S ADP 1105692 Chapter 1
A. Latar Belakang Penelitian
Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan pelatihan ASN sebagaimana diatur dalam Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. LAN, berkaitan dengan kewenangan penelitian, pengkajian kebijakan Manajemen ASN, pembinaan, dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ASN.
Undang-undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan
LAN memiliki fungsi: pengembangan standar kualitas pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN; pembinaan pendidikan dan pelatihan
kompe-tensi manajerial Pegawai ASN; penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya; pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya.
Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003, satuan pendidikan adalah “kelompok layanan pendidikan yang menyeleng-garakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan”. Lembaga pelatihan merupakan satuan pendidikan pada jalur nonformal, karena lembaga pelatihan merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Pasal 26 ayat 1 UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa:
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
(2)
Lembaga pelatihan ditujukan agar peserta diklat atau orang-orang yang mengikuti pelatihan lebih memantapkan teori dan hasil belajar yang telah dimilikinya. Adrew E. Sikula dalam buku Anwar Prabu Mangkunegara (2009:50) mengemukakan bahwa pelatihan adalah “suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistema-tis dan terorganisasi, pegawai nonmanajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas”. Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkembang. Lembaga-lembaga tersebut memberikan pendidikan dan pelatihan pada bidangnya masing-masing.
Beberapa peraturan yang menjelaskan tentang pendidikan dan pelatihan serta widyaiswara adalah sebagai berikut, yang pertama adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; kedua Peraturan Menpan nomor 14 tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan angka kreditnya; ketiga Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No 5 Tahun 2008 tentang standar kompetensi widyaiswara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 1 dan 2 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional.
Pada Bab I Pasal I Permenpan No. 14 Tahun 2009 tentang jabatan fungsional widyaiswara dan angka kreditnya disebutkan bahwa widyaiswara adalah “jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar dan/atau melatih PNS pada Lembaga Diklat Pemerintah”. Peran widyaiswara sangat strategis dalam proses transformasi kualitas sumber daya aparatur. Salah satu komponen diklat yang mempunyai peranan penting adalah pengajar atau widyaiswara. Kompetensi seperti pengetahuan, keterampilan kerja, karakteristik, sikap dan perilaku harus dimiliki oleh widyaiswara sehingga mampu melakukan tugas dan tanggung jawab secara profesional. Kompetensi pengetahuan widyaiswara, dilihat dari bagaimana widyais-wara menguasai materi yang akan disampaikan pada peserta diklat.
(3)
Keterampilan kerja widyaiswara dilihat dari bagaimana cara widyaiswara menyampaikan materi kepada peserta diklat, bagaimana metode mengajar yang digunakan oleh widyaiswara tersebut dan sejauh mana widyaiswara dapat menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan. Sikap dan juga perilaku widyaiswara juga perlu diperhatikan, karena akan menjadi contoh dan teladan bagi peserta diklat. Sikap dan perilaku widyaiswara dapat dilihat dari kerapihan diri dan juga kedisiplin-an widyaiswara. Kinerja widyaiswara tentunya skedisiplin-angat berpengaruh pada pencapaian belajar peserta diklat. Kinerja widyaiswara juga pada akhirnya akan menentukan bagaimana kepuasan para peserta diklat.
Menurut Supardi (2013:50) kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, kemampuan, motivasi, kepercayaan, nilai-nilai, serta sikap. Karakteristik individu sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan.
Penulis melakukan studi pendahuluan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh penulis, diketahui beberapa widyaiswara tidak melakukan
Ice Breaking dikelas, sehingga terkadang membuat peserta diklat sedikit jenuh dengan materi yang disampaikan, hal ini disampaikan oleh peserta diklat. Selain itu penyampaian materi oleh widyaiswara tidak efektif, sehingga waktu diklat melebihi waktu yang sudah ditentukan. Menurut peserta, pelatihan cukup menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran dikelas. Widyaiswara memberikan motivasi belajar kepada peserta diklat. Penggunaan bahasa oleh widyaiswara juga kurang diperhatikan, hal ini dikarenakan beberapa peserta diklat berasal dari luar daerah, sedangkan widyaiswara terkadang mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa daerahnya sendiri. Berdasarkan pengamatan penulis ketepatan waktu kehadiran didalam kelas juga masih kurang, karena ada beberapa widyaiswara yang telat memasuki kelas, baik dari peserta maupun dari widyaiswara itu sendiri.
(4)
Penulis mendapatkan data terkait dengan evaluasi mengenai penceramah atau widyaiswara berdasarkan pengamatan dari peserta diklat dan juga tim evaluasi. Data ini diambil dari kegiatan evaluasi pemantauan diklat yang dilakukan oleh bidang evaluasi diklat. Data tersebut dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 1.1 Diklat Aplikasi SIG
No
. Jenis Evaluasi
Kisaran Nilai
Rata-Rata Keterangan
1 Kemampuan Widyaiswara untuk
mata pelajaran yang diberikan 20 - 100 70.9 Tercapai
2 Kesempatan berdiskusi selama
pelajaran berlangsung
20 - 90 67.8
Kurang Tercapai
3
Metode Pengajaran/ penyajian yang diterapkan dalam pelajaran diklat
70 - 90 73.3 Tercapai
4
Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi / seminar
40 - 90 76.9 Tercapai
Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014) Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sekitar 67,8% dalam hal berdiskusi antara widyaiswara dan peserta diklat selama pelajaran berlangsung kurang tercapai.
Tabel 1.2
Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa Timur
No
. Jenis Evaluasi
Kisaran Nilai
Rata-Rata Keterangan
1 Kemampuan Widyaiswara untuk
mata pelajaran yang diberikan 40
- 90
72.07
Tercapai
2 Kesempatan berdiskusi selama
pelajaran berlangsung 40
- 90
68.15
Kurang Tercapai
3 Metode Pengajaran/ penyajian
yang diterapkan dalam pelajaran 30
- 90
68.03
Kurang Tercapai
(5)
diklat
4
Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi /
seminar 40
- 90
67.66 Kurang Tercapai Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)
Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kesempatan peserta diklat dalam berdiskusi selama pelajaran kurang tercapai yakni. Metode pengajaran atau penyajian yang diterapkan oleh widyaiswara kurang variatif dalam pelajaran diklat, hal ini hanya mendapatkan rata-rata nilah 68,15%. Selain itu widyaiswara kurang jelas dalam memberikan pengarahan kepada peserta diklat mengenai seminar yang akan dilakukan oleh peserta diklat presentase ketercapaian sebesar 67,66.
Dari fenomena masalah diatas mengenai masalah kepuasan dalam diklat bisa disebabkan karena kinerja atau kompetensi dari widyaiswara tersebut kurang. Melihat uraian diatas dan beberapa pertimbangan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah-masalah diatas dengan judul penelitian: Pengaruh Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlampau luas ruang lingkupnya dan mampu memperoleh kejelasan mengenai masalah yang akan diteliti, penulis membatasi penelitian ini dengan meneliti tentang kinerja widyaiswara dan kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
2. Rumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan
(6)
a. Bagaimana kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?
b. Bagaimana kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?
c. Bagaimana pengaruh antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan
pesera diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kinerja
widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;
b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kepuasan peserta
diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;
c. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kinerja
widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
2. Secara Operasional
Adapun manfaat dari penelitian ini secara operasional adalah sebagai berikut:
a. Bagi Pihak Lembaga:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi lembaga yang bersangkutan, dalam meningkatkan kinerja atau
(7)
kompetensi widyaiswara yang berpengaruh positif pada kepuasan peserta diklat.
b. Bagi peneliti:
Penelitian ini memberikan penulis wawasan dan manfaat bagi pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam kajian tentang manajemen pendidikan dan pelatihan kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai skripsi ini, maka penulis akan menguraikan sistematika yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4518/UN 40/2014 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014, yaitu sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan dalam skripsi, tesis atau disertasi pada dasarnya menjadi bab perkenalan. Pada pendahuluan didalamnya terdapat latar belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka
Bab II skripsi berisikan kajian pustaka terkait dengan penelitian dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Pemaparan kajian pustaka lebih bersifat deskriptif, berfokus pada topik dan lebih mengedepankan sumber rujukan terkini.
Bab III Metode Penelitian
Bab III merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti me-rancang alur penelitiannya. Komponen-komponen yang terdapat didalam metode penelitian ini adalah desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
(8)
pem-bagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalah-an penelitipermasalah-an.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bagian kelima penulis menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan simpulan dari hasil pembahasan penelitian sedang-kan saran merupasedang-kan masusedang-kan-masusedang-kan penulis untuk pihak lembaga terkait kinerja widyaiswara.
Daftar Pustaka
Pada bagian akhir skripsi ini penulis menyajikan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang digunakan penulis dan sumber lain yang mendukung skripsi ini.
(9)
(1)
Penulis mendapatkan data terkait dengan evaluasi mengenai penceramah atau widyaiswara berdasarkan pengamatan dari peserta diklat dan juga tim evaluasi. Data ini diambil dari kegiatan evaluasi pemantauan diklat yang dilakukan oleh bidang evaluasi diklat. Data tersebut dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 1.1 Diklat Aplikasi SIG
No
. Jenis Evaluasi
Kisaran Nilai
Rata-Rata Keterangan
1 Kemampuan Widyaiswara untuk
mata pelajaran yang diberikan 20 - 100 70.9 Tercapai
2 Kesempatan berdiskusi selama
pelajaran berlangsung
20 - 90 67.8
Kurang Tercapai
3
Metode Pengajaran/ penyajian yang diterapkan dalam pelajaran diklat
70 - 90 73.3 Tercapai
4
Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi / seminar
40 - 90 76.9 Tercapai
Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sekitar 67,8% dalam hal berdiskusi antara widyaiswara dan peserta diklat selama pelajaran berlangsung kurang tercapai.
Tabel 1.2
Diklat Pelatihan Bagi Penyuluh Mitigasi Bencana Gerakan Tanah di Jawa Timur
No
. Jenis Evaluasi
Kisaran Nilai
Rata-Rata Keterangan
1 Kemampuan Widyaiswara untuk
mata pelajaran yang diberikan 40
-
90
72.07
Tercapai
2 Kesempatan berdiskusi selama
pelajaran berlangsung 40
-
90
68.15
Kurang Tercapai
3 Metode Pengajaran/ penyajian
yang diterapkan dalam pelajaran 30
-
90
68.03
Kurang Tercapai
(2)
diklat
4
Kejelasan pengarahan yang diberikan sebelum berdiskusi /
seminar 40
-
90
67.66 Kurang Tercapai Sumber: Data Pemantauan Evaluasi Diklat Pusdiklat Geologi tahun (2014)
Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kesempatan peserta diklat dalam berdiskusi selama pelajaran kurang tercapai yakni. Metode pengajaran atau penyajian yang diterapkan oleh widyaiswara kurang variatif dalam pelajaran diklat, hal ini hanya mendapatkan rata-rata nilah 68,15%. Selain itu widyaiswara kurang jelas dalam memberikan pengarahan kepada peserta diklat mengenai seminar yang akan dilakukan oleh peserta diklat presentase ketercapaian sebesar 67,66.
Dari fenomena masalah diatas mengenai masalah kepuasan dalam diklat bisa disebabkan karena kinerja atau kompetensi dari widyaiswara tersebut kurang. Melihat uraian diatas dan beberapa pertimbangan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah-masalah diatas dengan judul penelitian: Pengaruh Kinerja Widyaiswara terhadap Kepuasan Para Peserta Diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlampau luas ruang lingkupnya dan mampu memperoleh kejelasan mengenai masalah yang akan diteliti, penulis membatasi penelitian ini dengan meneliti tentang kinerja widyaiswara dan kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
2. Rumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh antara kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:
(3)
a. Bagaimana kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?
b. Bagaimana kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?
c. Bagaimana pengaruh antara kinerja widyaiswara dengan kepuasan pesera diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran empirik mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kinerja widyaiswara di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung; b. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai kepuasan peserta
diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung;
c. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian keilmuan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai pengaruh kinerja widyaiswara terhadap kepuasan para peserta diklat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi Bandung.
2. Secara Operasional
Adapun manfaat dari penelitian ini secara operasional adalah sebagai berikut:
a. Bagi Pihak Lembaga:
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat positif bagi lembaga yang bersangkutan, dalam meningkatkan kinerja atau
(4)
kompetensi widyaiswara yang berpengaruh positif pada kepuasan peserta diklat.
b. Bagi peneliti:
Penelitian ini memberikan penulis wawasan dan manfaat bagi pengembangan ilmu Administrasi Pendidikan khususnya dalam kajian tentang manajemen pendidikan dan pelatihan kinerja widyaiswara terhadap kepuasan peserta diklat.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memberikan deskripsi yang jelas mengenai skripsi ini, maka penulis akan menguraikan sistematika yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Nomor 4518/UN 40/2014 tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2014, yaitu sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan dalam skripsi, tesis atau disertasi pada dasarnya menjadi bab perkenalan. Pada pendahuluan didalamnya terdapat latar belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II Kajian Pustaka
Bab II skripsi berisikan kajian pustaka terkait dengan penelitian dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Pemaparan kajian pustaka lebih bersifat deskriptif, berfokus pada topik dan lebih mengedepankan sumber rujukan terkini.
Bab III Metode Penelitian
Bab III merupakan bagian yang bersifat prosedural, yakni bagian yang mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti me-rancang alur penelitiannya. Komponen-komponen yang terdapat didalam metode penelitian ini adalah desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab IV berisikan penjelasan mengenai hasil penelitian dan pem-bahasan yang menjelaskan hasil pengolahan dan analisis data dengan
(5)
ber-bagai kemungkinan bentuknya sesuai dengan urutan rumusan permasalah-an penelitipermasalah-an.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bagian kelima penulis menyajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisikan simpulan dari hasil pembahasan penelitian sedang-kan saran merupasedang-kan masusedang-kan-masusedang-kan penulis untuk pihak lembaga terkait kinerja widyaiswara.
Daftar Pustaka
Pada bagian akhir skripsi ini penulis menyajikan daftar pustaka yang berisi referensi-referensi yang digunakan penulis dan sumber lain yang mendukung skripsi ini.
(6)