138954081757e34852b0d55
Buletin
CEGAH TANGKAL
Keluar Masuk
Penyakit
Di Pintu Masuk Negara
MISI
PELABUHAN
Media Informasi KKP Soekarno-Hatta
1436 H
Serba-serbi
Dampak
langsung
G l o b a l
Warming
terhadap
kesehatan
manusia
d a p a t
disebabkan
o l e h
gelombang
p a n a s ,
cedera, dan kematian yang disebabkan oleh peristiwa
geologi yang cukup ekstrim. Heat shock merupakan
masalah kesehatan yang paling terkena dampak
langsung oleh suhu lingkungan. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan positif antara temperatur
dan jumlah kasus heat shock di sebagian kota-kota
besar di Jepang.
Diantara berbagai penyakit menular; penyakit
bawaan air, makanan, dan vektor merupakan dampak
penyakit yang paling bepengaruh. Seperti yang terjadi
di Bangladesh, jumlah kasus kolera dan diare
meningkat pada saat curah hujan tinggi dan rendah
dengan suhu yang lebih tinggi. Namun di Negara yang
memiliki suplai air bersih dan pengelolaan limbah yang
baik hal ini tidak terjadi. Global Warming juga
mempengaruhi distribusi geografis dan aktivitas
vektor. Penyakit akibat vektor di dunia yang banyak
dipengaruhi oleh Global Warming adalah demam
berdarah dan malaria. Peningkatan suhu dapat
mempercepat pertumbuhan agen penyakit dan vektor
penyakit. Peningkatan variasi iklim mendorong
pertumbuhan populasi vektor penyakit secara cepat.
Dengan demikian Global Warming dapat memperluas
sebaran geografis penyakit bawaan vektor.
Edisi 3 Tahun 2015 Buletin MISI KKP Soekarno-Hatta
19
Peningkatan temperatur udara sebesar 2-30C
akan meningkatkan jumlah penderita penyakit bawaan
vektor sebesar 3-5 %. Hal ini dikarenakan peningkatan
temperatur dapat memperluas distribusi vektor serta
meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan
parasit menjadi infektif.
Indonesia juga memiliki kontribusi dalam efek
rumah kaca. Hal ini terkait dari hasil kegiatan manusia
seperti : hasil pembakaran bahan bakar minyak bumi,
batu bara, biomasa dari kayu bakar, aktifitas pertanian,
penebangan dan pembukaan hutan. Selain itu, faktor
kepadatan penduduk dan sosial ekonomi juga dapat
berpengaruh. Dampaknya pun mulai dirasakan di
Indonesia, seperti terjadinya suhu siang hari yang
semakin panas, suhu malam hari semakin dingin (di
daratan tinggi dan sekitar pegunungan), terjadinya
hujan asam, tenggelamnya pulau-pulau kecil,
meningkatnya intensitas badai, kekeringan, gagal
panen, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan
munculnya berbagai macam penyakit.
Saat ini, global warming telah berjalan dan tidak
dapat dihentikan. Adapun upaya yang dapat dilakukan
yaitu dengan mengurangi dampaknya, seperti
melakukan adaptasi dan mitigasi. Adaptasi merupakan
upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dampak
yang telah terjadi dan mengantisipasi resikonya
sehingga tidak terlalu banyak korban.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan antara Global Warming dengan wabah
demam berdarah. Selain itu diketahui pula ada
hubungan antara suhu tahunan dan kasus malaria di
Afrika dan Amerika Selatan. Global Warming ini telah
mengubah distribusi, intensitas transmisi, dan
musiman malaria di Afrika.
Edisi 3 Tahun 2015 Buletin MISI KKP Soekarno-Hatta
216
HALAL BIHALAL KELUARGA BESAR KKP SOETTA
kami segenap keluarga besar KKP Soekarno-Hatta
mengucapakan selamat hari raya idul fitri
mohon maaf lahir & bathin
a
d
spa
Wa
C
I
E
PH
Public Health
Emergency of International Concern
CEGAH TANGKAL
Keluar Masuk
Penyakit
Di Pintu Masuk Negara
MISI
PELABUHAN
Media Informasi KKP Soekarno-Hatta
1436 H
Serba-serbi
Dampak
langsung
G l o b a l
Warming
terhadap
kesehatan
manusia
d a p a t
disebabkan
o l e h
gelombang
p a n a s ,
cedera, dan kematian yang disebabkan oleh peristiwa
geologi yang cukup ekstrim. Heat shock merupakan
masalah kesehatan yang paling terkena dampak
langsung oleh suhu lingkungan. Hasil penelitian
menunjukkan ada hubungan positif antara temperatur
dan jumlah kasus heat shock di sebagian kota-kota
besar di Jepang.
Diantara berbagai penyakit menular; penyakit
bawaan air, makanan, dan vektor merupakan dampak
penyakit yang paling bepengaruh. Seperti yang terjadi
di Bangladesh, jumlah kasus kolera dan diare
meningkat pada saat curah hujan tinggi dan rendah
dengan suhu yang lebih tinggi. Namun di Negara yang
memiliki suplai air bersih dan pengelolaan limbah yang
baik hal ini tidak terjadi. Global Warming juga
mempengaruhi distribusi geografis dan aktivitas
vektor. Penyakit akibat vektor di dunia yang banyak
dipengaruhi oleh Global Warming adalah demam
berdarah dan malaria. Peningkatan suhu dapat
mempercepat pertumbuhan agen penyakit dan vektor
penyakit. Peningkatan variasi iklim mendorong
pertumbuhan populasi vektor penyakit secara cepat.
Dengan demikian Global Warming dapat memperluas
sebaran geografis penyakit bawaan vektor.
Edisi 3 Tahun 2015 Buletin MISI KKP Soekarno-Hatta
19
Peningkatan temperatur udara sebesar 2-30C
akan meningkatkan jumlah penderita penyakit bawaan
vektor sebesar 3-5 %. Hal ini dikarenakan peningkatan
temperatur dapat memperluas distribusi vektor serta
meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan
parasit menjadi infektif.
Indonesia juga memiliki kontribusi dalam efek
rumah kaca. Hal ini terkait dari hasil kegiatan manusia
seperti : hasil pembakaran bahan bakar minyak bumi,
batu bara, biomasa dari kayu bakar, aktifitas pertanian,
penebangan dan pembukaan hutan. Selain itu, faktor
kepadatan penduduk dan sosial ekonomi juga dapat
berpengaruh. Dampaknya pun mulai dirasakan di
Indonesia, seperti terjadinya suhu siang hari yang
semakin panas, suhu malam hari semakin dingin (di
daratan tinggi dan sekitar pegunungan), terjadinya
hujan asam, tenggelamnya pulau-pulau kecil,
meningkatnya intensitas badai, kekeringan, gagal
panen, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan
munculnya berbagai macam penyakit.
Saat ini, global warming telah berjalan dan tidak
dapat dihentikan. Adapun upaya yang dapat dilakukan
yaitu dengan mengurangi dampaknya, seperti
melakukan adaptasi dan mitigasi. Adaptasi merupakan
upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dampak
yang telah terjadi dan mengantisipasi resikonya
sehingga tidak terlalu banyak korban.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan antara Global Warming dengan wabah
demam berdarah. Selain itu diketahui pula ada
hubungan antara suhu tahunan dan kasus malaria di
Afrika dan Amerika Selatan. Global Warming ini telah
mengubah distribusi, intensitas transmisi, dan
musiman malaria di Afrika.
Edisi 3 Tahun 2015 Buletin MISI KKP Soekarno-Hatta
216
HALAL BIHALAL KELUARGA BESAR KKP SOETTA
kami segenap keluarga besar KKP Soekarno-Hatta
mengucapakan selamat hari raya idul fitri
mohon maaf lahir & bathin
a
d
spa
Wa
C
I
E
PH
Public Health
Emergency of International Concern