T1 702010003 Full text

PEMANFAATAN EDMODO UNTUK MENDORONG MINAT BELAJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA DI
SMA KRISTEN 1
SALATIGA

Artikel Ilmiah

Luki Indra Perdana (702010003)

Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd
Teguh Indra Bayu, S.Kom, M.Cs

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015

PEMANFAATAN EDMODO UNTUK MENDORONG MINAT BELAJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA DI
SMA KRISTEN 1

SALATIGA

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Luki Indra Perdana (702010003)

Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd
Teguh Indra Bayu, S.Kom, M.Cs

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2015

PEMANFAATAN EDMODO UNTUK MENDORONG MINAT BELAJAR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA DI
SMA KRISTEN 1
SALATIGA
1)Luki Indra Perdana, 2)Dharmaputra T. Palekahelu, 3)Teguh Indra Bayu
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 1)702010003@student.uksw.edu, 2)dharma.palekahelu@staff.uksw.edu,
3)
teguh.bayu@staff.uksw.edu
Abstract
This study aimed to examine the use of Edmodo to encourage the interest in learning civic
education on Christian 1 Salatiga High School Students. This research type is study of
class action. The population in this sudy were eleventh grade students of Christian 1
Salatiga High School with the number of 33 students. Data were collected by using
questionnaires to obtain research data. On the implementasion, the design of this study is
using school survey methods. Data were analyzed using comparative tests to see the
effect on the interest of learning by using Edmodo. On the comparative test, we used
Wilcoxon Sign correlation with the result obtained after processing is significant value =
0.34 > 0.05 which means that students interest did not change significantly. It can be

concluded that the use of Edmodo in learning was not affecting the interest of learning
civic education at Christian 1 Salatiga High School Students.
Keywords : Edmodo, Interest in Learning

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan Edmodo untuk
mendorong minat belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa di SMA Kristen 1
Salatiga. Jenis penelitian ini adalah studi tindakan kelas. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI SMA Kristen 1 Salatiga dan sampel yang diteliti adalah kelas XI
IPA 1 SMA Kristen 1 Salatiga dengan jumlah 33 siswa. Pengumpulan data menggunakan
kuesioner untuk mendapatkan data penelitian. Desain penelitian ini menggunakan metode
school survey dalam pelaksanaannya. Data dianalisis menggunakan uji banding untuk
melihat pengaruh minat belajar dengan memanfaatkan Edmodo. Dalam uji banding
digunakan korelasi Wilcoxon Sign dengan hasil yang didapatkan setelah diolah adalah
nilai signifikansi = 0,34 > 0,05 artinya minat belajar siswa tidak mengalami perubahan
yang signifikan. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran
tidak terlalu berpengaruh untuk minat belajar pendidikan kewarganegaraan pada siswa di
SMA Kristen 1 Salatiga.
Kata Kunci : Edmodo, Minat Belajar.


________________________________
1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik
Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana
2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya
Wacana

1. Pendahuluan
Teknologi didalam pendidikan mulai digunakan untuk membantu
menjelaskan materi pembelajaran di dalam kelas, akan tetapi masih banyak
pengajar yang belum memanfaatkan secara baik teknologi yang ada saat ini untuk
pembelajaran di dalam kelas. Pengajar masih menggunakan pembelajaran dengan
metode konvensional, Pembelajaran pada saat ini membutuhkan kreativitas, hal
ini dapat menggunakan teknologi yang ada pada saat ini.
Keadaan siswa sekarang merasa kurang senang dengan sekolah, karena
kondisi rutinitas sekolah dan khususnya pembelajaran selalu terasa monoton. John
Holt menjelaskan bahwa “Anak-anak menjadi bosan karena semua yang diberikan
serta diperintahkan kepada mereka di sekolah amat sepele, sederhana, serta
menjemukan; tantangan-tantangannya juga begitu terbatas tidak sepadan dengan
spectrum intelegensi, kemampuan, serta talenta mereka”. Menggunakan teknologi
yang ada pada saat ini adalah satu dari banyak alternatif yang dapat digunakan

pengajar untuk menaikkan minat belajar siswa, salah satu teknologi yang dapat
digunakan seperti media jejaring sosial yang dapat diakses dari komputer atau
gadget [1].
Pengajar dapat menggunakan teknologi jejaring sosial Edmodo yang
diperkenalkan pertama kali oleh Nicolas Borg dan Jeff O’hara pada tahun 2008,
dimana Edmodo adalah jejaring sosial yang khusus didesain untuk memberikan
kemudahan pembelajaran. Edmodo digunakan untuk membantu pengajar
memberikan materi, tugas atau kuis, dan ujian evaluasi materi [2].
Jejaring sosial Edmodo mempunyai platform yang menyerupai facebook.
Kemiripan Edmodo dan facebook yang sudah familiar di Indonesia, membuat
Edmodo yang lebih khusus ditujukan untuk bidang pendidikan menjadikannya
dapat membantu pembelajaran di dalam kelas oleh pengajar kepada siswanya.
Pengajar diberikan kemudahan untuk memberikan materi dan evaluasi dalam
pembelajaran, siswa juga lebih mudah untuk menggunakan Edmodo yang dapat
diakses melalui melalui 2 cara : menginstal aplikasi Edmodo pada gadget android
atau masuk Edmodo melalui web browser [2].
Pada kurikullum baru yang ditetapkan oleh kementerian pendidikan dan
kebudayaan yaitu, kurikullum 2013. Dalam kurikullum baru ini pengajar
diharapkan dapat menggunakan teknologi dalam pembelajarannya. Kurikullum
2013 bertujuan mengarahkan siswa untuk dalam mempunyai minat yang sesuai

dengan kemampuan. Kewarganegaraan adalah salah satu bagian dari kelompok
mata pelajaran wajib untuk siswa [3]. Melalui pemanfaatan Edmodo diharapkan
siswa dapat lebih berminat pada pelajaran kewarganegaraan.
Melihat siswa dan pengajar di SMA Kristen 1 Salatiga yang tidak asing
dengan penggunaan facebook. Melalui jejaring sosial Edmodo yang didesain
khusus untuk bidang pendidikan dan mempunyai platform sama dengan
facebook sehingga lebih mudah dipelajari fiturnya, maka peneliti mengunakan
Edmodo di SMA Kristen 1 Salatiga sebagai pendekatan e-learning dalam
memberikan pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa.

1

2. Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Defi Sita Ayu dan Meylia Elisabeth Ranu
(2014) dengan judul “Penerapan e-Learning Melalui Edmodo Untuk
Meningkatkan Kemandirian Belajar Simulasi Digital Siswa Kelas X APK 1
SMKN 1 Magetan”. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengajar
menjadi lebih terbantu untuk memberikan pembelajaran mata pelajaran simulasi
digital. Murid menjadi lebih antusias belajar di kelas dengan menggunakan
Edmodo, pengajar dan murid merasa mudah dan terbantu dalam pembelajaran

simulasi digital [2].
Penelitian Basori (2013) dengan judul “Pemanfaatan Social Learning
Network ”Edmodo” Dalam Membantu Perkuliahan Bodi Otomotif Di Prodi PTM
JPTK FKIP UNS”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa
terbantu dengan penggunaan Edmodo yang mempunyai tampilan user friendly,
dosen menggunakan Edmodo sebagai sarana untuk mendukung proses berjalannya
perkuliahan yang lebih fleksibel dan mahasiswa menjadi lebih mudah memahami
materi dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen [4].
Penelitian Singgih Prasetiyono dan Meini Sondang (2014) dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Pada
Kompetensi Dasar Menerapkan Konsep Dasar Sistem Komunikasi Data Sinyal
Digital Melalui Kabel Fiber Dan Frekuensi Radio Di SMK Negeri Jetis 1
Mojokerto”. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa media Edmodo
menunjukkan adanya peran yang baik dalam pembelajaran dengan 80% siswa
tuntas dalam evaluasi belajar. Media interaktif dengan indikator baik seperti
desain tampilan program, kesesuaian isi materi, format sesuai pembelajaran,
ilustrasi sesuai materi, bahasa mudah dipahami, akses mudah ke media [5].
Melihat dari penelitian sebelumnya pemanfaatan teknologi media sosial
dapat berpengaruh positif terhadap pembelajaran yang dilakukan pengajar kepada
siswanya. Maka dari itu penelitian ini bertujuan memanfaatkan Edmodo sebagai

media pembelajaran untuk membantu pengajar meningkatkan minat belajar siswa
Media pembelajaran adalah bahan, alat, atau tehnik yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar dengan maksud proses interaksi komunikasi edukasi
antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdaya guna.
Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu pengajar untuk menyajikan
informasi bagi siswa. Apabila program dikembangkan dengan baik maka akan
memberikan fungsi yang tepat dan efektif di dalam pengajaran oleh pengajar, dan
akan memberikan kemudahan bagi siswa untuk memperoleh ilmu walaupun tanpa
kehadiran pengajar secara langsung [6].
Minat adalah rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas
tanpa ada yang menyuruh, minat pada hakekatnya adalah hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar dirinya, semakin kuat atau semakin dekat hubungan
tersebut maka semakin besar minatnya [7].
Edmodo merupakan salah satu jejaring sosial berbasis microblogging
didirikan dengan tujuan memberikan kemudahan dalam hal pendidikan. Edmodo
dapat diakses melalui gadget yang pada saat ini sudah bukan barang baru lagi dan
hampir semua kalangan dari anak-anak hingga dewasa menggunakan. Akses
Edmodo melalui gadget memberikan kemudahan pembelajaran yang tidak

2


terbatas oleh ruang dan waktu, dari pengajar kepada siswanya [2]. Jejaring sosial
Edmodo dipilih karena mencakup beberapa segi antara lain access, cost, dan
interactivity [8].
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dibuat menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif jenis
studi tindakan kelas. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif
dimana penelitian ini menjelaskan hubungan antar variabel dengan menganalisis
data numerik (angka) menggunakan metode statistik melalui pengujian hipotesa
[9].
Metode penelitian yang digunakan adalah school survey yang bertujuan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan, Misalnya, situasi belajar,
proses pembelajaran, ciri-ciri personalia pendidikan, keadaan peserta didik dan
hal-hal lain yang menunjang proses pembelajaran. Untuk tahap pelaksanaan
penelitian dibuat menggunakan langkah-langkah dari metode school survey [10].
Perancangan Penelitian

Instrumen Penelitian

Persyaratan Administrasi


Pelaksanaan Penelitian

Menganalisis Data
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Dari gambar 1 pada tahap pertama dilakukan perancangan penelitian
dengan merancang waktu penelitian untuk menjadwalkan penelitian agar tidak
terjadi salah strategi dalam proses penelitian. Setelah itu dilakukan dengan
menentukan populasi dan sampel, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
kelas XI semester 2 SMA Kristen 1 Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015 dengan
jumlah 6 kelas dan murid sebanyak 161 siswa. Sampel pada penelitian ini adalah
kelas XI IPA 1 di SMA Kristen 1 Salatiga dengan jumlah 33 siswa yang
merupakan rekomendasi dari pengajar dan memenuhi kriteria.
Pada tahap kedua mempersiapkan instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian dan dapat dioptimalkan ketika penelitian dilaksanakan. Sarana dan
prasarana pendidikan yang terdapat pada sekolah adalah web sekolah, lab
komputer, perpustakan, LCD proyektor, speaker, WiFi, dan lain lain. Di dalam
kelas digunakan LCD proyektor untuk proses pembelajaran dan WiFi yang dapat
3


diakses oleh siswa dengan mudah, dengan adanya internet maka Edmodo dapat
diakses dengan mudah oleh siswa dan pengajar. Pemberian materi belajar
diberikan melalui edmodo untuk memudahkan siswa untuk mengunduh dan
mengulang materi yang telah diajarkan.
Pada tahap ketiga dilakukan persyaratan administrasi oleh peneliti.
Persyaratan administrasi dibutuhkan agar pihak sekolah mengetahui akan
dilakukan penelitian di dalam sekolah. Pengurusan administrasi perijinan
dilaksanakan dari Fakultas Teknologi Informasi, setelah surat-surat ijin selesai
dibuat kemudian diserahkan kepada pihak sekolah untuk dapat mengetahui bahwa
akan dilakukan penelitian di dalam lembaga pendidikannya.
Pada tahap keempat akan dilakukan penelitian oleh peneliti untuk
pengumpulan data terhadap sampel penelitian dan mencari informasi seakurat
mungkin. Penelitian ini dilakukan dengan menentukan variabel penelitian,
variabel penelitian dibagi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel
bebasnya adalah pembelajaran menggunakan Edmodo dan variabel terikatnya
adalah minat belajar kewarganegaraan [11]. Kemudian dilakukan pengumpulan
data dengan menggunakan kuesioner, kuesioner dibagikan 2 kali yaitu sebelum
pemanfaataan Edmodo dalam pembelajaran dan setelah pemanfaatan Edmodo
dalam pembelajaran. Penyusunan kuesioner dibuat sebanyak 30 pertanyaan [12]
dengan menggunakan 4 indikator yaitu attention, relevance, confidence, dan
satisfaction[13].
Pada tahap kelima dilakukan analisis data oleh peneliti untuk mengolah
dan menentukan hasil dari penelitian. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
analisis deskriptif, pengujian data, dan pembahasan. Analisis deskriptif digunakan
untuk mendeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data
sehingga mudah dipahami. Cara yang digunakan dalam analisis deskriptif
meliputi menentukan ukuran dari data dan distribusi frekuensi. Pengujian data
dilakukan untuk pendeskripsian data dan melakukan pengujian data menggunakan
uji statistik dengan program SPSS 16.0 (Statistic Product Service Solution).
Pengujian yang dilakukan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji korelasi
agar kesimpulan yang didapat tidak menyimpang [14]. Kemudian peneliti
melakukan pembahasan dengan memasukkan uji hipotesis untuk melihat
perbedaan antara pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo
dalam pembelajaran di kelas sampel [15].
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran yaitu gambaran
pelaksanaan pembelajaran dengan Edmodo pada kelas sampel, deskripsi data yang
terdiri dari analisis deskriptif dan pengolahan data, serta pembahasan yang terdiri
dari uji hipotesis dan pembahasan hasil penelitian.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas sampel dilakukan pada dua
kali pertemuan, masing – masing berlangsung selama 90 menit (2 x 45 menit).
Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran
yaitu student creative (siswa kreatif), placement test (tes penempatan), team
(kelompok), team study (belajar kelompok), whole class (unit-unit kelas

4

keseluruhan), fact test (tes fakta), dan team scores and team recognition (skor
kelompok dan pengakuan kelompok) [16].
Dilakukan analisis deskriptif untuk mengetahui minat belajar siswa dengan
pemanfaatan Edmodo pada kelas sampel. Analisis ini menggunakan data hasil
sebaran kuesioner untuk pengolahan data. Data yang ditemukan pada penelitian
ini dapat dilihat dari tabel 1.
Tabel 1. Deskriptif Kuesioner Minat Belajar Siswa Kelas
N
Minimum
Maximum
Mean
Std.Deviation
Variance

Kuesioner 1
33
38
58
46,88
5,667
32,110

Kuesioner 2
33
39
58
47,79
5,781
33,42

Melihat dari tabel 1 ditemukan bahwa skor rata-rata hasil pengambilan
data kuesioner minat belajar dengan memanfaatkan Edmodo ,pada pertemuan
pertama sebesar 46,88 dan minat belajar pertemuan kedua sebesar 47,79. Selisih
skor minat belajar pertemuan pertama dan pertemuan kedua sebesar 0,91 dan
minat belajar siswa mengalami peningkatan.
Analisis yang yang dilakukan selanjutnya dalam analisis deskriptif
menggunakan bentuk interval dan menentukan interval dengan melihat distribusi
skor kuesioner [16]. Menentukan 3 kategori yaitu rendah, sedang dan tinggi, batas
bawah.
Tabel 2. Deskriptif Skor Kuesioner (Minat Belajar)
Minat_Belajar Mean
95% Confidence Interval Lower Bound
for Mean
Upper Bound
Std. Deviation
Minimum
Maximum

Statistik
47.33
45.93
48.73
5.698
38
58

Pada tabel 1 terlihat bahwa batas bawah adalah 45,93 ≈ 46 dan batas atas
adalah 48,73 ≈ 49. Batas kategori untuk tinggi adalah antara 49 sampai 58, sedang
antara 46 sampai 49, dan rendah antara 38 sampai 46. Dijelaskan pada tabel 2 di
bawah ini.
Tabel 3. Interval Skor Kuesioner Minat Belajar
No
1
2
3

Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah

Batas Bawah
49
46
38

Batas Atas
58
49
46

Interval
49 < x ≤ 58
46 ≤ x ≤ 49
38 ≤ x < 46

Dilakukan analisis pada pertemuan pertama didapatkan sebanyak 13
(39%) siswa memiliki minat belajar tinggi, 6 (18%) siswa memiliki minat belajar

5

sedang, 14 (43%) siswa memiliki minat belajar rendah, sedangkan minat belajar
pada pertemuan kedua sebanyak 14 (43%) siswa memiliki minat belajar tinggi, 5
(15%) siswa memiliki minat belajar sedang, 14 (42%) siswa memiliki minat
belajar rendah. Dijelaskan pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi Hasil Skor Kuesioner
Kategori

Interval

Tinggi
Sedang
Rendah

49 < x ≤ 58
46 ≤ x ≤ 49
38 ≤ x < 46

Minat Belajar
Minat Belajar
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase
13
39%
14
43%
6
18%
5
15%
14
43%
14
42%

Alasan yang mempengaruhi pada hasil kategori tinggi yaitu, siswa pada
kategori ini memiliki gadget yang mendukung pembelajaran dengan
memanfaatkan Edmodo, sudah pernah menggunakan Edmodo, terbantu dalam
belajar dan mengerjakan tugas, dapat memahami materi pelajaran
kewarganegaraan dengan baik. Pada kategori sedang yaitu siswa pada kategori ini
memiliki gadget yang kurang mendukung pembelajaran dengan memanfaatkan
Edmodo, masih kurang paham dengan penggunaan Edmodo, belum memahami
secara baik materi pelajaran kewarganegaraan. Kemudian pada kategori rendah
yaitu, siswa pada kategori ini belum memiliki gadget yang mendukung
pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo, kesulitan dalam menggunakan
Edmodo, tidak menyukai mata pelajaran kewarganegaraan.
Minat Belajar Pertemuan 1

43% 39%

Tinggi

18%

Sedang

Minat Belajar Pertemuan 2

Rendah

42% 43%

Tinggi

15%

Sedang
Rendah

Gambar 2. Presentase Skor Minat Belajar
Melihat presentase pada gambar 2 diketahui bahwa terjadi kenaikan minat
belajar pada kategori tinggi dari pertemuan 1 sebesar 39% menjadi 43% di
pertemuan 2, karena siswa yang berada pada kategori ini cenderung lebih aktif
dalam pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo dan aktif di dalam diskusi
kelompok. Pada kategori sedang, terjadi penurunan dari pertemuan 1 sebesar 18%
menjadi 15% pada pertemuan 2, karena siswa sudah merasa memahami materi
yang diberikan dengan memanfaatkan Edmodo. Kemudian di kategori rendah
minat belajar tidak terjadi perubahan dari pertemuan 1 ke pertemuan 2 yang
dimana sebesar 14%, karena siswa tidak terbiasa dengan pembelajaran
memanfaatkan Edmodo dan tidak aktif ketika di dalam diskusi kelompok.
Setelah dilakukan uji deskriptif kemudian dilakukan pengujian data pada
minat belajar dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

6

banding pada minat belajar [16]. Pertama dilakukan uji normalitas kuesioner
minat belajar siswa, pada pengujian ini diuji berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan menggunakan interval 95% maka nilai α = 5%.
Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Kuesioner (Minat Belajar)
Kolmogorov-Smirnova
Statistik
Df
Signifikansi
Kuesioner_1
.147
33
.068
Kuesioner_2
.109
33
.200
Pada hasil uji normalitas kuesioner pertama ditemukan angka Signifikansi
= 0,068, maka distribusi data pada kuesioner 1 Signifikansi = 0,68 lebih besar dari
α = 0,05 dan dikatakan normal. Sedangkan pada hasil uji normalitas kuesioner
kedua ditemukan angka Signifikansi = 0,2, maka distribusi data pada kuesioner
kedua Signifikansi = 0,2 lebih besar dari α = 0,05 dan dikatakan normal.
Pada pengujian kedua dilakukan uji homogenitas, uji ini dilakukan
berdasarkan One-Way ANOVA dengan diukur menggunakan α = 0,05, dan melihat
signifikansi.

Tabel 6. Hasil Uji Homogenitas (Minat Belajar)
ANOVA
Kuesioner_2
Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

Between Groups
Within Groups

735.215

15

49.014

2.493

.037

334.300

17

19.665

Total

1069.515

32

Pada pengolahan data uji homogenitas ditemukan bahwa Signifikansi. =
0,037 lebih kecil dari 0,05, maka data dinyatakan tidak homogen.
Kemudian pengujian ketiga dilakukan uji banding pada minat belajar, uji
banding ini menggunakan statistik non parametrik yaitu uji korelasi Wilcoxon
Sign, karena data tidak homogen. Pada pengujian ini dibentuk hipotesis uji
banding data minat belajar [15].
H0 = Rataan kedua data sampel tidak signifikan
H1 = Rataan kedua data sampel signifikan
Tabel 7. Tes Wilcoxon Sign (Minat Belajar)
Test Statisticsb
Kuesioner_2
Kuesioner_1
-.954a
.340

Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

7

Setelah dilakukan uji korelasi dengan Wilcoxon Sign pada data didapatkan
bahwa nilai Sig. = 0,340 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak artinya rataan
kedua data sampel tidak signifikan.
Pembahasan dalam penelitian ini setelah melakukan pengujian pada data
kuesioner minat belajar, dilakukan terlebih dahulu uji hipotesis untuk menyatakan
ada atau tidaknya korelasi antar variabel sehingga untuk mengujinya dirumuskan
hipotesis berikut,
H0 : Tidak terdapat perbedaan minat belajar antara pembelajaran secara
konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran.pada kelas
sampel.
H1 : Terdapat perbedaan minat belajar antara pembelajaran secara
konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam pembelajaran.pada kelas
sampel.
Berdasarkan pengujian korelasi Wilcoxon Sign didapatkan nilai
signifikansi 0,340 > 0,05 maka H1 yang menyatakan terdapat perbedaan minat
belajar antara pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam
pembelajaran.pada kelas sampel ditolak. Menolak H1 artinya menerima H0 maka
hipotesis yang menyatakan tidak terdapat perbedaan minat belajar antara
pembelajaran secara konvensional dan pemanfaatan Edmodo dalam
pembelajaran.pada kelas sampel diterima.
Pembahasan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada
kelas XI IPA 1 di SMA Kristen 1 Salatiga dengan mencobakan pembelajaran
materi kewarganegaraan dengan memanfaatkan Edmodo sebagai fasilitas belajar.
Didapatkan rata-rata untuk minat belajar dalam pembelajaran secaara
konvensional sebesar 46,88 dan minat belajar setelah pemakaian Edmodo dalam
pembelajaran sebesar 47,79. Selisih rata-rata antara minat belajar sebelum
pemakaian Edmodo dalam pembelajaran dan minat belajar setelah pemakaian
Edmodo dalam pembelajaran yaitu 0,91. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata
minat belajar siswa setelah pemakaian Edmodo mengalami peningkatan.
Minat belajar siswa pada kelas sampel di pembelajaran kewarganegaraan
dengan memanfaatkan Edmodo tidak mengalami kenaikan yang terlalu tinggi.
Minat belajar pada pertemuan pertama terhadap minat belajar pada pertemuan
kedua dengan menggunakan data kuesioner, pada kategori tinggi terdapat 13
siswa atau 39% menjadi 14 siswa atau 43%, kategori sedang terdapat 6 siswa atau
18% menjadi 5 siswa atau 15%, kategori rendah terdapat 14 siswa atau 43%
menjadi 14 siswa atau 42%.
Pada minat belajar siswa kelas sampel dengan melihat korelasi kuesioner
minat belajar mempunyai rataan data sampel yang sama. Hal ini menunjukan
minat belajar siswa dengan berbantu Edmodo, tidak terlalu mengalami kenaikan
yang signifikan. Maka wawancara terhadap beberapa siswa kelas sampel untuk
mengetahui faktor minat belajar siswa yang tidak terlalu mengalami kenaikan
signifikan. Kebanyakan mereka menjawab bahwa beberapa siswa di kelas ada
yang memperhatikan dengan baik dan masih ada yang bercanda dengan temannya
sendiri, hal ini disebabkan karena tingkat kesulitan pelajaran kewarganegaraan
yang terlalu banyak hafalan sehingga membuat cepat bosan. Kemudian pengajar

8

kurang menjelaskan materi dengan spesifik yang menjadikan pemahaman siswa
menjadi abstrak.
Dilakukan pula wawancara terhadap pengajar mengenai proses
pembelajaran dengan menggunakan Edmodo. Pengajar mengalami kendala dalam
pembelajaran karena pengajar kurang memahami benar konsep dari aplikasi
Edmodo, beberapa siswa yang kurang siap dalam menerima materi dari pengajar
dan menjadikan materi tidak selesai tepat waktu, materi pelajaran
kewarganegaraan yang abstrak sehingga sulit dipahami dan dimengerti oleh siswa
dan materi pelajaran kewarganegaran tidak sesuai waktu pembelajarannya dengan
materi yang banyak.
5. Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo tidak terlalu berpengaruh terhadap
minat belajar kewarganegaraan siswa kelas XI IPA 1 SMA Kristen 1 Salatiga
semester 2 tahun ajaran 2014/2015. Terlihat pada hasil uji banding terhadap minat
belajar menggunakan korelasi Wilcoxon Sign didapatkan nilai signifikansi 0,340 >
0,05 maka tidak terdapat perbedaan signifikan antara minat belajar pembelajaran
secara sebelum pemanfaatan Edmodo dan pemanfaatan Edmodo dalam
pembelajaran.pada kelas sampel, walaupun terdapat kenaikan skor minat belajar
sebelum dan sesudah menggunakan Edmodo yakni 0,91 pada rata-rata hasil
sebaran kuesioner minat belajar.
Terdapat tiga faktor utama yang menyebabkan tidak terdapat perbedaan
signifikan pemanfaatan Edmodo dalam meningkatkan minat belajar yaitu, 1.
Gadget yang digunakan siswa di kelas sampel hanya sebagian yang mendukung
pembelajaran dengan memanfaatkan Edmodo, 2. Siswa merasa bosan dengan
mata pelajaran kewarganegaraan karena materi yang diberikan memiliki banyak
hafalan dan abstrak sehingga tidak mudah dipahami, 3. Pengajar belum
memahami benar pemanfaatan Edmodo secara keseluruhan.
Saran untuk penelitian selanjutnya, untuk lebih akurat diusahakan mencari
subyek penelitian yang mempunyai gadget berbasis android dengan spesifikasi
menengah keatas dan lab komputer mempunyai akses internet.
6. Daftar Pustaka
[1]. Holt, John. 2011. Mengapa Siswa Gagal. Jakarta : Erlangga.
[2]. Renato, Tino. 2013. Edmodo Sarana Komunikasi Mudah Untuk Guru Dan
Murid. Artikel. Diakses dari
http://media.kompasiana.com/new-media/2013/06/18/Edmodo-saranakomunikasi-mudah-untuk-guru-dan-murid-566247.html pada tanggal 23
September 2014
[3]. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 2013. Kurikullum 2013
Kompetensi Dasar SMA. Jakarta.
[4]. Suara Pembaruan. 2013. Kurikullum 2013, Peminatan Di SMA Sesuai
Rapor Dan Wawancara. Artikel. Diakses dari
http://www.suarapembaruan.com/home/kurikulum-2013-peminatan-di-smasesuai-rapor-dan-wawancara/38170 pada tanggal 18 November 2015

9

[5]. Ayu, Defi Sita, Meylia Elisabeth Ranu. 2014. Penerapan E-Learning
Melalui Edmodo Untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Simulasi
Digital Siswa Kelas X APK 1 SMKN 1 Magetan. Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya.
[6]. Basori. 2013. Pemanfaatan Social Learning Network “Edmodo” Dalam
Membantu Perkuliahan Teori Bodi Otomotif Di Prodi PTM JPTK FKIP
UNS. Surakarta : Universitas Negeri Sebelas Maret.
[7]. Prasetiyono, Singgih, dan Meini Sondang Sumbawati. 2014. Pengembangan
Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Edmodo Pada Kompetensi Dasar
Menerapkan Konsep Dasar Sistem Komunikasi Data Sinyal Digital Melalui
Media Kabel Fiber Dan Frekuensi Radio Di SMK Negeri 1 Jetis Mojokerto,
Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.
[8]. Luteheru, J. 1988. Media pembelajaran. Jakarta : Dierjen Dikti.
[9]. Tomi Darmawan. 1978. Minat, Strategi dalam Pencapaian Tujuan.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
[10]. Waloeyo,Yohan Jati. 2010. Twitter Best Social Networking. Yogyakarta:
Penerbit Andi,ELCOM.
[11]. Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. P.T. Rineka. Jakarta.
[12]. Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
[13]. Riduwan, dan Akdon. 2009. Rumus Dan Data Dalam Analisis Statistik
Untuk Penelitian: (Administrasi – Bisnis – Pemerintahan – Sosial –
Kebijakan – Ekonomi – Hukum – Manajemen – Kesehatan). Bandung :
Alfabeta.
[14]. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung :
Alfabeta.
[15]. Keller, John M. 1987. "Development And Use Of The ARCS Model Of
Instructional Design" Journal Of Instructional Development
[16]. Trihendradi, Cornelius. 2013. Step By Step IBM SPSS 21 : Analisis Data
Statistik. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.
[17]. Agusyana, Yus, dan Islandscript. 2011. Olah Data Skripsi Dan Penelitian
Dengan SPSS 19. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
[18]. Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik.
Bandung: Nusa Media. Penerjemah Narrulita Yusron.

10