T1 202012004 Full text
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN
HASILBELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN AJARAN
2015/2016
JURNAL
Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Anita Sari
202012004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
1
2
3
4
5
6
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Anita Sari1, Sutriyono2, Tri Nova Hasti Yunianta3
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Motivasi belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Tujuan
penelitianuntuk mengetahui apakah ada hubungan positif signifikan antara motivasi
belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang
tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek
dalam penelitian ini sebanyak 140 siswa yang diambil secara acak menggunakan
teknik cluster randomsampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi untuk pengambilan data hasil belajar dan metode angket untuk
pengambilan data motivasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakannon
parametric test Spearman rhodengan alat bantu hitung program SPSS 22 for
Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi antara motivasi belajar
dengan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05),
berarti ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016.
Kata kunci : hubungan,motivasi belajar, hasil belajar
PENDAHULUAN
Menurut Hudojo dalam Hasrattudin (2014) matematika merupakan ide-ide
abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya
deduktif, sehingga belajar matematika ini merupakan kegiatan mental yang tinggi.
Pada pembelajaran matematika, peserta didik akan menjalani suatu proses yang
membuat peserta didik mampu membangun pengetahuan dengan difasilitasioleh guru
mata pelajaran yang memicu keterlibatan peserta didik dalam proses belajarmengajar.
7
Pelajaran matematika harus dirancang tidak hanya untuk mempersiapkan siswa ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi tetapi juga untuk memasuki dunia kerja. Namun
sampai saat ini sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai “momok”,
sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Menurut Darmansyah (2006) serta
Dimyati dan Mudjiono (2006) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran yang
ditentukan dalam bentuk angka atau skor melalui tes hasil belajar diakhir
pembelajaran.
Djiwandono (2002) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
salah satunya adalah motivasi belajar.Motivasi siswa terhadap pelajaran merupakan
kekuatan yang akan mendorong siswa mengalami perubahan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Motivasi sendiri berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Menurut Mc. Donald dalam Miru (2009)
motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi
dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Djiwandono (2002) menjabarkan bahwa motivasi yang paling penting untuk
pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang untuk
mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses
atau gagal. Berdasarkan French dan Thomas; Kestenbaum; Wendt dalam Djiwandono
(2002) menyatakan bahwa tidak mengherankan siswa yang motivasinya tinggi
cenderung lebih sukses dalam melakukan tugas-tugas di sekolah. Hal ini sejalan
dengan Baharudin dan Wahyuni (2008) yang menyatakan bahwa motivasi belajar
merupakan faktor yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi
belajar itu sendiri artinya adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai(Sardiman,
8
2014). Motivasi belajar mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang, karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar
kemungkinan besar tidak melakukan aktivitas belajar. Tinggi rendahnya motivasi
dapat dijadikan indikator baik buruknya hasil belajar seorang anak didik (Djamarah,
2011).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang
dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII mengatakan bahwa sebagian siswa
tidak memperhatikan saat pembelajaran dikelas sehingga siswa tidak dapat menerima
pembelajaran dengan baik. Menurut beliau kurangnya perhatian siswa saat
pembelajaran di kelas itu karena tidak adanya motivasi dari dalam diri siswa itu
sendiri. Hal ini dikuatkan oleh nilai matematika sebelumnya yang hanya mencapai
40% nilai kelulusan.Permasalahan tersebut diduga dapat menghambat proses
pembelajaran di dalam kelas yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa
kehilangan semangat belajar dan ketekunannya dalam proses belajar baik oleh model
pembelajarannya, maupun faktor lain yang mempengaruhi hasil belajarnya seperti
kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika.
Menurut Djamarah (2011) banyak di temukan hasil penelitian yang
mengemukakan bahwa motivasi mempengaruhi hasil belajar, hal tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofiq (2014), menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika siswa SMK PGRI 02 Salatiga Jurusan Pemasaran. Hal ini juga
terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Pratutik (2013) menyebutkan bahwa
terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temanggung.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tentang motivasi
belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Hubungan Antara
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Tuntang
Tahun
Ajaran
2015/2016”.
Tujuan
9
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahuiapakah ada hubungan positifsignifikan antara motivasi belajar dengan
hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran
2015/2016.
KAJIAN TEORI
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau
beraktifitas menuju pembenaran dari belum mampu kearah sudah mampu (Slameto,
2010).Arikunto (2010) menambahkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah
dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu
mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, sebab hasil merupakan
akibat dari proses. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah
satunya adalah motivasi belajar Djiwandono (2002). Motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Sardiman (2014);
dan Winkel (2009) menambahkan motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang
untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.Motivasi itu
sendiri berarti suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah 2011).
Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa
kegiatan fisik. Mc. Donald dalam Miru (2009), menambahkan bahwa motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.Motivasi dan belajar
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi (Uno, 2011).Menurut Sardiman
(2014), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.
Berdasarkan definisi menurut ahli diatas motivasi belajar adalah keinginan
seseorang untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu melalui sebuah aktivitas yang
10
diawali dengan munculnya feeling dan diakhiri menggunaan sebuah tindakan.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh siswa adalah belajar untuk mencapai hasil
belajar yang baik, maka di dalam diri siswa harus ada yang disebut motivasi belajar.
Indikator motivasi belajar didefinisikan oleh Uno (2011) berikut ini indikator
motivasi belajar:adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena dalam penelitian ini
akan dicari hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika. Lokasi
penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang pada semester II Tahun Ajaran
2015/2016yang beralamatkan di Jl. Mertokusumo Ds.Candirejo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Tuntang yang terdiri dari 223 siswa dan terbagi dalam 7 kelas. Adapun
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster
randomsampling.Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A, VIII B, VIII C,
VIII D, VIII E sebanyak 140 siswa.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi untuk memperoleh data hasil belajar siswa dan metode angket
digunakan untuk mengumpulkan data motivasi siswa. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan angket yaitu angket motivasi belajar. Instrumen sebelum digunakan
terlebih dahulu diuji validitas serta reliabilitasnya. Teknik analisis data dalam
penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif, uji asumsi, dan analisis korelasi.
HASIL PENELITIAN
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran suatu variabel. Gambaran yang dimaksud adalah nilai
minimum, nilai maksismum, sum, mean, dan standar deviasi.
11
Tabel 1
Deskripsi Pengukuran Motivasi Belajar
N
Min
Motivasi
140
Valid N
(listwise)
140
64
Max
99
Mean
Std.
Deviation
11406 81.47
5.927
Sum
Melalui Tabel1diketahui bahwa variabel disiplin belajar dengan jumlah siswa
(N) sebanyak140 siswa.Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi
belajar meliputi: adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Skor bergerak dari skor tertinggi 99 dan
skor terendah 64, dengan jumlah skor 11406. Rata-rata jawaban siswa adalah 81,47
dan standar deviasi atau simpangan baku sebesar 5,927. Instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel motivasi belajar mempunyai item valid sebanyak 27 item
dan skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antara skor 1
sampai 4 menurut jenis itemnya.
Tabel 2
Deskripsi Pengukuran Hasil Belajar
N
Hasilbelajar
140
Valid N
(listwise)
140
Minimum
Maximum
52
98
Sum
Std.
Mean Deviation
10387 74.19
9.286
Melalui perhitungan data pada Tabel2 nampak bahwa N sebanayk 140 siswa.
Hasil belajar skor bergerak dari skor tertinggi 98 dan skor terendah 52 dengan jumlah
skor 10387. Rata-rata nilai siswa adalah 74,19 dan standar deviasi atau simpangan
baku sebesar 9,286.
Setelah melakukan analisis deskriptif, selanjutnya melakukan pengujian asumsi.
Uji asumsi digunakan untuk mengetahui teknik korelasi yang dapat digunakan,
terlebih dahulu digunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji
linearitas merupakan prasyarat yang harus terpenuhi dalam menggunakan statistik
parametrik. Apabila salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka statistik yang
digunakan adalah statistik non-parametrik.
12
Tujuandari analisis ini untuk menemukan hubungan antara nilai motivasi dan
hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa adalah data interval, sedangkan data
kuesioner adalah data ordinal. Sehingga data hasil belajar siswa dirubah menjadi data
ordinal dengan nilai 1, 2, 3, 4. Hasil belajar siswa dengan nilai 0-25 dikonversikan
menjadi 1, 26-50 di konversikan menjadi 2, 51-75 dikonversikan menjadi 3, dan 76100 dikonversikan menjadi 4 (Brown, 1988).
Setelah itu dilakukan uji normalitasdengan menggunakan Uji KolmogrovSmirnov, dimana uji normalitas digunakan untuk menguji distribusi pengisian
jawaban sampel normal atau tidak pada alat ukur yang dipakai. Sukestiyarno (2010)
menyataan bahwa jika nilai signifikan p > 0,05 maka distribusi datanya adalah
normal, sedangkan jika nilai signifikan p < 0,05 maka distribusi datanya tidak
normal.Ringkasan hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
Motivasi
N
Hasilbelajar
140
140
Mean
3.0176
3.3357
Std. Deviation
.21966
.47394
Absolute
.070
.425
Positive
Negative
.070
-.045
.425
-.255
Kolmogorov-Smirnov Z
.829
5.028
Asymp. Sig. (2-tailed)
.497
.000
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 3, diperoleh hasil koefisien
Kolmogrov-Smirnov untuk variabel motivasi sebesar 0,829 dan p = 0,497, karena
0,497> 0,05 analisis data motivasi belajar berdistribusi normal, sedangkan variabel
hasil belajar diperoleh 5,028 dan p = 0,000, karena 0,000 < 0,05 analisis data hasil
belajar tidak normal. Berdasarkan hasil data yang ada data tentang motivasi
berdistribusi normal, sedangkan data hasil belajar berdistribusi tidak normal.
13
Sehingga tidak perlu dilakukan pengecekan terhadap linearitas data. Oleh sebab itu
data akan dikorelasikan menggunakan korelasi Spearman rho.
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu motivasi belajar (X) sebagai
variabel independen dengan hasil belajar (Y) sebagai variabel dependen. Kriteria
yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan seberapa eratnya hubungan
antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika, untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil dan
untuk mengetahui hubungan positif maka berpedoman pada ketentuan yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2010) pada Tabel 4.
Tabel 4
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000
Sangat Kuat
0,60 - 0,799
Kuat
0,40 - 0,599
Sedang
0,20 - 0,399
Rendah
0,00 - 0,199
Sangat rendah
Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui tingkat hubungan yang diperoleh pada
koefisien korelasi yang ditemukan. Hubungan tersebut dikatakan signifikan jika nilai
() kurang dari taraf signifikansi 5% (p < 0,05).Perhitungan korelasi menggunakan
program perhitungan data statistik SPSS 22 for Windows. Sesuai dengan hipotesis
yang ditetapkan, peneliti sudah mengetahui arah hubungan, maka signifikansi
menggunakan korelasi spearman rho1-tailed. Analisis korelasi antara motivasi
belajar dengan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 5.
14
Tabel 5
Analisis Korelasi Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Spearman's rho
Correlation Coefficient
Rank of hasilbelajar Sig. (1-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Rank of motivasi
Rank of
motivasi
1.000
.
140
.383**
.000
140
Rank of
hasilbelajar
.383**
.000
140
1.000
.
140
Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi antara motivasi
belajar dan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan
kriteria yang ada dalam Tabel 4 yaitu nilai koefisien korelasi antara 0,20-0,399,
berarti dapat diketahui bahwa nilai koefisien ini termasuk dalam kategori rendah.
Pada Tabel 5 juga terlihat bahwa Sig. (1-tailed) atau signifikan satu arah
menunjukkan nilai sebesar 0,000, hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi yang
signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
SMP N 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016, karena p < 0,05 (0,000 < 0,05).
Berdasarkan hasil korelasi antara motivasi dengan hasil belajar menunjukkan bahwa
motivasi mempunyai hubungan dengan hasil belajar berkisar 16% dari faktor-faktor
lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang positif signifikan
antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang
tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi pada
hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima
karena 0,000 < 0,05. Artinya terdapat hubungan yang positif signifikan antara
motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Hasil koefisien korelasi
hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa rxy = 0,383
yang menunjukkan hubungan termasuk dalam kategori rendah.
15
Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar
mempunyai hubungan yang rendah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
di SMP Negeri 2 Tuntang.Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
antara lain: minat belajar, perhatian, kesiapan, gaya belajar, keadaan keluarga,
kondisi lingkungan, dan sarana belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu hasil belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh motivasi belajar tetapi faktor-faktor hasil belajar yang lain juga
terlibat,dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar motivasi belajar
berhubungan dengan hasil belajar berkisar 16%. Bisa jadi ada anak yang motivasi
belajarnya tinggi hasil belajarnya rendah karena faktor lain yang mempengaruhi,
seperti: sarana prasarana belajar yang tidak mendukung atau lingkungan yang kurang
kondusif sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016
dengan nilai korelasi sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p <
0,05). Nilai korelasi sebesar 0,383 juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
termasuk dalam kategori rendah antara motivasi belajar dengan hasil belajar
matematika siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinika Cipta.
Baharuddin, H. & Wahyuni, E. N. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Brown, J. D. 1988. Understanding Research In Second Language Learning. New
York: Cambridge University Press.
16
Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Semarang: UNP.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar . Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djiwandono, S. E. W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Hasratuddin. 2014. Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan Datang
Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika.
Miru, A. S. 2009. Hubungan antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa Smk Negeri 3 Makassar. Jurnal MEDEK.
Pratutik. 2013. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar PKN pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temaggung. Jurnal Repository Universitas
Kristen Satya Wacana.
Rofiq, A. 2014. Hubungan Motivasi dan Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar
Matematika Siswa SMK PGRI Salatiga Jurusan Pemasaran Semester II
Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Repository Universitas Kristen Satya
Wacana.
Sardiman, A. M. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV
Rajawali.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
RINIKA CIPTA.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantu SPSS. Semarang: UNNES
PRESS.
Uno, H. B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
17
HASILBELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 2 TUNTANG TAHUN AJARAN
2015/2016
JURNAL
Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Anita Sari
202012004
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
1
2
3
4
5
6
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TUNTANG
TAHUN AJARAN 2015/2016
Anita Sari1, Sutriyono2, Tri Nova Hasti Yunianta3
Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Motivasi belajar adalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Tujuan
penelitianuntuk mengetahui apakah ada hubungan positif signifikan antara motivasi
belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang
tahun ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Subjek
dalam penelitian ini sebanyak 140 siswa yang diambil secara acak menggunakan
teknik cluster randomsampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi untuk pengambilan data hasil belajar dan metode angket untuk
pengambilan data motivasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakannon
parametric test Spearman rhodengan alat bantu hitung program SPSS 22 for
Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi antara motivasi belajar
dengan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05),
berarti ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016.
Kata kunci : hubungan,motivasi belajar, hasil belajar
PENDAHULUAN
Menurut Hudojo dalam Hasrattudin (2014) matematika merupakan ide-ide
abstrak yang diberi simbol-simbol itu tersusun secara hirarkis dan penalarannya
deduktif, sehingga belajar matematika ini merupakan kegiatan mental yang tinggi.
Pada pembelajaran matematika, peserta didik akan menjalani suatu proses yang
membuat peserta didik mampu membangun pengetahuan dengan difasilitasioleh guru
mata pelajaran yang memicu keterlibatan peserta didik dalam proses belajarmengajar.
7
Pelajaran matematika harus dirancang tidak hanya untuk mempersiapkan siswa ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi tetapi juga untuk memasuki dunia kerja. Namun
sampai saat ini sebagian besar siswa menganggap matematika sebagai “momok”,
sehingga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Menurut Darmansyah (2006) serta
Dimyati dan Mudjiono (2006) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran yang
ditentukan dalam bentuk angka atau skor melalui tes hasil belajar diakhir
pembelajaran.
Djiwandono (2002) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
salah satunya adalah motivasi belajar.Motivasi siswa terhadap pelajaran merupakan
kekuatan yang akan mendorong siswa mengalami perubahan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Motivasi sendiri berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga menyebabkan individu tersebut
bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Menurut Mc. Donald dalam Miru (2009)
motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi
dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik.
Djiwandono (2002) menjabarkan bahwa motivasi yang paling penting untuk
pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung berjuang untuk
mencapai sukses atau memilih suatu kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses
atau gagal. Berdasarkan French dan Thomas; Kestenbaum; Wendt dalam Djiwandono
(2002) menyatakan bahwa tidak mengherankan siswa yang motivasinya tinggi
cenderung lebih sukses dalam melakukan tugas-tugas di sekolah. Hal ini sejalan
dengan Baharudin dan Wahyuni (2008) yang menyatakan bahwa motivasi belajar
merupakan faktor yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Motivasi
belajar itu sendiri artinya adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai(Sardiman,
8
2014). Motivasi belajar mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar
seseorang, karena seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar
kemungkinan besar tidak melakukan aktivitas belajar. Tinggi rendahnya motivasi
dapat dijadikan indikator baik buruknya hasil belajar seorang anak didik (Djamarah,
2011).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang
dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII mengatakan bahwa sebagian siswa
tidak memperhatikan saat pembelajaran dikelas sehingga siswa tidak dapat menerima
pembelajaran dengan baik. Menurut beliau kurangnya perhatian siswa saat
pembelajaran di kelas itu karena tidak adanya motivasi dari dalam diri siswa itu
sendiri. Hal ini dikuatkan oleh nilai matematika sebelumnya yang hanya mencapai
40% nilai kelulusan.Permasalahan tersebut diduga dapat menghambat proses
pembelajaran di dalam kelas yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Siswa
kehilangan semangat belajar dan ketekunannya dalam proses belajar baik oleh model
pembelajarannya, maupun faktor lain yang mempengaruhi hasil belajarnya seperti
kurangnya motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika.
Menurut Djamarah (2011) banyak di temukan hasil penelitian yang
mengemukakan bahwa motivasi mempengaruhi hasil belajar, hal tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofiq (2014), menunjukkan bahwa terdapat
hubungan positif yang kuat dan signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika siswa SMK PGRI 02 Salatiga Jurusan Pemasaran. Hal ini juga
terjadi pada penelitian yang dilakukan oleh Pratutik (2013) menyebutkan bahwa
terdapat hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temanggung.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tentang motivasi
belajar dan hasil belajar. Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Hubungan Antara
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2
Tuntang
Tahun
Ajaran
2015/2016”.
Tujuan
9
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahuiapakah ada hubungan positifsignifikan antara motivasi belajar dengan
hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran
2015/2016.
KAJIAN TEORI
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku seseorang dalam bertindak atau
beraktifitas menuju pembenaran dari belum mampu kearah sudah mampu (Slameto,
2010).Arikunto (2010) menambahkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah
dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu
mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, sebab hasil merupakan
akibat dari proses. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah
satunya adalah motivasi belajar Djiwandono (2002). Motivasi berasal dari kata motif
yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, sehingga
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat (Uno, 2011). Sardiman (2014);
dan Winkel (2009) menambahkan motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang
untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu.Motivasi itu
sendiri berarti suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Djamarah 2011).
Perubahan energi dalam diri seseorang itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa
kegiatan fisik. Mc. Donald dalam Miru (2009), menambahkan bahwa motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.Motivasi dan belajar
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi (Uno, 2011).Menurut Sardiman
(2014), motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, dengan menjamin kelangsungan kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar dapat tercapai.
Berdasarkan definisi menurut ahli diatas motivasi belajar adalah keinginan
seseorang untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu melalui sebuah aktivitas yang
10
diawali dengan munculnya feeling dan diakhiri menggunaan sebuah tindakan.
Tindakan yang dapat dilakukan oleh siswa adalah belajar untuk mencapai hasil
belajar yang baik, maka di dalam diri siswa harus ada yang disebut motivasi belajar.
Indikator motivasi belajar didefinisikan oleh Uno (2011) berikut ini indikator
motivasi belajar:adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional, karena dalam penelitian ini
akan dicari hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika. Lokasi
penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang pada semester II Tahun Ajaran
2015/2016yang beralamatkan di Jl. Mertokusumo Ds.Candirejo Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Tuntang yang terdiri dari 223 siswa dan terbagi dalam 7 kelas. Adapun
teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster
randomsampling.Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII A, VIII B, VIII C,
VIII D, VIII E sebanyak 140 siswa.
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi untuk memperoleh data hasil belajar siswa dan metode angket
digunakan untuk mengumpulkan data motivasi siswa. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan angket yaitu angket motivasi belajar. Instrumen sebelum digunakan
terlebih dahulu diuji validitas serta reliabilitasnya. Teknik analisis data dalam
penelitian ini terdiri dari analisis deskriptif, uji asumsi, dan analisis korelasi.
HASIL PENELITIAN
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk
mengetahui gambaran suatu variabel. Gambaran yang dimaksud adalah nilai
minimum, nilai maksismum, sum, mean, dan standar deviasi.
11
Tabel 1
Deskripsi Pengukuran Motivasi Belajar
N
Min
Motivasi
140
Valid N
(listwise)
140
64
Max
99
Mean
Std.
Deviation
11406 81.47
5.927
Sum
Melalui Tabel1diketahui bahwa variabel disiplin belajar dengan jumlah siswa
(N) sebanyak140 siswa.Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel motivasi
belajar meliputi: adanya hasrat ingin berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar,
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Skor bergerak dari skor tertinggi 99 dan
skor terendah 64, dengan jumlah skor 11406. Rata-rata jawaban siswa adalah 81,47
dan standar deviasi atau simpangan baku sebesar 5,927. Instrumen yang digunakan
untuk mengukur variabel motivasi belajar mempunyai item valid sebanyak 27 item
dan skoring setiap item dilakukan dengan memberikan angka berjenjang antara skor 1
sampai 4 menurut jenis itemnya.
Tabel 2
Deskripsi Pengukuran Hasil Belajar
N
Hasilbelajar
140
Valid N
(listwise)
140
Minimum
Maximum
52
98
Sum
Std.
Mean Deviation
10387 74.19
9.286
Melalui perhitungan data pada Tabel2 nampak bahwa N sebanayk 140 siswa.
Hasil belajar skor bergerak dari skor tertinggi 98 dan skor terendah 52 dengan jumlah
skor 10387. Rata-rata nilai siswa adalah 74,19 dan standar deviasi atau simpangan
baku sebesar 9,286.
Setelah melakukan analisis deskriptif, selanjutnya melakukan pengujian asumsi.
Uji asumsi digunakan untuk mengetahui teknik korelasi yang dapat digunakan,
terlebih dahulu digunakan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji
linearitas merupakan prasyarat yang harus terpenuhi dalam menggunakan statistik
parametrik. Apabila salah satu atau keduanya tidak terpenuhi, maka statistik yang
digunakan adalah statistik non-parametrik.
12
Tujuandari analisis ini untuk menemukan hubungan antara nilai motivasi dan
hasil belajar siswa. Data hasil belajar siswa adalah data interval, sedangkan data
kuesioner adalah data ordinal. Sehingga data hasil belajar siswa dirubah menjadi data
ordinal dengan nilai 1, 2, 3, 4. Hasil belajar siswa dengan nilai 0-25 dikonversikan
menjadi 1, 26-50 di konversikan menjadi 2, 51-75 dikonversikan menjadi 3, dan 76100 dikonversikan menjadi 4 (Brown, 1988).
Setelah itu dilakukan uji normalitasdengan menggunakan Uji KolmogrovSmirnov, dimana uji normalitas digunakan untuk menguji distribusi pengisian
jawaban sampel normal atau tidak pada alat ukur yang dipakai. Sukestiyarno (2010)
menyataan bahwa jika nilai signifikan p > 0,05 maka distribusi datanya adalah
normal, sedangkan jika nilai signifikan p < 0,05 maka distribusi datanya tidak
normal.Ringkasan hasil uji normalitas disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas
Motivasi
N
Hasilbelajar
140
140
Mean
3.0176
3.3357
Std. Deviation
.21966
.47394
Absolute
.070
.425
Positive
Negative
.070
-.045
.425
-.255
Kolmogorov-Smirnov Z
.829
5.028
Asymp. Sig. (2-tailed)
.497
.000
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel 3, diperoleh hasil koefisien
Kolmogrov-Smirnov untuk variabel motivasi sebesar 0,829 dan p = 0,497, karena
0,497> 0,05 analisis data motivasi belajar berdistribusi normal, sedangkan variabel
hasil belajar diperoleh 5,028 dan p = 0,000, karena 0,000 < 0,05 analisis data hasil
belajar tidak normal. Berdasarkan hasil data yang ada data tentang motivasi
berdistribusi normal, sedangkan data hasil belajar berdistribusi tidak normal.
13
Sehingga tidak perlu dilakukan pengecekan terhadap linearitas data. Oleh sebab itu
data akan dikorelasikan menggunakan korelasi Spearman rho.
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu motivasi belajar (X) sebagai
variabel independen dengan hasil belajar (Y) sebagai variabel dependen. Kriteria
yang digunakan sebagai pedoman dalam menafsirkan seberapa eratnya hubungan
antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika, untuk dapat memberikan
penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil dan
untuk mengetahui hubungan positif maka berpedoman pada ketentuan yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2010) pada Tabel 4.
Tabel 4
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,80 - 1,000
Sangat Kuat
0,60 - 0,799
Kuat
0,40 - 0,599
Sedang
0,20 - 0,399
Rendah
0,00 - 0,199
Sangat rendah
Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui tingkat hubungan yang diperoleh pada
koefisien korelasi yang ditemukan. Hubungan tersebut dikatakan signifikan jika nilai
() kurang dari taraf signifikansi 5% (p < 0,05).Perhitungan korelasi menggunakan
program perhitungan data statistik SPSS 22 for Windows. Sesuai dengan hipotesis
yang ditetapkan, peneliti sudah mengetahui arah hubungan, maka signifikansi
menggunakan korelasi spearman rho1-tailed. Analisis korelasi antara motivasi
belajar dengan hasil belajar dapat dilihat pada Tabel 5.
14
Tabel 5
Analisis Korelasi Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar
Correlation Coefficient
Sig. (1-tailed)
N
Spearman's rho
Correlation Coefficient
Rank of hasilbelajar Sig. (1-tailed)
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Rank of motivasi
Rank of
motivasi
1.000
.
140
.383**
.000
140
Rank of
hasilbelajar
.383**
.000
140
1.000
.
140
Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa koefisien korelasi antara motivasi
belajar dan hasil belajar sebesar rxy = 0,383 pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan
kriteria yang ada dalam Tabel 4 yaitu nilai koefisien korelasi antara 0,20-0,399,
berarti dapat diketahui bahwa nilai koefisien ini termasuk dalam kategori rendah.
Pada Tabel 5 juga terlihat bahwa Sig. (1-tailed) atau signifikan satu arah
menunjukkan nilai sebesar 0,000, hal tersebut menunjukkan bahwa ada korelasi yang
signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
SMP N 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016, karena p < 0,05 (0,000 < 0,05).
Berdasarkan hasil korelasi antara motivasi dengan hasil belajar menunjukkan bahwa
motivasi mempunyai hubungan dengan hasil belajar berkisar 16% dari faktor-faktor
lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan yang positif signifikan
antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang
tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi pada
hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa sebesar
0,000. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima
karena 0,000 < 0,05. Artinya terdapat hubungan yang positif signifikan antara
motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Hasil koefisien korelasi
hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa rxy = 0,383
yang menunjukkan hubungan termasuk dalam kategori rendah.
15
Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi belajar
mempunyai hubungan yang rendah dengan hasil belajar matematika siswa kelas VIII
di SMP Negeri 2 Tuntang.Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar
antara lain: minat belajar, perhatian, kesiapan, gaya belajar, keadaan keluarga,
kondisi lingkungan, dan sarana belajar. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu hasil belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh motivasi belajar tetapi faktor-faktor hasil belajar yang lain juga
terlibat,dari beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar motivasi belajar
berhubungan dengan hasil belajar berkisar 16%. Bisa jadi ada anak yang motivasi
belajarnya tinggi hasil belajarnya rendah karena faktor lain yang mempengaruhi,
seperti: sarana prasarana belajar yang tidak mendukung atau lingkungan yang kurang
kondusif sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa ada hubungan yang positif signifikan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tuntang tahun ajaran 2015/2016
dengan nilai korelasi sebesar rxy = 0,383 dan nilai signifikan sebesar 0,000 (p <
0,05). Nilai korelasi sebesar 0,383 juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
termasuk dalam kategori rendah antara motivasi belajar dengan hasil belajar
matematika siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta: Rinika Cipta.
Baharuddin, H. & Wahyuni, E. N. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media.
Brown, J. D. 1988. Understanding Research In Second Language Learning. New
York: Cambridge University Press.
16
Darmansyah. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Semarang: UNP.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. 2011. Psikologi Belajar . Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djiwandono, S. E. W. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo.
Hasratuddin. 2014. Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan Datang
Berbasis Karakter. Jurnal Didaktik Matematika.
Miru, A. S. 2009. Hubungan antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mata Diklat Instalasi Listrik Siswa Smk Negeri 3 Makassar. Jurnal MEDEK.
Pratutik. 2013. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar PKN pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Kranggan Temaggung. Jurnal Repository Universitas
Kristen Satya Wacana.
Rofiq, A. 2014. Hubungan Motivasi dan Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar
Matematika Siswa SMK PGRI Salatiga Jurusan Pemasaran Semester II
Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Repository Universitas Kristen Satya
Wacana.
Sardiman, A. M. 2014. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV
Rajawali.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
RINIKA CIPTA.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantu SPSS. Semarang: UNNES
PRESS.
Uno, H. B. 2011. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Winkel, W. S. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
17