DRAF PKS PENDANAAN INOVASI INDUSTRI

PERJANJIAN KERJASAMA
NOMOR
ANTARA
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
SEKRETARIAT DITJEN DAN DIREKTORAT INOVAS INDUSTRI
DITJEN PENGUATAN INOVASI
DENGAN
........................................................................
TENTANG
PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH LAINNYA YANG MEMILIKI
KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH YANG DITETAPKAN OLEH PA
UNTUK PELAKSANAAN KEGIATAN............

Pada hari ini, Senin tanggal Dua Puluh bulan Maret tahun Dua Ribu Tujuh Belas, kami yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama
Jabatan

:
:


Alamat

:

Drs. Adi Rahardjo, MM
Pejabat Pembuat Komitmen Sekretariat Ditjen dan
Direktorat Inovasi Industri Ditjen Penguatan Inovasi
Gedung 2 BPPT, Lantai 22, Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta
10340

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut di atas, selanjutnya dalam perjanjian
kerjasama ini disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama

:

Jabatan

:


Alamat Lembaga

:

Dalam hal ini selaku penanggung jawab penerima dana bantuan pemerinah lainnya, selanjutnya
dalam perjanjian kerjasama ini disebut sebagai PIHAK KEDUA
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya disebut PARA PIHAK
sepakat
untuk
mengadakan
perjanjian
kerjasama
tentang
Pekerjaan
......................................................... yang selanjutnya disebut PEKERJAAN dengan ketentuan
dan syarat sebagai berikut :

PASAL 1
DASAR HUKUM


1.

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan,
dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4219);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih Teknologi Kekayaan Intelektual
serta Hasil Kegiatan Penelitian dan Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga
Penelitian dan Pengembangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
4497, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4497);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2007 tentang Pengalokasian Sebagian Pendapatan
Badan Usaha untuk Peningkatan Kemampuan Perekayasaan, Inovasi, dan Difusi Teknologi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4734);


4.

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

5.

Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 14);

6.

Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

7.

Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Dari dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi;


8.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 tahun 2015 tentang
Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tahun 2015-2019;

9.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015, Nomor 889);

10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/ 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/ Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 134) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/ 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1745);
11. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor ....... Tahun 2017

tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Nomor
95 Tahun 2016 Tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah Di Lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN
(1) PERTAMA :

a. Berhak memperoleh data dan informasi yang diperoleh dari hasil pekerjaan yang
dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
b. Berhak meminta dan menerima semua laporan secara periodik berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.
c. Wajib membiayai pekerjaan yang dilaksanakan PIHAK KEDUA.
(2) PIHAK KEDUA :

a. Berhak menerima pembayaran dari pihak PERTAMA.
b. Sanggup menggunakan bantuan sesuai rencana yang telah disepakati
c. Wajib bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan, administrasi dan keuangan atas
pekerjaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan wajib
menyimpan semua bukti-bukti pengeluaran serta dokumen pelaksanaan lainnya.

d. Wajib mengembalikan sisa dana pelaksanaan pekerjaan yang tidak terpakai ke Kas
Negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
e. PIHAK KEDUA bersedia menerima hibah hasil pekerjaan.

PASAL 3
JUMLAH BANTUAN
(1) Jumlah bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp. ,-( ) sudah termasuk pajak dan bea
meterai sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bersifat pasti dan tetap.
(2) Nilai/harga Perjanjian kerjasama PEKERJAAN sebagaimana tercantum pada ayat (2.1)
Pasal ini dibebankan pada anggaran :
Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA)

:

Satuan Kerja Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi
Tahun Anggaran 2017

Program


:

Program Penguatan Inovasi (042.07.10)

Kegiatan

:

Penguatan Inovasi Perguruan Tinggi di Industri
(5727)

Output

:

Produk Inovasi
(5727.001)

Mata Anggaran


:

Belanja Barang Lainnya untuk Diserahkan Kepada
Pemda/Masyarakat (526311)

Perguruan

Tinggi

di

Industri

PASAL 4
MEKNISME PENCAIRAN DANA BANTUAN
Pembayaran atas biaya PEKERJAAN oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA
dilakukan sebagai berikut:
(1) Pembayaran Pertama (Termin I) :
Termin I dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar 70% (Tujuh
puluh per seratus) dari nilai/harga Perjanjian Kerjasama PEKERJAAN atau sebesar 70% x

Rp. ,- = Rp. ( rupiah) setelah perjanjian kerjasama di tandatangani PARA PIHAK dan
PIHAK KEDUA menyerahkan proposal Kegiatan sebanyak 3 (tiga) ekslemplar (dalam
bentuk dokumen cetak dan elektronik) dan diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA
yang tertuang dalam Berita Acara.
(2) Pembayaran Kedua (Termin II) :
Termin II dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar 30% (tiga
puluh per seratus) dari nilai/harga Perjanjian kerjasama PEKERJAAN atau sebesar 30% x
Rp.
= Rp ,- ( rupiah) setelah PIHAK KEDUA menyerahkan Laporan Kemajuan
Pekerjaan sebanyak 3 (tiga) ekslemplar (dalam bentuk dokumen cetak dan elektronik) dan
diterima dengan baik oleh PIHAK PERTAMA yang tertuang dalam Berita Acara.
(3) Pembayaran dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melalui
transfer bank ke :
- Nama Pemilik Rekening
:
- Nama Bank
:
- Nomor Rekening
:
- Alamat Bank

:
PASAL 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan terhitung sejak tanggal 15 bulan Maret tahun Dua ribu
tujuh belas sampai dengan tanggal 14 bulan Desember tahun Dua ribu tujuh belas.

PASAL 6
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Hak Kekayaan Intelektual yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan diatur dan dikelola sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 7

HASIL PEKERJAAN
Hasil PEKERJAAN berupa peralatan dan/atau alat yang dibeli dari kegiatan ini adalah milik
negara, dan PIHAK KEDUA bersedia menerima hibah hasil pekerjaan tersebut yang dituangkan
dalam Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah Barang Milik Negara, sebagaimana yang
terdapat dalam Lampiran Perjanjian kerjasama ini, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian .
PASAL 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
(1) Keadaan Kahar adalah suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian
kerjasama perjanjian kerjasama menjadi tidak dapat dipenuhi.
(2) Dalam hal terjadi Keadaan Kahar, PIHAK KEDUA memberitahukan tentang terjadinya
Keadaan Kahar kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis dalam waktu paling lambat 14
(empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan Kahar, dengan menyertakan salinan
Pernyataan Keadaan Kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi yang berwenang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal merugikan yang disebabkan Oleh perbuatan
atau kelalaian PARA PIHAK.
(4) Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang diakibatkan oleh terjadinya Keadaan Kahar
tidak dikenakan sanksi.
(5) Setelah terjadinya Keadaan Kahar, PARA PIHAK dapat melakukan kesepakatan, yang
dituangkan dalam perubahan Perjanjian kerjasama (Amandemen Perjanjian kerjasama),
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian kerjasama ini.
PASAL 9
SANKSI
Apabila sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan PIHAK KEDUA belum
menyelesaikan pekerjaan, maka PIHAK KEDUA dikenakan sanksi denda sebesar 1 ‰ (satu
permil) setiap hari keterlambatan sampai dengan setinggi-tingginya 5% (lima persen).

PASAL 10
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka

akan dilakukan penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat.
(2) Apabila musyawarah untuk mufakat tidak mencapai kata sepakat, maka penyelesaian
perselisihan akan diserahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
PASAL 11
KORESPONDENSI

1 Hubungan korespondensi PARA PIHAK ditujukan ke alamat sebagai berikut:
Untuk PIHAK KESATU:
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi
Gedung II BPPT, lantai 22
Jl. MH. Thamrin No.8, Jakarta Pusat (10340)
Telp. : 021 316-9808
Fax. : 021 314-8101
e-mail [email protected]
Untuk PIHAK KEDUA:
Jl. ………………
Telp. : ………..
Fax. : ………..
e-mail : ...........
2 Dalam hal terjadi perubahan alamat korespondensi, PARA PIHAK wajib saling
memberitahukan secara tertulis.
PASAL 12
AMANDEMEN PERJANJIAN KERJASAMA
(1) Perubahan isi Perjanjian kerjasama ini dapat dilakukan sesuai kesepakatan PARA PIHAK.
(2) Perubahan isi Perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud Pasal 14 Ayat (1) akan
dituangkan dalam Amandemen Perjanjian kerjasama, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Perjanjian kerjasama ini.
PASAL 13
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini dibuat rangkap 4 (empat) yang masing-masing mempunyai kekuatan
hukum yang sama, dimana 2 (dua) di antaranya bermaterai cukup dan masing-masing 1 (satu)
rangkap dipegang oleh PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA

Drs. Adi Rahardjo, MM
NIP. 196408111992031001