JDIH Murung Raya

PEMTURAN BUPATI MURUNG RAYA
TAHUN 2013
NOMOR

1

TENTANG
ORGANISASI DAN TA'rA UNIT PELAI$ANA TEKNIS DAERAH (UPTD)
KESATUAN PENGELOI.AAN HUTAN PRODUI(SI (KPHP)
PADA DINAS KEHUTANAN
KABUPATEN MURUNG RAYA
DENGAN MHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI MURUNG RAYA,

(U

Peraturan
Menimbang : a. bahwa dalam ranEka pelaksanaan Pasal 32 ayat
Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tenbng Perenenaan Kehutanan,
dan Pasal 8 ayat

{2), dan (3) Peraturan Pemerintah Nomor
3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintalr Nomor
Tahun 2W7 tenbng Tah Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serb dalam rangka teftib administrasi dan
standarisasi dan hta kerja Kesafiran Pengelolaan Hubn Undung dan
Kesatuan Pengelolaan Hutan Prcduksi di daerah, perlu dibentuk

{l),

6

organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan LindunE dan Keatuan
Pengelolaan Hutan Produksi di daerah;

b.

bahwa organisasi Kesatuan Pengelolaan Hubn Undung dan Kesatuan
Pengelolaan Huhn Froduksi di daerah rnerupakan bagian dari
perangkat daemh yang dalam pembentukan dan penyusunannnla
hrpedoman pada ketentuan Pasal 45 Feraturan Pemerintah Nomor

41 tahun 2007 tenhng Organisasi Perangkat Daerah;

c.

Peraturan Daerah l(abupaten Murung Raya Nomor 4 Tahun 2008
bnggal 19 luli 2008 tentang StuKur Organisasi Dinas Kehutanan
l(abupaten Murung Raya, dan untuk meningkatkan pelaksanaan tugas
pemerintahan
bidang pengelolaan huhn, dipandang perlu
membentuk Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis

di

Kesatuan Pengelolaan Hutan Kabupaten Murung Raya;

d. bahwa berdasarkan peftimbangan sebagaimana dimaksud

dalam
huruf a, huruf b dan huruf dan untuk tertib dan lancarnya
pelaksanaan tugas Dinas Kehuhnan terhadap masyamkat maka perlu

rnembentuk Organisasi dan Tata Unit Pelaksana Teknis Daerah
(UPID) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi {KPHP) Pada Dinas
Kehuhnan Kabupaten Murung Raya dalam suatu Perafuran Bupati.

c

Mengingat

:

1.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konseruasi Sumber
Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-Undang Nomor 4L Tahun 1999 tentang Kehutanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
L67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 388S)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2AA4 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 199 tentang Kehutanan menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

aaV);
3. Undang- undang Nomor

,

5

Tahun 2002 tenEng Pembentukan

lGbupaten Katingan Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara,
Kabupaten Lamandau, l(abupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang
Pisau, l(abupaten Murung Raya dan Kabupaten Barito Timur

di Provinsi Kalimantan Tengah;

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor L25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor L2 Tahun 2008 tenhng Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 20A7 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

6.


Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor L4o., Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 5; Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3952);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tenhng Perlindungan
Hutan; sebagaimana telah diubah dengan Perataturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2009;

9.


Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan
Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452);

l0.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan
Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfiaatan Hutan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
3 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor

6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan, serta Pemanfratan Hutan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a8lfli

ll.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 20A7 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2A07 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4737);

l2.Peraturan Pemerintah Nomor 4L tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20A7
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
474L);

l3.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah NasionaURTRWN (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
14.

Peraturan Menteri Kehuhnan Nomor P.6/Menhut-II/2009 tentang
Pembentukan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan;

l5.Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-IV2010 tentang
Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria Pengelolaan Hutan pada
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan

Pengeloaan Hutan Produksi (KPHP);

l6.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2010 tentang
Pedoman Organisasi Dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan
Lindung dan Kesatuan Hutan Produksi di Daerah;
17.

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor

2 Tahun

2003

tenhng Kewenangan Kabupaten Murung Raya sebagai Daerah
Otonom;

lS.Perahrran Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan
yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Murung Raya Lembaran
Daerah lGbupaten Murung Raya Tahun 2008 Nomor 58);


(

l9.Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya Nomor 4 Tahun 2008
tanggal 19 Juli 2008 tentang Stuktur Organisasi Dinas KehuEnan
lGbupaten Murung Raya

20.Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor
SK.2IMENHUT-II/2O12 Tentang Penehpan Wilayah Kesatuan
Pengelolaan Hutan Undung ( KPHL) Dan Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi ( KPHP) Prcvinsi Kalimantan Tengah.
21.Surat Kementerian Kehutanan DireKorat Jenderal Planologi
Kehutanan No S. 1031/ UI-WP3H l20LL Tentang Tindak Lanjut
Sosialisai Kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Hutan Prduksi.

MEMUTUSKAN:
MCneIApKan

:

PEMTURAN BUPATI MURUNG RAYA TENTANG ORGANISASI DAN TATA

UNIT PELAI(SANA TEKNIS DAERAH (UPTD) KESATUAN PENGELOI.AAN
HIJTAN PRODUI€I (KPHP) PADA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN
MURUNG RAYA

BAB
KETEilTUATI UMUTTI
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati iniyang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Murung Raya;
2. Bupatiadalah Bupati Murung Raya;
3. Pemerintah Kabupaten adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah sebagai
badan eksekutif;
4. Dinas Kehutanan adalah Dinas KehuEnan Kabupaten Murung Raya;
5. Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam
hayati yang didominasi pephonan dalam persekutuan alam dan lingkungannya,
yang satu dengan lainya tidak dapat dipisahkan;
6. lGwasan HuEn adalah Wlayah tertentu yang ditehpkan oleh Pemerintah untuk
dipeftahankan keberadaannya sebagai huhn tetap;
7. Pengelolaan Hutan adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan rencrna
pengelolaan hutan, pemanfaatan huBn, penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi
dan reklamasi hutan serta perlindungan hutan dan konseruasi alam;
B, Kesatuan Pengelolaan Hutan, yang selanjutnya disebut KPH, adalah wilayah
pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola
secara efisien dan lestari;
9. Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung, yang selanjutnya disebut KPHI,
adalah organisasi pengelolaan hutan lindung yang wilayahnya sebagian besar terdiri
atas kawasan hutan lindung, yang dikelola Pemerintah Daerah.
l0.Organisasi Kesatuan pengelolaan Hutan Produksi, yang selanjutnya disebut KPHP,
adalah organisasi pengelolaan hutan produksi yang wilayahnya sebagian besar
terdiri atas kawasan hutan produksi, yang dikelola Pemerintah Daerah;
11.Tata hutan adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan hutan, mencakup
kegiatan pengelompokan sumber daya hutan ssuai dengan tipe ekosistem dan
potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari;
12. Rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan
dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, prduKivitas dan
peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga;
l3.Reklamasi hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan
dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan
peruntukannya;
l4.Perlindungan hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan
hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia,
ternak, kebakaran daya-daya alam, hama, penyakit, sefta mempertahankan dan
menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan,
hasil hutan, lnvestasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan
hutan.
l5.Hutan produksi adalah lGwasan Hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi
hasil hutan.

4

16.Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah merupakan unsur pelaksana teknis operasional
Dinas Kehutanan di lapangan untuk melaksanakan kewenangan operasional Dinas
kehutanan lGbupaten.
lT.Kelompok labatan Fungsional selanjutnya disebut Kelompok Jafungadalah sejumlah
tenaga fungsional yang terbagi atas berbagai kelompok masing-masing berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku"

Pasal 2

Irlaksud dan Tujuan
(1) Maksud pengaturan pengelolaan pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi adalah
sebagai acuan dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan oleh KpHp.
(2)Tujuan pembenhrkan Tugas Pokok dan Fungsi sefta Tata Kerja 6rganisasi Unit
Pelaksana Daerah (UPID) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi adalah untuk
menjamin terselenggaranya pengelolaan hutan yang bermanfaat dan lestari.

BAB
PETTI

II

BEITTUKATT, KEDUDUKAil, TUGAS

DAil FUT{GSI

Bagian Ksatrr

Pemhnhrhn
Pasal 3

(1) Dalam rangka efektivitas penyelenggaftEn pengelolaan hutan produksi di
Kabupaten Murung Raya dibentuk KPHP yang merupakan Unit Pelaksana Teknis
Daerah pPfD);
(2) Pembentukan UPTD KPHP yang wilayah kerjanya
ditetapkan dengan Peraturan Bupati;

dalam stu

lGbupaten

(3) Pembentukan UPTD KPHP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dan ayat (2),
sesuai dengan Norma, Shndard, Prosedur dan t(riteria berdasadcan peraturan
prundang-undangan.

Bagian Kedua
Kedudukan
Pasal 4

(l)

UPTD KPHP lGbupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
bawah dan berhnggung jawab kepada Kepala Dinas Kehutanan"

(2) berada di

Bagian Ketiga
Tugas dan Fungei
Pasal 5

(1)

UPTD KPHP mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan hutan sesuai dengan
fungsi hr-rtannya berdasarkan peraturan perundangan-undangan;

(2)

(1) UPTD KpHp
menyelenggarakan fungsi :
pelaksanaan pengelolaan hutan di wilayahnya yang meliputi tata hutan dan
penyusunan renctna pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan
kawasan hutan, rehabilitasi hutan dan reklamasi, perlindungan hutan dan
konsermsi alam;

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

a.
b.

penjabaran kebijakan kehutanan Nasional, Provinsi dan lGbupaten bidang
kehutanan untuk diimplementasikan
wilayahnya sesuai peraturan

di

perundang-undangan;

c.

pelaksanaan pemantauan

dan

pengelolaan hutan di wilayahnya;
d.

e.

f.

penilaian atas pelaksanaan kegiatan

pembukaan peluang investasi guna mendukung tercapainya hrjuan

pengelolaan hutan di wilayahnya;
Melakukan pembinaan terhadap masyarakat di dalam dan sekitar wilayah
KPHP; dan
Melaksanakan tugas pembantuan yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kehutanan.

III

BAB
ORGATISASI
Pasal 6

UPTD KPHP Kabupaten Murung Raya sebagaimana dimaksud ditehpkan berdasarkan
Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, terdiri atas:
a.

Kepala UPTD KPHP

b.
c.

Subbagian Tata Usaha; dan
Sub bagian program

d.

Kelompok jabatan fu ngsional.

e.

Resort KPH
Pasal 7

(1) Dalam rangka mendukung pelaksanaan
Resort KPHPKabupaten;

tugas dan fungsi pada KPHP, dibentuk

(2) Pembentukan Resort

KPHP Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pada
berdasarkan
Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria sesuai peraturan
perundang-undangan;

(3) Resort KPHP lGbupaten dipimpin oleh Kepala Resort KPHP tGbupaten yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala KpHp.
Pasal 8

Bagan struktur orgnnisasi KPHP lGbupaten tercanttm dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

6

BAB N'
KEPEGAWAHN DAil ESETOTII

Bagian Ksatu
Kepegawaian
Pasal 9

(1) Pengangkatan,

pemberhentian pejabat

dan pegawai

di

lingkungan

KPHP

Kabupaten diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(2)

Pengangkatan Pejabat dan Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
memenuhi standar kompetensi bidang teknis kehutanan;

Bagian Kedua
Eselon
Pasal 10

(1)
(2)
(3)
(4)

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah KPHP adalah jabatan struktural eselon IVa;
Kepala Sub Bagian Tata Usaha adalah jabatan struktural eselon IVb;
Kepala Sub Bagian Prcgram adalah jabahn stuKural

eolon IVb;

Kepala Resoft KPHP adalah jabatan struktural eselon Va.

BAB V
TATA KER'A

fhsal 11
Kepala UPTD KPFIP yang dimaksud dalam Pasal 5, huruf
bertanggung jawab kepada Kepla Dinas Kehutanan.

(a) berada dibawah

dan

Pasal 12

Kepala UPTD KPHP l(abupaten dalam melaksanakan tugas menerapkan prinsip
koodinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam antar unit KPHP maupun dengan
UPTD lain terkalt di daerah, sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam perannya
membantu Kepala Dinas Kehutanan.
Pasal 13

Kepala UPTD KPHP Kabupaten melaksanakan sistem pengendalian intemal di
lingkungan masing-masing.
Pasal 14

Kepala UPTD KPHP l€bupaten beftanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahan dan memberikan pengarahan sefta petunjuk bagi pelaksanaan tugas
bawahan,

Pasal 15

Kepala Sub Bagian

Tab

Usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal

5, huruf

(b)

mempunyai tugas:

(t)
@

(3)
(4)

Memberi pelayanan teknis administrasi kepada Kepala UPTD dalam rangka
pelaksanaan tugas pokoknya;
Menyelenggarakan urusan surat menyurat dan tata kearsipan UPTD;
Menyelenggarakan adminishasi kepegawaian, perlenglopan, dan keuangan UPTD;
Penyelenggaraan pada sub bagian Tata Usaha berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala KPH.

Pasal 16

Kepala Sub Bagian Program sebagaimana dimaksud dalam pasal

5, huruf (c)

mempunyai tugas:

(1)

Mengkoordinasikan dan melaksanakan Perencanaan pengelolaan hutan di
wilayahnya yang meliputi :
a. Tata hutan dan penwsunan rencana pengelolaan hutan
b. PemanfiaaEn hutan dan penggunaan kawasan hubn
Rehabilitasi hutan dan reklamasi
d. Perlindungan hutan dan konseruasi alam;
Menyusun rencana pengelolaan hutan janglo panjang dan pengelolaan hutan
jangka pendek.
Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan evaluasi atas pelalaanaan kegiatan

c.

(2)
(3)
(4)

pengelolaan hutan.
Penyelenggarcan pada sub Bagian Program berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala KPH.

Pasal 17

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, huruf (d)
mempunyai tugas:

(1)
(2)
(3)

(4)

Melaksanakan kegiatan teknis di bidang keahlian masing-masing;
Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
seorang pejabat fungsional senior;
Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai
kebutuhan;
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan kepegawaian yang berlaku.

Pasal 18
Kepala Resoft KPH sebagaimana dimaksud dalam pasal 5, huruf (e) mempunyai tugas:

(1)

Memimpin, melakukan tugas-tngas pengamanan dan perlindungan hutan, hasilhutan, sarana dan prasarana kerja, khususnya tindakan - tindakan kepolisian di
wilayah kerjanya.

BAB TX
PENUTUP
Pasal 23

Dengan berlakunya keputusan

ini, maka segala

ketentuan-ketentuan yang

bertentangan dengan keputusan ini dinyatakan tidak berlaku.

Peraturan BupaU ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar seUap orang
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
dengan
menempatkannya dalam Berita Daerah l(abupaten Murung Raya.

ini

Ditetapkan di Puruk Cahu
2013

Pada tanggal

Bupati

WILLY
Diundangkan di Puruk Cahu
Plt.

I l.r,vrtPrt )ol1

DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA,

BERITA DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN 2OT3 NOMOR..I$.q...

l0

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
UHIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
KESATUAN PENGETOLMI{ HUTAN
PRODUKST (|(PHP).

SUB BAGIAN PROGRAM

IAMPIRAT{

: PERATURAN BUPATI
MURUNG RAYA

rIOITIOR : a1

TANGGAL:2 Janrorr2Ol3

ST]B

BAGIAN TATA USAIIA

IGLOMPOK JABATAI\
FUNGSIONAL

Ditetapkan di : Puruk Cahu
2013
hda tanggal :

l

Jonuari

11