PEMBENTUKAN 8 (DELAPAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUPANG, ALOR, MANGGARAI, DAN SUMBA TIMUR DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 6 TAHUN 1 9 9 2
TENTANG
PEMBENTUKAN 8 (DELAPAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN-KABUPATEN
DAERAH TINGKAT II KUPANG, ALOR, MANGGARAI, DAN SUMBA TIMUR DALAM
WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa mengingat semakin meningkat nya j umlah penduduk dan
volume kegiat an pemerint ahan dan pembangunan di wilayah
Kabupat en-kabupat en Daerah Tingkat II Kupang, Alor, Manggarai,
dan Kabupat en Daerah Tingkat II Sumba Timur dalam wilayah
Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur, dan dalam rangka
memperlancar
pelaksanaan t ugas-t ugas pemerin-t ahan dan
pembangunan sert a unt uk meningkat kan pelayanan t erhadap
masyarakat , dipandang perlu membent uk kecamat an baru di

wilayah Kabupat en Daerah Tingkat II t ersebut ;
b. bahwa sesuai dengan ket ent uan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5
Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah,
pembent ukan kecamat an harus dit et apkan dengan Perat uran
Pemerint ah;

Mengingat

: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 t ent ang Pembent ukan
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649);
3. Undang-undang Nomor

69 Tahun

1958 t ent ang Pembent ukan

PRESIDEN

REPUBLIK INDO NESIA

-

2

-

Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah-daerah Tingkat I
Bali, Nusa Tenggara Barat , dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran
Negara Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor
1655);
4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok
Pemerint ah Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);
MEMUTUSKAN :
Menet apkan : PERATURAN
PEMERINTAH
REPUBLIK
INDONESIA

TENTANG
PEMBENTUKAN
8
(DELAPAN)
KECAMATAN
DI
WILAYAH
KABUPATEN-KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUPANG, ALOR,
MANGGARAI, DAN SUMBA TIMUR DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH
TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR.
Pasal 1
(1)

Membent uk Kecamat an Semau di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Kupang, yang meliput i wilayah:
a. Desa Akle;
b. Desa Uit iuht uan;
c. Desa Uit iuhana;
d. Desa Bokonusan;
e. Desa Ot an;

f . Desa Huilelot ;
g. Desa Uit ao;
h. Desa Hansisi;
i. Desa Uiasa.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

3

-

(2)

Wilayah Kecamat an Semau sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Kupang Barat .

(3)


Dengan dibent uknya Kecamat an Semau,
maka wilayah
Kecamat an Kupang Barat dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Semau sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 2

(1)

Membent uk Kecamat an Sulamu di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Kupang, yang meliput i wilayah:
a. Desa Bipolo;
b. Desa Oct et a;
c. Desa Parit i;
d. Dcsa Pit ai;
e. Desa Sulamu.

(2)

Wilayah Kccamat an Sulamu sebagaimana dimaksud dalam ayat

(1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Kupang
Timur.

(3)

Dengan dibent uknya Kecamat an Sulamu, maka wilayah
Kecamat an Kupang Timur dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Sulamu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 3

(1)

Membent uk Kecamat an Raij ua di wilayah Kabupat en Dacrah
Tingkat II Kupang, yang meliput i wilayah:
a. Desa Ledeunu;
b. Desa Ledeke;
c. Desa Bolua;

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA


-

4

-

d. Desa Balu;
e. Desa Kolorae.
(2)

Wilayah Kccamat an Raij ua sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Sabu Barat .

(3)

Dengan dibent uknya Kecamat an Raij ua, maka wilayah Kecamat an
Sabu Barat dikurangi dengan wilayah Kecamat an Raij ua
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 4


(1)

Membent uk Kecamat an Takari di wilayah Kabupat en Daerah
Tingkat II Kupang, yang meliput i wilayah:
a. Desa Noelmina;
b. Desa Benu;
c. Desa Hueknut u;
d. Desa Oelnaineno;
e. Desa Tamini;
f . Desa Kauniki.

(2)

Wilayah Kecamat an Takari sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Fat ulcu.

(3)

Dengan dibent uknya Kecamat an Takari, maka wilayah Kecamat an

Fat uleu dikurangi dengan wilayah Kecamat an Takari sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1).

Pasal 5
(1)

Membent uk Kecamat an Teluk Mut iara di wilayah Kabupat en
Daerah Tingkat II Alor, yang meliput i wilayah:

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

5

-

a. Kelurahan Kalabahi Timur;
b. Kelurahan Kalabahi Barat ;

c. Kelurahan Kalabahi Tengah;
d. Kelurahan Kalabahi Kot a;
e. Kelurahan Binongko;
f . Kelurahan Kenari;
g. Kelurahan Welai Timur;
h. Kelurahan Welai Barat ;
i. Kelurahan Kabola.
(2)

Wilayah Kecamat an Teluk Mut iara sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an Alor
Barat Laut .

(3)

Dengan dibent uknya Kecamat an Teluk Mut iara, maka wilayah
Kecamat an Alor Barat Laut dikurangi dengan wilayah Kecamat an
Teluk Mut iara sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 6


(1)

Membent uk Kecamat an Langke Rembong di wilayah Kabupat en
Daerah Tingkat II Manggarai, yang meliput i wilayah:
a. Kelurahan Wat u;
b. Kelurahan Tenda;
c. Kelurahan Waso;
d. Kelurahan Karot ;
e. Kelurahan Pit ak;
f . Kelurahan Wali;
g. Kelurahan Pau;

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

6

-

h. Kelurahan Mbau Muku;
i. Kelurahan Lawir;
j . Kelurahan Carep;
k. Kelurahan Golo Dukal.
(2)

Wilayah Kecamat an Langke Rembong sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an
Rut eng.

(3)

Dengan dibent uknya Kecamat an Langke Rembong, maka wilayah
Kecamat an Rut eng dikurangi dengan wilayah Kecamat an Langke
Rembong sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Pasal 7

(1)

Membent uk Kecamat an Haharu di wilayah Kabupat en Dacrah
Tingkat II Sumba Timur, yang meliput i wilayah:
a. Desa Temu;
b. Desa Kut a;
c. Desa Tandula Jangga;
d. Desa Hambapraing;
e. Desa Mondu;
f . Desa Rambangaru;
g. Desa Prai Bakul;
h. Desa Mbat apuhu;
i. Desa Wunga;
j . Desa Napu.

(2)

Wilayah Kecamat an Haharu sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) semula merupakan bagian dari wilayah Kccamat an Pandawai.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

7

-

Pasal 8
(1)

Membent uk Kecamat an Kot a Waingapu di wilayah Kabupat en
Dacrah Tingkat II Sumba Timur, yang meliput i wilayah:
a. Kelurahan Hambala;
b. Kelurahan Kamalaput i;
c. Kelurahan Parailiu;
d. Kelurahan Kambaniru;
e. Kelurahan Maurilu;
f . Kelurahan Lambanapu.

(2)

Wilayah Kecamat an Kot a Waingapu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) semula merupakan bagian dari wilayah Kecamat an
Pandawai.
Pasal 9

Dengan dibent uknya Kecamat an Haharu dan Kecamat an Kot a
Waingapu, maka wilayah Kecamat an Pandawai dikurangi dengan
wilayah Kecamat an Haharu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(1) dan wilayah Kecamat an Kot a Waingapu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (1).

Pasal 10
(1)

Pusat Pemerint ahan Kecamat an Semau sebagaimana dimaksud
dalam Pasal I ayat (1) berada di Desa Uit ao.

(2)

Pusat Pemerint ahan Kecamat an Sulamu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) berada di Desa Sulamu.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

8

-

(3)

Pusat Pemerint ahan Kecamat an Raij ua sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) berada di Desa Ledeunu.

(4)

Pusat Pemerint ahan Kecamat an Takari sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 ayat (1) berada di Desa Noelmina.

(5)

Pusat
Pemerint ahan Kecamat an Teluk Mut iara sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) berada di Kelurahan Kalabahi
Timur.

(6)

Pusat Pemerint ahan Kecamat an Langke Rembong sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) berada di Kelurahan Lawir.

(7)

Pusat Pemerint ahan Kccamat an Haharu sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 7 ayat (1) berada di Desa Napu.

(8)

Pusat Pernerint ahan Kecamat an Kot a Waingapu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) berada di Kelurahan Kamalaput i.

Pasal 11
Bat as wilayah kecamat an-kecamat an sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 ayat (1), Pasal 2 ayat (1), Pasal 3 ayat (1), Pasal 4 ayat (1),
Pasal 5 ayat (1), Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1),
dit uangkan dalam pet a yang merupakan bagian t idak t erpisahkan dari
Perat uran Pemerint ah ini.

Pasal 12
Pemecahan, penyat uan, penghapusan, perubahan nama, bat as
Kelurahan/ Desa dalam Kecamat an-kecamat an yang dit et apkan dalam
Perat uran Pemerint ah ini sepanj ang t idak mengakibat kan perubahan
bat as wilayah Kecamat an, diat ur dengan Perat uran Daerah sesuai
pedoman yang dit et apkan oleh Ment eri Dalam Negeri.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

9

-

Pasal 13
(1)

Ket ent uan pelaksanaan Perat uran Pemerint ah ini diat ur oleh
Ment eri
Dalam
Negeri
sesuai
dengan
perat uran
perundang-undangan yang berlaku.

(2)

Segala sesuat u yang berkenaan dengan dan sebagai akibat dari
pembent ukan kecamat an-kecamat an sebagaimana dimaksud
dalam Perat uran Pemerint ah ini diat ur olch Gubernur Kepala
Darah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dengan memeprhit ungkan
kemampuan keuangan Pemerint ah Pusat dan/ at au Pemerint ah
Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur.

Pasal 14
Segala ket ent uan dalam perat uran perundang-undangan yang
mengat ur t ent ang pembent ukan dan perubahan bat as kecamat an
dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur yang
t idak sesuai dengan ket ent uan dalam Perat uran Pemerint ah ini,
dinyat akan t idak berlaku.
Pasal 15
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan
Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran
Negara Republik Indonesia.

PRESIDEN
REPUBLIK INDO NESIA

-

10

-

Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 20 Agust us 1992
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
pada t anggal 20 Agust us 1992
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
MOERDIONO

Dokumen yang terkait

PEMBENTUKAN KECAMATAN BANTARSARI DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CILACAP DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH

0 0 4

PEMBENTUKAN 5 (LIMA) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR DAN ACEH UTARA DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

0 0 11

PEMBENTUKAN DAN PENATAAN BEBERAPA KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MALUKU UTARA DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I MALUKU

0 0 10

PEMBENTUKAN 3 (TIGA) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KENDARI, KOLAKA, DAN BUTON DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I SULAWESI TENGGARA

0 0 5

PEMBENTUKAN 8 (DELAPAN) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II TIMOR TENGAH SELATAN, FLORES TIMUR, DAN MANGGARAI DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR

0 0 12

PEMBENTUKAN 6 (ENAM) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PONOROGO, BANYUWANGI DAN JEMBER DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

0 0 9

PEMBENTUKAN 2 (DUA) KECAMATAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II DOMPU DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA BARAT

0 0 5

PEMBENTUKAN KECAMATAN SOIBADA DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MANATUTO DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I TIMOR TIMUR

0 0 4

PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTO PEUREULAK DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH TIMUR DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

0 0 5

Pembentukan Kecamatan Gunungsari Kecamatan Labuapi, dan Kecamatan Sekotong Tengah di kabupaten Daerah tingkat II Lombok Barat Dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Barat

0 0 3