;
'._'Jun -OJul
,._.,.- --
26
JAgs
12
27
.Sep
-"-,-
C!3
28
C)Okt
Nov
-- - I)
----
~e4~pankan Mo~al
dalamBisnis
--
-
-
Seminar dan
Lokakarya Ekonomi
dan Bisnis di Unpad
BA:\"DU;\G- Krisis ekonomi global, salah satunya disebabkan
sistem ekonomi kapitalis yang
mendominasi seluruh dunia. Sistern yang dianggap hanya berorientasi pada pasar dan keuntungan tersebut memang diakui
tidak menerapkan moral dalam
menjalankan praktik bisnisnya.
Hal tersebut menjadi pembahasan dalam seminar dan 10kakarya "Sharia Economics" dengan terna "Economic and Business Ethnic in Islam and Western
Civilization: Contribution to Global Business Governance After
Crisis", Kegiatan yang digagas
Pusat Studi Ekon;-mi Syariah
Fakultas Ekonomi (FE) Unpad
tersebut berlang~ung beberapa
waktu lalu, di Ruang Multimedia
FE Unpad.
"Penelitian yang dilakukan Jeffrey Seglin dalam artikelnya berjudul Do It Right pada November
200 I menyebutkan bahwa perusahaan yang mengedepankan
etika dan moral dalam berbisnis
lebih berhasil dibanding perusahaan yang hanya mengejar
profit. Dari penelitian tersebut
jelas bahwa etika dalam melakukan
kegiatan ekonomi harus menjadi
suatu kebutuhan," ungkap salah
satu pembicara, Yunizar, Ph.D.
yang juga merupakan dosen FE
Unpad.
la menyebuJ1!ahw~~a
a!?.ad
---
20, tidak kurang dari 32 krisis
ekonomi global melanda dunia.
Menurutnya, krisis ekonomi
global yang melanda dunia
sangat dimungkinkan oleh praktik-praktik bisnis yang tidak
mengedepankan moral sebagai
sistem nilai. "Dengan kata lain,
krisis yang terjadi lebih disebabkan semakin jauhnya
praktik-praktik 'bisnis dari nilai
dan aturan IIahi," tuturnya.
Dalam paparannya berjudul
"Relevansi Etika Bisnis dalam
Bisnis Global: PerspektifIslam",
Yunizar, Ph.D. mengungkapkan
bahwa pentingnya etika dalam
berbisnis semakin meluas se-bagai respon terhadap gelombang skandal korporasi dari
tahun 1980 hingga sekarang.
"lsJam sebagai agama yang
sempurna telah memberikan
tuntunan dalam bermualamah
-atau
berbisnis.
Tuntutan'
tersebut diperlihatkan oleh Nabi
Muhammad SAW sebagai suri
tauladan dalam setiap aspek kehidupan," katanya.
la mengungkapkan
empat
prinsip berbisnis yang pernah
dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Prinsip pertama
adalah mendapatkan
penghasilan halal dengan usaha-
sendiri. -
- ~ -
-
Prlnsip kedua adalah
tidak berbisnis barang dan
pe!d~gangan yang terlarang,
pnnsJp ketiga adalah selalu
bersikap baik dalam hubungan
dagang, dan prinsip keempat
adalah adanya persetujuan
antara pembeli dan pedagang.
Bukan Meng-Islamkan
Pengamat ekonomi asal Jerman, mengungkapkan bahwa
diterapkannya prinsip ekonomi
Islam yang bermoral dan beretika dalam berbisnis bukan
belartt men~-Islamkan dunia.
Menurutnya, ifigunaka-nirya
ekonomiIslam hanya untuk mengeneralisasikannilai etika dan
norma objektif dalam Islam.
"Saya tidak menyebut bahwa
dengan ekonomi Islam berarti
membuat semua orang di dunia
memelukagamaIslam.Yangsaya
maksud adalah nilai-nilai Islam
'dapatdiambiloleh semuaorang,
sehingga menghasi1kankehidupan
ekonomi yang bermoral dan
berkeadilan," ungkap Dr. Peter yang
merupakan non-muslim.
.
Sementara itu, pembicara
lainnya, IzzuddinAbdul Manaf,
Lc. MA. menilai bahwa sistem
ekonomi yang berlandaskanIslam sangat minim risiko dibanding sistem ekonomi konvensional. Hal tersebut, kata
Izzuddin,dikarenakandalam Islam diterapkansejumlahhukum
dan ketentuan yang tidak dimiliki dalam sistem ekonomi
konvensioEa~(!.!!.)_
r
--,-.
.- _.-
--.-----
K lip i n 9
Hum Q 5 Un p Q d
2009-
-,-------