Bab 4 Kasus Seleksi Item
BAB 4
BEBERAPA PEN GERT I AN DALAM SELEK SI I T EM
A. KOREKSI KORELASI ITEM-TOTAL
1 . PEN G ERTIA N
Korelasi ant ara it em dan t ot al dapat dikat akan t umpang t indih karena di dalam skor t ot al
t erdapat skor it em. Skor 4 pada it em 1 akan menyumbangkan peningkat an skor t ot al t es sebesar 4.
Dengan kat a lain, yang dimaksud dengan t umpang t indih adalah besarnya skor it em dapat
mempengaruhi besarnya skor t ot al sehingga korelasi it em-t ot al menj adi relat if bias. Jika j umlah
but ir cukup banyak maka pengaruh skor it em t erhadap skor t ot al relat if sedikit , akan t et api j ika
j umlah it emnya sedikit , maka pengaruh perubahan skor it em t erhadap skor t ot al sangat t erasa.
Belum ada acuan unt uk menent ukan sedikit banyaknya j umlah it em yang mempengaruhi skor t ot al.
Pengaruh variasi skor it em it em t erhadap skor t ot al perlu dikendalikan. Salah sat unya adalah
dengan menggunakan koreksi spurious overlap. Korelasi it em t ot al t erkoreksi ini menj elaskan
korelasi ant ara it em dengan skor t ot al yang sudah dikurangi unsur dari it em yang bersangkut an.
ri ( x−i ) =
rix s x − si
( s x2 + si2 + 2rix si s x )
ri ( x −i )
Ket erangan
: korelasi it em t ot al t erkoreksi
rix
sx
: deviasi st andar skor t ot al
si
: korelasi it em t ot al sebelum dikoreksi
: deviasi skor it em
Pada beberapa buku at au beberapa skripsi, ada yang mengat akan bahwa koef isien korelasi it emt ot al (r it ) adalah koef isien validit as. Pernyat aan yang mengat akan korelasi it em-t ot al sama dengan
koef isien validit as sebenarnya kurang t epat karena koef isien koef isien korelasi it em-t ot al t idak
menj elaskan ket epat an hasil pengukuran, melainkan daya beda sebuah but ir.
2 . LA TIHA N
Dari menu CORRELATE di f ile “ dat a 10 it em. sav” didapat kan korelasi it em_1 dan skor t ot al
dan dari menu DESCRIPTIVE didapat kan deviasi st andar dan varian it em 1 dan skor t ot al. Tabel
dibawah ini menunj ukkan t iap koef isien t ersebut . Hit unglah berapa korelasi it em-t ot al
t erkoreksinya.
Correlations
Descriptive Statistics
item_1
item_1
total
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
20
.648**
.002
20
total
.648**
.002
20
1
N
item_1
total
Valid N (listwise)
20
20
20
Std. Deviation
.988
3.99045
Variance
.976
15.924
20
1
SPSS Untuk Psikologi
Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM | wahyu_psy@ugm.ac.id
ri ( x−i ) =
rix s x − si
( s + s + 2rix si s x )
2
x
2
i
=
(0.648 × 3.99) − 0.988
(15.924 + 0.976 + (2 × 0.648 × 0.988 × 3.99)
= 0.465
Dari rumus di at as dapat diket ahui bahwa korelasi it em t ot al yang awalnya adalah 0. 648 set elah
dikoreksi menj adi 0. 645. Korelasi it em-t ot al t erkoreksi ini j uga dapat diket ahui melalui SPSS dengan
menggunakan menu SCALE – RELIABILITY. Ikut i langkah-langkah berikut ini.
−
−
−
−
Masuklah ke menu SCALE kemudian menuj u RELIABILITY
Masukkan semua it em (10 it em) ke dalam kot ak ITEMS lalu t ekan STATISTICS
Klik SCALE dan SCALE IF ITEM DELETED lalu t ekan CONTINUE dan OK!
Out put yang muncul menunj ukkan bahwa korelasi it em-t ot al t erkoreksi ant ara it em_1 dan skor
t ot alnya adalah 0. 465. Korelasi inilai yang kit a pakai sebagai krit eria unt uk menyeleksi but ir
t ersebut layak dipakai at au t idak.
Item-Total Statistics
item_1
item_2
item_3
item_4
item_5
item_6
item_7
item_8
item_9
item_10
Scale Mean if
Item Deleted
25.00
24.55
24.25
24.95
24.65
24.50
23.95
24.60
25.05
24.65
Scale
Variance if
Item Deleted
11.789
12.787
15.355
14.366
15.082
13.632
12.892
12.358
12.892
13.397
Corrected
Item-Total
Correlation
.465
.464
.061
.095
-.001
.449
.455
.322
.329
.321
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.535
.547
.623
.633
.654
.563
.550
.577
.575
.578
Anda j uga dapat melihat besarnya korelasi it em-t ot al t erkoreksi ini melalui menu
CORRELATE – BIVARIAT akan t et api dengan skor t ot al yang t idak memuat it em yang bersangkut an.
Correlation Matrix
Correlation
item_1
Skor Total General
Skor Total minus Item 1
item_1
1.000
.648
.465
Skor Total
General
.648
1.000
.976
Skor Total
minus Item 1
.465
.976
1.000
2
SPSS Untuk Psikologi
Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM | wahyu_psy@ugm.ac.id
B. PENGARUH DIMENSI DATA TERHADAP RELIABILITAS
1 . PEN G ERTIA N
Beberapa koef isien reliabilit as sepert i koef isien alpha menghendaki adanya asumsi dimensi
hasil pengukuran yang t unggal (unidimensi). Jika dikenakan pada dat a yang berdimensi maj emuk
(mult idimensi) maka nilai reliabilit as yang dihasilkan akan sangat rendah. Dimensi pengukuran
menj elaskan keset araan apa yang diukur oleh but ir-but ir di dalam alat ukur. Tunggalnya dimensi
but ir dalam alat ukur dit andai dengan korelasi ant ar but ir yang relat if t inggi sat u dengan lainnya.
Tingginya korelasi ant ar but ir t ersebut dapat t erj adi j ika ant ar but ir mengukur domain ukur sama.
Seleksi but ir yang dikenakan pada pengukuran yang mult idimensi harus dilakukan secara
t erpisah karena j ika t idak penelit i akan mendapat kan but ir banyak yang berguguran (r it
BEBERAPA PEN GERT I AN DALAM SELEK SI I T EM
A. KOREKSI KORELASI ITEM-TOTAL
1 . PEN G ERTIA N
Korelasi ant ara it em dan t ot al dapat dikat akan t umpang t indih karena di dalam skor t ot al
t erdapat skor it em. Skor 4 pada it em 1 akan menyumbangkan peningkat an skor t ot al t es sebesar 4.
Dengan kat a lain, yang dimaksud dengan t umpang t indih adalah besarnya skor it em dapat
mempengaruhi besarnya skor t ot al sehingga korelasi it em-t ot al menj adi relat if bias. Jika j umlah
but ir cukup banyak maka pengaruh skor it em t erhadap skor t ot al relat if sedikit , akan t et api j ika
j umlah it emnya sedikit , maka pengaruh perubahan skor it em t erhadap skor t ot al sangat t erasa.
Belum ada acuan unt uk menent ukan sedikit banyaknya j umlah it em yang mempengaruhi skor t ot al.
Pengaruh variasi skor it em it em t erhadap skor t ot al perlu dikendalikan. Salah sat unya adalah
dengan menggunakan koreksi spurious overlap. Korelasi it em t ot al t erkoreksi ini menj elaskan
korelasi ant ara it em dengan skor t ot al yang sudah dikurangi unsur dari it em yang bersangkut an.
ri ( x−i ) =
rix s x − si
( s x2 + si2 + 2rix si s x )
ri ( x −i )
Ket erangan
: korelasi it em t ot al t erkoreksi
rix
sx
: deviasi st andar skor t ot al
si
: korelasi it em t ot al sebelum dikoreksi
: deviasi skor it em
Pada beberapa buku at au beberapa skripsi, ada yang mengat akan bahwa koef isien korelasi it emt ot al (r it ) adalah koef isien validit as. Pernyat aan yang mengat akan korelasi it em-t ot al sama dengan
koef isien validit as sebenarnya kurang t epat karena koef isien koef isien korelasi it em-t ot al t idak
menj elaskan ket epat an hasil pengukuran, melainkan daya beda sebuah but ir.
2 . LA TIHA N
Dari menu CORRELATE di f ile “ dat a 10 it em. sav” didapat kan korelasi it em_1 dan skor t ot al
dan dari menu DESCRIPTIVE didapat kan deviasi st andar dan varian it em 1 dan skor t ot al. Tabel
dibawah ini menunj ukkan t iap koef isien t ersebut . Hit unglah berapa korelasi it em-t ot al
t erkoreksinya.
Correlations
Descriptive Statistics
item_1
item_1
total
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
20
.648**
.002
20
total
.648**
.002
20
1
N
item_1
total
Valid N (listwise)
20
20
20
Std. Deviation
.988
3.99045
Variance
.976
15.924
20
1
SPSS Untuk Psikologi
Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM | wahyu_psy@ugm.ac.id
ri ( x−i ) =
rix s x − si
( s + s + 2rix si s x )
2
x
2
i
=
(0.648 × 3.99) − 0.988
(15.924 + 0.976 + (2 × 0.648 × 0.988 × 3.99)
= 0.465
Dari rumus di at as dapat diket ahui bahwa korelasi it em t ot al yang awalnya adalah 0. 648 set elah
dikoreksi menj adi 0. 645. Korelasi it em-t ot al t erkoreksi ini j uga dapat diket ahui melalui SPSS dengan
menggunakan menu SCALE – RELIABILITY. Ikut i langkah-langkah berikut ini.
−
−
−
−
Masuklah ke menu SCALE kemudian menuj u RELIABILITY
Masukkan semua it em (10 it em) ke dalam kot ak ITEMS lalu t ekan STATISTICS
Klik SCALE dan SCALE IF ITEM DELETED lalu t ekan CONTINUE dan OK!
Out put yang muncul menunj ukkan bahwa korelasi it em-t ot al t erkoreksi ant ara it em_1 dan skor
t ot alnya adalah 0. 465. Korelasi inilai yang kit a pakai sebagai krit eria unt uk menyeleksi but ir
t ersebut layak dipakai at au t idak.
Item-Total Statistics
item_1
item_2
item_3
item_4
item_5
item_6
item_7
item_8
item_9
item_10
Scale Mean if
Item Deleted
25.00
24.55
24.25
24.95
24.65
24.50
23.95
24.60
25.05
24.65
Scale
Variance if
Item Deleted
11.789
12.787
15.355
14.366
15.082
13.632
12.892
12.358
12.892
13.397
Corrected
Item-Total
Correlation
.465
.464
.061
.095
-.001
.449
.455
.322
.329
.321
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.535
.547
.623
.633
.654
.563
.550
.577
.575
.578
Anda j uga dapat melihat besarnya korelasi it em-t ot al t erkoreksi ini melalui menu
CORRELATE – BIVARIAT akan t et api dengan skor t ot al yang t idak memuat it em yang bersangkut an.
Correlation Matrix
Correlation
item_1
Skor Total General
Skor Total minus Item 1
item_1
1.000
.648
.465
Skor Total
General
.648
1.000
.976
Skor Total
minus Item 1
.465
.976
1.000
2
SPSS Untuk Psikologi
Wahyu Widhiarso | Fakultas Psikologi UGM | wahyu_psy@ugm.ac.id
B. PENGARUH DIMENSI DATA TERHADAP RELIABILITAS
1 . PEN G ERTIA N
Beberapa koef isien reliabilit as sepert i koef isien alpha menghendaki adanya asumsi dimensi
hasil pengukuran yang t unggal (unidimensi). Jika dikenakan pada dat a yang berdimensi maj emuk
(mult idimensi) maka nilai reliabilit as yang dihasilkan akan sangat rendah. Dimensi pengukuran
menj elaskan keset araan apa yang diukur oleh but ir-but ir di dalam alat ukur. Tunggalnya dimensi
but ir dalam alat ukur dit andai dengan korelasi ant ar but ir yang relat if t inggi sat u dengan lainnya.
Tingginya korelasi ant ar but ir t ersebut dapat t erj adi j ika ant ar but ir mengukur domain ukur sama.
Seleksi but ir yang dikenakan pada pengukuran yang mult idimensi harus dilakukan secara
t erpisah karena j ika t idak penelit i akan mendapat kan but ir banyak yang berguguran (r it