gmc 1 sept 2016.

GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
A.

PENDAHULUAN

Gerhana Matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak
semuanya sampai ke Bumi. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi
Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Pada tahun 2016 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu
1. Gerhana Matahari Total (GMT) 9 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia.
2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 23 Maret 2016 yang dapat diamati dari Indonesia
3. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 18 Agustus 2016 yang dapat diamati dari Indonesia
4. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 1 September 2016 yang dapat diamati dari Indonesia berupa
Gerhana Matahari Sebagian
5. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 16-17 September 2016 yang dapat diamati dari Indonesia

Salah satu tupoksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah
adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi
Gerhana Bulan dan Matahari. Untuk itu BMKG menyampaikan informasi GMC 1 September 2016 sebagai
berikut.


B.

GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016

Gambar 1. Peta lintasan Gerhana Matahari Cincin 1 September 2016 di dunia

Pada Gambar 1 ditampilkan Peta Lintasan GMC 1 September 2016. Sebagaimana terlihat, jalur cincin
GMC 1 September 2016, yang ditandai oleh dua garis merah yang berdekatan, dapat diamati di Samudra
Atlantik, Afrika bagian tengah, Madagaskar, dan Samudra Hindia. Adapun di luar jalur cincin tersebut,
yaitu di sebagian kecil Amerika Selatan, Samudra Atlantik, Afrika kecuali sedikit Afrika bagian Utara,
Semenanjung Arabia bagian Barat Daya, Samudra Hindia, dan sebagian kecil Indonesia serta Australia.

Peta lintasan GMC 1 September 2016 yang teramati dari Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian,
lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2 dan Tabel terlampir,
gerhana ini akan teramati dari 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian
Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian Barat. GMC 1 September 2016 ini akan teramati dari
lokasi-lokasi di atas pada saat Matahari akan terbenam.


Gambar 2. Peta lintasan Gerhana Matahari Cincin 1 September 2016 di Indonesia

Pada Gambar 3 ditampilkan ilustrasi proses GMC 1 September 2016 di daerah yang terlewati berupa
Gerhana Matahari Sebagian. Gerhana dimulai saat Kontak Pertama terjadi, yaitu ketika piringan Bulan,
yang ditampilkan berupa lingkaran putih dengan garis putus-putus, mulai menutupi piringan Matahari,
yang ditampilkan berupa lingkaran berwarna kuning. Seiring berjalannya waktu, piringan Matahari yang
tergerhanai akan semakin besar hingga hingga mencapai puncaknya yang disebut sebagai Puncak
Gerhana.

Kontak
Pertama

Puncak
Gerhana

Kontak
Terakhir
Gambar 3. Ilustrasi Gerhana Matahari Cincin 1 September 2016 yang teramati berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Pada saat puncak gerhana tersebut, besaran piringan Matahari yang tergerhanai bergantung pada

magnitudo gerhana, yaitu perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai oleh Bulan dan
diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi. Magnitudo GMC 1 September 2016
terbesar yang teramati dari Indonesia adalah 0,066 yaitu di Kalianda, Lampung.

Setelah itu, piringan Matahari yang tampak tergerhanai akan semakin kecil hingga akhirnya Bulan
terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat Kontak Terakhir. Lama waktu dari kontak pertama
hingga kontak terakhir atau saat Matahari terbenam, jika Kontak Terakhirnya terjadi setelah Matahari
Terbenam, disebut sebagai Durasi Gerhana dan lama waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.
Durasi gerhana terlama di Indonesia adalah di Kota Manna, Bengkulu, yaitu selama 34 menit 30,1 detik.

Sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran, waktu-waktu kejadian gerhana di setiap lokasi akan berbedabeda. Secara umum, kontak pertama GMC 1 September 2016 di Indonesia adalah di Pacitan yang terjadi
pada pukul 17 : 26 : 00,9 WIB untuk selanjutnya menyebar ke daerah lainnya. Mengingat gerhana ini
terjadi saat sore hari di Indonesia, semua lokasi di pulau Jawa dan Kalianda, Lampung hanya terlewati
oleh kontak pertama saja untuk kemudian Mataharinya terbenam.

Puncak gerhana akan pertama kali teramati di Seai-Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada pukul
17 : 52 : 18,5 WIB untuk selanjutnya menyebar ke lokasi lainnya di Sumatera. Setelah puncak gerhana ini,
Matahari pun terbenam di semua kota di Lampung, serta di beberapa kota di Sumatera Selatan dan
Bengkulu. Adapun proses gerhana berakhir ketika kontak terakhir terjadi. Hal ini akan teramati paling
awal di Talang Ubi, Sumatera Selatan pada pukul 17 : 59 : 36,0 WIB dan paling akhir di Kepahiang,

Bengkulu pada pukul 18 : 06 : 58,2 WIB.

Secara umum, gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi
keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut Siklus
Saros

tertentu. Gerhana-gerhana pada Siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun

11 hari. Sebagai contoh, GMC 1 September 2016 adalah anggota ke 39 dari 71 anggota pada Siklus Saros
ke 135. Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GMC 1 September 2016 ini adalah GMC yang
terjadi

pada

22 Agustus 1998. Adapun

Gerhana

sesudahnya


yang berasosiasi

GMC 1 September 2016 tersebut adalah GMC yang terjadi pada 12 September 2034.

Informasi Lanjut:
Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG
Gedung C Lantai 3
Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10610
Telepon

: (021) 4246321 ext. 3309

Situs

: http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

Email

: [email protected]


dengan

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI SUMATERA BARAT
NO

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
o

1 Seai-Kep. Mentawai

'

o

100 12.00 BT


2

'

53.00 LS

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

o

17 : 42 : 39.6 278.6

o

8.6


PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

o

17 : 52 : 18.5 278.4

o

6.2

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

18 : 2 :


5.9

MATAHARI
TERBENAM

o

o

WIB

278.3

3.8

18 : 20 : 47.4

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.

3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

DURASI
GERHANA
j

m

MAGNITUDO
GERHANA

d


0 : 19 : 26.4

0.010

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI BENGKULU
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Bengkulu
Muara Aman
Arga Makmur
Karang Tinggi
Curup
Kepahiang
Tais
Kota Manna
Bintuhan

o

'

102
102
102
102
102
102
102
102
103

15.00
11.00
16.00
25.00
31.00
34.00
34.00
54.00
21.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

3
3
3
3
3
3
4
4
4

48.00
7.00
26.00
44.00
27.00
39.00
4.00
28.00
48.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:

38
45
41
38
41
39
36
34
33

:
:
:
:
:
:
:
:
:

7.0
8.6
24.8
57.0
46.4
56.5
40.7
36.0
18.3

o

o

278.6
278.4
278.5
278.6
278.5
278.6
278.7
278.7
278.8

7.5
6.0
6.8
7.2
6.4
6.8
7.5
7.7
7.5

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:

53
53
53
53
53
53
53
54
54

:
:
:
:
:
:
:
:
:

30.1
3.2
16.6
30.0
20.9
29.1
44.3
3.0
20.0

o

o

278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3

3.7
4.0
3.8
3.6
3.6
3.5
3.3
2.9
2.3

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

-18
18
18
18
18
----

:
:
:
:
:
:
:
:
:

-1
5
7
4
6
----

:
:
:
:
:
:
:
:
:

-9.6
10.3
56.1
58.1
58.2
----

o

o

---278.2
278.1
278.1
278.1
278.1
----------

---2.0
0.9
0.0
0.7
0.1
----------

MATAHARI
TERBENAM
WIB

18
18
18
18
18
18
18
18
18

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:
:
:
:
:

12
12
12
11
11
10
10
9
7

:
:
:
:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

4.5
43.6
12.9
26.8
12.3
53.6
39.5
6.0
6.8

0
0
0
0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:
:
:
:

30
16
23
28
23
27
33
34
33

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:
:
:
:

36.2
1.1
45.5
59.2
11.7
1.6
50.6
30.1
48.4

0.027
0.007
0.016
0.024
0.015
0.021
0.033
0.043
0.050

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI SUMATERA SELATAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Lubuklinggau
Muara Beliti
Tebing Tinggi
Pagar Alam
Lahat
Muara Enim
Talang Ubi
Muaradua
Baturaja
Prabumulih
Martapura
Kayu Agung

o

'

102
103
103
103
103
103
103
104
104
104
104
104

51.00
2.00
14.00
15.00
32.00
46.00
49.00
4.00
6.00
13.00
20.00
49.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
4
3

17.00
14.00
35.00
1.00
47.00
39.00
16.00
32.00
5.00
26.00
19.00
23.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

44
45
41
38
40
42
47
35
38
45
37
48

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

33.0
48.2
52.3
7.9
31.2
14.4
40.7
48.2
57.7
55.9
35.6
40.7

o

o

278.4
278.4
278.5
278.6
278.5
278.4
278.3
278.6
278.5
278.3
278.5
278.2

5.4
5.0
5.7
6.5
5.7
5.1
3.7
6.2
5.5
3.7
5.5
2.5

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

53
53
53
53
53
53
53
54
54
53
54
53

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

19.3
19.9
35.5
51.4
46.5
44.3
30.8
18.7
3.4
41.4
13.9
45.5

o

o

278.3
278.2
278.2
278.3
278.2
278.2
278.2
278.2
278.2
278.2
278.2
278.1

3.3
3.1
2.8
2.6
2.4
2.2
2.3
1.7
1.7
1.8
1.4
1.2

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

18
18
----17
------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

2
1
----59
------

o

: 15.3 278.1
: 3.8 278.1
: ----: ----: ----: ----: 36.0 278.1
: ----: ----: ----: ----: -----

MATAHARI
TERBENAM
WIB

o

1.1
1.2
------------0.8
----------------

18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

9
9
8
7
6
6
6
4
4
4
3
2

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

58.0
15.7
15.9
57.2
57.1
5.6
6.6
23.8
31.0
25.0
27.1
2.7

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

17
15
23
29
26
23
11
28
25
15
25
10

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

42.3
15.6
28.6
49.3
25.9
2.6
55.3
35.6
33.4
42.5
51.5
25.3

0.009
0.007
0.016
0.028
0.020
0.015
0.004
0.040
0.026
0.007
0.032
0.003

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI LAMPUNG
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Bandar Lampung
Krui
Liwa
Blambangan Umpu
Kotaagung
Kotabumi
Gedong Tataan
Panaragan
Pringsewu
Gunungsugih
Menggala
Wiraga Mulya
Metro
Sukadana
Kalianda

o

'

105
103
104
104
104
104
105
105
105
105
105
105
105
105
105

16.00
55.00
5.00
32.00
36.00
52.00
4.00
5.00
5.00
12.00
14.00
18.00
19.00
32.00
32.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

5
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5

26.00
11.00
3.00
31.00
29.00
49.00
23.00
28.00
21.00
58.00
29.00
0.00
6.00
4.00
39.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

32
32
32
36
31
35
32
37
32
34
37
41
34
34
31

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

18.4
0.9
53.6
31.8
20.8
7.3
20.1
35.2
31.1
39.7
40.3
33.0
3.8
29.2
33.3

o

o

278.7
278.8
278.7
278.5
278.8
278.6
278.7
278.5
278.7
278.6
278.5
278.3
278.6
278.6
278.7

5.8
7.2
6.8
5.6
6.6
5.6
6.0
4.8
5.9
5.3
4.6
3.7
5.3
5.0
5.6

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
--

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
--

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

58.3
38.9
36.2
22.6
54.8
35.4
55.3
25.5
54.4
42.9
27.2
11.3
48.1
48.5
--

o

o

278.1
278.2
278.2
278.2
278.2
278.1
278.1
278.1
278.1
278.1
278.1
278.1
278.1
278.1
----

0.2
1.6
1.5
1.2
0.8
0.8
0.4
0.6
0.4
0.4
0.5
0.5
0.2
0.0
----

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

----------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------

o

o

----------------------------------------------

----------------------------------------------

MATAHARI
TERBENAM
WIB

17
18
18
18
18
18
17
18
17
17
17
17
17
17
17

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

59
4
4
2
1
1
59
0
59
59
59
59
59
58
57

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

5.4
37.8
2.3
32.4
43.7
2.3
55.1
22.1
52.2
37.2
45.5
45.9
4.7
13.8
54.1

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

26
32
31
26
30
25
27
22
27
24
22
18
25
23
26

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

47.0
36.9
8.8
0.6
22.9
55.0
35.0
46.9
21.2
57.5
5.3
12.9
0.9
44.6
20.8

0.061
0.059
0.055
0.037
0.065
0.044
0.060
0.033
0.059
0.047
0.033
0.019
0.051
0.049
0.066

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI BANTEN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Serang
Cilegon
Rangkasbitung
Pandeglang
Ciruas
Tigaraksa
Tangerang
Ciputat

o

'

106
106
106
106
106
106
106
106

9.00
2.00
5.00
6.00
15.00
30.00
37.00
41.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

6
6
6
6
6
6
6
6

7.00
0.00
10.00
18.00
6.00
13.00
11.00
16.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:

30
30
29
29
30
29
30
29

:
:
:
:
:
:
:
:

5.4
28.8
49.2
17.2
15.2
59.3
13.9
56.5

o

o

278.7
278.7
278.7
278.7
278.7
278.7
278.6
278.7

5.3
5.4
5.5
5.5
5.2
5.0
4.8
4.8

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

o

o

-------------------------

-------------------------

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

o

o

-------------------------

-------------------------

MATAHARI
TERBENAM
WIB

17
17
17
17
17
17
17
17

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:
:
:
:

55
55
55
55
54
53
53
52

:
:
:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

10.3
42.3
24.6
16.1
46.9
42.9
16.1
57.2

0
0
0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:
:
:

25
25
25
25
24
23
23
23

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:
:
:

4.9
13.5
35.4
58.8
31.7
43.6
2.2
0.7

0.077
0.074
0.079
0.083
0.076
0.079
0.077
0.080

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI DKI JAKARTA
NO
1
2
3
4
5
6

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Jakarta Barat
Jakarta Utara
Jakarta Pusat
Jakarta Selatan
Jakarta Timur
Kepulauan Seribu

o

'

106
106
106
106
106
106

47.00
52.00
50.00
47.00
54.00
37.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

6
6
6
6
6
5

10.00
9.00
11.00
17.00
14.00
45.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:

30
30
30
29
30
32

:
:
:
:
:
:

26.9
35.5
25.3
57.6
16.1
8.8

o

o

278.6
278.6
278.6
278.6
278.6
278.6

4.6
4.5
4.6
4.7
4.5
4.4

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

-------

:
:
:
:
:
:

-------

:
:
:
:
:
:

-------

o

o

-------------------

-------------------

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

-------

:
:
:
:
:
:

-------

:
:
:
:
:
:

-------

o

o

-------------------

-------------------

MATAHARI
TERBENAM
WIB

17
17
17
17
17
17

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:
:

52
52
52
52
52
53

:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

36.6
17.2
24.1
32.7
6.4
30.7

0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:

22
21
21
22
21
21

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:

9.8
41.7
58.8
35.1
50.3
22.0

0.076
0.075
0.077
0.080
0.078
0.065

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI JAWA BARAT
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Bandung
Pelabuhan Ratu
Bogor
Depok
Cibinong
Sukabumi
Bekasi
Cianjur
Cikarang
Karawang
Purwakarta
Soreang
Ngamprah
Cimahi
Subang
Garut
Sumedang
Singaparna
Tasikmalaya
Majalengka
Ciamis
Indramayu
Sumber
Kuningan
Banjar
Parigi
Cirebon

o

'

107
106
106
106
106
106
106
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108

35.00
33.00
46.00
48.00
50.00
54.00
59.00
8.00
10.00
16.00
25.00
30.00
31.00
32.00
44.00
54.00
55.00
6.00
12.00
14.00
18.00
19.00
28.00
28.00
29.00
30.00
33.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
7
6
6
6
7
6
7
7
6
7
6
6
6
7
7
6

54.00
58.00
35.00
25.00
30.00
55.00
15.00
48.00
16.00
18.00
33.00
1.00
52.00
53.00
33.00
13.00
50.00
21.00
19.00
50.00
20.00
19.00
44.00
59.00
22.00
38.00
41.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

28
27
28
29
29
27
30
28
30
30
29
27
28
28
29
27
28
26
27
28
27
31
29
28
27
26
29

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

12.0
8.0
44.8
25.9
7.7
36.0
16.2
13.2
21.4
18.1
24.6
42.4
16.3
13.4
39.6
17.4
42.1
58.0
9.2
56.1
9.9
4.1
29.4
32.4
10.5
16.9
44.7

o

o

278.6
278.8
278.7
278.7
278.7
278.8
278.6
278.7
278.6
278.6
278.6
278.7
278.7
278.7
278.6
278.7
278.6
278.7
278.6
278.5
278.6
278.4
278.5
278.5
278.6
278.6
278.5

4.3
5.5
5.0
4.8
4.8
5.1
4.4
4.7
4.2
4.2
4.2
4.5
4.3
4.3
3.8
4.1
3.8
4.0
3.9
3.5
3.8
2.9
3.1
3.3
3.6
3.7
3.0

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

----------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------

o

o

----------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

----------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------

o

o

----------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------

MATAHARI
TERBENAM
WIB

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

48
53
52
52
52
51
51
50
51
50
49
49
49
49
48
47
47
46
46
46
45
46
45
45
45
44
45

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

59.8
5.5
26.5
24.2
13.3
43.2
45.8
51.2
1.3
36.1
51.7
15.8
16.9
12.4
35.7
33.0
42.1
40.5
17.7
26.1
53.1
23.6
33.5
25.0
8.0
54.9
15.2

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

20
25
23
22
23
24
21
22
20
20
20
21
21
20
18
20
18
19
19
17
18
15
16
16
17
18
15

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

47.8
57.5
41.8
58.2
5.6
7.2
29.6
38.0
39.9
18.1
27.1
33.4
0.6
59.0
56.1
15.7
60.0
42.5
8.5
29.9
43.2
19.4
4.1
52.6
57.4
38.0
30.5

0.095
0.101
0.089
0.084
0.086
0.098
0.078
0.094
0.078
0.078
0.085
0.099
0.094
0.095
0.084
0.103
0.092
0.106
0.105
0.091
0.105
0.075
0.087
0.094
0.105
0.113
0.085

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI JAWA TENGAH
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Semarang
Cilacap
Brebes
Tegal
Slawi
Purwokerto
Pemalang
Purbalingga
Kajen
Kebumen
Pekalongan
Banjarnegara
Batang
Wonosobo
Purworejo
Temanggung
Kendal
Magelang
Mungkid
Ungaran
Salatiga
Klaten
Boyolali
Demak
Jepara
Surakarta
Kudus
Sukoharjo
Purwodadi
Wonogiri
Karanganyar
Sragen
Pati

o

'

110
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
111
111

25.00
0.00
2.00
8.00
8.00
14.00
22.00
23.00
33.00
38.00
39.00
40.00
46.00
54.00
0.00
10.00
12.00
12.00
14.00
25.00
27.00
34.00
36.00
38.00
40.00
49.00
50.00
52.00
54.00
55.00
59.00
1.00
2.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

6
7
6
6
6
7
6
7
7
7
6
7
6
7
7
7
6
7
7
7
7
7
7
6
6
7
6
7
7
7
7
7
6

58.00
43.00
51.00
52.00
58.00
26.00
52.00
23.00
1.00
40.00
54.00
24.00
56.00
21.00
43.00
19.00
55.00
28.00
33.00
11.00
18.00
41.00
31.00
53.00
37.00
33.00
48.00
44.00
6.00
49.00
37.00
25.00
45.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

29
26
29
29
29
27
29
27
29
26
29
27
29
28
26
28
29
27
27
29
28
27
27
30
31
27
30
27
29
27
27
28
31

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

51.7
19.8
26.1
26.3
3.5
26.3
35.6
42.4
8.5
53.3
38.9
49.4
35.7
8.4
56.1
25.0
55.6
54.3
38.1
2.8
38.4
21.9
57.3
18.7
24.5
57.4
45.5
21.3
37.8
6.1
48.8
31.9
4.4

o

o

278.2
278.6
278.4
278.4
278.4
278.5
278.4
278.5
278.4
278.5
278.3
278.4
278.3
278.4
278.4
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.3
278.2
278.2
278.3
278.2
278.3
278.2
278.3
278.2
278.2
278.1

1.1
3.2
2.6
2.4
2.5
2.8
2.2
2.6
2.1
2.5
1.9
2.2
1.8
1.9
2.1
1.6
1.3
1.7
1.7
1.2
1.3
1.4
1.3
0.8
0.5
1.1
0.5
1.1
0.6
1.1
0.9
0.7
0.2

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

----------------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------------

o

o

----------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

----------------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------------

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

----------------------------------

o

o

----------------------------------------------------------------------------------------------------

----------------------------------------------------------------------------------------------------

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

MATAHARI
TERBENAM
WIB

17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

37
42
43
42
42
42
41
41
41
40
40
40
40
39
38
38
38
38
38
37
37
36
36
36
36
35
36
35
35
35
34
34
35

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

37.6
52.1
13.5
49.0
45.6
5.7
53.0
31.4
3.9
21.8
43.8
22.8
14.7
28.6
52.1
25.7
31.3
12.6
1.8
30.2
18.3
37.2
34.9
48.4
49.5
41.8
3.3
23.5
37.1
8.7
59.5
58.3
17.0

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

7
16
13
13
13
14
12
13
11
13
11
12
10
11
11
10
8
10
10
8
8
9
8
6
5
7
5
8
5
8
7
6
4

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

45.8
32.2
47.4
22.7
42.1
39.5
17.4
49.0
55.4
28.5
4.9
33.5
39.0
20.1
56.0
0.7
35.7
18.3
23.7
27.4
39.9
15.4
37.6
29.7
25.0
44.4
17.8
2.2
59.3
2.6
10.7
26.4
12.5

0.087
0.114
0.088
0.089
0.091
0.105
0.088
0.103
0.092
0.110
0.088
0.102
0.088
0.100
0.111
0.098
0.087
0.103
0.105
0.094
0.097
0.108
0.103
0.084
0.076
0.103
0.081
0.109
0.090
0.111
0.105
0.099
0.079

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NO
1
2
3
4
5

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Yogyakarta
Wates
Sleman
Bantul
Wonosari

o

'

110
110
110
110
110

20.00
15.00
20.00
20.00
35.00

BT
BT
BT
BT
BT

o

'

7
7
7
7
7

46.00
47.00
42.00
53.00
58.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17

:
:
:
:
:

26
26
27
26
26

:
:
:
:
:

57.4
51.3
10.8
34.3
26.1

o

o

278.4
278.4
278.4
278.4
278.4

1.7
1.9
1.7
1.8
1.6

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

------

:
:
:
:
:

------

:
:
:
:
:

------

o

o

----------------

----------------

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

------

:
:
:
:
:

------

:
:
:
:
:

------

o

o

----------------

----------------

MATAHARI
TERBENAM
WIB

17
17
17
17
17

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:

37
37
37
37
36

:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

30.4
49.8
32.7
26.4
23.6

0
0
0
0
0

:
:
:
:
:

10
10
10
10
9

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:

33.0
58.5
21.9
52.2
57.5

0.111
0.112
0.109
0.115
0.116

DATA VISIBILITAS GERHANA MATAHARI CINCIN 1 SEPTEMBER 2016
DI JAWA TIMUR
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

POSISI KOTA
BUJUR
LINTANG

NAMA KOTA
Pacitan
Magetan
Ngawi
Ponorogo
Madiun
Caruban
Trenggalek
Tulungagung

o

'

111
111
111
111
111
111
111
111

7.00
19.00
26.00
27.00
32.00
38.00
42.00
54.00

BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT
BT

o

'

8
7
7
7
7
7
8
8

11.00
38.00
24.00
51.00
39.00
33.00
3.00
2.00

KONTAK PERTAMA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS
LS

17
17
17
17
17
17
17
17

:
:
:
:
:
:
:
:

26
27
28
27
27
28
26
26

:
:
:
:
:
:
:
:

0.9
55.6
48.4
15.5
58.6
22.4
43.2
52.0

o

o

278.3
278.2
278.1
278.2
278.2
278.1
278.2
278.1

1.2
0.6
0.3
0.6
0.3
0.2
0.4
0.2

PUNCAK GERHANA
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

o

o

-------------------------

-------------------------

KONTAK TERAKHIR
WAKTU
AZ. ALT.
WIB

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

:
:
:
:
:
:
:
:

---------

o

o

-------------------------

-------------------------

MATAHARI
TERBENAM
WIB

17
17
17
17
17
17
17
17

Keterangan:
1. Az. adalah Azimuth Matahari, yang dinyatakan dari titik Utara menyusuri horizon ke arah Timur, hingga ke proyeksi Matahari di Horizon. Azimuth dinyatakan dalam satuan derajat.
2. Alt. adalah Altitude atau Tinggi Matahari dinyatakan dari horizon hingga ke posisi Matahari berada. Altitude dinyatakan dalam satuan derajat.
3. Kontak Pertama adalah saat piringan Matahari mulai tampak tertutupi Bulan (Gerhana mulai).
4. Puncak Gerhana adalah waktu saat piringan Matahari tergerhanai paling maksimum.
5. Kontak Terakhir adalah saat piringan Matahari terakhir kali tampak tertutupi Bulan (Gerhana berakhir).
6. Terbenam Matahari adalah waktu saat Matahari terbenam (bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-teramati)
7. Durasi Gerhana adalah lama waktu teramatinya gerhana, yaitu sejak Kontak Pertama hingga Kontak Terakhir atau saat Matahari Terbenam.
8. Magnitudo Gerhana adalah perbandingan antara diameter Matahari yang tergerhanai dan diameter Matahari secara keseluruhan saat puncak gerhana terjadi.
9. Jika data waktu Puncak Gerhana atau Kontak Terakhir tidak ditampilkan pada suatu kota, berarti saat kontak tersebut terjadi, titik kontaknya sudah di bawah horizon.
10. Jika data gerhana di suatu kota tidak ditampilkan, berarti kejadian gerhana tidak teramati dari kota tersebut.

:
:
:
:
:
:
:
:

34
33
33
32
32
32
31
31

:
:
:
:
:
:
:
:

DURASI
GERHANA
m

j

8.2
38.9
18.9
59.6
46.4
25.8
52.8
5.3

0
0
0
0
0
0
0
0

:
:
:
:
:
:
:
:

8
5
4
5
4
4
5
4

MAGNITUDO
GERHANA

d

:
:
:
:
:
:
:
:

7.3
43.3
30.5
44.1
47.8
3.4
9.5
13.4

0.121
0.104
0.097
0.110
0.104
0.101
0.115
0.114