KESTABILAN KUALITAS KACANG ATOM DI PT. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA DIVISI COATED PEANUTS PATI - Unika Repository

  

KESTABILAN KUALITAS KACANG ATOM DI PT.

GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA DIVISI COATED

PEANUTS PATI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat - syarat guna

memperoleh gelar

  

Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh:

Nia Anissa Oktaviana

14.I1.0004

  

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2017

KATA PENGANTAR

  Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan penyertaan-Nya, Penulis dapat melaksanakan kerja praktek di PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts Pati serta dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang berj udul “Kestabilan Kualitas Kacang Atom di PT. Garudafood Putra Putri Jaya

  Divisi Coated Peanuts Pati” dengan tepat waktu. Kerja praktek ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi

  Pangan. Seluruh kelancaran dan keberhasilan dalam pelaksanaan kerja praktek ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan, semangat, doa, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai Penulis dalam pelaksanaan kerja praktek dan penyelesaian laporan sehingga dapat berjalan dengan baik.

  2. Keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan biaya sehingga Penulis dapat menyelesaikan kerja praktek dan laporan dengan baik.

  3. Ibu Dr. V. Kristina Ananingsih, ST., MSc. selaku Dekan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan kerja praktek.

  4. Ibu Meiliana, S.Gz., M.S. selaku koordinator bagian kerja praktek Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

  5. Bapak R. Probo Y. Nugrahedi STP., MSc selaku dosen pembimbing kerja praktek yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing Penulis dalam penyelesaian laporan kerja praktek ini.

  6. Ibu Sri Mulyani selaku HRS dari PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts Pati yang telah membantu dalam proses penerimaan proposal.

  7. Ibu Yuni Sundari selaku Supervisor EPrD di PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi

  Coated Peanuts Pati yang telah membimbing Penulis dalam pengambilan tema dan penyelesaian laporan kerja praktek.

  8. Ibu Ana Diyah selaku pembimbing lapangan yang telah mendampingi Penulis selama kerja praktek ini dan membantu dalam penyelesaian laporan kerja praktek.

  9. Ibu Suparti dan seluruh karyawan di Departemen EPrD dan operator produksi yang telah memberikan informasi dan memberikan motivasi kepada Penulis.

  10. Bertha Nita Pranata selaku rekan dalam pelaksaan kerja praktek di PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts Pati.

  11. Danar, Carolin, Gregorius, dan pihak serta teman-teman yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan kerja praktek dan pembuatan laporan. Dalam penulisan dan penyusunan laporan kerja praktek ini, Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama kerja praktek maupun dalam laporan kerja praktek ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata, Penulis berharap agar laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi mahasiswa Teknologi Pangan pada khususnya.

  Semarang, 5 Juli 2017 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ......................................... Error! Bookmark not defined.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

      

   

        

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR TABEL

  

  

DAFTAR GAMBAR

  

DAFTAR LAMPIRAN

   1.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

  Inovasi produk pangan saat ini terus tumbuh dan berkembang pesat. Inovasi produk pangan banyak dipengaruhi oleh perkembangan pasar, perkembangan teknologi, dan permintaan konsumen. Konsumen meminta inovasi produk pangan harus diikuti dengan kualitas nutrisi yang mencukupi dan jaminan keamanan dan kesehatannya. Masalah yang sering dihadapi adalah penurunan kualitas produk pangan. Pada Program Studi Teknologi Pangan di Universitas Katolik Soegijapranata pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi mutu produk didiskusikan melalui beberapa mata kuliah dan praktikum. Namun, mahasiswa belum mengetahui kondisi nyata dalam dunia kerja. Melalui mata kuliah Kerja Praktek (KP), para mahasiswa diharapkan dapat melihat, mengetahui, dan belajar secara langsung kondisi nyata pada dunia kerja. Tujuan dari mata kuliah Kerja Praktek (KP) ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa serta mengenalkan kondisi nyata pada dunia kerja di bidang industri pangan. Selain itu, manfaat lain dari Kerja Praktek (KP) ini adalah mahasiswa dapat mempelajari penerapan teori-teori yang telah didapatkan selama perkuliahan dalam perusahaan.

  PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts merupakan salah satu perusahaan makanan dan minuman yang ada di Indonesia. Perusahaan ini memproduksi produk makanan berbasis kacang, ekstrudat, keripik, serta beberapa produk minuman. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan Kerja Praktek (KP) ialah perusahaan ini menerapkan ilmu dan teknologi pangan. Contohnya dalam penerapan teknologi, inovasi produk, mesin produksi, dan penerapan HACCP. Salah satu produk andalan dari PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts adalah kacang atom. Permintaan yang tinggi oleh konsumen mengenai produk ini cukup tinggi sehingga dalam 1 shift kerja target produksi kacang atom cukup tinggi yaitu 8

  2 ton. Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai kestabilan mutu produk kacang atom selama proses produksi 1 shift.

  1.2. Tujuan Kerja Praktek

  Tujuan dari kegiatan kerja praktek adalah untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai penerapan ilmu dan teknologi pangan di dunia kerja, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa mengenai hal-hal yang berkaitan dengan industri pangan, untuk menambah ketrampilan dan pengalaman kerja yang praktis, mengetahui gambaran umum dan situasi dunia kerja secara langsung, mengetahui perkembangan ilmu dan teknologi sesuai dengan perkembangan industri, mengetahui proses produksi kacang atom, dan mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk.

  1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

  Pelaksanaan Kerja Praktek yang dilakukan di PT. Garudafood Putra Putri Jaya Coated

  

Peanuts Division Pati berlangsung selama kurang lebih 2,5 bulan yaitu sejak tanggal 2

  Januari 2017 hingga 17 Maret 2017. Kegiatan Kerja Praktek diakhiri dengan presentasi yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2017.

  1.4. Metode Kerja Praktek

  Kerja Praktek di lapangan dilakukan dengan metode pengamatan langsung, wawancara, berpartisipasi secara langsung dalam kegiatan produksi, menganalisa data, dan diskusi di tempat praktek lapangan. Kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek yaitu mengamati pemilihan bahan baku kacang atom, mengamati proses produksi kacang atom, berpartisipasi dalam trial atau percobaan yang dilakukan perusahaan, wawancara dengan pembimbing lapangan dan karyawan di Departemen EPrD (Existing Product

  

Development ) dan produksi untuk memperoleh data dan informasi, melakukan studi

  pustaka untuk mengumpulkan literatur, serta mempresentasikan hasil akhir yang telah diperoleh selama kegiatan pengamatan berlangsung.

2. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

  PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts berawal dari PT. Tudung yang didirikan di Pati Jawa Tengah pada tahun 1958. PT. Tudung mengawali usahanya di bidang bisnis tepung tapioka. Pendiri perusahaan adalah mendiang Darmo Putro, seorang mantan pejuang yang memilih menekuni dunia usaha setelah bangsa Indonesia merdeka. PT Garudafood Putra Putri Jaya divisi Coated Peanuts berlokasi di Jalan Pati Juana Km. 2,3 Pati. Saat ini PT Garudafood Putra Putri Jaya tergabung dalam satu Grup Garudafood bersama dengan beberapa perusahaan lain.

  Garudafood adalah perusahaan makanan dan minuman di bawah naungan Tudung (Tudung Group) selaku perusahaan induk. Selain Garudafood, Tudung Group juga menaungi SNS Group (PT. Sinar Niaga Sejahtera) yang bergerak pada bisnis logistik, PT. Bumi Mekar Tani (BMT) yang fokus pada bidang pertanian, PT. Nirmala Tirta Agung (NTA) yang fokus pada bisnis air minum dalam kemasan kaleng, dan Global

  

Solution Institute (GSI) yang bergerak di bidang pelayanan jasa pelatihan, seminar,

event organizer , dan konsultasi manajemen. Historical milestone dari Grup Garudafood

  dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Historical Milestone Grup Garudafood.

  Tahun Nama Perusahaan Produk / Kegiatan 1958 PT Tudung Tapioca flour business 1979 PT Tudung Putrajaya Memulai bisnis kacang garing (roasted) tanpa merek 1987 PT Tudung Putrajaya Mulai menggunakan merek Garuda untuk produk kacang garing (roasted peanuts) 1994 PT Sinar Niaga Sejahtera Distributor 1995 PT Garuda Putra Putri Jaya Mulai memproduksi Kacang Atom Garuda

  (coated peanuts) 1996 PT Bumi Mekar Tani Plantation 1997 PT Garudafood Jaya Memulai bisnis biskuit dengan merk

  Danza, diikuti dengan merk Gery dan selanjutnya dengan merk Salma 1998 PT Triteguh Manunggal Sejati Memulai bisnis jelly dengan merk Kiky

  Jelly dan berganti merk Okky Jelly 2001 PT Garudafood Putra Putri Jaya Merger TPJ, GFJ, GPPJ

  4 2002 PT Triteguh Manunggal Sejati Memulai bisnis jelly drink dengan merk

  Okky Jelly Drink 2004 PT Garudafood Putra Putri Jaya Memulai bisnis basic food dengan meluncurkan produk sereal bermerk erfil dan bisnis confectionery dengan merk Ting-Ting 2005 PT Dharana Inti Boga Memulai bisnis minuman berbasis teh dengan merk Mountea dan bisnis snack dengan merk Leo (potato chip)

  2006 PT Tudung Putra Putri Jaya Holding Company (Tudung Group) 2007 PT Garudafood Putra Putri Jaya Meluncurkan logo baru GarudaFood

  2008 PT Garudafood Putra Putri Jaya Meluncurkan produk baru dengan merk Chocolatos (kategori wafer stik) dan merk Wafelatos (kategori wafer krim) serta memasuki bisnis minuman functional

  drink dengan merk SuperO2.

  Mengakuisisi Fuhua Jinjiang Yonghe,

  confectionery manufacturing (di China)

  2009 PT Garudafood Putra Putri Jaya Memulai bisnis dairy dengan meluncurkan

  liquid milk dengan merk Clevo, serta

  mendirikan Xiamen GarudaFood Co. Ltd untuk melayani pangsa pasar di China 2010 PT Garudafood Putra Putri Jaya Meluncurkan biskuit donat dengan merk

  Gery O’Donut 2011 PT Suntory Garuda Beverage Meluncurkan minuman dengan merk Kopyes (coffe based beverage), Jell-O Blast (jelly milk product), Berrygood (first

  berry jam dan wafer stik), dan Nachi

  (premium rice product) 2012 Garuda Polyflex Foods Private Meluncurkan Gone Mad choco stick untuk Limited Indian market , meluncurkan minuman rasa buah dalam botol dengan merk Okky Koko

  Cool & Go, serta meluncurkan minuman teh jepang dengan merk Mirai Ocha 2013 PT Triteguh Manunggal Sejati Meluncurkan minuman jus jelly premium dengan merk Okky Jell-O Juice, meluncurkan teh olong dalam kemasan dengan merk Mytea, dan meluncurkan minuman teh rasa buah berkarbonasi dengan merk Mountea Sparkling

  Produk utama yang diproduksi di PT. Garudafood Divisi Coated Peanuts adalah produk kacang atom lokal. Selanjutnya, PT. Garudafood mulai mengembangkan produk-produk baru dengan bahan baku sejenis yaitu kacang atom kelas premium atau kacang atom ekspor, kacang telur lokal, kacang atom manis, dan kacang atom dengan varian rasa

  5 seperti rasa pedas, rasa bawang, rasa BBQ, dan rasa ayam bawang. Awalnya, kapasitas produksi di PT. Garudafood hanya tiga ton produk kacang atom per hari, namun saat ini kapasitas produksi sudah mencapai 150 ton per harinya. Selain itu varian rasa produk yang dihasilkan pun semakin beragam.

  PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts melakukan usaha peningkatan kapasitas dan kualitas produksi. Perusahaan menambah mesin-mesin modern yang otomatis dan semi otomatis, serta menggunakan teknologi tinggi untuk kegiatan operasional pada proses produksi. Contohnya adalah penggunaan mesin sortasi ose berdasarkan warna dan ukuran, mesin helius untuk mengetahui kandungan aflatoksin pada ose, mesin penggorengan secara kontinyu, mesin pengemas produk, mesin pencetak kode tanggal di bagian pengemasan, metal detector, serta silo penyimpanan di gudang dengan memanfaatkan pemantauan komputer.

  2.2. Visi dan Misi Perusahaan

   Visi Perusahaan Visi dari PT Garudafood Putra Putri Jaya adalah “Menjadi salah satu perusahaan terbaik di industri makanan dan minuman di Indonesia

  ”.  Misi Perusahaan Misi dari PT Garudafood Putra Putri Jaya adalah “Kami adalah perusahaan yang membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan”.

  2.3. Tudung Way

Tudung Way merupakan alat pemersatu yang digunakan untuk mewujudkan cita-cita

  atau Misi dan Visi melalui adanya keseragaman dalam aspek bahasa dan persepsi dari seluruh karyawan. Tudung Way terdiri dari 6 bagian utama, antara lain sebagai berikut :

1. Corporate Core Values ( Landasan Nilai – nilai Organisasi ), terdiri dari : a.

  Founders Spirit b.

  Corporate Philosophy ( Peacefull & Dynamic ) c. Mission Principle

  6

2. Tudung Basic Mentality 3.

  Tudung Leader Traits 4. Sistem Manajemen, terdiri dari Sistem Manajemen Stratejik & Sistem Manajemen

  Proses 5.

   House of Tools 6.

  Mekanisme Pendukung Implementasi.

  2.4. Struktur dan Organisasi Perusahaan

  PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts Pati dipimpin oleh seorang

Plant Manager yang bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan.

PT Garudafood Putra Putri Jaya Pati terdiri dari 2 perusahaan yaitu perusahaan A dan perusahaan B. Plant Manager membawahi 9 departemen yang ada pada 2 perusahaan yaitu: 1.

  Departemen Produksi Factory A 2. Departemen Produksi Factory B 3. Departemen Teknik 4. Departemen PPIC (Production Planning Inventory Control) dan Procurement 5. Departemen QA-QC (Quality Assurance - Quality Control) 6. Departemen EPrD (Existing Product Development) dan Formula 7. Departemen HCS (Human Capital Service) 8. Departemen Finance dan Controller 9. Departemen PDCA (Plan, Do, Check, Action)

  Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts Pati dapat dilihat pada Lampiran 1.

  2.5. Ketenagakerjaan

  PT. Garudafood Putra Putri Jaya menerapkan dua pembagian jam kerja yaitu jam kerja untuk karyawan non shift dan karyawan shift. Karyawan non shift bekerja selama lima hari dan untuk karyawan shift bekerja selama enam hari dalam seminggu dengan total jam kerja adalah 40 jam. Rincian pembagian jam kerja di PT. Garudafood dapat dilihat pada tabel 2.

  7 Tabel 2. Pengaturan Jam Kerja dan Jam Istirahat Karyawan Karyawan Hari Jam Kerja Jam Istirahat Non shift

  Shift

  1 Shift

  2 Shift

  3 Senin-Jumat Sabtu Senin-Jumat Sabtu Senin-Jumat Sabtu Senin-Jumat Sabtu

  08.00-17.00 Libur 07.00-15.00 07.00-13.00 15.00-23.00 13.00-19.00 23.00-07.00 19.00-01.00

  12.00-13.00 Libur 12.00-13.00 11.00-12.00 19.00-20.00 17.00-18.00 02.00-03.00 23.00-00.00

  Karyawan yang termasuk ke dalam golongan karyawan shift akan bertukar shift setiap satu minggu sekali. Sistem pertukaran shiftnya yaitu bertukar dengan shift sebelumnya, misal shift 3 menjadi shift 2, shift 2 menjadi shift 1, begitu seterusnya setiap satu minggu sekali.

3. SPESIFIKASI PRODUK 3.1. Produk-produk PT. Garudafood Putra Putri Jaya Coated Peanuts Divison

  PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts Pati memproduksi beberapa produk makanan ringan yaitu produk olahan kacang yang terdiri dari kacang atom, kacang telur, dan kacang panggang, pilus, snack kedelai, snack ekstrudat, keripik singkong dan keripik kentang. Produk makanan ringan tersebut memiliki merk dagang yaitu Kacang Atom Garuda, Kacang Telur Garuda, Garuda Rosta, Pilus Garuda, Gery, Leo dan Toya-Toya. Setiap jenis produk memiliki beberapa variasi rasa dan variasi berat (gram). Beberapa produk makanan ringan dari PT. Garudafood Putra Putri Jaya

  Coated Peanuts Division Pati dapar dilihat pada gambar 1.

  Gambar 1. Produk-produk PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Coated Peanuts (Sumbe

  9

3.2. Spesifikasi Produk Kacang Atom Garuda

  Kacang atom merupakan makanan ringan yang terbuat dari kacang tanah yang dibalut dengan adonan tepung kanji dan tepung tapioka yang kemudian digoreng dengan suhu tertentu sampai kacang tanah matang dan balutan tepungnya memiliki tekstur renyah. Produk kacang atom yang diproduksi oleh PT. Garudafood Putra Putri Jaya Divisi

  

Coated Peanuts memiliki beberapa variasi rasa yaitu kacang atom original, kacang atom

  rasa ayam bawang, kacang atom rasa pedas, kacang atom rasa BBQ, dan kacang atom rasa bawang. Produk kacang atom Garuda memiliki beberapa ukuran kemasan yaitu 10 gram, 44 gram, 52 gram, dan 130 gram. Produk kacang atom Garuda yang memiliki ukuran 10 gram dijual dalam kemasan berbentuk renteng sedangkan ukuran 25 gram, 52 gram, dan 130 gram dijual secara satuan. Umur simpan produk kacang atom Garuda adalah 8 bulan. Beberapa produk kacang atom PT. Garudafood dapat dilihat pada gambar 2.

  (a) (b) (c) (d) Gambar 2. Beberapa Produk Kacang Atom, (a) kacang atom original, (b) kacang atom rasa pedas , (c) kacang atom rasa BBQ, (d) kacang atom rasa bawang

4. PROSES PRODUKSI

4.1.Proses Persiapan Bahan

   Persiapan Kacang Tanah (Ose) Pada proses pembuatan kacang atom, bahan baku utama yang digunakan adalah kacang tanah kupas (ose). PT Garudafood Putra Putri Jaya menggunakan kacang tanah kupas yang diperoleh dari beberapa pemasok baik dalam maupun luar negeri. Salah satu pemasok kacang tanah kupas dari dalam negeri adalah PT Bumi Mekar Tani yang bergerak di bidang perkebunan kacang dalam naungan Tudung Group. Selain itu pemasok kacang tanah kupas (ose) dari dalam negeri juga dari para petani di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan pemasok kacang tanah kupas (ose) dari luar negeri diperoleh dari India. Kacang tanah kupas yang akan digunakan untuk proses produksi harus memenuhi syarat-syarat umum, yaitu : 1.

  Bebas hama penyakit 2. Bebas bau busuk, asam, apek, dan bau asing lainnya 3. Bebas dari bahan kimia seperti insektisida dan fungisida 4. Memiliki suhu normal

  Selain itu menurut SNI 01-3921-1995, ada 3 penggolongan syarat khusus untuk biji kacang tanah pada Tabel 3.

  Tabel 3 . Syarat Khusus Biji Kacang Tanah Syarat Mutu

  Jenis Uji I (%)

  II (%)

  III (%) Kadar air (maks)

  6

  7

  8 Butir rusak (maks)

  1

  2 Butir belah (maks)

  1

  5

  10 Butir warna lain (maks)

  2

  3 Butir keriput (maks)

  2

  4 Kotoran maksimum 0,5

  3 Diameter 8 mm 7 mm 6 mm (Sumber: SNI 01-3921-1995) Kacang tanah kupas (ose) yang telah diperoleh dari para pemasok dalam dan luar negeri harus melewati beberapa uji dari pihak Departemen Quality Control. Uji yang dilakukan

  11 oleh Departemen Quality Control meliputi kondisi mutu fisik, kelengkapan dokumen dari pemasok, kondisi transportasi, dan kondisi pengemasan kacang tanah kupas (ose). Dari segi transportasi kondisi kendaraan harus memiliki surat jalan yang lengkap, bebas kontaminasi, tidak ada bau asing, bagian kendaraan yang kontak dengan produk tidak berkarat, serta segel pengemas bahan masih utuh dan asli. Kacang tanah kupas (ose) harus dikemas dengan kemasan yang bersih, kering, tidak sobek, bebas kontaminan, dan jahitannya masih asli. Kemasan yang biasa digunakan adalah karung goni supaya tetap ada sirkulasi udara di dalam kemasan sehingga kacang tidak cepat rusak.

   Pembersihan dan Sortasi Kacang tanah kupas (ose) yang telah memenuhi persyaratan kemudian akan masuk ke dalam tahap pembersihan dan sortasi. Proses pembersihan dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kacang tanah kupas (ose) dari bahan-bahan lain yang tidak diinginkan seperti batu, tanah, kerikil, kotoran dan kutu. Selain itu proses pembersihan bertujuan untuk mengetahui kandungan aflatoksin yang terkandung dalam kacang tanah kupas (ose). Proses sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan kacang tanah berdasarkan sifat fisiknya seperti ukuran, warna, dan bentuk kacang tanah kupas (ose). Proses pembersihan dan sortasi kacang tanah kupas (ose) dapat dilihat pada Gambar 3.

  Pemisahan ose Pemisahan ose Ose dari kotoran yang terbelah

  Sortasi ose Pemisahan ose Pemisahan ose dengan mesin dari varietas dari batu dan helius lain kerikil

  Pengayakan berdasarkan Sortir manual Ose siap pakai ukuran

  Gambar 3 Diagram Proses Sortasi dan Pembersihan Ose

  12 Proses pembersihan kacang tanah kupas (ose) dilakukan melalui 6 tahap. Tahap pertama adalah pembersihan kacang tanah kupas (ose) dari kotoran seperti tangkai, kulit air, polong, dan kutu. Mesin yang digunakan pada tahap ini adalah mesin combi. Tahap kedua adalah pembersihan kacang tanah kupas (ose) dengan menggunakan mesin sutton yang bertujuan membersihkan ose dari bentuk terbelah, busuk, dan kotoran lain. Tahap ketiga adalah pembersihan ose dari kotoran seperti batu, kerikil, besi, dan tanah dengan menggunakan mesin destroner. Tahap keempat dilakukan dengan menggunakan mesin

  

sortex dengan tujuan menghilangkan ose terbelah, ose rusak, ose berwarna hitam, ose

  busukm dan varietas lain seperti kedelai dan jagung. Tahap kelima adalah mengetahui kandungan aflatoksin ose dan menghilangkan ose dengan kandungan aflatoksin yang tinggi. Pada tahap ini mesin yang digunakan adalah mesin helius. Tahap terakhir adalah proses pengayakan ose. Ose akan masuk ke dalam mesin ayakan yang bertujuan untuk memisahkan ose berdasarkan ukurannya. Ukuran ose terbagi menjadi 5 tipe yaitu AT (<5,5 mm), OB (5,5

  • – 6 mm), OBB (6 – 6,5 mm), 7 mm, dan 8 mm. Selanjutnya akan dilakukan sortasi manual oleh operator. Sortasi manual ini bertujuan untuk memisahkan ose dari kotoran-kotoran dan bentuk fisik ose yang masih terlewat dari mesin pembersihan dan sortasi. Hasil dari serangkaian proses tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kontainer dan merupakan ose yang sudah siap pakai.

4.2.Proses Produksi Kacang Atom

  Secara umum proses pembuatan kacang atom terdiri dari 4 tahap yaitu persiapan bahan, proses coating atau penyalutan, penggorengan, dan cooling atau pendinginan. Proses produksi kacang atom dapat dilihat pada gambar 4.

  13 Persiapan

  Coating Pengayakan

  bahan Pengayakan Cooling Penggorengan

  Kacang atom Penyimpanan Packaging dalam kemasan

  Gambar 4 Proses Produksi Kacang Atom  Persiapan Bahan Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi kacang atom adalah kacang tanah kupas (ose), tepung premix atom, larutan kanji yang telah diberi tambahan bumbu sesuai takaran formulanya, larutan gula, dan larutan pasta akhir. Bahan-bahan tersebut ditimbang dan diukur sesuai dengan ketentuan formula yang dibutuhkan. Satu paket bahan-bahan tersebut digunakan dalam satu kali proses coating yang dilakukan per batch.

   Proses Coating Pada proses coating, ose akan dilapisi atau disalut dengan tepung premix atom dan larutan kanji. Proses coating ini dilakukan dengan menggunakan sebuah molen yang terus berputar. Satu mesin molen tersebut dioperasikan oleh satu orang operator. Proses coating ini membutuhkan waktu selama 22-26 menit setiap batch. Proses coating diawali dengan menuangkan ose ke dalam molen tersebut. Kemudian dimasukkan larutan gula. Selanjutnya larutan kanji berbumbu dituangkan secara merata sebanyak satu gelas takar setiap penuangan. Selanjutnya tepung premix atom ditaburkan secara perlahan-lahan supaya tersebar merata dan mencegah agar ose tidak menempel antara satu dengan yang lain. Setelah tepung melapisi seluruh permukaan ose, larutan

  14 kanji ditambahkan kembali ke dalam ose dan diikuti dengan penambahan tepung premix atom. Proses tersebut dilakukan terus menerus hingga seluruh tepung dan larutan kanji habis. Pada proses coating, para operator akan melakukan pemisahan kacang atom mentah yang saling menempel. Proses pemisahan ini dilakukan secara manual menggunakan tangan. Setelah tepung premix atom dan larutan kanji habis, proses coating dilanjutkan dengan menuangkan larutan pasta akhir. Tahap akhir pada proses coating adalah membiarkan ose terus berputar di dalam mesin molen tanpa perlakuan apapun. Tujuan dari proses ini agar didapatkan hasil coating dengan tekstur padat dan tidak mudah retak.  Proses Pengayakan Hasil dari proses coating ini kemudian dibawa menuju mesin pengayakan menggunakan konveyor. Proses pengayakan hasil coating ini bertujuan untuk memperoleh hasil

  

coating yang seragam. Mesin pengayakan yang digunakan terdiri dari 3 mesh yang

berlubang dengan diameter lubang yang berbeda-beda yaitu 14 mm, 10 mm, dan 8 mm.

  Proses pengayakan ini akan mendapatkan hasil coating dengan diameter yang berbeda- beda yaitu <8 mm, 8-10 mm, 10-14 mm, dan >14 mm. Hasil pengayakan dengan diameter >14 mm akan dipisahkan secara manual dan akan diproses ulang. Untuk hasil pengayakan dengan diameter 8-10 mm akan dikumpulkan untuk diproses ulang. Hasil pengayakan dengan ukuran <8 mm biasanya berbentuk serpihan dan tidak digunakan lagi. Sedangkan hasil pengayakan dengan diameter 10-14 mm merupakan hasil coating baik yang akan masuk ke proses selanjutnya yaitu proses penggorengan. Dari proses pengayakan ini biasanya dihasilkan 85% hasil coating yang siap digoreng.

   Proses Penggorengan Hasil dari proses pengayakan yang merupakan hasil coating baik kemudian diproses lebih lanjut yaitu proses penggorengan. Hasil coating baik adalah kacang atom yang memiliki diameter 10-14 mm. Proses penggorengan ini bertujuan untuk menghasilkan produk kacang atom yang matang. Proses penggorengan pada ini menggunakan deep fat

  o fryer pada suhu 152-154

  C. Dari proses penggorengan ini akan dihasilkan produk

  15 kacang atom dengan tekstur yang renyah, berbentuk bulat dan mengembang, berwarna putih, dan isi kacang di dalamnya sudah matang. Kacang atom yang telah melewati proses penggorengan akan masuk ke proses selanjutnya.  Proses Cooling Hasil dari proses penggorengan kemudian akan diproses lebih lanjut yaitu proses

  

cooling . Kacang atom yang telah matang didinginkan hingga suhunya sesuai standar

  siap kemas. Kacang atom matang kemudian menuju ke vibrator feeder untuk dilakukan sortasi secara manual oleh operator. Tujuan dari sortasi manual ini adalah untuk memisahkan kacang atom yang tidak memenuhi standar. Kacang atom yang tidak memenuhi standar adalah kacang atom yang saling menempel, pecah, gosong dan berukuran terlalu besar. Kacang atom yang tidak memenuhi standar tersebut akan diolah menjadi limbah. Kacang atom yang telah melewati proses penggorengan akan masuk ke proses selanjutnya.  Proses Pengayakan Produk kacang Atom Hasil dari proses sortasi manual kemudian akan menuju ke proses pengayakan dengan menggunakan konveyor. Proses pengayakan produk kacang atom bertujuan untuk mendapatkan produk kacang atom matang dengan ukuran yang seragam. Mesin pengayakan produk kacang atom ini terdiri dari 2 ukuran diameter lubang yaitu 18 mm dan 10 mm. Ukuran standar untuk kacang atom matang adalah 10-18 mm. Kacang atom dengan diameter >18 mm dan <10 mm akan diolah menjadi makanan ternak.

   Proses Packaging. Kacang atom matang yang telah dikemas dalam wadah kontainer tersebut akan masuk ke dalam proses packaging. Jenis pengemas yang digunakan untuk produk renteng ada 4 macam yaitu kemasan primer, kemasan sekunder, kemasan tersier, dan kemasan kuartener. Pada kemasan primer ini dicantumkan beberapa informasi meliputi merk produk, nama perusahaan yang memproduksi, komposisi, berat bersih, ijin Departemen Kesehatan, kode produksi, tanggal kadaluarsa, serta informasi nilai gizi, Kemasan kacang atom yang memiliki berat produk lebih besar hanya menggunakan 3 jenis kemasan yaitu kemasan primer yang kontak langsung dengan produk, kemasan

  16 sekunder, dan kemasan tersier yaitu kardus. Produk kacang atom yang telah dikemas primer dapat dilihat pada Gambar 5.

  Gambar 5 Produk Kacang Atom Garuda

5. KESTABILAN KUALITAS KACANG ATOM

  Pada proses produksi kacang atom, bahan utama yang digunakan adalah ose atau biji kacang tanah yang harus memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar yang ada sehingga kualitas produk akhir kacang tetap terjamin. Selain ose, bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi kacang atom adalah larutan kanji dan tepung premix. Di PT. Garudafood bahan-bahan yang akan digunakan untuk memproduksi kacang atom harus dicek terlebih dahulu oleh Departemen Quality Control. Pada tahap akhir proses produksi, hasil akhir juga harus dicek kualitasnya terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap pengemasan.

  Masalah yang sering dihadapi adalah produk menyimpang dari standar yang telah ditentukan oleh perusahan. Standar yang ditentukan oleh perusahaan meliputi keseragaman produk akhir, bentuk produk akhir, dan kadar air produk. Selain itu masalah lain yang sering dihadapi adalah kestabilan kualitas produk selama proses produksi. Masalah ini tidak lepas dari pengaruh perilaku manusia atau karyawan dan kebiasaan karyawan pada jam shift tertentu. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perilaku manusia atau karyawan terhadap kualitas produk akhir kacang atom.

  Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa bahan-bahan yang digunakan untuk proses produksi dan hasil akhir proses produksi serta mengamati cara kerja karyawan pada saat proses coating dan suhu yang digunakan oleh operator mesin frying. Analisa dilakukan selama 3 minggu yaitu minggu pertama untuk Group A, minggu kedua untuk Group B, dan minggu ketiga untuk Group C. Pada setiap group dilakukan analisa selama 5 hari dengan 3 kali analisa setiap harinya yaitu pada pukul 09.00, 11.00, dan 14.00. Analisa yang dilakukan meliputi analisa keseragaman produk, diameter produk akhir, bulk

  

density , tingkat kematangan produk, dan kadar air yang terdiri dari kadar air kacang

atom, hasil proses coating, tepung dan larutan kanji.

  18

5.1. Metode Penelitian

   Analisa Keseragaman Produk Analisa ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya bentuk produk kacang atom (WIP) yang memenuhi standar. Prosentase standar untuk bentuk tidak standar adalah <15% dan untuk bentuk standar adalah >85%. Kacang atom yang mempunyai bentuk tidak standar adalah kacang atom yang mempunyai bentuk pecah, penyok, retak, saling menempel, kasar, dan ose tidak tersalut sempurna. Analisa keseragaman produk dilakukan dengan menimbang kacang atom sebanyak 100 gram kemudian dianalisa berapa jumlah bentuk yang tidak standar dan bentuk yang standar secara manual.

  Gambar 6 Bentuk Tidak Standar Kacang Atom  Analisa Diameter Produk Akhir Analisa ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya ukuran diameter kacang atom yang tidak memenuhi standar. Diameter yang masuk dalam standar adalah 10-18 mm (minimum 97%) dan yang tidak masuk dalam ukuran standar adalah <10 mm (maksimum 1,5%) dan >18 mm (maksimum 1,5%). Analisa diameter produk dilakukan dengan menggunakan 2 ayakan berlubang dengan ukuran diameter yang berbeda yaitu 18 mm dan 10 mm. Produk kacang atom ditimbang sebanyak 500 gram dan diayak dengan menggunakan ayakan yang bersusun (baskom, ayakan diameter 10 mm, dan yang paling atas adalah ayakan diameter 18 mm). Selanjutnya kacang atom yang tidak lolos ayakan diameter 18 mm, tidak lolos ayakan diameter 10 mm, dan lolos ayakan diameter 10 mm ditimbang.

  19  Analisa Bulk Density Analisa ini digunakan untuk mengetahui densitas suatu bahan pangan yang dikemas dalam wadah. Bulk density adalah densitas seluruh bahan pangan yang terdapat dalam suatu wadah. Besarnya bulk density dipengaruhi oleh bentuk dan ukuran bahan, sifat- sifat permukaan (halus atau kasar) dan cara pengukurannya (Sudarmadji, 1989). Analisa

  

bulk density pada kacang atom dilakukan dengan menimbang kacang atom yang

  dimasukkan dalam sebuah gelas ukur dengan volume 500 mL. Hasil dari penimbangan tersebut merupakan massa dari kacang, yang kemudian dibagi dengan 500 mL sebagai volume wadah.  Analisa Tingkat Kematangan Produk Analisa ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya ose yang matang pada produk akhir. Prosentase standar untuk tingkat kematangan produk adalah minimum 92%. Analisa ini dilakukan dengan menghancurkan kacang atom sebanyak 100 butir dengan menggunakan palu. Tingkat kematangan ose diamati dan dihitung jumlahnya. Ose yang tidak matang yaitu ose yang berwarna putih pucat dan liat jika dipotong.

  Gambar 7 Bentuk Ose Tidak Matang  Analisa Kadar Air Analisa ini dilakukan terhadap sampel produk kacang atom, sampel hasil coating, larutan kanji, dan tepung. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui kadar air yang terkandung pada bahan yang dianalisa. Analisa kadar air dilakukan dengan menggunakan metode Moisture Balance. Analisa untuk sampel produk kacang atom dan hasil coating dilakukan dengan menghaluskan bahan dengan menggunakan blender terlebih dahulu sedangkan untuk sampel tepung dan larutan kanji tidak melalui perlakuan terlebih dahulu. Selanjutnya sampel dimasukkan ke dalam alat moisture

  20

  

balance sebanyak ±3 gram atau ±4 gram. Kemudian alat moisture balance ditunggu

  bekerja hingga didapatkan hasil konstan. Hasil konstan merupakan hasil ketika angka yang tertera pada alat sudah tidak mengalami perubahan atau stabil.

  Gambar 8 Alat Moisture Balance Standar Kualitas Produk Kacang Atom PT Garudafood Putra Putri Jaya Standar kualitas produk kacang atom yang ditetapkan oleh Pt. Garudafood Putra Putri Jaya meliputi 5 parameter yaitu parameter fisik, kimia, mikrobiologi, suhu produk kacang atom siap kemas, dan umur produk kacang atom harus selesai kemas. Parameter fisik yang ditetapkan meliputi tingkat kematangan, keseragaman produk kacang atom, diameter produk kacang atom, bulk density, dan benda asing pada produk kacang atom. Parameter kimia yang ditetapkan meliputi kadar air dan kadar lemak. Sedangkan parameter mikrobiologi yang ditetapkan meliputi angka lempeng total, jumlah

  

Escherichia coli , dan jumlah kapang. Standar kualitas produk kacang atom di PT

Garudafood Putra Putri Jaya dapat dilihat pada tabel 4.

  packing

  Kimia

  C Maks 40 Thermometrik E. Umur kacang atom harus selesai

  o

  Suhu kacang atom siap packing

  2 Tuang D.

  3 Kapang Koloni/g Maks 5x10

  2 E Coli APM/g < 3 MPN

  4 Tuang

  1 Angka Lempeng Total Koloni/g Maks 1x10

  Mikrobiologi

  2 Kadar Lemak % Maks 25 Soxhlet C.

  1 Kadar Air % Maks 3,0 Gravimetrik

  5 Benda Asing - Tidak ada Visual B.

  21 Tabel 4. Standar Kualitas Produk Kacang Atom PT Garudafood Putra Putri Jaya

  4.2. Ose : OBB1, OBB2, 7 mm g/ml 0,25-0,33

  4.1. Ose : AT, OB1, OB2 g/ml 0,23-0,27 Gravimetrik

  4 Bulk Density

  Gravimetrik 3.2. 10-18 mm % Min 97 3.3. <10 mm % Maks 1,5

  3 Diameter Produk 3.1. > 18 mm % Maks 1,5

  2.2. Bentuk Tidak Standar % Maks 15

  2.1. Bentuk Standar % Min 85 Gravimetrik

  2 Keseragaman Produk

  1 Tingkat Kematangan % Matang (min : 92) Pengukuran

  Fisik

  No Parameter Satuan Persyaratan Metode A.

  • Maks 6 shift Visual

5.2.HASIL PENELITIAN

   Keseragaman Produk Kacang Atom Hasil pengamatan analisa keseragaman produk Group A, B, dan C dapat dilihat pada gambar 9. Dari grafik hasil pengamatan keseragaman produk, dapat dilihat bahwa Group A, Group B, dan Group C seluruhnya memasuki standar yang telah ditentukan oleh perusahaan yang dapat dilihat pada tabel 4.

  98

  96 )

  94 (%

  92 n a

  90 m a g

  88 ra

  86 ese K

  84

  82

  80 09.00 11.00 14.00 09.00 11.00 14.00 09.00 11.00 14.00 09.00 11.00 14.00 09.00 11.00 14.00 Jam Penelitian

  Group A Group B Group C

  Gambar 9 Keseragaman Produk Kacang Atom Kacang atom yang memiliki bentuk standar adalah kacang atom dengan bentuk bulat, warna putih, tidak retak, tidak penyok, dan ose tersalut sempurna. Prosentase standar untuk bentuk standar minimum 85% dan bentuk tidak standar maksimum 15%. Grafik tersebut menunjukkan ketidakstabilan keseragaman produk kacang atom. Bentuk standar tertinggi dimiliki oleh Group A yaitu 97% dan bentuk standar terendah dimiliki oleh Group B yaitu 86%.

   Diameter Produk Kacang Atom Hasil pengamatan untuk diameter produk kacang atom Group A, B, dan C dapat dilihat pada tabel 6-8. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada group A terdapat 6 pengamatan dari 15 pengamatan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Hasil kacang atom dengan diameter >18mm tertinggi yaitu pada pengamatan tanggal 13

  23 Januari 2017 sebesar 4,1%. Sedangkan hasil kacang atom dengan diameter <10 mm tertinggi yaitu pada pengamatan tanggal 9 Januari 2017 sebesar 4,6%.

  Standar maks 1,5% 10-18 mm

  14.00 0,4

  11.00 0,7 98,5 0,8

  09.00 0,2 96 3,8

  11.00 1 97,7 1,3 14.00 0,5 98,2 1,3

  09.00 0,7 98,5 0,8

  11.00 2,6 96,3 1,1 14.00 2,6 94,6 2,8

  09.00 0,6 98 1,4

  2

  14.00 0,4 97,6

  11.00 0,6 98 1,4

  09.00 2,5 96,6 0,3 11.00 2,3 97,2 0,5 14.00 3,1 96,5 0,4 09.00 1,7 96,5 1,8

  Standar maks 1,5%

  Standar min 97% <10 mm

  Jam >18 mm

  Tabel 5. Diameter Produk Group A

  

Diameter Produk Group B

  Tabel 6. Diameter Produk Group B

  11.00 1,1 97,6 1,3 14.00 0,8 98,4 0,8

  09.00 4,1 94,8 1,1

  09.00 0,3 97,8 1,9 11.00 1,4 98 0,6 14.00 1,4 97,2 1,4 09.00 0,6 98,6 0,8 11.00 0,1 99,4 0,5 14.00 1,1 98,5 0,4

  11.00 2,3 97,2 0,5 14.00 3,1 96,5 0,4

  1 94,4 4,6 09.00 0,8 98,5 0,7

  14.00

  09.00 3,1 95,5 1,4 11.00 1,9 95,7 2,4

  Standar maks 1,5%

  Standar min 97% <10 mm

  Standar maks 1,5% 10-18 mm

  Jam >18 mm

  

Diameter Produk Group A

  98 1,6

  24 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada group B terdapat 8 pengamatan dari 15 pengamatan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Hasil kacang atom dengan diameter >18mm tertinggi yaitu pada pengamatan tanggal 16 Januari 2017 sebesar 3,1%. Sedangkan hasil kacang atom dengan diameter <10 mm tertinggi yaitu pada pengamatan tanggal 20 Januari 2017 sebesar 3.8%.

  1 97,2 1,8

  14.00 Mati lampu 09.00 1,4 98,1 0,5 11.00 0,4 99 0,6 14.00 0,3 98,7

  1

  97 1,8 11.00 1,4 97,6

  14.00 0,7 96,8 2,5 09.00 1,2

  1 97,1 1,9

  11.00

  09.00 0,3 97,8 1,9

  14.00

  Tabel 7. Diameter Produk Group C

  11.00 0,9 97,4 1,7

  11.00 0,8 98,6 0,6 14.00 0,3 98,5 1,2 09.00 0,4 98,3 1,3

  09.00 3 91,3 5,7

  Standar maks 1,5%

  Standar min 97% <10 mm

  Standar maks 1,5% 10-18 mm

  Jam >18 mm

  

Diameter Produk Group C

  1 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada group C terdapat 7 pengamatan dari 14 pengamatan yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Hasil kacang atom dengan diameter >18mm yaitu pada pengamatan tanggal 23 Januari 2017 sebesar 3%. Sedangkan hasil kacang atom dengan diameter <10 mm tertinggi yaitu pada pengamatan tanggal 23 Januari 2017 sebesar 5,7%. Pada jam 14.00 tidak didapatkan hasil pengamatan karena terjadi listrik padam sehingga produksi tidak berjalan. Dari ketiga tabel pengamatan diameter produk di atas dapat dilihat bahwa terdapat ketidaksesuaian yang cukup sering terjadi. Pada Group B hasil kacang atom dengan diameter >18 mm lebih banyak daripada Group A dan C. Sedangkan pada Group C

  25 hasil kacang atom dengan diameter <10 mm lebih banyak daripada Group A dan B. Kestabilan jumlah diameter produk kacang atom dapat dibuat grafik sebagai berikut :

  Gambar 10 Kestabilan Diameter Produk >18 mm Per Jam Gambar 11 Kestabilan Diameter Produk <10 mm Per Jam