PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENAMBANG EMAS TANPA IZIN DIKAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU (Studi Kasus Wilayah Taman Nasional Lore Lindu) | Afsary | Legal Opinion 9300 30393 1 PB

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENAMBANG EMAS TANPA IZIN
DIKAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU
(Studi Kasus Wilayah Taman Nasional Lore Lindu)
Lidya Afsary / D 101 13 170
Pembimbing :
I. Dr. Jubair, S.H.,M.H.
II. Dr. Abdul Wahid, S.H.,M.H
Abstrak
Penelitia ini terfokus pada Penegakan Hukum Terhadap Penambang
Emas Tanpa Izin Dikawasan Taman Nasional Lore Lindu (Studi Kasus Wilayah
Taman Nasional Lore Lindu), rumusan masalah yang diangkat yang diangkat
adalah (1) Bagaimana Penegakan hukum terhadap penambang emas tanpa izin
?(2) Apa kendala yang dihadapi penegak hukum dan pihak Balai Taman Nasional
Lore Lindu dalam penanggulangan pertambangan emas tanpa izin dikawasan
Taman Nasional Lore Lindu. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis ditarik
kesimpulan bahwa penanganan penegakan hukum bagi penambang emas ilegal di
Desa Dongi-dongi sudah berjalan sebagaimana mestinya. Adapun tindakatindakan yang dilakukan oleh Polda Sulteng dalam memberantas tindak pidana
penambangan emas ilegal yaitu berupa: tindakan preventif (pencegahan) dan
tindakan refresif (penindakkan). Tindakan refresif yang dilakukan oleh Polda
Sulteng meliputi : (1) melakukan penangkapan kepada Tersangka, tetapi lebih
sering melakukan tangkap tangan (2) melakukan penahanan, (3) penggeledahan,

(4) penyitaan. Adapun yang menjadi faktor penghambat Penegak Hukum dan
Pihak Balai Taman Nasional Lore Lindu dalam menangani perkara tindak pidana
penambangan emas ilegal meliputi : (1) kurangnya kesadaran hukum masyarakat
(2) pelaku penambangan di back-up oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Adapun upaya yang dilakukan dari Penegak Hukum dan Pihak Balai Taman
Nasional Lore Lindu dalam menangani tindak pidana penambangan emas ilegal
dapat melalui : (1) meningkatkan kesadaran hukum masyarakat (2) meningkatkan
kinerja satuan dan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait.
Kata Kunci: Penambang, Emas, Taman Nasional Lore Lindu

digunakan

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

semata-mata

untuk

meningkatkan taraf hidup bangsa

Indonesia,

Negara Indonesia merupakan

serta

mewujudkan

negara kepulauan yang mempunyai

masyarakat yang adil dan makmur

kekayaan alam

berdasarkan Pancasila dan Undang-

ruah.

Kekayaan


yang
alam

berlimpah

Undang Dasar

tersebut
1

1945. Berbicara

tentang

kerusakan

pertambangan tidak pernah terlepas

lingkungan


maka oleh Undang-undang nomor

dari

32 tahun 2009 di definisikan

merupakan anugerah Tuhan Yang

sebagai

langsung

Maha Esa yang wajib dilestarikan

dan/tidak langsung terhadap sifat

dan dikembangkan kemampuannya

fisik,


hayati

agar tetap dapat menjadi sumber

lingkungan hidup yang melampaui

penunjang hidup bagi manusia dan

kriteria baku kerusakan lingkungan

makhluk

hidup.

kelangsungan

perubahan

kimia,


dan/atau

Sumberdaya

mineral

sekali

hidup

hidup

lainnya

dan

Dewasa

tak terbaharui atau non-renewable
artinya


lingkungan

demi

peningkatan

kualitas hidup itu sendiri.

merupakan sumber daya alam yang

resource,

bagian

ini,

lingkungan

bahan


kejahatan

sering

terjadi

di

galian itu dikeruk maka tidak akan

sekeliling lingkungan, namun semua

dapat

ke

itu tanpa kita sadari. Misalnya saja

keadaan semula.1 Indonesia sendiri


pada pertambangan, pertambangan

dianugerahi

merupakan usaha untuk menggali

pulih

atau

kembali

sumber

daya

alam

berlimpah termasuk bahan galian


berbagai

pertambangan

terkandung

dan

Indonesia

potensi-potensi
dalam

yang
bumi.3

perut

tinggi


Akan tetapi kenyataannya rakyat

terhadap pemanfaatan bahan galian

melakukan kegiatan penambangan

pertambangan

dengan tidak memperhatikan aspek-

memiliki

ketergantungan

tersebut

sebagai

modal pembangunan.2

aspek penting di dalamnya, seperti
tidak

Seringkali pertambangan yang

memperhatikan

ada di Indonesia ini menimbulkan

dampak

dampak

pengaruh

terjadinya

negatif

yang
tindak

memicu

yang

ditimbulkan
dengan

pertambangan

pidana

akibat

/

atau

adanya
tersebut

pertambangan ilegal atau di sebut

(pertambangan tanpa izin), namun

pertambangan tanpa izin. Hukum

tidak

menutup

kemungkinan

pertambangan juga dilakukan oleh
1

Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan
Hidup , Ufuk Press, Jakarta, 2006, Hlm. 141
2
Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan,
Sinar Grafika, Jakarta, 2011, Hlm. 103

3

H.Salim HS. Hukum Pertambangan Di
Indonesia , PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2004, Hlm. 7

2

perusahaan tambang yang telah

kawasan

Taman

Nasional

Lore

memiliki ijin resmi.

Lindu (TNLL) yang telah dirusak
pertambangan

oleh penambang emas ilegal. Kepala

saat ini khususnya di Sulawesi

Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi

Tengah,

berdasarkan

Tengah

dimiliki

Dinas

Permasalahan

data

yang

Nahardi

mengatakan,

Kehutanan, luas

program tersebut merupakan tindak

kawasan yang telah dirusak oleh

lanjut dari komitmen pemerintah

penambang

untuk

emas

liar

tersebut

menyelesaikan

masalah

mencapai 15 Hektar. Dengan adanya

maraknya aktivitas tambang emas di

aktifitas penambangan di TNLL

kawasan

dongi-dongi inilah yang menjadi

Lindu yang merupakan cagar biosfer

penyebab bencana alam yang ada di

dunia.5

daerah dongi-dongi dan sekitarnya.

Taman

Pemerintah

Nasional

Kabupaten

Lore

Poso,

Dengan kawasan tambang emas di

Provinsi Sulawesi Tengah berupaya

dongi-dongi yang menjadi pusat

menutup

kerusakan alam tersebut membuat

tanpa izin yang dilakukan di Dongi-

musibah seperti banjir, tanah longsor,

dongi yang berada dalam kawasan

gempa yang skala musibahnya cukup

Taman Nasional Lore Lindu. Ada

besar

masyarakat

lebih dari 3.000 penambang yang

yang ada di sekitarnya. Maka dengan

datang dari berbagai daerah dan

adanya

terjadi

mengadu nasib dengan melakukan

pemerintah

penambangan ilegal di lokasi itu.

geram dan menutup pertambangan

Pemerintah setempat telah berupaya

yang di Desa Dongi-dongi.4

melakukan upaya persuasif meminta

membahayakan

bencana

sebelumnya

yang

membuat

dipersiapkan

Kehutanan

Provinsi

penambangan

mereka menghentikan aktivitas itu

Sebanyak 17.000 bibit pohon
sudah

kegiatan

Dinas

dan segera meninggalkan lokasi itu.

Sulawesi

Tetapi sejauh ini belum membuahkan

oleh

hasil.

Tengah untuk proses rehabilitasi
4

5

http://regional.kompas.com/read/2016/09/0
1/17070061/Rehabilitasi.Taman.Nasional.Lo
re.Lindu.17.000.Pohon.Disiapkan. diakses
pada Senin 17 April 2017 Pukul 23:30 Wita.

https://tambangemasrakyat.wordpress.com/t
ag/bahan-tambang-emas/ diakses pada Senin
17 April 2017 Pukul 23:00 Wita.

3

langka yang ada disekitar areal

Keberadaan tambang galian C
ditengah-tengah

pertambangan.

masyarakat

merupakan wujud usaha masyarakat

Seperti yang terjadi di Sulawesi

dalam mempertahankan hidupnya

Tengah, tepatnya di Desa Dongi-

melalui

dongi Kab Poso, daerah itu seperti

usaha

pendapatan.

meningkatkan

Penambang

masyarakat

yang

sekitarnya

bermukim

merupakan

komponen

sudah

dan

surganya

para

penambang emas illegal. Sudah tak

di

terhitung

dua

yang

menjadi

banyaknya

penambang

illegal yang datang kesana untuk

saling

mempengaruhi. Kerusakan sumber

membuka

lokasi

atau

daya

membuat

lubang

untuk

mencari

tenda

pekerja

alam

terus

mengalami

peningkatan, baik dalam jumlah

emas.

maupun sebaran wilayahnya. Secara

didirikan disekitar lokasi tambang,

fisik kerusakan tersebut disebabkan

pekerja yang datang bukan hanya

oleh tingginya

yang

dari sekitar daerah tersebut bahkan

sendiri,

ada yang berasal dari berbagai

kawasan

daerah. Mereka berdatangan dengan

produksi yang dibatasi oleh daya

harapan bisa mendapatkan rezeki

dukung

sebagai

dilakukan
bukan

eksploitasi

individu

hanya

itu

dalam

sumber

daya

alam,

Ratusan

istilahnya

pekerja

tambang

emas.

melainkan juga terjadi di dalam

Tanpa mempedulikan keselamatan

kawasan lindung dan konservasi

diri, mereka menggali lubang hingga

yang telah ditetapkan sebelumnya

bermeter-meter ke dalam tanah demi

seperti kawasan yang berada di

mencari

Desa

menyimpan emas. Mereka tidak

Dongi-dongi

Kab

Poso

yang

diangap

dibekali alat-alat penyelamat apapun,

Sulawesi Tengah.

hanya dengan bermodalkan peralatan

Proses penambangan selalu di
konotasikan

batu

dengan

merusak

sederhana mereka mempertaruhkan

ekologi.

Keanekaragaman

hayati

nyawa menggali batu-batu tersebut.

menjadi

terganggu

dalam

Selain itu bahaya longsor akibat

maupun

kondisi tanah yang tidak stabil akibat

pendistribusiannya
kemelimpahan

baik

lubang-lubang galian

spesies-spesies

4

yag

saling

tumpang tindih juga mengancam
nyawa

pekerja.

Menurut

Andi

Hamzah,

Banyaknya

istilah penegak hukum sering di

penambang di Desa Dongi-dongi itu

salah artikan, seakan-akan hanya

rawan longsor akibat banyaknya

bergerak dibidang hukum pidana,

tanah-tanah

dan

atau hanya dibidang represif. Istilah

penebangan pohon yang dilakukan

penegakan hukum di sini meliputi

secara sembarangan. Ironisnya para

baik

yang

pengusaha

digali

tambang

itu

yang

prefentif.

6

represif

maupun

Sedangkan

menurut

mengatasnamakan masyarakat kecil

sudarto memberi arti penegakan

untuk

hukum

memodali

pembukaan

ialah

perhartian

dan

tambang emas ilegal ini.

penggarapan,

B. Rumusan masalah

perbuatan yang melawan hukum

Permasalahan yang dirumuskan

yang

baik

perbuatan-

sungguh-sunggu

terjadi

dalam penulisan ini adalah sebagai

(onrecht in actu ) maupun perbuatan

berikut:

melawan hukum yang mungkin

1. Bagaimana

akan terjadi ( onrecht in potentie ).

Penegakan

hukum

terhadap

Menurut
Bripka
Muh.
Rusman
mengemukakan bahwa
“pada awal Tahun
2016 keindahan alam
serta habitat asli flora
dan fauna endemic
sulawesi yang berada
didalam
kawasan
TNLL terusik dengan
dibukanya
pertambangan
emas
ilegal yang terletak di
Dusun
Dongi-dongi
Desa Sedoa Kec Lore
Utara Kab. Poso yang
masuk dalam kawasan
TNLL.
Para

pertambangan emas tanpa
izin ?
2. Apa kendala yang di hadapi
Penegak hukum dan pihak
Balai Taman Nasional Lore
Lindu dalam penanggulangan
pertambangan
izin

di

emas

kawasan

tanpa
Taman

Nasional Lore Lindu?
II. PEMBAHASAN
A. Penegakan Hukum Terhadap
Pertambangan Emas Tanpa
Izin

6

Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana
Indonesia , Sinar Grafika, Jakarta, 2006,
Hlm.134

5

penambang ilegal dari
berbagai daerah baik
penambang
lokal
maupun
penambang
yang berasal dari luar
Sulteng
(Manado,
Gorontalo
dan
Makassar) menyerbu
Dongi-dongi.
Perkiraan penambang
emas ilegal Dongidongi
pada
bulan
Februari sekitar 9.000
orang,
kemudian
bertambah pada bulan
Maret menjadi sekitar
20.000,
sehingga
dalam waktu singkat
kawasan TNLL yang
dirusak
oleh
para
penambang emas ilegal
mencapai 15 Ha, dan
apabila dilihat dari
kejauhan bukit-bukit
kawasan TNLL mirip
dengan
sarang
tawon”.7
Melihat

kerusakan

Maret

penambang

bantuan

Sulteng

Emas

untuk

segera

meninggalkan lokasi pertambangan
paling lambat tanggal 29 Maret
2016, akan tetapi sampai dengan
batas waktu yang ditentukan para
penambang tetap nekad melakukan
penambangan

dalam

kawasan

TNLL, sehingga pada 29 Maret
2016 dilakukan penegakan hukum
bagi para pelaku, dan pada awal
April 2016 tambang ilegal Dongidongi

ditutup,

namun

hanya

berselang 4 bulan setelah pasukan
yang menjaga lokasi TNLL ditarik,
para penambang kembali menyerbu
Dongi-dongi

sejak

Juli

sampai

dengan September 2016, kemudian

yang

ditertibkan lagi sehingga sampai
saat

yang tidak terkendali, kepala Balai
meminta

Kapolda

menerbitkan Maklumat kepada para

terjadi dan aktifitas penambangan

TNLL

2016,

ini

lokasi

tambang

emas

Dongi-dongi sudah kosong dari

ke

aktifitas pertambangan.

Pemprov Sulteng dan Polda Sulteng

Melihat

untuk mengatasi penambang emas

permasalahan

tersebut diatas Kepolisian Resor

ilegal tersebut, kemudian Polda

Sigi sebagai wilayah perlintasan

Sulteng membentuk Operasi PETI

pengangkutan hasil tambang emas

yang melibatkan Polres Poso dan

illegal yang berasal dari Dongi-

Polres Sigi. Maka pada tanggal 22

dongi menuju ketempat pemurnian
di Poboya Palu telah berperan aktif

7

Hasil Wawancara Bripka Muh. Rusman
Anggota Sat Reskrim Polres Sigi, pada hari
Rabu 27 September 2017 pukul 10:00 Wita.

dalam upaya menegakan hukum

6

terhadap para pelaku penambang

didalam

illegal

tanpa

dengan

mengoptimalkan

kawasan
izin

hutan

sebagaimana

peranan Sat Reskrim Polres Sigi

dimaksud dalam Pasal 17

sebagai

ayat (1) huruf c dipidana

ujung

tombak

dalam

penegakan hukum , agar kegiatan

dengan

penyidikan sesuai dengan yang

paling singkat 3 (tiga) tahun

diharapkan dengan keberadaannya

dan

mampu

(sepuluh) tahun serta pidana

melakukan

proses

pidana

paling

penjara

lama

penyidikan terhadap para pelaku

denda

perusakan hutan di kawasan TNLL.

Rp1.500.000.000,00

Penegakan

hukum

paling

sedikit

dan

POLDA SULTENG bekerja sama

Rp5.000.000.000,00

dengan POLRES SIGI dan POSO

miliar rupiah).

pelaku

(satu

miliar lima ratus juta rupiah)

yang

dilakukan oleh pihak kepolisian

terhadap

10

tindak

paling

banyak
(lima

2. Pasal 161 UU No 4 Tahun

penambangan emas ilegal secara

2009

umum prosedurnya menganut pada

Setiap orang atau pemegang

Pasal 90 ayat (1) Jo Pasal 17 ayat

IUP Operasi Produksi atau

(1) huruf c UU No 18 Tahun 2013

IUPK

tentang

yang

pencegahan

dan

Operasi

Produksi

menampung,

pemberantasan perusakan hutan dan

memanfaatkan, melakukan

Pasal 161 UU No 4 Tahun 2009

pengolahan dan pemurnian,

tentang pertambangan Mineral dan

pengangkutan,

Batu Bara, yaitu sebagai berikut :

Mineral dan Batu Bara yang

penjualan

bukan dari pemegang IUP,

1. Pasal 90 (1) UU No 18
Tahun 2013

IUPK, atau izin sebagai

Orang perseorangan yang

mana

dengan sengaja mengangkut

Pasal 37, Pasal 40 ayat (3),

dan/atau menerima titipan

Pasal 43 ayat (2), Pasal 48,

hasil tambang yang berasal

Pasal 67 ayat (1), Pasal 74

dari kegiatan penambangan

ayat (1), Pasal 81 ayat (2),

7

di

maksud

dalam

 Tindakan

Pasal 103 ayat (2), Pasal
104 ayat (3), atau Pasal 105

Preventif

(Pencegahan)
Pihak

ayat (1) di pidana dengan

kepolisian

pidana penjara paling lama

POLDA SULTENG beserta

10

dan

pihak Balai Taman Nasional

banyak

Lore Lindu telah melakukan

(sepuluh)

denda

tahun

paling

Rp.10.000.000.000,00

tindakan preventif berupa

(sepuluh miliar rupiah).

himbauan

Berbeda

dengan

baik

secara

tertulis maupun tidak tertulis

pihak

kepolisian POLDA SULTENG dan

kepada

POLRES POSO, POLRES SIGI

tidak

hanya menjaga diwilayah perlintasan

penambangan emas ilegal

strategis Desa Bora Pos Ranu Romba

diseluruh

wilayah

Taman

Kec. Sigi Biromaru. Untuk menjaga

Nasional

Lore

Lindu,

langsung kelokasi tambang POLRES

dikarenakan daerah tersebut

SIGI

merupakan

daerah

yang

Dongi-dongi

dilindungan

dan

harus

bukan merupakan wilayah hukum

dilestarikan

serta

tempat

POLRES

hewan-hewan langka yang

tidak

dikarenakan

punya
daerah

SIGI

wewenang

sehingga

pihak

masyarakat

agar

melakukan

dimiliki Sulawesi Tengah.

POLRES SIGI hanya menahan para

Pihak

penambang ilegal Dongi-dongi yang

kepolisian

melintas didaerah tersebut yang tidak

POLDA

memiliki IUP.

pihak Balai Taman Nasional

Sementara

itu,

Lore

pihak

SULTENG

Lindu

dan

bersama

kepolisian POLDA SULTENG juga

pemerintah

telah melakukan tindakan preventif

Kabupaten Poso dan Sigi

maupun represif demi menjaga

juga

keamanan

sosialisasi

dan

ketentraman

daerah

telah

melakukan

tentang

akan

menjaga

dampak penambangan emas

kelestarian lingkungan akibat dari

ilegal ini bagi masyarakat,

penambangan emas ilegal tersebut.

keaneka

masyarakat

serta

8

ragaman

hayati,

serta

lingkungan

hidup.

penambangan emas ilegal di

Selain itu pihak POLDA

Desa

juga

melakukan

Kabupaten Poso. Menurut

sosialisasi mengenai sanksi

Dody, selaku Kepala Seksi

terhadap

bentuk

Pemanfaatan dan Pelayanan

kegiatan penambangan emas

pada Balai Besar Taman

ilegal ini. Selain itu, pihak

Nasioanal Lore Lindu serta

POLDA

menjadi

telah

segala

beserta

pihak

Dongi-dongi

saksi

ahli

Taman Nasional Lore Lindu

mengatakan

juga melakukan pendekatan

beberapa yang dieksekusi,

dengan

kurang lebih 18 kasus tetapi

tokoh-tokoh

masyarakat, tokoh pemuda

12

dan

divonis”.

tokoh

membantu

adat

agar

dalam

upaya

kasus

B. Kendala

“sudah

yang

ada

belum

8

Yang

Dihadai

pemberantasan

Penegak Hukum Serta Pihak

penambangan emas ilegal.

Balai Taman nasional Lore

 Tindakan

Represif

Lindu Dalam Penanggulanagn
Pertambangan Emas Tanpa

(Penindakan)
Setelah
POLDA

pihak

SULTENG

Izin
Penegak

dan

Hukum

adalah

pihak Balai Taman Nasional

suatu proses untuk mewujudkan

Lore

keinginan-keinginan

Lindu

melakukan

menjadi

kenyataan.

hukum
Keinginan-

tindakan

preventif

yaitu

berupa

himbauan

dan

keinginan hukum adalah pikiran-

sosialisasi

kepada

pikiran badan pembuat undang-

masyarakat,

namun

undang yang dirumuskan dalam
peraturan-peraturan hukum. Sering

himbauan

itu

tidak

diindahkan,

maka

pihak

POLDA

SULTENG

8

Hasil Wawancara Dody, S.H., M.Sc,
Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
pada Balai Besar Taman Nasional Lore
Lindu, pada hari Selasa 15 Agustus 2017
pukul 14:00 Wita.

melakukan tindakan represif
terhadap

pelaku

9

kita

dengar

dalam

yang

rangka

menentukan

bahwa

suatu

penegakan hukum, istilah diskresi.

tindak pidana hanya dapat dituntut

Diskresi

berdasarkan pengaduan. Dan full

diperlukan

sebagai

pelengkap asas legalitas, yaitu asas

enforcement,

hukum yang menyatakan bahwa

hukum

setiap

penegak

tindakan

atau

perbuatan

administrasi

negara

harus

berdasarkan

ketentuan

undang-

Sehubungan

dengan

undang.9

pada

penegakan

enforcement ,

full

hukum

menegakkan

para

diharapkan

hukum

secara

maksimal. Penegakan hukum secara
full

ini,

enforcement

menurut

adanya diskresi Joseph Goldstein

Joseph

Goldstein,

merupakan

menawarkan konsep dalam law

harapan

yang

kendala-kendala

tidak

realistis,

enforcement,

yaittu:

Total

terdapat

enforcement

merupakan

ruang

pelaksanaannya berupa dana dan

lingkup penegakan hukum pidana,

sebagainya. Menurut Pak Dody,

sebagaimana

S.H.,

diharapkan

dan

M.Sc,

kendala

utamanya

dirumuskan oleh hukum pidana

menyangkut

materil (substantive law of crimes ),

untuk membuat suatu kerja sama

yang tidak mungkin diwujudkan

yang

karena keterbatasan gerak penegak

banyak

hukum

adanya

mengandalkan dana dari Taman

oleh

Nasional Lore Lindu, sementara

yang

pemerintah Provinsi dan Kabupaten

disebabkan

pembatasan
hukum

secara

acara

ketat

pidana

besar

belum

ada

penangkapan,

bantuan dana.

menurutnya

melibatkan

tidak

mencakup aturan atau tata cara
penggeledahan,

dana,

dalam

yang

bisa

orang
hanya

memberikan

Dalam hal penambang emas

penahanan, penyitaan, sampai pada
pendahuluan,

ilegal di Kabupaten Poso Desa

atau mungkin juga pembatasan oleh

Dongi-dongi merupakan masalah

hukum pidana materil itu sendiri,

antara kelangsungan hidup hari ini

tahap

pemeriksaan

dan masa depan lingkungan untuk
9

Nyoman Serikat Putra Jaya, Beberapa
Kepemikiran Kearah Pengembangan Hukum
Pidana , PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung,
2008, Hlm. 135

generasi

dimasa

yang

akan

datang.Balai Besar Taman Nasional

10

Lore Lindu sebagai instansi yang

dikaji

mempunyai

Dengan kata lain, kesadaran

kawasan

tersebut

secara

menghadapi banyak kendala dalam

hukum

penanggulangan penambang emas

“hukum sebagai perilaku”,

ilegal.

kendala-kendala

dan bukan “hukum sebagai

yang dihadapi oleh pihak Balai

aturan norma atau asas”.11

Besar Taman Nasional Lore Lindu

Kesadaran

dalam

masyarakat

Adapun

melaksanakan

penanggulangan

emas

Menurut Ewick dan

hukum

“Kesadaran

masyarakat

berpengaruh

Hukum” mengacu ke cara-

kepatuhan

cara

secara

orang-orang
hukum

institusi

belumlah

tahap demi tahap, kesadaran

Masyarakat Masih Kurang

memahami

dalam

rangkaian proses yang terjadi

Hukum

dimana

hukum

melainkan merupakan suatu

 Kesadaran

:

persoalan

merupakan proses sekali jadi,

ilegal

tersebut, antara lain :

Silbey

adalah

empiris.

dan

hukum,

tidak

yaitu

sangat
terhadap

hukum,

langsung
langsung.

baik
maupun

Beberapa

faktor yang mempengaruhi

pemahaman-pemahaman

kurangnya kesadaran hukum

yang

masyarakat adalah :

memberikan

kepada

pengalaman

tindakan
Bagi

makna

Ewick

dan

a) Ketidak

orang-orang.10

hukum;

dan

pastian

b) Peraturan-peraturan

Silbey,

“Kesadaran

Hukum”

terbentuk

tindakan

c) Tidak efisiennya cara-

dan karenanya merupakan

cara masyarakat untuk

persoalan

mempertahankan

dalam

praktik

bersifat statis;

untuk

10

Achmad Ali, Menguak Teori Hukum
(Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicial Prudence) Termasuk Interprestasi
Undang-undang (legisprudence), Kencana,
Jakarta, 2009, Hlm. 510

11

11

Ibid, Hlm. 511

peraturan
berlaku.

yang

moral masyarakat di areal

12

tambang.

Kurangnya

kesadaran hukum masyarakat

Dalam tindak pidana
ilegal

Dongi-dongi terhadap tindak

yang terjadi di Desa Dongi-

pidana penambangan emas

dongi sebagian masyarakat

ilegal ini juga disebabkan

yang menjadi pelaku tidak

oleh

lagi

setiap

kepolisian yang ikut terlibat

untuk

dalam kegiatan penambangan

penambangan

emas

menghiraukan

aturan

yang

wajib

adanya

oknum

emas ilegal tersebut.

dipatuhi. Hal ini disebabkan

 Pelaku

karena sebagian masyarakat

Penambang

Emas

Dongi-dongi yang menjadi

Ilegal

pelaku penambangan emas

Oknum-oknum yang Tidak

ilegal

Bertanggung Jawab

sudah

menjadikan

masyarakat

“antara”

yang

menjanjikan.

penulis

Sebagian
yang

oleh

Back-up

Berdasarkan surat kabar

kegiatan ini sebagai mata
pencaharian

di

yang penulis

baca,

melihat para

pelaku

penambangan emas ilegal ini di

menjadi

pelaku penambangan emas

back-up

ilegal memilih pekerjaan ini

yang tidak bertanggung jawab

sebagai

utama

seperti oknum penegak hukum.

memberikan

Parapenambang, kata sumber,

pekerjaan

karena

dapat

finansial

yang

meskipun

aktivitas

oleh

oknum-oknum

menambang dibalik bukit yang

layak,

dijaga

yang

petugas,

mereka

mereka

lakukan

tersebut

melakukan aktivitas menambang

mereka

sadari

akan

emas pada hari libur seperti

menimbulkan dampak negatif

Sabtu dan Minggu. Kegiatan

yang

dilakukan para penambang yang

sangat

luas

baik

berasal

terhadap lingkungan maupun

dari

masyarakat
malam

12

Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1991, Hlm. 112

12

hari.

luar
lokal

dan

juga

rata-rata

“Kemungkinan

besar petugas mengetahuinya,

yang dilakukan untuk mengatasi

tetapi mereka pura-pura tidak

kendala tersebut yaitu :

 Meningkatkan Kesadaran dan

tahu”. Menurut sumber, tidak
mungkin

petugas

mengetahuinya.

“Di

tidak

Ketaatan

duga

Terwujudnya

berharap

instansi

untuk

segera

penertiban
menangkap

yang

Masalah

hukum.

Dan

kesadaran

hukum

melakukan

sebenarnya menyangkut faktor-

hukum

penambang

penulis

warga

masyarakat

faktor apakah suatu ketentuan

dan

tertentu

diketahui,

dipahami, ditaati, dan dihargai.

yang tidak mengindahkan aturan
13

Efektifitas

berwenang

kembali
para

Demi

Hukum

mereka sudah main mata dengan
petugas”, kata sumber

Hukum

Apabila

pun

masyarakat

memberikan informasi tersebut

mengetahui

kepada

ketentuan hukum, maka taraf

pihak

Balai

Taman

Nasional Lore Lindu, sampai

kesadaran

berita

rendah

muncul

pihak

Balai

adanya

hanya

hukumnya

dari

mereka

suatu

lebih
yang

Taman Nasional Lore Lindu

memahami hukum.14 Soerjono

membentuk

Soekanto

melakukan

tim

untuk

empat

pemantauan

mengemukakan
indikator

hukum :

langsung dilokasi penambangan.

a) Pengetahuan

Berdasarkan kendala-kendala
yang dihadapi oleh Penegak Hukum

hukum;

dan Pihak Taman Nasional Lore

b) Pemahaman

Lindu

dalam

menangani

kesadaran

tentang

tentang

hukum;

tindak

pidana penambangan emas ilegal

c) Sikap terhadap hukum;

diatas, maka ada beberapa upaya

d) Perilaku hukum.
Meningkatkan Kinerja Satuan
dan Melakukan Koordinasi

13

https://www.jurnalsulawesi.com/penambang
-kembali-serbu-lokasi-tambang-emas-dongidongi/, diakses pada hari Selasa 8 Agustus
15:26 Wita.

14

Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, Sinar
Grafika, Jakarta, 2007, Hlm. 66

13

dengan Semua Pihak Terkait

menyimpang

Pihak POLDA SULTENG

dilakukan oleh oknum-oknum

terus

tersebut.

berbenah

melaksanakan

dalam

tugas

dan

hukum.

POLDA

telah diuraikan diatas, maka

memberantas tindak pidana
emas

penulis menyimpulkan beberapa

ilegal

hal diantaranya adalah sebagai

terus berupaya meningkatkan

berikut :

kinerjanya agar bisa tercipta
penegakan
yang

hukum

seperti

diharapkan.

Untuk

mencegah

dan

mengurangi
prilaku

1. Penanganan

emas ilegal di Desa Dongidongi

terjadinya

oknum-oknum

tidak

bertangggung jawab

maka

didalam

organisasi

melaporkan

perkara

pidana

umum

pidana penambangan emas

prilaku

ilegal

oknum

tindakan

POLDA

pihak

dengan

dalam memberantas tindak

yaitu

berupa:
preventif

(pencegahan) dan tindakan

SULTENG meminta kepada
seluruh

penanganannya

oleh POLDA SULTENG

Untuk mencegah dan atau

kepolisian,

prosedur

tindakan yang dilakukan

pihak-pihak lain yang terkait.

dari

umum

lainnya. Adapun tindaka-

SULTENG maupun dengan

menyimpang

secara

tindak

satuan
POLDA

mengurangi

mestinya.

hukum,

sama

telah melakukan koordinasi
itu

berjalan

Dalam rangka penegakan

pihak POLDA SULTENG

baik

sudah

sebagaimana

dari

yang

penegakan

hukum bagi penambang

atau

menyimpang

hasil

penelitian dan pembahasan yang

SULTENG dalam tugasnya

penambangan

telah

III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan

fungsinya sebagai lembaga
penegak

yang

untuk
tindakan

14

refresif

(penindakkan).

Tindakan

refresif

yang

dilakukan oleh POLDA

(1)

SULTENG meliputi : (1)

kesadaran

melakukan

masyarakat

penangkapan

meningkatkan
hukum
(2)

kepada Tersangka, tetapi

meningkatkan

lebih

satuan

sering

tangkap

melakukan

tangan

pihak terkait.

melakukan penahanan, (3)
(4)

penyitaan.
2. Adapun

yang

melakukan

koordinasi dengan semua

(2)

penggeledahan,

dan

kinerja

menjadi

B. Saran
1. Diharapkan

kepada

Pemerintah,

Penegak

penghambat

Hukum serta Pihak Balai

Penegak Hukum dan Pihak

Taman Nasional Lore agar

Balai

Taman

Nasional

lebih

Lore

Lindu

dalam

menjalani tugas penjaagan

menangani perkara tindak

lokasi tambang sehingga

pidana penambangan emas

tidak akan ada lagi warna

ilegal

yang berani masuk untuk

faktor

meliputi

kurangnya
hukum

:

(1)

dalam

menambang.

kesadaran

masyarakat

tegas

2. Penyuluhan hukum harus

(2)

pelaku penambangan di

selalu

back-up oleh oknum yang

masyarakat agar kesadaran

tidak bertanggung jawab.

terhadap

Adapun

upaya

yang

masyarakat itu meningkat

dilakukan

dari

Penegak

sehingga mereka taat akan

Hukum dan Pihak Balai

hukum dan takut terhadap

Taman

dampak

Nasional

Lore

diberikan

hukum

yang

kepada

dalam

akan

Lindu dalam menangani

ditimbulkan

tindak

penambangan emas tanpa

pidana

izin

penambangan emas ilegal
dapat melalui :

15

dari

tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicial Prudence) Termasuk Interprestasi Undang-undang
(legisprudence), Kencana, Jakarta, 2009.
Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, Ufuk Press, Jakarta, 2006.
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,
2006.
H. Salim HS, Hukum Pertambangan Di Indonesia, P.T Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004.
Nyoman

Serikat Putra Jaya,
Beberapa Kepemikiran Kearah
Pengembangan Hukum Pidana, P.T Citra Aditya Bhakti,
Bandung, 2008.

Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1991.
Zainudin Ali, Sosiologi Hukum , Sinar Grafika, Jakarta, 2007.
B. Sumber Inernet
https://tambangemasrakyat.wordpress.com/tag/bahan-tambang-emas/ diakses
pada Senin 17 April 2017 Pukul 23:00 Wita.
http://regional.kompas.com/read/2016/09/01/17070061/Rehabilitasi.Taman.N
asional.Lore.Lindu.17.000.Pohon.Disiapkan. diakses pada Senin 17 April
2017 Pukul 23:30 Wita.
https://www.jurnalsulawesi.com/penambang-kembali-serbu-lokasi-tambangemas-dongi-dongi/, diakses pada hari Selasa 8 Agustus 15:26 Wita.
C. Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Bripka Muh. Rusman Anggota Sat Reskrim Polres Sigi,
pada hari Rabu 27 September 2017 pukul 10:00 Wita.
Hasil Wawancara Dody, S.H., M.Sc, Kepala Seksi Pemanfaatan dan
Pelayanan pada Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, pada hari Selasa 15
Agustus 2017 pukul 14:00 Wita.

16

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap

: Lidya Afsary

TTL

: Palu, 3 Juni 1995

Alamat Rumah

: Jl. Anoa 1 Lrg. Tamalanja, Palu

Alamat e-mail

: Lidya.afsari03@gmail.com

No. Telp/Hp

: 0821-8756-2317

17