Produk Hukum | Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 39 TAHUN 2012
TENTANG
ORGAHISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk menampung dan
melaksanakan urusan rumah tangga daerah dan
urusan dekonsentrai serta tugas pembantuan
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota dan Peraturan Pemerintah Nomor
11 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah, perlu menata Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Eelitung;
b. bahwa Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu diatur dan
ditetapkan
dengan
Peraturan
Gubernur
Kepulauan Bangka Belitung;
Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor
Tahun 1974 tentang
Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Republik Indonesla Tahun 1974 Nomor 55,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan

1

Undang- Uridang Nomor 43 Tahun 1999
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1999
Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3890);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang
Pembentukan
Kabupaten
Bangka
Selatan,
Kabupaten Eangka Tengah, Kabupaten Bangka
Barat dan Kabupaten Belitung Timur di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Repubtik Indonesia
Nomor 4268);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembiran Negara Republik
indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Repqblik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan
Undang-Undang
Nornor
12
Tahun
2008
(Lembaran Negara Republik Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
130, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);

2

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Repubtik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
8. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tanbahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, 'fambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1547);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4741);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kemanusian (Lembaran Negari

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124.
Tambahan Lembarafr Negara Republik Indonesia
Nomor 4044);

3

14. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001
tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan
Rumah Sakit Daerah;
15. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit dilingkungan Departemen
Kesehatan;
16. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung Tahun 2008 Nomor 4 Seri E);
17. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasl
dan Tata Kerja Dinas Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Br:litung Tahun 2011 Nomor 2 Seri D);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG TENTANG ORGANiSASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan
dengan :

Gubernur

1. Daerah adalah

Belitung.

Provinsi

ini

yang

Kepulauan

dimaksud

Bangka

2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur beserta
Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.

4


3. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi
Kepulauan Bangka Betitung.
4. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung.
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Daerah

6. Dewan
Penryakilan
Rakyat
Daerah
yang
selanjutnya disingkat DPRD adalah Badan
Legislatif Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
7. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provlnsi
Kepulauan Bangka Belitung.
8. Rumah Sakit Propinsi selanjutnya disingkat RSP

adalah Rumah Sakit Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
9. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
10. Satuan Pengawas Intern adalah sejumlah tenaga
fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok
jabatan fungsional sesuai bidang keahliannya.
11. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang diberikan
kepada Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai
keahlian tertentu, diberi tugas dan wewenang
serta tanggung jawab sesuai dengan fungsi dan
keahliannya.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Rumah
Sakit Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

5


BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 3
RSP berkedudukan sebagai Lembaga Teknis Daerah
(LTD) yang merupakan unsur pendukung tugas
Gubernur dipimpin oleh seorang Direktuf yang
bertanggung iawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah
Bagian Kedua
Tugas dan Fungsi
Pasal 4
RSP mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan
daerah
dibidang
pelayanan rumah sakit, tugas dekonsentrasi dan
tugas pembantuan yang diberikan pemerintah
kepada Gubernur serta tugas lain sesuai dengan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Gubernur
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) RSP mempunyai fungsi :
a. perumusan kebiiakan teknis dibidang pelayanan
rumah sakit meliputi : Promotif, Preventif, Kuratif
dan Rehabilitatif;
b. pemberian
dukungan
atas
penyelenggaraan
pemerintahan daerah dibidang pelayanan rumah
sakit;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang
pelayanan rumah sakit;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh
Gubernur dibidang pelayanan rumah sakit;
e. pengelolaan administratif.

6

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi RSP
Pasal 6
Susunan Organisasi RSP terdiri dari :
1. Direktur;
2. Bagian Tata Usaha;
3. Bidang Keperawatan;
4. Bidang Pelayanan; :
5. Bidang Penunjang Medik; i
6. Kelompok labatan Fungsional;
7. Satuan Pengawas Intern.
DIREKTUR
Pasal 7
(1). Direktur
mempunyai
tugas
memimpin,
mengendalikan
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan
tugas
Rumah
Sakit
Provinsi
Kepulauan
Bangka
Belitung
dalam
menyelenggarakan sebagian kewenangan rumah
tangga
Provinsi
(desentralisasi)
dalam
kewenangannya, serta melaksanakan tugas lain
sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Gubernur
Kepulauan
Bangka
Belitung
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta tugas dekonsentrasi dan tugas
pembantuan yang diberikan oleh pemerintah
kepada Gubernur.
(2). Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Direktur RSP mempunyai
fungsi :
a. Perumusan
kebijakan,
pengaturan,
perencanaan
dan
penetapan
standar/pedoman;
b. penyelenggaraan kegiatan pelayanan medis,
pelayanan
penunjang
medis,
pelayanan

7

keperawatan, pelayanan pendidikan,
pengembangan sumber daya manusia;

dan

c. pembinaan, pengendalian dan pengawasan
serta koordinasi; pelaksanaan administrasi
RSP.
BAGIAN TATA USAHA
Pasal 8
(1). Bagian
Tata
Usaha
mempunyai
tugas
menyelenggarakan
kegiatan
ketatausahaan,
administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan dan
perlengkapan, keamanan dan Kietertiban serta
pengendalian kendaraan dinas.
(2). untuk melaksanakan tugas sebagaiman dimaksud
pada ayat (1) Bagian Tata Usaha mempunya
fungsi:
a. perumusan
kebijakan,
perencanaan
dan
penyelenggaraan kegiatan kesekretariatan;
b. penyelenggaraan administrasi kepegawaian,
kerumahtanggaan dan perlengkapan;
c. pengendalian,
keamanan
dan
ketertiban
kendaraan dinas;
d. pelaksanaan
administrasi
Rumah
Sakit
Provinsi.
Pasai 9
(1). Bagian Tata Usaha, terdirl dari:
a.
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan;
b.
Sub Bagian Kepegawaian, Kediklatan dan
Umum;
c. Sub Eagian Keuangan dan Acounting'
(2). Masing-masing sub bagian dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada kepala Bagian Tata
Usaha.

8

Pasal 10
(1). Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan
penyusunan rencana program pengembangan,
rencana kebutuhan barang dan jasa, rencana
pemilihataan batang inventaris, pemantauan dan
evaluasi, laporan kegiatan serta Penyajian data.
(2). Uraian tugas sub Bagian Perencanaan, Evaluasi
dan Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan di lingkungan sub
Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
untuk pedoman melaksanakan tugas;
b. menyusun
program
pengembangan
berdasarkan Rencana Induk dan Rencana
Strategi dengan cara menyusun rencana kerja
tahunan;
c. menyusun program pengadaan barang dengan
Cara membuat rencana setiap Sub Bagian dan
Seksi;
d. menyusun program pemeliharaan dengan cara
membuat Rencana Pemeliharaan Barang unit
(RPBU) meliputi: peralatan medik, peralatan
penuniang medik, peralatan keperawatan,
peralatan rumah tangga, dan gedung beserta
instalasi listrik, berdasarkan usulan dari
instalasi pemeliharaan sarana dan unit keria
terkait;
e. menyusun
laporan
pemanfaatan
oleh
masyarakat meliputi cakupan pelayanan rawat
jalan dan inap serta seluruh instalasi di
lingkungan rumah sakit;
f. menyajikan informasi dalam bentuk
Barber jhonson tentang indikator
pelayanan dan indikator efisiensi;

9

grafik
mutu

g. membuat konsep Company profile rumah sakit
meliputi sarana dan prasarana yang dimiliki,
jenis pelayanan spesialistik, keadaan tenaga,
jumlah dan sumber dana yang tersedia, serta
hasil kerja yang dicapai dalam kurun waktu
tertentu;
h. menyusun laporan penyakit yang di eradiksi
dan dieliminasi serta Kejadian Luar Biasa;
i. menyiapkan laporan Pelaksanaan Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan; kegiatan Sub Bagian
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 11
(1). Sub Bagian Kepegawaian, Kediklatan dan umum
mempunyai tugas melaksanakan pengendalian
surat keluar dan surat masuk, kearsipan,
penggandaan, pengelolaan rapat dinas dan
penerimaan tamu, perencanaan penyusunan,
pemantauan, pengendalian dan evaluasi kegiatan
pendidikan, pelatihan dan penelitian tenaga medik
dan non medik.
(2). Uraian tugas Sub Bagian Kepegawaian, Kediklatan
dan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana kegiatan di lingkungan sub
Bagian Kepegawaian, Kediklatan dan umum
dengan cara membuat jadwal kegiatan untuk
pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyusun
rencana
kebutuhan
tenaga
berdasarkan data yang dihimpun dari setiap
Sub Bagian dan seksi untuk bahan usulan
Direktur kepada Pemerintah Provinsi;

10

c.

melaksanakan
rekruitmen
pegawai
berdasarkan standar kebutuhan tenaga dan
peraturan perundang-undangan Yang berlaku;

d. menyiapkan bahan pelaksanaan penempatan
tenaga berdasarkan rekomendasi dari atasan
dengan
membuat
surat
perintah
melaksanakan tugas untuk memudahkan
administrasi kepegawaian;
e.

menyiapkan bahan evaluasi kinerja pegawai
berdasarkan daftar hadir untuk bahan
laporan kepada Direktur;

f.

mengelola DP3 seluruh pegawai berdasarkan
penilaian dari atasan langiung setiap unit
kerja trnt{lk diteruskan kepada atasan
pegawai yang bersangkutan;

g.

mengusulkan
promosi,
pemberian
penghargaan dan penlatuhan sanksi terhadap
pegawai yang berprestasi dan atau melanggar
disiplin;

h. mengusulkan pemberhentian dengan hormat
dengan hak pensiun bagi pegawai yang akan
memasuki usia pensiuri sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
i.

menyiapkan rencana penggandaan berkas
berdasarkan kebutuhan setiap unit kerja
untuk bahan menyusun rancangan anggaran
belanja;

j.

menyiapkan bahan pelaksanaan, pengawasan
dan pelaporan rapat dinas;

k. mengelola surat keluar dan surat masuk
dengan cara mencatat dalam buku registrasi
yang telah disediakan agar surat dapat
dikendalikan dengan tertib;

11

l.

mengelola penggunaan aula rumah sakit
dengan cara membuat jadwal kegiatan agar
pemanfaatan aula dapat dilaksanakan dengan
tertib;

m. mengatur kegiatan upacara rutin dan hari
besar serta upacara serah terima jabatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
n. mencatat dan menyebarluaskan rangkuman
hasil rapat rutin maupun insidentil ke unit
kerja terkait;
o.

mengarsipkan seluruh surat keluar dan surat
masuk ke dalam file yang tetah disediakan
untuk memudahkan penemuan kembali;

p. menyiapkan rekomendasi kepada bendahara
barang
untuk
mendistribusikan
barang
inventaris dan habis pakai berdasarkan
permintaan dari setiap unit kerja;
q. melaksanakan
pengawasan
penggunaan
barang habis pakai meliputi bahan bakar, alat
tulis kantor. bahan cucian tenun, bahan dan
alat kebersihan, desinfektan dan penggunaan
alat penerangan listrik serta penggunaan alat
saluran air bersih;
r.

melakukan koordinasi dengan Kepala Instansi
Pemeliharaan
Sarana
dalam
hal
pemeliharaan/perbaikan peralatan medik,
peralatan
penunjang
medik,
peralatan
keperawatan, peralatan rumah tangga, gedung
dan jaringan listrik serta alat berat;

s.

melakukan koordinasi dengan Kepala Bagian
Keuangan dan atau jajaran di bawahnya
dalam hal pendanaan biaya pengadaan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana;

12

t.

mengendalikan lalu lintas barang inventaris
dan bahan habis pakai dengan cara
mendelegasikan tugas kepada bendahara
barang. agar seluruh barang invenlaris dan
bahan
habis
pakai
dapat
di
pertanggungjawabkan;

u. mengendalikan sarana mobiiitas meliputi
ambulance/mobil jenazah dan kendaraan
operasional pejabat rumah sakit dengan
mendelegasikan
kepada
Kepala
pool
kendaraan untuk memperpendek rentang
kendali;
v.

mengendalikan keamanan dan ketertiban
meliputi keamanan sarana dan prasarana
rumah sakit, ketertiban pengunjung dan
pedagang asongan, keamanan dan ketertiban
perparkiran serta retribusi parkir dengan
mendelegsikan
kepada
kepala
satuan
pengamanan dan/atau pihak ke tiga untuk
memperpendek rentang kendali;

w. mengendalikan barang inventaris meliputi
peralatan medik, peralatan penunjang medik,
peralatan keperawatan dan peralatan rumah
tangga dengan cara berkoordinasi dengan
satuan kerja terkait agar barang inventaris
dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien;
x.

menyusun stock opname seluruh barang
inventaris dan bahan habis pakai yang ada di
gudang
logistik
rumah
tangga
dan
perlengkapan untuk bahan pengawasan intern
dan ekstern serta bahan menyusun neraca;

y.

menyusun rencana kebutuhan sarana dan
prasarana
untuk
kegiatan
pendidikan,
pelatihan dan penelitian tenaga medik dan
non medik eksternal;

13

z.

menyusun standar prosedur operasional
system pendidikan medik dan non medik
eksternal berdasarkan standard pendidikan
yang berlaku;

aa. menyiapkan
bahan
sosialisasi
standar
prosedur operasional sistem pendidikan medik
dan non medik eksternal serta Keperawatan
medik dan non medik berdasarkan standar
pendidikan yang berlaku;
bb. menyiapkan
bahan
pemantauan
dan
pengendalian pelaksanaan standai prosedur
operasional untuk kegiatan pendidikan,
pelatihan, dan penelitian tenaga medik dan
non medik eksternal serta Keperawatan medik
dan non medik;
cc. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan
kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian
tenaga medik dan non medik eksternal serta
Keperawatan medik dan non medik;
dd. menyiapkan
bahan
analisis
dan
mempersiapkan
telaah
kegiatan
yang
berhubungan dengan kerjasama pendidikan,
pelatihan, dan penilitian tenaga medik dan
non medik serta Keperawatan medik dan non
medik berdasarkan usulan kerja sama dari
institusi lain;
ee. menyusun konsep kerjasama pendidikan,
pelatihan dan penelitian dari institusi lain dan
berkoordinasi dengan bagian terkait;
ff. menyiapkan bahan pelaksanaan orientasi bagi
tenaga medik dan non medik eksternal serta
Keperawatan medik dan non medik yang akan
melaksanakan pendidikan, pelatihan dan
penelitian;

14

gg. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan
klinik sebagai dasar untuk Pengembangan
karier;
hh. menyiapkan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana
untuk
kegiatan
pendidikan,
pelatihan dan penelitian tenaga keperawatan
eksternal;
ii. menyusun standar prosedur operasional
system pendidikan keperawatan eksternal
berdasarkan
standar
Pendidikan
yang
berlaku;
jj. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan
Sub Bagian Kepegawaian, Kediklatan dan
Umum;
kk. melaksanankan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 12
(1). Sub Bagian Keuangan dan Accounting mempunyai
tugas menyelenggarakan kegiatan penyusunan
anggaran dan perbendaharaan, mobilisasi dana,
verifikasi dan akuntansi;
(2). Uraian tugas Sub Bagian Keuangan dan
Accounting sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut:
a. menyusun rencana anggaran pendapatan dan
belanja Rumah Sakit;
b. menyusun Rencana Kerja Anggaran satuan
Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD dan DPASKPD);
c. menyusun
perubahan/pergeseran
anggaran sesuai dengan ketentuan
berlaku;

15

mata
yang

d. mencatat,
melaksanakan
dan
membuat
pembukuan dari pendapatan dan belanja
sesuai
dengan
pedoman/ketentuan
yang
berlaku;
e. mengusulkan, mengajukan dan menyerahkan
kebutuhan biaya/belanja kepada pihak-pihak
terkait;
f. menyusun rencana target dan realisasi
penerimaan per bulan selama setahun;
g. menghitung
kesehatan;

biaya

retribusi

pelayanan

h. melakukan penerimaan pendapatan;
i. mengarsipkan
pendapatan;

bukti-bukti

penerimaan

j. menagih kepada pihak ketiga dan pasien yang
belum bayar;
k. meneliti dan memeriksa (verifikasi) bukti-bukti
penerimaan dan pengeluaran;
l. membukukan
keuangan;

penerimaan

m. memeriksa
pembukuan
bendaharawan;

dan

pengeluaran

dan

kas,

n. mengumpulkan dan mencatat bukti-bukti
transaksi penerimaan dan pengeluaran;
o. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Sub
Bagian Keuangan dan Accounting;
p. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.

16

BIDANG KEPERAWATAN
Pasal 13
(1). Bidang
keperawatan
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan perencanaan, pengawasan,
pengendalian dan evaluasli mutu pelayanan,
peralatan dan tenaga keperawatan.
(2). Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Bidang Keperawatan
mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian perencanaan peralatan dan
tenaga keperawatan;
b. pemantauan dan pengawasan peralatan dan
tenaga keperawatan;
c. pengendalian dan evaluasi mutu pelayanan:
peralatan dan tenaga keperawatan.
Pasal 14
(1). Bidang Keperawatan, terdiri dari :
a. Seksi Etika dan Mutu Keperawatan
b. Seksi Sarana dan Peralatan Keperawatan
(2). Masing- masing seksi dipimpin oleh seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Keperawatan.
Pasal 15
(1). Seksi Etika dan Mutu Keperawatan mempunyai
tugas melaksanakan perencanaan, pengendalian,
pengawasan
dan
evaluasi
serta
laporan
pengembangan mutu pelayanan keperawatan
berdasarkan Standar Asuhan Keperawatan yang
beraku.
(2). Uraian tugas Seksi Etika dan Mutu Keperawatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagal berikut :
a. menyusun rancangan kebijakan prosedur

17

pelayanan
keperawatan
data/informasi dan kajian;

berdasarkan

b. menyusun rencana kebutuhan fasilitas, tenaga
dan sarana prasarana yang menunjang mutu
pelayanan
keperawatan
berdasarkan
data/informasi dan kajian;
c. menyusun rencana pengembangan standard
asuhan
keperawatan
sesuai
dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK);
d. menyusun pengembangan standard asuhan
keperawatan
sesuai
dengan
kebutuhan
organisasi;
e. menyusun standard prosedur operasional
tindakan keperawatan berdasarkan standard
asuhan keperawatan;
f. menyiapkan bahan sosialisasi pengembangan
standard asuhan keperawatan;
g. menyiapkan bahan sosialisasi penerapan
standard asuhan keperawatan baik dirawat
jalan maupun dirawat inap;
h. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan
teknis
penerapan
standard
asuhan
keperawatan bagi tenaga keperawatan;
i. menyiapkan bahan pemantauan pelaksanaan
penerapan standard asuhan keperawatan;
j. menyiapkan bahan evaluasi penerapan standar
asuhan keprawatan secara berkala dan
berkesinambungan;
k. menyiapkan bahan evaluasi kinerja perawat
dalam
penerapan
standard
prosedur
operasional;

18

l. membuat rencana tindak lanjut hasil evaluasi
penerapan standard asuhan keperawatan dan
evaluasi mutu pelayanan keperawatan;
m. menyiapkan laporan pelaksanaan
seksi Mutu Pelayanan Keperawatan;

kegiatan

n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 16
(1). Seksi
sarana
dan
Peralatan
Keperawatan
mernpunyai tugas melaksanakan perencanaan,
pengendalian, pengawasan dan evaluasi, laporan
fasilitas alat keperawatan dan tenaga keperawatan
serta pembinaan etika tenaga keperawatan.
(2). Uraian tugas Seksi Sarana dan Peralatan
Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan rancangan kebijakan prosedur
pemenuhan kebutuhan peralatan dan tenaga
keperawatan berdasarkan data/informasi dan
kajian;
b. menyusun rencana kebutuhan fasilitas, tenaga
dan sarana prasarana yang menunjang mutu
pelayanan
keperawatan
berdasarkan
data/informasi dan kajian;
c. menyiapkan bahan usulan penambahan dan/
atau mutasi peralatan dan tenaga keperawatan;
d. menyiapkan usulan penghapusan peralatan
keperawatan berkoordinasi dengan instalasi
pemeliharaan Sarana dan Sub Bagian Rumah
Tangga;
e. menyusun konsep prosedur
peralatan keperawatan;

19

pengoperasian

f. menyiapkan
bahan
sosialisasi
prosedur
pengoperasian peralatan keperawatan;
g. menyiapkan
bahan
bimbingan
teknis
kebutuhan dan pemeliharaan barang unit;
h. menyiapkan bahan pemantauan penggunaan
barang dan pemeliharaan barang unit alat
keperawatan;
i. menyiapkan data tenaga keperawatan secara
berkala;
j. menyusun
rencana
penempatan
tenaga
berdasarkan jenis dan klasifikasi pelayanan
keperawatan;
k. menyiapkan bahan pelaksanaan orientasi bagi
tenaga keperawatan baru berdasarkan standar
pelayanan keperawatan;
l. menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan
pelaksanaan
tugas
tenaga
keperawatan
berdasarkan standard pelayanan keperawatan;
m. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan
etika keperawatan secara berkala berkoordinasi
dengan komite etik keperawatan;
n. menyiapkan bahan pelaksanaan penilaian,
presentasi kerja, dan pembinaan tenaga
keperawatan berbasis standar kinerja, untuk
menentukan jumlah insentif;
o. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi Peralatan dan Tenaga Keperawatan;
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.

20

BIDAHG PELAYANAN
Pasal 17
(1). Bidang
Pelayanan
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan
medis dan rekam medik, serta melaksanakan
pengawasan dan pengendalian penerimaan dan
pemulangan pasien.
(2). Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Bidang pelayanan
mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian semua kebutuhan pelayanan
medis dan rekam medik;
b. Pemantauan dan pengawasan penggunaan
fasilitas kegiatan pelayanan medis dan rekam
medik;
c. pengawasan dan pengendalian penerimaan dan
pengulangan Pasien.
Pasal 18
(1). Bidang PelaYanan, terdiri dari :
a. Seksi Pelayanan Medik dan Rekam Medik;
b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal)
Pelayanan medis.
(2). Masing-masing seksi dipimpin oleh Seorang
Kepala Seksi yang berada dibawah dan
bertanggungjawab
kepada
Kepala
Bidang
Pelayanan.
Pasal 19
(1). Seksi Pelayanan Medik dan Rekam Medik
mempunyai tugas merencanakan kebutuhan
pelayanan medik dan Rekam Medik serta
melaksanakan pemantauan dan pengendalian
penggunaan fasilitas pelayanan medis dan rekam
medik di instalasi-instalasi serta mengumpulkan,
mencatat, mengelola, menyimpan dan pelayanan

21

data dan berkas rekam medik.
(2). Uraian tugas Seksi Pelayanan Medik dan Rekam
Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana kegiatan pelayanan medik
berdasarkan usulan dari setiap instalasi yang
berada di wilayah koordinasinya, meliputi
Instalasi Rawat Jalan. Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Darurat Medik, Instalasi Perawatan
Intensif dan Instalasi Bedah Sentral;
b. menyusun rencana kebutuhan tenaga medis
berdasarkan standar kebutuhan dari setiap
instalasi yang berada diwilayah koordinasinya
meliputi Instalasi Rawat jalan, Instalasi Rawat
Inap, Instalasi Darurat Medik, Instalasi
Perawatan Intensif dan Instalasi Bedah sentral;
c. menyusun bahan Rencana Kebutuhan Barang
Unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan Barang
Unit (RPBU) berdasarkan standar/usulan
kebutuhan dari setiap instalasi yang berada
diwilayah koordinasinya meliputi Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Rawai Inap, Instalasi
Darurat medik, Instalasi perawatan Intensif dan
Instalasi Bedah Sentral;
d. menyusun manual pengoperasian peralatan
medik disetiap instalasi yang berada diwilayah
koordinasinya meliputi Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi Rawat Inap, Instalasi Darurat Medik,
Instalasi Perawatan Intensif dan Instalasi Bedah
Sentral;
e. menyusun bahan pemantauan pelaksanaan
pelayanan medik di setiap instalasi yang berada
di wilayah koordinasinya meliputi Instalasi
Rawat Inap Jalan, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Darurat Medik, Instalasi Perawatan
Intensif dan Instalasi Bedah Sentral;

22

f. menyiapkan usulan penghapusan peralatan
pelayanan
medik
berkoordinasi
dengan
Instalasi Pemeliharaan sarana dan Sub Bagian
Rumah Tangga;
g. menyusun dan menganalisis indikator mutu
dan efisiensi pelayanan;
h. menyusun,
memantau
mengawasi
dan
mengevaluasi pelaksanaan tugas dokter jaga
dan konsulen;
i. menyusun dan menganalisis data penyakit
pasien kejadian Luar Biasa (KLB), penyakit
yang dieradikasi dan dieliminasi;
j. menyiapkan
bahan
pembinaan
dan
pengembangan karier tenaga medis dan non
medis;
k. melayani pendaftaran pasien baru dengan cara
mengisi formulir Rekam Medik secara jelas,
benar dan lengkap sesuai porsi tugas Rekam
Medik;
l. melayani pendaftaran pasien lama dengan cara
mengambil arsip Rekam Medik secara cepat dan
tepat sesuai standar mutu pelaYanan Rekam
Medik;
m. menyusun sensus harian pasien rawat inap
meliputi jumlah pasien masuk, pasien keluar,
pasien meninggal sebelum dan sesudah 48 jam,
lamanya pasien dirawat, jumlah harian
perawatan dan pembayarannya, dengan cara
mengambil langsung ke unit pelayanan rawat
inap untuk dilaporkan segera keatasan
langsung;

23

n. mengarsipkan berkas Rekam Medik dengan
cara alfabetik, numerik, dan atau sistem
penyimpanan
yang
berlaku
untuk
memudahkan penemuan berkas kembali;
o. menyajikan indikator mutu pelayanan rumah
sakit meliputi : Length Stay (Los), Not
Death'Rate (NDR), Gross Death Rate (GDR), Post
Operative Infection Rate (POIR), Maternal Death
Rate (MDR), Neonatal Death Rate (NDR), Feotalit
Death Rate (FDR), Aenesthesi Death Rate (ADR),
berdasarkan data yang telah diolah dari sensus
harian;
p. menyajikan indikator efisiensi meliputi Bed
occuration Rate (BOR), Bed Tam over (BTO),
Turn Oper Interval TOP), Length of Stay (LOS),
berdasarkan data yang telah diolah dari sensus
harian;
q. menyusun laporan harian jumlah kunjungan
pasien lama dan pasien baru terdasarkan jenis
kelamin, domisili, jenis penyakit, umur dan
cara Pembayarannya;
r. menyampaikan data dan informasi seluruh
hasil petanyaan secara berkala maupun
insidentil untuk bahan penyusunan program;
s. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan
Seksi Pelayanan Medik dan Rekam Medik;
t. pelaksanaan administrasi ;
u. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 20
(1). Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan
medis
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengawasan dan pengendalian pelayanan medis di

24

instalasi-instalasi.
(2). Uraian tugas seksi Pengawasan dan Pengendalian
Pelayanan Medis sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) adalah sebagai berikut :
a. menyusun bahan pemantauan, pengawasan
dan evaluasi pelaksanaan standar prosedur
pelayanan medik disetiap instalasi yang berada
diwilayah koordinasinya meliputi Instalasi
Rawat Inap Jalan, Instalasi Rawat Inap,
Instalasi Darurat Medik, Instalasi Perawatan
Intensif dan Instalasi Bedah Sentral;
b. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi pengawasan dan Pengendalian Pelayanan
Medis;
c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
BIDANG PENUNJANG MEDIK
Pasal 21
(1). Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas
merencanakan kebutuhan pelayanan penunjang
medik serta melaksanakan pemantauan dan
pengendalian penggunaan fasilitas
penunjang
medik di instalasi-instalasi, serta melaksanakan
kegiatan dibidang hukum, informasi, publikasi,
pemasaran dan informasi;
(2). Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Bidang Penunjang Medik
mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian, perencanaan, penyusunun
kegiatan dibidang penunjang medik;
b. pemantauan
dan
pengawasan
kegiatan
dibidang penuniang medik;
c. pengendalian dan evaluasi dibidang penunjang
medik.

25

(3). Bidang Penunjang Medik dipimpin oleh seorang
Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur.
Pasal 22
(1). Bidang Penunjang Medik, terdiri dari :
a. Seksi Penunjang Medik Farmasi, Laboratorium,
Radiodiagnostik, Fisioterapi dan Gizi;
b. Seksi Hukum, Pemasaran, Publikasi dan
Informasi.
(2). Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Bidang Penunjang Medik.
Pasal 23
(1). Seksi Penunjang medik Farmasi, Laboratorium,
Radiodiagnostik, Fisioterapi dan Gizi mempunyai
tugas merencanakan, melaksanakan, pengawasan
dan pengendalian di sektor penunjang medik;
(2). Uraian tugas seksi Penunjang medik Farmasi,
Laboratorium, Radioiagnostik, Fisioterapi dan Gizi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai berikut:
a. Menyusun
rencana
kebutuhan
peralatan
penunjang medik, disetiap intalasi yang berada
diwilayah koordinasinya, meliputi Instalasi
Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi,
Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Patologi
Anatomi, Instalasi Patologi Klinik, Medical Chek
Up dan Instalasi Kamar Jenazah;
b. menyusun rencana kebutuhan tenaga medis,
penunjang medis dan non medis dari setiap
yang berada diwilayah koordinasinya, meliputi
Instatasi Radioiogi Instalsi Farmasi, Instalasi
Gizi, Inslalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi
Patologi Anatomi, Instalasi Patologi Klinik,
Medical Chek Up dan Instalasi Kamar Jenazah;

26

c. menyiapkan bahan Rencana Kebutuhan Barang
unit (RKBU) dan Rencana Pemeliharaan Barang
Unit (RPBU) dari setiap instalasi yang berada
diwilayah koordinasinya, meliputi Instalasi
Radiologi, instatasi Farmasi, Instalas Gizi,
Instatasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Patologi
Anatomi, Instalasi Patologi Klinik, Medical Chek
Up dan Instalasi Kamar Jenazah;
d. menyusun manual pengoperasian peralatan
penunjang medis dan non medis di setiap
instalasi yang berada diwilayah koordinasinya,
metiputi Instalasi Radiologi, Instalasi Farmasi,
Instalasi Gizi,
Instalasi Rehabilitasi Medik,
Instalasi Patologi Anatoml, Instalasi Patologi
Klinik, Medical chek up dan Instalasi Kamar
Jenazah;
e. menyusun bahan pemantauan pelaksanaan
pelayanan penunjang medik di setiap instalasi
yang berada di wilayah koordinasinya, meliputi
Instaiasi Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasl
Gizi, Institasi Rehabilitasi Medik, Instalasi
Patologi Anatomi, Instalasi Patologi Klinik,
Medical Chek Up dan Instalasi Kamar Jenazah;
f. menyusun bahan pemantauan dan pengawasan
peralatan penunjang medis dan non medis
disetiap instalasi yang berada di wilayah
koordinasinya, meliputi Instalasi Radiologi,
Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi
Rehabilitasi Medik, Instalasi Patologi Anatomi,
Instaiasi Patologi Klinik, Medical Chek Up dan
Instalasi Kamar Jenazah;
g. menyusun bahan pemantauan, pengawasan
dan evaluasi pelaksanaan standar prosedur
pelayanan disetiap instalasi yang berada di
wilayah
koordinasinya,
meliputi Instalasi
Radiologi, Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi,
Instalasi Rehaabilitasi Medik, Instalasi Patologi

27

Anatomi, Instalasi Patologi Klinik, Medical chek
Up dan Instalasi Kamar Jenazah;
h. menyiapkan usulan penghapusan peralatan
perrunjang
medis
berkoordinasi
dengan
Instalasi Pemeliharaan sarana dan sub Bagian
Rumah Tangga dan perlengkapan;
i. menyusun dan menganalisis data hasil kegiatan
dari setiap instalasi yang berada diwilayah
koordinasinya, meliputi Instalasi Radiologi,
Instalasi Farmasi, Instalasi Gizi, Instalasi
Rehabilitasi Medik, Instalasi Patologi Anatomi,
Instalasi Patologi Klinik, Medical chek Up dan
Instalasi Kamar Jenazah;
j. menyiapkan
bahan
pembinaan
dan
pengembangan karier tenaga medis dan non
medis;
k. menyiapkan laporan pelaksanaan
seksi Penunjang Medik;

kegiatan

l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 24
(1). Seksi Hukum, Pemasaran, Pupiikasi dan Informasi
mempunyai
kegiatan
penyuluhan
hukum,
advokasi hukum verifikasi dan dokumentasi
produk- produk hukum serta Visum Et Repertum
(VER) serta melaksanakan kegiatan informasi
publikasi, dokumentasi dan pemasaran sosial;
(2). Uraian tugas seksi Hukum, Pemasaran, Publikasi
dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan pelaksanaan penyuluhan
hukum;

28

b. menyiapkan bahan pelaksanaan advokasi
petugas rumah sakit dalam peristiwa hukum
dengan
membina
kerjasarna/
kemitraan
dengan lembaga-lembaga hukum;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan verifikasi dan
dokumentasi surat keputusan Direktur dan
produk hukum rumah sakit lainnya;
d. menyiapkan bahan pelaksanaan kompilasi dan
dokumentasi
petaturan
dan
Perundangundangan yang berlaku;
e. menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan
verifikasi dokumen kerjasama rumah sakit
dengan pihak luar;
f. menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan
administrasi visum et repertum dan medico
legal;
g. melaksanakan kegiatan informasi publikasi dan
dokurnentasi;
h. melaksanakan Pemasaran sosial;
i. membuat brosur, poster, biltboard dan lainlain;
j. mengolah sentra telepon dan alat Rumah Sakit;
k. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan
seksi Penunjang Medik Farmasi, Laboratorium,
Radiodiagnostik, Fisioterapi dan Gizi;
l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
atasan.
BAB V
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

29

Pasal 25
(1). Kelompck Jabatan Fungsional terdiri atas
sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional
yang terbagi dalam berbagai kelampok sesuai
dengan bidang keahliannya;
(2). Setiap kelompok tersebut dipimpin oleh seorang
tenaga fungsional senior yang diangkat oleh
Gubernur;
(3). Jenis, Jenjang dan Jumlah jabatan fungsional
ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan kebutuhan
dan beban kerja sesuai peraturan petundangundangan yang berlaku.
Bagan Struktur Organisasi RSP sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahikan dari Peraturan Gubernur ini.
BAB VI
SATUAN PENGAWAS INTERN
Pasal 26
(1). Satuan Pengawas Intern adalah satuan Kerja
Fungsional
yang
bertugas
melaksanakan
pengawasan Intern RSP;
(2). Satuan Pengawas Intern berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur;
(3). Satuan Pengawas Intern dibentuk dan ditetapkan
oleh Direktur.
BAB VII
TATA KERJA
Pasal 27
(1). Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya RSP
mempunyai hubungan koordinatif, kooperatif dan

30

fungsianal dengan Dinas Kesehatan;
(2). Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, RSP
mempunyai hubungan jaringan pelayanan terkait
dengan institusi pelayanan kesehatan lainnya.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur, Kepala
Bidang, Kepala Bagian, Kepala Seksi dan Kepala Sub
Bagian serta pemegang jabatan fungslonal wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi
dan sinkronisasi secara vertikal dan horizontal
dilingkungan RSP maupun dengan instansi lain
sesuai dengan tugas pokok masing-masing.
Pasal 29
(1). Setiap pimpinan satuan organisasi dalam
lingkungan RSP bertanggung jawab memimpin
dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk-petunjuk kepada bawahannya;
(2). Setiap pimpinan satuan organisasi dalam
lingkungan RSP wajib mengikuti dan mematuhi
petuniuk-petuniuk dan bertarnggung jawab
kepada atasan masing-masing dan menyampaikan
laporan secara tepat waktu;
(3). Setiap laporan yang diterima oleh pinrpinan
satuan organisasi dalam Iingkungan RSP yang
berasal
dari
bawahan
wajib
diolah
dan
dipergunakan sebagai bahan penyusunan Laporan
lebih lanjut serta untuk memberikan petunjukpetunjuk kepada bawahan.
Pasal 30
(1). Kepala Bidang menyampaikan Laporan kepada
Direktur;

31

(2). Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diolah oleh kepala bagian perencanaan di bawah
koordinasi Kepala Bagian Tata Usaha untuk
menjadi laporan Direktur Kepada Gubernur
melalui Sekretaris Daerah dan sebagai Laporan
Kepada Instansi terkait lainnya.
BAB VIII
KEPEGAWAIAN
Pasal 31
(1). Direktur diangkat dan diberhentikan
Gubernur atas usul Sekretaris Daerah;

oleh

(2). Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala seksi, dan
Kepala sub Bagian diangkat dan diberhentikan
oleh Gubernur atas usul Direktur melalui
Sekretaris Daerah;
(3). Pejabat-pejabat
lainnya
dilingkungan
RSP
diangkat dan diberhentikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
BAB IX
ESELONERING
Pasal 32
Direktur Eselon III.a, Kepala Bagian dan Kepala
Bidang Eselon IIIb, Kepala Seksi dan Kepala sub
Bagian Eselon IVb, berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan
Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006
tentang
Pedoman
Organisasi
Rumah
Sakit
dilingkungan Departemen Kesehatan;

32

BAB X
PEMBIAYAAN
Pasal 33
Segala biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan
tugas RSP dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belania Daerah.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan
Gubernur ini sepanjang mengenai pelaksanaannya
akan ditetapkan kemudian.
Pasal 35
Peraturan Gubemur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar
setiap
orang
dapat
mengetahuinya,
memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ditetapkan di Pangkalpinang
pada tanggal 14 Desember 2012
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI

33

Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 14 Desember 2012
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA
BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN 2012 NOMOR 1 SERI D

34