BAB 1 PENDAHULUAN - DOCRPIJM 56328fafed BAB I01 BAB 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.

  Kabupaten Wonosobo mempunyai luas wilayah 98.468 Hektar (984,68 km2 atau 3,03 % luas Jawa Tengah. Tanah sawah mencakup 18.696,68 ha (18,99%), tanah kering seluas 55.140,80 ha (55,99%), hutan negara 18.909,72 ha (19.20%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80%) dan lain-lain seluas 2.968,07 ha ( 3,01%). Dengan laju pertumbuhan penduduk lima tahun terakhir sebesar 0,6% per tahun dan perkembangan aktivitas sosial ekonomi masyarakat, Kabupaten Wonosobo perlu mempersiapkan penyediaan infrastruktur wilayah dengan lebih baik. Penyediaan infrastruktur wilayah selain sebagai fungsi pelayanan publik, juga berfungsi untuk mendorong perkembangan sumberdaya baik sumberdaya alam, manusia, maupun buatan, yang dimiliki oleh Kabupaten Wonosobo secara lebih optimal. Pendayagunaan sumberdaya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan.

  Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara terpadu. Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Wonosobo mengambil inisiatif untuk dapat mulai menyiapkan perencanaan program yang dimaksud, khususnya bidang PU/Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan program infrastruktur yang lebih luas. Dengan adanya Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya diharapkan Kabupaten Wonosobo dapat menggerakkan semua sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penanggulangan kemiskinan serta mewujudkan lingkungan yang layak huni (livable).

  Rencana Program Investasi Bidang PU/Cipta Karya yang akan disusun Kabupaten Wonosobo harus mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunannya. Di samping itu, RPIJM perlu memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial dan lingkungannya.

  Berkenaan dengan hal tersebut, maka diperlukan kegiatan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Wonosobo yang diharapkan dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan pembangunan Kabupaten Wonosobo, secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi individualnya. Tujuan utama program ini adalah mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata.

1.2 Landasan Hukum

  Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Wonosobo adalah : 1.

  Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

  2. Undang – ungan Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang 3.

  Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

  5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendahaaran Negara.

  6. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air 7.

  Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sstem Perencanaan Pembangunan Nasional.

  8. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan 9.

  Undang0undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 10.

  Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung 11. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan 12. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan permukiman 13. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perengkat Daerah

  15. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) 16. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

  17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1997 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) 18. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 1 Tahun 2010 tentang RPJPD

  Kabupaten Wonosobo tahun 2010 -2015 19. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 1 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Wonosobo tahun 2010 -2015.

  20. Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 2 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten tahun 2011 -2031

1.3 Tujuan dan Pentingnya RPJM

1.3.1 Tujuan

  Tujuan kegiatan ini adalah menyusun Rencana Program Investasi Jangka Menengah Pemerintah Kabupaten Wonosobo yang diwujudkan dalam bentuk buku dokumen perencanaan untuk mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan yang berkeadilan, berbudaya, produktif dan berkelanjutan, menciptakan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik yang selaras dengan tujuan pembangunan Nasional.

  Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah : a. Menyiapkan program pembangunan yang menunjang kemandirian kota, layak untuk didiami dan mampu mendanai pembangunan daerahnya sendiri; b.

  Menyusun program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan sarana dan prasarana perkotaan yang memadai; c.

  Menterjemahkan atau operasionalisasi dari dokumen legal seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Renstra Dinas dalam kerangka tata ruang yang berlaku; d. Menyusun program investasi infrastruktur perkotaan yang akan didanai dengan skema pendanaan melalui pinjaman, hibah/grant dan dana pendamping (equity); e.

  Menyusun program reformasi dasar perkotaan yaitu partisipasi dan transparansi, pengelolaan keuangan daerah dan reformasi pengadaan barang dan jasa yang mendukung program utama; f. Menyusun program reformasi yang mendorong peningkatan pelayanan publik yang lebih baik melalui peningkatan kapasitas pengelolaan pemerintahan.

1.3.2 Pentingnya RPIJM

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah atau disingkat RPIJM adalah rencana penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana (infrastruktur) kabupaten yang disusun sebagai Considated Feasibility Study (CFS) dengan keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untuk mendukung perwujudan wilayah dan kota.

  RPIJM Bidang PU/Cipta Karya merupakan dokumen teknis bidang PU/CK sebagai Considated Feasibilty Study (CFS) yang berisi rencana penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PU/CK dengan pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.

  Pentingnya Penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 -2017 adalah :  Kurang optimalnya perencanaan pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya dengan pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.

   Belum mantapnya penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PU/CK baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan peran serta masyarakat dan swasta.

   Pelayanan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya masih kurang baik kualitas dan kuantitasnya.

1.4 Mekanisme dan Framework Penyusunan RPIJM

  Pada hakekatnya mekanisme dan framework RPIJM Kabupaten Wonosobo Tahun 2013 - 2017 meliputi: a.

  Tingkat Perumusan Rencana, meliputi: 1)

  Identifikasi wilayah studi, yaitu gambaran wilayah studi serta potensi dan permasalahan yang ada di Kabupaten Wonosobo. 2)

  Penyusunan skenario pembangunan infrastruktur dan Skenario pembangunan infrastruktur, yaitu alternatif/gambaran dari pelaksanaan strategi pembangunan dengan melihat kondisi awal dan pencapaian serta kondisi akhir pelaksanaan. b.

  Tingkat Perumusan Program, meliputi: 1)

  Identifikasi kebutuhan prasarana, yaitu mengidentifikasi kebutuhan prasarana dan sarana yang ada di Kabupaten Wonosobo. 2)

  Analisis potensi dan permasalahan keuangan, analisis potensi dan permasalahan infrastruktur serta analisis potensi dan permasalahan kelembagaan, yaitu analisis potensi dan permasalahan keuangan, infrastruktur serta kelembagaan yang ada di Kabupaten Wonosobo. Pendekatan berfikir dalam melakukan analisis potensi dan permasalahan yaitu antara kondisi yang diinginkan dan kondisi yang sudah ada dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan perkotaan, yang dapat disederhanakan dalam bentuk input-proses-output. Proses tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis potensi internal yang diadopsi dari SWOT (Strenght –Weakness–Opportunity–Threat). 3)

  Penyusunan Rencana Tindakan Peningkatan Pendapatan Daerah (RTPPD), Penyusunan Rencana Program Investasi Prasarana, Penyusunan Rencana Tindakan Pengembangan Kelembagaan Daerah (RTPKD), yaitu penyusunan rencana baik rencana peningkatan pendapatan, rencana program investasi prasarana dan tindakan pengembangan kelembagaan daerah, yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan/ sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan skenario pembangunan infrastruktur kabupaten/ kota. 4)

  Skenario pembangunan infrastruktur kabupaten/ kota, yaitu skenario program pembangunan infrastruktur Kabupaten Wonosobo. Alternatif/ gambaran dari pelaksanaan strategi pembangunan dengan melihat kondisi awal dan pencapaian serta kondisi akhir pelaksanaan dalam mewujudkan tujuan/ sasaran yang akan dicapai.

  c.

  Tingkat Perumusan Proyek, meliputi: 1)

  Penilaian kelayakan program investasi 2)

  Penyusunan proyek tahunan