PRO SIDING SEMINAR PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR

PRO SIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan

~

batan

Yogyakarta, 11 September 2013

KARAKTERISASI SISTEM PENCACAH DIFRAKTOMETER
NEUTRON SERBUK RESOLUSI TINGGI (HRPD-DN3)
Berry Mugirahardjo, Andon Insani, Bharoto, Rifai Muslih, Edi Santoso
Pusat Teknologi Bahan lndustri Nuklir-BATAN
mugirahardjo@gmail.com

ABSTRAK
KARAKTERISASI
SISTEM PENCACAH DIFRAKTOMETER
NEUTRON SERBUK
RESOLUSI TlNGGI (HRPD-DN3). Telah dilakukan karakterisasi terhadap sistem

pencacah HRPD yang meliputi modul pencacah, amplifier dan detektor. Pengujian
pencacahan
dilakukan
dengan sumber AmBe (Americium
Berilium), pulser,
pengecekan tegangan kerja detektor utama, pengukuran efisiensi detektor dan
pengukuran sampel standar. Karakterisasi dilakukan karena adanya penggantian
modul pencacah HRPD yang rusak dengan modul pencacah TEDIA PCT-7424C.
Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa kinerja TEDIA PCT-7424C sistem pencacah
cukup handal digunakan sebagai peralatan pencacah dengan kesalahan 0.64%.
Secara umum hasil karakterisasi menunjukkan kinerja HRPD telah kembali seperti
semula dan sudah dapat digunakan untuk pengukuran sampel.
Kata kunci : sistem pencacah, karakterisasi, neutron

ABTRACT
CHARACTERIZA TION OF COUNTING SYSTEM OF THE HIGH RESOLUTION
NEUTRON POWDER DIFRACTOMETER (HRPD-DN3). Characterization of counting
system of the HRPD including the counting modules, amplifier and detektor has been
done by examining the counting perfomance using the portable neutron source of
americium berilium and pulser as well as examination of the operating voltage of the

main detektor, measurement of the detektor efficiency and standard sample. The
characterization was carried out due to the replacement of the defective modules of
the HRPD with the new counting system TEDtA PCT-7424C. The result show that the
perfomance of the TEDIA PCT-7424C is reliable with the margin error of 0.64 %. In
general, it is indicated that the perfomance of the HRPD has been restrored and ready
to be used for measurement of sample.
Keywords: counting systems, characterization, neutron

PENDAHULUAN
Difraktometer
Resolusi Tinggi
adalah salah Neutron
peralatanSerbuk
Difraktometer
yang
dimiliki oleh Pusat Teknologi Bahan Industri
Nuklir-BATAN. Peralatan ini berfungsi untuk
mengetahui
struktur kristal material dengan
metode difraksi neutron. Prinsip kerja HRPD

adalah mencacah neutron terhambur dari sampel
(29s) dengan detektor utama yang berjumlah 32
buah. Sumber berkas neutron berasal dari reaktor
GA Siwabessy yang masih bersifat polikromatis.
Oleh monokromator
berkas tersebut diubah
menjadi berkas monokromatis,
yaitu berkas

Heri Mugiraharjo, dkk.

neutron yang mempunyai satu macam panjang
gelombang.
Sistem pencacahan neutron terhambur dari
sampel menggunakan 32 detektor utama, yang
masing-masing detektor dilengkapi dengan pre
amplifier, amplifier, discriminator
level dan
kolimator [I]. Beberapa waktu yang lalu peralatan
pencacah HRPD mengalami kerusakan pada

modul pencacahnya. Untuk itu telah dilakukan
penggantian modul pencacah yang rusak dengan
TEDIA
PCT-7424C.
Sebelum
dilakukan
pengukuran, perlu dilakukan karakterisasi pad a
modul pencacah TEDIA PCT -7 424C untuk

ISSN 1410 - 8178

Buku II hal. 261

PRO SIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi

Akselerator

dan Proses Bahan


Yogyakarta, 11 September 2013
mengetahui kinerja modul pencacah tersebut.
Gambar 1 dan 2 masing-masing menunjukkan foto
alat dan prinsip kerja HRPD, spesifikasi teknis dari
sistem pencacah baru HRPD ditunjukkan pada
Tabel!.

.","

-

moookrDmalOr
.. 'w"

I•I

••,,"~

mlfim"tnr1.

colrmaor 2

,

!

be am n"rower

$amJle
neutron
SC3!L;nng

cohmator 3
ma;n

detecter -

Gambar 2. Prinsip kerja HRPD
Tabel


counter
Buatan
Bus+ alamatMEM
Jumlah
inputdiqital
Dimensi
110
Jumlah
inputkontra

1.

Specifikasi teknis modul pencacah
TEDIA PCT-74245C
PCIPnP
BIOS
16
hekoslovakia
CT7424C
~OIw)X130m

mm2Hz,5
4EDIA/
x 32 P
bit,maks2
MHz
PCI(32bit,33M
V dan 3,3 V
Merkltipe
Jumlahoutputdiqital

DASAR TEORI
Prinsip kerja HRPD adalah mengetahui
pola difraksi sampel dengan mengukur hamburan
neutron sampel dengan detektor utama. Hubungan
intensitas dan sudut hamburan sampel dinyatakan
dengan persamaan :

Buku II hal. 262

(1 )


dimana 8hkl, Ihkl dan c5 masing-masing adalah sudut
Bragg, intensitas neutron pada bidang hkl dan
perbedaan sudut Bragg [21• Intensitas neutron yang
dihamburkan oleh sampel (IhJ

PROSIDING SEMINAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi

batan

melakukan pencacahan direct beam pada setiap
detektor. Posisi dan nilai intensitas masksimum
masing-masing detektor utama didapatkan dengan
analisis Gaussian fitting. Intensitas maksimum
setiap detektor
dibandingkan
dengan
nilai

intensitas tertinggi pada detektor.
Tabel 3. Tabel hasil cacahan pembangkit
oleh TEDIA PCT-7424C
1-

s=

1
%

225
229
227
229
232
231
227
230
228
0.64

%%
228
0.35
230
0.50
226.67(C2)
226
226
228
227
-0.23
0.20%
-0.09
-0.38
228.00
227.00
225
ke-1
Cacahan
-0.82
229.67
-0.67
228.33
226.33
227.33
228.67
0.06
227.67
229
229.33
~ke-3
If=1
Cacahan
ke-2
(C2) Ci~X100

Akselerator

dan Proses Bahan

Yogyakarta, 11 September 2013

CS

Cd=
227,80

pulsa

Apabila 11, Inmax dan I max berturut-turut adalah
efisiensi detektor, Intensitas maksimum nomor n
dan intensitas tertinggi, maka efisiensi detektor
dapat dinyatakan dengan persamaan [4]:
1nmax
1]

=

(2)

Imax

Hasil pengukuran efisiensi salah satu
detektor dan nilai efisiensi untuk semua detektor
disajikan pad a Gambar 7 dan Gambar 8. Hasil
perhitungan nilai efisiensi dimasukkan dalam
parameter
program
pengukuran
yang akan
digunakan untuk mengkoreksi data pengukuran.
Data hasil pengukuran terdapat 2 file, yaitu data
asli pengukuran (raw data) dan data setelah
dikoreksi dengan efisiensi (corrected data). Data
yang diberikan kepada pengguna HRPD adalah
data setelah dikoreksi.
Adanya kolimator 3 sangat berpengaruh
terhadap performa sistem pencacah. Hal ini
terlihat dengan adanya penurunan efisiensi pad a
sebagian besar detektor utama seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 8. Hal ini disebabkan
oleh kondisi kolimator 3 sudah tidak lurus
(kendor). Gadolinium sheets yang digunakan
sebagai
pembatas
kolimasi
sudah
kendor,
sehingga hamburan neutron dari sampel ke arah
detektor
terserap
oleh
gadolinium
yang
menyebabkan intensitas yang diterima detektor
berkurang. Untuk meningkatkan perform a sistem
pencacah perlu dilakukan penggantian gadolinium
sheets pad a detektor utama nom or 19 sampai
dengan nomor 32.
2000
w

11500
w

11000
-

500

·10.4

·10.2

·10.0

·9.8

·9.6

2 Theta (derajal)

Gambar 7. Hasil uji efisiensi
Untuk mengetahui
kinerja peralatan
HRPD dilakukan pengukuran-pengukuran derau
elektronik, cacahan latar, sam pel standar Ti02 dan
Nikel. Pad a pengukuran derau elektronik yang
profil difraksinya diperlihatkan pad a Gambar 9
tampak intensitas derau elektronik rata. Artinya
secara elektronik karakter sistem pencacah pad a
semua detektor relatif sarna, begitu pula dengan
profil difraksi cacahan latar yang profilnya
disajikan pada Gambar 10. Kontribusi cacahan
latar terhadap cacahan sarnpel relatif sarna pada

Heri Mugiraharjo, dkk.

ISSN 1410 - 8178

Buku II hal. 265

PROSIDING SEl\1INAR
PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR
Pusat Teknologi

Akselerator

@>

dan Proses Bahan

batan

Yogyakarta, 11 September 2013
semua detektor, sehingga akan
dalam analisis struktur bahan .

memudahkan

-

2IlOO

-t

i.
1:-··r·T·"

-r-'-r-r--r·= ...
-r--1

Juli2012

: r- ..
j
-··-l--Hasil pengukuran sampel standar......
Ti02
dan Nikel yang dibandingkan
dengan data
pengukuran sebelumnya, posisi puncak saling
berimpit. Hal ini menunjukkan bahwa karakter
sisitem pencacah dan sistem pembacaan posisi 28
tidak ada perubahan. Peralatan HRPD telah
berfungsi kembali seperti semula. Perbedaan
intensitas
dengan
pengukuran
sebelumnya
dikarenakan adanya perbedaan waktu pencacahan.

...••...Desember 2011

.......•...•
.••.•__. .. ___._m"._
,,_u ____
-- .. .......

2500

!

·'1

111

~1500

211

40

110
80
2~(deg

100
••••)

1211

140

1110

Gambar 12. Profil difraksi Nikel
KESIMPULAN

10

15

20

30

25

Detectornumber

Gambar 8. Efisiensi detektor tanpa kolimator 3
dan efgisiensi dengan kolimator 3
,

I

;

!

:=25
I: ----t---·-t
~:

~

I
:
... :
i ------t----t-=

3)

i= 10:[!
.~

15

3D

;-

~.

211

40

110
110
2~(dI9'eeI

1001211140

DAFT AR PUST AKA

Gambar 9. Profil derau elektronik
~ 1---.-.----

-..--

-.-.--.-

-.-

__

_

_ _

1. ANONYMOUS,
1992,
Equipment
Specification of HRPD for MPR-30, NKK
Co.,Tokyo, 1992 .
2. Manual
Operasi
HRPD,
Sumitomo
Corporation, Tokyo, Japan
3. F.Izumi, 1993, " The Rietveld Method," ed.
By R.A. Young, Oxford University Press,
Oxford
4. ANONYMOUS,
Katalog
PCT
7424C
counting system, TEDIA. Cekoslovakia
5. Herry
Mugirahardjo,
dkk,
Juli
2011
Kalibrasi Peralatan Difraktometer Neutron
Serb uk Resolusi Tinggi, Prosiding Seminar
Penelitian dan Pengelolaan Perangkat Nuklir,
Yogyakarta.

4D

:::311

=31

211

40

81

110
100
2~(degIee)

1211

140

181

Gambar 10. Profil cacahan latar
l1OOO

~

..•.. , ..•... _ •.. _'_

...• h •••••

_ ••••••••••••••••••••••••••

- •••

-e-

j-_ .._j

5OOII1- ..••

Juli 2011

-
batan

PENELITIAN

PRO SIDING SEMINAR
DAN PENGELOLAAN
PERANGKAT

NUKLIR

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan
Yogyakarta, 11 September 2013

lebih besar 1050 V, count-nya
menurun. Mohon penjelasan!

cenderung

Heri Mugiraharjo