S TB 1000352 Chapter3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini secara komprehensif akan melakukan pengukuran dan
analisis terhadap aspek-aspek untuk mengukur indeks tata guna lahan arsitektur
hijau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods).
Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung secara matematis dari
penilaian indeks tata guna lahan arsitektur hijau terhadap objek penelitian,
sehingga akan diperoleh kriteria arsitektur hijau.
Untuk memperkuat penelitian, penelitian ini juga membahas secara
deskriptif kualitatif mengenai komponen-komponen yang diukur dalam aspek tata
guna lahan di kampung adat. Tujuan penelitian kuantitatif adalah memperkuat
penilaian tata guna lahan arsitektur hijau terhadap objek penelitian.
B. Data dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang hasil pengukuran aspek tata guna lahan
arsitektur hijau GBCI di kampung adat. Data ini berguna untuk pengukuran yang
bersifat kuantitatif.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang bersifat kualitatif. Data ini
menjelaskan lebih rinci mengenai komponen dari aspek tata guna lahan. Sumber
dari data ini berasal dari kajian pustaka, narasumber terkait dan observasi di
lapangan.
Aldissain Jurizat, 2014
Pengukuran Arsitektur Hijau (Green Architecture) Pada Tata Guna Lahan Kampung Adat Di
Jawa Barat
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah kampung adat di Jawa
Barat. Sedangkan sampel yang diambil adalah kampung adat Naga di
Tasikmalaya dan kampung adat Dukuh di Kabupaten Garut. Pemilihan kampung
ini didasarkan kepada tingkat daya tahan (relatif) kampung adat tersebut terhadap
keadaan geografis, keunikan karakteristik arsitektur, dan kekayaan kearifan
budaya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengukur indeks tata guna lahan dari GBCI di
kampung adat Dukuh dan kampung adat Naga. Teknik pengumpulan data ini
berguna untuk data secara kualitatif dan kuantitatif.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada masyarakat di kampung adat untuk
mengetahui segala informasi mengenai aspek-aspek tata guna lahan arsitektur
hijau.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif,
memerlukan analisis melalui beberapa tahap, yang digambarkan sebagai berikut.
Aldissain Jurizat, 2014
Pengukuran Arsitektur Hijau (Green Architecture) Pada Tata Guna Lahan Kampung Adat Di
Jawa Barat
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Teknik Analisis Data
Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2013
No
Teknik Analisis
1
Analisis
Kuantitatif
2
Analisis
Kualitatif
Spektrum Kajian
Analisis yang bersifat pengukuran terhadap aspek
dan indikator tata guna lahan indeks arsitektur
hijau dari GBCI.
Aspek yang menjadi penilaian adalah area hijau,
infrastruktur pendukung, pengendalian hama dan
penanganan air limpasan hujan.
Penilaian tingkatan tata guna lahan yang
diterapkan masyarakat kampung adat akan
dipresentasekan dan masuk dalam kategori :
1. Sangat Baik, jika Nilai Presentase > 75%
2. Baik, jika 75% > Nilai Presentase > 50%
3. Cukup Baik, jika 50% > Nilai Presentase >
25%
4. Tidak Baik, jika 25% > Nilai Presentase > 0
%
Analisis deskriptif untuk memberikan penilaian
terhadap objek studi dan ruang lingkup penelitian.
Analisis terhadap aspek tata guna lahan arsitektur
hijau, yaitu : area hijau, infrastruktur pendukung,
pengendalian hama dan penanganan air limpasan
hujan.
F. Rancangan Penelitian
Penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan dengan mengikuti kerangka
berfikir sebagai berikut.
KONSEP ARSITEKTUR
BERKELANJUTAN
PENGUKURAN ASPEK TATA GUNA LAHAN:
(SUSTAINABLE
(1) area hijau,
ARCHITECTURE)
(2) Infrastruktur pendukung,
Pola interaksi
Aldissain
(3) Pengendalian hama,
manusiaJurizat,
dengan 2014
Pengukuran
Architecture)
Pada
Guna Lahan
lingkunganArsitektur Hijau (Green(4)
Penanganan
airTata
limpasan
hujanKampung Adat Di
Barat
Jawa
Aplikasi
ke
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
bangunan modern
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ekplorasi kearifan lokal green architecture pada masyarakat
kampung adat
UMPAN BALIK
KESIMPULAN &
SARAN
PENILAIAN & PEMBAHASAN
Gambar 3.1 Paradikmatik Alur Penelitian
Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2013
Aldissain Jurizat, 2014
Pengukuran Arsitektur Hijau (Green Architecture) Pada Tata Guna Lahan Kampung Adat Di
Jawa Barat
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini secara komprehensif akan melakukan pengukuran dan
analisis terhadap aspek-aspek untuk mengukur indeks tata guna lahan arsitektur
hijau. Penelitian ini menggunakan metode penelitian gabungan (mixed methods).
Metode kuantitatif digunakan untuk menghitung secara matematis dari
penilaian indeks tata guna lahan arsitektur hijau terhadap objek penelitian,
sehingga akan diperoleh kriteria arsitektur hijau.
Untuk memperkuat penelitian, penelitian ini juga membahas secara
deskriptif kualitatif mengenai komponen-komponen yang diukur dalam aspek tata
guna lahan di kampung adat. Tujuan penelitian kuantitatif adalah memperkuat
penilaian tata guna lahan arsitektur hijau terhadap objek penelitian.
B. Data dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang hasil pengukuran aspek tata guna lahan
arsitektur hijau GBCI di kampung adat. Data ini berguna untuk pengukuran yang
bersifat kuantitatif.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang bersifat kualitatif. Data ini
menjelaskan lebih rinci mengenai komponen dari aspek tata guna lahan. Sumber
dari data ini berasal dari kajian pustaka, narasumber terkait dan observasi di
lapangan.
Aldissain Jurizat, 2014
Pengukuran Arsitektur Hijau (Green Architecture) Pada Tata Guna Lahan Kampung Adat Di
Jawa Barat
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah kampung adat di Jawa
Barat. Sedangkan sampel yang diambil adalah kampung adat Naga di
Tasikmalaya dan kampung adat Dukuh di Kabupaten Garut. Pemilihan kampung
ini didasarkan kepada tingkat daya tahan (relatif) kampung adat tersebut terhadap
keadaan geografis, keunikan karakteristik arsitektur, dan kekayaan kearifan
budaya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengukur indeks tata guna lahan dari GBCI di
kampung adat Dukuh dan kampung adat Naga. Teknik pengumpulan data ini
berguna untuk data secara kualitatif dan kuantitatif.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada masyarakat di kampung adat untuk
mengetahui segala informasi mengenai aspek-aspek tata guna lahan arsitektur
hijau.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif,
memerlukan analisis melalui beberapa tahap, yang digambarkan sebagai berikut.
Aldissain Jurizat, 2014
Pengukuran Arsitektur Hijau (Green Architecture) Pada Tata Guna Lahan Kampung Adat Di
Jawa Barat
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Teknik Analisis Data
Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2013
No
Teknik Analisis
1
Analisis
Kuantitatif
2
Analisis
Kualitatif
Spektrum Kajian
Analisis yang bersifat pengukuran terhadap aspek
dan indikator tata guna lahan indeks arsitektur
hijau dari GBCI.
Aspek yang menjadi penilaian adalah area hijau,
infrastruktur pendukung, pengendalian hama dan
penanganan air limpasan hujan.
Penilaian tingkatan tata guna lahan yang
diterapkan masyarakat kampung adat akan
dipresentasekan dan masuk dalam kategori :
1. Sangat Baik, jika Nilai Presentase > 75%
2. Baik, jika 75% > Nilai Presentase > 50%
3. Cukup Baik, jika 50% > Nilai Presentase >
25%
4. Tidak Baik, jika 25% > Nilai Presentase > 0
%
Analisis deskriptif untuk memberikan penilaian
terhadap objek studi dan ruang lingkup penelitian.
Analisis terhadap aspek tata guna lahan arsitektur
hijau, yaitu : area hijau, infrastruktur pendukung,
pengendalian hama dan penanganan air limpasan
hujan.
F. Rancangan Penelitian
Penelitian ini secara keseluruhan dilaksanakan dengan mengikuti kerangka
berfikir sebagai berikut.
KONSEP ARSITEKTUR
BERKELANJUTAN
PENGUKURAN ASPEK TATA GUNA LAHAN:
(SUSTAINABLE
(1) area hijau,
ARCHITECTURE)
(2) Infrastruktur pendukung,
Pola interaksi
Aldissain
(3) Pengendalian hama,
manusiaJurizat,
dengan 2014
Pengukuran
Architecture)
Pada
Guna Lahan
lingkunganArsitektur Hijau (Green(4)
Penanganan
airTata
limpasan
hujanKampung Adat Di
Barat
Jawa
Aplikasi
ke
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
bangunan modern
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ekplorasi kearifan lokal green architecture pada masyarakat
kampung adat
UMPAN BALIK
KESIMPULAN &
SARAN
PENILAIAN & PEMBAHASAN
Gambar 3.1 Paradikmatik Alur Penelitian
Sumber : Dokumentasi Penelitian, 2013
Aldissain Jurizat, 2014
Pengukuran Arsitektur Hijau (Green Architecture) Pada Tata Guna Lahan Kampung Adat Di
Jawa Barat
(Kajian Terhadap Pola Penggunaaan Lahan Di Kampung Naga Dan Kampung Dukuh)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu