t bk 0809452 chapter5
160
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan data dan pengembangan media layanan
konseling melalui internet di Universitas Negeri Jakarta, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagaimana berikut.
1. UNJ memiliki infrastruktur teknologi infromasi yang memadai dengan
fasilitas server, jaringan internet ke suluruh fakultas dan jurusan dan juga
jaringan wifii yang bisa di akes dari seluruh bagian universitas. Kondisi
ini mendukung dikembangkannya layanan konseling secara online melalui
internet di perguruan tinggi yang dimaksudkan.
2. Dosen BK UNJ telah terbiasa menggunakan internet untuk berbagai
keperluan, termasuk juga menggunakannya untuk kepentingan akademis.
Mayoritas dosen bersedia menjadi konselor online dan memberikan
layanan konseling bagi mahasiswa.
3. Mahasiswa UNJ telah terbiasa menggunakan internet untuk berbagai
kepeluan,
baik
pribadi
maupun
akademis.
Mayoritas
bersedia
menggunakan layanan konseling melalui internet jika universitas
menyediakannya.
4. Produk yang dihasilkan adalah situs dengan nama Tanya Binga
(www.tanyabinga.com) dibangun berdasarkan kebutuhan mahasiswa, etika
layanan konseling melalui internet dan memenuhi kriteria situs yang baik.
Terdiri dari fitur interaktif dan non interaktif. Layanan interaktif ini terdiri
161
dari layanan synchronous dan asynchronous. Fitur non interaktif berupa
layana self help.
5. Penilaian pakar terhadap Tanya Binga secara umum memadai dalam
pemenuhan sebagian besar etika layanan konseling melalui internet dan
memenuhi kriteria situs yang baik
6. Tanya Binga memenuhi kriteria situs yang baik dan memiliki menu dan
berbagai fitur yang memadai berdasarkan uji coba media terhadap dosen
dan mahasiswa, sehingga situs ini bisak dikatakan feasible atau layak
digunakan sebagai media layanan konseling melalui internet di perguruan
tinggi.
B. Rekomendasi
Penelitian masih terbatas pada pengembangan media layanan konseling
melalui internet, sehingga masih diperlukan berbagai hal dan pengembangan lebih
lanjut yang bisa dilakukan untuk meningkatkan layanan konseling melalui internet
di perguruan tinggi. Sehingga, peneliti merekomendasikan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Bagi Perguruan Tinggi
Melakukan pengembangan layanan kemahasiswaan, khususnya dalam hal
layanan bimbingan dan konseling konseling melalui Internet, dengan cara
mendukung teknologi dan menyiapkan personel konselor yang memberikan
layanan konseling melalui internet.
162
2. Bagi Jurusan Bimbingan dan Konseling
Pengembangan program praktikum online peer counselor melalui Situs
konseling online untuk memenuhi kebutuhan personel konselor yang kurang
memadai jika dibandingkan dengan populasi mahasiswa. Kegiatan serupa juga
dilakukan oleh Departemen Psikologi dan Konseling California State University
Fullerton dalam hal pemberian layanan online peer counselor sebagai kegiatan
magang dan praktikum bagi mahasiswa internal departemen. Kegiatan praktikum
ini juga meningkatkan kemampuan kompetensi ICT mahasiswa sebagai calon
konselor khususnya dalam hal pemberian layanan konseling secara online.
Melakukan inisiasi berupa prakondisi dan sosialisai kepada mahasiswa
mengenai bagaimana fasilitas layanan konseling secara umum dan fasilitas
layanan konseling melalui internet dapat membantu mengetaskan permasalahan
mahasiswa.
3. Bagi ABKIN
Mengembangkan standar etika layanan konseling melalui internet yang
disesukan dengan konteks Indonesia. ABKIN juga diharapkan menfasilitasi
konselor dengan memberikan lisensi, akreditasi dan sertifikasi konselor untuk
mengembangkan profesionalitas konselor khususnya yang memberikan layanan
secara online. Selain itu, ABKIN juga diharapkan mengembangakan prinsipprinsip dasar supervisi konselor online untuk memastikan profesionalitas konselor
yang bersangkutan.
163
4. Penelti selanjutnya
Peneliti selanjutnya bisa melakukan uji coba media untuk mengetahui
fisibiltas dan efektifitas pemberian layanan konseling melalui internet melalui
Tanya Binga di perguruan tinggi.
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan data dan pengembangan media layanan
konseling melalui internet di Universitas Negeri Jakarta, maka diperoleh beberapa
kesimpulan sebagaimana berikut.
1. UNJ memiliki infrastruktur teknologi infromasi yang memadai dengan
fasilitas server, jaringan internet ke suluruh fakultas dan jurusan dan juga
jaringan wifii yang bisa di akes dari seluruh bagian universitas. Kondisi
ini mendukung dikembangkannya layanan konseling secara online melalui
internet di perguruan tinggi yang dimaksudkan.
2. Dosen BK UNJ telah terbiasa menggunakan internet untuk berbagai
keperluan, termasuk juga menggunakannya untuk kepentingan akademis.
Mayoritas dosen bersedia menjadi konselor online dan memberikan
layanan konseling bagi mahasiswa.
3. Mahasiswa UNJ telah terbiasa menggunakan internet untuk berbagai
kepeluan,
baik
pribadi
maupun
akademis.
Mayoritas
bersedia
menggunakan layanan konseling melalui internet jika universitas
menyediakannya.
4. Produk yang dihasilkan adalah situs dengan nama Tanya Binga
(www.tanyabinga.com) dibangun berdasarkan kebutuhan mahasiswa, etika
layanan konseling melalui internet dan memenuhi kriteria situs yang baik.
Terdiri dari fitur interaktif dan non interaktif. Layanan interaktif ini terdiri
161
dari layanan synchronous dan asynchronous. Fitur non interaktif berupa
layana self help.
5. Penilaian pakar terhadap Tanya Binga secara umum memadai dalam
pemenuhan sebagian besar etika layanan konseling melalui internet dan
memenuhi kriteria situs yang baik
6. Tanya Binga memenuhi kriteria situs yang baik dan memiliki menu dan
berbagai fitur yang memadai berdasarkan uji coba media terhadap dosen
dan mahasiswa, sehingga situs ini bisak dikatakan feasible atau layak
digunakan sebagai media layanan konseling melalui internet di perguruan
tinggi.
B. Rekomendasi
Penelitian masih terbatas pada pengembangan media layanan konseling
melalui internet, sehingga masih diperlukan berbagai hal dan pengembangan lebih
lanjut yang bisa dilakukan untuk meningkatkan layanan konseling melalui internet
di perguruan tinggi. Sehingga, peneliti merekomendasikan beberapa hal sebagai
berikut.
1. Bagi Perguruan Tinggi
Melakukan pengembangan layanan kemahasiswaan, khususnya dalam hal
layanan bimbingan dan konseling konseling melalui Internet, dengan cara
mendukung teknologi dan menyiapkan personel konselor yang memberikan
layanan konseling melalui internet.
162
2. Bagi Jurusan Bimbingan dan Konseling
Pengembangan program praktikum online peer counselor melalui Situs
konseling online untuk memenuhi kebutuhan personel konselor yang kurang
memadai jika dibandingkan dengan populasi mahasiswa. Kegiatan serupa juga
dilakukan oleh Departemen Psikologi dan Konseling California State University
Fullerton dalam hal pemberian layanan online peer counselor sebagai kegiatan
magang dan praktikum bagi mahasiswa internal departemen. Kegiatan praktikum
ini juga meningkatkan kemampuan kompetensi ICT mahasiswa sebagai calon
konselor khususnya dalam hal pemberian layanan konseling secara online.
Melakukan inisiasi berupa prakondisi dan sosialisai kepada mahasiswa
mengenai bagaimana fasilitas layanan konseling secara umum dan fasilitas
layanan konseling melalui internet dapat membantu mengetaskan permasalahan
mahasiswa.
3. Bagi ABKIN
Mengembangkan standar etika layanan konseling melalui internet yang
disesukan dengan konteks Indonesia. ABKIN juga diharapkan menfasilitasi
konselor dengan memberikan lisensi, akreditasi dan sertifikasi konselor untuk
mengembangkan profesionalitas konselor khususnya yang memberikan layanan
secara online. Selain itu, ABKIN juga diharapkan mengembangakan prinsipprinsip dasar supervisi konselor online untuk memastikan profesionalitas konselor
yang bersangkutan.
163
4. Penelti selanjutnya
Peneliti selanjutnya bisa melakukan uji coba media untuk mengetahui
fisibiltas dan efektifitas pemberian layanan konseling melalui internet melalui
Tanya Binga di perguruan tinggi.