ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA TBK -
ANALISIS PENERAPAN CORPORA TE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA
TBK
Nana : NOVACARBELLA
NIM
: 22 2010 253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2015
I
ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. BANK
CENTRAL ASIA TBK
SKRIPSI
Uatak McBCflBki Salah Sata Periyarataa
Mempcroieh Gelar Sai^jaaa Ekoaomi
OLEH:
Naou : NOVACARBELLA
NIM
:22 2010 253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2015
U
FERNY AT AAN BEBAS FLAG I AT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Nova Carbella
NIM
: 22 2010 253
Jurusan
: Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini telah dituHs sendiri dengan sungguh-sungguh dan
tidak ada bagian yang merupakan pcnjiplakan karya orang lain. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya sanggup
menerima sanksi apapun sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Palembang Desember 2014
Penulis
METERAl
TEMPEL
4A2B5ACF575427
EHfM
Hill
flPlAH
6111
Nova Carbella
III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mnhammadiyah
Palembang
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
:Aulisis Peoerapan CorporaU Social Responsibiiity
(CSR) Terhadap Laba Pemsahaan Pada PT. Bank
Central Asia Tbk
Nama
Nim
Fakultas
Program Stndi
Mata Kuliah Pokok
: Nova Carbella
:22 2010 253
: Ekonomi dan Btsnis
: Aknntansi
: Sistem Pengendalian Manajemen
DHerlma dan Disahkna,
Pada Unggal, ^ Sep^e''^'?^'^ 3^'^"
Pembimbing
(Nina Sabrina. S.E.. M.Si)
NIDN/NBM: 0216056801/851119
Mengetahui
rogram Stndi Akuntansi
#zq^i,s^A^^^t^^)
NIDN/NBM: 0228115802/1021961
iv
Motto
'^aOmt keremCaftan hati add ketinggian BudL
DaCam temiskinan karta add teiiayaanjiwa
Valdm fcesempitan kidvp add luftuasaan iBnu'
"Tiddt
add ketayaan yang mekBiki akaC
Dan addk add kemeOxratan yang me&Bfki keBodoBan"
TenuRs
XupersemBakkan kepadd:
• tlntuk .Ayak JXsddni (Jikn) ddn iBu
'Rosnani yang tercinta
^ Saaddra sauddraku
• Dan ACmamater yang kuBanggakan
PRAKATA
f ^ i ^ W ^
Assalamu'alaikum Wr, Wb
Segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT, berkat rahmadNYA
penulisan skripsi dengan judul "Analisis penerapan CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap laba perusahaan pada PT. Bank Central Asia Tbk" ini
dapat diselesaikan sebagaimana waktu yang dijadwalkan.
Sekian
banyak
industri
yang
melaksanakan
Corporate
Social
Responsibility, industri perbankan adalah salah satunya termasuk PT. Bank
Central Asia Tbk. PT. Bank Central Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan
perbankan swasta terbesar di Indonesia yang memberikan produk dan layanan
kepada nasabah. Beberapa jenis produk dan layanan yang diberikan yaitu produk
simpanan, kartu kredit, fasilitas kredit d!l.
PT. Bank Central Asia Tbk juga setiap tahunnya mengadakan program
sosial yang disebut CSR. CSR merupakan program sosial yang diadakan oleh
perusahaan guna membantu masyarakat terlebih masyarakat yang kurang mampu.
Dari program sosial CSR yang telah diadakan setiap tahunnya diharapkan bisa
meningkatkan kinerja dari PT. Bank Central Asia Tbk. Oleh karena itu, penulis
melakukan penelitian untuk mengkaji lebih lanjut tentang analisis penerapan CSR
pada perusahaan PT. Bank Central Asia Tbk.
vi
Adapun penulisan laporan penelitiannya dibagi menjadi lima Bab bertunitturut, bab pendahuluan, bab kajian pustaka, bab metode penelitian, bab hasil dan
pembahasan, dan bab simpulan dan saran.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku Ayanda
Alm.Asdani
dan
ibunda tercinta Rosnani
yang sangat berjasa
telah
membesarkan, mendidik, membiayai, mendoakan serta memberikan dorongan
semangat kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nina Sabrina, S.E., M S i yang telah membimbing dan memberi masukan guna
menyetesaikan skripsi ini. Selain itu ucapkan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak DR. H. M Idris, S.E., M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Bapak Abid Djazuli, S.E., M.M selaku E>ekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang beserta staf.
3. Ibu Rosalina Ghazali, S.E., Ak, M.Si dan Ibu Welly, S.E, M.Si selaku Ketua
dan Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Bapak Betri Sirajuddin S.E.,Ak, M.Si selaku Pembimbing Akademik.
5. Seluruh pimpman,dosen,karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang atas bantuan dan perhatiaimya kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Galeri Investasi Bursa Efck Indonesia STTE MUSI Palembang yang telah
membantu memberikan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi.
vll
7. Saudara kandungku Evan Charii, Ruslidu, Masdalena Damayanti dan
Nenekku tersayang yang selalu memberikan semangat dan dorongan baik
moral ataupun material kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.
8. Seseorang terkasih yang telah setia mendampmgi,menemani,membantu dalam
penulisan skripsi.
9. Sahabat seperjuangan Moly, Butet, Feny, Deby, Herma terima kasih telah
berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah.
10. Sahabatku Gya dan Balkis terima kasih atas semangat,dorongan dan bantuan
kalian dalam penulisan skripsi.
11. Terima kasih kepada Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik di sengaja
maupun tidak sengaja. Kesempumaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan
hanya milik kita. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, Amin Ya Robbal Alamin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Palembang,
Desember 2014
Penulis
Nova Carbella
vHI
DAFTAR ISI
Haiaman
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
ABSTRAK,
JUDUL
FERNY AT AAN BEBAS P L A G I A T
PENGESAHAN
PERSEMBAHAN DAN M O T T O
PRAKATA
DAFTAR I S I
DAFTAR T A B E L
DAFTAR L A M P I R A N
i
iii
iv
v
vi
ix
xi
xii
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
6
D. Manfaat Penelitian
6
BAB 11 K A J I A N PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu.
7
B. Landasan Teori
8
1. Laba Perusahaan
8
2. Laporan Keuangan
11
3. Konsep Corporate Social Responsibility
15
4. Pentingnya Penerapan CSR
22
5. Manfaat Aktivitas CSR
24
6. Pelaporan Program CSR
25
7. Landasan Hukiam CSR
26
ix
8. Indikator Dalam Implementasi CSR
29
BAB U l METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
32
B. Tempat Penelitian
33
C. Operasionalisasi Variabel
33
D. Data yang Digunakan
34
E. Teknik Pengumpulan Data.
35
F. Analisis data dan Teknik Analisis
37
BAB I V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
38
1. Sejarah PT. Bank Central Asia Tbk
38
2. Visi dan Misi PT. Bank Central Asia Tbk
41
3. Aktivitas Perusahaan
42
4. Struktur Organisasi Perusahaan
48
B. Pembahasan Hasil Penelitian
57
1. Penerapan CSR Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank
Central Asia Tbk
63
2. Analisis Penerapan CSR Terhadap Laba Perusahaan Pada PT.
Bank Central Asia Tbk
69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
70
B. Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
X
DAFTAR TABEL
Tabel. I . l
Program CSR
Tabel. I I M
Operasionalisasi Variabel
Tabel. I V . l
Implementasi CSR
Tabel. IV.2
CSR dan Laba
xi
DAFTAR LAMPnUAN
Lampiran 1
Program CSR
Lampiran 2
CSR dan Laba PT. Bank Central Asia Tbk
Lampiran 3
Surat Keterangan Riset
Lampiran 4
Kartu Aktivitas Bimbingan Skripsi
Lampiran 5
Sertifikat AIK
Lampiran 6
Sertifikat TOEFL
Lampiran 7
Sertifikat KKN
Lampiran 8
Biodata Penulis
xii
ABSTRAK
Nova CarbeIla/222010253/Analisis penerapan CSR (Corporate Social Resjjon.sihility)
laba perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk/Sislem Pengendalian Manajemen
terhadap
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap laba perusahaan pada P T Bank Central Asia Tbk. Tujuanya adalah untuk
mengetahui penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap laba perusahaan pada P T .
Bank Central Asia Tbk
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa
Efek Indonesia ( B E I ) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi yang beralamat di Jl, Bangau 60,
Palembang Sumatera Selatan. Analisis penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis
Kuantitatif, Analisis kualitatif yaitu menjelaskan dan menguraikan penerapan CSR (Corporate
Social Responsibility) dan melakukan kuantitatif terhadap laba yang di distribusikan pada
Corporate Social Responsibility.
Penerapan C S R (Corporate Social Responsibility) berdampak terhadap laba perusahaan P T Bank
Central Asia Tbk dalam upaya membangun citra dan reputasi perusahaan, dengan adanya
sampai dengan tahun 2013
sebesar
peningkatan laba yang terjadi dari tahun 2011
Rp2.394.889 000.000. yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan baik dari masyarakat,
konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut.
Kata K u n c i : Penerapan C S R , Kegiatan C S R , Laba Perusahaan
xiii
ABSTRACT
Nova Carbella 222010253 Analysis of The Implementation of Corporate Social Responsibility
(CSR) of the company's profit at PT. Bank CentJ-al A.s/a TbkManagement Control Systems.
Formulation of the problem in this research is hov the implementation
responsibility(CSR) of the company's profit at PT. Bank Central Asia Tbk
of corporate
social
This type of research is descriptive. This research carried out in the gallery Indonesia stock
exchange (IDX) high school Musi Economics at M. Bangau 60. Palembang South Sumatra.
Analysis of this research is the analysis of quantitative and qualitative analysis. Qualitative
analysis that explains and de scribes the application of corporate social responsibility (CSR) and
perform quantitative to profits distributed to corporate social responsibility.
Implementation of CSR (Corporate Social Responsibility) have an impact on corporate profits PT.
Bank Central Asia Tbk in the effort to build the image and reputation of the company, with cm
increase in profits which occurredfrom 2011 to 2013 amounted to Rp2.394.889.000.000. which in
turn increases the confidence both of the public, consumers and business partners of the company.
Kqnvords: Application CSR, CSR activities, Profit companies
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai cara dan strategi disusun perusahaan dalam upaya peningkatan
keuntungan. Perusahaan mulai membuat kcbijakan-kcbijakan untuk mengurangi
biaya dan menghemat waktu dalam proses bisnisnya, bahkan meniadakan
aktivitas perusahaan yang dinilai tidak efisien. Upaya peningkatan keuntungan
perusahaan ini pun tak lepas dari peran masyarakat yang berada disekitar
perusahaan. Masyarakat merupakan pihak pienting yang perlu diperhatikan
perusahaan karena dukungannya, baik langsung maupun tidak langsung bagi
perusahaan. Masyarakat juga menjadi pihak yang paling sering terkena dampak
dari aktivitas dan keberadaan perusahaan. Perusahaan sebaiknya menyadari ha! ini
dan memberikan komitmen dan kontribusi yang sebesar-besamya sebagai respon
dan tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat.
Buruknya keadaan lingkungan dan jauhnya perbedaan taraf ekonomi
masyarakat dengan pelaku usaha sering menjadi pemicu rusaknya hubungan
diantara mereka. Masyarakat mulai melakukan berbagai
protcs terhadap
perusahaan. Hal ini kemudian dianggap sebagai ancaman bagi perusahaan.
Menyadari hal ini, perusahaan pun mulai menunjukkan kepedulian dan
mengusahakan
manfaat bagi masyarakat sekitar dengan mengadakan suatu
kegiatan sosial yang dilakukan secara mtin, yang kemudian dikenal dengan
Corporate Social Responsibility (CSR).
1
2
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu bentuk tindakan
yang berangkal dari pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk
meningkatkan ekonomi, yang disertai dengan peningkatang kualitas hidup bagi
karyawan berikut keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas (Anggraini, 2012).
Corporate Sosial Responsibility merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan untuk memperbaiki masalah sosial dan lingkungan yang terjadi akibat
aktivitas operasional perusahaan, oleh sebab itu Corporate Sosial Responsibility
sangat berperan
untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan hams
menganggap Corporate Sosial Responsibility sebagai strategi jangka panjang
yang menguntungkan, bukan sebagai aktivitas yang memgikan.
Sekian
banyak
industri
yang
melaksanakan
Corporate
Socical
Responsibility, industri perbankan adalah salah satunya. Menumt UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 "Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak."
Industri perbankan memiliki hubungan yang langsung kepada masyarakat
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, pihak bank sangat perlu
untuk menjaga keselarasan hubungan dengan masyarakat, baik untuk kepentingan
keuntungan, maupun citra pemsahaan di mata pemegang saham dan masyarakat.
3
Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifat sukarela yang
dilakukan perusahaan dalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya,
melainkan bersifat wajib dan menjadi kewajiban bagi beberapa perusahaan untuk
melakukan atau menerapkannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli
2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan :
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL).
(2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai
biaya
perseroan
yang
pelaksanaannya
dilakukan
dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan adanya ini, perusahaan khususnya perseroan terbatas hams melaksanakan
tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.
Sanksi pidana mengenai pelanggaran CSR pun terdapat didalam UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH)
Pasal 41 ayat (1) yang menyatakan: "Barangsiapa yang melawan hukum dengan
sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan pemsakan
lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan
denda paling banyak lima ratus juta mpiah". Selanjutnya, Pasal 42 ayat (1)
menyatakan: "Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan
4
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara
paling lama tiga tahun dan denda paling banyak seratus juta rupiah".
Dengan adanya transparansi atas laporan keuangan dan berbagai kegiatan
perusahaan lainnya, maka akan memudahkan pihak eksternal dalam mengambii
keputusan ekonomi. Pengambilan keputusan ekonomi dalam industri perbankan
dapat dilihat melalui kinerja perbankan. kinerja perbankan dapat diukur dengan
menggunakan beberapa indikator, diantaranya rata-rata tingkat bunga pinjaman,
rata-rata tingkat bunga simpanan, dan profitabilitas perbankan. indikator yang
paling tepat digimakan untuk mengukur kineija suatu bank adalah Profitabilitas.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan nantinya
akan dilaporkan perusahaan di dalam laporan keuangan perusahaan.
PT. Bank Central Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak
dibidang perbankan
yang memiliki
hubungan langsung
kepada
masyarakat dalam menjalankan aktivitas perusahaannya.
Oleh karena itu PT. Bank Central Asia Tbk memiliki tanggung jawab
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun memperbaikan kondisi
lingkungan hidup melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui
program "Bakti BCA" Kegiatan sosial tersebut difokuskan pada pengembangan
dibidang pendidikan dan kesehatan terutama bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu PT. Bank Central Asia Tbk telah menjalankan program CSR
(Corporate Social Responsibility) sejak tahun 1996 sebagai pembuktian dari
tanggung jawab perusahaan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan lingkungan sekitar perusahaan. PT. Bank Central Asia Tbk juga melaporkan
5
biaya pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan perusahaan itu
sendiri, dengan cara menentukan besamya CSR tiap tahunnya dari penyisihan
laba setelah pajak perusahaan antara 1-5% dari laba setelah pajak PT. Bank
Central Asia Tbk tersebut. Dana CSR disalurkan dalam bentuk program Bakti
BCA.
Tabel 1.1
Program Corporate Social Responsibility
PT. Bank Central Asia Tbk
Uraian
Pendidikan
Kesehatan
Pelestarian Lingkungan
Partisipati pada lembaga
sosial lainnya
TOTAL
2012
(Dalam Rupiah)
2013
8.414.524.000
17.634.800.000
37.783.125.000
593.998.000
2.383.400.000
2.215.108.000
1.780.000.000
901.010.000
1.738.706.000
864.364.000
8.934.600.000
295.102,000
11.652.886.000
29.853.810.000
42.032.041.000
2011
Sumber : PT. Bank Centra! Asia Tbk
Penulis berminat untuk melakukan penelitian tentang Analisis penerapan
CSR {Corporate Social Responsibility) terhadap laba perusahaan pada PT.
Bank Central Asia Tbk.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan permasaJahan peneliti adalah
bagaimanakah penerapan CSR (Corporate Sosial Rensponsibility) terhadap
laba perusahaan pada PT. Bank Central Asia Tbk.
6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan CSR (Corporate
Sosial Responsibility) terhadap laba pemsahaan pada PT. Bank Central Asia
Tbk.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/kegtmaan bagi
semua pihak diantaranya:
1. Bagi Penulis
Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman secara empiris
tentang penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap laporan
keuangan pada PT. Bank Central Asia Tbk.
2. Bagi PT. Bank Central Asia Tbk
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan
penerapan CSR (Corporate Social Resposibility) pada perusahaan, dan
meningkatkan kesadaran perusahaan akan
pentingnya
melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan.
3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
masukan bagi pihak yang berkepentingan, khususnya kalangan akademik
untuk penelitian selajutnya.
BABH
Kajian Pustaka
A. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang beijudul tentang analisis perbandingan
pengungkapan dan pelaksanaan corporate social responsibility terhadap PT. Bank
Negara Indonesia yang dilakukan oleh (Farida, 2012). Rumusan masalah yaitu
bagaimanakah perbandingan penggungkapan dan pelaksanaan Corporate Social
Responsibility pada PT. Bank Negara Indonesia? Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui perbandingan pengungkapan dan pelaksanaan Corporate
Sosial
Responsibility pada PT. Bank Negara Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan
semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan
selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya. Data yang
digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode
dokumenter. Teknik analisis data adalah dengan menggunakan pendekatan studi
kasus. Hasil penelitian diketahui bahwa pengungkapan Corporate
Social
Responsibility yang dilakukan sudah sesuai dengan pelaksanaan dimasyarakat.
Sedangkan penelitan sebelumya yang berjudul tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility di
Indonesia (Marzully, 2012). Rumusan masalah yaitu bagaimanakah pengaruh
profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, dewan komisaris.
7
8
leverage dan pengungkapan media terhadap pengungkapan Coporate Social
Responsibility? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, dewan komisaris,
leverage dan pengungkapan media terhadap pengungkapan Coporate Social
Responsibility. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan
data adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data adalah metode purposive
sampling. Hasil penelitian adalah bahwa profitabilitas, kepemilikan saham publik
dan pengungkapan media tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate
Sosial Responsibility. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengungkapan Corporate Sosial Responsibility.
Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
sama-sama meneliti
tentang Corporate
Social
Responsibility,
sedangkan
perbedaannya adalah peneliti meneliti penerapan CSR terhadap laba perusahaan,
dan tempat objek yang diteliti.
B. Landasan Teori
1. Laba Perusahaan
a. Pengertian Laba
Baridwan (2007:30) laba adalah perubahan jumlah ekuitas badan
usaha selama periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi atau kejadian
yang tidak bersumber pada pemilik, didalamnya termasuk semua perubahan
jumlah ekuitas selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari
penanaman modal pemiliki dan distribusi kepada pemilik perusahaan.
9
Sofyan (2006:273) laba adalah perbedaan antara realisasi penghasilan
yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pengsilan.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laba
adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari perusahaan
pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapat penghasilan. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena
laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggambarkan
indikator yang komprehensif.
Perusahaan yang memiliki kemampuan kinerja keuangan yang baik,
akan identik dengan upaya-upaya untuk melakukan pengungkapan yang
lebih luas. Luasnya pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan adalah
upaya untuk mempcroieh dukungan dan mencari simpati para stakeholder
nya. Perusahaan dengan kinerja yang tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan dalam proses pembentukan image yang sangat berpengaruh
untuk mendapat kepercayaan dari para stakeholder. Kinerja perusahaan yang
baik, dapat dicerminkan melalui tingkat laba yang akan diperoleh dari waktu
ke waktu.
Kineija yang baik akan menghasilkan laba semakin tinggi, sehingga
memungkinkan perusahaan dengan leluasa untuk berinvestasi pada aktivitas
penciptaan nilai, yakni dalam modal intelektual. Oleh karena itu, semakin
tinggi kinerja sebuah perusahaan maka semakin banyak pengungkapan
modal intelektual ke publik. Laba perusahaan di dapat dari investasi yang
10
berkelanjutan dalam modal intelektual. Perusahaan yang memiliki investasi
lebih banyak dalam modal intelektual akan cenderung mengungkapkan
banyak informasi tentang modal intelektual. Oleh karena itu, semakin tinggi
laba suatu perusahaan, maka semakin cenderung untuk mengungkapkan
informasi tentang modal intelktual. Keputusan untuk mengungkapkan
informasi
perusahaan akan memengaruhi
peningkatan harga saham.
Sehingga pada penelitian ini terdapat hubungan positif antara laba dengan
pengungkapan modal intelektual.
b. Tujuan Khusus Pelaporan Laba
Sofyan (2006:263) tujuan khusus pelaporan laba ada lima yaitu
sebagai berikut:
1) Dasar perhitungan pajak
2) Untuk menghitung deviden yang akan dibagikan dan yang akan ditahan
3) Sebagai pedoman untuk menentukan
kebijaksanaan
investasi dan
pengambilan keputusan
4) Sebagai dasar ramalan dimasa depan
5) Sebagai dasar perhitungan dan penilaian efisiensi
c. Laba Menumt Konsep Akuntansi
Sofyan (2006:273) definisi laba itu mengandung lima sifat:
1) Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu
timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
2) Laba akuntansi didasarkan pada postulat "periodik" laba itu, artinya
merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu
11
3) Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan
batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.
4) Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk
biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil
tertentu.
5) Laba akimtansi didasarkan pada prinsip ''^matching''' artinya hasil
dikurangi biaya yang diterima atau dikeluarkan dalam periode yang sama.
Ada beberapa ciri-ciri laba adalah sebagai berikut:
1) Laba akuntansi menggunakan konsep periodik
2) Laba akuntansi diperluas bukan hanya transaksi dan termasuk seluruh
nilai fenomena dan periode dapat diukur
3) Laba akuntansi mengizinkan agregasi ke dalam kategori berupa input dan
output
4) Sehingga perbandingan input dan output akan menghasilkan sisa
5) Sehingga mayoritas mereka yang berkepentingan terdapat angka itu dapat
menggunakannya untuk berbagai tujuan.
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan
merupakan
ringkasan
dari
suatu
proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dan transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan (Zaki 2007: 156).
Laporan keuangan bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan
kemajuan (progress report). Selain itu, dikatakan bahwa laporan keuangan
12
terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara
fakta-fakta yang telah dicatat. Kemudian, pengertian didalam standar
akuntansi keuangan, laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan dan laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem proses akuntansi
tidak dapat dibuat secara mudah, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai
dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar
laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti, daiam hal laporan
keuangan, kewajiban setiap perusahaan adalah membuat dan melaporkan
keuangan perusahaannya pada waktu periode tertentu.
Hal ini dilaporkan kemudian dianalisis untuk dapat diketahui
kondisi dan posisi keuanggan perusahaan terkini. Menumt PSAK nomor 1
(revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu pengajian terstmktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba mgi, laporan pembahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya
sebagai laporan ams kas atau laporan keunganan ams dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang meruapakan bagian dari integral
dari laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu pemsahaan pada saat tertentu atau jangka
waktu tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa laporan keuangan mempakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
13
berupa data keuangan dan aktifitas dari suatu perusahaan yang bertujuan
untuk memberi gambaran mengenai kondisi keuangan, hasil usaha serta
kinerja perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
b. Tujuan Laporan Keuangan
PSAK (2004) tujuan laporan keuangan, yaitu untuk tujuan umum
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakaian dalam pengambilan
keputusan ekonomi serta menunjukan kinerja yang telah dilakukan
manajamen atau stewardship atau pertanggung jawaban manajemen atas
pengunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan
menyajkan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1) Aktiva merupakan harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
baik pada saat tertentu maupun periode tertentu.
2) Kewajiban merupakan utang kepada pihak lain yang timbul karena
mempcroieh pinjaman (kredit) atau karena pembelian suatu barang atau
jasa yang pembayarannya dilakukan secara angsuran.
3) Ekutitas merupakan hak yang dimiliki oleh perusahaan
4) Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian. Pendaptan
merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa yang dibebankan kepada
langganan atau yang menerima jasa. Beban merupakan semua biaya yang
telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan. Keuntungan
dan kerugian adalah naiknya dan turunnya nilai ekuitas dan transaksi
14
yang bersifatnya insendentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari
transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu
periode tertentu.
5) Arus kas merupakan aliran penerimaan dan pengeluaran kas atau setara
kas dari suatu perusahaan pada waktu periode tertentu.
c. Jenis Laporan Keuangan
Dilihat dari segi prosesnya, laporan keuangan merupakan hasil akhir
proses akuntansi yang dilaksanakan oleh suatu peusahaan. Laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis tergantung
dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan. Dalam prakteknya,
perusahaan diharuskan untuk menyusun beberapa jenis laporan keuangan
yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan, terutama untuk
kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No 1 laporan keuangan yang lengkap
terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut;
1) Neraca
Neraca adalah suatu daftar sistematis yang membuat informasi mengenai
aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu.
Dalam neraca dapat diketahui beberapa jumlah kekayaan perusahaan,
kemampuan
perusahaan
membayar
kewajiban
serta
perusahaan mempcroieh tambahan pinjaman dari pihak luar.
kemapuan
15
2) Laporan Laba Rugi
Laporan adalah ikhtisar mengenai pendapat dan beban suatu perusahaan
untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan
rugi yang dialami.
3) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan
ekuitas merupakan
laporan yang menunjukan
perubahan modal untuk periode tertentu.
4) Laporan Arus Kas
Laporan arus masuk dan arus keluar atau setara kas, laporan arus kas
merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh. Dengan adanya laporan
ini pemakaian laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva
bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas
dan
kemampuan
perusahaan
didalam
menghasilkan
kas
dimasa
mendatang.
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan
informasi apabila terdapat laporan yang memberikan informasi apabila
terdapat laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
3. Konsep Corporate Sosial Responsibility
a. Pengertian Corporate Sosial Responsibility
The world business council for sustainable development (dalara
Dwi,
2009:2-3)
Corporate
Social
Responsibility adalah komitmen
berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi
16
kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas
kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat
luas pada umumnya.
Commision of the European Communities (dalam Dwi,2009:3)
Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab sosial perusahaan
pada dasamya adalah sebuah konsep dimana perusahaan memutuskan secara
suka rela untuk memberikan kontribusi demi mewujudkan masyarakat yang
lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih.
International Finance
Corporation (dalam Edi, 2010:123-124)
Corporate social Responsibility adalah komitmen dua bisnis untuk memberi
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama
dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas
untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi
bisnis maupun pembangunan.
Sedangkan ISO 26000 (dalam Edi, 2010:124-125) CSR adalah
tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusankeputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan
berkelanjutan
dan
kesejahteraan
masyarakat,
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum
yang ditetapkan dan norma-norma perilaku intemasional, serta terintegrasi
dengan organisasi secara menyeluruh.
17
Berdasarkan penjelasan
corporate
social
diatas maka dapat disimpulkan bahwa
responsibility merupakan
tanggung
jawab
sosial
perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitamya yang bersifat
filantrofik
(sukarela) dalam rangka memberikan kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi berkelanjutan.
b. Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan yang
didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines (dalam farida,
2012:269-270):
1) Profit
Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap
kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari
keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan
berkembang. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit
antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi
biaya, sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang
dapat memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.
2) People
Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.
Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah satu
stakeholder penting bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat
sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan
perkembangan perusahaan. Maka sebagai bagian yang tak terpisahkan
18
dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk
berupaya memberikan manfaat sebesar-besamya kepada masyarakat.
3) Planet
Hubungan perusahaan dengan lingkungan adalah hubungan sebab
akibat, dimana jika perusahaan merawat lingkungan maka lingkungan
akan memberikan
manfaat kepada perusahaan. Sudah kewajiban
perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Misalnya, penghijauan lingkungan hidup, perbaikan
pemukiman, serta pengembangan pariwisata (ekoturisme)
c. Teori-Teori Corporate Social Responsibility
(Sembiring, 2003:2) Beberapa alasan pemsahaan untuk melakukan
atau tidak melakukan penerapan Corporate Social Responsibility. Alasan
tersebut dijelaskan melalui teori-teori, yaitu :
1) Agency Theory
Agency theory (teori keagenan) menjelaskan tentang hubungan antara
dua pihak dimana salah satu pihak menjadi agen dan pihak yang lain
bertindak sebagai principal. Teori ini menyatakan bahwa hubungan
keagenan timbul ketika salah satu pihak (Prinsipal) menyewa pihak lain
(Agen) untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingannya yang
melibatkan pendelegasian beberapa otoritas pembuatan keputusan
kepada agen. Yang dimaksud dengan principal adalah pemegang saham
atau investor, sedangkan yang dimaksud agen adalah manajemen yang
mengelola perusahaan. Adanya konflik kepentingan dalam hubungan
19
keagenan. Konflik kepentingan ini terjadi dikarenakan perbedaan tujuan
dari masing-masing pihak. Adanya perbedaan tujuan antara prinsipal dan
agen serta adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian
perusahaan akan menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan
keinginan prinsipal. Akibatnya, manajer akan mengambii tindakan yang
dapat
memperbaiki
kesejahteraannya
sendiri
tanpa
memikirkan
kepentingan pemegang saham.
2) Legitimacy Theory
Legitimacy Theory merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang
berorientasi
pada keberpihakan
terhadap masyarakat,
pemerintah
individu dan kelompok masyarakat. Legitimasi adalah menyamakan
persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas merupakan
tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma,
nilai kepercayaan, dan definisi yang dikembangkan secara sosial. Untuk
mencapai
keselarasan
tujuan ini organisasi
antara
nilai-nilai
bemsaha untuk
sosial
yang
mengembangkan
dihubungkan
dengan
kegiatannya dan norma-norma dari perilaku yang diterima dalam sistem
sosial yang lebih besar dimana organisasi itu berada serta menjadi
bagiannya.
3) Stakeholders Theory
Stakeholders Theory memiliki asumsi yaitu perusahaan memiliki
hubungan dengan banyak kelompok stakeholders yang mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh keputusan perusahaan. Teori ini ditekankan pada
20
sifat alami hubungan dalam proses dan keluaran bagi perusahaan dan
stakeholders nya. Kepentingan seluruh legitimasi stakeholders memiliki
nilai secara hakiki, dan tidak membentuk kepentingan yang didominasi
satu sama lain. Teori ini memfokuskan pada pengambilan keputusan
manajeriai.
Teori stakeholder menjelaskan pengungkapan CSR perusahaan
sebagai cara untuk berkomunikasi dengan stakeholders. Implikasinya
adalah perusahaan akan secara sukarela melaksanakan Corporate Social
Responsibility, karena pelaksanaan CSR adalah merupakan bagian dari
peran perusahaan ke stakeholders. Teori ini jika diterapkan akan
mendorong perusahaan melaksanakan Corporate Social Responsibility.
d. Faktor-faktor Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
CSR
Indonesia
(2011)
faktor-faktor
yang
mendorong
perusahaan
melaksanakan CSR (Corporate sosial responsibility) yaitu secara umum
dibedakan menjadi faktor eksternal dan internal
1) Faktor eksternal terutama berkaitan dengan kritik organisasi masyarakat
sipil terhadap kinerja sosial dan lingkungan perusahaan, Sejarah
hubungan antara perusahaan dan masyarakat mencatat banyak peristiwa
tragis yang disebabkan operasi perusahaan.
2) Faktor internal misalnya, kepemimpinan puncak manajemen perusahaan
yang melihat CSR merupakan sumber peluang mempcroieh keunggulan
kompetitif (responsibility is opportunity). Cukup banyak pengamat yang
21
berpendapat bahwa faktor internal sebagai pendorong CSR semakin kuat
berperan di masa datang.
Jenis-jenis Program Corporate Social Responsibility
Kotler dan Lee (dalam Dwi, 2009:63-74) terdapat enam kategori aktivitas
CSR (Corporate Social Responsibility) yakni:
1) Promosi Kegiatan Sosial (Cause Promotions)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan menyediakan dana atau sumber
daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung
pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga
sukarela untuk suatu kegiatan tertentu.
2) Pemasaran terkait kegiatan sosial (Cause related marketing)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memiliki komitmen untuk
menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilan untuk suatu
kegiatan sosial berdasarkan besamya penjualan produk tertentu, untuk
jangka waktu tertentu serta untuk aktivitas tertentu.
3) Pemasaran kemasyarakatan korporat (Corporate social marketing)
Dalam
aktivitas
CSR
ini,
perusahaan
mengembangkan
dan
melaksanakan kampamye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan
tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan
kelestarian
masyarakat.
lingkungan hidup, serta
publik, menjaga
meningkatkan
kesejahteraan
22
4) Kegiatan filantropi perusahaan (corporate philanthropy)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memberikan sumbangan langsung
dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan
tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan,
paket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.
5) Pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (community volunteering)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan mendukung serta mendorong para
karyawan, rekan pedagang eceran, atau para pemegang franchise agar
menyisihkan waktu mereka secara sukarela bagi komunitas.
6) Praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial (socially responsible
business practice)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis
melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan
oleh hukum
serta
melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan komimitas dan memelihara lingkungan
hidup.
4. Pentingnya Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility)
Pelaksanaan Socio Economic Accounting akan semakin cepat oleh
beberapa faktor antara lain:
a. Adanya tekanan dari pressure group misalnya Greenpeace, Trade union,
PBB dan lain sebagainya.
b. Ditetapkanya standar
tangung jawab sosial.
akuntansi yang mengharusan
pengungkapan
23
c. Adanya peraturan Pemerintah atau undang-undang yang diberilakukan.
d. Kesadaran terhadap perusahaan.
Beberapa alasan lain yang mendukung agar perusahaan memiliki
etika dan tanggung jawab sosial sebagai berikut (Wibisono, 2007)
a. Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat.
Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan,
sehingga jika perusahaan memiliki tanggimg jawab sosial mungkin dapat
menghindari pembatasan kegiatan perusahaan.
b. Meningkatkan nama baik perusahaan, akan menimbulkan simpati
langganan, simpati karyawan, investor dan Iain-lain.
c. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan
masyarakat terhadap peranan perusahaan. Dalam jangka panjang, hal ini
sangat menguntungkan perusahaan.
d. Membantu kepentingan nasional, seperti konservasi, alam, pemeliharaan
barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja dan
Iain-Iain.
e. Mengurangi tensi kebenciaan masyarakat kepada perusahaan yang
kadang-kadang suatu kegiatan yang dibenci masyarakat tidak mungkin
dihindari.
f.
Sesuai dengan keinginan para pemegang saham, dalam hal ini publik.
g. Dapat menunjukan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai
yang berlaku dalam masyarakat sehingga mendapat simpati masyarakat.
24
Sedangkan di pihak Iain, alasan para penentang yang tidak
meyetujui konsep tanggung jawab sosial perusahaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan
tenaga dan para ahli yang belum dimiliki oleh perusahaan.
b. Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap pemain kekuasaan atau
politik secara berlebihan yang sebenamya bukan lapanganya.
c. Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utamanya dalam mencari
laba. Ini akan menimbulkan sebuah pemborosan.
d. Dapat menimbulkan lingkungan bisnis yang monolitik bukan yang
bersifat phluaristik.
e. Keterlibatan sosial memerlukan dan dan tenaga yang cukup besat yang
tidak dapat dipenuhi oleh dana yang terbatas yang data menimbulkan
kebangkrutan atau menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Beberapa alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa alasan para
penentang yang tidak menyetujui konsep tanggung jawab sosial perusahaan
dikarenakan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial tersebut harus
memerlukan dana yang cukup besar dan akan menurunkan laba perusahaan
sehingga akan menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)
Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan melalui
pelaksanaan CSR ini adalah (Kotler dan Lee 2005) :
25
a. Peningkatan penjualan dan marketing share
b. Memperkuat brand positioning
c. Meningkatkan citra perusahaan
d. Mempengaruhi biaya operasi
e. Meningkatkan daya tarik perusahaan dimata investor dan analisis
keuangan.
Pelaporan Program Corporate Social Responsibility
Edi (2010:132) beberapa standar laporan yang sudah dikenal untuk
menunjukkan good business performance adalah; Standard Account Ability
(AAAIOOO) berdasarkan konsep Triple Bottom Line (3BL) yang digagas
John Elkington, pedoman pelaporan
berkelanjutan
Global
Reporting
Initiative, pedoman monitoring verite, social accountability international
(SA8000) dan standar manajemen lingkungan ISO 14000.
Sukada dan Jalal (dalam Edi, 2010:132-133) Global Reporting initiative
menekankan pentingnya enam prinsip yang perlu diperhatikan dalam
membuat pelaporan CSR yang baik, yaitu :
a. Accurancy, informasi harus lengkap dan cukup detail agar bisa dinilai
oleh pemangku kepentingan secara jelas, tepat dan akurat.
b. Balance, seimbang yang mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif
dari kegiatan CSR yang dilakukan.
c. Comparability, aspek atau variabel yang digunakan dan dilaporkan harus
konsisten sehingga dapat dibandingkan antar waktu.
26
d. Clarity, informasi harus tersedia dalam bentuk yang mudah dipahami
dan bisa diakses oleh pemangku kepentingan.
e. Reliability, informasi harus terpercaya yang dikumpulkan, direkam,
dianalisis, dan disajikan berdasarkan cara atau metodelogi yang dapat
dipertanggungj awabkan.
f.
Timeliness, laporan dibuat secara reguler dan tersedia tepat waktu bagi
pemangku kepentingan dan pihak-pihak Iain yang memerlukan.
Landasan Hukum Corporate Social Responsibility
Peraturan hukum CSR (dalam Rahmatulah: 2011) terdapat empat
peraturan yang mewajibkan perusahaan tertentu untuk menjalankan program
tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR dan satu acuan (Guidance) ISO
26000 sebagai referensi dalam menjalankan CSR diantaranya :
a. Keputusan
Menteri BUMN
Tentang
Program
Kemitraan Bina
Lingkungan (PKBL)
Berdasarkan
peraturan
Menteri
Negara
BUMN,
per
05/MBU/2007 Pasal 1 ayat (6) dijelaskan bahwa Program Kemitraan
BUMN
dengan
usaha kecil, yang selanjutnya
disebut
Program
Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana 2% dari
bagian laba BUMN. Sedangkan pada pasal 1 ayat (7) dijelaskan bahwa
Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya disebut Program BI, adalah
program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui
pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
27
Adapun
ruang
lingkup
bantuan
program
BL
BUMN,
berdasarkan Permeneg BUMN, per-05/MBU/2007 pasal 11 ayat (2)
huruf e adalah:
1) Bantuan korban bencana alam
2) Bantuan pendidikan atau pelatihan
3) Bantuan peningkatan kesehatan
4) Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum
5) Bantuan sarana ibadah
6) Bantuan pelestarian alam
b. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007
Selain BUMN, saat ini Perseroan Terbatas (PT) yang mengelola
atau operasionalnya terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA)
diwajibkan melaksanakan program CSR, karena telah diatur dalam
Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Dalam
pasal 74 dijelaskan bahwa :
1) Perseroan yang mejalankan kegiatan usahanya dibidang atau
berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan.
2) Tanggung jawab sosial dan lingkimgan sebagaimana dimaksud
ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
28
3) Perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
c. Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007
Peraturan lain yang mewajibkan CSR adalah Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007, tentang penanaman modal, baik penanaman
modal dalam negeri, maupun penanaman modal asing. Dalam Pasal
15 (b) dinyatakan bahwa "Setiap penanaman modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan."
d. Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001
Khusus bagi perusahaan yang operasionalnya
mengelola
Sumber Daya Alam (SDA) dalam hal ini minyak dan gas bumi,
terikat oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001, tentang minyak
dan gas bumi, disebutkan pada pasal 13 ayat 3 (p) bahwa "kontrak
kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat
paling sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu : (p) pengembangan
masyarakat sekitarya dan jaminan hak-hak masyarakat adat."
e. Guidance ISO 26000
Berbeda dari bentuk ISO yang lain, seperti ISO 9001:2000 dan
14001:2004. ISO 26000 hanya sekedar standard an panduan, tidak
menggunakan mekanisme sertifikasi. Terminologi should didalam
29
batang tubuh standar berarti shall dan tidak menggunakan kata must
maupun have to. Sehingga fungsi ISO 26000 hanya sebagai guidance.
Selain itu dengan menggunakan istilah Guidance Standard on
social responsibility, menunjukkan bahwa ISO 26000 tidak hanya
diperuntukan bagi Corporate (perusahaan) melainkan juga untuk
semua sector public dan privat. Tanggung jawab sosial dapat
dilakukan oleh institusi pemerintah, non governmental organization
(NGO) dan tentunya sektor bisnis, hal itu dikarenakan setiap
organisasi dapat memberikan akibat bagi lingkungan sosial maupun
alam. Sehingga adanya ISO 26000 ini membantu organisasi dalam
pelaksanaan Social Responsibility dengan cara memberikan pedoman
praktis, serta memperluas pemahaman publik terhadap
social
responsibility.
8. Indikator dalam implementasi Corporate Social Responsibility
Dwi (2009:54-55) ada delapan indikator yang dapat digunakan
dalam rangka pengimplcmentasian CSR yaitu :
a. Leardership (Kepemimpinan)
1) Program CSR dapat dikatakan berhasil jika mendapatkan dukungan
dari top management perusahaan.
2) Terdapat kesadaran filantropik dari pimpinana yang menjadi dasar
pelaksanaan program.
30
b. Proporsi bantuan
CSR dirancang bukan semata-mata pada kisaran anggaran saja,
melainkan juga pada tingkatan serapan maksimai, artinya apabila
areanya luas, maka anggarannya harus lebih besar.
c. Transparansi dan Akuntabilitas
1) Terdapat tahunan (Annual Report)
2) Mempunyai mekanisme audit sosial dan financial dimana audit
sosial terkait dengan pengujian sejauh mana program-program CSR
telah dapat ditujukan secara benar sesuai kebutuhan masyarakat,
perusahaan mendapatkan umpan balik dari masyarakat secara benar
dengan melakukan interview dengan para penerima manfaat.
d. Cakupan Wilayah {Coverage Area)
Terdapat identifikasi penerima manfaat secara tertib dan rasional
berdasarkan skala prioritas yang telah ditentukan.
e. Perencanaan dan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi
1) Dalam perencanaan ada jaminan untuk multistakeholder pada setiap
siklus pelaksanaan proyek.
2) Terdapat kesadaran untuk memperhatikan aspek-aspek lokalitas
{local wisdom), pada saat perencanaan ada kontribusi, pemahaman,
dan penerimaan terhadap budaya-budaya lokal yang ada.
3) Terdapat blue-print policy
program.
yang menjadi dasar pelaksanaan
31
f.
Pelibatan stakeholder {stakeholders enggagement)
1) Terdapat
mekanisme
koordinasi reguler dengan
stakeholders,
utamanya masyarakat.
2) Terdapat mekanisme yang menjamin partisipasi masyarakat untuk
dapat terlibat dalam sikJus p
TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. BANK CENTRAL ASIA
TBK
Nana : NOVACARBELLA
NIM
: 22 2010 253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2015
I
ANALISIS PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
(CSR) TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. BANK
CENTRAL ASIA TBK
SKRIPSI
Uatak McBCflBki Salah Sata Periyarataa
Mempcroieh Gelar Sai^jaaa Ekoaomi
OLEH:
Naou : NOVACARBELLA
NIM
:22 2010 253
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2015
U
FERNY AT AAN BEBAS FLAG I AT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Nova Carbella
NIM
: 22 2010 253
Jurusan
: Akuntansi
Menyatakan bahwa skripsi ini telah dituHs sendiri dengan sungguh-sungguh dan
tidak ada bagian yang merupakan pcnjiplakan karya orang lain. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa pemyataan ini tidak benar, maka saya sanggup
menerima sanksi apapun sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Palembang Desember 2014
Penulis
METERAl
TEMPEL
4A2B5ACF575427
EHfM
Hill
flPlAH
6111
Nova Carbella
III
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mnhammadiyah
Palembang
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
:Aulisis Peoerapan CorporaU Social Responsibiiity
(CSR) Terhadap Laba Pemsahaan Pada PT. Bank
Central Asia Tbk
Nama
Nim
Fakultas
Program Stndi
Mata Kuliah Pokok
: Nova Carbella
:22 2010 253
: Ekonomi dan Btsnis
: Aknntansi
: Sistem Pengendalian Manajemen
DHerlma dan Disahkna,
Pada Unggal, ^ Sep^e''^'?^'^ 3^'^"
Pembimbing
(Nina Sabrina. S.E.. M.Si)
NIDN/NBM: 0216056801/851119
Mengetahui
rogram Stndi Akuntansi
#zq^i,s^A^^^t^^)
NIDN/NBM: 0228115802/1021961
iv
Motto
'^aOmt keremCaftan hati add ketinggian BudL
DaCam temiskinan karta add teiiayaanjiwa
Valdm fcesempitan kidvp add luftuasaan iBnu'
"Tiddt
add ketayaan yang mekBiki akaC
Dan addk add kemeOxratan yang me&Bfki keBodoBan"
TenuRs
XupersemBakkan kepadd:
• tlntuk .Ayak JXsddni (Jikn) ddn iBu
'Rosnani yang tercinta
^ Saaddra sauddraku
• Dan ACmamater yang kuBanggakan
PRAKATA
f ^ i ^ W ^
Assalamu'alaikum Wr, Wb
Segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT, berkat rahmadNYA
penulisan skripsi dengan judul "Analisis penerapan CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap laba perusahaan pada PT. Bank Central Asia Tbk" ini
dapat diselesaikan sebagaimana waktu yang dijadwalkan.
Sekian
banyak
industri
yang
melaksanakan
Corporate
Social
Responsibility, industri perbankan adalah salah satunya termasuk PT. Bank
Central Asia Tbk. PT. Bank Central Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan
perbankan swasta terbesar di Indonesia yang memberikan produk dan layanan
kepada nasabah. Beberapa jenis produk dan layanan yang diberikan yaitu produk
simpanan, kartu kredit, fasilitas kredit d!l.
PT. Bank Central Asia Tbk juga setiap tahunnya mengadakan program
sosial yang disebut CSR. CSR merupakan program sosial yang diadakan oleh
perusahaan guna membantu masyarakat terlebih masyarakat yang kurang mampu.
Dari program sosial CSR yang telah diadakan setiap tahunnya diharapkan bisa
meningkatkan kinerja dari PT. Bank Central Asia Tbk. Oleh karena itu, penulis
melakukan penelitian untuk mengkaji lebih lanjut tentang analisis penerapan CSR
pada perusahaan PT. Bank Central Asia Tbk.
vi
Adapun penulisan laporan penelitiannya dibagi menjadi lima Bab bertunitturut, bab pendahuluan, bab kajian pustaka, bab metode penelitian, bab hasil dan
pembahasan, dan bab simpulan dan saran.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku Ayanda
Alm.Asdani
dan
ibunda tercinta Rosnani
yang sangat berjasa
telah
membesarkan, mendidik, membiayai, mendoakan serta memberikan dorongan
semangat kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nina Sabrina, S.E., M S i yang telah membimbing dan memberi masukan guna
menyetesaikan skripsi ini. Selain itu ucapkan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak DR. H. M Idris, S.E., M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Palembang.
2. Bapak Abid Djazuli, S.E., M.M selaku E>ekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang beserta staf.
3. Ibu Rosalina Ghazali, S.E., Ak, M.Si dan Ibu Welly, S.E, M.Si selaku Ketua
dan Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Bapak Betri Sirajuddin S.E.,Ak, M.Si selaku Pembimbing Akademik.
5. Seluruh pimpman,dosen,karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Palembang atas bantuan dan perhatiaimya kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Galeri Investasi Bursa Efck Indonesia STTE MUSI Palembang yang telah
membantu memberikan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi.
vll
7. Saudara kandungku Evan Charii, Ruslidu, Masdalena Damayanti dan
Nenekku tersayang yang selalu memberikan semangat dan dorongan baik
moral ataupun material kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.
8. Seseorang terkasih yang telah setia mendampmgi,menemani,membantu dalam
penulisan skripsi.
9. Sahabat seperjuangan Moly, Butet, Feny, Deby, Herma terima kasih telah
berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan duka selama kuliah.
10. Sahabatku Gya dan Balkis terima kasih atas semangat,dorongan dan bantuan
kalian dalam penulisan skripsi.
11. Terima kasih kepada Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu persatu.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan baik di sengaja
maupun tidak sengaja. Kesempumaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan
hanya milik kita. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca, Amin Ya Robbal Alamin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Palembang,
Desember 2014
Penulis
Nova Carbella
vHI
DAFTAR ISI
Haiaman
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
HALAMAN
ABSTRAK,
JUDUL
FERNY AT AAN BEBAS P L A G I A T
PENGESAHAN
PERSEMBAHAN DAN M O T T O
PRAKATA
DAFTAR I S I
DAFTAR T A B E L
DAFTAR L A M P I R A N
i
iii
iv
v
vi
ix
xi
xii
xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
B. Perumusan Masalah
5
C. Tujuan Penelitian
6
D. Manfaat Penelitian
6
BAB 11 K A J I A N PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu.
7
B. Landasan Teori
8
1. Laba Perusahaan
8
2. Laporan Keuangan
11
3. Konsep Corporate Social Responsibility
15
4. Pentingnya Penerapan CSR
22
5. Manfaat Aktivitas CSR
24
6. Pelaporan Program CSR
25
7. Landasan Hukiam CSR
26
ix
8. Indikator Dalam Implementasi CSR
29
BAB U l METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
32
B. Tempat Penelitian
33
C. Operasionalisasi Variabel
33
D. Data yang Digunakan
34
E. Teknik Pengumpulan Data.
35
F. Analisis data dan Teknik Analisis
37
BAB I V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
38
1. Sejarah PT. Bank Central Asia Tbk
38
2. Visi dan Misi PT. Bank Central Asia Tbk
41
3. Aktivitas Perusahaan
42
4. Struktur Organisasi Perusahaan
48
B. Pembahasan Hasil Penelitian
57
1. Penerapan CSR Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Bank
Central Asia Tbk
63
2. Analisis Penerapan CSR Terhadap Laba Perusahaan Pada PT.
Bank Central Asia Tbk
69
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
70
B. Saran
70
DAFTAR PUSTAKA
X
DAFTAR TABEL
Tabel. I . l
Program CSR
Tabel. I I M
Operasionalisasi Variabel
Tabel. I V . l
Implementasi CSR
Tabel. IV.2
CSR dan Laba
xi
DAFTAR LAMPnUAN
Lampiran 1
Program CSR
Lampiran 2
CSR dan Laba PT. Bank Central Asia Tbk
Lampiran 3
Surat Keterangan Riset
Lampiran 4
Kartu Aktivitas Bimbingan Skripsi
Lampiran 5
Sertifikat AIK
Lampiran 6
Sertifikat TOEFL
Lampiran 7
Sertifikat KKN
Lampiran 8
Biodata Penulis
xii
ABSTRAK
Nova CarbeIla/222010253/Analisis penerapan CSR (Corporate Social Resjjon.sihility)
laba perusahaan pada PT Bank Central Asia Tbk/Sislem Pengendalian Manajemen
terhadap
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah penerapan CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap laba perusahaan pada P T Bank Central Asia Tbk. Tujuanya adalah untuk
mengetahui penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap laba perusahaan pada P T .
Bank Central Asia Tbk
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Galeri Investasi Bursa
Efek Indonesia ( B E I ) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi yang beralamat di Jl, Bangau 60,
Palembang Sumatera Selatan. Analisis penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis
Kuantitatif, Analisis kualitatif yaitu menjelaskan dan menguraikan penerapan CSR (Corporate
Social Responsibility) dan melakukan kuantitatif terhadap laba yang di distribusikan pada
Corporate Social Responsibility.
Penerapan C S R (Corporate Social Responsibility) berdampak terhadap laba perusahaan P T Bank
Central Asia Tbk dalam upaya membangun citra dan reputasi perusahaan, dengan adanya
sampai dengan tahun 2013
sebesar
peningkatan laba yang terjadi dari tahun 2011
Rp2.394.889 000.000. yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan baik dari masyarakat,
konsumen maupun mitra bisnis perusahaan tersebut.
Kata K u n c i : Penerapan C S R , Kegiatan C S R , Laba Perusahaan
xiii
ABSTRACT
Nova Carbella 222010253 Analysis of The Implementation of Corporate Social Responsibility
(CSR) of the company's profit at PT. Bank CentJ-al A.s/a TbkManagement Control Systems.
Formulation of the problem in this research is hov the implementation
responsibility(CSR) of the company's profit at PT. Bank Central Asia Tbk
of corporate
social
This type of research is descriptive. This research carried out in the gallery Indonesia stock
exchange (IDX) high school Musi Economics at M. Bangau 60. Palembang South Sumatra.
Analysis of this research is the analysis of quantitative and qualitative analysis. Qualitative
analysis that explains and de scribes the application of corporate social responsibility (CSR) and
perform quantitative to profits distributed to corporate social responsibility.
Implementation of CSR (Corporate Social Responsibility) have an impact on corporate profits PT.
Bank Central Asia Tbk in the effort to build the image and reputation of the company, with cm
increase in profits which occurredfrom 2011 to 2013 amounted to Rp2.394.889.000.000. which in
turn increases the confidence both of the public, consumers and business partners of the company.
Kqnvords: Application CSR, CSR activities, Profit companies
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai cara dan strategi disusun perusahaan dalam upaya peningkatan
keuntungan. Perusahaan mulai membuat kcbijakan-kcbijakan untuk mengurangi
biaya dan menghemat waktu dalam proses bisnisnya, bahkan meniadakan
aktivitas perusahaan yang dinilai tidak efisien. Upaya peningkatan keuntungan
perusahaan ini pun tak lepas dari peran masyarakat yang berada disekitar
perusahaan. Masyarakat merupakan pihak pienting yang perlu diperhatikan
perusahaan karena dukungannya, baik langsung maupun tidak langsung bagi
perusahaan. Masyarakat juga menjadi pihak yang paling sering terkena dampak
dari aktivitas dan keberadaan perusahaan. Perusahaan sebaiknya menyadari ha! ini
dan memberikan komitmen dan kontribusi yang sebesar-besamya sebagai respon
dan tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat.
Buruknya keadaan lingkungan dan jauhnya perbedaan taraf ekonomi
masyarakat dengan pelaku usaha sering menjadi pemicu rusaknya hubungan
diantara mereka. Masyarakat mulai melakukan berbagai
protcs terhadap
perusahaan. Hal ini kemudian dianggap sebagai ancaman bagi perusahaan.
Menyadari hal ini, perusahaan pun mulai menunjukkan kepedulian dan
mengusahakan
manfaat bagi masyarakat sekitar dengan mengadakan suatu
kegiatan sosial yang dilakukan secara mtin, yang kemudian dikenal dengan
Corporate Social Responsibility (CSR).
1
2
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan suatu bentuk tindakan
yang berangkal dari pertimbangan etis perusahaan yang diarahkan untuk
meningkatkan ekonomi, yang disertai dengan peningkatang kualitas hidup bagi
karyawan berikut keluarganya, serta sekaligus peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekitar dan masyarakat secara lebih luas (Anggraini, 2012).
Corporate Sosial Responsibility merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan untuk memperbaiki masalah sosial dan lingkungan yang terjadi akibat
aktivitas operasional perusahaan, oleh sebab itu Corporate Sosial Responsibility
sangat berperan
untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan hams
menganggap Corporate Sosial Responsibility sebagai strategi jangka panjang
yang menguntungkan, bukan sebagai aktivitas yang memgikan.
Sekian
banyak
industri
yang
melaksanakan
Corporate
Socical
Responsibility, industri perbankan adalah salah satunya. Menumt UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 "Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak."
Industri perbankan memiliki hubungan yang langsung kepada masyarakat
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, pihak bank sangat perlu
untuk menjaga keselarasan hubungan dengan masyarakat, baik untuk kepentingan
keuntungan, maupun citra pemsahaan di mata pemegang saham dan masyarakat.
3
Corporate Social Responsibility saat ini bukan lagi bersifat sukarela yang
dilakukan perusahaan dalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya,
melainkan bersifat wajib dan menjadi kewajiban bagi beberapa perusahaan untuk
melakukan atau menerapkannya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli
2007. Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas menyatakan :
(1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan (TJSL).
(2) TJSL merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai
biaya
perseroan
yang
pelaksanaannya
dilakukan
dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
(3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban dikenai sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dengan adanya ini, perusahaan khususnya perseroan terbatas hams melaksanakan
tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.
Sanksi pidana mengenai pelanggaran CSR pun terdapat didalam UndangUndang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH)
Pasal 41 ayat (1) yang menyatakan: "Barangsiapa yang melawan hukum dengan
sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan pemsakan
lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun dan
denda paling banyak lima ratus juta mpiah". Selanjutnya, Pasal 42 ayat (1)
menyatakan: "Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang mengakibatkan
4
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup, diancam dengan pidana penjara
paling lama tiga tahun dan denda paling banyak seratus juta rupiah".
Dengan adanya transparansi atas laporan keuangan dan berbagai kegiatan
perusahaan lainnya, maka akan memudahkan pihak eksternal dalam mengambii
keputusan ekonomi. Pengambilan keputusan ekonomi dalam industri perbankan
dapat dilihat melalui kinerja perbankan. kinerja perbankan dapat diukur dengan
menggunakan beberapa indikator, diantaranya rata-rata tingkat bunga pinjaman,
rata-rata tingkat bunga simpanan, dan profitabilitas perbankan. indikator yang
paling tepat digimakan untuk mengukur kineija suatu bank adalah Profitabilitas.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan nantinya
akan dilaporkan perusahaan di dalam laporan keuangan perusahaan.
PT. Bank Central Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak
dibidang perbankan
yang memiliki
hubungan langsung
kepada
masyarakat dalam menjalankan aktivitas perusahaannya.
Oleh karena itu PT. Bank Central Asia Tbk memiliki tanggung jawab
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun memperbaikan kondisi
lingkungan hidup melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Melalui
program "Bakti BCA" Kegiatan sosial tersebut difokuskan pada pengembangan
dibidang pendidikan dan kesehatan terutama bagi masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu PT. Bank Central Asia Tbk telah menjalankan program CSR
(Corporate Social Responsibility) sejak tahun 1996 sebagai pembuktian dari
tanggung jawab perusahaan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan lingkungan sekitar perusahaan. PT. Bank Central Asia Tbk juga melaporkan
5
biaya pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan perusahaan itu
sendiri, dengan cara menentukan besamya CSR tiap tahunnya dari penyisihan
laba setelah pajak perusahaan antara 1-5% dari laba setelah pajak PT. Bank
Central Asia Tbk tersebut. Dana CSR disalurkan dalam bentuk program Bakti
BCA.
Tabel 1.1
Program Corporate Social Responsibility
PT. Bank Central Asia Tbk
Uraian
Pendidikan
Kesehatan
Pelestarian Lingkungan
Partisipati pada lembaga
sosial lainnya
TOTAL
2012
(Dalam Rupiah)
2013
8.414.524.000
17.634.800.000
37.783.125.000
593.998.000
2.383.400.000
2.215.108.000
1.780.000.000
901.010.000
1.738.706.000
864.364.000
8.934.600.000
295.102,000
11.652.886.000
29.853.810.000
42.032.041.000
2011
Sumber : PT. Bank Centra! Asia Tbk
Penulis berminat untuk melakukan penelitian tentang Analisis penerapan
CSR {Corporate Social Responsibility) terhadap laba perusahaan pada PT.
Bank Central Asia Tbk.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan permasaJahan peneliti adalah
bagaimanakah penerapan CSR (Corporate Sosial Rensponsibility) terhadap
laba perusahaan pada PT. Bank Central Asia Tbk.
6
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan CSR (Corporate
Sosial Responsibility) terhadap laba pemsahaan pada PT. Bank Central Asia
Tbk.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat/kegtmaan bagi
semua pihak diantaranya:
1. Bagi Penulis
Meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman secara empiris
tentang penerapan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap laporan
keuangan pada PT. Bank Central Asia Tbk.
2. Bagi PT. Bank Central Asia Tbk
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan
penerapan CSR (Corporate Social Resposibility) pada perusahaan, dan
meningkatkan kesadaran perusahaan akan
pentingnya
melaksanakan
tanggung jawab sosial perusahaan.
3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan
masukan bagi pihak yang berkepentingan, khususnya kalangan akademik
untuk penelitian selajutnya.
BABH
Kajian Pustaka
A. Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang beijudul tentang analisis perbandingan
pengungkapan dan pelaksanaan corporate social responsibility terhadap PT. Bank
Negara Indonesia yang dilakukan oleh (Farida, 2012). Rumusan masalah yaitu
bagaimanakah perbandingan penggungkapan dan pelaksanaan Corporate Social
Responsibility pada PT. Bank Negara Indonesia? Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui perbandingan pengungkapan dan pelaksanaan Corporate
Sosial
Responsibility pada PT. Bank Negara Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan
adalah metode deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan
semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis dan
dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung pada saat ini dan
selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya. Data yang
digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode
dokumenter. Teknik analisis data adalah dengan menggunakan pendekatan studi
kasus. Hasil penelitian diketahui bahwa pengungkapan Corporate
Social
Responsibility yang dilakukan sudah sesuai dengan pelaksanaan dimasyarakat.
Sedangkan penelitan sebelumya yang berjudul tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility di
Indonesia (Marzully, 2012). Rumusan masalah yaitu bagaimanakah pengaruh
profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, dewan komisaris.
7
8
leverage dan pengungkapan media terhadap pengungkapan Coporate Social
Responsibility? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, dewan komisaris,
leverage dan pengungkapan media terhadap pengungkapan Coporate Social
Responsibility. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik pengumpulan
data adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data adalah metode purposive
sampling. Hasil penelitian adalah bahwa profitabilitas, kepemilikan saham publik
dan pengungkapan media tidak berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate
Sosial Responsibility. Ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pengungkapan Corporate Sosial Responsibility.
Adapun persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
sama-sama meneliti
tentang Corporate
Social
Responsibility,
sedangkan
perbedaannya adalah peneliti meneliti penerapan CSR terhadap laba perusahaan,
dan tempat objek yang diteliti.
B. Landasan Teori
1. Laba Perusahaan
a. Pengertian Laba
Baridwan (2007:30) laba adalah perubahan jumlah ekuitas badan
usaha selama periode tertentu yang diakibatkan oleh transaksi atau kejadian
yang tidak bersumber pada pemilik, didalamnya termasuk semua perubahan
jumlah ekuitas selama satu periode tertentu kecuali yang berasal dari
penanaman modal pemiliki dan distribusi kepada pemilik perusahaan.
9
Sofyan (2006:273) laba adalah perbedaan antara realisasi penghasilan
yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi
dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan pengsilan.
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laba
adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari perusahaan
pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapat penghasilan. Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena
laba memungkinkan manajemen senior untuk dapat menggambarkan
indikator yang komprehensif.
Perusahaan yang memiliki kemampuan kinerja keuangan yang baik,
akan identik dengan upaya-upaya untuk melakukan pengungkapan yang
lebih luas. Luasnya pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan adalah
upaya untuk mempcroieh dukungan dan mencari simpati para stakeholder
nya. Perusahaan dengan kinerja yang tinggi akan meningkatkan nilai
perusahaan dalam proses pembentukan image yang sangat berpengaruh
untuk mendapat kepercayaan dari para stakeholder. Kinerja perusahaan yang
baik, dapat dicerminkan melalui tingkat laba yang akan diperoleh dari waktu
ke waktu.
Kineija yang baik akan menghasilkan laba semakin tinggi, sehingga
memungkinkan perusahaan dengan leluasa untuk berinvestasi pada aktivitas
penciptaan nilai, yakni dalam modal intelektual. Oleh karena itu, semakin
tinggi kinerja sebuah perusahaan maka semakin banyak pengungkapan
modal intelektual ke publik. Laba perusahaan di dapat dari investasi yang
10
berkelanjutan dalam modal intelektual. Perusahaan yang memiliki investasi
lebih banyak dalam modal intelektual akan cenderung mengungkapkan
banyak informasi tentang modal intelektual. Oleh karena itu, semakin tinggi
laba suatu perusahaan, maka semakin cenderung untuk mengungkapkan
informasi tentang modal intelktual. Keputusan untuk mengungkapkan
informasi
perusahaan akan memengaruhi
peningkatan harga saham.
Sehingga pada penelitian ini terdapat hubungan positif antara laba dengan
pengungkapan modal intelektual.
b. Tujuan Khusus Pelaporan Laba
Sofyan (2006:263) tujuan khusus pelaporan laba ada lima yaitu
sebagai berikut:
1) Dasar perhitungan pajak
2) Untuk menghitung deviden yang akan dibagikan dan yang akan ditahan
3) Sebagai pedoman untuk menentukan
kebijaksanaan
investasi dan
pengambilan keputusan
4) Sebagai dasar ramalan dimasa depan
5) Sebagai dasar perhitungan dan penilaian efisiensi
c. Laba Menumt Konsep Akuntansi
Sofyan (2006:273) definisi laba itu mengandung lima sifat:
1) Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu
timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
2) Laba akuntansi didasarkan pada postulat "periodik" laba itu, artinya
merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu
11
3) Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan
batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.
4) Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk
biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil
tertentu.
5) Laba akimtansi didasarkan pada prinsip ''^matching''' artinya hasil
dikurangi biaya yang diterima atau dikeluarkan dalam periode yang sama.
Ada beberapa ciri-ciri laba adalah sebagai berikut:
1) Laba akuntansi menggunakan konsep periodik
2) Laba akuntansi diperluas bukan hanya transaksi dan termasuk seluruh
nilai fenomena dan periode dapat diukur
3) Laba akuntansi mengizinkan agregasi ke dalam kategori berupa input dan
output
4) Sehingga perbandingan input dan output akan menghasilkan sisa
5) Sehingga mayoritas mereka yang berkepentingan terdapat angka itu dapat
menggunakannya untuk berbagai tujuan.
2. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan
keuangan
merupakan
ringkasan
dari
suatu
proses
pencatatan, merupakan suatu ringkasan dan transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi selama satu tahun buku yang bersangkutan (Zaki 2007: 156).
Laporan keuangan bersifat historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan
kemajuan (progress report). Selain itu, dikatakan bahwa laporan keuangan
12
terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara
fakta-fakta yang telah dicatat. Kemudian, pengertian didalam standar
akuntansi keuangan, laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan dan laporan keuangan.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem proses akuntansi
tidak dapat dibuat secara mudah, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai
dengan aturan atau standar yang berlaku. Hal ini perlu dilakukan agar
laporan keuangan mudah dibaca dan dimengerti, daiam hal laporan
keuangan, kewajiban setiap perusahaan adalah membuat dan melaporkan
keuangan perusahaannya pada waktu periode tertentu.
Hal ini dilaporkan kemudian dianalisis untuk dapat diketahui
kondisi dan posisi keuanggan perusahaan terkini. Menumt PSAK nomor 1
(revisi 2009), laporan keuangan adalah suatu pengajian terstmktur dari
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba mgi, laporan pembahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya
sebagai laporan ams kas atau laporan keunganan ams dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang meruapakan bagian dari integral
dari laporan keuangan.
Laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu pemsahaan pada saat tertentu atau jangka
waktu tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa laporan keuangan mempakan hasil akhir dari proses akuntansi yang
13
berupa data keuangan dan aktifitas dari suatu perusahaan yang bertujuan
untuk memberi gambaran mengenai kondisi keuangan, hasil usaha serta
kinerja perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
b. Tujuan Laporan Keuangan
PSAK (2004) tujuan laporan keuangan, yaitu untuk tujuan umum
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakaian dalam pengambilan
keputusan ekonomi serta menunjukan kinerja yang telah dilakukan
manajamen atau stewardship atau pertanggung jawaban manajemen atas
pengunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan
menyajkan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1) Aktiva merupakan harta atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan
baik pada saat tertentu maupun periode tertentu.
2) Kewajiban merupakan utang kepada pihak lain yang timbul karena
mempcroieh pinjaman (kredit) atau karena pembelian suatu barang atau
jasa yang pembayarannya dilakukan secara angsuran.
3) Ekutitas merupakan hak yang dimiliki oleh perusahaan
4) Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian. Pendaptan
merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa yang dibebankan kepada
langganan atau yang menerima jasa. Beban merupakan semua biaya yang
telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan. Keuntungan
dan kerugian adalah naiknya dan turunnya nilai ekuitas dan transaksi
14
yang bersifatnya insendentil dan bukan kegiatan utama entitas dan dari
transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entitas selama satu
periode tertentu.
5) Arus kas merupakan aliran penerimaan dan pengeluaran kas atau setara
kas dari suatu perusahaan pada waktu periode tertentu.
c. Jenis Laporan Keuangan
Dilihat dari segi prosesnya, laporan keuangan merupakan hasil akhir
proses akuntansi yang dilaksanakan oleh suatu peusahaan. Laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis tergantung
dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan. Dalam prakteknya,
perusahaan diharuskan untuk menyusun beberapa jenis laporan keuangan
yang sesuai dengan standar yang telah ditentukan, terutama untuk
kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No 1 laporan keuangan yang lengkap
terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut;
1) Neraca
Neraca adalah suatu daftar sistematis yang membuat informasi mengenai
aktiva, utang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu.
Dalam neraca dapat diketahui beberapa jumlah kekayaan perusahaan,
kemampuan
perusahaan
membayar
kewajiban
serta
perusahaan mempcroieh tambahan pinjaman dari pihak luar.
kemapuan
15
2) Laporan Laba Rugi
Laporan adalah ikhtisar mengenai pendapat dan beban suatu perusahaan
untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan
rugi yang dialami.
3) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan
ekuitas merupakan
laporan yang menunjukan
perubahan modal untuk periode tertentu.
4) Laporan Arus Kas
Laporan arus masuk dan arus keluar atau setara kas, laporan arus kas
merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh. Dengan adanya laporan
ini pemakaian laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva
bersih perusahaan, struktur keuangan termasuk likuiditas dan solvabilitas
dan
kemampuan
perusahaan
didalam
menghasilkan
kas
dimasa
mendatang.
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan
informasi apabila terdapat laporan yang memberikan informasi apabila
terdapat laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.
3. Konsep Corporate Sosial Responsibility
a. Pengertian Corporate Sosial Responsibility
The world business council for sustainable development (dalara
Dwi,
2009:2-3)
Corporate
Social
Responsibility adalah komitmen
berkesinambungan dari kalangan bisnis untuk berperilaku etis dan memberi
16
kontribusi bagi pembangunan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas
kehidupan karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat
luas pada umumnya.
Commision of the European Communities (dalam Dwi,2009:3)
Corporate Social Responsibility adalah tanggung jawab sosial perusahaan
pada dasamya adalah sebuah konsep dimana perusahaan memutuskan secara
suka rela untuk memberikan kontribusi demi mewujudkan masyarakat yang
lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih.
International Finance
Corporation (dalam Edi, 2010:123-124)
Corporate social Responsibility adalah komitmen dua bisnis untuk memberi
kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama
dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas lokal dan masyarakat luas
untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi
bisnis maupun pembangunan.
Sedangkan ISO 26000 (dalam Edi, 2010:124-125) CSR adalah
tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusankeputusan dan kegiatan-kegiatannya pada masyarakat dan lingkungan yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan
pembangunan
berkelanjutan
dan
kesejahteraan
masyarakat,
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum
yang ditetapkan dan norma-norma perilaku intemasional, serta terintegrasi
dengan organisasi secara menyeluruh.
17
Berdasarkan penjelasan
corporate
social
diatas maka dapat disimpulkan bahwa
responsibility merupakan
tanggung
jawab
sosial
perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitamya yang bersifat
filantrofik
(sukarela) dalam rangka memberikan kontribusi terhadap
pembangunan ekonomi berkelanjutan.
b. Prinsip-prinsip Corporate Social Responsibility
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan kepedulian perusahaan yang
didasari tiga prinsip yang dikenal dengan triple bottom lines (dalam farida,
2012:269-270):
1) Profit
Profit merupakan unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap
kegiatan usaha. Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari
keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan
berkembang. Aktivitas yang dapat ditempuh untuk mendongkrak profit
antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi
biaya, sehingga perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif yang
dapat memberikan nilai tambah semaksimal mungkin.
2) People
Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.
Menyadari bahwa masyarakat sekitar perusahaan merupakan salah satu
stakeholder penting bagi perusahaan, karena dukungan masyarakat
sekitar sangat diperlukan bagi keberadaan, kelangsungan hidup, dan
perkembangan perusahaan. Maka sebagai bagian yang tak terpisahkan
18
dengan masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berkomitmen untuk
berupaya memberikan manfaat sebesar-besamya kepada masyarakat.
3) Planet
Hubungan perusahaan dengan lingkungan adalah hubungan sebab
akibat, dimana jika perusahaan merawat lingkungan maka lingkungan
akan memberikan
manfaat kepada perusahaan. Sudah kewajiban
perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Misalnya, penghijauan lingkungan hidup, perbaikan
pemukiman, serta pengembangan pariwisata (ekoturisme)
c. Teori-Teori Corporate Social Responsibility
(Sembiring, 2003:2) Beberapa alasan pemsahaan untuk melakukan
atau tidak melakukan penerapan Corporate Social Responsibility. Alasan
tersebut dijelaskan melalui teori-teori, yaitu :
1) Agency Theory
Agency theory (teori keagenan) menjelaskan tentang hubungan antara
dua pihak dimana salah satu pihak menjadi agen dan pihak yang lain
bertindak sebagai principal. Teori ini menyatakan bahwa hubungan
keagenan timbul ketika salah satu pihak (Prinsipal) menyewa pihak lain
(Agen) untuk melakukan beberapa jasa untuk kepentingannya yang
melibatkan pendelegasian beberapa otoritas pembuatan keputusan
kepada agen. Yang dimaksud dengan principal adalah pemegang saham
atau investor, sedangkan yang dimaksud agen adalah manajemen yang
mengelola perusahaan. Adanya konflik kepentingan dalam hubungan
19
keagenan. Konflik kepentingan ini terjadi dikarenakan perbedaan tujuan
dari masing-masing pihak. Adanya perbedaan tujuan antara prinsipal dan
agen serta adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengendalian
perusahaan akan menyebabkan manajer bertindak tidak sesuai dengan
keinginan prinsipal. Akibatnya, manajer akan mengambii tindakan yang
dapat
memperbaiki
kesejahteraannya
sendiri
tanpa
memikirkan
kepentingan pemegang saham.
2) Legitimacy Theory
Legitimacy Theory merupakan sistem pengelolaan perusahaan yang
berorientasi
pada keberpihakan
terhadap masyarakat,
pemerintah
individu dan kelompok masyarakat. Legitimasi adalah menyamakan
persepsi bahwa tindakan yang dilakukan oleh suatu entitas merupakan
tindakan yang diinginkan, pantas ataupun sesuai dengan sistem norma,
nilai kepercayaan, dan definisi yang dikembangkan secara sosial. Untuk
mencapai
keselarasan
tujuan ini organisasi
antara
nilai-nilai
bemsaha untuk
sosial
yang
mengembangkan
dihubungkan
dengan
kegiatannya dan norma-norma dari perilaku yang diterima dalam sistem
sosial yang lebih besar dimana organisasi itu berada serta menjadi
bagiannya.
3) Stakeholders Theory
Stakeholders Theory memiliki asumsi yaitu perusahaan memiliki
hubungan dengan banyak kelompok stakeholders yang mempengaruhi
dan dipengaruhi oleh keputusan perusahaan. Teori ini ditekankan pada
20
sifat alami hubungan dalam proses dan keluaran bagi perusahaan dan
stakeholders nya. Kepentingan seluruh legitimasi stakeholders memiliki
nilai secara hakiki, dan tidak membentuk kepentingan yang didominasi
satu sama lain. Teori ini memfokuskan pada pengambilan keputusan
manajeriai.
Teori stakeholder menjelaskan pengungkapan CSR perusahaan
sebagai cara untuk berkomunikasi dengan stakeholders. Implikasinya
adalah perusahaan akan secara sukarela melaksanakan Corporate Social
Responsibility, karena pelaksanaan CSR adalah merupakan bagian dari
peran perusahaan ke stakeholders. Teori ini jika diterapkan akan
mendorong perusahaan melaksanakan Corporate Social Responsibility.
d. Faktor-faktor Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
CSR
Indonesia
(2011)
faktor-faktor
yang
mendorong
perusahaan
melaksanakan CSR (Corporate sosial responsibility) yaitu secara umum
dibedakan menjadi faktor eksternal dan internal
1) Faktor eksternal terutama berkaitan dengan kritik organisasi masyarakat
sipil terhadap kinerja sosial dan lingkungan perusahaan, Sejarah
hubungan antara perusahaan dan masyarakat mencatat banyak peristiwa
tragis yang disebabkan operasi perusahaan.
2) Faktor internal misalnya, kepemimpinan puncak manajemen perusahaan
yang melihat CSR merupakan sumber peluang mempcroieh keunggulan
kompetitif (responsibility is opportunity). Cukup banyak pengamat yang
21
berpendapat bahwa faktor internal sebagai pendorong CSR semakin kuat
berperan di masa datang.
Jenis-jenis Program Corporate Social Responsibility
Kotler dan Lee (dalam Dwi, 2009:63-74) terdapat enam kategori aktivitas
CSR (Corporate Social Responsibility) yakni:
1) Promosi Kegiatan Sosial (Cause Promotions)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan menyediakan dana atau sumber
daya lainnya yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung
pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga
sukarela untuk suatu kegiatan tertentu.
2) Pemasaran terkait kegiatan sosial (Cause related marketing)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memiliki komitmen untuk
menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilan untuk suatu
kegiatan sosial berdasarkan besamya penjualan produk tertentu, untuk
jangka waktu tertentu serta untuk aktivitas tertentu.
3) Pemasaran kemasyarakatan korporat (Corporate social marketing)
Dalam
aktivitas
CSR
ini,
perusahaan
mengembangkan
dan
melaksanakan kampamye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan
tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan
kelestarian
masyarakat.
lingkungan hidup, serta
publik, menjaga
meningkatkan
kesejahteraan
22
4) Kegiatan filantropi perusahaan (corporate philanthropy)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memberikan sumbangan langsung
dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan
tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai, bingkisan,
paket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma.
5) Pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (community volunteering)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan mendukung serta mendorong para
karyawan, rekan pedagang eceran, atau para pemegang franchise agar
menyisihkan waktu mereka secara sukarela bagi komunitas.
6) Praktik bisnis yang memiliki tanggung jawab sosial (socially responsible
business practice)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis
melampaui aktivitas bisnis yang diwajibkan
oleh hukum
serta
melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan komimitas dan memelihara lingkungan
hidup.
4. Pentingnya Penerapan CSR (Corporate Social Responsibility)
Pelaksanaan Socio Economic Accounting akan semakin cepat oleh
beberapa faktor antara lain:
a. Adanya tekanan dari pressure group misalnya Greenpeace, Trade union,
PBB dan lain sebagainya.
b. Ditetapkanya standar
tangung jawab sosial.
akuntansi yang mengharusan
pengungkapan
23
c. Adanya peraturan Pemerintah atau undang-undang yang diberilakukan.
d. Kesadaran terhadap perusahaan.
Beberapa alasan lain yang mendukung agar perusahaan memiliki
etika dan tanggung jawab sosial sebagai berikut (Wibisono, 2007)
a. Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat.
Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan,
sehingga jika perusahaan memiliki tanggimg jawab sosial mungkin dapat
menghindari pembatasan kegiatan perusahaan.
b. Meningkatkan nama baik perusahaan, akan menimbulkan simpati
langganan, simpati karyawan, investor dan Iain-lain.
c. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan
masyarakat terhadap peranan perusahaan. Dalam jangka panjang, hal ini
sangat menguntungkan perusahaan.
d. Membantu kepentingan nasional, seperti konservasi, alam, pemeliharaan
barang seni budaya, peningkatan pendidikan rakyat, lapangan kerja dan
Iain-Iain.
e. Mengurangi tensi kebenciaan masyarakat kepada perusahaan yang
kadang-kadang suatu kegiatan yang dibenci masyarakat tidak mungkin
dihindari.
f.
Sesuai dengan keinginan para pemegang saham, dalam hal ini publik.
g. Dapat menunjukan respon positif perusahaan terhadap norma dan nilai
yang berlaku dalam masyarakat sehingga mendapat simpati masyarakat.
24
Sedangkan di pihak Iain, alasan para penentang yang tidak
meyetujui konsep tanggung jawab sosial perusahaan ini adalah sebagai
berikut:
a. Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan
tenaga dan para ahli yang belum dimiliki oleh perusahaan.
b. Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap pemain kekuasaan atau
politik secara berlebihan yang sebenamya bukan lapanganya.
c. Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utamanya dalam mencari
laba. Ini akan menimbulkan sebuah pemborosan.
d. Dapat menimbulkan lingkungan bisnis yang monolitik bukan yang
bersifat phluaristik.
e. Keterlibatan sosial memerlukan dan dan tenaga yang cukup besat yang
tidak dapat dipenuhi oleh dana yang terbatas yang data menimbulkan
kebangkrutan atau menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Beberapa alasan tersebut dapat disimpulkan bahwa alasan para
penentang yang tidak menyetujui konsep tanggung jawab sosial perusahaan
dikarenakan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial tersebut harus
memerlukan dana yang cukup besar dan akan menurunkan laba perusahaan
sehingga akan menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.
Manfaat Corporate Social Responsibility (CSR)
Adapun beberapa manfaat yang dapat diperoleh perusahaan melalui
pelaksanaan CSR ini adalah (Kotler dan Lee 2005) :
25
a. Peningkatan penjualan dan marketing share
b. Memperkuat brand positioning
c. Meningkatkan citra perusahaan
d. Mempengaruhi biaya operasi
e. Meningkatkan daya tarik perusahaan dimata investor dan analisis
keuangan.
Pelaporan Program Corporate Social Responsibility
Edi (2010:132) beberapa standar laporan yang sudah dikenal untuk
menunjukkan good business performance adalah; Standard Account Ability
(AAAIOOO) berdasarkan konsep Triple Bottom Line (3BL) yang digagas
John Elkington, pedoman pelaporan
berkelanjutan
Global
Reporting
Initiative, pedoman monitoring verite, social accountability international
(SA8000) dan standar manajemen lingkungan ISO 14000.
Sukada dan Jalal (dalam Edi, 2010:132-133) Global Reporting initiative
menekankan pentingnya enam prinsip yang perlu diperhatikan dalam
membuat pelaporan CSR yang baik, yaitu :
a. Accurancy, informasi harus lengkap dan cukup detail agar bisa dinilai
oleh pemangku kepentingan secara jelas, tepat dan akurat.
b. Balance, seimbang yang mencerminkan aspek-aspek positif dan negatif
dari kegiatan CSR yang dilakukan.
c. Comparability, aspek atau variabel yang digunakan dan dilaporkan harus
konsisten sehingga dapat dibandingkan antar waktu.
26
d. Clarity, informasi harus tersedia dalam bentuk yang mudah dipahami
dan bisa diakses oleh pemangku kepentingan.
e. Reliability, informasi harus terpercaya yang dikumpulkan, direkam,
dianalisis, dan disajikan berdasarkan cara atau metodelogi yang dapat
dipertanggungj awabkan.
f.
Timeliness, laporan dibuat secara reguler dan tersedia tepat waktu bagi
pemangku kepentingan dan pihak-pihak Iain yang memerlukan.
Landasan Hukum Corporate Social Responsibility
Peraturan hukum CSR (dalam Rahmatulah: 2011) terdapat empat
peraturan yang mewajibkan perusahaan tertentu untuk menjalankan program
tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR dan satu acuan (Guidance) ISO
26000 sebagai referensi dalam menjalankan CSR diantaranya :
a. Keputusan
Menteri BUMN
Tentang
Program
Kemitraan Bina
Lingkungan (PKBL)
Berdasarkan
peraturan
Menteri
Negara
BUMN,
per
05/MBU/2007 Pasal 1 ayat (6) dijelaskan bahwa Program Kemitraan
BUMN
dengan
usaha kecil, yang selanjutnya
disebut
Program
Kemitraan, adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil
agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana 2% dari
bagian laba BUMN. Sedangkan pada pasal 1 ayat (7) dijelaskan bahwa
Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya disebut Program BI, adalah
program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui
pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.
27
Adapun
ruang
lingkup
bantuan
program
BL
BUMN,
berdasarkan Permeneg BUMN, per-05/MBU/2007 pasal 11 ayat (2)
huruf e adalah:
1) Bantuan korban bencana alam
2) Bantuan pendidikan atau pelatihan
3) Bantuan peningkatan kesehatan
4) Bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum
5) Bantuan sarana ibadah
6) Bantuan pelestarian alam
b. Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007
Selain BUMN, saat ini Perseroan Terbatas (PT) yang mengelola
atau operasionalnya terkait dengan Sumber Daya Alam (SDA)
diwajibkan melaksanakan program CSR, karena telah diatur dalam
Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. Dalam
pasal 74 dijelaskan bahwa :
1) Perseroan yang mejalankan kegiatan usahanya dibidang atau
berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan.
2) Tanggung jawab sosial dan lingkimgan sebagaimana dimaksud
ayat (1) merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang
pelaksanaannya
dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
28
3) Perseroan yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan
lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.
c. Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007
Peraturan lain yang mewajibkan CSR adalah Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2007, tentang penanaman modal, baik penanaman
modal dalam negeri, maupun penanaman modal asing. Dalam Pasal
15 (b) dinyatakan bahwa "Setiap penanaman modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan."
d. Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001
Khusus bagi perusahaan yang operasionalnya
mengelola
Sumber Daya Alam (SDA) dalam hal ini minyak dan gas bumi,
terikat oleh Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001, tentang minyak
dan gas bumi, disebutkan pada pasal 13 ayat 3 (p) bahwa "kontrak
kerja sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib memuat
paling sedikit ketentuan-ketentuan pokok yaitu : (p) pengembangan
masyarakat sekitarya dan jaminan hak-hak masyarakat adat."
e. Guidance ISO 26000
Berbeda dari bentuk ISO yang lain, seperti ISO 9001:2000 dan
14001:2004. ISO 26000 hanya sekedar standard an panduan, tidak
menggunakan mekanisme sertifikasi. Terminologi should didalam
29
batang tubuh standar berarti shall dan tidak menggunakan kata must
maupun have to. Sehingga fungsi ISO 26000 hanya sebagai guidance.
Selain itu dengan menggunakan istilah Guidance Standard on
social responsibility, menunjukkan bahwa ISO 26000 tidak hanya
diperuntukan bagi Corporate (perusahaan) melainkan juga untuk
semua sector public dan privat. Tanggung jawab sosial dapat
dilakukan oleh institusi pemerintah, non governmental organization
(NGO) dan tentunya sektor bisnis, hal itu dikarenakan setiap
organisasi dapat memberikan akibat bagi lingkungan sosial maupun
alam. Sehingga adanya ISO 26000 ini membantu organisasi dalam
pelaksanaan Social Responsibility dengan cara memberikan pedoman
praktis, serta memperluas pemahaman publik terhadap
social
responsibility.
8. Indikator dalam implementasi Corporate Social Responsibility
Dwi (2009:54-55) ada delapan indikator yang dapat digunakan
dalam rangka pengimplcmentasian CSR yaitu :
a. Leardership (Kepemimpinan)
1) Program CSR dapat dikatakan berhasil jika mendapatkan dukungan
dari top management perusahaan.
2) Terdapat kesadaran filantropik dari pimpinana yang menjadi dasar
pelaksanaan program.
30
b. Proporsi bantuan
CSR dirancang bukan semata-mata pada kisaran anggaran saja,
melainkan juga pada tingkatan serapan maksimai, artinya apabila
areanya luas, maka anggarannya harus lebih besar.
c. Transparansi dan Akuntabilitas
1) Terdapat tahunan (Annual Report)
2) Mempunyai mekanisme audit sosial dan financial dimana audit
sosial terkait dengan pengujian sejauh mana program-program CSR
telah dapat ditujukan secara benar sesuai kebutuhan masyarakat,
perusahaan mendapatkan umpan balik dari masyarakat secara benar
dengan melakukan interview dengan para penerima manfaat.
d. Cakupan Wilayah {Coverage Area)
Terdapat identifikasi penerima manfaat secara tertib dan rasional
berdasarkan skala prioritas yang telah ditentukan.
e. Perencanaan dan Mekanisme Monitoring dan Evaluasi
1) Dalam perencanaan ada jaminan untuk multistakeholder pada setiap
siklus pelaksanaan proyek.
2) Terdapat kesadaran untuk memperhatikan aspek-aspek lokalitas
{local wisdom), pada saat perencanaan ada kontribusi, pemahaman,
dan penerimaan terhadap budaya-budaya lokal yang ada.
3) Terdapat blue-print policy
program.
yang menjadi dasar pelaksanaan
31
f.
Pelibatan stakeholder {stakeholders enggagement)
1) Terdapat
mekanisme
koordinasi reguler dengan
stakeholders,
utamanya masyarakat.
2) Terdapat mekanisme yang menjamin partisipasi masyarakat untuk
dapat terlibat dalam sikJus p