Pengaruh Sari Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) Terhadap Persentase Kelangsungan Kehamilan, Jumlah Janin dan Malformasi Luar Janin Mencit Balb/C Betina.

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH SARI BUAH MERAH (Pandanus conoideus Lam.) TERHADAP PERSENTASE KELANGSUNGAN KEHAMILAN,

JUMLAH JANIN DAN MALFORMASI LUAR JANIN MENCIT BALB/c BETINA

Ajeng Annamayra, 2010. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II : Fen Tih, dr., M.Kes.

Banyak testimoni mengenai khasiat buah merah, tetapi penelitian mengenai efek samping buah merah masih sedikit. Buah merah memiliki kadar karotenoid yang tinggi antara lain β-karoten, yang merupakan prekursor vitamin A yang poten. Namun, asupan vitamin A yang berlebihan pada ibu hamil dapat bersifat teratogenik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh sari buah merah terhadap persentase kelangsungan kehamilan, jumlah janin dan malformasi luar janin pada mencit BALB/c betina.

Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium sungguhan, bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Subyek penelitian menggunakan 28 ekor mencit BALB/c betina, dibagi dalam 4 kelompok perlakuan (n=7), 3 kelompok diberi dosis sari buah merah (0,1 mL, 0,2 mL, dan 0,4 mL/mencit/hari) per oral semenjak usia kehamilan hari ke-7. Kontrol negatif diberi 0,4 mL Aquadest per oral. Parameter yang diamati adalah persentasi kelangsungan kehamilan, jumlah janin dan malformasi luar janin mencit yang lahir. Data dianalisis dengan menggunakan ANAVA satu arah dilanjutkan dengan Tukey LSD (α=0,05) dan pengamatan malformasi secara deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan penurunan persentase kelangsungan kehamilan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok buah merah (28,6-42,8 %) dibandingkan dengan kontrol negatif (100 %). Tetapi tidak ada malformasi luar janin mencit dan terdapat perbedaan jumlah janin yang tidak bermakna dan antara kelompok buah merah (7-10 ekor) dengan kontrol negatif (7 ekor).

Simpulan dari penelitian adalah sari buah merah menurunkan persentase kelangsungan kehamilan mencit tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah janin dan tidak menyebabkan malformasi luar janin.

Kata Kunci : Sari Buah Merah, Persentase Kelangsungan Kehamilan, Jumlah Janin, Malformasi Luar Janin


(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF RED FRUIT OIL (Pandanus conoideus Lam.) TOWARDS ONGOING PREGNANCY PERCENTAGE, AMOUNT OF FETUS AND

EXTERNAL FETAL MALFORMATIONS IN BALB/c FEMALE MICE

Ajeng Annamayra, 2010. 1st Tutor : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. 2nd Tutor : Fen Tih, dr., M.Kes.

There are many testimonials about the efficacy of red fruit, but research on the adverse effects of it still rare. Red fruits have high levels of carotenoids such as β-carotene, which is potent precursor of vitamin A. However, excessive intake of vitamin A in pregnant women may be teratogenic. The aim of this research is to investigate the effect of red fruit oil on ongoing pregnancy percentage, amount of fetus and external fetal malformations in BALB/c female mice.

28 Mice were divided into 4 groups (n=7). 3 groups were given red fruit oil (0.1 mL, 0.2 mL, and 0.4 m/mouse/day) by oral gavage since 7th day of gestation. While the negative control group was given 0,4 mL distilled water by oral gavage. The parameters observed in this study were ongoing pregnancy percentage, amount of fetus and external fetal malformations. Data was analyzed using one-way ANOVA continued with Tukey's LSD (α=0.05) and malformations with descriptively observations.

The results showed a significant reduction in ongoing pregnancy percentage (p<0.05) between red fruit groups (28,6-42,8 %) compared to negative control (100 %). But there were no external fetal malformations and also non significant difference in the amount of fetus between red fruit groups (7-10) and the negative control group (10).

As conclusion, red fruit oil reduced ongoing pregnancy percentage of mice but did not affect the amount of fetus and did not cause external fetal malformations.

Key Words : Red Fruit, Ongoing Pregnancy Percentage, Amount of Fetus,


(3)

viii DAFTAR ISI

JUDUL DALAM ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 3

1.6 Metodologi Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Reproduksi ... 5

2.1.1 Cara Reproduksi ... 5

2.1.2 Alat Reproduksi ... 6

2.1.3 Jenis Kelamin ... 7


(4)

ix

2.1.5 Siklus Reproduksi ... 10

2.1.6 Perkembangan Embrio ... 12

2.2 Buah Merah ... 14

2.2.1 Taksonomi Buah Merah ... 14

2.2.2 Deskripsi Tanaman ... 15

2.2.3 Kandungan dan Komposisi Buah Merah ... 17

2.2.3.1 Beta-karoten ... 18

2.2.3.2 Alfa-tokoferol ... 19

2.2.4 Manfaat Buah Merah ... 20

2.3 Teratogenik ... 20

2.3.1 Mekanisme Teratogenik ... 21

2.3.2 Perumusan Suatu Teratogen ... 23

2.3.3 Zat-zat Teratogenik ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek/Bahan/Alat Penelitian ... 26

3.1.1 Subjek Penelitian ... 26

3.1.2 Bahan Penelitian ... 26

3.1.3 Alat Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 27

3.2.1 Desain Penelitian ... 27

3.2.2 Besar Sampel Penelitian ... 27

3.2.3 Variabel Penelitian ... 28

3.2.4 Definisi Operasional ... 28

3.2.4.1 Persiapan Bahan Uji ... 29

3.2.4.2 Persiapan Hewan Coba ... 30

3.2.4.3 Prosedur Penelitian ... 30

3.2.5 Metode Analisis Data ... 31

3.2.5.1 Hipotesis Statistik ... 31

3.2.5.2 Kriteria Uji ... 31


(5)

x BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ... 32

4.1.1 Jumlah Mencit yang Bunting ... 32

4.1.2 Jumlah Janin Mencit yang Lahir ... 35

4.1.3 Malformasi Luar pada Janin Mencit ... 37

4.2 Pembahasan ... 38

4.3 Pengujian Hipotesis ... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 42

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 47


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Nutrisi Per 100 gram Buah Merah... 18

Tabel 2.2 Kandungan Senyawa Aktif Buah Merah ... 18

Tabel 4.1 Rerata Jumlah Mencit yang Bunting ... 32

Tabel 4.2 Uji ANAVA Satu Arah Jumlah Mencit yang Bunting ... 34

Tabel 4.3 Rerata Jumlah Mencit yang Bunting Berdasarkan Uji Beda Rata-rata Metode Tukey LSD... 34

Tabel 4.4 Rerata Jumlah Janin Mencit yang Lahir ... 35


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buah Merah ... 15

Gambar 2.2 Struktur Beta-karoten ... 19

Gambar 2.3 Struktur Alfa-tokoferol ... 20

Gambar 2.4 Faktor-faktor yang Dapat Menyebabkan Kecacatan Janin ... 24

Gambar 4.1 Grafik Jumlah Mencit yang Bunting ... 33

Gambar 4.2 Grafik Rerata Jumlah Janin Mencit yang Lahir ... 36

Gambar 4.3 Janin Mencit Kelompok KN (Aquadest 0,4 mL) ... 37

Gambar 4.4 Janin Mencit Kelompok BM 1 (Buah Merah 0,1 mL) ... 37

Gambar 4.5 Janin Mencit Kelompok BM 2 (Buah Merah 0,2 mL) ... 37


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 47

Lampiran 2 Dosis Buah Merah ... 48

Lampiran 3 Perhitungan Statistik ... 49


(9)

47


(10)

48

Lampiran 2. Dosis Buah Merah

Dosis manusia 70 kg = 2 x 15 ml (1sdm) = 30 ml Dosis untuk mencit 20 g = 30 ml x 0,0026 = 0,078 ml

Dosis untuk mencit 25 g = 25 x 0,078 ml = 0,0975 ml ≈ 0,1 ml 20

Dosis 1 = 0,1 ml

2x

Dosis 2 = 0,2 ml

2x


(11)

49

De scriptiv es Hasil

7 2.00000 .000000 .000000 2.00000 2.00000 2.000 2.000 7 1.42857 .534522 .202031 .93422 1.92292 1.000 2.000 7 1.28571 .487950 .184428 .83444 1.73699 1.000 2.000 7 1.28571 .487950 .184428 .83444 1.73699 1.000 2.000 28 1.50000 .509175 .096225 1.30256 1.69744 1.000 2.000 Kontrol Negatif

BM Dosis 0.1 mL BM Dosis 0,2 mL BM Dosis 0,4 mL Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Te st of Homogene ity of Variance s Hasil

14.667 3 24 .000

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

ANOVA Hasil

2.429 3 .810 4.250 .015

4.571 24 .190

7.000 27 Between Groups

Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Lampiran 3. Perhitungan Statistik

Jumlah Mencit yang Bunting Oneway

Post Hoc Tests


(12)

50

De scriptiv es hasil

7 6,85714 2,410295 ,911006 4,62799 9,08629 4,000 11,000

3 7,33333 2,081666 1,201850 2,16219 12,50448 5,000 9,000

2 7,00000 1,414214 1,000000 -5,70620 19,70620 6,000 8,000

2 9,50000 3,535534 2,500000 -22,26551 41,26551 7,000 12,000

14 7,35714 2,307418 ,616683 6,02488 8,68941 4,000 12,000

KN BM-1 BM-2 BM-3 Total

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

95% Confidence Interval for Mean

Minimum Maximum

Homogeneous Subsets

Jumlah Janin Mencit yang Lahir Oneway

ANOVA hasil

11,190 3 3,730 ,643 ,605

58,024 10 5,802

69,214 13

Between Groups Within Groups Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Te st of Homogene ity of Variance s hasil

,637 3 10 ,608

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

Hasil

7 1.28571 7 1.28571

7 1.42857 1.42857

7 2.00000

.927 .094

Perlakuan BM Dosis 0,2 mL BM Dosis 0,4 mL BM Dosis 0.1 mL Kontrol Negatif Sig.

Tukey HSDa

N 1 2

Subset for alpha = .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 7.000.


(13)

51

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets hasil

7 6,85714 2 7,00000 3 7,33333 2 9,50000 ,596 perlakuan

KN BM-2 BM-1 BM-3 Sig. Tukey HSDa,b

N 1

Subset for alpha

= .05

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2,710.

a.

The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed.


(14)

52

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Persiapan Alat

Pengelompokan Hewan Coba Pemberian Sari Buah Merah


(15)

53

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ajeng Annamayra

NRP : 0710188

Tempat / Tanggal Lahir : Dili, 2 Mei 1989

Alamat : Perum. Pondok Dustira, Jl. Abimanyu B-40

Cimahi, Jawa Barat.

Riwayat Pendidikan :

- TK Kartika Chandra Kirana, Cikembar - Sukabumi (1994-1995)

- SD Negeri Sudirman VI Cimahi (1995-2001)

- SMP Negeri 1 Cimahi (2001-2004)

- SMA Negeri 2 Bandung (2004-2007)

- Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha (2007-sekarang) Karya Tulis yang Pernah Dibuat :

Pengaruh Pemberian Madu pada Anak yang mengalami Kurang Gizi di Keluarga Mampu


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Banyak testimoni mengenai khasiat buah merah di masyarakat Indonesia, antara lain sebagai antikanker, antioksidan, antiradang, serta peningkatkan imunitas tubuh (Farmacia, 2007). Hingga kini, telah banyak dilakukan penelitian untuk membuktikan khasiat sari buah merah, akan tetapi penelitian mengenai efek samping dari buah merah masih sangat sedikit (Mun’im dkk., 2006).

Sari buah merah banyak mengandung antioksidan, yaitu karoten, beta-karoten, dan tokoferol. Selain itu juga terdapat beberapa zat lain yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh (Wikipedia, 2010).

Beta karoten merupakan sumber vitamin A yang sangat potensial, yang merupakan salah satu dari sekitar 500 karotenoid yang ada di alam. Beta-karoten merupakan suatu senyawa utama yang akan dikonversikan untuk menjadi vitamin A (FAO/WHO, 2002). Asupan vitamin A yang sangat berlebihan atau dalam dosis tinggi bagi ibu hamil dapat menyebabkan toksisitas hati dan bagi janin dapat mengakibatkan bayi lahir cacat (Lamprecht, 2007). Vitamin A bersifat teratogenik jika dikonsumsi oleh ibu hamil lebih dari 10.000 RE, meskipun hanya dikonsumsi dalam jangka pendek (Etisa Adi Murbawani, 2006).

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui efek samping dari buah merah terhadap kehamilan dilihat melalui persentase kelangsungan kehamilan, jumlah janin dan malformasi luar janin mencit.


(17)

2

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah berdasarkan latar belakang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Apakah sari buah merah berpengaruh terhadap persentase kelangsungan kehamilan pada mencit BALB/c betina.

2. Apakah sari buah merah berpengaruh terhadap jumlah janin yang lahir pada mencit BALB/c betina.

3. Apakah sari buah merah berpengaruh terhadap terjadinya malformasi luar janin pada mencit BALB/c betina.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Mengetahui efek samping buah merah sebagai tanaman obat yang memiliki banyak khasiat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui efek samping sari buah merah terhadap persentase kelangsungan kehamilan, jumlah janin dan malformasi luar janin pada mencit BALB/c betina.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah antara lain:

1. Manfaat Akademis: Untuk memberi informasi ilmiah dalam bidang farmakologi tanaman obat, khususnya efek samping buah merah. 2. Manfaat Praktis: Memberi informasi pada masyarakat mengenai


(18)

3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Buah merah yang sebelumnya hanya dibiarkan tumbuh liar dan digunakan sebagai sumber pangan, ternyata menyimpan potensi obat yang luar biasa, karena kandungan senyawa aktif berupa karotenoid, tokoferol, dan senyawa aktif lainnya yang dapat digunakan sebagai obat (Hayuning Pambayu Retnomurti, 2008). Lima karotenoid yang utama antara lain karoten, lutein, lycopen, beta-cryptoxanthin, dan alfa-karoten (FAO/WHO, 2002). Beta-karoten larut dalam lemak, dan dalam tubuh dapat dikonversi menjadi vitamin A sesuai dengan kebutuhan tubuh. Proses konversi ini terjadi di dalam usus halus, dan dalam jumlah kecil dapat juga terjadi di hepar (Null, 2008).

Vitamin A merupakan vitamin yang larut dalam lemak sehingga apabila dikonsumsi secara terus-menerus akan diakumulasi di dalam tubuh dan bisa mencapai batas toksik (Weeks, 2003). Jika hati sudah tidak mampu lagi mendetoksifikasi maka dapat menimbulkan kerusakan dan penurunan fungsi hati. Penurunan fungsi hati dapat mendorong terjadinya peningkatan kadar dan aktivitas estrogen dalam tubuh yang kadang-kadang menimbulkan hiperestrinisme (Guyton dan Hall, 1997) dan apabila terjadi pada hewan yang sedang bunting ada kemungkinan terjadi kecacatan pada fetusnya (Zainul Amin, 2010).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian yaitu:

1. Sari buah merah berpengaruh terhadap persentase kelangsungan kehamilan pada mencit BALB/c betina.

2. Sari buah merah berpengaruh terhadap jumlah janin yang lahir pada mencit BALB/c betina.

3. Sari buah merah berpengaruh terhadap terjadinya malformasi luar janin yang lahir pada mencit BALB/c betina.


(19)

4

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium sungguhan, bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap. Data persentase kelangsungan kehamilan dan jumlah janin yang lahir dianalisis menggunakan uji analisis varian (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95% dimana satu perbedaan dikatakan bermakna jika p ≤ 0,05. Analisis data terhadap adanya malformasi luar janin yang lahir dilakukan secara deskriptif dengan pengamatan makroskopis.


(20)

42 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah yaitu:

1. Sari buah merah menurunkan persentase kelangsungan kehamilan pada mencit BALB/c betina.

2. Sari buah merah tidak berpengaruh terhadap jumlah janin yang lahir pada mencit BALB/c betina.

3. Sari buah merah tidak menyebabkan terjadinya malformasi luar janin yang lahir pada mencit BALB/c betina.

5.2 Saran

Saran dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah antara lain:

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati perkembangan dan pertumbuhan janin mencit yang telah lahir dari mencit betina bunting yang diberi perlakuan.

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh sari buah merah terhadap organ dalam dan sistem skeleton janin mencit yang lahir.

- Perlu dilakukan identifikasi dan spesifikasi zat aktif yang terkandung pada masing-masing jenis buah merah.


(21)

43

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Klasifikasi Mencit. http://wapedia.mobi/id/Mencit. 20 November 2010.

Campbell N.A., Reece, Mitchell. 2004. Biology Concept and Connection. Ed.5. San Fransisco: Benjamin Cummings.

Cunningham F, Gant N, Leveno K. 2001. Williams Obstetrics. 21st ed. London: McGraw Hill. p 1018-1022.

Etisa Adi Murbawani. 2006. Vitamin A Kurang, Penglihatan Hilang. http://www.suaramerdeka.com/harian/0608/28/ragam01.htm. 14 Desember 2009.

FAO/WHO. 2002. Chapter 17. Dietary antioxidants: a consideration of factors influencing requirements. In Expert consultation on Human Vitamin and Mineral Requirements. p 278-280.

Farmacia. 2007. Testimoni buah merah. http://www.majalah-farmacia.com. 14 Desember 2009.

Gilbert Scott F. 2006. Developmental Biology. 8th ed. USA: Sinauer Associates Inc.

Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Hayuning Pambayu Retnomurti. 2008. Pengujian toksisitas akut ekstrak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) secara in vivo. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Higdon J., Drake V.J., Traber M.G. 2010. Vitamin E. http://lpi.oregonstate.edu/ infocenter/vitamins/vitaminE/index.html. 20 November 2010.

I Made Budi. 2006. Buah Merah. http://buahmerah.baliwae.com. 20 November 2010.


(22)

44

Jiang Qing, Xinmin Y, Markus A.L., Matthew L.D., Helene F, Jianje H. 2008. Long-chain carboxychormanols, metabolites of vitamin E, are potent inhibitors of cyclooxygenases. PNAS. 105(51): 20464-20469.

Katzung. 2004. Farmakologi dasar dan klinik. Buku 3. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. hal 472-473.

Kemas Ali Hanafiah. 2008. Rancangan Percobaan: Teori & Aplikasi. Edisi 3. Jakarta: Rajawali Pers.

Khie Khiong dan Oeij Anindita Adhika. 2010. Inhibition mechanism of buah merah/red fruit (Pandanus conoideus Lam.) oil towards experimental colorectal cancer via Cyclooxygenase-2 (COX-2) inhibition and production of inflammatory cytokine of Interleukin-10 (IL-10). Kumpulan Abstrak PIN PAAI. 21-22.

Lamprecht Melanie. 2007. Overdose of Vitamin A, Teratogenic effects on the fetus. http://pregnancychildbirth.suite101.com/article.cfm/overdosage_of_ vitamin_a. 16 Desember 2009.

Lim Hyunjung Jade and Haibin Wang. 2010. Uterine disorders and pregnancy complications: insights from mouse models. J. Clin. Invest. 120(4): 1004-1015.

Lu F.C. 1995. Toksikologi Dasar, Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Risiko. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press. h 70-72

Machmud Yahya, Bernard T. W. W. 2005. Khasiat dan manfaat buah merah: si emas dari papua. Dalam: Mulyono ed. Cetakan III. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. hal 1-34.

Mun’im A., Andrajati R., Susilowati H. 2006. Uji hambatan tumorigenesis sari

buah merah (Pandanus conoideus lam) terhadap tikus putih betina yang diinduksi 7,12 dimetilbenz(a)antrasen (DMBA). Majalah Ilmu Kefarmasian. 3: 153-61.

Murray R.K. et al. 2003. Harper’s Ilustrated Biochemistry. 26th ed. USA: McGraw Hill Companies. p 483.


(23)

45

Null G. 2009. Beta-carotene. http://www.garynull.com/documents/ betacarotene.htm. 20 November 10.

Palozza Paola et al. 2005. β-Carotene downregulates the steady-state and heregulin-α-induced cox-2 pathways in colon cancer cells. J. Nutr. 135: 129-136.

Panjaitan R.G.P. 1997. Uji Pengaruh Etil alkohol Terhadap Perkembangan Embrio Mencit Putih (Mus musculus L.). Padang: Universitas Andalas. Skripsi.

Purwanto. 2010. A long road in pursuing screwpine. http://www.trubus-online.com. 20 November 2010.

Redaksi AgroMedia. 2005. Pro & kontra buah merah: pendapat pakar dan praktisi. Dalam: Mulyono dan Astuti eds. Cetakan I. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. hal 1-15.

Repke J.T. 2002. Medication use during pregnancy. In: Randsom S., Dombrowski M., Evans M. eds. Contemporary therapy in obstetrics an gynecology. London: Saunders Company. p 137-141.

Sadler T.W. 2000. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi ke-7. Jakarta: EGC. h 5-40

Sperber G.H. 1991. Embriologi Kraniofacial. Edisi ke-4. Jakarta: Hipokrates. h 20-25

Smith B.A. 2008. Beta-carotene and the immune response. http://home.earthlink.net/doctorsmith/betacarotene.htm. 20 November 2010.

Smith John B., Soesanto Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Directorate General of Higher Education (DGHE) International Development Program (IDF) of Australian Universities and Colleges. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press. hal 10-36.


(24)

46

Tamyis Ali Imron. 2008. Estrus. Artikel. 22 November 2010.

Taruna Ikrar. 2010. Kecacatan Janin Akibat Makanan dan Obat-Obatan. USA: University of California, School of Medicine, Irvine.

Weeks Bradford S. 2003. Vitamin A and Beta-carotene. Journal of orthomolecular medicine. 18: 3-4.

Wikipedia. 2010. Buah Merah Papua. http://id.wikipedia.org/wiki/ Buah_Merah_Papua. 1 Desember 2010.

Wildan Yatim. 1996. Reproduksi dan Embryologi. Bandung: Penerbit Tarsito. hal 1-9; 11-15; 105.

Yankowitz J. 2001. Use of medications in pregnancy: General principles, teratology, and current developments. In: Yankowitz J, Niebyl J, eds. Drug therapy in pregnancy. London: Lippincott Williams & Wilkins. p 1-19.

Zainul Amin. 2010. Pengaruh pemberian ekstrak tanaman herbal terhadap perubahan pada organ mencit (Mus musculus). Malang: Jurusan Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki. 4 Januari 2010. Skripsi.

http://www.buah-merah.com. 2006. Buah Merah. 20 November 2010.


(1)

4

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium sungguhan, bersifat komparatif dengan Rancangan Acak Lengkap. Data persentase kelangsungan kehamilan dan jumlah janin yang lahir dianalisis menggunakan uji analisis varian (ANAVA) satu arah dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey LSD dengan tingkat kepercayaan 95% dimana satu perbedaan dikatakan bermakna jika p ≤ 0,05. Analisis data terhadap adanya malformasi luar janin yang lahir dilakukan secara deskriptif dengan pengamatan makroskopis.


(2)

42 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah yaitu:

1. Sari buah merah menurunkan persentase kelangsungan kehamilan pada mencit BALB/c betina.

2. Sari buah merah tidak berpengaruh terhadap jumlah janin yang lahir pada mencit BALB/c betina.

3. Sari buah merah tidak menyebabkan terjadinya malformasi luar janin yang lahir pada mencit BALB/c betina.

5.2 Saran

Saran dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah antara lain:

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengamati perkembangan dan pertumbuhan janin mencit yang telah lahir dari mencit betina bunting yang diberi perlakuan.

- Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh sari buah merah terhadap organ dalam dan sistem skeleton janin mencit yang lahir.

- Perlu dilakukan identifikasi dan spesifikasi zat aktif yang terkandung pada masing-masing jenis buah merah.


(3)

43

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. Klasifikasi Mencit. http://wapedia.mobi/id/Mencit. 20 November 2010.

Campbell N.A., Reece, Mitchell. 2004. Biology Concept and Connection. Ed.5. San Fransisco: Benjamin Cummings.

Cunningham F, Gant N, Leveno K. 2001. Williams Obstetrics. 21st ed. London: McGraw Hill. p 1018-1022.

Etisa Adi Murbawani. 2006. Vitamin A Kurang, Penglihatan Hilang. http://www.suaramerdeka.com/harian/0608/28/ragam01.htm. 14 Desember 2009.

FAO/WHO. 2002. Chapter 17. Dietary antioxidants: a consideration of factors influencing requirements. In Expert consultation on Human Vitamin and Mineral Requirements. p 278-280.

Farmacia. 2007. Testimoni buah merah. http://www.majalah-farmacia.com. 14 Desember 2009.

Gilbert Scott F. 2006. Developmental Biology. 8th ed. USA: Sinauer Associates Inc.

Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.

Hayuning Pambayu Retnomurti. 2008. Pengujian toksisitas akut ekstrak buah merah (Pandanus conoideus Lam.) secara in vivo. Bogor: Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Higdon J., Drake V.J., Traber M.G. 2010. Vitamin E. http://lpi.oregonstate.edu/ infocenter/vitamins/vitaminE/index.html. 20 November 2010.

I Made Budi. 2006. Buah Merah. http://buahmerah.baliwae.com. 20 November 2010.


(4)

44

Jiang Qing, Xinmin Y, Markus A.L., Matthew L.D., Helene F, Jianje H. 2008. Long-chain carboxychormanols, metabolites of vitamin E, are potent inhibitors of cyclooxygenases. PNAS. 105(51): 20464-20469.

Katzung. 2004. Farmakologi dasar dan klinik. Buku 3. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. hal 472-473.

Kemas Ali Hanafiah. 2008. Rancangan Percobaan: Teori & Aplikasi. Edisi 3. Jakarta: Rajawali Pers.

Khie Khiong dan Oeij Anindita Adhika. 2010. Inhibition mechanism of buah merah/red fruit (Pandanus conoideus Lam.) oil towards experimental colorectal cancer via Cyclooxygenase-2 (COX-2) inhibition and production of inflammatory cytokine of Interleukin-10 (IL-10). Kumpulan Abstrak PIN PAAI. 21-22.

Lamprecht Melanie. 2007. Overdose of Vitamin A, Teratogenic effects on the fetus. http://pregnancychildbirth.suite101.com/article.cfm/overdosage_of_ vitamin_a. 16 Desember 2009.

Lim Hyunjung Jade and Haibin Wang. 2010. Uterine disorders and pregnancy complications: insights from mouse models. J. Clin. Invest. 120(4): 1004-1015.

Lu F.C. 1995. Toksikologi Dasar, Asas, Organ Sasaran dan Penilaian Risiko. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press. h 70-72

Machmud Yahya, Bernard T. W. W. 2005. Khasiat dan manfaat buah merah: si emas dari papua. Dalam: Mulyono ed. Cetakan III. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. hal 1-34.

Mun’im A., Andrajati R., Susilowati H. 2006. Uji hambatan tumorigenesis sari

buah merah (Pandanus conoideus lam) terhadap tikus putih betina yang diinduksi 7,12 dimetilbenz(a)antrasen (DMBA). Majalah Ilmu Kefarmasian. 3: 153-61.

Murray R.K. et al. 2003. Harper’s Ilustrated Biochemistry. 26th ed. USA: McGraw Hill Companies. p 483.


(5)

45

Null G. 2009. Beta-carotene. http://www.garynull.com/documents/ betacarotene.htm. 20 November 10.

Palozza Paola et al. 2005. β-Carotene downregulates the steady-state and heregulin-α-induced cox-2 pathways in colon cancer cells. J. Nutr. 135: 129-136.

Panjaitan R.G.P. 1997. Uji Pengaruh Etil alkohol Terhadap Perkembangan Embrio Mencit Putih (Mus musculus L.). Padang: Universitas Andalas. Skripsi.

Purwanto. 2010. A long road in pursuing screwpine. http://www.trubus-online.com. 20 November 2010.

Redaksi AgroMedia. 2005. Pro & kontra buah merah: pendapat pakar dan praktisi. Dalam: Mulyono dan Astuti eds. Cetakan I. Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. hal 1-15.

Repke J.T. 2002. Medication use during pregnancy. In: Randsom S., Dombrowski M., Evans M. eds. Contemporary therapy in obstetrics an gynecology. London: Saunders Company. p 137-141.

Sadler T.W. 2000. Embriologi Kedokteran Langman. Edisi ke-7. Jakarta: EGC. h 5-40

Sperber G.H. 1991. Embriologi Kraniofacial. Edisi ke-4. Jakarta: Hipokrates. h 20-25

Smith B.A. 2008. Beta-carotene and the immune response. http://home.earthlink.net/doctorsmith/betacarotene.htm. 20 November 2010.

Smith John B., Soesanto Mangkoewidjojo. 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Directorate General of Higher Education (DGHE) International Development Program (IDF) of Australian Universities and Colleges. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia Press. hal 10-36.


(6)

46

Tamyis Ali Imron. 2008. Estrus. Artikel. 22 November 2010.

Taruna Ikrar. 2010. Kecacatan Janin Akibat Makanan dan Obat-Obatan. USA: University of California, School of Medicine, Irvine.

Weeks Bradford S. 2003. Vitamin A and Beta-carotene. Journal of orthomolecular medicine. 18: 3-4.

Wikipedia. 2010. Buah Merah Papua. http://id.wikipedia.org/wiki/ Buah_Merah_Papua. 1 Desember 2010.

Wildan Yatim. 1996. Reproduksi dan Embryologi. Bandung: Penerbit Tarsito. hal 1-9; 11-15; 105.

Yankowitz J. 2001. Use of medications in pregnancy: General principles, teratology, and current developments. In: Yankowitz J, Niebyl J, eds. Drug therapy in pregnancy. London: Lippincott Williams & Wilkins. p 1-19.

Zainul Amin. 2010. Pengaruh pemberian ekstrak tanaman herbal terhadap perubahan pada organ mencit (Mus musculus). Malang: Jurusan Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki. 4 Januari 2010. Skripsi.

http://www.buah-merah.com. 2006. Buah Merah. 20 November 2010.