PERENCANAAN DERMAGA KAPAL BARANG DI PELABUHAN TEGAL - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

BAB VIII
PENUTUP
Perencanaan Dermaga Kapal Barang Pelabuhan Tegal di Tegal ini terdiri
atas perencanaan struktur dan perencanaan non struktur, yaitu meliputi
Perencanaan Anggaran Biaya (RAB) dan Perencanaan Kerja dan Syarat-syarat
(RKS). Dalam perencanaan ini dapat diambil kesimpulan :
8.1 KESIMPULAN
Di dalam merencanakan suatu pelabuhan, perlu adanya pemikiran jangka
panjang mengenai kemungkinan bertambahnya arus muatan yang akan dilayani.
Sehingga di dalam proses pengoperasian pelabuhan di masa yang akan datang
tidak mengalami suatu kendala di dalam pelayanannya.
Demikian juga dengan dermaga kapal Barang Pelabuhan Tegal dengan
kegiatan muat barang ke kapal meningkat.
Namun, tingkat sedimentasi pelabuhan Tegal

sangat tinggi, rata-rata

setiap tahunnya 10 cm.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil yang telah diperoleh
dari perencanaan struktur dermaga yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya
adalah sebagai berikut :

1. Dalam perencanaan dermaga kapal barang di Pelabuhan Tegal, ditentukan
ukuran kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat dengan bobot 532 GT
(sesuai dengan data dari PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia III Cabang
Tegal), dengan spesifikasi kapal sebagai berikut:
Isi kotor (GT)

: 532

Berat Bersih (NT)

: 171

Panjang Kapal (Loa)

: 48,15 m

Panjang Garis Air (Lpp)

: 41,00 m


Lebar (B)

: 10 m

Tinggi (H)

: 3,7 m

Sarat (T)

: 2,84 m

184

2. Dermaga Kapal Barang yang direncanakan 2 buah pier dengan @ 2
tambatan, Luas dermaga kapal barang yang direncanakan yaitu tiap pier 102
m x 8 m dengan kedalaman -5 m. Luas kolam pelabuhan yaitu 19.177,306
m2 , dengan kedalaman alur dermaga kapal barang yaitu -5 m.
3. Di dalam pelaksanaan pembangunan struktur atas dermaga menggunakan
konstruksi balok bertulang yang direncanakan menggunakan ukuran

penampang h x b adalah 70cm x 50 cm, tulangan dari tiap balok :
BALOK
A
B
C
D
E
F
G
H
I

Sengkang
Tumpuan
Ø10 -150
Ø10 -150
Ø10 -150
Ø10 -150
Ø10 -150
Ø10 -150

Ø10 -150
Ø10 -150
Ø10 -150

Sengkang
Lapangan
Ø10 -250
Ø10 -250
Ø10 -250
Ø10 -250
Ø10 -250
Ø10 -250
Ø10 -250
Ø10 -250
Ø10 -250

Tulangan
Tumpuan
8 D 22
6 D 22

9 D 22
5 D 22
5 D 22
5 D 22
8 D 22
6 D 22
6 D 22

Tulangan
Lapangan
9 D 22
7 D 22
8 D 22
6 D 22
5 D 22
5 D 22
8 D 22
6 D 22
6 D 22


FENDER

Ø10 -150

Ø10 -250

3 D 14

3 D 14

4. Untuk struktur bawah dermaga, menggunakan pondasi tiang pancang
dengan diameter tiang sebesar 60 cm dengan tipe bottom pile (pencil shoe)
standart product dengan kedalaman pemancangan sebesar 16 m. Dan untuk
tiang fender menggunakan pondasi tiang pancang dengan diameter 30 cm
dengan tipe bottom pile (pencil shoe) standart product dengan kedalaman
pemancangan sebesar 16 m.
5. Untuk fender digunakan fender Hyper Ace (V Shape) HA 150 H -1.000
sebanyak 84 buah, dengan data-data sebagai berikut :
Rate deflection


= 45 %

Maksimum deflection = 47,5 %
Reaction load (R)

= 6,8 Ton

Energi absortion (E)

= 0,34 ton m

Untuk lebih aman, maka gaya yang diterima dermaga diambil pada saat
terjadi maximum deflection (47,50 %) yaitu sebesar 7,8 ton
Gaya yang diteruskan ke dermaga = 7,8 ton

185

6. Bolder yang digunakan dalam perencanaan dermaga kapal barang SB-20-1,
dengan spesifikasi sebagai berikut :
Tinggi


= 743 mm

Diameter

= 400 mm

Tulangan tambahan

= 4 D 22

7. Rencana Anggaran Biaya


Pekerjaan Persiapan

= Rp.




Pekerjaan Tanah

= Rp. 7.048.791.376



Pekerjaan Struktur

= Rp.



Pekerjaan Tiang Pancang

= Rp. 1.828.540.416



Pekerjaan Fender


= Rp. 2.692.672.500



Pekerjaan Bolder

= Rp.

Total (termasuk ppn 10 %)

53.368.906

948.591.276,02

395.158.500

= Rp. 15.690.218.800

Terbilang : Lima Belas Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh Juta Dua Ratus
Delapan Belas Ribu Delapan Ratus Rupiah.


8.2 SARAN
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pembangunan
dermaga antara lain :
1. Untuk memperkirakan besarnya tonnage kapal terbesar yang akan dilayani
oleh dermaga yang direncanakan, perlu adanya data kunjungan kapal yang
menggunakan fasilitas pelabuhan lain yang potensial melalui Pelabuhan Tegal.
2. Untuk menghindari pendangkalan di depan dermaga, maka perlu dilakukan
pengerukan secara berkala.

186