PROS Komsi Koranti, Widio Purwani Kajian Sosial Ekonomi Dalam fulltext

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
KAJIAN SOSIAL-EKONOMI DALAM MENGANALISIS FAKTOR
PENYEBAB TINDAK KRIMINAL TERHADAP WANITA DI ERA
GLOBALISASI
Komsi Koranti
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
komsi ©staff, gunadarma. ac id
Widio Purwani
Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma
wpurwanis @ gunadarma. ac.id

ABSTRACT
In this globalization era crime problem in Indonesia is alarming, particularly crimes
against women. Crime is one of the causes of non-fulfillment of basic needs, the safety and security.
This study aims to identify problems related to crime against women. Further analysis and effect
relationship the causes of crime socio-economic aspects.
This study uses primary data where samples were taken based on simple random sampling of 100
respondents, but based on the completeness of the data fields the complete data were 86 respondents.
Respondents are public sex women in Depok, West Java. The study was conducted in June-July 2014. Data
were analyzed using analysis of t test, F test, Correlation, Determination, and Linear Regression analysis

with the help of SPSS 20.0. Factors causing crime in terms of the two variables of socio-economic
aspects, the internal factors and external factors.
The results of testing the validity and reliability indicate that questionnaire is feasible to use as a
data collection instrument of this research. The results showed that internal factors and external factors
significantly influence partially crime (crimes (sig: .017); External factors (.031) and internal factors
(.000). Similar results were also obtained on the effect of simultaneous, namely the sig: 000.
Keywords: socio-economic, criminal, woman

PENDAHULUAN
Berbagai manfaat dan kemudahan dalam kehidupan manusia diperoleh di era globlalisasi. Disisi
lain berbagai masalah juga muncul, antara lain masalah kriminal. Tindakan kriminal sangat berdampak
negatif terhadap kehidupan bermasyarakat antara lain menimbulkan rasa tidak aman, kecemasan, ketakutan
dan kepanikan. Disamping itu banyak mated yang terbuang sia-sia (Kartono, 1999). Istilah kriminalitas
atau tindak kejahatan merupakan tingkah laku yang melanggar hukum atau norma-norma sosial yang
berlaku dalam masyarakat.
Jumlah tindak kr iminal terhadap wanita di dunia, terlihat seperti pada Tabel 1:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana


881

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014

Site
Bansjajdesh cit^
Banslajdesh preaw-ioe
Brazil cit^
Brazil prTDvhoe
Ethiopia prornce
japan cit^
NambiacrV
Peru cit^
Peru prey/hoe
Samoa
Serbia and montsnesto c it^
Thailand crt^
Thailand provrioe
United Republic ofTVizaniacib

United Republic ofTanzaniaprovhoe
i

Ptrysical vicJenfce
Eter Curnsnt5
(K)
39.7
19.0
41.7
13.3
HI.
3.3
333
129
4317
29.0
129
3.1
30.6
13.9

436
16.9
61.0
24.3
40.3
17.9
223
3.2
229
7.9
333
13.4
329
14.3
46.7
13.7

StMjJ vicJeme
E>«r
Curnsnt4

CM
37.4
20.2
49.7
24.2
10.1
23
14.3
56
536
44.4
62
1.3
165
9.1
225
7.1
467
229
19.5

1 1.5
63
I.I
29.9
17.1
239
156
230
123
30.7
133

PhysicaJ or SELKuaJ
vkplence. or both
E\er
Curnsnt5
CM
CM
534
30.2

61.7
31.9
239
9.3
369
14.3
70.9
537
154
33
359
19.5
51.2
19.2
69.0
34.2
461
224
237
37

41.1
21.3
47.4
229
41.3
21.5
559
29.1

Total no of
r-p ar tn e red
women
1 373
1 329
940
1 133
2261
1276
1 367
1036

1534
1204
1 139
1043
1024
1442
1256

Atleast cneajctofplTpacaJ orseKual TjclercecLrng Ihe 12 months prior to the inta^i&v.
Tabel 1 Kejahatan yang Dialami Wanita Tahun 2012 (Moreno. 2013)

Seperti juga yang terjadi di banyak ncgara di dunia, saat ini terjadinya tingkat kriminal di Indonesia
sudah berada pada level yang sangat mengkhawatirkan. Khususnya tindak kriminal terhadap wanita,
Indonesia bisa digolongkan kedalam kategori tingkat kritis. Hal tersebut diperkuat oleh Laporan tahunan
mengenai trafficking yang disusun Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa
Indonesia berada dalam kategori "Tier 2" (menengah).
Depok merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan ibu kota sekaligus kota metropolitan
Jakarta. Dalam aktivitas sehari-hari warga Depok banyak yang berada di Jakarta dan sebaliknya tidak
sedikit warga Jakarta yang beraktivitas di Depok. Hal ini akan berpengaruh terhadap dinamika kehidupan
warganya, tidak terkecuali terjadinya tindak kriminal. Pada tahun 2008 jumlah tindak kriminal yang terjadi

di wilayah hukum Polres Depok adalah sebanyak 1145. Jumlah ini mengalami peningkatan pada tahun
2012 menjadi 1184 kejadian (Polres Depok (diolah)).
Berbagai macam penyebab terjadinya tindak kriminal. Menurut Kartono (1999) timbulnya tindak
kriminal adalah disebabkan oleh faktor biologik-sosiologik yang terdiri dari faktor ekonomi (sistem
ekonomi, populasi, perubahan harga pasar, krisis moneter, pengangguran), faktor mental (agama, bacaan,
film), faktor fisik (keadaan iklim) dan faktor pribadi (umur, ras, alkohol, perang). Penelitian yang dilakukan
oleh Pudjianto (2010) di Tanete Riattang menemukan 12 jenis permasalahan sosial, didominasi oleh
beriatar belakang ekonomi. Sedangkan menurut Tomagola (2000) persamaan yang paling mencolok antara
masyarakat adalah meluasnya pola-pola hubungan vertikal-dominatif dan pola hubungan diagonaldominatif dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik antara laki-laki dan perempuan.
Abdulsyani (1987) menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang dapat menimbulkan kejahatan yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah terdiri dari sifat khusus, meliputi; sakit jiwa, daya
emosional, rendahnya mental, dan anatomi. Sedangkan sifat umum terdiri dari; umur, kekuatan fisik,
kedudukan individu di dalam masyar akat, pendidikan individu, dan hiburan individu. Faktor eksternal dapat
mencakup faktor-faktor ekonomi (perubahan harga, pengangguran, urbanisasi), faktor agama, faktor

m
i-MSSs

feb


Universitas
Fakultas Kristen
Ekonomika
Satya
danWacana
Bisnis

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
bacaan, dan faktor film. Demikian juga menurut Sutherland (1961) bahwa faktor internal terkait dengan
sifat-sifat umum individu seperti umur, jenis kelamin, kedudukan, pendidikan dan agama. Faktor eksternal
berada diluar diri manusia, seperti budaya, ekonomi, politik dan hukum. Secara teori dalam hukum pidana
(Kansil, 1991) terdapat motivasi intrinsik (Intern) yang terdiri dan a)Faktor kebutuhan ekonomi yang
terdesak, b) Faktor ketenagakerjaan (Unemployment atau punya pekerjaan) c)Faktor taraf kesejahteraan
maupun motivasi ekstrinsik (Ekstern) terdiri dark a) Faktor pendidikan dan b) Faktor pergaulan/pengaruh
lingkungan.
Berbagai upaya dalam penanganan masalah perempuan dan anak korban kekerasan sudah dilakukan
oleh Pemerintah Indonesia. Akan tetapi disisi lain jumlah tindak kriminal masih terus meningkat dengan
modus yang semakin beragam, sehingga dapat menimbulkan permasalahan yang semakin kompleks.
Selama ini, masalah kriminal di Indonesia hampir tidak pernah menggunakan metode ilmiah berbasis ilmu
sosial. Masalah kriminal hanya dianalisis dan diselesaikan melalui pendekatan hukum, krimonologi dan
ilmu kepolisian. Menurut Becker (1968) hal ini mungkin disebabkan oleh dominannya pandangan bahwa
aktivitas illegal terlalu immoral untuk dianalisis dengan menggunakan metode ilmiah.
Oleh sebab itu diperlukan penelitian dengan pendekatan ilmu sosial-ekonomi untuk mengetahui
faktor-fakor penyebab terjadinya dinamika tindak kriminal, khususnya terhadap wanita di Depok-Jawa
Barat.

RUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab
tindak kriminal terhadap wanita di Depok ?
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:
a. Dalam bidang keilmuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi untuk menambah
wawasan mengenai faktor-faktor penyebab tindak kriminal terhadap wanita
b. Referensi bagi lembaga terkait maupun peneliti dalam penelitian lebih lanjut terhadap masalah
tindak kriminal terhadap wanita

RUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan adalah:
Hal : Faktor Internal berpengaruh terhadap Tindak Kr iminal terhadap wanita di Depok
Ha2 : Faktor Eksternal berpengaruh terhadap Tindak Kriminal terhadap wanita di Depok
Ha3 : Faktor Internal dan Faktor Eksternal berpengaruh secara bersama-sama terhadap Tindak Kriminal
terhadap wanita di Depok

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

883

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
METODE PENELITIAN
Sampel dan Data Penelitian
Penelitian ini merupakan bagian dari basil Penelitian Hibah Bersaing tahun 1 yang dibiayai oleh
DIKTI pada tahun 2013.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Pengambilan data dengan menggunakan instrumen
berupa kuesioner mengenai faktor-faktor penyebab tindak kriminal terhadap wanita. Unit analisis dalam
penelitian ini adalah masyarakat sccara umum yang berjenis kelamin wanita. Penelitian ini bersifat cross
section, yaitu informasi dari populasi secara empiris langsung dikumpulkan, dengan tujuan untuk
mengetahui pendapat dari objek yang sedang diteliti (Sekaran, 2000).
Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling (sampel bersyarat),
yaitu pemilihan dan penentuan sampel berdasarkan kriteria remaja golongan akhir dengan batas usia antara
16 tahun serta pernah mengalami (keluarga dekat) tindak kriminal. Selain itu, pengambilan sampel juga
menggunakan teknik convenience sampling (pengambilan sampel berdasarkan kemudahan), yaitu prosedur
mendapatkan sampel menurut keinginan peneliti (Kuncoro, 2003).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode survei, yaitu dengan menggunakan
kuesioner berisi daftar pernyataan yang dibagikan sccara langsung kepada responden untuk ditanggapi dan
diisi kemudian dikembalikan secara langsung pula kepada peneliti. Pengumpulan data dalam penelitian ini
hanya dilakukan sekali atau disebut pula sebagai cross-sectional study (Sekaran, 2000).
Pada penentuan jumlah sampel untuk penelitian, ukuran sampel harus beberapa kali lebih bcsar dari
jumlah variabel yang akan dianalisis (Sekaran, 2000). Dikemukakan juga bahwa ukuran sampel yang tepat
untuk penelitian adalah lebih dari 30 dan tidak lebih dari 500. Mengacu pada ketentuan tersebut, jumlah
sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah 100. Instrumen berupa kuesioner merupakan basil
pengembangan dan interpretasi dari setiap aspek atau dimensi dan indikator dari semua konsep yang
dijadikan variabel penelitian ini.
Rancangan instrumen berupa format rancangan daftar- pertanyaan yang disusun dalam bentuk
rangkaian item pertanyaan dimana untuk pengambilan data setiap variabel menggunakan beberapa item
pertanyaan (multiple item scales). Titik tengah (mid point) dipergunakan dengan rentang jarak skala
pengukurannya adalah antara satu sampai lima titik. Rumusan pernyataan pada setiap item pertanyaan,
disusun dan dirancang sedemikian rupa sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran tentang indikator
setiap aspek yang terdapat dalam masing-masing variabel, dan perumusan setiap kalimat pertanyaan yang
mengacu pada riset sebelumnya, disesuaikan dengan bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat umum
agar responden dapat memahaminya.
Obyek dalam penelitian ini adalah wanita di Depok yang memenuhi kriteria minimal remaja
golongan akhir atau masa adolensi (adolescence) dengan batas usia 16 tahun. Sesuai pendapat beberapa
ahli jiwa karena remaja pada masa ini mulai bersikap kritis terhadap obyek obyek di luar dirinya, dan
mampu mengambil sintesa antara tanggapan tentang dunia luar- dengan dunia intern atau kehidupan
psikisnya sendiri (Kartono, 1995).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Regresi berganda.
Regresi berganda merupakan analisis regresi dengan satu variabel terikat (Tindak kriminal (Y))
dengan variabel bebas (Faktor Internal (XI) dan Faktor Eksternal (X2).

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

884

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Y= (3o + |3i Xi + |32 X2
Dimana,
Y - Tindak Kriminal
Xi = Faktor Internal
X2 = Faktor Eksternal
Po, Pi, P2 adalah konstanta

2.

Korelasi
Metoda yang digunakan untuk mengukur korelasi adalah rumus korelasi product moment
(product moment person) sebagai berikut (Ghozali, 2005) :
n
r=

Exy-(£y)

Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Pengukuran
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala ini merupakan suatu teknik
penskalaan yang dipakai secara luas dalam riset perilaku. Gordon (1984) menyatakan bahwa perumusan
menggunakan skala lima titik dapat menghasilkan frekwensi yang kira-kira sama. Variabel yang diukur
dalam kuesioner penelitian ini mencakup (1) Faktor Internal, (2) Faktor Eksternal dan (3) Tindak Kriminal.
Terdapat 12 butir pernyataan yang digunakan sebagai indikator variabel independen terhadap variabel
dependen penelitian. Faktor Internal terdiri dari Taraf Kesejahteraan, Pekerjaan, Gender dan Umur. Faktor
Eksternal terdiri dari Pendidikan, pergaulan/ pengaruh lingkungan, Budaya, politik dan hukum serta
Pendidikan. Variabel Tindak Kriminal terdiri dari Crime Total (Jumlah kejahatan), Crime Cleared (Jumlah
kejahatan yang diselesaikan), Cleareance Rate (Persentase penyelesaian kejahatan), Crime Clock (Selang
waktu terjadinya kejahatan), Crime Rate (Risiko penduduk terkena kejahatan).
Pengembangan Indikator dan Pengembangan Variabel
1. Faktor Lrtemal
Faktor internal meliputi sifat khusus dan sifat umum dalam diri individu, antara lain; sakit
jiwa, daya emosional, rendahnya mental, dan anatomi, sedangkan sifat umum dalam diri individu
antara lain; umur, kekuatan fisik, kedudukan individu di dalam masyar akat, pendidikan individu, dan
hiburan individu. (Abdulsyani, 1987). Faktor internal terkait dengan sifat-sifat umum individu seperti
umur, jenis kelamin, kedudukan, pendidikan dan agama. (Sutherland, 1961).
2 Faktor Eksternal
Faktor eksternal dapat mencakup faktor-faktor ekonomi (perubahan harga, pengangguran,
urabanisasi), faktor agama, faktor bacaan, dan faktor film (Abdulsyani, 1987). Bertambahnya
kejahatan dalam masyarakat disebabkan karena beberapa faktor luar, tetapi sebagian besar
disebabkan karena ketidakmampuan dan tidak adanya keinginan dari orang-orang dalam masyar akat
untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Faktor eksternal
berada diluar diri manusia, seperti budaya, ekonomi, politik dan hukum. (Sutherland, 1961).
feb

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

nnr
OO IT.

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
3. Tindak Kriminal
Dalam perspektif kriminologis, ada berbagai isu yang dibahas antara lain: kejahatan, pelaku
kejahatan, korban kejahatan dan reaksi sosial masyarakat. Pada kenyataan perhatian terhadap isu
korban masih terabaikan. Menurut Mustofa (2007), bahwa ada pandangan kriminologi realis, yang
melihat adanya dua isu besar yang diabaikan yaitu isu mengenai kejahatan kekerasan dan isu
perempuan sebagai korban kejahatan.
Data menunjukkan bahwa perempuan dan anak perempuan merupakan pihak yang paling
rentan mengalami kejahatan. Beberapa literatur dan laporan penelitian menunjukkan bahwa hal ini
disebabkan oleh posisi subordinat perempuan di dalam masyarakat. Persamaan yang paling
mencolok antara masyarakat yang mengenai, menerima, mentolerir, bahkan merestui kekerasan
terhadap perempuan adalah meluasnya pola-pola hubungan vertikal-dominatif dan pola hubungan
diagonal-dominatif dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik antara laki-laki dan perempuan
(Tomagola, 2000). Tomagola berpendapat bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan
implikasi dari adanya hubungan vertikal dominatif. Artinya pola hubungan atau relasi yang
terbangun antara perempuan dan laki-laki merupakan pola yang tidak setara. Laki-laki menempati
posisi superordinat yang dalam praktiknya mendominasi perempuan dalam segala aspek, antar a lain
aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek politik.

PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
1. Profil Responden
Penelitian ini dilakukan menggunakan 86 responden wanita yang terdiri dari usia 16 sampai dengan
lebih dari 55 tahun. Persentase terbesar merupakan responden yang berusia 16 tahun (29.07%) dan
responden persentase terkecil adalah usia > 55 tahun ( 10.47%). Berdasarkan tingkat pendidikan SD,
sedangkan responden tertinggi (33,72%) adalah berpendidikan SLTA. Status sebagai mahasiswa/pelajar
merupakan kelompok mayoritas dalam penelitian (38,37%), sedangkan kelompok minoritas terdiri dari
pekerjaan selain yang ditentukan dalam kuesioner (8,24%). Profil Responden berdasarkan penghasilan per
bulan, terbesar- adalah responden dengan penghasilan 2,5-5 juta (39.53%). Sedangkan kelompok terkecil
(6.98%) adalah responden berpenghasilan > 10 juta/bulan. Dari segi jenis transportasi yang digunakan
untuk bekerja atau ke kampus/sekolah, Didominasi oleh responden dengan motor (51.16%) dan minoritas
adalah responnden menggunakan mobil (9.30%). Karakteristik responden yang lain adalah Jarak Tempuh
dari Rumah ke Tempat Bekerja atau ke Kampus / Sekolah, didominasi oleh responden dengan jar ak 1-5
Km (29.07%). Kelompok terkecil (10.47%) adalah responden dengan jarak 11-20 Km (10.47%).
Responden yang memiliki jumlah anggota keluarga kecil adalah 65%, sedangkan responden yang memiliki
jumlah anggota keluarga besar adalah 35%. Profil Responden Berdasarkan Tindak Kriminal yang dialami
terbesar- adalah Pencopetan/Penjambretan/Kemalingan/Pencurian (36.05%), sedangkan terkecil adalah
Penganiayaan/Tindak Kekerasan (4.65%).
Data lengkap mengenai profil responden ini seperti disajikan pada gambar-gambar berikut:

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

886

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
A. Profil Responden Berdasarkan Usia

Usia Responden

Seriesl, 16 - 25
tahun, 25

56(1651,26-35
Series2, 16 - 25
fiun, 2)9.07%

tahun, 15
Series2( 26.

35
ta nun, 17 .44%

Seriesl, 36-45
tahun, 18

Seriesl, 46 - 55
tahun, 19

5Eries2, 36-45
tahun, 20.93%

Seri
Series2,
46 ^eriesl, >55
tahun, 22.09% tahun, 9
ieries2
> 55
tahun, 10.47%

Gambar 1.
Grafik Usia Responden

B.Profil Responden Berdasarkan Status Tingkat Pendidikan
s
Pehd1dikan
SMK/SLTA, 29

Serie s2, Ssfa/
Seriesl, SMP /5M K/S A,
SLIP, 17
3.72
SeriesJ, SMP/
SLIP, 19.77 Vo
Series2, SD,
S r
% Mo' SD' 4

Seriesl, D3,16
- 2,63,
teriesl, Lain -lain,
18
^hS'; feries2, Bain -lain,
12 79%
0.47°/
f/o

Gambar 2
Grafik Pendidikan Responden

feb

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

887

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
C. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaa n
33 38.
1719.7796
7

Pe^lajar /
mahasis wa

l_
Pegawai
Swasta

iir
Pegawai
negeri

I,
Wirausaha

ft 1

Lainnya

Gambar 3
Grafik Pekerjaan Responden

D. Profil Responden Berdasarkan Penghasilan per Bulan
Serie-l^rfe^l, 2.5 - 5
hjasilan/c
Serie-lsSry^/k l ji
11
12.79%
i

i

Gambar 4
Grafik Penghasilan per Bulan Responden

E. Profil Responden Berdasarkan Jenis Transportasi yang Digunakan Untuk Bekerja
atau ke Kampus/sekolah.
Seriesl, Bftctes?, Motor,
44 51.16%
Jenis TranspQrtasi
Senes , ^feija^ngkutan
Umurry^ 29.07^erius3dra«32, Lain •
Series2, Mobil,
lain, Ibin, 10%
Seriesl, Motfill.3S%
|
|
II
Gambar 5
Jenis Transportasi yang Digunakan Untuk Bekerja atau ke Kampus/sekolah

l'- rfeb
i&w

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

888

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
F. Profil Responden Berdasarkan Jarak Tempuh dari Rumah ke Tempat Bekerja atau ke
Kampus / Sekolah
1
FrekieRebstntSse, 1-5
...
> 20
akie^4cra»|»ilsakjivitas
KmK% 25 58o/o
Fre'-jfi^s^iase, <
Kmlfligcm,
11
Km,
16.28%
20 Kao,^, 10.47%

Gambar 6
Jarak Tempuh dari Rumah ke Tempat Bekerja atau ke Kampus / Sekolah

G.

Profil Responden Berdasarkan Banyaknya Jumlah Anggota Keluarga yang Dimiliki
Responden
Keluarga Kecil (2

ar ( >5 Orang ]

>5 0ran

Frekuensi, \,6
^
Frekuensi, 30
Keluarga Wicilt^Eiarga Besar (
-4 Orang ), >5 Orang ),
Persentase, SSfeentase, 35%
Gambar 7
Banyaknya Jumlah Anggota Keluarga yang Dimiliki Responden

H. Profil Responden Berdasarkan Tindak Kriminal yang Dialami
Seriesl,
pe ,cope6B#s2, SerieslJenis TindakcKriminal
Pen,antteeC9(P^fria/inP^s2/
n„l"I „kries2,
eng
4

am. 9.30% ernah, 13.95%

4.65%

I
Gambar 8
Tindak Kriminal yang Dialami
2. Analisis Data
A. Uji Reliabilitas
Ukuran reliabilitas konstruk ditentukan dengan melihat nilai Cronbach's Alpha masing-masing.
Suatu konstruk dinyatakan reliabel jika nilai Cronbach's Alpha lebih besai" dai"i 0,60 (Nunally dalam
Ghozali, 2009). Nilai Cronbach's Alpha masing-masing konstruk penelitian ini lebih besai" dari 0,60

feb

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

889

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
sehingga dapat dikatakan reliabel seperti pada Tabel 3. Dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
terhadap pertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil.
1. Tindak Kriminal
Tabel 2. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of
Items

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

.928

.933

8

Tabel 3. Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance
if Item Deleted

Corrected ItemTotal Correlation

Cronbach's Alpha if
Item Deleted

K1

581.00

104168.667

.800

.921

K2

581.00

115710.000

.846

.911

K3

581.00

116670.000

.927

.906

K4

581.00

135342.000

.662

.927

K5

581.00

125567.333

.774

.918

K6

581.00

107850.000

.966

.900

K7

581.00

135266.667

.561

.932

K8

581.00

124228.000

.631

.928

2. Faktor Internal
Tabel 4. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha
.992

feb

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.995

N of
Items
6

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Tabel 5. Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if
Item Deleted

Corrected ItemTotal Correlation

Cronbach's Alpha if
Item Deleted

11

415.00

130080.667

.965

.991

12

415.00

119840.667

.972

.991

13

415.00

114268.667

.981

.992

14

415.00

127000.667

.999

.988

15

415.00

127709.333

.995

.988

16

415.00

133745.333

.986

.991

3. Faktor Eksternal
Tabel 6. Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

.937

N of
Items

.949

6

Tabel 7. Item-Total Statistics

Scale Mean if
Item Deleted

Scale Variance if
Item Deleted

Corrected Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

El

415.00

62232.667

.725

.938

E2

415.00

60964.667

.889

.916

E3

415.00

59182.000

.873

.918

E4

415.00

70032.000

.954

.924

E5

415.00

68638.000

.713

.937

E6

415.00

54347.333

.896

.917

B. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Untuk penelitian ini pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor untuk
mentransformasikan sejumlah indikator vanabel ke dalam suatu komponen utama yang tidak
berkorelasi satu sama lain. Selanjutnya ukuran kevalidan dideteksi dari nilai Corrected Item-Total
Correlation. Pengukuran dinyatakan valid jika memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation lebih
besar dari nilai R tabel (Ghozali, 2009).

m
i-MSSs

feb

Universitas
Fakultas Kristen
Ekonomika
Satya
danWacana
Bisnis

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Tabel 8 sampai dengan Tabel 10 berikut, menyatakan basil nilai Corrected Item-Total
Correlation masing-masing item pernyataan kuesioner. Berdasarkan basil tersebut terlihat bahwa
item-item pernyataan dapat dinyatakan valid dan benar-benar mengukur variabel yang ingin diukur.
1. Tindak Kriminal
Tabel 8. Corrected Item-Total Correlation

Variabel

Item

K1
K2
K3
Tindak
Kriminal
(TK)

K4
K5
K6
K7
K8

Corrected
Item-Total
Correlation
.800

Nilai R
Tabel
N : 86,
a: 5%
0.444

.846

0.444

.927

0.444

.662

0.444

.774

0.444

.966

0.444

.561

0.444

.631

0.444

Keterangan
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung < r tabel

Kesimpulan

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

2. Faktor Internal
Tabel 9. Corrected Item-Total Correlation

Variabel

Faktor
Internal
(I)

m
i-MSSs

Item

Corrected
Item-Total
Correlation

Nilai R
Tabel
N: 86,
a : 5%

11

.965

12

.972

0.444

13

.981

0.444

14

.999

0.444

15

.995

0.444

16

.986

0.444

feb

0.444

Keterangan
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > r tabel
r Positif
r hitung > r tabel

Kesimpulan

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Universitas
Fakultas Kristen
Ekonomika
Satya
danWacana
Bisnis

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
3. Faktor Eksternal
Tabel 10. Corrected Item-Total Correlation

Variabel

Faktor
Eksternal
(E)

Nilai R
Tabel
N: 86,
a : 5%

Keterangan

Kesimpulan

0.444

r Positif
r hitung > r tabel

Valid
Valid

Item

Corrected
Item-Total
Correlation

E 1

.725

E2

.889

0.444

r Positif
r hitung > r tabel

E3

.873

0.444

E4

.954

0.444

r Positif
r hitung > tabel
r Positif
r hitung > r tabel

E5

.713

0.444

r Positif
r hitung > r tabel

Valid

E6

.896

0.444

r Positif
r hitung > r tabel

Valid

Valid
Valid

Berdasarkan hasil pengujian validitas dan reliabilitas, terbukti bahwa seluruh pertanyaan yang
terdapat dalam ketiga variabel penelitian dinyatakan valid dan reliabel untuk digunakan dalam analisis
selanjutnya.

3. UJIASUMSIKLASIK
A. Uji Multikoleniaritas

Tabel 11. Uji Multikoleniaritas
Coefficients"
Unstandardized
Coefficients
Model
1

B

Standardized
Coefficients

Std. Error

Beta

Collinearity Statistics
t

Sig.

Tolerance

VIF

(Constant)

.592

.244

2.427

.017

Internal

.202

.092

.208 2.196

.031

.785

1.274

Eksternal

.490

.089

.520 5.481

.000

.785

1.274

a. Dependent Variable: Tindak Kriminal
Uji Multikoleniaritas digunakan untuk menguji terjadinya korelasi antar variabel. Hasil
perhitungan menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari
0,10 hal tersebut berarti tidak ada korelasi antar variabel yang nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel

feb

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Dari kedua kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi korelasi antar variabel atau tidak ada multikoleniaritas antar variabel independen dalam
model regresi (Ghozali, 2009).
B. Uji Autokorelasi
Tabel 12. Uji Autokorelasi
Model Summaryb

Model

R

1

.643a
a.

R Square

Adjusted R Square

.414

Std. Error of the
Estimate

.400

.599

Durbin-Watson
1.754

Predictors: (Constant), Eksternal, Internal

a. Dependent Vaiiable: TindakKriminal
Nilai Durbin Watson (DW) scbcsar 1.754 dibandingkan dengan nilai tabel dengan
menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 86 dan jumlah variabel independen 2,
maka ditabel DW akan didapatkan nilai DI= 1,600 dan DU= 1,696. Oleh karena nilai DW
1,754 lebih bcsar dari batas atas (du) 1,696 dan kurang dari 4-1.696 (4-1,696), maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi ((Ghozali, 2009).

C. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 9. Seatterplots Diagram
S ca'tte r p» lot
Dersendont Variable: 'TindakKriminal

Segression Standardized Predicted Value
Gambar 9 terlihat bahwa titik-titik data menyebar sceara aeak serta tersebar baik di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi.

m
i-MSSs

feb

Universitas
Fakultas Kristen
Ekonomika
Satya
danWacana
Bisnis

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
D.

Uji Normalitas
Gambar 10. Grafik Normal Plot
I—I is.tocj rstm
Defsendent: Variable: Ti n d a k K rim i ri a I
fVtean
=-5.33E-ie
Std. Dev.
=0-9SS
7

\

/

Daii gambar 10 (grafik normal plot) menunjukkan pola distribusi normal, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian menyebar secara normal.

PEMBAHASAN
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi berganda dengan
program SPSS 20.0. Hasil analisis regresi pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal terhadap Tindak
Kriminal terhadap wanita, dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, pengaruh
tersebut dapat dirumuskan ke dalam persamaan berikut:
TK = .592 + .202 FI+.490 FE
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa Faktor Eksternal memberikan pengaruh yang lebih besar
dengan nilai beta 0,490 dibandingkan dengan Faktor Internal dengan nilai beta 0,202. Kedua variabel
independen dalam penelitian ini mempunyai arah hubungan positif dengan Tindak Kriminal, artinya
semakin tinggi Faktor Eksternal maupun Faktor Internal semakin meningkat pula kemungkinan terjadinya
Tindak Kriminal.
Nilai adjusted R2 sebesar .400 berarti kedua variabel independen menjelaskan 40,0 % variasi yang
ada pada variabel Tindak kriminal. Sedangkan 60,0 % sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang belum
dimasukkan dalam model penelitian ini.
Secara Parsial, hasil analisis regresi menunjukkan angka signifikansi Faktor Internal sebesar- .031
< 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Faktor Internal berpengaruh secar a positif dan signifikan
terhadap variabel Tindak Kriminal.
Pembuktian hipotesis kedua mengenai pengaruh Faktor Eksternal terhadap variabel Tindak
kriminal menunjukkan angka signifikansi sebesar- 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya
Faktor Eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Tindak kriminal.
Pembuktian hipotesis ketiga, bahwa Faktor Internal dan Faktor Eksternal secara bersama-sama
terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Tindak Kriminal. Hal ini ditunjukkan dengan
angka signifikansi pada uji Anova, antara kedua variabel independen tersebut sebesar- 0,00 < 0,05 maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya kedua variabel independen dalam penelitian secara bersama-sama
berpengar uh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

m
i-MSSs

feb

Universitas
Fakultas Kristen
Ekonomika
Satya
danWacana
Bisnis

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Tabel 6.
Tabel Anova

Sum of Squares

Model
1

Mean Square

df

Regression

21.045

2

10.523

Residual

29.804

83

.359

Total

50.849

85

F
29.305

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), FE,FI
b. Dependent Variable: TK
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI
Simpulan
Hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa Faktor Eksternal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel Tindak Kriminal. Artinya, semakin tinggi Faktor Eksternal maka bisa
dipastikan bahwa dia akan memiliki kecenderungan yang tinggi pula untuk terjadinya Tindak Kriminal
terhadap wanita.
Faktor Eksternal terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Tindak Kriminal.
Artinya semakin tinggi Faktor Eksternal, semakin tinggi pula untuk terjadinya Tindak Kriminal terhadap
wanita.
Hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa Faktor Eksternal dan Faktor Internal secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Tindak Kriminal tehadap wanita. Artinya apabila kedua
variabel tersebut secara bersamaan meningkat, maka dapat dipastikan bahwa akan semakin meningkat pula
terjadinya Tindak Kriminal terhadap wanita.

Keterbatasan dan Implikasi
1. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner dengan keterbatasan waktu dan
tanpa pendampingan terhadap responden, sehingga dikhawatirkan hal ini akan berpengaruh terhadap
objektivitas jawaban responden. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menyediakan waktu yang lebih
banyak dan melakukan pendampingan untuk memandu responden agar dapat menjelaskan secar a lebih
terperinci mengenai setiap item pernyataan kuesioner yang kurang dipahami responden sehingga
jawaban responden menjadi lebih obyektif.
2. Wilayah pengambilan sampel untuk penelitian ini dilakukan secara umum di Depok. Penelitian
selanjutnya perlu dilakukan lebih spesifik, antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Hal tersebut
dimaksudkan supaya hasil penelitian memiliki tingkat generalisasi yang lebih tinggi dan dapat mewakili
keseluruhan populasi.
3. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh pada penelitian ini masih relatif rendah, yaitu 0,400. Dengan
demikian variasi dalam model yang bisa dijelaskan terhadap variabel dependen adalah tidak dominan.
Oleh sebab itu disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambahkan jumlah variabel dependen,
untuk meningkatkan nilai Adjusted R Square.

feb

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014

DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 1987. Sosiologi kriminalitas. Bandung: Penerbit CV.Remadja Karya. Bandung
Alison Oliver (2002) The Economics of Crime: An Analysis of Crime Rates in America.The Park Place
Economics. Volume 10, issue l,pg 30-35. Article 13.
Astuti R, 2011. Hubungan Kesadaran Akan Kerentanan Diri dan Mekanisme Coping pada Perempuan
Pekerja Malam di Tempat Hiburan Karaoke Wilayah Jakarta Barat. Jurnal Kriminologi Indonesia
Vol. 7 No. II Oktober 2011 : 193 - 211
Badan Pusat Statistik (BPS). 2012. Stastistik Kriminal 2012. DKI Jakarta: BPS.
Bappeda.depok.go.id/admin/peraturan/dda 2012.pdf
Becker, 1968. Crime and Punishment: An Economic Approach.
Gayatri, 2011. The role of Women in Peace Building in Indonesia. Pusat Penelitian LIPI.
Ghozali, I, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi 3, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gujarati D, 2003. Basic Econometrics, McGraw-Hill, Singapore.
Hendricks C. and Hutton L., 2008.
INSTRAW.

Reformasi Pertahanan dan Gender, DCAF, OSCE/ODIHR, UN-

Kansil. C.S.T (1994). Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Kartono, K. 1999. Patologi Sosial. Jakarta: Raja grafindo Persada
Kartono, K. 2003. Patologi Sosial 2. Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali Pers.
Killias and Clerici, 2000. Vulnerability: Toward a Better Understanding of a Key Variable in the Genesis
of Fear of Crime. Violence and Victims, 5:97-108.
Kolibonso, Rita. S. 2002. Kejahatan itu Bernama Kekerasan dalam Rumah Tangga, Jurnal Perempuan No.
26. Jakarta: Yayasan Jurnal Perempuan.
Kotler, P. dan Armstrong, G. (2004). Principles of Marketing, 10th Edition. Pearson Education Inc. Upper
Saddle River, New Jersey.
Lawshe, 1975. a Quantitative Approach to Content Validity. Personnel Psychology, 28, 563-575. Purdue
University.
Lumenta C.Y, John S. Kekenusa J.S dan Hatidja Djoni, 2012. Analisis Jalur Faktor-faktor Penyebab
Kriminalitas di Kota Manado, Jurnal 11 mi ah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012: 77- 83

Maria Ulfah, 2007. Peran Persepsi Keharmonisan Keluarga dan Konsep Diri terhadap Kecenderungan
Kenakalan Remaja.Tesis, UGM, Yogyakarta.
Marta A.E. 2003. Perempuan, Kekerasan dan Hukum. UII Press Yogyakarta 2003.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

897

3rd Economics & Business Research Festival
13 November 2014
Marzuki, 2000. Laporan Khusus PBB Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan Perdagangan Perempuan,
Migrasi Perempuan dan Kekerasan Terhadap Perempuan: Penyebab dan Akibatnya, Bekerja sama
dengan New Zaeland Official Development Assistance.
Marzuki, 2012. Kajian Awal Tentang Teori-teori Gender, PKn dan Hukum Fakultas Ilmu Sosial dan
Ekonomi, Uniersitas Negeri Yogyakarta.
Maslow, A. H. 1954. Motivation and Personality. Harper and Row. New York.
McGuire, James. 2002. Offender Rehabilitation and Treatment: Effective Programs and Policies to reduce
Reoffending. Sussex: John Wiley and Sons.
Megawangi, Ratna. 1999. Membiarkan Berbeda: Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender. Mizan,
Bandung
Moreno CG et.al, 2013. Who Multi Country Study or Women's Health and Domestic Violence Against
Women. World Health Organisation Report.
Mustofa. M. 2007. Kriminologi: Kajian Sosiologi Terhadap Kriminalitas, Perilaku Menyimpang, dan
Pelanggaran Hukum. Depok: FISIP UI Press.
Nasaruddin Umar, 1999. Argumen Kesetaraan Gender: Perspektif Al-Quran. Paramadina. Jakarta.
Nunnaly, J, 1967. Psychometric Methods. New York. McGraw-Hill.
Pasalbessy John Dirk, 2010. Dampak Tindakan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Serta Solusinya,
Jurnal Sasi Vol.16. No.3 Bulan Juli - September 2010: 8-13.
Pudjianto B., 2010. Peta Masalah Sosial di Bone: Potensi, Problem dan Strategi Penaganannya. Puslitbang
Kesos (43-63).
Siegel, Larry J. 2008. Criminology (10 edition). California: Wadsworth Publishing.
Sekaran, U. 2000. Research Methods for Business, A Skill Building Approach. 3rd ed. New York: John
Wiley & Sons, Inc.
Separovic, Paul, 1985 dalam Made Drama Weda (1996), Kriminologi, Edisi 1, Cetakan 1, November, PT
Raja Grafindo Persada, DKI Jakarta.
Soedjono, 1973. Doktrin-doktrin Kriminologi, Alumni, Bandung.
Sutherland, Edwin H, 1961, White Collar Crime, New York: Rinehart and Winston.
Tampi Butje, 2010. Kejahatan Kesusilaan dan Pelecehan Seksual dalam Hukum Pidana Indonesia.
Universitas Samratulangi, Fakultas Hukum, Menado.
Tomagola, T. A. 2000. "Popular culture, kapitalisme, dan patriarki, sangat bcrkait". Jurnal Perempuan:
Perempuan & Budaya Pop, XIII (Maret-April-Mei), 11-14.
Warr and Stafford, 1983. Women, Crime and Fear. Annals of the American Academy of Political and Social
Science,539: 46-58.
Witte, Ann D. and Peter Schmidt. (1977). An Analysis of Recidivism, Using the Truncated Lognormal
Distribution. Journal of the Royal Statistical Society. Series C (Applied Statistics), Vol. 26, No. 3,
pp. 302-311. Royal Statistical Society Stable.
Zamble, Edward dan Vernon Quinsey. (1997). Criminal Recidivism Process. Cambridge University Press.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana

898