Perbup No 27 Th 2015

SALINAN

BUPATI KEBUMEN
PROVINSI JAWA TENGAH
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 27 TAHUN 2015
TENTANG
TATA CARA PEMBAGIAN, BESARAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA
DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KEBUMEN,
Menimbang

:

a. bahwa berdasarkan Pasal 12 ayat (1) dan ayat (6)
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, perlu mengatur tata cara
pembagian, besaran dan penggunaan Dana Desa;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati
tentang Tata Cara Pembagian, Besaran dan Penggunaan
Dana Desa di Kabupaten Kebumen Tahun 2015;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kabupaten
dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 1950 Nomor 42);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4846);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);

5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah diubah beberapa kali terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
7. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun
Anggaran 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5669);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Penetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang Nomor 13
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang
Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);
13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 56);

14. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 199);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);
16. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2015 tentang Penetapan
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015 (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 297);
17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.07/2015
tentang
Tata
Cara
Pengalokasian,
Penyaluran,

Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Desa;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 53 Tahun
2004 tentang Partisipasi Masyarakat dalam Proses
Kebijakan Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen
Tahun 2004 Nomor 64);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun
2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2007
Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 1);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun
2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi
Kewenangan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Kebumen Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 22);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah
Kabupaten
Kebumen

Tahun
2005–2025
(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010
Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 36);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 17 Tahun
2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2015
(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010
Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 50);
23. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 20 Tahun
2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
(Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010
Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Nomor 93);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 8 Tahun
2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten
Kebumen Tahun 2014 Nomor 8);


MEMUTUSKAN :
Menetapkan

: PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN,
BESARAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN
KEBUMEN TAHUN 2015.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1.

Daerah adalah Kabupaten Kebumen.

2.

Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

yang menjadi kewenangan daerah otonom.

3.

Bupati adalah Bupati Kebumen.

4.

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang selanjutnya
disingkat DPPKAD adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Kebumen.

5.

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang selanjutnya disebut
Bapermades adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten
Kebumen.

6.


Camat adalah Perangkat Daerah yang mempunyai wilayah kerja di tingkat
Kecamatan.

7.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak
asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

8.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

9.

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain

dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

10.

Kepala Desa adalah Pimpinan Pemerintah Desa.

11.

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan
untuk
membiayai
penyelenggaraan
pemerintahan,
pelaksanaan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

12.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

13.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah rencana keuangan
tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui oleh Pemerintah
Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.

14.

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

15. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat APB
Desa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
16. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran, yang selanjutnya disebut SiLPA, adalah
selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu
periode anggaran.
17. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA, adalah
dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.
BAB II
SUMBER, BESARAN DAN TATA CARA PEMBAGIAN
Bagian Kesatu
Sumber dan Besaran
Pasal 2
(1)

Dana Desa bersumber dari belanja Pemerintah.

(2)

Besaran Dana Desa di Kabupaten Kebumen Tahun 2015 adalah sebesar
Rp125.844.565.000,- (seratus dua puluh lima milyar delapan ratus empat
puluh empat juta lima ratus enam puluh lima ribu rupiah) dengan pembagian
untuk masing-masing Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(3)

Besaran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk setiap Desa
diatur secara berkeadilan.
Bagian Kedua
Penetapan Besaran
Pasal 3

Penetapan besaran Dana Desa berdasarkan:
a.

Alokasi dasar, yaitu besarnya bagian Dana Desa yang sama untuk setiap
Desa yaitu sebesar 90% (sembilan puluh per seratus) dari jumlah
keseluruhan Dana Desa Tahun 2015 dibagi jumlah keseluruhan Desa di
Kabupaten Kebumen; dan

b.

Alokasi formula, yaitu besarnya bagian Dana Desa sebesar 10% (sepuluh per
seratus) dari jumlah keseluruhan Dana Desa Tahun 2015 yang akan
dibagikan ke Desa berdasarkan rumus dan variabel tertentu, yaitu : jumlah
penduduk, jumlah penduduk miskin, luas wilayah dan Indek Kesulitan
Geografis.

Bagian Ketiga
Tata Cara Pembagian
Pasal 4
Besaran Dana Desa untuk setiap Desa di Kabupaten Kebumen Tahun 2015
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, dihitung dengan rumus :
W
AF

= AD + AF
= (0,25 * Z1) + (0,35 * Z2) + (0,10 * Z3) + (0,30 * Z4)

Keterangan:
W = Dana Desa setiap Desa
AD = Alokasi Dasar
AF = Alokasi Formula

Z1
Z2
Z3
Z4

= rasio jumlah penduduk setiap Desa terhadap total penduduk Desa
Kabupaten
= rasio jumlah penduduk miskin setiap Desa terhadap total penduduk
miskin di Desa se-Kabupaten
= rasio luas wilayah setiap Desa terhadap luas wilayah Desa se-Kabupaten
= rasio Indeks Kesulitan Geografis setiap Desa terhadap total Indeks
Kesulitan Geografis Desa se-Kabupaten

Pasal 5
(1)

Data jumlah penduduk, angka kemiskinan, dan luas wilayah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 adalah data dasar dari Kementerian Keuangan yang
bersumber dari lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang statistik.

(2)

Indeks Kesulitan Geografis setiap Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
mengacu pada indeks kesulitan geografis yang di tetapkan oleh Menteri
Keuangan.

BAB III
MEKANISME PENYALURAN, PENGGUNAAN,
PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN
Bagian Kesatu
Mekanisme Penyaluran
Pasal 6
(1)

Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemindahbukuan dari Rekening
Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Desa.

(2)

Pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah ke Rekening Kas Desa
dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja setelah Dana Desa
diterima di Rekening Kas Umum Daerah.

(3)

Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan setelah
Desa mengajukan permohonan pencairan dan telah diverifikasi oleh
Bapermades dan dinyatakan lengkap oleh DPPKAD.

(4)

Penyaluran Dana Desa dilakukan secara bertahap:
a. tahap I pada bulan April sebesar 40% (empat puluh per seratus) atau
setelah dana ditransfer dari Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas
Umum Daerah ;
b. tahap II pada bulan Agustus sebesar 40% (empat puluh per seratus); dan
c. tahap III pada bulan Oktober sebesar 20% (dua puluh per seratus).

(5)

Penyaluran Dana Desa tahap I dilakukan setelah Kepala Desa menyampaikan
APB Desa Tahun 2015 yang telah dievaluasi Camat kepada Bapermades.

(6)

Penyaluran Dana Desa tahap II dan tahap III dilakukan setelah Kepala Desa
menyampaikan laporan realisasi pengunaan Dana Desa semester I.

(7)

Pencairan Dana Desa dari Rekening Kas Desa dengan rekomendasi Camat
sesuai rencana penggunaan dana yang tertuang dalam DPA.

(8)

Rincian Dana Desa yang diterima Desa setiap tahun dianggarkan dalam APB
Desa.

Bagian Kedua
Penggunaan
Pasal 7
(1)

Dana
Desa
diprioritaskan
pemberdayaan masyarakat.

untuk

membiayai

pembangunan

dan

(2)

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk pembangunan Desa dialokasikan
untuk mancapai tujuan pembangunan Desa yaitu meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta
penanggulangan kemiskinan, sejalan dengan pencapaian target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa
setiap tahunnya melalui:
a. pemenuhan kebutuhan dasar; antara lain:
1. pengembangan pos kesehatan desa;
2. pengelolaan dan pembinaan Posyandu; dan
3. pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini.
b. pembangunan sarana dan prasarana Desa; antara lain:
1. pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa dan jembatan desa;
2. pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani;
3. pembangunan dan pemeliharaan embung Desa;
4. pembangunan energi baru dan terbarukan;
5. pembangunan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan;
6. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa;
7. pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier;
8. pembangunan dan pemeliharaan serta pengelolaan saluran untuk
budidaya perikanan; dan
9. pengembangan sarana dan prasarana produksi di Desa.
c. pengembangan potensi ekonomi lokal; antara lain:
1. pendirian dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa;
2. pembangunan dan pengelolaan pasar Desa dan kios Desa;
3. pembangunan dan pengelolaan tempat pelelangan ikan milik Desa;
4. pembangunan dan pengelolaan keramba jarring apung dan bagan
ikan;
5. pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan Desa;
6. pembuatan pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan;
7. pengembangan benih lokal;
8. pengembangan ternak secara kolektif;
9. pembangunan dan pengelolaan energi mandiri;
10. pembangunan dan pengelolaan tambatan perahu;
11. pengelolaan padang gembala;
12. pengembangan Desa Wisata; dan
13. pengembangan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian dan
perikanan.

d. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan,
antara lain:
1. komoditas tambang mineral bukan logam, antara lain: zircon, kaolin,
zeolite, bentonit, silika (pasir kuarsa), kalsit (batu kapur/gamping),
felspar, dan intan.
2. komoditas tambang batuan, antara lain: onik, opal, giok, agat, topas,
perlit, toseki, batu sabak, marmer, granit, kalsedon, rijang (chert),
jasper, krisopras, garnet, dan potensi komoditas tambang batuan
lainnya.
3. rumput laut;
4. hutan milik Desa; dan
5. pengelolaan sampah.
(3)

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk pemberdayaan masyarakat Desa
terutama untuk penanggulangan kemiskinan dan peningkatan akses atas
sumber daya ekonomi, sejalan dengan pencapaian target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa
setiap tahunnya, yang diantaranya dapat mencakup:
a. peningkatan kualitas proses perencanaan Desa;
b. mendukung kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh Badan
Usaha Milik Desa maupun oleh kelompok usaha masyarakat Desa
lainnya;
c. pembentukan dan
Masyarakat Desa;

peningkatan

kapasitas

Kader

Pemberdayaan

d. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi paralegal untuk
memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat Desa;
e. penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat;
f.

dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat pengelolaan Hutan
Desa dan Hutan Kemasyarakatan; dan

g. peningkatan kapasitas kelompok masyarakat melalui:
1. kelompok usaha ekonomi produktif;
2. kelompok perempuan;
3. kelompok tani;
4. kelompok masyarakat miskin;
5. kelompok nelayan;
6. kelompok pengrajin;
7. kelompok pemerhati dan perlindungan anak;
8. kelompok pemuda; dan
9. kelompok lain sesuai kondisi Desa.

Pasal 8
(1)

Dana Desa dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak termasuk
dalam prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 setelah mendapat persetujuan Bupati.

(2)

Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan pada saat
evaluasi rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa.

(3)

Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bupati memastikan pengalokasian Dana Desa untuk kegiatan yang menjadi
prioritas
telah
terpenuhi
dan/atau
kegiatan
pembangunan
dan
pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi.
Pasal 9

Pengelolaan keuangan desa dikelola sesuai dengan ketentuan perundangundangan dalam masa 1 (satu) tahun anggaran terhitung mulai 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember.
Bagian Ketiga
Pertanggungjawaban
Pasal 10
(1)

Setiap pengeluaran belanja atas beban APB Desa harus didukung dengan
bukti yang lengkap dan sah.

(2)

Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh
Sekretaris Desa atas kebenaran material yang timbul dari penggunaan bukti
dimaksud.

(3)

Pengeluaran kas desa yang mengakibatkan beban APB Desa tidak dapat
dilakukan sebelum rancangan peraturan desa tentang APB Desa ditetapkan
menjadi peraturan desa.

(4)

Bendahara Desa sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan pajak
lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Keempat
Pelaporan
Pasal 11

(1)

Kepala Desa membuat Laporan Berkala, yaitu laporan mengenai pelaksanaan
penggunaan Dana Desa yang dibuat secara rutin setiap bulannya setelah
dana diterima sampai dengan dana yang dikelola nihil, yang memuat realisasi
penerimaan Dana Desa dan realisasi belanja Dana Desa.

(2)

Penyampaian laporan berkala sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri
Buku Kas Pembantu Dana Desa dan fotokopi rekening kas desa yang berisi
transaksi penerimaan/pengambilan Dana Desa dikoordinir oleh Camat
dikirim kepada Bupati c.q. Kepala DPPKAD.

(3)

Kepala Desa dengan dikoordinasikan oleh Camat setempat menyampaikan
laporan realisasi penggunaan Dana Desa Semester I dan Semester II kepada
Bupati melalui Bapermades.

(4)

Penyampaian laporan realisasi penggunaan Dana
dimaksud pada ayat (3) dilakukan dengan ketentuan:

Desa

sebagaimana

a. Semester I paling lambat minggu keempat bulan Juli tahun anggaran
berjalan; dan
b. Semester II paling lambat minggu keempat bulan Januari tahun anggaran
berikutnya.
BAB IV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 12
(1)

Dalam hal terdapat SiLPA Dana Desa lebih dari 30% (tiga puluh per seratus)
pada akhir tahun anggaran sebelumya, dikenakan sanksi administratif
berupa penundaan penyaluran Dana Desa Tahap I tahun anggaran berjalan
sebesar SiLPA Dana Desa.

(2)

Dalam hal pada tahun anggaran berjalan masih terdapat SiLPA Dana Desa
lebih dari 30% (tiga puluh per seratus), dikenakan sanksi administratif
berupa pemotongan Dana Desa tahun berikutnya sebesar SiLPA Dana Desa
tahun berjalan.

(3)

Pengurangan Dana Desa dilaporkan oleh Bupati kepada Menteri Keuangan
c.q Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kebumen.
Ditetapkan di Kebumen
pada tanggal 20 Mei 2015
BUPATI KEBUMEN
ttd.
BUYAR WINARSO
Diundangkan di Kebumen
pada tanggal 20 Mei 2015
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KEBUMEN,
ttd.
ADI PANDOYO
BERITA DAERAH KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015 N0M0R 27
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM
SETDA KABUPATEN KEBUMEN,
ttd.
AMIN RAHMANURRASJID, S.H., M.H
Pembina
NIP. 19720723 199803 1 006