HIJAB DAN IDENTITAS DIRI (Studi Kualitatif Pada Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

  BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pakaian pada umumnya terbuat bahan tekstil dan serat yang digunakan sebagai penutup tubuh. Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh atau tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya. Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai simbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.

  Perkembangan dan jenis-jenis pakaian tergantung pada adat-istiadat, kebiasaan, dan budaya yang memiliki ciri khas masing-masing. Pakaian juga meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti hiking dan memasak, dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan.

  Pakaian juga memberikan penghalang higienis, menjaga toksin dari badan dan membatasi penularan kuman.

  Pakaian melindungi bagian tubuh yang tidak terlihat. Pakaian berfungsi sebagai perlindungan dari unsur-unsur yang merusak, termasuk hujan, salju dan angin atau kondisi cuaca lainnya, serta dari sengatan sinar matahari. Pakaian juga mengurangi tingkat risiko selama kegiatan, seperti bekerja atau olahraga. Pakaian kadang-kadang dipakai sebagai perlindungan dari bahaya lingkungan tertentu, seperti serangga, bahan kimia berbahaya, senjata, dan kontak dengan zat abrasif.

  Selain berfungsi melindungi tubuh pakaian juga berkaitan dengan budaya dan perkembangan masyarakat (Shihab, 2004:37) begitu pun dengan hijab. Hijab dalam bahasa Arab yang berarti penghalang. Pada beberapa

  

negara seperti Arab serta negara-negara Barat, kata "hijab" lebih sering

merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam

  keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Bagi perempuan muslim, pakaian (hijab) adalah penutup aurat, bukan sekedar perhiasan saja. (Peyemp, 2013:83)

  Seiring dengan perkembangan zaman wanita berhijab semakin banyak dan tren gaya berkerudung pun semakin berkembang. Model hijab sebagai busana muslimah, selain mengikuti perkembangan zaman dipengaruhi juga ide kreatif perancang busana dalam menciptakan bentuk- bentuk baru di dunia busana muslimah. Kondisi ini tentu dipengaruhi unsure budaya lokal yaitu unsur tradisonal dan budaya global yaitu gaya busana dunia dari Negara- negara selain Indonesia. Perkembangan busana muslimah yang dipengaruhi berbagai unsur budaya masyarakat lambat laun memunculkan bentuk- bentuk baru sebagai gaya berbusana muslimah (berhijab) masa kini.

  Di Indonesia sendiri perkembangan hijab sedang pada puncaknya. Banyak desainer yang memfokuskan diri pada fashion hijab, banyak wanita muslim berhijab yang berlomba mengkreasikan hijab sehingga mereka tetap tampil trendi dengan memakai hijab. Di berbagai kota terdapat komunitas hijabers yang mana komunitas tersebut menampilkan berbagai macam style dan kreasi yang bisa di aplikasikan oleh para remaja yang ingin mengetahui model hijab. Karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia disebut-sebut sebagai calon pusat fashion hijab di seluruh dunia. Tapi, perkembangan hijab di Indonesia bukan tanpa perjuangan. Meski hijab sudah menjadi ciri khas wanita muslim Nusantara, wanita muslim Indonesia pernah merasakan diskriminasi bahkan larangan mengenakan hijab.

  Menurut Malcolm Barnard (1996:11), busana muslimah menjadi trendi dan memakai hijab mulai mencapai prestise tertentu, ini dikarenakan busana muslimah atau hijab mampu mengkomunikasikan hasrat menjadi orang modern yang saleh dan sekaligus menjadi muslim yang modern. Menurut Suzanne April Brenner (1998:04) perempuan berhijab adalah sebagai suatu tanda globalisasi, suatu lambang identifikasi orang islam di Indonesia dengan umat Islam di negara – negara lain di dunia modern ini. Oleh karena itu hijab saat ini sudah menjadi bagian dari kultur masyarakat. Berkembangnya cara pemakaian hijab dan pakaian muslimah saat ini mulai mengikuti mode fasion yang berlaku, masyarakat menolak tradisi lokal.

  Islam mengenal perintah untuk berhijab sebagai penutup aurat yang menuntut wanita muslimah untuk menyembunyikan bagian-bagian tubuh yang diperintahkan termasuk rambut sesuai firman Allah SWT dalam surat An – Nur : 31

  

“ Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan

pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan

perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah

  

perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah

suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka,

atau saudara-saudara laki-laki mereka …..”

  Hijab yang baik adalah hijab yang sesuai dengan tuntunan Islam, bukan sesuai dengan mode atau trend yang berlaku di masyarakat. Syarat- syarat cara memakai jilbab yang baik adalah menutupi aurat, jilbab lebar dan menutup dada, jilbab longgar tidak menampakkan bentuk tubuh, tidak tembus pandang, tidak memakai riasan/make up tebal.

  Hijab merupakan identitas keagamaan yang dimulai dari keyakinan hati, tutur dan tingkah laku. Namun saat ini hijab sudah melenceng dari fungsi utamanya. Hijab yang semestinya untuk menutup aurat mereka jadikan hanya untuk membalut aurat, menggunakan hijab dengan ketentuan yang mereka buat sendiri tanpa memperhatikan tuntunan syariat, dengan alasan biar modis, cantik dan tidak ketinggalan zaman. Menggunakan hijab hanya pada waktu tertentu seperti kuliah saja dll, tetapi di luar kuliah tidak menggunakan hijabnya. Hal seperti itu sama saja melecehkan agama.

  Hijab yang seharusnya berfungsi sebagai pakaian pelindung dari tatapan lelaki kini berubah menjadi sarana untuk menampilkan pesona dan keindahan wanita. Hal itu dimanfaatkan oleh beberapa oknum dengan melesetkan hijab menjadi jilboob karena ketatnya pakaian wanita tersebut sehingga mengundang syahwat. (Li Partic: v)

  Maraknya remaja untuk berhijrah dari kebiasaan mengenakan pakaian terbuka menjadi tertutup juga diikuti oleh perkembangan mode dengan kreasi menyimpang dari ajaran agama. Hijab yang seharusnya menutupi seluruh tubuh, saat ini banyak para pengguna hijab yang mengenakan hijab dengan melihatkan dada, melihatkan leher, dan melihatkan lengkukan tubuh, tetapi hal tersebut banyak yang menggemarinya. (Li Partic: v)

  Fenomena hijab saat ini yang menyebar dikalangan remaja dengan begitu cepat. Fenomena ini ramai terlihat hijab modis atau hijab gaul yang tidak sesuai dengan syariah islam yang meracuni remaja muslimah. Biasanya pada masa remaja akhir seorang individu, masa remaja merupakan masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya fikir menjadi matang.

  Pemikiran moral remaja berkembang sebagai pendirian pribadi yang tidak tergantung lagi pada orang tua. Pada usia 17 atau 18 tahun sampai dengan 22 tahun, yang rata-rata memasuki sekolah menengah tingkat atas, terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan prilaku dan gaya berpakain.

  (Mappiare, 1982:12) Perkembangan gaya berhijab yang dipopulerkan oleh selebritis- selebritis Indonesia mulai meracuni gaya berhijab remaja muslim saat ini. Hal tersebut dapat terlihat dengan banyaknya variasi-variasi hijab yang digunakan masyarakat. Gaya berhijab remaja muslim saat ini menjadi lebih modern dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perubahan-perubahan gaya berhijab remaja muslim ini tentu memiliki latar belakang tertentu yang mempengaruhinya. Dalam melakukan suatu tindakan ataupun perbuatan pasti didasarkan oleh motif – motif tertentu. Motif itu sendiri tidak dapat dipisahkan daripada kebutuhan (need). Seseorang atau organisme yang berbuat sesuatu, sedikit banyak ada kebutuhan di dalam dirinya atau ada sesuatu yang hendak dicapainya. (Bruno, 1989 : 188).

  Jilbab adalah busana muslim terusan panjang yang menutupi seluruh badan kecuali tangan, kaki dan wajah yang biasa dikenakan oleh para wanita muslim. Secara terminologi, dalam kamus yang dianggap standar dalam Bahasa Arab, akan kita dapati pengertian jilbab seperti berikut :

  1. Al Mu'jamal-Wasit : "Jilbab berarti pakaian yang dalam (gamis) atau selendang (khimar), atau pakaian untuk melapisi segenap pakaian wanita bagian luar untukmenutupi semua tubuh seperti halnya mantel."

  2. Mukhtar Shihah : "Jilbab berasal dari kata Jalbu, artinya menarik atau menghimpun, sedangkan jilbab berarti pakaian lebar seperti mantel”.

  Dari pengertian tersebut, secara spesifik masih banyak ulama yang berbeda pendapat tentang pengertian jilbab. Sebagian pendapat mengatakan jilbab itu mirip Rida’ (sorban), sebagian lagi mendefinisikannya dengan kerudung yang lebih besar dari Khimar. Khimar adalah istilah umum untuk pakaian penutup kepala dan leher. Sebagian lagi mengartikannya dengan Qina yaitu penutup muka atau kerudung lebar.

  Menurut Al-Biqa’I sebagaimana yang dikutip oleh Quraish Shihab, menyebut beberapa pendapat antara lain. Baju longgar atau kerudung penutup kepala perempuan atau pakaian yang menutupi baju dan kerudung yang dipakainya atau semua pakaian yang menutupi perempuan.

  Jelaslah bahwa seorang Muslimah wajib untuk menutupi seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak tangan. Artinya, selain wajah dan telapak tangan tidak boleh terlihat oleh laki-laki yang bukan mahram-nya. Sementara itu, mengenai jilbab, Allah SWT berfirman dalam ayat yang lain (yang sering diartikan) : “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-

  

anak perempuanmu, dan istri-istri orang Mukmin: Hendaklah mereka

mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.....” (QS al-Ahzab [33]: 59).

  Identitas diri sebagai perasaan subjektif tentang diri yang konsisten dan berkembang dari waktu ke waktu. Dalam berbagai tempat dan berbagai situasi sosial, seseorang masih memiliki perasaan menjadi orang yang sama. Sehingga, orang lain yang menyadari kontinuitas karakter individu tersebut dapat merespon dengan tepat. Sehingga, identitas bagi individu dan orang lain mampu memastikan perasaan subjektif tersebut (Kroger, 1997).

  Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur bukan Universitas yang berbasis Islam tetapi mayoritas mahasiswa beragama Islam tetapi tidak mewajibkan mahasiswinya untuk menggunakan hijab. Jumlah mahasiswi aktif Ilmu Komunikasi pada tahun 2013 hingga 2016 dari total keseluruhan 170 mahasiswi hampir sebagian mahasiswi pertama kali berkuliah tidak menggunakan hijab tetapi bulan hingga tahunan berkuliah sebagian mahasiswi beralih menggunakan hijab bahkan setiap tahunnya mengalami peningkatan, dari hasil pengamatan peneliti mahasiswi banyak senior bahkan junior yang beralih menggunakan hijab dari hijab jilboob atau agama Islam dan ada pula mahasiswi yang sudah menggunakan jilbab panjang yang sesuai dengan ajaran agama Islam, pakaian mahasiswi yang menggunakan jilbab panjang atau jilbab syar’i menutupi dada dan tidak memperlihatkan lekuk tubuh. maka judul penelitian ini, yaitu: HIJ AB DAN IDENTITAS DIRI Studi

  Kualitatif Pada Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

  1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan rumusan masalah antara lain sebagai berikut: Bagaimana Jilbab Membentuk Identitas Diri Mahasiswi Ilmu

  Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur ?

  1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Jilbab dan Identitas Diri dikalangan mahasiswi Ilmu Komunikasi

  Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur mempengaruhi dan membentuk identitas diri mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim dalam menggunakan jilbab di lingkungan Universitas maupun di luar lingkungan Universitas.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

  Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menguji pengembangan keilmuan yang berhubungan dengan masalah penelitian tentang Jilbab dan Identitas Diri Studi Empiris “Mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur”.

  Kegunaan Praktis 1.

  Kegunaan Peneliti Kegunaan penelitian ini untuk peneliti adalah Peneliti memberikan wawasan baru bagi peneliti tentang fenomena makna Jilbab yang sesungguhnya sehingga dapat mempengaruhi dan membentuk Identitas Diri Mahasiswi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur.

  2. Kegunaan Bagi Universitas Peneliti ini berguna bagi mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur seacara umum, program Ilmu Komunikasi secara khusus sebagai sumber tambahan dalam memperoleh informasi bagi peneliti yang akan melaksanakan peneliti pada kajian yang sama.

  3. Kegunaan Untuk Masyarakat Kegunaan penelitian ini bagi masyarakat umum adalah untuk mengetahui tentang fenomena Jilbab yang dapat mempengaruhi dan membentuk Identitas Diri dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESIONALISME DOSEN AKUNTANSI (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

6 19 19

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi Kasus : Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

0 0 25

VARIABEL - VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI KARTU XL (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

0 1 23

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, HARGA, DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMBELI HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fisip Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur)

0 0 18

STRATEGI PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS (Studi Pada Inkubator Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 16

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ), KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ), DAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 27

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI MENGENAI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBEDAKAN PEMILIHAN KARIR SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (Studi Pada Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 15

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI TEH GOPEK POJOK FISIP (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 19

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI (Studi kasus pada mahasiswa akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT (Studi pada Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur)

0 0 23