PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2004

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2006
TENTANG
PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2004
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :

a.

b.

c.

d.


Mengingat

:

1.

2.

3.

bahwa Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara (APBN)
Tahun 2004 yang diundangkan berdasarkan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2003 sebagaimana t elah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2004 t ent ang Perubahan at as
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2003, pelaksanaannya perlu
dilakukan pemeriksaan dan dipert anggungj awabkan sesuai
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 t ent ang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
bahwa sesuai dengan ket ent uan Pasal 30 ayat (1) UndangUndang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan Negara dan
Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 t ent ang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, t erhadap pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2004
t elah dilakukan pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;
bahwa sesuai ket ent uan Pasal 3 ayat (2), Pasal 30, dan Pasal
32 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan
Negara dan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2003
t ent ang Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara Tahun
Anggaran 2004, pert anggungj awaban at as pelaksanaan APBN
Tahun Anggaran 2004 harus dit et apkan dengan UndangUndang;
bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membent uk UndangUndang t ent ang Pert anggungj awaban at as Pelaksanaan
Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara Tahun Anggaran
2004;
Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1), ayat (2), dan ayat (5),
Pasal 23 ayat (1) dan Pasal 23E Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2003 t ent ang Anggaran
Pendapat an dan Belanj a Negara Tahun Anggaran 2004
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 139,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4337), sebagaimana t elah
diubah dengan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2004
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 129,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 4441);

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-24.

5.

6.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 t ent ang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 t ent ang Pembent ukan
Perat uran Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 t ent ang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

Dengan Perset uj uan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menet apkan

:


MEMUTUSKAN:
UNDANG-UNDANG
TENTANG
PERTANGGUNGJAWABAN
ATAS
PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2004.
Pasal 1
Pert anggungj awaban at as Pelaksanaan Anggaran Pendapat an dan
Belanj a Negara Tahun Anggaran 2004 t ert uang dalam Laporan
Keuangan Pemerint ah Pusat Tahun Anggaran 2004 sebagaimana
dit et apkan dalam Lampiran Undang-Undang ini.
Pasal 2
Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, t erdiri
dari:
1. Laporan Realisasi APBN Tahun Anggaran 2004;
2. Neraca Pemerint ah Pusat per 31 Desember 2004;
3. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2004; dan
4. Cat at an at as Laporan Keuangan.


(1)

Pasal 3
Realisasi anggaran Pendapat an Negara dan Hibah
Tahun
Anggaran 2004 adalah sebesar Rp403. 366. 686. 180. 649 (empat
rat us t iga t riliun t iga rat us enam puluh enam miliar enam
rat us delapan puluh enam j ut a serat us delapan puluh ribu
enam rat us empat puluh sembilan rupiah) dan realisasi
Belanj a Negara sebesar Rp427. 176. 670. 904. 575 (empat rat us
dua puluh t uj uh t riliun serat us t uj uh puluh enam miliar enam
rat us t uj uh puluh j ut a sembilan rat us empat ribu lima rat us
t uj uh puluh lima rupiah), sehingga t erdapat Def isit Anggaran
sebesar Rp23. 809. 984. 723. 926 (dua puluh t iga t riliun delapan
rat us sembilan miliar sembilan rat us delapan puluh empat
j ut a t uj uh rat us dua puluh t iga ribu sembilan rat us dua puluh
enam rupiah).

PRESIDEN

REPUBLIK INDO NESIA

-3(2)

(3)

Pembiayaan at as Def isit Anggaran Tahun Anggaran 2004
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebesar
Rp20. 795. 887. 046. 926 (dua puluh t riliun t uj uh rat us sembilan
puluh lima miliar delapan rat us delapan puluh t uj uh j ut a
empat puluh enam ribu sembilan rat us dua puluh enam
rupiah) sehingga t erdapat Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran
(SIKPA) sebesar Rp3. 014. 097. 677. 000 (t iga t riliun empat belas
miliar sembilan puluh t uj uh j ut a enam rat us t uj uh puluh t uj uh
ribu rupiah).
Sisa Anggaran Lebih (SAL) sampai dengan akhir Tahun
Anggaran 2004 adalah sebesar Rp21. 574. 381. 777. 419 (dua
puluh sat u t riliun lima rat us t uj uh puluh empat miliar t iga
rat us delapan puluh sat u j ut a t uj uh rat us t uj uh puluh t uj uh
ribu empat rat us sembilan belas rupiah) yang berasal dari SAL

sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2003, yakni sebesar
Rp24. 588. 479. 454. 419 (dua puluh empat t riliun lima rat us
delapan puluh delapan miliar empat rat us t uj uh puluh
sembilan j ut a empat rat us lima puluh empat ribu empat rat us
sembilan belas rupiah) dikurangi dengan SIKPA Tahun
Anggaran 2004 sebesar Rp3. 014. 097. 677. 000 (t iga t riliun
empat belas miliar sembilan puluh t uj uh j ut a enam rat us
t uj uh puluh t uj uh ribu rupiah).

Pasal 4
Neraca Pemerint ah Pusat per 31 Desember 2004 menggambarkan
j umlah Aset sebesar Rp851. 880. 822. 430. 464 (delapan rat us lima
puluh sat u t riliun delapan rat us delapan puluh miliar delapan rat us
dua puluh dua j ut a empat rat us t iga puluh ribu empat rat us enam
puluh
empat
rupiah)
dan
Kewaj iban
sebesar

Rp1. 349. 032. 809. 327. 405 (seribu t iga rat us empat puluh sembilan
t riliun t iga puluh dua miliar delapan rat us sembilan j ut a t iga rat us
dua puluh t uj uh ribu empat rat us lima rupiah), sehingga Ekuit as
Dana menj adi sebesar minus Rp497. 151. 986. 896. 941 (empat rat us
sembilan puluh t uj uh t riliun serat us lima puluh sat u miliar
sembilan rat us delapan puluh enam j ut a delapan rat us sembilan
puluh enam ribu sembilan rat us empat puluh sat u rupiah).
Pasal 5
Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2004 menggambarkan j umlah
arus kas bersih dari akt ivit as operasi sebesar Rp30. 451. 771. 854. 000
(t iga puluh t riliun empat rat us lima puluh sat u miliar t uj uh rat us
t uj uh puluh sat u j ut a delapan rat us lima puluh empat ribu rupiah),
arus kas bersih dari akt ivit as invest asi aset non keuangan sebesar
minus Rp66. 853. 143. 100. 000 (enam puluh enam t riliun delapan
rat us lima puluh t iga miliar serat us empat puluh t iga j ut a serat us
ribu rupiah), arus kas bersih dari akt ivit as invest asi pembiayaan
sebesar Rp33. 387. 273. 569. 000 (t iga puluh t iga t riliun t iga rat us
delapan puluh t uj uh miliar dua rat us t uj uh puluh t iga j ut a lima
rat us enam puluh sembilan ribu rupiah), dan arus kas bersih dari
akt ivit as non anggaran sebesar minus Rp3. 552. 066. 133. 188 (t iga

t riliun lima rat us lima puluh dua miliar enam puluh enam j ut a
serat us t iga puluh t iga ribu serat us delapan puluh delapan rupiah).

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-4Pasal 6
Cat at an at as Laporan Keuangan meliput i penj elasan at au daf t ar
t erinci at au analisis at as nilai suat u pos yang disaj ikan dalam
Laporan Realisasi APBN, Neraca, dan Laporan Arus Kas.
Pasal 7
Pemerint ah dapat menggunakan SAL sebagai dana t alangan unt uk
menut up kekurangan kas.
Pasal 8
Undang-Undang ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Undang-Undang ini, dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.
Disahkan di Jakart a
pada t anggal 29 Desember 2006


PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 29 Desember 2006
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
AD INTERIM,
ttd
YUSRIL IHZA MAHENDRA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2006 NOMOR 122

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 22 TAHUN 2006
TENTANG
PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
TAHUN ANGGARAN 2004
I.

UMUM
Sesuai ket ent uan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang
Keuangan Negara, dan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2003 t ent ang
Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara Tahun Anggaran 2004 (APBN TA 2004),
keuangan negara dikelola secara t ert ib, t aat pada perundang-undangan, ef isien,
ekonomis, ef ekt if , t ransparan, dan bert anggung j awab dengan memperhat ikan rasa
keadilan dan kepat ut an. Sement ara it u, berdasarkan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2004 t ent ang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara, t erhadap pengelolaan dan t anggung j awab keuangan negara harus
diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang bebas
dan mandiri. Unt uk it u, pemerint ah berkewaj iban menyusun pert anggungj awaban
at as pelaksanaan APBN TA 2004.
Pert anggungj awaban at as pelaksanaan APBN TA 2004 yang disusun dalam
Undang-Undang ini t elah mendapat pemeriksaan dari BPK RI sesuai ket ent uan Pasal
2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 t ent ang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara sebagaimana t ert uang dalam surat BPK-RI
Nomor 124/ S/ I/ 9/ 2005 t anggal 19 Sept ember 2005. Pert anggungj awaban at as
pelaksanaan APBN TA 2004 t ersebut berupa Laporan Keuangan Pemerint ah Pusat
(LKPP) yang t erdiri dari (i) Laporan Realisasi APBN, (ii) Neraca, (iii) Laporan Arus
Kas, dan (iv) Cat at an at as Laporan Keuangan.
Laporan Realisasi APBN menggambarkan perbandingan ant ara anggaran dan
realisasi APBN TA 2004, yang mencakup unsur-unsur pendapat an, belanj a, dan
pembiayaan. Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan
Pemerint ah Pusat mengenai aset , kewaj iban, dan ekuit as dana pada t anggal 31
Desember 2004. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyaj ikan inf ormasi
mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan set ara kas selama t ahun 2004,
sert a saldo kas dan set ara kas pada t anggal 31 Desember 2004. Sedangkan Cat at an
at as Laporan Keuangan menyaj ikan inf ormasi t ent ang penj elasan pos-pos laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai ant ara lain mengenai
kebij akan f iskal/ keuangan dan ekonomi makro, dasar penyusunan laporan
keuangan, kebij akan akunt ansi, kej adian pent ing lainnya, dan inf ormasi t ambahan
yang diperlukan.
Selain hal-hal t ersebut di at as, dalam pert anggungj awaban APBN TA 2004
dicakup pula inf ormasi mengenai Sisa Anggaran Lebih (SAL) yang menggambarkan
j umlah kas Pemerint ah Pusat yang merupakan akumulasi Sisa Lebih at au Kurang
Pembiayaan Anggaran (SILPA/ SIKPA). Adapun SILPA/ SIKPA adalah selisih lebih at au
kurang ant ara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama sat u t ahun periode
pelaporan. SAL menggambarkan kondisi keuangan pemerint ah pusat pada akhir
t ahun anggaran t ert ent u dan merupakan saldo awal t ahun anggaran berikut nya.
Dengan memperhat ikan pendapat BPK t erhadap LKPP TA 2004, maka angkaangka yang disaj ikan dalam LKPP TA 2004 sepenuhnya merupakan t anggung j awab
Pemerint ah. Art inya, Pemerint ah t et ap bert anggung j awab apabila di kemudian
hari t erbukt i t erdapat pelanggaran hukum dan/ at au penyaj ian inf ormasi yang
menyesat kan dalam LKPP TA 2004.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

2

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas.
Pasal 2
Neraca sebagaimana dimaksud dalam pasal ini, merupakan neraca awal yang
dapat disaj ikan sebagai perbandingan dalam laporan keuangan periode
pelaporan berikut nya.
Pasal 3
Cukup j elas.
Pasal 4
Nilai minus at as Ekuit as Dana pada Neraca Pemerint ah Pusat t erut ama
disebabkan belum opt imalnya invent arisasi dan belum dilakukannya penilaian
kembali at as aset Pemerint ah Pusat , sehingga belum menggambarkan nilai
aset yang sebenarnya.
Pasal 5
Cukup j elas.
Pasal 6
Cukup j elas.
Pasal 7
Dalam hal pendapat an negara belum cukup unt uk mencukupi kebut uhan
belanj a Pemerint ah pada suat u periode t ert ent u, kekurangannya dapat
dit alangi dari dana SAL, yang akan dikembalikan set elah pendapat an negara
dalam t ahun anggaran berj alan mencukupi. Penggunaan SAL sebagai dana
t alangan dilaporkan kepada DPR RI set iap t riwulan.
Pasal 8
Cukup j elas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4673