Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah - KEMENDAGRI
MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
BERBASIS AKRUAL
AKUNTANSI PIUTANG
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
(2)
Definisi
Buletin Teknis SAP Nomor 02 tahun 2005 menyatakan:
Piutang
adalah
hak
pemerintah untuk
menerima
pembayaran
dari entitas lain termasuk wajib pajak/bayar
atas kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Hal ini
senada dengan berbagai teori yang mengungkapkan bahwa
piutang adalah
manfaat masa depan
yang
diakui pada saat
ini.
(3)
Definisi
•
Penyisihan piutang tak tertagih
adalah
taksiran nilai piutang
yang
kemungkinan tidak
dapat
diterima pembayarannya
dimasa akan datang dari seseorang dan/atau korporasi
dan/atau entitas lain.
•
Nilai penyisihan piutang tak tertagih
tidak bersifat
akumulatif tetapi diterapkan setiap akhir periode anggaran
sesuai perkembangan kualitas piutang.
(4)
Penilaian kualitas piutang
untuk penyisihan piutang tak
tertagih dihitung berdasarkan
kualitas umur piutang,
jenis/karakteristik piutang,
dan diterapkan dengan
melakukan modifikasi tertentu
tergantung kondisi dari
debitornya
. Mekanisme perhitungan dan penyisihan saldo
piutang yang mungkin tidak dapat ditagih, merupakan
upaya untuk menilai kualitas piutang.
•
Klasifikasi.
Pungutan terdiri atas :
Piutang Pajak Daerah Pemerintah Provinsi;
Piutang Pajak Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota;
Piutang Retribusi;
(5)
•
Klasifikasi.
Perikatan terdiri atas
:
Pemberian Pinjaman;
Penjualan;
Kemitraan;
Pemberian fasilitas
Transfer antar pemerintah terdiri atas
:
Piutang Dana bagi hasil;
Piutang Dana Alokasi Umum;
Piutang Dana Alokasi khusus;
Piutang Dana Otonomi Khusus;
Piutang Transfer Lainnya;
Piutang Bagi Hasil Dari Provinsi;
Piutang Transfer Antar Daerah;
Piutang Kelebihan Transfer.
(6)
•
Klasifikasi.
Tuntutan Ganti Rugi terdiri atas :
Piutang yang timbul akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah terhadap Pegawai Negeri Bukan Bendahara;
Piutang yang timbul akibat Tuntutan Ganti Kerugian Daerah terhadap Bendahara
Piutang Pendapatan Piutang Pajak Daerah Piutang Retribusi
Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Piutang Lain-lain PAD yang Sah
Piutang Transfer Pemerintah Pusat Piutang Transfer Pemerintah Lainnya
Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya Piutang Pendapatan Lainnya
Piutang Lainnya Bagian Lancar Tagihan Jangka Panjang
Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
Uang Muka
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013, Piutang antara lain diklasifikasikan sebagai berikut
(7)
PENGAKUAN PIUTANG
1. diterbitkan
surat ketetapan/dokumen yang sah
; atau
2. telah diterbitkan
surat penagihan
dan
telah
dilaksanakan penagihan; atau
3.
belum
dilunasi sampai dengan akhir periode pelaporan.
PENGUKURAN
1. disajikan sebesar nilai yang
belum dilunasi
sampai dengan
tanggal pelaporan
dari setiap tagihan yang ditetapkan berdasarkan
surat ketetapan kurang
bayar yang diterbitkan
; atau
2. disajikan sebesar nilai yang
belum dilunasi
sampai dengan
tanggal pelaporan
dari setiap tagihan yang telah ditetapkan terutang oleh
Pengadilan Pajak
untuk WP
yang mengajukan
banding
; atau
3. disajikan sebesar nilai yang
belum dilunasi
sampai dengan
tanggal pelaporan
dari setiap tagihan yang masih
proses banding
atas keberatan dan
belum
ditetapkan oleh majelis tuntutan ganti rugi.
(8)
PENGUKURAN
Piutang pendapatan
diakui setelah
diterbitkan surat tagihan
dan
dicatat
sebesar
nilai nominal
yang tercantum dalam tagihan. Secara
umum unsur utama piutang karena ketentuan perundang-undangan
ini adalah potensi pendapatan. Artinya piutang ini terjadi karena
pendapatan yang belum disetor
ke kas daerah oleh wajib setor.
PENGUKURAN PIUTANG ATAS PERISTIWA KETERJADIANNYA
Pemberian pinjaman
Piutang pemberian pinjaman dinilai dengan jumlah yang dikeluarkan
dari kas daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai
dengan
nilai wajar
pada tanggal pelaporan atas barang/jasa
(9)
Penjualan
Piutang
dari penjualan
diakui
sebesar
nilai sesuai naskah
perjanjian
penjualan yang terutang (belum dibayar) pada
akhir periode pelaporan.
Kemitraan
Piutang yang timbul
diakui
berdasarkan
ketentuan-ketentuan
yang dipersyaratkan
dalam naskah perjanjian kemitraan
Pemberian fasilitas/jasa
Piutang yang timbul
diakui
berdasarkan
fasilitas atau jasa
yang telah
diberikan oleh pemerintah pada akhir periode
pelaporan, dikurangi
dengan pembayaran atau
uang muka
(10)
PENILAIAN
•
Piutang disajikan sebesar
nilai bersih
yang dapat
direalisasikan (
net realizable value
).
•
Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah
selisih
antara
nilai nominal
piutang dengan penyisihan piutang
.
Dasar yang digunakan untuk menghitung penyisihan piutang
adalah kualitas piutang. Kualitas piutang dikelompokkan
menjadi
4 (empat) dengan klasifikasi
sebagai berikut:
1. Kualitas Piutang Lancar;
2. Kualitas Piutang Kurang Lancar;
3. Kualitas Piutang Diragukan;
(11)
Penggolongan kualitas piutang pajak yang pemungutannya ditetapkan oleh Kepala Daerah (self assessment) dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau
Wajib Pajak menyetujui hasil pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding. Kualitas
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau Wajib pajak kurang kooperatif; dan/atau
Wajib Pajak menyetujui sebagian hasil pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang 3 sampai dengan 5 tahun; dan/atau Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib Pajak tidak menyetujui seluruh hasil pemeriksaan; dan/atau Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang diatas 5 tahun; dan/atau Wajib pajak tidak ditemukan; dan/atau
Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).
(12)
Penggolongan
kualitas piutang pajak
yang pemungutannya ditetapkan oleh Kepala
Daerah
(
official assessment
)
dilakukan dengan ketentuan:
Kualitas Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang kurang dari 1 tahun; dan/atau Wajib pajak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak likuid; dan/atau
Wajib pajak tidak mengajukan keberatan/banding. Kualitas
Kurang Kurang Lancar, dengan kriteria:
Umur piutang 1 sampai dengan 2 tahun; dan/atau Wajib pajak kurang kooperatif; dan/atau
Wajib pajak mengajukan keberatan/banding.
Kualitas Diragukan, dengan kriteria:
Umur piutang 3 sampai dengan 5 tahun; dan/atau Wajib pajak tidak kooperatif; dan/atau
Wajib pajak mengalami kesulitan likuiditas
Kualitas Macet, dengan kriteria:
Umur piutang diatas 5 tahun; dan/atau Wajib pajak tidak ditemukan; dan/atau
Wajib pajak bangkrut/meninggal dunia; dan/atau Wajib pajak mengalami musibah (force majeure).
(13)
Penggolongan
Kualitas Piutang Bukan Pajak Khusus untuk
objek Retribusi
, dapat dipilah berdasarkan karakteristik
sebagai berikut:
1. Kualitas Lancar, jika umur piutang 0 sampai dengan 1
bulan;
2. Kualitas Kurang Lancar, jika umur piutang 1 sampai
dengan 3 bulan;
3. Kualitas Diragukan, jika umur piutang 3 sampai dengan 12
bulan;
(14)
Besarnya penyisihan piutang tidak tertagih pada
setiap akhir tahun ditentukan sebagai berikut:
No.
Kualitas Piutang
Taksiran Piutang Tak Tertagih
1.
Lancar
0,5 %
2.
Kurang Lancar
10 %
3.
Diragukan
50 %
(15)
Pengungkapan
•
Piutang disajikan dan diungkapkan secara memadai. Informasi
mengenai akun piutang diungkapkan secara cukup dalam Catatan
Atas Laporan Keuangan. Informasi dimaksud dapat berupa:
•
kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan
dan pengukuran piutang;
•
rincian jenis-jenis, saldo menurut umur untuk mengetahui tingkat
kolektibilitasnya;
•
penjelasan atas penyelesaian piutang;
•
jaminan atau sita jaminan jika ada. Khusus untuk tuntutan ganti
rugi/tuntutan perbendaharaan juga harus diungkapkan piutang
yang masih dalam proses penyelesaian, baik melalui cara damai
maupun pengadilan.
(16)
Sistem Akuntansi Piutang SKPD
Pihak Pihak Yang terkait
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD).
2. Bendahara Penerimaan SKPD.
Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKR Daerah)
SP2D
Dokumen yang dipersamakan
Dokumen yang digunakan
(17)
Jurnal Standar
Pada saat SKPD menerbitkan SKR Daerah oleh SKPD mencatat dengan jurnal standar : Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Piutang . XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan . LO XXX
Pada saat SKPD menerima pembayaran dari wajib retribusi maka SKPD mencatat dengan jurnal standar :
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
(18)
Jurnal LRA
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan .LRA XXX
Pada saat diterima Nota Kredit dari bank dimana wajib retribusi melakukan pembayaran langsung ke rek bendahara penerimaan atas pendapatan maka SKPD akan mencatat jurnal standar :
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Kas bend pengeluaran XXX
(19)
Jurnal LRA
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX
X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan .LRA XXX
Pada saat diterima Nota Kredit dari bank dimana wajib retribusi melakukan
pembayaran langsung ke rek bendahara penerimaan atas piutang maka SKPD
akan mencatat jurnal standar :
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Kas bend pengeluaran XXX
(20)
Jurnal LRA
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan .LRA XXX
Sistem Akuntansi Piutang PPKD
Pihak Pihak Terkait
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
2. Bendahara Penerimaan
Dokumen yang digunakan :
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK-PPKD)
2. Bendahara Penerimaan
(21)
Dokumen yang digunakan :
Uraian Dokumen
Piutang Pajak Daerah SKP
Daerah/SKPDKB/Dokumen yang dipersamakan
Piutang Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan Hasil RUPS/Dokumen yangdipersamakan Piutang Lain-lain PAD yang sah:
• Jasa Giro/Bunga deposito Nota Kredit/sertifikat
deposito/dokumen yang dipersamakan
• Tuntutan Ganti kerugian daerah SK
Pembebanan/SKP2K/SKTJM/D okumen yang dipersamakan
• Piutang Hasil Eksekusi atas Jaminan Keputusan
Pengadilan/Dokumen yang dipersamakan
(22)
Uraian Dokumen Piutang Transfer Pemerintah Pusat :
• Bagi Hasil Pajak PMK
• Bukan hasil pajak PMK
• DAU Perpres
• DAK PMK
• Bukan hasil pajak PMK
Piutang Transfer Pemerintah Lainnya:
• Dana Otsus PMK
• Dana Penyesuaian PMK
• Piutang Dana Bos Kurang Salur Keputusan Kepala
Daerah/PMK/Dokumen yang dipersamakan
Piutang Transfer Pemerintah Daerah Lainnya
• Bagi Hasil Pajak Keputusan Kepala
Daerah/Dokumen yang dipersamakan
• Bantuan Keuangan Keputusan Kepala
Daerah/Dokumen yang dipersamakan
(23)
Uraian Dokumen
• Bantuan Keuangan Keputusan Kepala Daerah/Dokumen
yang dipersamakan
• Piutang Pendapatan Lainnya Dokumen yang dipersamakan
Bagian Lancar Tagihan Jangka
Panjang Surat keputusan KepalaDaerah/Dokumen yang dipersamakan
Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
Surat Keputusan Kepala Daerah/Dokumen yang
dipersamakan Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran Kontrak/Perjanjian Penjualan secaraanggsuran/Dokumen yang dipersamakan
Bagian lancar Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah Surat Keputusan Pembebanankerugian/Dokumen yang dipersamakan
Uang Muka SP2D/Nota Debet/Dokumen yang
(24)
Jurnal Standar
Telah diterbitkan SKP Daerah Pajak Hotel dan wajib pajak belum
melakukan pembayaran maka fungsi akuntansi akan melakukan
jurnal standar:
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Piutang . XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan . LO XXX
Telah diterima Nota Kredit dari bank/ Bukti tanda terima pembayaran/bukti
penerimaan kas/dokumen yang dipersamakan dimana wajib pajak melakukan
pembayaran atas piutang pajak ke bendahara penerimaan maka fungsi akuntansi
melakukan jurnal standar :
(25)
Jurnal LRA
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan .LRA XXX
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Kas di kas daerah XXX
(26)
Jurnal Standar
Telah diterima dokumen berupa PMK/Perpres/Surat Keputusan Kepala
Daerah/Kontrak/Surat Perjanjian/Dokumen yang dipersamakan dan belum
diterima pembayaran maka fungsi akuntansi akan melakukan jurnal standar:
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Piutang . XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan . LO XXX
Telah diterima Nota Kredit dari bank/ Bukti tanda terima pembayaran/bukti
penerimaan kas/dokumen yang dipersamakan dimana terjadi pemindah bukuan
ke kas daerah, oleh itu bendahara penerimaan akan mencatat sebagai
penerimaan kas untuk pelunasan piutang maka fungsi akuntansi melakukan jurnal
standar :
(27)
Jurnal LRA
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan .LRA XXX
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Kas di kas daerah XXX
(28)
(1)
Uraian Dokumen
• Bantuan Keuangan Keputusan Kepala Daerah/Dokumen
yang dipersamakan
• Piutang Pendapatan Lainnya Dokumen yang dipersamakan
Bagian Lancar Tagihan Jangka
Panjang Surat keputusan KepalaDaerah/Dokumen yang dipersamakan
Bagian Lancar Tagihan Pinjaman Jangka Panjang kepada Entitas Lainnya
Surat Keputusan Kepala Daerah/Dokumen yang
dipersamakan Bagian Lancar Tagihan Penjualan
Angsuran Kontrak/Perjanjian Penjualan secaraanggsuran/Dokumen yang dipersamakan
Bagian lancar Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah Surat Keputusan Pembebanankerugian/Dokumen yang dipersamakan
Uang Muka SP2D/Nota Debet/Dokumen yang
(2)
Jurnal Standar
Telah diterbitkan SKP Daerah Pajak Hotel dan wajib pajak belum
melakukan pembayaran maka fungsi akuntansi akan melakukan
jurnal standar:
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Piutang . XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan . LO XXX
Telah diterima Nota Kredit dari bank/ Bukti tanda terima pembayaran/bukti
penerimaan kas/dokumen yang dipersamakan dimana wajib pajak melakukan
pembayaran atas piutang pajak ke bendahara penerimaan maka fungsi akuntansi
melakukan jurnal standar :
(3)
Jurnal LRA
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan .LRA XXX
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Kas di kas daerah XXX
(4)
Jurnal Standar
Telah diterima dokumen berupa PMK/Perpres/Surat Keputusan Kepala
Daerah/Kontrak/Surat Perjanjian/Dokumen yang dipersamakan dan belum
diterima pembayaran maka fungsi akuntansi akan melakukan jurnal standar:
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Piutang . XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan . LO XXX
Telah diterima Nota Kredit dari bank/ Bukti tanda terima pembayaran/bukti
penerimaan kas/dokumen yang dipersamakan dimana terjadi pemindah bukuan
ke kas daerah, oleh itu bendahara penerimaan akan mencatat sebagai
penerimaan kas untuk pelunasan piutang maka fungsi akuntansi melakukan jurnal
standar :
(5)
Jurnal LRA
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Perubahan SAL XXX
X.X.X.XX.XX Pendapatan .LRA XXX
Jurnal LO dan Neraca
Tanggal BuktiNo RekeningKode Uraian Debit Kredit
XXXXX XXXXX X.X.X.XX.XX Kas di kas daerah XXX
(6)