bab 7 akuntansi dana pension

Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”

BAB VII
AKUNTANSI : BIAYA MANFAAT PENSION
A.

KARAKTERISTIK PROGRAM PENSION
(Harnanto,2003:432–433)
Program pension melibatkan tidak hanya perusahaan sebagai sponsor dan karyawan sebagai
peserta atau pihak yang akan memperoleh manfaat langsung dari program, tetapi juga pihak
pengelolah dana pension.
Untuk memastikan agar tunjangan atau manfaat pension dapat dibayarkan pada waktunya,
sebagai sponsor program perusahaan biasanya membayar iuran pension kepada program atau
pengelolah dana pension.

Tanggungjawab dan Saling Hubungan Para Pihak Terkait Dalam Suatu Program Pension
Kewajiban membayar iuran
Perusahaan
(Sponsor Program)

Program Pension


Tanggungjawab fiducier

Kewajiban mbrk jasa

Karyawan

(Badan atau Pewalian)

Kewajiban mbyr iuran

(Peserta Program)
Kewajiban pensionan

Kewajiban Fiducier

B. PROGRAM PENSION (Rusiti, 1997 : 70)
Pemberian kompensasi pada karyawan yang memasuki kondisi purna karya

C. JENIS PROGRAM PENSION (Harnanto, 2003 : 434)

1.

2.

Program pension manfaat pasti (PPMP)
Program pension yang menyatakan secara spesifik jumlah uang atau manfaat pension yang
akan diterima oleh para peserta program dalam kaitannya dengan faktor-faktor seperti : usia
karyawan, masa kerja karyawan, atau jumlah gaji atau upah terakhir sebelum memasuki
masa pension.
Program pension iuran pasti
Program pension iuran pasti memberikan peluang kepada perusahaan sebagai sponsor
program untuk menentukan besarnya iuran yang harus dibayar kepada program pada setiap
tahunnya. Program pension iuran pasti biasanya juga mewajibkan kepada sponsor untuk
membayar iuran pension dalam suatu persentase dari jumlah laba yang dihasilkan atau
jumlah gaji dan upah yang dibayarkan kepada para karyawan.

D. PENGELOLAAN PENSION (Rusiti, 1997 : 70)
1.
2.


Pemberi kerja
Instansi lain

E. SUMBER BIAYA PENSION (Rusiti, 1997 : 70)
1. Pemberi kerja
2. Peserta pension/karyawan
3. Peserta dan pemberi kerja

F. PENETAPAN BIAYA PENSION (Rusiti, 1997 : 70)
1. Berdasar jasa aktuaris
2. Berdasar apresiasi pengelola pension

G. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA PENSION (Rusiti, 1997 : 70)
1. Tingkat pendidikan peserta

Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY

1

Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”


2. Tingkat gaji
3. Masa kerja
4. Perputaran pegawai

H. KOMPONEN BIAYA PENSION (Rusiti, 1997 : 70)
Bagi pemberi kerja besarnya biaya pension umumnya dipengaruhi oleh komponen berikut:
1.
biaya jasa (service cost)
2.
bunga pinjaman
3.
pendapatan dari aktiva
4.
amortisasi biaya jasa tahun sebelumnya
ditangguhkan
5.
amortisasi laba rugi ditangguhkan

I. PENETAPAN BIAYA PENSION (Rusiti, 1997 : 70 - 71)

Pada umumnya pengelola pension memanfaatkan jasa aktuaris untuk menetapkan jumlah
biaya pension yang harus dibayar pada peserta pension. Aktuaris akan menetapkan jumlah nilai
tunai manfaat yang diharapkan (present value of prospecetive benefits).
Aktuaris dalam menetapkan nilai tunai tersebut umumnya memperhitungkan:
1.
sarat program pension
2.
karakteristik pegawai
3.
asumsi aktuaris
4.
tingkat bunga

J. AKUNTANSI BIAYA PENSION (Rusiti, 1997 : 73)
Biaya pension dipengaruhi oleh berbagai komponen (telah disebut di muka). Komponen
tersebut dampaknya terhadap akuntansi pension adalah posisi biaya dengan jumlah dana yang
tersedia.
Komponen tersebut:
1.
jasa tahunan (menambah biaya pension)

2.
bunga (menambah biaya pension)
3.
pendapatan aktiva (mengurangi biaya
pension)
4.
jasa masa lalu (umumnya menambah biaya
pension)
5.
laba rugi (menambah/mengurangi biaya
pension)

JASA MASA LALU (Rusiti, 1997 : 73 - 75)
Jasa masa lalu harus diamortisasi
Contoh:
PT X memiliki 90 karyawan. Awal tahun 1986 PT X menetapkan rate formula 2% dengan utang
Rp. 900.000,-. PT X memperoleh informasi dari aktuaris bahwa karyawan akan menerima
pension 10 tahun mendatang, dan tiap tahun karyawan yang diberhentikan 10%. Rencana
amortisasi dihitung dengan cara berikut:
1.

Hitung Taksiran jasa masa datang
Klp

Jasa
Yad
A1-9
9
B1-9
18
C1-9
27
D1-9
36
E1-9
45
F1-9
54
G1-9
63
H1-9

72
I1-9
81
J1-9
90
495
Konsumsi Jasa

1

2

3

4

5

6


7

8

9

10

9
9
9
9
9
9
9
9
9
9

9

9
9
9
9
9
9
9
9

9
9
9
9
9
9
9
9

9
9

9
9
9
9
9

9
9
9
9
9
9

9
9
9
9
9

9
9
9
9

9
9
9

9
9

9

90

81

72

63

54

45

36

27

18

9

Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY

2

Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”

Ratio Amortisasi per tahun dihitung = konsumsi jasa : jasa yad.

Taksiran jasa masa dating dapat dihitung dengan menggunakan rumus
N ( N + 1)
Jasa yad
=
xP
2
Keterangan simbul:
N = jumlah lama kerja karyawan
P = karyawan yang diberhentikan per tahun
Data di muka dapat dihitung dengan rumus tersebut:
10 ( 10 + 1)
Jasa yad
=
x 9 = 495
2
2.

Hitung amartisasi tahunan
Amortisasi per tahun dihitung = ratio per tahun x utang (jasa
masa lalu)
Tahun
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995

Jasa masa lalu
Rp. 900.000
Rp. 900.000
Rp. 900.000

ratio
90/495
81/495

Amortisasi
Rp. 163.363,36
Rp. 147.272,73

3.

Hitung

jasa

masa

lalu

yang

belum

diamortisasi
Cara penghitungan = saldo awal tahun jasa masa lalu – amortisasi

Tabel:
Tahun
1986
1987
1988
1989
1990
1991
1992
1993
1994
1995

So Awal
Rp. 900.000
Rp. 736.363,64
Rp. 589.090,91
Rp. 458.181,82
Rp. 343.636,37
Rp. 245.454,55
Rp. 163.636,37
Rp. 98.181,82
Rp. 49.090,91
Rp. 16.363,64

Amortisasi
Rp. 163.636,36
Rp. 147.272,73
Rp. 130.909,09

Saldo Jasa masa lalu yang blm
disusut akhir tahun
Rp. 736.363,64
Rp. 598.090,91
Rp. 458.181,82

Rp. 16.363,64

0

LABA RUGI (Rusiti, 1997 : 75 - 76)
Laba rugi terjadi karena adanya perbedaan antara prediksi aktuaris dengan tanggungan
sesungguhnya.
Laba rugi ini harus diadjustment.
Untuk mengeliminasi fluktuasi biaya pension digunakan metode pendekatan koridor.
Persyaratan dalam pendekatan koridor ini adalah :
1.
Tingkat koridor 10% dari jumlah tertinggi
diantara prediksi kewajiban manfaat pension (PKMP) dengan nilai wajar aktiva pension
(NWAP)

Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY

3

Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”

2.

Laba rugi boleh diakui jika melebihi butir 1
diatas

3.

Amortisasi laba rugi didasarkan pada ratarata kerja karyawan (RKK)
Taksiran masa kerja karyawan yad
RKK =
Jumlah karyawan

Atau
½ x P x (N (N + 1)
RKK =
Jumlah karyawan
Contoh:
PKMP Rp. 100.000,- Harga pasar aktiva Rp. 150.000,Tingkat koridor = 10% x Rp. 150.000,- = Rp. 15.000,Jika laba atau rugi sebesar Rp. 15.000,- tidak diamortisasi
Jika laba Rp. 20.000 maka ada amortisasi Rp. 5.000,Misalkan RKK (data hal 88)
PKMP
NWAP
L/R belum diakui

= 1/90 x 495 = 5,5 tahun

Rp. 2.100.000
2.600.000
0

Rp. 2.600.000
Rp. 2.800.000
Rp. 400.000

Rp. 2.900.000
Rp. 2.700.000
Rp. 280.000

Diminta: daftar rencana amortisasi laba rugi

Jawab:
Tahun
1996
1997
1998

PKMP

NWAP

Koridor

Rp. 2.100.000
Rp. 2.600.000
Rp. 2.900.000

Rp. 2.600.000
Rp. 2.800.000
Rp. 2.700.000

Rp. 260.000
Rp. 280.000
Rp. 290.000

Laba Rugi
Belum Diakui
Rp. 0
Rp. 400.000
Rp. 658.182

Amortisasi
Rp. 0
21.8180
66.942

Perhitungan:
Amortisasi 1997 = (400.000 – 280.000) : 5,5 = Rp. 21.818
Amortisasi 1998 = (400.000 – 21.818 + 280.000) = 658.182
= (Rp. 658.182 – Rp. 290.000) : 5,5 = Rp. 66.942

K. CONTOH AKUNTANSI BIAYA PENSION
(Rusiti, 1997 : 76 - 78)
Kondisi biaya pension = uang tersedia
Diumpamakan biaya pension 1996 Rp. 100.000 dan tahun 1997
Rp. 110.000,- bunga yang berlaku 10%. Awal tahun 1996 PKMP dan aktiva saldonya nol (belum
punya). Tidak ada laba rugi jasa tahun lalu.
Diminta akuntansi 2 tahun tersebut.
Jawab:
Tahun 1996
Jasa tahun ini
Rp. 100.000
Bunga PKMP = 10% x Rp. 0
Rp. 0
Bunga aktiva = 10% x Rp. 0
Rp. 0
Biaya pension
Rp. 100.000*
Jurnal:
Biaya Pension
Rp. 100.000
Kas
Rp. 100.000
Tahun 1997
Jasa tahun ini
Bunga PKMP = 10% x Rp. 100.000
Bunga aktiva = 10% x Rp. 100.000
Biaya Pension
Jurnal:
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY

Rp. 110.000
Rp. 10.000
(Rp. 10..000)
Rp. 110.000

4

Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”

Biaya Pension
Kas

Rp. 110.000
Rp. 110.000

Biaya pension lebih besar dari uang tersedia
Misal tahun gaji tahun 1996 Rp. 100.000 dan tahun 1997 Rp. 110.000 bunga berlaku 10%,
tidak ada PKMP dan aktiva di awal tahun 1996. Kas tersedia untuk pension tahun 1996 Rp.
90.000 dan 1997 Rp. 95.000
Diminta: jurnal tahun 1996 dan 1997
Jawab:
Tahun 1996
Biaya pension (hitungan lihat *)

Rp. 100.000

Jurnal:
Biaya Pension
Rp. 100.000
Kas
Rp. 90.000
Utang Biaya Pension
Rp. 10.000
Tahun 1997
Jasa tahun ini
Rp. 110.000
Bunga PKMP = 10% x Rp. 100.000
Rp. 10.000
Bunga aktiva = 10% x Rp. 90.000
(Rp. 9.000)
Biaya pension
Rp. 111.000
Jurnal:
Biaya Pension
Rp. 111.000
Kas
Rp. 95.000
Utang Biaya Pension
Rp. 16.000
Biaya pension lebih rendah dari uang tersedia
Misal gaji tahun 1996 Rp. 100.000 tahun 1997 Rp. 110.000 PKMP dan aktiva awal tahun 1996
tidak ada, bunga berlaku 10%. Kas tersedia th. 1996 Rp. 120.000 tahun 1997 Rp. 130.000
Diminta: Jurnal 2 th. Tersebut
Jawab:
Tahun 1996
Biaya Pension (hitungan lihat *)
Rp. 100.000
Jurnal
Biaya Pension
Rp. 100.000
Perskot Pension
Rp. 20.000
Kas
Rp. 120.000
Tahun 1997
Jasa tahun ini
Rp. 110.000
Bunga PKMP = 10% x Rp. 100.000
Rp. 10.000
Bunga aktiva = 10% x Rp. 120.000
(Rp. 12.000)
Biaya pension
Rp. 108.000
Jurnal
Biaya Pension
Rp. 108.000
Perskot Pension
Rp. 22.000
Kas
Rp. 130.000
Biaya pension memperhitungkan jasa masa lalu
Misal:
Jasa tahun 1998 Rp. 140.000,- PKMP awal tahun Rp. 180.000,- aktiva awal tahun Rp.
120.000,- Jasa tahun lalu Rp. 80.000,- diamortisasi 5% per tahun. Bunga utang dan aktiva 10%
per tahun. Kas tersedia Rp. 144.000
Jawab:
Jasa tahun ini
Rp. 140.000
Bunga PKMP = 10% x Rp. 180.000
Rp. 18.000
Bunga aktiva = 10% x Rp. 120.000
(Rp. 12.000)
Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY

5

Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”

Amortisasi jasa tahun lalu = 5% x Rp. 80.000 Rp. 4.000
Biaya pension
Rp. 150.000
Jurnal:
Biaya Pension
Rp. 150.000
Utang Biaya Pension
Rp. 6.000
Kas
Rp. 144.000

L. LAJUR BIAYA PENSION (Rusiti, 1997 : 78)
Contoh:
Misalkan awal tahun 1990 PT X mempunyai program pension dengan informasi berikut:
1.
Nilai tunai jasa masa lalu Rp. 80.000
2.
Amortisasi tahunan berdasarkan jasa tahun
berjalan untuk th. 90 Rp. 27.200
3.
Jasa tahun 1990 Rp. 9.500 bunga 10%
4.
Aktiva pension Rp. 11.100
5.
Kas tersedia Rp. 20.000
6.
Manfaat yang harus dibayarkan saat
diberhentikan Rp. 8.000
Diminta: buat lajur dan jurnal
Jawab: (dalam satuan rupiah)
Jurnal Umum
Elemen
31/12/89
Jasa lalu
1/1/90
Jasa Th. ini
Bng, PKMP
Bng. Aset
Susut jasa lalu
Kas
Manfaat
Jurnal 31/12/90
Saldo
per
31/12/90

Memo
Biaya Pension

Kas

Perskot/
Utang

PKMP

Aset

1.000

112.000
80.000
192.000
9.500
19.200

111.000

1.000
9.500
19.200
11.100
27.200

27.200
20.000

24.800
25.800

Jurnal:
Biaya Pension
Rp. 44.800
Kas
Rp. 20.000
Utang Biaya Pension
Rp. 24.800

Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY

80.000
80.000

11.100
20.000

44.800

111.000

Jasa lalu
belum
disusut

6

8.000

20.000
8.000

212.700

134.100

52.800

Diktat “Akuntansi Keuangan Menengah II”

LATIHAN – LATIHAN SOAL
1.

PT X menyelenggarakan program pension manfaat pasti (PPMP)
untuk karyawan tetapnya sejak awal tahun 2000. Tidak ada akumulasi laba/rugi sebelum tahun
2000. Asumsikan sisa masa kerja rata-rata karyawan yang masih aktif bekerja adalah 10 tahun.
Berikut ini adalah ikhtisar nilai diharapkan dan realisasi untuk proyeksi kewajiban manfaat
pension (PKMP) dan nilai wajar aktiva pension (NWAP) masing-masing pada awal tahun

2000, 2001, dan 2002 sebelum pengakuan laba/rugi :
Thn
2000
2001
2002

Proyeksi Kewajiban Manfaat Pension (PKMP)
Diharapkan
Realisasi
Laba/Rugi
300.000.000
280.000.000
20.000.000
350.000.000
400.000.000
(50.000.000)
450.000.000
470.000.000
(20.000.000)

Nilai Wajar Aktiva Pension (NWAP)
Diharapkan
Realisasi
Laba/Rugi
350.000.000
380.000.000
30.000.000
425.000.000
455.000.000
30.000.000
325.000.000
375.000.000
50.000.000

Akumulasi
Laba/Rugi
50.000.000
(20.000.000)
30.000.000

Dengan menggunakan batas materialitas pengakuan Laba/Rugi sebagai biaya manfaat pension
di atas 10% dari nilai yang terbesar di antara nilai proyeksi kewajiban manfaat pension (PKMP)
dengan nilai wajar aktiva pension (NWAP), maka hitunglah Laba/Rugi yang harus diakui
sebagai biaya manfaat pension untuk tahun 2000, 2001, dan 2002 dengan membuat tabel
analisis akumulasi Laba/Rugi program masing-masing tahun!
2.

PT A memiliki 100 orang karyawan. PT A memperkirakan
karyawan bekerja selama 10 tahun dan kemudian diberhentikan. Setiap tahun PT A
memberhentikan karyawan sebanyak 5% dari total karyawan. L/R diamortisir dengan
memperhatikan koridor 10% dari jumlah tertinggi antara PKMP dan NWAP. Berikut ini adalah
informasi yang berkaitan dengan program pension :
PKMP
NWAP
LABA/RUGI

2004
Rp 4.100.000
2.700.000
320.000

2005
Rp 4.560.000
2.200.000
480.000

2006
Rp 4.920.000
2.800.000
(240.000)

Dari data-data tersebut di atas, Saudara diminta :
a. Hitung koridor!
b. Hitung amortisasi L/R setiap tahunnya!
c. Buat tabel lengkap berdasarkan hasil-hasil perhitungan Saudara!

Jurusan Pendidikan Akuntansi FISE UNY

7

2007
Rp 4.250.000
3.040.000
(290.000)