S KTP 1000546 Chapter 5

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh dapat diambil
kesimpulan bahwa masih terdapat kekurangan dalam implementasi pembelajaran
tematik terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah Kota Bandung baik dari tahap
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian yang dilakukan oleh
guru.Selain itu juga teridentifikasi beberapa kesulitan yang dialami guru dalam
penerapan pembelajaran tematik dan upaya-upaya yang dilakukan untuk
mengatasinya. Secara lebih khusus, kesimpulan tersebut diuraikan sebagai
berikut:
1. Perencanaan pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah
Kota Bandung
Dalam perencanaan pembelajaran tematik terpadu, guru di Sekolah
Dasar di Wilayah Kota Bandung telah melakukan kerjasama dalam
penyusunan RPP.Guru tidak terpaku kepada buku pedoman bagi guru dan
buku siswa yang dipersiapkan pemerintah untuk pelaksanaan pembelajaran
tematik. Hal ini berarti Guru telah melakukan kontekstualisasi pembelajaran
dengan


lingkungan

pembelajaran

terdekat

tematik

dengan

siswa

yang

melakukan

menjadi

tuntutan


pengembangan

dalam

terhadap

komponen-komponen pembelajaran seperti materi, skenario dan tahapan
pembelajaran.
Dalam penyiapan media/sumber belajar guru lebih sering menggunakan
media/sumber belajar yang telah ada (by utilization). Namun, belum semua
guru mempersiapkan instrumen penilaian untuk setiap pertemuan.

57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
94
Eliza Barokah, 2014
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

95


2. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah
Kota Bandung
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu yang berbasis
pendekatan saintifik, guru di Sekolah Dasar di Wilayah Kota Bandung tidak
lagi berperan sebagai single actor dalam pembelajaran.Namunguru masih
perlu memicu keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan mengakomodasi
keragaman karakteristik siswa dan masih perlu mengembangkan skenario
belajar yang lebih variatif untuk mendukung prinsip pembelajaran tematik
yang fleksibel dan menyenangkan.
Dalam pemanfaatan media, guru belum memanfaatkan teknologi
dalam pembelajaran. Sejauh ini guru mengoptimalkan buku siswa dan media
sederhana untuk menunjang pembelajaran.

3. Penilaian pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah Kota
Bandung
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan penilaian
otentik yang disarankan dalam pembelajaran tematik terpadu berbasis
saintifikbelum sepenuhnya terlaksana dengan baik. Hal ini terbukti dengan
belum diterapkannya penilaian terhadap sikap siswa dankekurangan atau
kelemahan proses pembelajaran secara berkesinambungan oleh semua guru,

penilaian terhadap produk pun tidak dilaksanakan secara utuh mulai dari
perencanaan, proses serta hasil.Disamping itu, sebagian besar guru tidak
melaksanakan pengayaan sebagai bagian dari kegiatan tindak lanjut bagi
siswa yang.

4. Kesulitan-kesulitan dalam implementasi pembelajaran tematik terpadu di
Sekolah Dasar di Wilayah Kota Bandung
Berdasarkan hasil penelitian, kesulitan guru dalam perencanaan
pembelajaran sebagian besar terletak pada penyiapan perangkat penilaian
yang terdiri dari penentuan teknik penilaian, penyiapan instrumen penilaian
57/ S1/kesulitan
KTP/ JUNI 2014
dan pedoman penskoran. Selain itu, guru mengalami
dalam
Eliza Barokah, 2014
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

96


mengembangkan materi dan merancang pembelajaran dengan pendekatan
saintifik.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, kesulitan yang banyak dialami
guru adalah dalam mengakomodasi keragaman kemampuan siswa,
menerapkan pendekatan saintifik dan mengajarkan lagu.
Kesulitan yang paling banyak dialami guru dalam tahap penilaian
pembelajaran tematik terpadu adalah melaporkan hasil penilaian. Hal ini
disebabkan hasil penilaian dibuat dalam bentuk deskripsi.

5. Upaya dalam mengatasi kesulitan dalam implementasi pembelajaran tematik
terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah Kota Bandung
Berdasarkan data hasil penelitian disimpulkan bahwa upaya
mengatasi kompleksitas permasalah implementasi pembelajaran tematik
yang dilakukan sebagian besar guru adalahdengan melakukan diskusi
bersama rekan guru. Hanya sebagian kecil kepala sekolah dan pengawas
yang terlibat dalam upaya mengatasi kesulitan implementasi pembelajaran
tematik.

B. Rekomendasi
1. Saran Bagi Kepala Sekolah& Pengawas

Dapat mengoptimalkan kegiatan pengawasan atau supervisi akademik
mulai pada tahap perencanaan, pelaksanaan danpenilaian pembelajaran untuk
meningkatkan dan menjamin keberlangsungan pembelajaran tematik terpadu.
2. Saran Bagi Guru Sekolah Dasar
a. Sebaiknya guru berupaya untuk menerapkan berbagai media dan metode
yang lebih bervariasi.
b. Mempersiapkan perangkat penilaian dengan matang untuk menjamin
terlaksananya penilaian otentik dalam pembelajaran tematik terpadu
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
Eliza Barokah, 2014
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

97

3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap Sekolah
Dasar di Wilayah Kota Bandung yang telah menerapkan kurikulum 2013
pada tahun ajaran 2013/2014. Peneliti selanjutnya dapat meneliti
bagaimana perkembangan penerapan implementasi pembelajaran tematik

di SD di Wilayah Kota Bandung pada tahun-tahun ajaran berikutnya.
b. Penelitian

ini

merupakan

penelitian

yang

kompleks

mengenai

implementasi pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar di Wilayah
Kota Bandung. Peneliti selanjutnya dapat menganalisis secara lebih
mendalam mengenai faktor-faktor penyebab kesulitan yang dialami guru
dalam implementasi pembelajaran tematik terpadu.


57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
Eliza Barokah, 2014
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu