KDP Edisi 37 th 2016

Majalah Perusahaan
PT Pos Indonesia (Persero)
EDISI 37 2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

DARI REDAKSI

DAFTAR ISI

Pembaca yang budiman,
Kaum muda merupakan faktor penentu dalam
berbagai bidang kehidupan. Tak terkecuali
dalam aktivitas bisnis perposan. Kaum muda
sebagai konsumen memiliki perilaku dan
kebutuhan yang spesifik. Menariknya, mereka
merupakan mayoritas penduduk Indonesia,
menurut data BPS tahun 2010 ada 62,9 juta
jiwa atau 27% berusia 16-30 tahun. Bahkan

di dunia, Badan PBB untuk Populasi UNFP
menyebut era saat ini merupakan era dengan
jumlah penduduk muda yang paling besar
dalam sejarah, pada tahun 2014 jumlahnya
mencapai 1,8 miliar jiwa.
Bagi kami, jumlah kaum muda yang besar
dengan perilakunya yang spesifik merupakan
sebuah peluang sekaligus tantangan.
Kesanalah layanan Pos kini diarahkan.
Bagaimana memenuhi kebutuhan dan perilaku
anak muda dalam hal perposan merupakan
fokus bisnis Pos Indonesia kini. Untuk
itulah, Majalah Kabar dari Pos edisi kali ini
mengangkat isu kaum muda dan layanan Pos
sebagai laporan utama. Tentu ada berbagai
kebijakan, langkah-langkah strategis, serta
upaya-upaya praktis yang kami sampaikan
dalam melaporkan fokus perhatian ini.
Satu hal yang hendak kami garis bawahi
dari laporan utama bahwa usia kami boleh

bertambah tua (tahun 2016 ini Pos Indonesia
berusia 270 tahun) namun layanan dan
bisnis kami tetap sesuai dengan kaum muda,
khsususnya di Indonesia.

4  Sambut Generasi Millennial…

LETTER FROM CEO

5  Pos Menggaet Pasar Anak Muda
8  10 Produk Layanan Pos untuk Anak Muda
11  Apa kata Anak Muda tentang Layanan Pos saat ini

KABAR UTAMA

12  Indyruwani Asikin Natanegara :

CAP POS

Kelak, Kantorpos yang Mendatangi Konsumen


16  Museum Angkut

JEDA

20  Pos Indonesia Wujudkan Sinergi BUMN

INFO POS

Membantu UMKM Bersaing di Pasar Global

21  Pos Indonesia dan Penanganan Logistik Pangan
Bersiap Himpun Dana Masyarakat dengan
Tabungan Pos

22  Ringgo Agus Rahman

KARTU POS

Kagum dengan Sosok Pak Pos


Selamat membaca

24  Pos Indonesia Siap Backup Pelaku e-Commerce

BIS SURAT

26  GNP Sugiarta Yasa :

DARI SUDUT BANDA

Tiga Jurus Jitu

Diterbitkan Oleh:

PT Pos Indonesia (Persero)
Media Komunikasi
Graha Pos Indonesia Lt. 7
Jl. Banda No. 30 Bandung 40115
Telepon (022) 4213640 | Faksimili (022) 4224542

http://www.posindonesia.co.id
e-mail: mediapos@posindonesia.co.id

CTK.1.87/KJA-SP/2016

STT.2363/SK/DITJEN PPG/STT/1998

KABAR DARI POS | 37 • 2016

3

LETTER FROM

CEO
Sambut Generasi Millennial…
Semangat Pagi!!!
Dunia, atau lebih tepatnya Amerika memberikan nama terhadap generasi seperti gambar disamping
ini. Masing-masing generasi memiliki kisahnya sendiri. Yang menarik dan relevan buat kebangkitan
Pos Indonesia adalah memahami generasi manakah yang akan relevan dengan masa depan yang kita
inginkan. “Baby-Boomers” adalah generasi yang lahir terakhir di awal tahun “60-an”. Saat sekarang

generasi ini tentu sudah berusia “50-plus”. Berlanjut ke “Generasi-X” lahir terakhir di awal tahun
“80-an”. “Generasi-Y” dan “Generasi-Millennials” overlap cukup banyak dan dua generasi inilah
yang termuda dari sekian banyak generasi tadi.
Kehadiran Pos adalah bagian dari peradaban di dunia yang lahir untuk memenuhi
kebutuhan jamannya. Memandang relevansi Pos Indonesia ke masa mendatang tidak
lepas dari upaya Pos Indonesia untuk meneropong kebutuhan postal yang relevan bagi
Gen-Y dan Millennial ini. Dua generasi ini terlahir pekat dengan DNA digital dalam
chromosome mereka. Kebutuhan postal dua generasi ini tentu akan sangat pekat
terhadap digital-lifestyle. Penetrasi smartphone dan internet di urban area sudah lebih
dari 50% dan akan melaju lebih cepat lagi dengan perbaikan infrastruktur digital
yang saat ini sedang berjalan. Seperti baby-boomers di masa lalu bergelut
untuk memperbaiki jaringan listrik ke setiap rumah, Gen-Y dan Millennial
memperbaiki jaringan digital ke setiap ‘benda’ bukan lagi ‘rumah’. Internetof-Things (IOT) adalah refleksi dari aspirasi itu.
Pertanyaannya adalah bagaimana Pos Indonesia berbenah dan menyiapkan
diri untuk tetap relevan dalam konteks ini?
Keahlian utama Pos Indonesia sejak dilahirkan pada tanggal 26 Agustus 1746, 270 tahun yang silam,
adalah sebagai kurir. Peran kurir dalam konteks messenger sudah kian tergantikan oleh beratus bahkan
beribu aplikasi digital yang menawarkan features & benefits yang jauh lebih baik dibandingkan Pak Pos.
Namun sebagai kurir ‘barang’ yang mengkonek antar individu masih belum akan dapat tergantikan
sampai suatu ketika teknologi ‘self-driving drone’, bukan lagi self-driving car dan drone sendirian,

tetapi kombinasi dari keduanya, menjadi matang, peran Pak Pos belumlah tergantikan. Namun
bagaimana kami, Pak Pos dan Bu Pos, dapat lebih relevan dengan digital-lifestyle yang semakin
bergerak cepat?
Beberapa kata kunci yang harus masuk ke dalam konteks kehidupan kami dalam berbenah adalah:
1. Anticipative, memahami ke arah mana pelanggan kami akan bergerak. Solusi apa yang mereka cari.
Bagaimana produk dan layanan kami menjadi yang pertama mereka cari?
2. Speedy, kebutuhan digital-lifestyle semakin membuat apapun harus instant. Kecepatan adalah kata
kunci terpenting untuk menang.
3. Simplicity, yang memiliki digital-lifestyle adalah tetap human. Dan nature dari human-being adalah
menginginkan simplicity.
4. Dimana security, dimana cost-effectiveness, dimana intimacy? Itu semua adalah PRASYARAT. Tanpa itu
kami tidak memiliki qualifikasi dan lisensi untuk menjadi courier-provider. Jadi itu adalah MUST HAVE
features.
Kami sudah tahu apa yang harus kami lakukan, kami akan berbenah dan mempersiapkan diri untuk
menjadi JUARA!!!
Direktur Utama
PT Pos Indonesia (Persero)
Gilarsi Wahyu Setijono

4


KABAR DARI POS | 37 • 2016
PT POS INDONESIA (PERSERO)

CTK.1.87/KJA-SP/2016

B

umi memang semakin tua, tapi percayalah manusia
yang tinggal di atasnya justru semakin banyak yang
berusia muda, tak terkecuali di Indonesia. Hasil

sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010
mengungkap ada 62,9 juta jiwa atau 27% penduduk Indonesia
berusia antara 16-30 tahun. Sementara itu United Nations
Population Fund (UNFPA) mengumumkan pada tahun 2014
penduduk dunia yang berusia 15-24 tahun mencapai 1,8
miliar jiwa. “Ini merupakan jumlah terbesar sepanjang masa.
Mereka adalah penentu dan pemimpin masa depan dunia
kita,” demikian kata Perwakilan UNFPA Indonesia, Jose

Feraris. Lalu apa maknanya bagi Pos Indonesia?

Anak Muda Yang Bergeser
“Anak muda saat ini dapat dipahami lewat
perilaku mereka dalam menggunakan
teknologi seperti smartphone, internet,
media sosial, dan sejenisnya,” demikian
ungkap Direktur Utama PT Pos Indonesia
(Persero) Gilarsi W. Setijono kepada Kabar
dari Pos. Lebih lanjut dikatakannya bahwa
sekarang semakin banyak anak muda
berbelanja serba online. “Mereka membeli
sesuatu melalui apps (applications pada
smartphone-red), memesan sesuatu lewat
apps, membayarnya menggunakan apps,
dan mengirimkannya lewat layanan yang
tersedia dalam apps pula,”tegasnya.

POS


MENGGAET PASAR

ANAK MUDA
CTK.1.87/KJA-SP/2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016

5

Gilarsi hendak mengatakan bahwa
ada pergeseran yang signifikan dari
perilaku anak muda masa kini. Mereka
semakin mendalam masuk dalam pola
hidup berbasis internet. Data mutakhir
yang diterbitkan UNICEF pada tahun
2014 mengungkap bahwa dari 75 juta
pengguna internet di Indonesia ada 30
juta remaja yang sudah menggunakan
internet. Waktu berselancar di dunia
maya mereka kian hari kian meningkat,

rata-rata mereka mengakses internet
dengan smartphone hingga 2,5 jam
perhari sementara yang menggunakan
komputer (laptop/PC) bisa mencapai
5,3 jam per hari. Mereka juga semakin
luas dalam melakukan aktivitas
sosial, berbisnis, dan bertransaksi. Ini
dipicu oleh menguatnya penggunaan
smartphone lengkap dengan fitur media
sosial serta aplikasi lainnya. Hal ini tak
bisa diabaikan oleh siapa pun yang
menjadikan anak-anak muda sebagai
segmen pasar utama mereka.
“Pos bergerak ke arah sana,” ujar
Gilarsi menjawab pertanyaan Kabar
dari Pos tentang respon Perusahaan
yang dipimpinnya terhadap perilaku
anak muda tersebut. Dituturkannya
bahwa tahun ini Pos Indonesia akan
meluncurkan sejumlah aplikasi yang
bakal memudahkan konsumen,
khususnya anak-anak muda untuk
membeli sesuatu melalui aplikasi yang
berbasis Postal Service terpadu. Itu
artinya, konsumen dapat membeli
barang sekaligus mengirimkan dan
membayarnya semuanya melalui satu
layanan Pos.
Perlu diketahui, Pos Indonesia
memang memiliki tiga layanan yang
jika disatukan bisa menjadi sebuah
kekuatan tak tertandingi dalam
bisnis e-Commerce yakni: Pertama,
jaringan outlet berupa Kantorpos yang
berjumlah ribuan dan tersebar hampir

6

KABAR DARI POS | 37 • 2016

di seluruh kecamatan. Kedua, layanan
delivery yang masif dan menjangkau
hampir ke seluruh belahan dunia
manapun. Ketiga, layanan keuangan
yang mampu menjadi payment
gateway berbasis online. Bahkan bagi
pelaku bisnis e-Commerce ternyata,
Pos Indonesia memiliki satu tambahan
layanan kunci yakni warehousing
lengkap dengan supply chain
management yang siap memudahkan
pendistribusian produk kemanapun di
penjuru negeri ini.
Namun Gilarsi menyatakan meski
Pos Indonesia sedang bergerak
ke marketplace online, itu bukan
berarti Perusahaan yang dipimpinnya
akan beralih ke bisnis e-Commerce.
Diakui Pos Indonesia juga memiliki
situs belanja online dengan nama
GaleriUKM, namun Pos Indonesia
tetap fokus untuk memperkuat para
pelaku e-Commerce yang masuk ke
marketplace online. Ini dilakukan
dengan memberikan dukungan total
untuk delivery dan payment gateway,
termasuk warehousing. Gilarsi
menyebut setidaknya 10 pemain besar
dari bisnis e-Commerce di Indonesia
sudah menjalin kerjasama dengan Pos
Indonesia, sebut saja MatahariMall,
Bukalapak, Lazada, dan sebagainya.

Layanan Pos
Semakin Bergaya Muda
Pergeseran pasar Pos tersebut diamini
oleh Indyruwani Asikin Natanegara,
Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan
PT Pos Indonesia (Persero). Kepada
Kabar dari Pos yang menemuinya
di Bandung Indy mengungkapkan
bahwa Pos Indonesia sangat sadar
perkembangan tekonologi mengubah
peta bisnis jasa yang selama ini
ditekuni. Dikatakan Indy bahwa
perubahan perilaku konsumen dalam
memanfaatkan teknologi juga diikuti
oleh Pos Indonesia dengan sejumlah
kebijakan yang mengarahkan bisnis
Pos berbasis teknologi telematika.
“Upaya ke arah tersebut terus menerus
dilakukan sejak dua dekade yang lalu,
khususnya sejak masuknya internet di
Indonesia.”
Indy mengemukakan bahwa tren
teknologi telematika yang sedemikian
pesat menuntut produk maupun
layanan Pos Indonesia mampu hadir
dalam perilaku pelanggan tersebut,
mulai sekadar “online” antar titik
layanan, “real time” jejak lacak, hingga
“real time” respon terhadap komplain
konsumen. Dan yang terbaru adalah
konvergensi produk layanan Pos

CTK.1.87/KJA-SP/2016

dalam kerangka e-Commerce, dimana
produk jasa kurir Pos (Delivery Services)
menyatu dalam produk jasa ritel (Outlet)
dan produk jasa pembayaran (Financial
Services).
Implikasinya, dari sisi aksesibilitas
layanan Pos, pelanggan Pos yang
tadinya mendatangi Kantorpos, kini
mereka menuntut agar layanan Pos
yang hadir di tengah-tengah mereka
melalui layanan e-Mobile Pos atau Pos
Keliling Kota (Mobile Services), layanan
penjemputan kiriman (Pickup Services),
dan pembayaran ditempat atau COD
(Cash On Delivery). Itu saja tidak cukup.
Kini Pos Indonesia melangkah lebih
maju dengan menghadirkan Kantorpos
di genggaman konsumen. Tersedia
aplikasi Kantorpos yang dapat diunduh
melalui Playstore (berbasis Android)
atau pun App Store (berbasis IOS).
Melalui aplikasi ini, semua layanan
yang diberikan di Kantorpos fisik dapat
dilayani oleh Kantorpos virtual.
Indy juga mengungkapkan bahwa
Pos Indonesia terus melakukan inovasi
produk/layanan. Dicontohkannya
kini telah diluncurkan M-Pospay. Jika
dahulu aneka transaksi ataupun tagihan
seperti rekening listrik, kartu kredit,
cicilan kendaraan bermotor, asuransi,

CTK.1.87/KJA-SP/2016

dan sejenisnya dibayarkan konsumen
dengan mendatangi Kantorpos, maka
dengan M-Pospay konsumen cukup
mengunduh aplikasinya ke smartphone
dan melakukan pembayaran itu dimana
saja dan kapan saja. Dengan cara
demikian, layanan Pos bisa mengikuti
selera dan gaya anak-anak muda.

Kantorpos
Titik Tumpu Anak Muda
GNP Sugiarta Yasa, Direktur Ritel dan
Properti PT Pos Indonesia (Persero),
menyatakan bahwa hal itu tak berarti
Pos Indonesia mengabaikan layanan
di Kantorpos-kantorpos: “Justru
sebaliknya, kami semakin memperkuat
kemampuan pelayanan di Kantorposkantorpos.” Modernisasi Kantorpos
terus dilakukan untuk membuat
konsumen merasa lebih nyaman
bertransaksi di Kantorpos. Sugiarta
Yasa menunjuk dengan penataan
serta penambahan berbagai fasilitas
Kantorpos seperti tersedia WiFi gratis,
vestibule yang lebih terbuka dan cerah
semakin disukai oleh anak-anak muda.
Dari sisi peningkatan kualitas, Sugiarta
Yasa juga menuturkan bahwa berkat
pembekalan Kaizen (perbaikan terus
menerus) dan praktik 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin) serta Manajemen

Genba (penanganan di lokasi) yang
diterapkan intensif, kini para Insan
Pos lebih sigap dan siap melayani
konsumen.
Kantorpos-kantorpos yang tersebar
hingga ke pelosok negeri kini memegang
peranan lebih luas lagi, berfungsi sebagai
Community Access Point (CAP), dimana
masyarakat sekitar Kantorpos bisa
mengakses aneka informasi (seperti info
lowongan kerja), penanganan masalah
sosial/kemiskinan, hingga dukungan
terhadap industri kreatif.
Pendek kata, Kantorpos tak hanya
melayani pengiriman surat, dokumen,
uang, ataupun barang, tapi juga
menjadi pusat distribusi produk
pertanian, distribusi bantuan bencana,
toko buku, hingga pameran bagi
komunitas kreatif. Untuk hal yang
terakhir, Pos Indonesia berkomitmen
memberikan kesempatan kepada
komunitas anak-anak muda untuk
memamerkan karya-karya kreatifnya di
vestibule Kantorpos-kantorpos terpilih.
Ini dimulai dengan pergelaran pameran
Filateli Kreatif dan pameran produk
kerajinan setempat. Dengan cara
demikian, Kantorpos tidak akan pernah
sepi dan bahkan menjadi titik tumpu
bagi berbagai aktivitas anak muda
Indonesia.(MhP)

KABAR DARI POS | 37 • 2016

7

PRODUK
LAYANAN POS
untuk ANAK MUDA

S

ebenarnya semua layanan Pos sangat relevan dengan
kebutuhan siapa pun, tak terkecuali anak muda.
Namun, seiring meningkatnya jumlah anak muda
sebagai potensial market tentu Pos Indonesia semakin
memperhatikan relevansi produk dengan anak-anak muda.
Apalagi, jika disimak ada pergeseran perilaku yang signifikan
di kalangan anak muda, yang membuat mereka begitu
berbeda dengan generasi sebelumnya.

Sepuluh layanan Pos ini diyakini masih dan semakin
dibutuhkan oleh konsumen. Tentu saja, agar layanan
tersebut tetap relevan dengan perilaku konsumen masa
kini, Pos Indonesia telah dan tengah melakukan berbagai
penyempurnaan serta peningkatan kualitas masing-masing
layanan tersebut. Utamanya dengan mengintegrasikan
layanan berbasis internet, atau melengkapinya dengan fiturfitur berteknologi canggih.

POS EXPRESS
Surat personal atau pun korporat memang sudah
jarang dikirim melalui Pos, sebagai gantinya suratsurat tersebut kini lazim dikirim melalui electronic mail
(e-mail) atau bahkan media-media sosial. Meski begitu,
tetap saja ada dokumen tertulis/tercetak yang mau
tidak mau secara fisik harus dikirimkan seperti polis
asuransi, ijazah, STNK, atau bahkan surat wasiat. Untuk
hal yang demikian, Pos tetap dibutuhkan.

atau smartphone mereka. Selain harga yang kompetitif,
kiriman Pos Express dijamin asuransi. Dalam jumlah tertentu
kiriman Pos Express bahkan bisa dijemput petugas Pos (Pick
Up Service). Saat ini tersedia dua jenis layanan Pos Express
yakni Sameday Delivery Service (kiriman hari ini, tiba di
tempat tujuan di hari yang sama) dan Nextday Delivery
Services (kiriman hari ini, tiba di tempat tujuan keesokan
harinya).

Pos Express menjawab kebutuhan
konsumen dalam pengiriman aneka
surat, dokumen, dan barang berharga.
Apalagi bagi anak muda yang ingin
serba cepat, serba murah, dan serba
praktis, Pos Express bisa menjadi pilihan
utama. Betapa tidak, Pos Express
menjamin pengiriman sehari pasti
sampai untuk sejumlah kota tujuan di
Indonesia. Tidak hanya itu, konsumen
bisa memonitor posisi kiriman mereka
melalui teknologi track & trace yang
dapat dilakukan cukup melalui komputer

8

KABAR DARI POS | 37 • 2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

PAKETPOS
Jika pengiriman surat, dokumen, atau paket
ditujukan ke alamat di luar negeri dan Anda
menghendaki layanan premium yang berskala
internasional, pilihannya adalah Express Mail
Services (EMS). Layanan ini mampu menjangkau
230 negara, dan dijamin kiriman bisa diserahkan
ke alamat tujuan antara 3-5 hari (tidak
termasuk waktu pemeriksaan beacukai (custom).
Tentu saja, layanan ini cocok bagi anak muda
yang suka berbisnis aneka produk kreatif
dengan pemesan dari berbagai penjuru dunia.

Bagi anak muda yang suka serba cepat dan
praktis, untuk urusan pengiriman uang
Weselpos Instan (WI) layak dipertimbangkan.
Seperti namanya, pengiriman uang melalui WI
sampai secepat kirim SMS, dalam hitungan
menit penerima sudah bisa mencairkan
uangnya di Kantorpos terdekat. Hebatnya,
untuk menggunakan layanan ini baik pengirim
maupun penerima tak memerlukan rekening,
sebagai gantinya pengirim cukup mengirimkan
kode transfer via SMS kepada penerima, yang
selanjutnya diperlihatkan kepada petugas loket
di Kantorpos plus kartu
identitas diri.
WI sangat cocok
bagi mahasiswa
yang sedang
menempuh
pendidikan
di kota lain
atau sedang
melakukan
perjalanan
wisata di tempat
yang sulit
mendapatkan
layanan
perbankan.

CTK.1.87/KJA-SP/2016

Pos Indonesia adalah jawara untuk urusan pengiriman
paket ke seluruh pelosok negeri maupun ke seluruh
penjuru dunia. Ada berbagai lini produk layanan Paket
Pos yang dikenal sebut saja: Paketpos Kilat Khusus yang
mampu mengirimkan hingga ke 1800 titik di seluruh
kabupaten/kota di Indonesia. Ada pula Paketpos Standar
yang mampu mengirim hingga ke 3600 titik di Indonesia
atau hampir ke seluruh negara di dunia.
Nah, Paketpos Jumbo merupakan inovasi dari Pos
Indonesia yang melayani pengiriman barang dengan
tingkat berat antara 50 Kg.-150 Kg. Ini tentu cocok bagi
anak muda yang kuliah di kota lain guna mengirimkan
sepeda motor, peralatan komputer, hingga perabot
untuk di kamar kos yang rata-rata beratnya lebih dari 50
kilogram. Selain itu, Paketpos Jumbo juga didedikasikan
bagi para pelaku usaha dalam mengirimkan barang hasil
produksi untuk didistribusikan ke berbagai kota.
Saat ini Paketpos Jumbo dapat melayani pengiriman ke
149 kota/kabupaten, dilengkapi dengan teknologi track &
trace, dan untuk jumlah tertentu dapat dilakukan Pick Up
Service.

Pengiriman Uang
Sebenarnya layanan pengiriman uang dengan brand
Western Union (WU) bukan lah milik Pos Indonesia.
WU merupakan layanan pengiriman uang di seluruh
dunia. Dalam menjalankan bisnisnya, WU menggandeng
mitra-mitra terpercaya di negara-negara setempat.
Pos Indonesia merupakan mitra utama mereka dalam
pengiriman uang dari dan ke Indonesia.
Nah, anak-anak muda Indonesia yang bekerja di luar
negeri, baik di Timur Tengah maupun di Timur Jauh
umumnya mengirim uang hasil jerih payahnya kepada
keluarga di tanah air dengan memanfaatkan layanan WU.
Tentu saja, berkat jaringan Kantorpos yang tersebar sampai
ke pelosok terpencil sekalipun plus sistem komunikasi data
yang terintegrasi secara online, pengiriman WU seperti itu
dengan mudah dilakukan oleh Pos Indonesia.

KABAR DARI POS | 37 • 2016

9

POS PAY
Pospay merupakan layanan keuangan Pos yang lagi
ngetren. Bagi anak-anak muda Pospay terutama
digunakan untuk membayar cicilan kredit kendaraan
bermotor. Sebenarnya kemampuannya lebih dari
itu, Pospay juga dapat digunakan untuk membayar
aneka macam tagihan dari rekening listrik, telepon,
air minum, premi asuransi, cicilan kredit perumahan,
tagihan kartu kredit, hingga membayar zakat, infaq
dan shodaqoh.
Yang membuat Pospay semakin menarik, semua jenis
pembayaran itu cukup dilakukan dalam satu layanan
saja. Jadi bisa menghemat waktu dan praktis.

Pendaftaran Mahasiswa Baru
Pos Indonesia dikenal memiliki layanan keagenan
yang andal, dari penjualan meterai, hingga
pembelian tiket kereta api, kapal laut atau pesawat
terbang. Tak hanya itu, beberapa perguruan tinggi
juga memanfaatkan Kantorpos di seluruh Indonesia
sebagai tempat registrasi atau pembelian formulir
pendaftaran mahasiswa baru. Sejumlah lembaga
pendidikan tinggi telah memanfaatkan layanan ini
untuk meraih pendaftar dari seluruh Indonesia.

GaleriUKM merupakan situs belanja online yang
dibangun oleh Pos Indonesia. Seperti juga situs sejenis,
GaleriUKM menjajakan aneka barang belanja yang
menarik dan beragam, dari barang-barang fashion,
kebutuhan rumah tangga, perangkat elektronik,
kuliner, hingga buku dan mainan. Yang membuat
GaleriUKM berbeda dari situs belanja sejenis,
GaleriUKM menyediakan
layanan yang terpadu untuk
proses pengiriman maupun
transaksi keuangannya.
Semua dilakukan dengan
menggunakan layanan
Pos.

10 KABAR DARI POS | 37 • 2016

Bagi anak-anak muda yang suka berfoto selfie,
Pos Indonesia kini menyediakan prangko yang
dapat digunakan untuk mengabadikan foto-foto
selfie tersebut, namanya Prisma (Prangko Identitas
Milik Anda). Caranya pun mudah, Pos Indonesia
menyediakan prangko yang pada bidang tengahnya
sengaja dikosongkan. Nah, foto selfie yang dibuat
oleh konsumen dapat dicetak dengan cepat di bagian
tersebut berkat bantuan teknologi digital printing.
Untuk mendapatkannya pun mudah, Anda bisa
menghubungi Kantorpos terdekat.
Prangko Prisma sangat cocok untuk mengabadikan
momen-momen berharga seperti perayaan ulang
tahun, reunian, hingga wisuda sekolah maupun
perguruan tinggi.

e-POSLocker
Bagi anak muda yang aktif dan mobile di kotakota besar namun membutuhkan tempat untuk
menerima kiriman paket atau dokumen dari mana
pun sepanjang 24 jam selama 7 hari, cobalah
gunakan e-POSLocker. Sejak diluncurkan sejak 2014,
e-POSLocker sebenarnya merupakan transformasi
dari PO BOX. Bedanya, e-POSLocker dilengkapi
dengan teknologi digital untuk pengamanan serta
pemberitahuan kepada pemiliknya secara online.
Meski belum setiap Kantorpos dilengkapi layanan
ini, namun dalam waktu dekat akan terpasang pula
di apartemen,
rusunawa,
kampus,
maupun pusatpusat kegiatan
lainnya. Dengan
cara demikian,
semakin banyak
masyarakat
yang menikmati
kemudahannya.
(MhP)

CTK.1.87/KJA-SP/2016

Apa kata Anak Muda tentang
Layanan Pos saat ini.

“Nggak Ribet dan
Tetap Lebih Aman”
Kantorpos tetap menjadi andalan bagi sebagian masyarakat, khususnya anak muda.
Mereka masih datang ke Kantorpos untuk memanfaatkan berbagai layanan, utamanya
layanan Pospay dan pengiriman paket/dokumen. Berikut ini komentar mereka yang
ditemui Kabar dari Pos usai bertransaksi di Kantorpos Jalan Asia Afrika Bandung.

Ponco (23 tahun) mahasiswa yang aktif berjualan aneka barang
Alida (16 tahun), remaja yang masih menempuh pendidikan
(terutama sepatu dan kaos desain khusus) secara online, sering
SMA ini dipercaya orangtuanya untuk membayarkan tagihan
bolak-balik ke Kantorpos, terutama pada sore hari. “Saya biasa
rekening listrik. Pilihannya jatuh ke Kantorpos, selain
mengirim paket lewat Pos,” ujarnya, ”selain ongkos
Fitria
lokasinya yang dapat dilalui sambil pergi/pulang
kirimnya lebih murah juga banyak pilihan.” Ponco
(20 tahun),
sekolah, juga karena kemudahan pelayanannya.
menyebutkan pada masa lalu layanan Paket Pos
karyawan swasta ini baru
“Nggak ribet,” tuturnya, ”cuma nunggu
sering mengalami keterlambatan, tapi sekarang
saja melakukan pembayaran
sebentar langsung beres.”
lumayan cepat. Sudah bagus!”
tagihan telepon rumah. Ia lebih
suka membayar di Kantorpos
karena lebih cepat, tidak ngantri
seperti di tempat-tempat lain.
Bisma (23 tahun), mahasiswa perguruan
Lagi pula lokasi Kantorpos
tinggi swasta. Setiap bulan selalu ia sempatkan
Listy (30 tahun) yang sehari-hari bekerja di
dekat kantor tempatnya
untuk pergi ke Kantorpos guna membayar cicilan
sebuah perusahaan swasta. Ia mengaku masih
bekerja.
kredit sepeda motornya. Lagi-lagi pertimbangan
ditugasi bos untuk mengirimkan aneka surat dan
lokasi yang dekat dengan kampus atau tempat tinggal
dokumen melalui Kantorpos. ”Pos masih tetap lebih
menjadi pertimbangan utama. Tak hanya itu, bagi Bisma
aman, dapat dipercaya untuk urusan pengiriman surat atau
lokasi ruang tunggu Kantorpos juga sudah nyaman dengan
dokumen,” ujarnya.(RS)
petugas yang jauh lebih ramah.

CTK.1.87/KJA-SP/2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016

11

Indyruwani Asikin Natanegara
Direktur Teknologi & Jasa Keuangan
PT Pos Indonesia (Persero)

Kelak,
KANTORPOS yang
Mendatangi Konsumen
12 KABAR DARI POS | 37 • 2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

P

emerintah sebagai pemegang saham benar-benar
melakukan reposisi dengan menyuntikkan darah
segar ke dalam tubuh Pos Indonesia. Darah segar
dimaksud adalah jajaran direksi baru yang sebagian
berasal dari kalangan profesional dari berbagai
perusahaan kelas dunia dipadu dengan generasi terbaik yang
berhasil menapaki tangga karier dari dalam perusahaan.
Indyruwani Asikin Natanegara termasuk darah segar yang
berasal dari kalangan profesional. Wanita kelahiran Manado,
sejak 16 November 2015 dipercaya menduduki jabatan
Direktur Teknologi & Jasa Keuangan PT Pos Indonesia
(Persero). Berbekal pengalamannya menggeluti bisnis logistik
di PT Cardig Air serta DHL beberapa tahun sebelumnya
membuat lulusan Webster University – Netherland siap
menggairahkan BUMN satu-satunya di bidang perposan ini.
Benar saja Srikandi Pos yang lebih akrab dipanggil Indy
langsung tancap gas dengan tugasnya, ada banyak agenda
yang harus dijalankannya. Berikut ini petikan wawancara
tersebut:

Kabar dari Pos:
Teknologi merupakan backbone bisnis Pos Indonesia.
Bagaimana Direksi Pos Indonesia menyikapi perubahan
perilaku masyarakat dalam memanfaatkan teknologi dikaitkan
dengan backbone bisnis Pos Indonesia kini dan mendatang?

wujud Kantorpos sebagai titik-titik layanan yang kemudian
tersambungkan oleh teknologi telematika. Dengan demikian
layanan Pos yang diharapkan oleh pelanggannya adalah
layanan yang dibangun di atas jaringan luas berkekuatan
teknologi telematika tersebut.
Kabar dari Pos:
Teknologi telematika seperti apa pula yang kini dinilai mampu
mendongkrak penggunaan produk/layanan Pos Indonesia?
Indy:
Harus diakui, tren teknologi telematika berkembang sangat
pesat dalam dua dekade ke belakang. Hal itu dengan
cepat pula mengubah perilaku pelanggan kami.
Perubahan yang menuntut Pos Indonesia untuk
mampu menghadirkan produk/layanan Pos
yang relevan dengan perilaku pelanggan
tersebut, mulai dari produk/layanan yang
sekadar “online” antar titik layanan,
“real time” dalam urusan track
Mau tidak mau
& trace kiriman, “real time”
Pos Indonesia
dalam kaitannya dengan
respon komplain. Yang
harus mengikuti
terbaru adalah
perubahan perilaku
konvergensi produk
pelanggan dalam
layanan Pos seperti pada
pemanfaatan
e-Commerce, dimana produk
jasa kurir Pos menyatu dengan
teknologi.
produk jasa ritel dan produk jasa
pembayaran.

Indy:
Kami sadar perkembangan teknologi akan mengubah
peta bisnis jasa yang Pos selama ini lakukan. Karenanya
Manajemen Pos Indonesia meletakkan teknologi sebagai
salah satu sarana peningkatan value jasa Pos yang diberikan
sebagai keunggulan competitive bagi pelanggan. Mau tidak
mau Pos Indonesia harus mengikuti perubahan perilaku
pelanggan dalam pemanfaatan teknologi. Sebenarnya upaya
ke arah tersebut telah dilakukan kami secara terus menerus
sejak dua dekade silam, khususnya sejak dimanfaatkannya
internet dalam aktivitas bisnis Pos.

Dari sisi aksesabilitas layanan Pos, pelanggan
Pos yang tadinya mendatangi Kantorpos saat ini
mereka menuntut agar layanan Pos yang hadir di
tengah-tengah mereka melalui layanan mobile, pickup
service, dan COD (Cash On Delivery). Pendek kata, kini
bukan pelanggan yang mendatangi Kantorpos tapi Kantorpos
lah yang mendatangi pelanggan.

Kabar dari Pos:
Berkenaan dengan teknologi telematika, seberapa jauh Pos
Indonesia memanfaatkan teknologi ini untuk mendukung
proses bisnis perposan pada masa kini dan mendatang?

Kabar dari Pos:
Seiring dengan menguatnya segmen pasar anak muda sebagai
pemakai utama jasa Pos, produk-produk apa saja yang kini
telah dan tengah dikembangkan Pos bagi anak muda?

Indy :
Pelanggan mempersepsikan Pos Indonesia sebagai
perusahaan dengan jejaring yang luas, hampir menjangkau
seluruh wilayah Indonesia. Jejaring tersebut dibangun dalam

Indy:
Kita ketahui bersama bahwa salah satu habit dari generasi
muda saat ini adalah internet minded dan gadget minded.
Tak heran bila sebagian besar transaksi yang terjadi di

CTK.1.87/KJA-SP/2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016

13

e-Commerce dilakukan oleh anak-anak muda atau orang
yang berjiwa muda serta mobile. Nah, Pos Indonesia saat ini
telah masuk ke dalam bisnis e-Commerce. Selain melakukan
aliansi strategis dengan provider e-Commerce, Pos juga
sedang mengembangkan situs belanja online (e-Commerce)
dengan nama Galeri Pos, dimana ada tiga pilar e-Commerce
yang dikembangkan, yaitu e-Marketplace, e-Shipping dan
e-Payment.
Dalam industri e-Commerce ini, PT. Pos Indonesia (Persero)
fokus pada jasa pengiriman Surat, Paket dan Logistik serta
jasa Keuangan. Konsentrasi kami bukan pada dua pilar bisnis
e-Commerce tersebut yaitu : E-Marketplace dan E-Payment.
Untuk E-Marketplace, Pos bekerjasama dengan provider
e-Commerce yang ada, antara lain Lazada, Bukalapak,
MatahariMall dan lain-lain. Dalam hal ini, Pos
meng-handle pengiriman barang dari hasil
transaksi mitra-mitra provider e-Commerce
tersebut di atas. Sedangkan untuk
E-Payment, Pos ingin memposisikan
jasa perantara pembayaran
Semua orang sebagai
transaksi e-Commerce,
membutuhkan
untuk menjembatani
antara penyedia jasa
layanan Pos,
dengan
pembeli untuk
artinya everyone
memberikan jaminan
is our target
kepercayaan bagi kedua belah
market.
pihak. Business opportunity ini
muncul karena market membutuhkan
tingkat kepercayaan yang tinggi dari
pembeli kepada penjual dan sebaliknya,
sehingga membutuhkan penyedia jasa
perantara (bridging) pembayaran transaksi di bisnis
e-Commerce ini.
Kabar dari Pos :
Khusus berkait dengan Jasa Keuangan, inovasi produk apa
yang siap diluncurkan Pos Indonesia, khususnya dalam
menggaet segmen pasar anak-anak muda?
Indy:
Kami sedang melakukan Revitalisasi Bisnis Jasa Keuangan
yang saat ini masih Cash Based Services menjadi Account
Based Services. Kelak dengan Account Based Services ini akan
menjadi back bone bagi sejumlah layanan keuangan seperti
Layanan Tabungan Pos yang saat ini telah didorong untuk
menyukseskan program Financial Inclusion. Demikian pula
Account Based Service kelak dapat mengintegrasikan semua

14 KABAR DARI POS | 37 • 2016

produk jasa keuangan yang telah ada. Account Based Service
ini merupakan pintu masuk bagi Pos dalam melakukan
product development berbasis ICT sekaligus menjadi
perwujudan strategi pengembangan modern access channel
yang lebih familiar bagi generasi muda.
Pengembangan produk kita untuk layanan account based
services diarahkan kepada platform aplikasi pada gadget dan
Kartu pintar (smart card). Dengan demikian memungkinkan
Pos mengembangkan modern access channel seperti
anjungan mandiri (ATM atau KiosPos), EDC (Electronic Data
Communication), NFC (Near Field Communication) pada
smartphone, dimana layanan ini berbasiskan aplikasi pada
gadget sebagai alat bayar.
Kabar dari Pos :
Bagaimana pula Pos Indonesia menyikapi persaingan bisnis
yang kini juga merambah bisnis jasa keuangan?
Indy :
Kami selalu melakukan inovasi pada Jasa Keuangan, sebut
saja M-PosPay yang berbasis aplikasi pada smartphone dan
Kartu Pintar. Sedangkan untuk layanan transfer uang atau
Weselpos, dari cash to cash telah kami kembangkan cash to
account, account to cash dan account to account. Dengan
pengembangan tersebut, bank dapat menjadikan Pos sebagai
mitra strategis terutama di daerah yang tidak ada pelayanan
bank.
Pos juga memiliki jumlah Billers yang banyak dan unggul
dibandingkan dengan pemain jasa keuangan lainnya,
sehingga hampir semua kebutuhan pembayaran dapat
dilayani melalui POSPAY.
Pada bagian lain, Pos Indonesia selalu dipercaya oleh
Pemerintah dalam menyalurkan dana jaring pengaman sosial
seperti PSKS, PKH, dan BOS. Hanya Pos Indonesia yang
mampu menjangkau masyarakat hingga di daerah rural
dan terisolir sekalipun. Produk-produk jasa keuangan Pos
Indonesia saat ini sangat dikenal oleh pasar menengah ke
bawah sehingga memiliki kedekatan dengan masyarakat.
Hal ini menjadi pembeda sekaligus kekuatan produk jasa
keuangan Pos Indonesia karena kemampuannya untuk
menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Sementara itu, Pos Indonesia sedang merintis layanan
Tabungan Pos sebagai cikal-bakal revitalisasi jasa keuangan
sebagai second curve. Harus dikemukakan bahwa

CTK.1.87/KJA-SP/2016

keberlangsungan bisnis jasa keuangan
ditentukan oleh bagaimana perusahaan
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
dan bagaimana daya saing perusahaan dapat
ditingkatkan. Pergeseran bisnis jasa keuangan
dari cash based menuju account based adalah
suatu keharusan yang tidak bisa dihindari lagi.
Layanan Tabungan Pos merupakan salah satu
wujudnya.
Kabar dari Pos :
Apa yang menjadi keyakinan Pos Indonesia
sehingga optimis bisa dapat memenangkan
persaingan bisnis, khususnya berkait dengan
bisnis jasa keuangan?
Indy :
Ada beberapa alasan kami sangat optimis
memenangkan persaingan seperti dimaksud.
Pertama, Pos Indonesia telah memiliki
infrastruktur yang tersebar luas ke seluruh
pelosok tanah air, baik jaringan fisik maupun
jaringan virtual sehingga mampu melayani
masyarakat di daerah Urban maupun Rural
secara real time. Kedua, Pos Indonesia telah
memiliki pengalaman yang panjang dalam bisnis
pengiriman surat, dokumen, parcel dan logistik
sehingga intellectual capital yang berharga
dalam mengembangkan bisnis untuk memenuhi
need, want dan expectation masyarakat
yang terus meningkat. Ketiga, Pos Indonesia
memiliki product portofolio yang lengkap
dan bersentuhan dengan hajat hidup orang
banyak. Semua orang membutuhkan layanan
Pos, artinya everyone is our target market.
Keempat, Pos Indonesia selalu memperbaiki
kualitas operasi dan pelayanan dari hulu–
hilir hingga after sales services. Kelima,
Pos Indonesia berusaha menerapkan cost
leadership sehingga tarif Pos Indonesia lebih
kompetitif di industri dengan tetap menjaga
kualitas. Keenam, Pos Indonesia memiliki
mitra strategis baik di Pemerintahan maupun
Swasta, yang memberikan kepercayaan kepada
Pos Indonesia dan membangun kepercayaan
untuk mengembangkan business partnership
dan strategic alliance dengan prinsip win-win
solution. (MhP)

CTK.1.87/KJA-SP/2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016

15

Batu–Malang
Setelah usai berkegiatan di kota Malang,
saya memilih untuk menyempatkan
berwisata ke Museum Angkut yang berada
di Jalan Terusan Sultan Agung Atas No. 2
Kota Batu. Rekomendasi sahabat saya
yang menjadi salah satu pengurus Asosiasi
Museum Indonesia benar-benar ampuh.
Dengan penjelasannya yang meyakinkan
tentang prinsip-prinsip pengelolaan
museum ia menyatakan Museum Angkut
sangat layak untuk dikunjungi. “Tapi Anda
harus sudah tiba di sana pada siang hari
karena Museum baru buka pukul 12.00 WIB.
Dan waktu terbaik mengunjungi museum
ini adalah sore hari, terlebih bila hari cerah,
Gunung Panderman yang biru menjadi latar
yang memesona kawasan seluas 3,8 hektar
ini,” tuturnya.
Terlengkap dan Pertama di Asia
Jarak Malang – Batu sekira 20 kilometer ditempuh dengan
menggunakan mobil dalam tempo 30 menit saja. Jalan
yang menanjak berkelok-kelok dengan udara yang segar
mengingatkan saya pada jalur dari kota Bandung menuju
Lembang nan sejuk. Konon jika Sabtu atau Minggu,
jangan harap bisa secepat itu.
Museum Angkut demikian tertera pada dinding luar
halaman komplek ini. Mengapa namanya bukan Museum
Transportasi? Aha, rupanya nama ini sudah dipakai oleh
museum sejenis yang sudah dibangun lebih dahulu di
kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII)-Jakarta.
Jadilah sang pengelola memilih nama yang sangat
Indonesia, Museum Angkut.

16 KABAR DARI POS | 37 • 2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

Dan seperti namanya, isi museum ini benar-benar
menghadirkan segala macam sarana angkutan,
dari yang paling kuno seperti pedati yang ditarik
kerbau, sepeda angin, sepeda motor, mobil,
kereta api, kapal laut, hingga pesawat terbang.
Semua ada di sini. Konon, untuk urusan ini
Museum Angkut adalah museum pertama di Asia
yang menghadirkan koleksi sarana transportasi.
Yang membuat pengunjung berdecak kagum
adalah koleksi kendaraan yang
jumlahnya
mencapai lebih dari 300 unit, termasuk deretan
mobil-mobil yang dipakai para bintang film seperti
James Bond, Al Capone dan Batman, maupun
kendaraan kuno yang pernah bersliweran di
jalanan kota Batavia pada masa Hindia Belanda.
Hebatnya, semua kendaraan itu masih terawat dan
dapat dioperasikan, setidaknya untuk berkeliling di
sekitar museum.

CTK.1.87/KJA-SP/2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016

17

18 KABAR DARI POS | 37 • 2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

Ada Broadway Street di Dalam Museum
Seorang petugas mengantarkan saya untuk menyusuri lokasi demi
lokasi. Museum terbagi atas 9 zona, dimulai dengan zona utama yang
menghadirkan mobil-mobil tertua, ratusan sepedamotor antik, serta sebuah
helikopter yang konon pernah menjadi sarana angkutan kepresidenan pada
masa Bung Karno. Lalu ada edukasi yang memberikan gambaran sejarah
transportasi utamanya di Indonesia dari masa ke masa. Pada bagian gedung
lain terdapat zona Eropa dan Asia yang menghadirkan koleksi mobil yang
pernah diproduksi di Benua Eropa maupun Asia, ada pula Zona Las VegasAmerika Serikat, Istana Buckingham-Inggris, dan Zona Hollywood. Untuk
hal yang terakhir Anda bisa menebak mobil apa saja yang terpajang di area
ini. Namun yang paling memikat pengunjung adalah sebuah imitasi dari
Broadway Street. Sebuah jalan yang lebar dan lurus lengkap di kiri dan
kanan terparkir bermacam-macam mobil laksana di jalanan Broadway yang
terkenal itu. Pada kiri dan kanan jalan terdapat berbagai kafe, bar, bioskop,
restoran, rumah belanja, tak ubahnya dengan kawasan di Amerika Serikat
yang terkenal karena seni pertunjukan teaternya. Jangan lupa Anda bisa
sepuasnya berfoto selfie di kawasan ini.
Yang tak boleh dilewatkan pula ialah deretan koleksi prangko dan uang
kertas dari seluruh dunia yang menampilkan berbagai objek sarana
transportasi. Ini menjadi keasyikan tersendiri buat saya yang sampai saat ini
masih menggemari filateli.
Tepat di atas bangunan tinggi terdapat pesawat terbang. Ketika masuk ke
dalam pesawat, saya disambut ramah oleh petugas berseragam pramugari
dan pilot. Ahaa... rupanya pesawat ini juga menyajikan simulasi penerbangan.
Ada sejumlah anak sekolah tampak asyik mengikuti penjelasan petugas
tentang cara kerja pesawat ini.

Selera Nusantara di Restoran Apung
Setelah lelah berkeliling saya berkesempatan rehat sejenak di bagian restoran
terapung. Di kawasan yang didesain dengan menampilkan elemen-elemen
estetik dari bangunan-bangunan tradisional Nusantara disajikan berbagai
menu makanan dari berbagai penjuru negeri. Tepat di tengah komplek
restoran terapung terdapat museum topeng yang menampilkan ratusan
topeng yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.
Museum Angkut merupakan salah satu kawasan wisata yang dibangun
oleh Jatim Park Group. Tak hanya wisatawan dari dalam negeri yang
mengunjungi museum ini, tercatat wisatawan mancanegara juga mulai
memadati museum. Harus saya akui, rekomendasi sahabat saya yang
pengurus AMI benar adanya. Sayang rasanya bila berwisata ke kota BatuMalang tidak singgah ke Museum yang baru beroperasi sejak Maret 2014.
(MhP)

CTK.1.87/KJA-SP/2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016

19

POS INDONESIA
Wujudkan Sinergi BUMN
APA jadinya bila sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi dalam
menjalankan bisnisnya? Banyak pihak sepakat bila itu terwujud, Indonesia bisa
menjadi kekuatan bisnis yang luar biasa. Namun sayangnya hal itu tak mudah
dilakukan. Menteri BUMN Rini Soemarno mencoba membuat sejarah dengan
mewujudkan hal yang tak mudah ini. Mengambil tempat di kantor kementerian
BUMN, Jakarta, Kamis (11/2), dilakukan penandatanganan kerjasama sinergi
antara Pos Indonesia dengan 10 BUMN lainnya. Rini Soemarno mengatakan
bahwa pemerintah sedang berusaha menekan ongkos logistik dan ia melihat
dengan mendorong Pos Indonesia sebagai pihak yang sangat berpengalaman
dalam urusan logistik bersinergi dengan sejumlah BUMN ia yakin ongkos logistik
yang tinggi itu bisa ditekan lebih hemat.

Membantu UMKM
Bersaing di
Pasar Global
MASIH dalam kerangka sinergi usaha,
Pos Indonesia kembali dipercaya
Pemerintah
untuk
membangun
kolaborasi dalam rangka pelaksanaan
Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi
Rakyat. Program dicanangkan Presiden
Joko
Widodo
ketika
melakukan
kunjungan kerja di Terminal Agribisnis
Desa Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah pada April 2016 lalu.
Dalam acara ini, Jokowi sempat
menyaksikan penandatangan program
kerjasama antara Nurbaya Initiative
dan PT. Pos Indonesia (Persero) dalam
membangun platform e-Commerce bagi
dua juta UMKM di Indonesia dan sistem
belanja online di e-kiosk yang akan
ditempatkan di 4000 cabang Kantorpos
di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya Rini Soemarno mengungkapkan: “Kita ingin dorong
bagaimana memperbaiki sistem logistik kita, dan kita coba beberapa produk dulu,
nantinya kita lihat sehingga mata rantai distribusi ini dapat dipotong sehingga
biaya distribusi jadi lebih murah,” jelas Rini.

Menurut Founder Nurbaya Initiative
Andy Sjarif saat ini ada 55 juta UMKM
di Indonesia, di mana kurang dari lima
persen yang telah online. “Nurbaya
Initiative
dikembangkan
untuk
membawa UMKM Indonesia masuk ke
dalam ranah e-Commerce. Dengan ini
diharapkan penjualan UMKM dapat
naik minimal dua kali lipat dibandingkan
dengan transaksi konvensional,” ujar
Andy dalam keterangannya di Jakarta,
Selasa (12/4).

Sebenarnya sinergi yang dibangun tak hanya logistik, Pos Indonesia yang memiliki
berbagai layanan dan potensi jaringan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
BUMN lainnya. Sebut saja Kantorpos dapat digunakan sebagai outlet penjualan
tiket kereta api dan pesawat terbang, demikian pula sejumlah perbankan
bisa memanfaatkan Kantorpos untuk melakukan bank chaneling, khususnya
berkaitan dengan penyaluran kredit kepada KUKM maupun asuransi. Sementara
Pos Indonesia juga bisa membuka Agenpos-Agenpos di berbagai lokasi stasiun
kereta yang tersebar di seluruh Indonesia.***

Tentu saja, peran Pos Indonesia sangat
dibutuhkan dalam mendorong UMKM
masuk ke e-Commerce, utamanya
berkaitan dengan dukungan logistik.
Berbekal pengalaman dan jaringannya
yang sampai ke pelosok desa, Pos siap
memfasilitasi UMKM masuk ke pasar
global melalui e-Commerce.***

MOU ditandatangani langsung oleh Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama PT Pos
Indonesia (Persero) bersama sepuluh direksi BUMN yakni Bank BNI46, PT Inti, PT
Garuda Indonesia, PT Jiwasraya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasindo, PT LEN, PT
Bhanda Ghara Reksa, PT Sarinah, dan PT Varuna Tirta Prakasya.

20 KABAR DARI POS | 37 • 2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

POS INDONESIA dan
Penanganan Logistik Pangan

Bersiap Himpun Dana Masyarakat
dengan Tabungan Pos

JIKA selama ini Pos Indonesia dipersepsi hanya mengantar
surat dan paket, maka sejak sekarang persepsi seperti
itu tidaklah tepat lagi. Betapa tidak, Pos Indonesia bisa
melakukan lebih dari itu, dan sudah berpuluh-puluh tahun
Pos telah menjalankannya. Masih ingat distribusi tabung
gas, kotak surat suara, hingga barang-barang bantuan
korban bencana Tsunami di Aceh? Semua itu menjadi
catatan sukses kepiawaian Pos dalam menangani urusan
logistik berskala nasional.
Berbekal keberhasilan demi keberhasilan itu, Pos Indonesia
kembali dipercaya pemerintah untuk menangani urusan
logistik nasional. Kali ini yang dikerjakan adalah memangkas
rantai pasokan produk pertanian agar harga lebih
menguntungkan bagi para petani.
Seperti diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo bahwa petani
Indonesia tidak memiliki posisi tawar yang kuat atas produk
pertanian, sebab naik turunnya harga pangan tergantung
kondisi pasar. Bahkan, meski harga naik atau turun yang
menikmati keuntungan adalah pihak pedagang. Untuk itu,
pemerintah menyediakan perdagangan elektronik atau
e-Commerce yang nantinya akan dikelola oleh kementerian
dan lembaga. Sehingga, rantai pasok yang menjadi faktor
gejolak harga pangan bisa terputus dan harga kembali stabil.
Berkaitan dengan itu, pemerintah menugaskan Pos
Indonesia untuk menangani distribusi hasil panen. Dengan
cara demikian maka konsumen bisa mendapatkan komoditi
pangan langsung dari petani. Lebih lanjut Lukita menyatakan:
”Pos Indonesia memiliki jaringan yang luas, terintegrasi
sehingga hasil-hasil produksi petani-petani ini bisa dengan
mudah didistribusikan ke tempat yang membutuhkan.
Dengan langkah ini, maka biaya untuk pedagang perantara
akan hilang, dan konsumen akan mendapat harga yang
murah.”
Kepada Kabar dari Pos, Direktur Teknologi & Jasa
Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Indyruwani mengakui
bahwa Pos sedang intensif melakukan penguatan dalam
pergudangan (warehousing) dengan penambahan sarana
dan penyempurnaan supply chain management system agar
mampu menopang penugasan dimaksud.***

CTK.1.87/KJA-SP/2016

PEMERINTAH menugasi Pos Indonesia untuk turut serta dalam
usaha menghimpun dana dari masyarakat. Hal ini kembali
ditegaskan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin
Nasution saat mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi
kesebelas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/3). “Lebih dari
50 persen masyarakat pedesaan masih belum memiliki akses
terhadap pelayanan keuangan formal. Pos Indonesia memiliki
jaringan yang luas sampai ke pelosok desa dan daerah
pinggiran sehingga dapat didorong untuk membuka akses
yang mudah bagi masyarakat untuk menabung.”
Memang Pos Indonesia dimungkinan untuk mendapat peran
sebagai penghimpun dan penyimpan dana masyarakat.
Berdasarkan pada sejumlah peraturan, antara lain, pasal 5
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009, Pasal 7 Peraturan
Pemerintah Nomor 15 Tahun 2013, Pelaksanaan UndangUndang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos. “Hanya saja,
sampai saat ini memang belum dilaksanakan (Tabungan
Pos).” demikian ujar Gilarsi W. Setijono. ”Kami menunggu
regulator, apapun keputusannya kami ikut,” ujar Gilarsi. Dia
menambahkan pihaknya belum bisa memutuskan kapan
Tabungan Pos itu bisa diimplementasikan.
Sementara itu, sebagaimana dikemukakan oleh Kepala
Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank OJK Firdaus
Djaelani, salah satu alasan dibentuknya Tabungan Pos yakni
untuk menyerap uang yang beredar di masyarakat, yang
nilainya diprediksi bisa mencapai ratusan triliun rupiah.
Dengan lebih dari 4.500 cabang sesungguhnya Pos Indonesia
diyakini dapat menyerap dana tersebut. Karena itu OJK optimis
Program Tabungan Pos dapat diluncurkan pada tahun 2016.
Lebih jauh dikemukakan bahwa nantinya, sekitar 80 persen
dari dana tabungan itu dimanfaatkan untuk membeli surat
utang atau obligasi pemerintah, sementara sisanya untuk
likuiditas.***

KABAR DARI POS | 37 • 2016

21

Ringgo Agus Rahman

KAGUM DENGAN
SOSOK PAK POS
22 KABAR DARI POS | 37 • 2016

CTK.1.87/KJA-SP/2016

Kesuksesannya memerankan tokoh Agus dalam ilm
Jomblo, baik versi layar lebar maupun versi sinetron, telah
melambungkan namanya. Karena kemampuannya berakting
dalam ilm itu pula berbagai tawaran main ilm, sinetron, iklan
maupun presenter berdatangan. Tak pelak namanya langsung
melejit, hingga dalam waktu yang cukup singkat namanya
sudah bisa disejajarkan dengan artis papan atas di negeri ini.

R

inggo Agus Rahman, demikian
nama lengkapnya. Pria kelahiran
Purwakarta 12 Agustus 1982
ini, mengawali karirnya sebagai penyiar
radio di salah satu radio di Kota
Bandung. Kemampuannya berkicau di
radio telah mengantarnya ke dunia seni
peran. Hingga kini lebih dari 20 film
layar lebar yang telah dibintanginya.
Ia pun pernah bermain dibeberapa
sinetron di layar kaca, seperti Rahasia
Lelaki Sejati (2007), Janji (2007),
Air Mata Cinta (2009) dan Kemilau
Cinta Karmila (2010). Bahkan saat ini
Ringgo sedang syuting untuk sinetron
terbarunya yang akan ditayangkan
tahun 2016 ini, tapi judulnya masih
dirahasiakan.
Bukan hanya film dan sinetron,
pria yang baru saja dikarunia anak
pertamanya ini, juga sangat piawai
sebagai presenter di beberapa program
TV dan sempat membintangi berbagai
iklan.
Kepada “Kabar dari Pos” Ringgo
bercerita bahwa kesibukannya sekarang
adalah bermain-main dengan bayinya.
Ya, Ringgo yang menikah tahun lalu
dengan artis dan presenter Sabai
Morscheck, telah dikarunia seorang
putra yang sangat lucu, kini berusia 4
bulan.
“Anak saya usianya baru 4 bulan, lagi
lucu-lucunya. Jadi kalau ditanya apa
kesibukan saya sekarang ya jagain
bayi,” ujarnya sambil tertawa.

CTK.1.87/KJA-SP/2016

Beberapa waktu lalu, Ringgo pernah
menjadi bintang di acara reality show
Pos TV, TV internal yang dimiliki oleh
Pos Indonesia, dan diputar di seluruh
Kantorpos di Indonesia.
“Untuk acara di Pos TV, saya syuting
di Kantor Pos MPC Soekarno Hatta
Bandung. Ketika syuting di Kantorpos
itu, saya cukup kagum pada Pos
Indonesia, karena tampilan gedungnya
baik di luar maupun di dalam sudah
banyak berubah dan cenderung
lebih bersih, lebih indah dan terkesan
modern, berbeda dengan beberapa
tahun ke belakang,“ ungkapnya.
Saat ditanya apakah pernah memiliki
kesan dengan Kantorpos atau dengan
Pak Pos, Ringgo langsung menjawab :
“Saya sangat kagum dengan sosok
Pak Pos. Dulu saya selalu mengamati
Pak Pos yang dengan gagahnya
mengendarai motor dan berbalut jas
orange. Mendatangi satu demi satu
rumah untuk mengantar paket dan
surat,” kenang Ringgo.
“Saya masih ingat jaman kuliahan dulu,
kebetulan saya tinggal di lingkungan
kost, meski saya sendiri tidak ngekost,
tapi hampir semua tetangga saya
adalah mahasiswa kost, sehingga saya
sering kali mengamati para anak kost
tersebut. Kalau saatnya datang Pak
Pos, deru suara motor Pak Pos begitu
familiar bagi anak-anak kost saat itu,
dan mereka akan berlarian dari ka