101155 AKJ 22 September 2004 Hobi Ngumpul Uang

No Kaset: 11
Uang saku jadi koleksi unik
Melakukan sesuatu yang kita suka memang sangat menyenangkan. Seperti
halnya yang dilakukan Ir H Sutojo Tjokrodiharjo yang gemar
mengumpulkan mata uang sejak umur 11 tahun. Sampai sekarang
koleksinya sejumlah 185 uang kertas, menghiasi rumahnya. Sebagai mantan
Lektor kepala pensiunan Golongan IV D, fakultas teknik UGM, Ir H Sutojo
Tjokrodiharjo mulai gemar mengkoleksi sejak tahun 1946, yang hampir
semua uang kertas yang ia koleksi, didapatkan dari uang saku pemberian
ayahnya. Satu diantara koleksi paling tua yang ia miliki adalah uang kertas
yang menggunakan 4 bahasa yaitu cina, jawa, melayu dan belanda. Bahkan
dibalik uang kertas itu ada catatan peringatan keras untuk tidak memalsukan
uang.
Statement: Ir H Sutojo Tjokrodiharjo tentang ’peringatan keras’
Dari koleksi yang ia miliki ada satu uang kertas yang banyak diburu oleh
para kolektor. Uang kertas seharga 100 rupiah dan 25 sen yang dikeluarkan
pada tahun 1960. Satu diantaranya dicetak di Perancis oleh De La Ruz dan
Company united.

Demikian deska dan yogi melaporkan untuk Apa Kabar Jogja RB TV.


No kaset:

Persaingan Bisnis Hotel Di Malioboro
Terjun di bisnis perhotelan memang menggiurkan. Tak heran banyak
kalangan yang berminat untuk menggeluti bidang ini. Di sekitar kawasan
Malioboro dan Prawirotaman misalnya, dapat kita lihat usaha perhotelan
menjamur di sepanjang jalan. Namun dengan banyaknya hotel yang
dibangun, tak urung menimbulkan permasalahan sendiri yakni persaingan
antar hotel dalam menggaet tamu. Mengantisipasi hal ini tentu sebuah
strategi yang tepat perlu diambil guna mempertahankan eksistensi bisnis ini.
Statement: pemilik hotel tentang strategi hotelnya yang dipakai
Demikian Kaka dan kameramen Setya melaporkan untuk Apa Kabar Jogja
RB TV

No kaset:
PERSAINGAN BISNIS VCD ORIGINAL
VCD bajakan atau asli saat ini sudah sulit untuk dibedakan. Dengan bentuk
yang nyaris serupa, VCD bajakan justru lebih banyak beredar dan dipakai
oleh masyarakat. Bukan saja karena harganya yang murah, melainkan mutu
yang kadang hampir sama. Hal inilah yang menjadi tantangan besar bagi

penjual VCD original dalam menjajakan dagangannya.
Statement: penjual vcd yang mengeluh: masyarakat lebih suka vcd bajakan.
Atau omset menurun karena angka penjualan rendah
Time code: 00.43.00-01.18.01
Kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk asli saat ini memang
terbilang rendah. Hal ini dikarenakan harga VCD yang sulit terjangkau dan
sistem pendistribusian yang kurang meluas. Hal ini tentu berakibat pada
sulitnya mendapatkan vcd asli.
Statement: penjual vcd tentang sistem distribusi yang dipakai untuk
menyebar vcd asli
Time code: 00.16.00-00.38.15
Demikian helmi dan kameramen Hamdi melaporkan untuk Apa Kabar Jogja
RB TV

No kaset:
Persaingan bisnis event organizer di Jogjakarta
Bagi yang ingin mempunyai ’gawe,’ event organizer atau EO, tentu menjadi
pilihan tepat untuk mengatasinya. Beragam jenis dan jumlah EO, sekarang
ini dapat kita lihat tumbuh dan berkembang di Jogjakarta. Fenomena ini
tentu bukan hanya mengikuti trend semata, karena untuk terus eksis

memerlukan strategi survival yang tepat.
Statement: Event Organizer; strategi yang dipakai.
Strategi yang dipakai tentu harus dapat menggarap setiap acara yang dipesan
dengan apik baik dari pemilihan tempat, peralatan, publikasi dan lain
sebagainya. Dalam pemilihan tempat misalnya, banyak EO yang harus
berebut untuk mendapatkan sewa tempat terlebih dahulu. JEC, Grha Sabha,
Malioboro dan Galeria Mall sepertinya selalu menjadi pilihan pertama EO
untuk menyelenggarakan event-event besar tersebut dan tentu saja ini
membuat suatu bentuk persaingan tersendiri.
Demikian ... dan kameramen ... melaporkan untuk Apa Kabar Jogja RB TV

News Reader 0 :
Sulitnya mendapatkanVCD yang asli menjadikan sebagian orang lebih suka
memakai yang bajakan. Selain harga yang murah, kualitasnya pun kadang
hampir sama. Lalu, bagaimana cara penjual VCD asli untuk menjajakan
barang dagangannya? Berikut liputannya.
News Reader 0 :
Ada baiknya uang saku yang Anda punya tidak digunakan untuk jajan
melainkan disimpan. Siapa tahu, di tahun-tahun mendatang, bisa jadi sebuah
koleksi uang yang unik. Berangkat dari hobi menyimpan uang, Ir H Sutojo

Tjokrodiharjo saat ini memiliki ratusan uang kertas yang unik.
News Reader 0 :
Meskipun mayoritas pencaharian masyarakat Indonesia adalah petani, tetapi
nasib mereka sampai saat ini belum begitu mapan. Penggusuran dan belum
tuntasnya reformasi agraria menjadi keprihatinan sejumlah mahasiswa dari
berbagai kampus yang siang tadi menggelar aksi demonstrasi.
News Reader 0 :
Jogjakarta sebagai kota pelajar ternyata juga memberikan keuntungan bagi
pedagang meja dan rak buku. Dengan mendatangkan kayu sengon dari
wonosobo dan boyolali, rata-rata mereka mendapatkan keuntungan 4 % dari
setiap penjualannya dengan penghasilan mencapai 1,5 juta rupiah per bulan.
News Reader 0 :
Sekitar empat puluh delegasi dari Cina dan negara-negara ASEAN selama 6
hari mengikuti pertemuan di Melia Purosani guna membahas dasar-dasar
kerjasama dalam bidang Kebudayaan dan menyusun kerangka program
terpadu. Kegiatan ini