Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah SMA Berbasis Nilai-Nilai Budaya Tradisional Lisan Wayang Kulit Purwo di Surakarta.

(B. pendidikan)
Pengembangan Model Pembelajaran Sejarah SMA Berbasis Nilai-Nilai Budaya Tradisional
Lisan Wayang Kulit Purwo di Surakarta
Wahyuning S, Sri; Fadillah, Siti Sutarmi; Pelu, Musa
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Penelitian ini didasain oleh adeanya perkembangann di era globalalisasi di segala bidang, yang
pengaruhnya tidak mengenal batas wilayah Negara baik yang positif maupun negatif. Globalisasi yang
notabene dating dari Negara-hegara Barat atau Negara maju seolah menjadi alat syah untuk
memberlakukan hasilnya tersebut ke seluruh dunia, terlebih pada Negara-negara yang sedang
berkembang.Oleh karena iti Indonesia sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang perlu
membentengi diri dari pengaruh negative yang dating tersebut denganjalan antara lain memperkuat
kearifan budaya lokal terutama lewat pembelajaran di dunia pendidikan formal, dengan
mempergunakan mata pelajaran yang ada termasuk mata pelajaran Sejarah. Salah satu sumber belajar
yang berbasiskan kearifan budaya local tersebut adalah nilai-nilai budaya tradis9 lisan wayang kulit
purwo.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang tujuan akhirnya untuk menemukan model
pembelajaran sejarah SMA berbasis nilai-nilai tradisi lisan wayang kulit purwo.Penelitian ditempuh
melalui tiga tahap yaitu studi pendahuluan, pengembangan model dan validasi model, yang dilaksanakan
dalam dua tahap, selama dua tahun.. Oleh karena itu dalam penelitian ihi digunakan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif.Untuk tahun pertama penelitian dilaksanakan dengan tujuan 1)mengetahui
kondisi pembelajaran sejarah SMA di Surakarta, 2) dapat mengidentifikasi nilai-nilai budaya tradsi lisan

wayang kulit purwo yang dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran sejarah SMA, 3) menghasilkan
draf model pembelajaran sejarah SMA yang berbasis nilai-nilai tradisi lisan wayang kulit purwo. Untuk
mencapai tujuan tersebut, pada tahap awal ditempuh dengan jalan studi pra survey lapangan pra survey
yang dilakukan di sekolah-sekolah SMA di Surakarta baik di sekolah-sekolah negeri maupun swasta, pada
pageran wayang kulit yang ada, serta wawancara dengan beberapa dalang. Langkah ini juga diiringi
dengan studi literature, untuk lebih dapat menggali nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi lisan
wayang kulit purwo tersebut. hasilnya dijadikan sebagai draf model pembelajaran sejarah SMA berbasis
nilai-nilai tradisi lisan wayang kulit purwo setelah sebelumnya dilaksanakan Focus Group Discussion.
Untuk lebih focus dan memperjelas dalam pembelajaran Sejarah berbaasia nilai-nilai budaya tradisi lisan
wayang kulit purwo ini, maka RPP dibuat 8ntuk kelas XI semester I dengan SK menganalisis proses
perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara tradisional. Sedangkan KD nya adalah
mengidentifikasi perpaduan tradisi local, Hindu Budha, danj Iswlam di Indonesia, Dengan demikian pada
tahap awal ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang nantinya akan mengarah pada langkah
pendekatan hipotetk dalam pengembangan berikutnya yakni pada tahap validawi model di tahun kedua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Semua pembelajaran Sejarah di SMA selalu meggunakan RPP
dan silabus yang boleh dikata nyaris sama, sebab berdasar PP RI no 19 tahun 2005 pasal 20. Selain itu
para guru juga mengacu pada RPP hasil kerja para guru dalam kegiatan Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) Sejarah. Dalam RPP umumnya selalu mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor,
meskipun dalam prakteknya banyak yang lebih mengarah pada aspek kognitif. Evaluasi yang dilaksanakan
berupaa tes dan non tes, tertulis dan tidak tertulis. Dari pantauan di lapangan terdapat beberapa sekolah

yasng sudah memanfaatkan budaya local sebagai sumber pembelajaran, tetapi belum satupun yang
memanfaatkan nilai-nilai budaya btradisi lisan wayang kulit purwo sebagai sumber bahan pembelajaran.

Hal ini diakui sebagai kekurangan dalam memanfaatkan budaya lokal. Selain itu ada pula pengakuan yang
menyatakan bahwa ada kekhawatiran bahwa pembelajaran sejarah yang sekarang berjalan, dapat
menjauhkan siswa dari dunia sekelilingnya. 2) Nilai-nilai budaya tradisi wayang kulit purwo yang tepat
dijadikan sebagai bahan pembelajaran, terutama adalah nilai-nilai watak, moral, kebenaran, keadilan,
kepahlawanan, 3) draf model pembelajarean berupa RPP yang memasukkan nilai-nilai budaya tradisi
wayang kulit purwo tersebut dalam materi Akulturasi kebudayaan Hindu, Budha dan Islam dengan KD
menganalisis proses interaksi antara tradisi lokal Hindu, Budha dan Islam di Indonesia, yang dalam
silabus diperuntukkan untuk kelas XI semester I. Penekanan draf pengembangan model pembejaran
dibandngkan dengan yang ada sebelumnya terutana terletak pada sumber, dan metode
pembelajarannya. Mengingat draf model pembelajaran itu begitu panjang, maka pemaparan draf model
selengkapnya ada di laporan penelitian.