MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN Motivasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiy

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA
MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN
SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH
1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi
derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh
MELIANA RATNASARI
A210100139

PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA
MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH
1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014
Meliana Ratnasari
A210100139
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Untuk mengetahui pengaruh persepsi
siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014; 2)
Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran
2013/2014; 3) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi
pedagogik guru dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1 Sragen yang berjumlah
108 siswa dengan sampel 80 siswa yang diambil dengan teknik simple random
sampling. Data diperoleh dengan menggunakan metode angket dan metode
dokumentasi. Sebelumnya angket telah diujicobakan dan diuji validitas dan
realibilitasnya kepada 20 siswa diluar sampel dalam populasi yang sama. Teknik
analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear ganda, uji t, uji F,

koefisien determinasi, sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil dari
analisis data diperoleh persamaan garis regresi linier Y= 7,767 + 0,330X1 +
0,416X2. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1) ada
pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik
guru terhadap motivasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan uji t diperoleh
thitung > ttabel yaitu 3,065 > 1,991 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu
0,003; 2) ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen
tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan uji t diperoleh thitung > ttabel yaitu 4,486 >
1,991 (α = 5%) dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000; 3) ada pengaruh yang
signifikan antara persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil uji F
diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 22,687 > 4,892 pada taraf signifikansi 5%; 4)
variabel X1 memberikan sumbangan relatif sebesar 20,86% dan sumbangan
efektif sebesar 7,73%, variabel X2 memberikan sumbangan relatif sebesar 79,33%
dan sumbangan efektif sebesar 29,43%. Hasil perhitungan R2 diperoleh 0,371,
berarti 37,1% motivasi belajar akuntansi dipengaruhi oleh persepsi siswa
mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah, sisanya sebesar

62,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Motivasi Belajar Akuntansi, Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi
Pedagogik Guru, Lingkungan Sekolah.

PENDAHULUAN
Di jaman globalisasi seperti sekarang ini, pendidikan merupakan hal
yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup seseorang. Pendidikan
bermaksud membantu peserta didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi
kemanusiaannya. Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk
menjadi manusia. Manusia selama hidupnya akan selalu mendapatkan pengaruh
dari keluarga, sekolah, dan masyarakat luas.
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.
Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah
penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi
berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan
yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuhtumbuhan, manusia, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar.
Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2012:73) “Motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”. Motivasi dapat juga
dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat
dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh didalam diri
seseorang. Seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi dapat gagal
karena kekurangan motivasi. Tanpa adanya motivasi siswa akan merasa malas
dalam mengikuti proses pembelajaran.
Motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor
dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Guru mata pelajaran
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. E.
Mulyasa

(2007:58)

menyatakan

bahwa

untuk

meningkatkan


kualitas

pembelajaran, guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik
sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran. Kegiatan belajar siswa akan
memberikan apresiasi terhadap segala sikap dan perilaku mengajar yang
dilakukan oleh seorang guru. Masing-masing siswa memiliki persepsi yang
berbeda dalam memandang sejauh mana seorang guru memiliki kemampuan

dalam mengajar. Suatu interaksi belajar mengajar didalamnya terdapat partisipasi
yang berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lain.
Menurut Didi Supriadie (2012:65) “Kompetensi pedagogik yakni
kemampuan dalam mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi
pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,
evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya”.
Betapa pentingnya guru dan betapa lebih pentingnya guru yang
kompeten, artinya guru yang mampu melaksanakan unjuk kerja secara profesional
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Guru yang efektif mempunyai
strategi yang baik untuk memotivasi siswa agar mau belajar dan dapat mengelola
pembelajaran peserta didik dengan baik. Guru dapat dijadikan sebagai faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar siswa, tetapi masing banyak faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi motivasi belajar.
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan
menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat
(Slameto, 2010:60). Kondisi lingkungan siswa juga dapat mempengaruhi motivasi
belajar. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat,
maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:99) “Kampus sekolah yang
indah, pergaulan siswa yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar”.
Lingkungan sekolah yang nyaman atau kurang nyaman akan berpengaruh
terhadap siswa. Lingkungan sekolah yang nyaman akan membuat siswa menjadi
giat belajar dan senang berada di sekolah, tetapi sebaliknya dengan lingkungan
sekolah yang kurang nyaman akan membuat siswa menjadi malas berada di
sekolah sehingga siswa menjadi malas untuk belajar.
Penulis berharap dengan diadakan penelitian ini dapat digunakan
sebagai acuan guru untuk dapat memotivasi siswa sehingga motivasi belajar siswa
dapat meningkat dengan baik dan siswa senang dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Selain itu guru juga dapat memanfaatkan lingkungan sekolah


agar menghasilkan lingkungan sekolah yang nyaman bagi siswa sehingga siswa
dapat termotivasi untuk belajar dengan baik tanpa adanya gangguan karena
lingkungan yang kurang nyaman.
Tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui
pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi
belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun
ajaran 2013/2014; 2) untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen
tahun ajaran 2013/2014, 3) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa mengenai
kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran
2013/2014.

METODE PENELITIAN
Menurut Mahmud (2011:97) “Metode penelitian merupakan cara ilmiah
yang digunakan untuk mendapatkan data yang objektif, valid, dan reliabel
sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah dalam bidang tertentu”. Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Muhammadiyah 1 Sragen pada siswa kelas XI tahun ajaran 2013/2014. Penelitian
ini dilaksanakan dari bulan November 2014 sampai selesai. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran
2013/2014 yang terdiri dari 108 siswa. Jumlah sampel dari populasi sebanyak 108
dengan taraf kesalahan 5% yaitu sebanyak 80 siswa. Penelitian ini menggunakan
teknik simple random sampling. Sugiyono (2013:120) menyatakan bahwa simple
random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Variabel
dalam penelitan ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel
terikatnya yaitu motivasi belajar akuntansi (Y), sedangkan variabel bebasnya yaitu
persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru (X1) dan lingkungan sekolah

(X2). Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa item-item pernyataan dalam
bentuk angket yang sebelumnya diujicobakan pada siswa. Uji coba dikenakan
kepada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen sebanyak 20 orang diluar
sampel dalam populasi yang sama. Hasil uji coba instrumen dianalisis dengan
menggunakan uji validitas dan uji realibilitas. Hasil dari pengumpulan data
kemudian diuji dengan menggunakan uji prasyarat analisis terdiri dari uji
normalitas dan uji linearitas. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi
linier ganda yang kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari hipotesis yang

telah diajukan sebelumnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
SMA Muhammadiyah 1 Sragen terletak di jalan raya 108 kantor
Sukowati Sragen kode pos pos kotak 57 213. Pada tahun 1961 berdirilah
Muhammadiyah 1 Sragen Yayasan Pendidikan, tapi hanya 2 tahun. Lebih dari 16
tahun Muhammadiyah Yayasan tenggelam, lahir pada tahun 1977 sehingga
sekolah tinggi baru adalah jumlah kelas SMA Muhammadiyah adalah 26 orang,
pada tahun 1979 jumlah meningkat menjadi siswa kelas empat dan jumlah siswa
170 orang. Saat ini SMA Muhammadiyah 1 Sragen berkembang sangat pesat
mencapai 25 kelas. Sejak tahun 2004 status tipe 1 SMA Muhammadiyah Sragen
terakreditasi A (Sangat Baik) dan sekarang SMA Muhammadiyah 1 Sragen sudah
termasuk

Kriteria

Sekolah

Independen


(SKM).

Adapun

visi

SMA

Muhammadiyah 1 Sragen yaitu kecerdasan berdasarkan iman dan takwa luhur.
Misi SMA Muhammadiyah 1 Sragen yaitu 1) meningkatkan urutan ibadah, 2)
meningkatkan kompetensi akademik, 3) mempersiapkan siswa untuk masuk
universitas/jenjang lebih tinggi, 4) meningkatkan kemampuan bahasa, 5)
meningkatkan cinta tanah air.
Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti harus melakukan
uji coba instrumen guna untuk mengetahui apakah intrumen yang telah dibuat
valid dan reliabel atau tidak. Hasil dari uji intrumen tersebut menunjukkan bahwa
rhitung > rtabel dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu hasil rhitung dari semua

item lebih besar dari rtabel= 0,444 dan semua nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua item dinyatakan valid. Hasil uji

reliabilitas terhadap angket memperoleh koefisien reliabilitas (r11) masing-masing
sebesar 0,814, 0,790, 0,838 dan mempunyai harga lebih besar dari r tabel pada taraf
signifikan () = 5% dan jumlah data (n) 20 yaitu sebesar 0,444 maka dapat
disimpulkan bahwa semua item tersebut dinyatakan reliabel.
Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti memperoleh hasil deskripsi
data penelitian antara lain sebagai berikut:
1.

Data Motivasi Belajar Akuntansi
Data motivasi belajar akuntansi diperoleh dengan menggunakan
angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan dan disebarkan kepada siswa
kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014. Dari hasil
perhitungan diperoleh data sebagai berikut: mean sebesar 26,53 dengan
standar error of mean sebesar 0,742, median sebesar 26, modus sebesar 22,
skor maksimal diperoleh angka 40, skor minimal diperoleh angka 15, standar
deviasi sebesar 6,633 yang merupakan akar dari varians yaitu 43,999.
Skewness sebesar 0,144 dan diubah ke angka rasio dengan cara membagi
dengan Std.Error Skewness sebesar 0,269 dan diperoleh hasil 0,54. Kurtosis
diperoleh sebesar -1,013 dan diubah ke angka rasio dengan cara membagi
dengan Std.Error Kurtosis sebesar 0,532 dan memperoleh angka -1,904.

2.

Data Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru
Data persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru
diperoleh dengan menggunakan angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan
dan disebarkan kepada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun
ajaran 2013/2014. Dari hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut:
mean sebesar 22,88 dengan standar error of mean sebesar 0,669, median
sebesar 22, modus sebesar 18, skor maksimal diperoleh angka 34, skor
minimal diperoleh angka 10, standar deviasi sebesar 5,980 yang merupakan
akar dari varians yaitu 35,756. Skewness sebesar 0,172 dan diubah ke angka
rasio dengan cara membagi dengan Std.Error Skewness sebesar 0,269 dan
diperoleh hasil 0,64. Kurtosis diperoleh sebesar -0,884 dan diubah ke angka

rasio dengan cara membagi dengan Std.Error Kurtosis sebesar 0,532 dan
memperoleh angka -1,662.
3.

Data Lingkungan Sekolah
Data lingkungan sekolah diperoleh dengan menggunakan angket
yang terdiri dari 10 item pertanyaan dan disebarkan kepada siswa kelas XI
SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014. Dari hasil
perhitungan diperoleh data sebagai berikut: mean sebesar 32,85 dengan
standar error of mean sebesar 0,482, median sebesar 33, modus sebesar 30,
skor maksimal diperoleh angka 40, skor minimal diperoleh angka 23, standar
deviasi sebesar 4,314 yang merupakan akar dari varians yaitu 18,610.
Skewness sebesar -0,285 dan diubah ke angka rasio dengan cara membagi
dengan Std.Error Skewness sebesar 0,269 dan diperoleh hasil -1,060. Kurtosis
diperoleh sebesar -0,477 dan diubah ke angka rasio dengan cara membagi
dengan Std.Error Kurtosis sebesar 0,532 dan memperoleh angka -0,90.
Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

analisis yaitu uji normalitas dan uji linearitas. Kriteria dari uji normalitas adalah,
bahwa data berdistribusi normal jika nilai Lhitung < Ltabel atau nilai signifikansi >
0,05. Hasil dari uji normalitas menunjukkan bahwa Lhitung dari variabel motivasi
belajar akuntansi sebesar 0,086 dengan nilai signifikansi 0,200, variabel persepsi
siswa mengenai kompetensi guru sebesar 0,098 dengan nilai signifikansi sebesar
0,055, variabel lingkungan sekolah sebesar 0,092 dengan nilai signifikansi sebesar
0,092, sedangkan nilai Ltabel sebesar 0,099, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data sampel dari masing-masing variabel berdistribusi normal. Uji linearitas
digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat, atau untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas yaitu persepsi siswa
mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah, variabel terikat
yaitu motivasi belajar akuntansi bersifat linear atau tidak. Hasil dari pengolahan
data dengan menggunakan SPSS versi 15 dapat diketahui bahwa hasil uji
linearitas diperoleh harga Fhitung masing-masing variabel yang diukur lebih kecil
dari Ftabel, untuk X1 terhadap Y yaitu 0,471 < 1,75, untuk X2 terhadap Y yaitu
1,499 < 1,84 dan nilai signifikansi masing-masing variabel > 0,05 yaitu untuk X1

terhadap Y sebesar 0,970, untuk X2 terhadap Y sebesar 0,133 sehingga dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas dengan
variabel terikat dalam bentuk linear.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian terlebih
dahulu dilakukan analisis regresi linear ganda untuk mengetahui hubungan
fungsional. Dalam penelitian ini analisis tersebut digunakan untuk mencari
pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi. Pengujian ini dibantu dengan SPSS
For Windows 15.0 dan dapat diketahui persamaan regresinya yaitu Y= 7,767 +
0,330X1 + 0,416X2. Dari persamaan tersebut, maka dapat dijabarkan a = 7,767,
yang berarti jika persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan
lingkungan sekolah dianggap konstan, maka motivasi belajar akuntansi akan sama
dengan 7,767. b1 = 0,330, yang berarti jika persepsi siswa mengenai kompetensi
pedagogik guru meningkat satu poin maka skor motivasi belajar akuntansi akan
meningkat sebesar 0,330 (dengan asumsi variabel lingkungan sekolah dianggap
konstan). b2 = 0,416, yang berarti jika lingkungan sekolah meningkat satu poin
maka skor motivasi belajar akuntansi akan meningkat sebesar 0,416 (dengan
asumsi variabel persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dianggap
konstan).
Pengujian hipotesis tentang motivasi belajar akuntansi ditinjau dari
persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah
dibutuhkan uji t. Penggunaan uji t parsial adalah untuk menguji apakah terdapat
pengaruh positif atau untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-masing
variabel (persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan
sekolah) secara sendiri-sendiri, sehingga bisa diketahui apakah dugaan yang sudah
ada dapat diterima atau ditolak.
Hipotesis pertama yang diajukan adalah “ada pengaruh yang signifikan
antara persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi
belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun
ajaran 2013/2014”. Dari analisis regresi linier ganda dengan perhitungan
menggunakan bantuan SPSS For Windows 15.0 diketahui bahwa koefisien regresi

dari variabel persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru (b1) adalah
sebesar 0,330 bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa persepsi siswa
mengenai kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif terhadap motivasi
belajar akuntansi. H0 = b1 = 0 : (tidak ada pengaruh persepsi siswa mengenai
kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar akuntansi). H1 = b1 ≠ 0 :
(terdapat pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap
motivasi belajar akuntansi). H0 diterima jika -t(α/2; n-k-1) ≤ t < t(α/2; n-k-1) atau
signifikansi > 0,05. H0 ditolak jika -t(α/2; n-k-1) ≥ t > t(α/2; n-k-1) atau
signifikansi < 0,05. ttabel = t(α/2, n-k-1) = t (0,025,77) = 1,991. Berdasarkan
analisis memakai alat bantu SPSS 15.0 diperoleh nilai t hitung sebesar 3,065 dengan
signifikansi 0,003. Keputusan uji yaitu H0 ditolak, karena thitung > ttabel, yaitu 3,065
> 1,991 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,003. Berdasarkan hasil pengujian
tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara persepsi
siswa mengenai kompetensi pedagogik guru terhadap motivasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014.
Hipotesis Kedua yang diajukan adalah “ada pengaruh yang signifikan
antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi pada siswa kelas
XI SMA Muhammadiyahi 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014”. Dari analisis regresi
linear ganda dengan perhitungan menggunakan bantuan SPSS For Windows 15.0
diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel lingkungan sekolah (b 2) adalah
sebesar 0,416 bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa lingkungan sekolah
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar akuntansi. H0 = b1 = 0 : (tidak ada
pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi). H1 = b1 ≠ 0 :
(terdapat pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi). H0
diterima jika -t(α/2; n-k-1) ≤ t < t(α/2; n-k-1), signifikansi > 0,05. H0 ditolak jika
-t(α/2; n-k-1) ≥ t > t(α/2; n-k-1), signifikansi < 0,05. ttabel = t(α/2, n-k-1) = t
(0,025,77) = 1,991. Berdasarkan analisis memakai alat bantu SPSS 15.0 diperoleh
nilai thitung sebesar 4,486 dengan signifikansi 0,000. Keputusan uji yaitu H0
ditolak, karena thitung > ttabel, yaitu 4,486 > 1,991 dan nilai signifikansi < 0,05,
yaitu 0,000. Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran
2013/2014.
Uji (F) atau uji serempak digunakan untuk mengetahui signifikansi
pengaruh variabel persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru (X1) dan
lingkungan sekolah (X2) secara bersama-sama terhadap variabel motivasi belajar
akuntansi (Y). Hipotesis ketiga yang diajukan adalah “Ada pengaruh yang
signifikan persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan
sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA
Muhammadiyah 1 Sragen. Dari analisis regresi linear ganda dapat diketahui
bahwa koefisien regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga
dapat dikatakan bahwa variabel persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik
guru dan lingkungan sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap
motivasi belajar akuntansi. Selanjutnya dilakukan uji keberartian regresi linear
ganda (uji F). H0 = (tidak ada pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi
pedagogik guru dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi). H1
= (terdapat pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan
lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar akuntansi). H0 diterima jika Fhitung <
F(α; k; n - k –1) atau signifikansi > 0,05. H0 ditolak jika Fhitung > F(α; k; n - k –1) atau
signifikansi < 0,05. Ftabel= F(α; k; n - k –1) = F(0,05; 2;77) = 4,892. Berdasarkan analisis
data memakai alat bantu program SPSS 15.0 diperoleh Fhitung sebesar 22,687
dengan siginifikansi sebesar 0,000. H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 22,687
> 4,892 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Berdasarkan hasil pengujian
tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa
mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah terhadap motivasi
belajar akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun
ajaran 2013/2014.
Hasil analisis data menggunakan alat bantu program SPSS 15.0
diperoleh nilai kofisien determinasi (R2) sebesar 0,371. Koefisien ini diartikan
bahwa pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel persepsi siswa mengenai
kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

akuntansi adalah sebesar 37,1%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti oleh peneliti.
Sumbangan relatif maupun efektif digunakan untuk mengetahui
konstribusi masing-masing variabel independen (X) terhadap perubahan variabel
dependen (Y). Hasil perhitungan diketahui bahwa variabel persepsi siswa
mengenai kompetensi pedagogik guru memberikan sumbangan relatif sebesar
20,86% dan sumbangan efektif sebesar 7,73%. Variabel lingkungan sekolah
memberikan sumbangan relatif sebesar 79,33% dan sumbangan efektif sebesar
29,43%.
Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif dapat
disimpulkan bahwa variabel persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru
memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap motivasi belajar akuntansi
dibandingkan variabel lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan variabel persepsi
siswa mengenai kompetensi pedagogik guru mampu membangkitkan motivasi
belajar akuntansi pada siswa sehingga siswa mempunyai dorongan untuk belajar,
sedangkan variabel lingkungan sekolah hanya merupakan faktor pendukung
dalam menciptakan motivasi belajar pada siswa.

KESIMPULAN
1.

Persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru berpengaruh positif
terhadap

motivasi

belajar

akuntansi

pada

siswa

kelas

XI

SMA

Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis regresi linear ganda (uji t) memperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,065
> 1,991 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,003 dengan sumbangan relatif
20,86% dan sumbangan efektif sebesar 7,73%.
2.

Lingkungan sekolah juga berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
akuntansi pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran
2013/2014. Hasil analisis regresi linear ganda memperoleh t hitung > ttabel, yaitu
4,486 > 1,991 dan nilai signifikansi ˂ 0,05 yaitu 0,000 dengan sumbangan
relatif 79,33% dan sumbangan efektif sebesar 29,43%.

3.

Persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah
berpengaruh positif terhadap motivasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI
SMA Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat
dari analisis uji F yang memperoleh Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 22,687 >
4,892 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Dengan hasil uji koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,371 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
persepsi siswa mengenai kompetensi pedagogik guru dan lingkungan sekolah
terhadap

motivasi

belajar

akuntansi

pada

siswa

kelas

XI

SMA

Muhammadiyah 1 Sragen tahun ajaran 2013/2014 adalah sebesar 37,1%
sedangkan 62,9% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

DAFTAR PUSTAKA
Didi Supriadie dan Deni Darmawan. 2012. Komunikasi Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sardiman A.M. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Dokumen yang terkait

HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Suraka

0 3 12

HASIL BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN SEKOLAH Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surak

0 4 17

MOTIVASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN Motivasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakart

0 2 13

MOTIVASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN Motivasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakart

0 2 17

PENDAHULUAN Motivasi Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 7

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DAN LINGKUNGAN Motivasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiy

0 1 18

PENDAHULUAN Motivasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Pedagogik Guru Dan Lingkungan Sekolah Pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 8

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN KONTINUITAS BELAJAR Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Kontinuitas Belajar Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukohar

0 1 18

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN KONTINUITAS BELAJAR Prestasi Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Kontinuitas Belajar Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukohar

0 1 14

MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN Motivasi Belajar Akuntansi Ditinjau dari persepsi siswa mengenai Kompetensi guru dan pemanfaatan Perpustakaan pada siswa SMK Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2011/2012.

0 0 17