Seminar Tugas Akhir - Fabrikasi Dye-Sensitized Solar Cell(DSSC) Berstruktur Bilayer Anatase TiO2 Dalam Rangkaian Seri Dan Paralel - ITS Repository
Seminar Tugas Akhir FABRIKASI DYE-SENSITIZED SOLAR
CELL (DSSC) BERSTRUKTUR BILAYER
ANATASE TiO DALAM RANGKAIAN
2 SERI DAN PARALEL
Oleh : Dosen Pembimbing :
Indonesia = Garis katulistiwa Terkena sinar matahari selama 10-12 jam dalam sehari
(Djoko Adi Widodo, 2009)
9 Potensi 1,2 x 10 MW = 20 juta PLTP Unit IV Kamojang
Ditjen Listrik dan Pengembangan Energi Mengapa Sel Surya tidak populer digunakan di Indonesia?
LATAR BELAKANG
DSSC M. Grätzel dan O’Regan (1991)
Terinspirasi dari proses fotosintesis Mekanisme fotosintesis
Dye = Klorofil
penghasil elektron Semikonduktor Oksida = CO
akseptor elektron
2 Larutan Elektrolit = Air
donor elektron Kaca TCO = Daun
media
Prinsip kerja DSSC
LATAR BELAKANG
- Fotoreaktivitas tinggi
- Bandgap lebar (3.0 eV – 3.5 eV)
- Tidak beracun
- Stabil • Harganya ekonomis
- Sustia Agustini (2013) ƞ = 0,037%
- Ruri Agung W (2013) ƞ = 0,0366%
Semikonduktor Oksida TiO
2 , ZnO, SnO
2 , In
3 , Nb
2 O 3, Sealing Transparent Conductiong
Oxide (TCO) Grafit/Platina
Glass Elektrolit TCO+Pt/Grafit
Glass Semikonduktor + Dye
Struktur DSSC Keunggulan TiO
2
Efisiensi DSSC Monolayer
Bilayer
2 O
LATAR BELAKANG
Struktur Bilayer DSSC Sealing Transparent
- Berukuran nanometer
- Meningkatkan penyerapan
Conductiong Oxide (TCO) Grafit/Platina
- Berukuran submikrometer/ nanometer yang lebih besar
- Meningkatkan penyerapan sinar matahari (light
Glass Elektrolit TCO+Pt/Grafit
Glass Semikonduktor 2 + Dye Semikonduktor 1 + Dye
Semikonduktor 1 (top layer)
Dye Semikonduktor 2 (bottom layer)
scattering)
RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses fabrikasi DSSC berstruktur bilayer anatase TiO yang
2
menghasilkan efisiensi terbesar?
2. Bagaimana pengaruh rangkaian seri, paralel, dan gabungan keduanya terhadap unjuk kerja DSSC berstuktur bilayer anatase TiO ?
2 Batasan Masalah
- Dye yang digunakan berasal dari ekstrak kulit buah manggis
• Dye tidak dilakukan uji UV-Vis karena proses ekstraksi sama seperti penelitian-penelitian sebelumnya
pada bilayer adalah 100% anatase- Komposisi TiO
2 pada kaca transparent conducting oxide (TCO) menggunakan metode doctor blade
- Pelapisan TiO
2
• Banyaknya DSSC yang difabrikasi untuk dikonfigurasikan secara seri, paralel, atau campuran sebanyak
6 sel.- Unjuk kerja DSSC diteliti melalui uji Incident Photon to Current Conversion Efficiency (IPCE) dan uji
PENELITIAN SEBELUMNYA
Pengaruh Seri, Paralel, Campuran Kholid Ramadhani, 2009
ƞ = 0,1619% ƞ = 0,1285% ƞ = 0,2103%
Layer
2 PENELITIAN SEBELUMNYA Pengaruh Layer Semikonduktor R. A. Wahyuono, 2013
Layer
1 Pengaruh Seri, Paralel, Campuran Kholid Ramadhani, 2009
Kaca TCO
- Monolayer anatase ƞ = 0,02%
- Monolayer rutile ƞ = 0,037%
- Bilayer anatase : rutile ƞ = 0,1365%
- Bilayer anatase : anatase ƞ = 0.461%
PENELITIAN SEBELUMNYA
Pengaruh Seri, Paralel, Campuran Kholid Ramadhani, 2009
A. Molea (2011)
- Metode solgel/kopresipitasi untuk
Pengaruh Layer Semikonduktor mendapatkan TiO dari TiCl
2
3 R. A. Wahyuono, 2013 Sintesis TiO
2 A. Molea (2011)
Irana E. P. (2013)
PENELITIAN SEBELUMNYA
Irana E. P. (2013)
- Rekayasa temperatur dan waktu furnace
Pengaruh Seri, Paralel, Campuran
dalam mendapatkan ukuran TiO yang
2
diinginkan
Kholid Ramadhani, 2009
22
20
18 Pengaruh Layer Semikonduktor
16 ) o
550 C , 4 h R. A. Wahyuono, 2013
14 nm l (
12 ta ris
10 n K
8 Sintesis TiO
2 ra
2 jam
6 ku
4 jam U
A. Molea (2011)
o
4 200 C , 4 h
(Wahyuono,2013)
2 (Agustini,2013)
Irana E. P. (2013)
PENELITIAN SEBELUMNYA
Pengaruh Seri, Paralel, Campuran Kholid Ramadhani, 2009
Nur Abdillah S. (2015)
- 6 DSSC
Pengaruh Layer Semikonduktor
- Bilayer anatase R. A. Wahyuono, 2013
- Metode kopresipitasi
o C selama 4 jam &
- 200
o Sintesis TiO
550 C selama 4 jam
2 A. Molea (2011)
Irana E. P. (2013)
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai Persiapan alat dan bahan Alat dan Bahan
- Alat
1. Fabrikasi - crucible, spatula, penggaris, pipet, gelas ukur, dll
2. Rangkaian - Printed Circuit
Board (PCB) jenis Dot Matrix,
kabel jumper, solder, dll
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai Persiapan alat dan bahan Alat dan Bahan
- Bahan
1. Ekstrak pewarna alami - kulit manggis , kertas saring, dll
2. Sintesis TiO - TiCl , HCl, NH OH
2
3
4
3. Perakitan DSSC - CH COOH,
3 Triton X-100 , PEG MW 4000, dll
METODOLOGI PENELITIAN
Ekstraksi Pewarna Kulit Manggis
1
3
2 Ekstraksi dye dari kulit manggis Persiapan alat dan bahan
Mulai Teknik maserasi Bubuk Kulit Manggis ke Ethanol 96%
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai Sintesis TiO
Metode Kopresipitasi
2 Persiapan alat dan bahan Sintesis TiO fase anatase 2 (bottom layer dan top layer)
Tidak Uji XRD Terdapat anatase?
Ekstraksi dye dari kulit manggis
Ya Pelapisan
2
1 Uji XRD
HASIL PENGUJIAN
Top Layer (A1) FWHM / β (radian)
Θ (radian) D (nm)
1.52 25.491 5,43 Hasil Pengujian XRD
λ = 0,154 nm
Bottom Layer (A2) FWHM / β (radian)
Θ (radian) D (nm)
JCPDS No.21-1272
cos 92 ,
FWHM D 100 200 300 400 500 600
In te ns ita s
Anatase 200 C 4 jam Anatase 550 C 4 jam
HASIL PENGUJIAN
Top Layer (A1) FWHM / β (radian)
Θ (radian) D (nm)
1.52 25.491 5,43 Hasil Pengujian XRD
λ = 0,154 nm
Bottom Layer (A2) FWHM / β (radian)
Θ (radian) D (nm)
100 200 300 400 500 600
A A A A A A A A In te ns ita s
Anatase 200 C 4 jam Anatase 550 C 4 jam cos 92 ,
FWHM D
JCPDS No.21-1272
METODOLOGI PENELITIAN
Pelapisan TiO
2 pada Kaca Transparent Conductive Oxide
(TCO)
Metode doctor blade
Uji XRD Terdapat anatase? Tidak
Sintesis TiO 2 fase anatase (bottom layer dan top layer) Ekstraksi dye dari kulit manggis Persiapan alat dan bahan
Mulai Pelapisan monolayer TiO 2 fase anatase pada kaca TCO bottom layer Pelapisan bilayer TiO 2 fase anatase pada kaca TCO top layer
METODOLOGI PENELITIAN
Perendaman Kaca TCO Berlapis TiO
2 di Larutan Pewarna
Perendaman12 jam
Uji XRD Terdapat anatase? Tidak
Sintesis TiO 2 fase anatase (bottom layer dan top layer) Ekstraksi dye dari kulit manggis Persiapan alat dan bahan
Mulai Pelapisan monolayer TiO 2 fase anatase pada kaca TCO bottom layer Pelapisan bilayer TiO 2 fase anatase pada kaca TCO top layer
Ya Perendaman kaca TCO ke dalam larutan dye Lapisan TiO 2 mengelupas?
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai Perakitan Struktur Sandwich
Persiapan alat dan bahan Penambahan elektrolit dan elektroda lawan
Sintesis TiO fase anatase 2 Semikonduktor 2 + Dye Semikonduktor 1 + Dye (bottom layer dan top layer) Tidak
Glass Uji XRD
TCO Terdapat anatase?
Ekstraksi dye dari kulit manggis
Sealing Pelapisan monolayer TiO fase anatase 2 Grafit/Platina pada kaca TCO bottom layer
Glass Ya
Pelapisan bilayer TiO fase anatase pada 2 kaca TCO top layer Perendaman kaca TCO ke dalam larutan dye Elektrolit TCO+Pt/Grafit
Lapisan TiO mengelupas? 2
A
METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian unjuk kerja tiap DSSC Pengujian Unjuk Kerja Setiap DSSC
Uji IPCE
1. Uji Karakterisasi IPCE Parameter untuk menentukan
Laboratorium Fotonika Teknik Fisika ITS ITS efisiensi konversi cahaya pada
rangkaian monokromator
DSSC
ekuivalen
J 1240
SC
IPCE
[%]
4 cm 1 cm
P
cahaya halogen DSSC multimeter
HASIL PENGUJIAN
Hasil Pengujian IPCE 0.035
DSSC 1
IPCE tertinggi DSSC 2
IPCE tinggi DSSC 3
0.030 0.02407%
DSSC 4 350-500 nm
DSSC 5 0.025
DSSC 6 Antosianin tipe
0.020 sianidin
IPCE 0.015
% 400-500 nm
0.010 0.005
2. Uji Arus Tegangan Untuk menentukan bentuk kurva I-V dan efisiensi dari setiap DSSC
DSSC A
V Uji IPCE Pengujian unjuk kerja tiap DSSC
A Uji arus- tegangan
METODOLOGI PENELITIAN
Pengujian Unjuk Kerja Setiap DSSC DSSC Lux Meter Rangkaian Ekuivalen Multimeter Pemodelan satu dioda
METODOLOGI PENELITIAN
Penggunaan Pemodelan Dioda − ( − = − − − 1
ℎ
diasumsikan sangat besar
R
→ diabaikan
sh
diasumsikan sangat kecil
R
diabaikan
s = − − 1
Keterangan :
I = arus (A)I = Arus Jenuh Dioda (A)
- 23 -1
V = tegangan (V) k = 1.3806488 × 10 J K
- 19
0.10 R
0.03
Pengukuran Pengukuran + Pemodelan
DSSC 1 DSSC 2 DSSC 3 DSSC 4 DSSC 5 DSSC 6 HASIL PENGUJIAN Kurva Arus Tegangan Setiap DSSC
2
)
(mA/
cm
0.10 R
ap
at
Arus,
J
sc0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.01
0.02
0.01
DSSC 1 DSSC 2 DSSC 3 DSSC 4 DSSC 5 DSSC 6
2 )
(mA/ cm
ap at Arus, J sc
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
HASIL PENGUJIAN
0,080 359,8 21,83 74,65 1,571 5,372
berubah nilainya dalam kondisi intensitas cahaya yang
R sh
diasumsikan sangat kecil diabaikan
R s
diasumsikan sangat besar → diabaikan
R sh
0,076 346,7 22,21 73,98 1,463 4,873
DSSC 4
Hasil Pengujian Arus Tegangan Setiap DSSC
Nama DSSC J sc
0,084 368,3 38,30 75,48 2,962 5,838
DSSC 1 0,099 374,5 44,05 75,28 4,083 6,978 DSSC 2
Pengu- kuran Pemo- delan
Pengu- kuran Pemo- delan
) (mV)
2
(mA/c m
2 )
V oc Fill Factor (%) P max (mW/cm
DSSC 3
HASIL PENGUJIAN
= FF sesungguhnya akibat adanya hambatan seri R CH
Ω
3
3
6.28x10
s
Rentang R
Keterangan :
/I sc .
= hambatan karakteristik yang merupakan V oc
= (1 − FF = FF pemodelan FF s
Nama DSSC
19 0,3467 18,25 73,98 22,21 12,77
DSSC 4
20 0,3598 17,99 74,65 21,83 12,73
DSSC 3
6.28 DSSC 2 21 0,3683 17,54 75,48 38,3 8,64
25 0,3745 15,13 75,28 44,05
3 (Ω) FF (%) FF s (%) R s (k Ω) DSSC 1
V oc (V) R CH x10
I sc x10 -6 (A)
- 15,41x10
HASIL PENGUJIAN
0,00695 0,0226 0,0773 0,01304
0,0093 0,0267
0,00745 0,0191 0,0546 0,01521
DSSC 6
0,0087 0,0267
0,00721 0,0170 0,0524 0,01418
DSSC 5
0,0111 0,0370
0,00698 0,0210 0,0698 0,01318
DSSC 4
0,0120 0,0412
Perbandingan Efisiensi DSSC Rentang Efisiensi
Perhitungan Efisiensi Setiap DSSC Nama DSSC Luxmeter
0,0235 0,0462
0,00685 0,0432 0,0852 0,01263
DSSC 2
0,0327 0,0558
0,00682 0,0598 0,1023 0,01250
Pengu-kuran Teoretis Pengu-kuran Teoretis DSSC 1
2 ) Efisiensi (%)
Inten-sitas (W/cm
2 ) Efisiensi (%)
Pyranometer Inten-sitas (W/cm
DSSC 3
HASIL PENGUJIAN
Kurva Efisiensi Setiap DSSC
0.11 Luxmeter Pengukuran Luxmeter Pemodelan
0.10 Pyranometer Pengukuran
Pyranometer Pemodelan
0.09
0.08 Intensitas daya luxmeter
2
2
0.07
0,02729 W/cm - 0,02978 W/cm
)
0.06 (%
Intensitas daya pyranometer si
0.05
2
2 en 0,0298 W/cm - 0,0307 W/cm . isi
0.04 Ef
0.03 P MAX
0.02
0.01 P
METODOLOGI PENELITIAN
Uji IPCE Pengujian unjuk kerja tiap DSSC A
Uji arus- tegangan DSSC dirangkai Seri dan Paralel
Pemodelan satu dioda Pengujian 6 DSSC yang dirangkai seri-paralel (10 variasi rangkaian) dengan uji arus-tegangan
HASIL PENGUJIAN
0.60 R
0.50
0.20
0.25
0.30
0.35
0.40
0.45
0.55
0.10
0.60 R
ap
at
Arus,
J
sc
(mA/
cm
2
)
Rangkaian 1 Rangkaian 2 Rangkaian 3 Rangkaian 4 Rangkaian 5 Rangkaian 6 Rangkaian 7 Rangkaian 8 Rangkaian 9 Rangkaian 10
Kurva Arus-Tegangan Setiap Rangkaian ƞ = 0.137%
Pengukuran + Pemodelan Pengukuran
0.15
0.00
0.05
0.40
0.10
0.15
0.20
0.25
0.30
0.35
0.45
0.00
0.50
0.55
ap at Arus, J sc
(mA/ cm
2 )
Rangkaian 1 Rangkaian 2 Rangkaian 3 Rangkaian 4 Rangkaian 5 Rangkaian 6 Rangkaian 7 Rangkaian 8 Rangkaian 9 Rangkaian 10
500 1000 1500 2000 2500
0.05
HASIL PENGUJIAN
Karakterisasi Tiap Rangkaian
R
s
Berpengaruh
= ( − Nama DSSC J sc
V oc Fill Factor P max (mWcm
- -2 )
(mA/ cm 2 ) (mV) Pengu- kuran Teoretis Pengu- kuran Teoretis
Rang.1 0,072 2254 34,56 93,67 14,02 37,95 Rang. 2 0,227 358,34 35,99 74,82 7,35 15,22 Rang. 3 0,235 739,17 32,83 84,94 14,32 36,82 Rang. 4 0,356 475,28 33,25 79,20 13,82 33,47 Rang. 5 0,560 356,59 27,68 74,64 14,07 37,26 Rang. 6
0,136 973,32 20,77 87,62 7,08 29,04 Rang. 7 0,363 726,93 45,12 84,55 27,11 55,81 Rang. 8 0,151 1424 29,00 90,76 15,69 48,90
HASIL PENGUJIAN
Rentang R s
3 Ω
3
6.28x10
- 15,41x10
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6 _
- 1
- 1
- 1
- 1
- 1
2
1
R
S
= 13,17x10
3
Ω
1
=
Rang, 8
1
R
S
= 9,6x10
3
Ω
38 1,424 37,72 90,76 29 25,67
91 0,7269 8,01 84,55 45,12 3,74
3
Rang, 3
4
5
6 Nama Rangkaian Isc x10-6 (A) Voc (V) Rch x103 (Ω) FF0 (%) FFs (%) Rs (k Ω) Rang,1
18 2,254 125,22 93,67 34,56 79,02
Rang, 2
56,8 0,3583 6,31 74,82 35,99 3,28
58,8 0,7392 12,58 84,94 32,83 7,72
Rang, 7
Rang, 4
89 0,4753 5,34 79,2 33,25 3,10
Rang, 5
140 0,3566 2,55 74,64 27,68 1,60
_ =
34 0,9733 28,63 87,62 20,77 21,84
Rang, 6
HASIL PENGUJIAN
Perhitungan Efisiensi Setiap Rangkaian Efisiensi Rendah
Efisiensi Tinggi Nama DSSC Luxmeter Pyranometer Intensitas (W/cm
2 ) Efisiensi (%)
Intensitas
(W/cm2 ) Efisiensi (%) Pengu- kuran Teoretis Pengu- kuran Teoretis Rang.1 0,0396 0,0354 0,0958
0,0752 0,0187 0,0505 Rang. 2
0,0400 0,0184 0,0380 0,0770 0,0095 0,0198
Rang. 3 0,0403 0,0356 0,0914
0,0783 0,0183 0,0471 Rang. 4
0,0407 0,0340 0,0823 0,0801 0,0173 0,0418
Rang. 5 0,0408 0,0344 0,0912
0,0809 0,0174 0,0460 Rang. 6
0,0417 0,0170 0,0697 0,0850 0,0083 0,0342
Rang. 7 0,0412 0,0658 0,1356
0,0825 0,0328 0,0676 Rang. 8
0,0410 0,0382 0,1192 0,0819 0,0192 0,0597
HASIL PENGUJIAN
Kurva Efisiensi Setiap Rangkaian Efisiensi Setiap Rangkaian Rentang Efisiensi Setiap Rangkaian
0.16 Luxmeter Pengukuran
0.15 Luxmeter Pemodelan
0.14 Pyranometer Pengukuran
0.13 Pyranometer Pemodelan
0.12
0.11
0.10 )
0.09 (%
0.08 si
0.07 en isi
0.06 Ef
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
HASIL PENGUJIAN
0.09 R
3 DSSC
Te ga ng an , V OC (V)
0.4 0.6 0.8 1.0 1.2 1.4 1.6 1.8 2.0 Tegangan Pengukuran Linearisasi
Banyaknya Sel
R ap at Arus, J sc (mA/ cm 2 )
1 2 3 4 5 6 0.00 0.01 0.02 0.07 0.08 0.09 Arus Pengukuran Linearisasi
Pengujian Arus dan Tegangan Rangkaian Seri
1
6 DSSC
=
5 DSSC
4 DSSC
2 DSSC
200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
1 DSSC
Tegangan (mV)
ap at Arus, J sc (mA/ cm 2 )
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0.00
- 2
- ⋯ +
HASIL PENGUJIAN
0.6 R
4 DSSC
V OC (V)
T eg an ga n,
0.25 0.30 0.35 0.40 Tegangan Pengukuran Linearisasi
Banyaknya Sel
R ap at Arus, J sc (mA/ cm 2 )
1 2 3 4 5 6 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 Arus Pengukuran Linearisasi
Pengujian Arus dan Tegangan Rangkaian Paralel
1
6 DSSC =
5 DSSC
3 DSSC
50 100 150 200 250 300 350 400
2 DSSC
1 DSSC
Tegangan (mV)
2 )
(mA/cm
ap at Aru s, J sc
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
- 2
- ⋯ +
- Ukuran partikel TiO
2 fase anatase yang dihasilkan melalui metode kopresipitasi adalah 5,43 nm untuk lapisan utama dan 49,26 nm untuk lapisan penghambur cahaya.
• Efisiensi DSSC yang dihasilkan berdasarkan uji arus-tegangan berada
dalam rentang 0,0087% hingga 0,0327%.• Efisiensi terbaik pada variasi rangkaian seri, paralel, dan campuran 6
DSSC adalah rangkaian 9 yakni setiap 2 sel diparalel kemudian diseri