Negeri Saba’ dalam al-Qur’an (Kajian Tahlili Terhadap QS Saba’/34 :15-17) - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

Negeri Saba’ dalam al-Qur’an

(Kajian

  Tah}li@li@ Terhadap QS Saba’/34 :15-17)

  SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar

  Sarjana Agama(S.Ag.) pada Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik UIN Alauddin Makassar

  Oleh: DUMAIR

  NIM: 30300112033 FAKULTAS USHULUDDIN, FILSAFAT DAN POLITIK

  UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR

  2016 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Mahasiswa bertanda tangan di bawah ini:

  Nama : Dumair NIM : 30300112033 Tempat/Tgl. Lahir : Polman, 04 Oktober 1991 Prodi : Ilmu al-Qur’an dan Tafsir Fakultas : Ushuluddin, Filsafat dan Politik Alamat : Desa Bussu Kec. Tapango Kab. Polewali Mandar

  Kajian

  Judul : Negeri Saba’ dalam al-Qur’an ( Tah}li@li@ terhadap QS

  Saba’ /34: 15-17)

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya sendiri, jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian dan seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Samata, Agustus 2016 Penyusun,

  D u m a i r NIM: 30300112033

  ꮠꮠ§ PENGESAHAN SKRIPSI

  Kajian

  Skripsi yang berjudul “Negeri Saba’ dalam al-Qur’an ( Tahli@li@ terhadap

  

QS Saba’ /34: 15-17) ”yang disusun oleh saudara Dumair, NIM: 30300112033,

  mahasiswa Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, telah disetujui dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari Kamis, 25 Agustus 2016, dan dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Agama(S.Ag.) dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, dengan beberapa perbaikan.

  Samata, September 2016. DEWAN PENGUJI

  Ketua : Dr. H. Mahmuddin, M.Ag ( …….…………….. ) Sekretaris : Dr. H. Aan Parhani, Lc., M.Ag ( …….…………….. ) Munaqisy I : Dr. Hj. Rahmi D, M.Ag ( …….…………….. ) Munaqisy II : Dr. H. Mahmuddin, M.Ag ( …….…………….. ) Pembimbing I : Dr. H. Muhammad Sadik Sabry, M.Ag. ( .………………….. ) Pembimbing II : Hj. Aisyah Arsyad, S.Ag. M.A. (..………………….. )

  Diketahui Oleh : Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

  UIN Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Muh Natsir, MA.

  NIP: 19590724 198903 1003

  

ꮠꮠꮠ§ KATA PENGANTAR

  

ﻢﻴﺣﺮﻟا ﻦﲪﺮﻟا ﷲا ﻢﺴﺑ

ِ ُذﻮُﻌَـﻧَو ْﻩُﺮِﻔْﻐَـﺘْﺴَﻧَو ُﻪُﻨْـﻴِﻌَﺘْﺴَﻧَو ُﻩُﺪَﻤَْﳓ ِﻪﱠﻠِﻟ َﺪْﻤَْﳊا ﱠنِإ ﻩِﺪْﻬَـﻳ ْﻦَﻣ ،ﺎَﻨِﻟﺎَﻤْﻋَأ ِتﺎَﺌﱢﻴَﺳ ْﻦِﻣَو ﺎَﻨِﺴُﻔْـﻧَأ ِرْوُﺮُﺷ ْﻦِﻣ ِﷲﺎِﺑ

  اًﺪﱠﻤَُﳏ ﱠنَأ ُﺪَﻬْﺷَأَو ُﻪَﻟ َﻚْﻳِﺮَﺷ َﻻ ُﻩَﺪْﺣَو ُﷲا ﱠﻻِإ َﻪَﻟِإ َﻻ ْنَأ ُﺪَﻬْﺷَأَو ُﻪَﻟ َيِدﺎَﻫ َﻼَﻓ ُﻪْﻠِﻠْﻀُﻳ ْﻦَﻣَو ُﻪَﻟ ﱠﻞِﻀُﻣ َﻼَﻓ ُﷲا ِ ِ ﺔَﻣﺎَﻴِﻘْﻟا

  ُﻟْﻮُﺳَرَو ُﻩُﺪْﺒَﻋ مْﻮَـﻳ َﱃِإ ٍنﺎَﺴْﺣِﺈِﺑ ْﻢُﻬَﻌِﺒَﺗ ْﻦَﻣَو ِﻪِﺒْﺤَﺻَو ِﻪِﻟآ ﻰَﻠَﻋَو ٍﺪﱠﻤَُﳏ ﺎَﻨﱢـﻴِﺒَﻧ ﻰَﻠَﻋ ْﻢﱢﻠَﺳَو ﱢﻞَﺻ ﱠﻢُﻬﱠﻠﻟَا ُﻪ

  Segala puji bagi Allah swt., yang senantiasa memberi petunjuk lewat agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw. Penulis meminta pertolongan dalam segala aktivitas dunia dan akhirat agar diberi keselamatan.

  Salawat dan salam senantiasa tersampaikan kepada Rasulullah Muhammad saw. Nabi terakhir penutup segala risalah agama tauhid, menjadi pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman, dan rahmat bagi seluruh alam.

  Dalam rangka memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarja Agama (S.Ag.), pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Penulis telah berusaha semaksimal mungkin mencurahkan segenap kemampuan untuk menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Negeri Saba’ dalam al-Qur’an (Kajian Tah}li@li@ Terhadap QS Saba’/34: 15-17)”.

  Penulis menyadari banyak pihak yang telah ikut berpartisipasi secara aktif maupun passif dalam memberi motivasi penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang mendalam kepada:

  1.§ Bapak Prof. Dr. Musafir Pababbari, M.Si., Rektor UIN Alauddin Makassar yang telah dilantik pada tahun 2015 dan para Wakil Rektor I bapak Prof. Dr.

  Mardan, M.Ag., Wakil Rektor II Bapak Prof. Dr. H. Lomba Sultan, M.A, dan Wakil Rektor III Ibu Prof. Siti Aisyah, MA., Ph.D, serta Wakil Rektor IV Prof.

  

ꮠ § Hamdan Juhannis, MA., Ph.D yang telah membina dan memimpin UIN Alauddin Makassar yang menjadi tempat bagi penulis untuk memperoleh ilmu baik dari segi akademik maupun ekstrakurikuler.

  2.§ Bapak Prof. Dr. Muh. Natsir, MA., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, beserta bapak Dr. Tasmin Tangngareng, M.Ag., bapak Dr.

  H.Mahmuddin, S.Ag., M.Ag dan Dr. Abdullah, S.Ag., M.Ag (Wakil Dekan I, II, III) yang membina penulis selama kuliah di UIN Alauddin Makassar. 3.§ Bapak Dr. H. Muhammad Sadik Sabry, M.Ag. selaku Ketua Prodi Ilmu al-

  Qur’an dan Tafsir dan bapak Dr. H. Aan Farhani, Lc., M.Ag, selaku Sekretaris Prodi Ilmu al-Qur’an dan| Tafsir atas petunjuk dan arahannya selama penyelesaian kuliah.

  4.§ Bapak Dr. H. Muhammad Sadik Sabry, M.Ag. dan Ibu Hj. Aisyah Arsyad, S.Ag. MA. selaku Pembimbing (I dan II) penulis yang telah menyempatkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. 5.§ Musyrif Ma’had Aly,Muhammad Ismail M.Th.I., dan Andi Nurul Amaliyah,

  S.Q (nyonya), yang bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi dan memberikan masukan terhadap penyelesaian skripsi ini. Serta Uwais al-Qarni dengan tingkahnya yang lucu sebagai penenang ketika penulis merasa penat. 6.§ Bapak Dr. Abdul Gaffar, M.Th.I dan Fauziyah Ahmad, M.Th.I (nyonya) yang memberikan dukungan dan menuntun penulis dalam menyusun skripsi. Serta

  Najmi Aqilah Gaffar, Fawwaz Gazy Gaffar dan Aufa Hanan Gaffar (ketiga anaknya) yang menginspirasi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.

  

§

  7.§ Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar dan Perpustakaan Fakutas beserta segenap staf yang telah menyiapkan literatur dan memberikan kemudahan untuk dapat memanfaatkan secara maksimal demi penyelesaian skripsi ini. 8.§ Para Dosen dan Asisten Dosen serta karyawan dan karyawati di lingkungan

  Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar yang telah banyak memberikan kontribusi ilmiah sehingga dapat membuka cakrawala berpikir penulis selama masa studi. 9.§ Sahabat-sahabatku Mahasiswa Tafsir Hadis Angkatan ke VIII menjadi penggugah semangat dan pemberi motivasi saat awal bersama sampai penulisan skripsi ini selesai. 10.§Kakanda Alumni Tafsir Hadis Khusus angkatan I, II, III, IV, V, VI dan ke-VII serta

  Adinda Tafsir Hadis Khusus angkatan ke IX, X, XI selalu menebarkan senyum dan memberikan dukungan doa’ dan moral dikala penulisan ini sementara berlanjut. 11.§Teman-teman seperjuangan Tafsir Hadis Reguler angkatan 2012 yang telah berbagi waktu luang untuk berdiskusi dan berbagi ilmu sehingga penulis mendapatkan ide-ide selama perkuliahan.

  Selanjutnya ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua penulis ibunda tercinta: Siti (almarhumah) dan ayahanda : Daungan yang mengasuh dan mendidik penulis dari kecil hingga saat ini, serta senantiasa memberikan motivasi dan do’a dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Penulis berharap, semoga bisa menjadi anak yang berbakti dan dibanggakan. Berguna bagi Agama, Bangsa dan Negara. Kepada ibunda kiriman doa semoga diberikan keselamatan dan dilindungi oleh Allah swt di Alam Barzah, amin.

  

ꮠ§

  

ꮠꮠ§

  Ucapan terima kasih kepada pendamping penulis yang tersayang, Mawar Amela, beserta kedua buah hatiku M. Zainal Azzam Dumair dan Akifa Naila Dumair yang telah memberikan semangat serta do’a restu selama proses melaksanakan studi sampai selesai penulisan skripsi ini.

  Akhirnya, Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan namanya satu persatu, semoga bantuan yang telah diberikan bernilai ibadah di sisi Allah swt., dan senantiasa merid}ai semua amal usaha mereka karena telah memberi semangat dan bantuannya (pikiran dan moril) yang diberikan dengan penuh kesungguhan serta kerid}aan. Selanjutnya semoga Allah swt. merahmati dan memberkahi segala perjuangan positif dalam penulisan skripsi ini.

  Sebagai suatu karya ilmiah, skripsi ini masih mempunyai banyak kekurangan-kekurangan di dalamnya, baik yang berkaitan dengan materi maupun metodologi penulisan. Karena itu, sumbangasi pemikiran yang konstruktif sangatlah diharapkan dalam rangka penyempurnaan karya ilmiah ini.

  Samata, Agustus 2016 Penulis

  D u m a i r NIM: 30300112033

  

ꮠꮠꮠ§

  23 B.§ Syarah kosa kata ...........................................................................

  63 C.§ Implikasi Pengabadian Negeri Saba’ .............................................

  58 2.§ Tanaman yang tergantikan ......................................................

  58 1.§ Banjir Besar ............................................................................

  48 B.§ Kehancuran Negeri Saba’ .............................................................

  45 2.§ Baldah T}ayyibah wa Rabb G}afu>r ............................................

  45 A.§ Keberhasilan Negeri Saba’ 1.§ Dua kebun sebelah kanan dan kiri ...........................................

  40 BAB IV KEBERHASILAN DAN KEHANCURAN NEGERI SABA’ .........

  37 E.§ Kandungan Ayat ...........................................................................

  36 D.§ Muna>sabah Ayat ...........................................................................

  25 C.§ Asba>b al-nuzu<l .............................................................................

  23 A.§ Seputar Surah Saba’ .....................................................................

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii KATA PENGANTAR .................................................................................. iv DAFTAR ISI ................................................................................................ viii TRANSLITERASI ...................................................................................... x SINGKATAN ............................................................................................... xiv ABSTRAK ................................................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

  19 BAB III ANALISIS AYAT-AYAT TENTANG QS SABA’/34:15-17 .........

  17 C.§ Kondisi Negeri Saba’ dan Masyarakatnya ....................................

  15 B.§ Sejarah dan letak geografi Negeri Saba’ .......................................

  15 A.§ Pengertian Negeri Saba’ ...............................................................

  14 BAB II NEGERI SABA’DALAM AL-QUR’AN ..........................................

  10 F.§ Tujuan dan Kegunaan ...................................................................

  7 E.§ Metode penelitian .........................................................................

  6 D.§ Kajian Pustaka ..............................................................................

  5 C.§ Definisi Operasianal .....................................................................

  1 B.§ Rumusan Masalah .........................................................................

  1 A.§ Latar Belakang Masalah ...............................................................

  65

  1.§ Pentingnya mensyukuri nikmat Allah .....................................

  65 2.§ Mengambil ibrah dari kisah dalam al-Qur’an ..........................

  70 BAB V PENUTUP .......................................................................................

  71 A.§ Kesimpulan ...................................................................................

  71 B.§ Implikasi ......................................................................................

  73 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

  74

  

ꮠ §

A. Konsonan

  ض

  zai z Zet

  س

  sin s Es

  ش

  syin sy es dan ye

  ص

  s}ad s} es (dengan titik di bawah)

  d}ad d} de (dengan titik di bawah)

  ra r Er

  ط

  t}a t} te (dengan titik di bawah)

  ظ

  z}a z} zet (dengan titik di bawah)

  ع

  ‘ain ‘ apostrof trbalik

  غ

  gain g Ge

  ز

  

§

  TRANSLITERASI

  s\a s\ es (dengan titik di atas)

  Huruf-huruf bahasa Arab ditransliterasikan ke dalam huruf latin sebagai berikut : Huruf Nama Huruf Latin Nama

  ا

  Alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

  ب

  Ba B be

  ت

  ta T te

  ث

  ج

  z\al z\ zet (dengan titik di atas)

  jim J Je

  ح

  h}a h} ha (dengan titik di bawah

  خ

  kha kh kh dan ha

  د

  dal D De

  ذ

  ر

  

ꮠ§

ف

  kasrah} I i

  ء

  ) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanpa apapun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda ( ’ ).

  3.§ Contoh Vokal Tinggal/Monoftong Tanda Nama Huruf Latin Nama

   َا

  fath}ah} A a

   ِ ا

   ُا

  ي

  d}ammah U u

  4.§ Contoh Vokal Rangkap/Diftong Tanda Nama Huruf Latin Nama

  ْﻲَﺋ

  fath}ah} dan ya Ai a dan i

  ْﻮَـﺋ

  fath}ah} dan wau Au a dan u

  ya y Ye Hamzah (

  hamzah ‘ apostrof

  fa f Ef

  م

  ق

  qaf q Qi

  ك

  kaf k Ka

  ل

  lam l El

  mim m Em

  ء

  ن

  nun n En

  و

  wau w We

  ه

  ha h Ha

B. Vokal

  Contoh: kaifa

  ﻒﻴﻛ ĺ

  h}aula

  لﻮﺣ

  C. Maddah Maddah atau vokal yang panjang lambangnya berupa harakat dan huruf, tarnsliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

  Harakat dan Huruf dan Nama Nama

  Huruf Tanda fath}ah} dan alif atauya a> a dan garis di atas

  ا َööö§ú§ي َööö

  i> i dan garis di atas kasrah} dan ya

  ي ِ§ööö

  u> u dan garis di atas d}ammah dan wau

  وُööö

  Contoh: : ma>ta

  َتﺎ َﻣ

  : rama>

  ﻲ َر َﻣ

  : qi>la

  ِ ﻗ ْﻴ َﻞ

  : yamu>tu

  ُت َُﳝ ْﻮ

  D. Ta> marbu>tah Transliterasi ta>’ marbu>t}ah dibagi menjadi dua. Pertama, jika berharakat fath{ah},kasrahatau d}ammahmaka transliterasina adalah (t). Kedua, jika berharakat sukun maka transliterasinya adalah (h). Ketika ta>’ marbu>t}ah berharakat namun berada di pertengahan kalimat maka transliterasinya adalah (h).

  

ꮠꮠ§ Contoh: Raud}ah al-at}fa>l

  لﺎﻔﻃﻻا ﺔﺿور

  Al-Madi>nah al-fad}i>lah

  ﺔﻠﻴﻀ ﻔﻟا ﺔﻨﻳﺪﳌا

  : Al-h}ikmah

  ﺔﻤﻜﳊا

  E. Kata Sandang Kata sandang dalam transliterasi dilambangkan dengan §

  لا (Alif lam ma’rifah) ditulis dengan huruf kecil (al-), kecuali jika terletak di awal, maka ditulis dengan huruf besar (Al), contoh:

  1.§ Hadis riwayat al-Bukha>ri> 2.§ Al-Bukha>ri meriwayatkan... 3.§ : al-syams

  ﺲﻤﺸﻟا ﷲ ) yang didahului partikel seperti huruf jarrdan huruf lainnya,

  F. Lafz} al-Jala>lah ( atau berkedudukan sebagai mud}a>fun iliyh, ditransliterasi dengan tanpa huruf hamzah,

  Contoh; ﺎﺑ = billa>hﷲﺪﺒﻋ =‘Abdulla>h

  G. Tasydid ditambah dengan konsonan ganda Kata-kata atau istilah Arab yang sudah menjadi bagian dari perbendaharaan bahasa Indonesia, atau sudah sering ditulis dalam bahasa

  Indonesia, tidak ditulis lagi menurut cara transliterasi ini.

  ꮠꮠꮠ§

H. Singkatan

  ꮠ §

  Beberapa singkatan yang dibakukan adalah : 1.§ swt. = Sub

  a>nahū wa ta ‘ālā

  2.§ saw. =

  Șallā allāhu ‘alayhi wa sallam

  3.§ a.s. = ‘Alayhi al-sal

  ām

  4.§ H. = Hijriah 5.§ M. = Masehi 6.§ w. = Wafat 7.§ QS …/… = Quran Surah… /no.surah : nama. surah/ayat 8.§ h. = halaman 9.§ Cet. = Cetakan 10.§ t.th. = Tanpa tahun

  ABSTRAK Nama : Dumair NIM : 30300112033 Judul : Negeri Saba’ dalam al-Qur’an

  (Kajian Tah}li@li@ terhadap QS Saba/34: 15-17) Negeri Saba diabadikan dalam al-Qur’an sebagai negeri terbaik dengan gelar baldah t}ayyibah negeri yang makmur dengan segala limpahan nikmat berupa kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memadai, tapi kemudian dihancurkan dengan sehancur-hancurnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana hakikat Negeri Saba’?, apa saja wujud keberhasilan dan kehancuran Negeri Saba’?, serta bagaimana urgensi pengabadian Negeri Saba’?

  Penelitian ini secara keseluruhan adalah penelitian kepustakaan, penulis menggunakan metode pendekatan tafsir tah}li@li@ dan pendekatan sejarah, yaitu berusaha menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai aspek dengan memperhatikan runtutan ayat-ayat al-Qur’an sebagaimana tercantum di dalam mushaf dan memperhatikan sejarah berkenaan dengan objek yang diteliti melalui berbagai literatur yang didapatkan.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Negeri Saba’ diabadikan sebagai baldah t}ayyibah karena meliki infrastruktur yang baik, hasil pertanian yang melimpah dan kemampuan penduduknya dalam berdagang. Selain itu, Negeri Saba juga menjalankan sistem pemerintahan yang baik ( good governance) dibawah kepemimpinan Ratu Balqi@s. Namun setelah Ratu Balqi@s wafat penduduk Saba’ berada pada kesesatan dengan menganggap bahwa segala pencapainnya adalah hasil usaha mereka sendiri tanpa adanya campur tangan Tuhan, dengan demikian hancurlah Negeri Saba’ yang dimulai dari robohnya bendungan Ma’rib yang mengaskibatkan banjir besar dan pada akhirnya terpecah belah keberbagai wilayah untuk dapat bertahan hidup.

  Pengabadian Negeri Saba’ di dalam al-Qur’an diharapkan mampu menghadirkan ibrah sekaligus sebagai peringatan bahwa sejarah bisa saja terulang kembali namun manusia dituntut untuk tidak jatuh pada lubang yang sama, jika menginginkan kehidupan yang lebih baik.

  § § §

§

  Ƨ §

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagian isi dari al-Qur’an adalah kisah, sebab manusia memang makhluk yang suka bercerita dan membangun hidupnya berdasarkan cerita yang

  

  dipercayainya. Melalui kisah, pelajaran dapat diambil dari peristiwa daal ini sejalan dengan firman Allah, dalam QS Yu>suf/12:111.

  ْﺪَﻘَﻟ §َﻖﻳِﺪْﺼَﺗ َْﲔَـﺑ ﺎًﺜﻳِﺪَﺣ ﺎَﻣ§ بﺎَﺒْﻟَْﻷا §ْﻢِﻬِﺼَﺼَﻗ §ْﻦِﻜَﻟَو ىَﺮَـﺘْﻔُـﻳ ٌةَﺮْـﺒِﻋ

  § § § § § § § § § § §ِ § § ِ § § § § §ِ § § § § يِﺬﱠﻟا ﱄوُِﻷ ﰲ َنﺎَﻛ َنﺎَﻛ

  § § §ٍ § § § § §ٍ § § § § §ِ ﱢﻞُﻛ َنﻮُﻨِﻣْﺆُـﻳ ًﺔَْﲪَرَو ﻪْﻳَﺪَﻳ مْﻮَﻘِﻟ ىًﺪُﻫَو

  ءْﻲَﺷ §َﻞﻴِﺼْﻔَـﺗَو

  Terjemahnya: Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang- orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan

  

  Negeri Saba’ adalah salah satu kisah yang diabadikan dalam al-Qur’an sebagai Negeri yang makmur. Ahli tafsir di kalangan tabi’i@n, seperti Qata>dah dan yang lain menggambarkan betapa subur dan makmurnya Negeri Saba’:

  Apabila seorang wanita berjalan di bawah pepohonan dengan memanggul keranjang di atas kepalanya untuk mewadahi buah-buahan yang berjatuhan,

  3 maka keranjang itu penuh tanpa harus susah payah memanjat atau memetiknya.

  §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 1 M.A. Jadul Maula, Qas}as} al-Qur’an, terj. Abdurrahman Assegaf, Cerita-cerita Penuh Inspirasi dari Kitab Suci (Cet. I; Jakarta: Zaman, 2015), h. 9. 2 Kementerian Agama RI, Aljamil; Al-Qur’an Tajwid Warna, Per Kata, Terjemah Inggris (Jakarta: Cipta Bagus Segera, 2012), h. 430. 3 Lihat Abi>al-H{asan ‘Ali> bin Abi> Karam Muh}ammad bin Muh}ammad bin ‘Abdu al-Kari>m bin

‘Abdu al-Wa>h}id al-Syaiba>ni>, Ibn As\i>r, Al-Ka>mil fi> al-Ta>rikh, Jilid I (Cet. I; Beiru>t:Da>r al-Kutub al-

  ‘Ilmiyah, 1987), h. 87. n§ §

  Imam Al-Syauka>ni juga menyebutkan dari Imam Abdurrahman bin Zaid tentang Negeri Saba’: Sungguh merupakan tanda kekuasan Allah pada Kaum Saba’ berupa anugerah yang Allah berikan kepada mereka di tempat kediaman mereka, mereka tidak pernah melihat adanya hewan-hewan yang berbahaya seperti nyamuk, lalat, kutu, kalajengking, ular dan hewan (pengganggu) lainnya. Dan bila ada iringan kafilah yang hendak melintas di perkampungan mereka dengan mengenakan pakaian yang dihinggapi oleh kutu-kutu, maka kutu-kutu itupun mati tatkala

  

  Kemakmuran Negeri Saba’ ditunjang dengan adanya sumber daya alam yang tersedia serta sumber daya manusia yang memadai kedua unsur tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Kaum Saba. Mereka memulai peradaban mereka dengan membangun bendungan besar yang dikenal dengan bendungan Ma’rib di kota

  Bendungan Ma’rib tersebut memancarkan air yang mengairi seluruh perkebunan yang terdapat di Negeri Saba’. Bendungan tersebut dalam menampung curahan air hujan selama satu kali musim hujan mampu untuk memenuhi kebutuhan

  

  Adanya aneka nikmat yang diberikan kepada suatu bangsa mestinya membawa bangsa tersebut kepada ketaatan, namun kenikmatan yang banyak justru kadang membuat terlena dan lupa diri. Hal inilah yang terjadi pada penduduk Negeri Saba’ mereka lalai dalam menjaga fasilitas umum yang menjamin keberlanjutan §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 4 Lihat Abi>al-H{asan ‘Ali> bin Abi> Karam Muh}ammad bin Muh}ammad bin ‘Abdu al-Kari>m bin ‘Abdu al-Wa>h}id al-Syaiba>ni>, Ibn As\i>r, Al-Ka>mil fi> al-Ta>rikh, Jilid I, h. 88. 5 Harun Yahya, jejak bangsa-bangsa terdahulu, www.bangsamusnah.com.pdf(15 April 2016),

h. h. 96 .§

6 M.A. Jadul Maula, Qas}as} al-Qur’an, terj. Abdurrahman Assegaf, Cerita-cerita Penuh Inspirasi dari Kitab Suci, h. 435.

  Ч § kehidupan masyarakat, mereka enggan untuk bersyukur dengan bekerja lebih baik dalam melakukan pengawasan dan pemeliharaan terhadap bendungan yang terbengkalai sehingga akhirnya bendungan tersebut roboh dan mengakibatkan banjir besar.

7 Werner Keller, seorang ahli arkeologi Kristen penulis buku Und die Bible

  Hat Doch Recht (Alkitab Terbukti Benar), setuju bahwa banjir Arim terjadi sebagaimana digambarkan dalam al-Quran dan menulis bahwa keberadaan bendungan semacam itu dan kehancuran seluruh Negeri karena keruntuhannya membuktikan bahwa contoh yang diberikan dalam al-Quran tentang Kaum pemilik

  

kebun-kebun tersebut adalah benar adanya.

  Ketika mengkaji al-Qur’an dengan kelengkapan data sejarah di atas, maka dapat dipahami bahwa ada kesamaan yang sangat mendasar dalam hal ini. Keduanya, temuan arkeologis dan data sejarah membenarkan apa yang dicatat dalam al-Qur’an. Sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut, Kaum ini berhasil membangun sebuah peradaban yang sangat maju. Namun, tidak mampu mempertahankan nilai-nilai ideal yang telah dibangun oleh pemimpin mereka dan tanpa rasa syukur atas nikmat yang diberikan serta menolak keimanan. Akhirnya dihukum dengan banjir yang mengerikan.

  §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 7 Werner Keller, lahir pada pada 13 Agustus, 1909 di wafat pada

  

tanggal 29 Februari 1980 di rbitkan buku Alkitab sebagai Sejarah yang paling terkenal dan

paling sukses didalamnya dikorelasikan antara teks kitab dengan hasil penelitian arkeologi diTimur

Tengah.( https://en.wikipedia.org/wiki/15/4/2016) 8 Harun Yahya, jejak bangsa-bangsa terdahulu, www.bangsamusnah.com.pdf(15 April 2016), h. 98 .

  Ė§ §

  Kisah Negeri Saba’ yang diabadikan dalam al-Qur’an mempunyai relevansi dengan kehidupan masa sekarang dalam hal kemajuan perdaban dunia, dimana negera-Negeri dipenjuru dunia berlomba-lomba memamerkan kekayaan negerinya masing-masing tanpa memperhatikan aspek spiritual sebagai kebutuhan dasar manusia. Kisah tentang Negeri Saba’ tidak menutup kemungkinan terulang kembali jika manusia kembali lalai dan tidak mensyukuri kenikmatan yang diberikan oleh Allah swt.

  Negeri yang makmur juga bisa dimiliki oleh bangsa siapapun, Seandainya penduduk bangsa tersebut senantiasa bertaqwa kepada Allah, tidak melakukan kesyirikan, dan selalu bersyukur atas nikmat dan karuniaNya. Allah berfirman dalam QS al-A’raf/7: 96

  § § § §ِ § §ِ § § §ٍ § § § § § § § § §ﱠ § نَأ ُﻘْﻟا ﺎَﻨْﺤَﺘَﻔَﻟ

  اﻮُﺑﱠﺬَﻛ §ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ اﻮُﻨَﻣآ §ْﻦِﻜَﻟَو ضْرَْﻷاَو ءﺎَﻤﱠﺴﻟا §َﻦِﻣ اْﻮَﻘﱠـﺗاَو ىَﺮ §ْﻮَﻟَو تﺎَﻛَﺮَـﺑ §َﻞْﻫَأ § § §

  اﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَِﲟ§ َنﻮُﺒِﺴْﻜَﻳ §ْﻢُﻫﺎَﻧْﺬَﺧَﺄَﻓ

  Terjemahnya: Jikalau sekiranya penduduk negeri-Negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, akan tetapi mereka mendustakan(ayat-ayat kami)itu, maka kami siksa mereka disebabkan

  

  Dari ayat di atas, dapat dipahami bahwa Allah akan memberi peringatan kepada manusia yang senantiasa menyombongkan diri dengan kelebihan-kelebihan yang dianugrahkan kepada mereka dan bertindak sewenang-wenang maka mereka akan dihancurkan seperti halnya Kaum Saba’. Walaupun pada awalnya dikenal §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 9 Kementerian Agama RI, Aljamil; Al-Qur’an Tajwid Warna, Per Kata, Terjemah Inggris, h.

  163.

  Ĝ§ § sebagai Negeri yang makmur sejahtera dengan berbagai kenikmatan yang melimpah namun itu tidak mampu mengantarkannya menjadi hamba yang bersyukur.

  Kisah-kisah dalam al-Qur’an semestinya memberikan pelajaran bagi semua kalangan, baik sebagai pemimpin maupun sebagai anggota masyarakat. Karena pemimpin yang adil dan masyarakat yang ideal berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan dan kemakmuran suatu bangsa. kisah tersebut diharapkan mampu membawa inspirasi bagi manusia sebagai anggota masyarakat, khususnya Indonesia yang kini sedang berusaha menciptakan model kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi obyektif di masyarakat.

  Al-Qur’an telah memberikan peringatan bahwa ajal tidak hanya dimiliki oleh seorang individu tetapi juga kelompok masyarakat. Likulli ummatin ajalun (setiap ummat atau rezim mempunyai ajal). Panjang atau pendeknya sebuah rezim menurut al-Qur’an ditentukan seberapa jauh seorang pemimpin berpegang teguh kepada nilai- nilai ideal kemanusiaan dan kemasyarakatan, seperti yang dibawa oleh para Nabi

  

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah disusun berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan di atas. Maka dari itu pada skripsi ini penulis akan menkaji secara utuh kisah Negeri Saba’, baik dari segi kemakmurannya maupun kehancurannya berdasarkan pada QS Saba’/34: 15-17.

  §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 10 M.A. Jadul Maula, Qas}as} al-Qur’an, terj. Abdurrahman Assegaf, Cerita-cerita Penuh Inspirasi dari Kitab Suci, h. 10.

  Ģ§ §

  Untuk terarah pembahasan skripsi ini, maka masalah pokok tersebut di atas terbagi dalam bentuk sub-sub masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana Negeri Saba’ menurut QS Saba’/34: 15-17?

  2. Apa keberhasilan dan kehancuran Negeri Saba’ menurut QS Saba’/34: 15-17?

  3. Bagaimana implikasi pengabadian Negeri Saba’ menurut QS Saba’/34: 15- 17?

C. Defenisi Operasional

  Judul skripsi ini adalah “Negeri Saba’ dalam al-Qur’an (Suatu Kajian Tafsir Tah}li@li@ Terhadap QS. Saba’/34: 15-17>)”. Sebagai langkah awal untuk membahas isi skripsi ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka penulis memberikan uraian dari judul penelitian ini, sebagai berikut:

  a) Negeri Saba’ dalam al-Qur’an Negeri yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Negeri Saba’ yang diabadikan dalam QS Saba’/34: 15-17, sebagai Negeri yang makmur. Meskipun terfokus pada satu Surah saja, namun penulis tetap memperhatikan ayat-ayat yang terkait dengan Negeri Saba’ yang terdapat pada QS al-Naml/27: 22 untuk mengetahui pola hubungan antar ayat sehingga bisa menghasilkan pengetahuan yang utuh tentang kisah Negeri Saba’.

  b) Tafsir tah}li@li@ Tafsir tah{li@li@ adalah suatu metode tafsir yang penafsirnya berusaha menjelaskan kandungan ayat-ayat al-Qur’an dari berbagai aspek dengan memperhatikan runtutan ayat-ayat al-Qur’an sebagaimana tercantum di dalam

  11 mushaf.

  §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 11 M. Quraish Shihab, Membumikan al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Masyarakat (Cet. XXII: Bandung: Mizan, 1421 H/ 2001 M), h. 86.

  Ĩ§ §

  Tah}li@li@ juga dapat diartikan membuka sesuatu atau tidak menyimpang

  

  

  sesuatu da mengurai, dan

  

  Berdasarkan uraian di atas sehubungan dengan judul “Negeri Saba’ dalam al- Qur’an”, penulis mengkaji tentang kisah Kaum Saba’ sebagai sebuah Negeri yang berhasil membangun sebuah peradaban yang maju pada masanya, sehingga diabadikan dalam al-Qur’an sebagai Negeri yang makmur, tapi kemudian dihancurkan oleh Allah karena kekufurannya.

D. Kajian Pustaka

  Setelah melakukan penelusuran terhadap berbagai literatur dan karya ilmiah, khususnya menyangkut hasil penelitian yang terkait dengan rencana penelitian di atas, terdapat beberapa peneliti atau penulis telah memberikan pengertian atau penjelasan tentang Negeri Saba’ meskipun dari sudut pandang ilmu umum.

  Fahmi Basya , misalnya, telah menulis Indonesia Negeri Saba’. Buku ini menguraikan tentang bukti-bukti keberadaan Negeri Saba’ di Indonesia melalui pendekatan ilmu matematika yang dirumuskan berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an yang menceritakan tentang Negeri Saba’. Meskipun menggunakan ayat-ayat al- Qur’an dalam menjelaskan tentang keberadaan Negeri Saba’ tetap saja tidak dapat dikategorikan sebagai pendekatan ilmu tafsir, karena dalam penulisannya tidak menggunakan kaidah-kaidah tafsir yang telah disepakati oleh para ulama. Akan §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 12 13 Ahmad bin Fa>ris bin Zakariya>, Mu’jam Maqa>yi>s al-Lu>gah, Juz 2, h. 20. 14 Ibnu Manz}u>r, Lisa>n al-‘Arab ( Cet. III; Beirut: Da>r S}a>dir, 1414), h. 163.

  M. Quraish Shihab, dkk. Sejarah dan ‘Ulumu al-Qur’an (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2008), h. 172.

  Į§ § tetapi menggunakan rumus matematika yang terkesan dipaksakan, apabila dikatakan sebagai tafsiran dari sebuah ayat.

  Mah}mu>d Zahra>n dalam bukunya yang berjudul Qas}as} min al-Qur’a>n menjelaskan berbagai macam kisah yang disebutkan di dalam al-Qur’an termasuk kisah Kaum Saba’ . Pembahasan tentang Kaum Saba’ hanya merupakan sub bahasan yang ringkas dan merupakan gambaran umumnya tanpa adanya penjelasan tafsir.

  Buku yang berjudul Atlantis: the Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization yang ditulis oleh seorang profesor fisika nuklir asal Brazil, Arysio Nunes dos Santos. Buku ini membahas tentang ditemukannya atlantik yang perna hilang menurut Plato, di dalamnya membahas mengenai ditemukannya wilayah yang diduga sebagai tempat berdirinya suatu Negeri dengan peradaban yang tinggi di masa lampau. Hal ini kemudian diasumsikan bahwa Negeri tersebut adalah Negeri Saba’ yang wilayahnya adalah Indonesia berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan dari sudut pandang penulis buku ini.

  Skripsi berjudul Peran Politik Ratu Balqi>s dalam al-Qur’an oleh§Mujahidatul

15 Khaerat pada tahun 2015. Dalam skripsi ini menyinggung tentang pandangan

  kepemimpian Ratu Balqi>s yang berhasil mengantarkan umatnya pada peradaban yang maju yaitu Negeri Saba’. Pada penelitian skripsi ini hanya difokuskan pada pembahasan tentang peran politik perempuan yang signifikansi pembahasannya berdasar pada ayat-ayat al-Qur’an berangkat dari kisah Ratu Balqi>s yang dikaitkan dengan keadaan perpolitikan era modern saat ini. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 15 Mahasiswa Tafsir Hadis angkatan 2011 Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik Uin Alauddin Makassar.

  Ĵ§ §

16 Nurmiati juga menulis skripsi al-Bila>d dalam al-Qur’an dengan analisis

  tematik pada tahun 2002. Pada skripsi ini membahas tentang term-term al-bila>d yang diartikan sebagai negeri. Pembahasan tentang Negeri Saba’ dijumpai pada saat sampai pada pembahasan tentang Negeri yang ideal yang diabadikan dalam al- Qur’an sebagai baldah t}ayyibah wa Rabb G}afu>r, QS Saba’/34:15.

  Pembahasan tentang Negeri Saba’ juga terdapat pada buku-buku kisah 25 Nabi. Hal ini dapat dijumpai saat sampai pada pembahasan Nabi Sulaiman yang menceritakan tentang pertemuan antara Ratu Balqi>s dan Nabi Sulaiman.

  Pembahasan ini berawal dari ditemukannya sebuah kerajaan mewah oleh burung hud-hud sehingga kemudian menyebabkan burung tersebut terlambat mengikuti pertemuan yang diadakan Nabi Sulaiman.

  Dengan demikian, dari sejumlah kepustakaan di atas ada banyak tulisan yang terkait dengan Negeri Saba’ tapi hampir semuanya membahas tentang kontroversi keberadaan Negeri Saba’ yang dibahas melalui berbagai pendekatan ilmu umum seperti matematika, arkeologi, geografi dan sebagainya. Meskipun ada beberpa yang membahas dengan menggunakan ayat-ayat al-Qur’an akan tetapi pembahasannya masih bersifat parsial.

  Untuk itu penelitian yang penulis uraikan dalam skripsi ini lebih cenderung kepada kajian tah}li@li@ dengan pendekatan sejarah untuk menganalisis keberhasilan Negeri Saba’ dalam membangun sebuah peradaban sehingga menjadi Negeri yang makmur yang kemudian diabadikan dalam al-Qur’an sebagai baldah t}ayyibah wa §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 16 Mahasiswa Tafsir Hadis angkatan 1998 Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik Uin Alauddin Makassar.

  ĆĀ§ §

  Rabb G}afu>r, akan tetapi kemudian dihancurkan kembali oleh Allah swt. karena kekufurannya.

E. Metode Penelitian

  Untuk menganalisis obyek penelitian tersebut, yang bersentuhan langsung

  

  dengan tafsir, maka diperlukan sebuah metodologi pene Penulis mengemukakan metodologi yang digunakan dalam tahap-tahap penelitian ini yang meliputi: jenis penelitian, metode pendekatan, metode pengumpulan data, metode pengolahan dan analisis data.

  1. Jenis Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah penelitian kepustakaan, bahan yang digunakan bersumber dari kepustakaan atau bahan tertulis baik dalam bentuk buku, artikel, jurnal dan dokumen lainnya yang relevan dengan pokok dan sub permasalahan dalam penelitian ini.

  2. Metode Pendekatan Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan tafsir dan pendekatan sejarah. Untuk lebih terarahnya pembahasan ini penulis memakai beberapa teknik interpretasi, yaitu: Pertama teknik interpretasi tekstual meliputi ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan dengan Negeri Saba’. Secara sederhana teknik ini dapat diasosiasikan dengan tafsir bi al-ma’s\u>r. Data yang dihadapi di tafsirkan dengan teks-teks al-Qur’an atau hadis. Kedua teknik interpretasi §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 17 Metodologi penelitian tafsir adalah pengetahuan mengenai cara yang ditempuh mufassir

  

dalam menelaah, membahas, dan merefleksikan kandungan al-Qur’an secara apresiatif berdasarkan

kerangka konseptual tertentu sehingga menghasilkan suatu karya tafsir yang refresentatif. Lihat Abd.

Muin Salim, Mardan, dan Achmad Abu Bakar, Metodologi Penelitian Tafsi>r Maud}u>’i> (Makassar:

Pustaka al-Zikra, 1433 H/ 2011 M), h. 7.

  ĆƧ § linguistik, yaitu penafsiran al-Qur’an dengan menggunakan pengertian-pengertian dan kaedah-kaedah bahasa yang berkaitan dengan lafal ayat yang dikaji, karena dalam suatu ayat seringkali terdapat aspek-aspek balag}ah yang memerlukan analisa tersendiri untuk mengartikannya. Ketiga teknik interpretasi sistematis yaitu memperhatikan ayat-ayat al-Qur’an yang saling berhubungan secara sistematis sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Keempat teknik interpretasi sosio- historis yaitu menafsirkan al-Qur’an dengan pendekatan sejarah berkenaan dengan

  

3. Metode pengumpulan dataö

  Untuk mengumpulkan data, penulis menelaah berbagai literatur yang terkait dengan pembahasan yang akan dikaji, baik literatur berbahasa Indonesia maupun berbahasa asing dengan mencari referensi yang sesuai dengan tema yang diangkat dan ayat yang menjadi kajian fokus dalam tulisan ini. Mengingat penelitian ini terkait dengan penelitian tafsir maka kepustakaan primer dalam penelitian ini adalah kitab suci al-Qur’an dan kitab-kitab tafsir, sedangkan yang menjadi kepustakaan sekunder adalah buku-buku keislaman dan buku-buku sejarah yang membahas tentang tema penelitian.

  Peneliti melakukan teknik penelusuran yakni mencari tahu pengertian dari kata Saba’ pada Mu’jam Maqayis al-Lugah, Ensklopedi al-Quran kemudian menelusuri pembahasan tentang Negeri Saba’ secara luas pada buku-buku umum seperti buku Indonesia Negeri Saba, Kisah-kisah 25 Nabi dan Rasul dan karya ilmiah yang terkait dengan pembahasan tersebut. §§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§§ 18 M. Alfatih Suryadilaga, dkk, Metodologi Ilmu Tafsir (Cet. II; Yogyakarta: TERAS, 2005), h. 84-86.

  Ćn§ §

  Adapun beberapa kitab tafsir yang menjadi rujukan dasar terhadap QS Saba’/34: 15-17, di antaranya Tafsir Ibnu Kas\i@r karya Ibnu Kas\i@r, Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab, Tafsir al-Mana>r karya Muhammad Rasyid Rida, Tafsir al- Maragi karya Ah}mad bin Must}afa al-Mara>g}i@, Tafsi@r al-Jawa>hir dan tafsi>r al-T}abari@. Sedangkan buku-buku yang dijadikan sebagai data pelengkap terkait kisah Negeri Saba’, di antaranya Indonesia Negeri Saba’ karya Fahmi Basya, At}las Ta>ri>kh al- Anbiya>’ wa ar-Rusul karya Sami bin Abdullah Al-Maghluts diterjemahkan oleh Qasim S}a>leh dengan judul buku Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, Qas}as} al-Qur’an karya M.A. Jadul Maula, diterjemahkan oleh Abdurrahman Assegaf dengan judul buku Cerita-cerita Penuh Inspirasi dari Kitab Suci, The Perished Nations karya Adnan Taruk yang dialih bahasakan oleh penerbit Dzikra kedalam bahasa Indonesia Jejak Bangsa-bangsa Terdahulu karya Harun Yahya dan sebagainya.

4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

  Dalam penelitian ini, langkah yang ditempuh dalam pengolahan data tersebut menggunakan langkah metode tah}li@li@, yaitu: a. Menyebutkan sejumlah ayat yang dibahas dengan memperhatikan urutan-urutan ayat dalam mushaf.

  b. Menjelaskan arti kosa kata (mufrada>t) yang terdapat dalam ayat yang dibahas

  c. Memberikan garis besar maksud beberapa ayat sehingga pembaca memperoleh gambaran umum maksud dari ayat tersebut.