PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENAMBANG EMAS TANPA IZIN DIKAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU (Studi Kasus Wilayah Taman Nasional Lore Lindu) | Afsary | Legal Opinion 9300 30393 1 PB
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENAMBANG EMAS TANPA IZIN
DIKAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU
(Studi Kasus Wilayah Taman Nasional Lore Lindu)
Lidya Afsary / D 101 13 170
Pembimbing :
I. Dr. Jubair, S.H.,M.H.
II. Dr. Abdul Wahid, S.H.,M.H
Abstrak
Penelitia ini terfokus pada Penegakan Hukum Terhadap Penambang
Emas Tanpa Izin Dikawasan Taman Nasional Lore Lindu (Studi Kasus Wilayah
Taman Nasional Lore Lindu), rumusan masalah yang diangkat yang diangkat
adalah (1) Bagaimana Penegakan hukum terhadap penambang emas tanpa izin
?(2) Apa kendala yang dihadapi penegak hukum dan pihak Balai Taman Nasional
Lore Lindu dalam penanggulangan pertambangan emas tanpa izin dikawasan
Taman Nasional Lore Lindu. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis ditarik
kesimpulan bahwa penanganan penegakan hukum bagi penambang emas ilegal di
Desa Dongi-dongi sudah berjalan sebagaimana mestinya. Adapun tindakatindakan yang dilakukan oleh Polda Sulteng dalam memberantas tindak pidana
penambangan emas ilegal yaitu berupa: tindakan preventif (pencegahan) dan
tindakan refresif (penindakkan). Tindakan refresif yang dilakukan oleh Polda
Sulteng meliputi : (1) melakukan penangkapan kepada Tersangka, tetapi lebih
sering melakukan tangkap tangan (2) melakukan penahanan, (3) penggeledahan,
(4) penyitaan. Adapun yang menjadi faktor penghambat Penegak Hukum dan
Pihak Balai Taman Nasional Lore Lindu dalam menangani perkara tindak pidana
penambangan emas ilegal meliputi : (1) kurangnya kesadaran hukum masyarakat
(2) pelaku penambangan di back-up oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Adapun upaya yang dilakukan dari Penegak Hukum dan Pihak Balai Taman
Nasional Lore Lindu dalam menangani tindak pidana penambangan emas ilegal
dapat melalui : (1) meningkatkan kesadaran hukum masyarakat (2) meningkatkan
kinerja satuan dan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait.
Kata Kunci: Penambang, Emas, Taman Nasional Lore Lindu
digunakan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semata-mata
untuk
meningkatkan taraf hidup bangsa
Indonesia,
Negara Indonesia merupakan
serta
mewujudkan
negara kepulauan yang mempunyai
masyarakat yang adil dan makmur
kekayaan alam
berdasarkan Pancasila dan Undang-
ruah.
Kekayaan
yang
alam
berlimpah
Undang Dasar
tersebut
1
1945. Berbicara
tentang
kerusakan
pertambangan tidak pernah terlepas
lingkungan
maka oleh Undang-undang nomor
dari
32 tahun 2009 di definisikan
merupakan anugerah Tuhan Yang
sebagai
langsung
Maha Esa yang wajib dilestarikan
dan/tidak langsung terhadap sifat
dan dikembangkan kemampuannya
fisik,
hayati
agar tetap dapat menjadi sumber
lingkungan hidup yang melampaui
penunjang hidup bagi manusia dan
kriteria baku kerusakan lingkungan
makhluk
hidup.
kelangsungan
perubahan
kimia,
dan/atau
Sumberdaya
mineral
sekali
hidup
hidup
lainnya
dan
Dewasa
tak terbaharui atau non-renewable
artinya
lingkungan
demi
peningkatan
kualitas hidup itu sendiri.
merupakan sumber daya alam yang
resource,
bagian
ini,
lingkungan
bahan
kejahatan
sering
terjadi
di
galian itu dikeruk maka tidak akan
sekeliling lingkungan, namun semua
dapat
ke
itu tanpa kita sadari. Misalnya saja
keadaan semula.1 Indonesia sendiri
pada pertambangan, pertambangan
dianugerahi
merupakan usaha untuk menggali
pulih
atau
kembali
sumber
daya
alam
berlimpah termasuk bahan galian
berbagai
pertambangan
terkandung
dan
Indonesia
potensi-potensi
dalam
yang
bumi.3
perut
tinggi
Akan tetapi kenyataannya rakyat
terhadap pemanfaatan bahan galian
melakukan kegiatan penambangan
pertambangan
dengan tidak memperhatikan aspek-
memiliki
ketergantungan
tersebut
sebagai
modal pembangunan.2
aspek penting di dalamnya, seperti
tidak
Seringkali pertambangan yang
memperhatikan
ada di Indonesia ini menimbulkan
dampak
dampak
pengaruh
terjadinya
negatif
yang
tindak
memicu
yang
ditimbulkan
dengan
pertambangan
pidana
akibat
/
atau
adanya
tersebut
pertambangan ilegal atau di sebut
(pertambangan tanpa izin), namun
pertambangan tanpa izin. Hukum
tidak
menutup
kemungkinan
pertambangan juga dilakukan oleh
1
Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan
Hidup , Ufuk Press, Jakarta, 2006, Hlm. 141
2
Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan,
Sinar Grafika, Jakarta, 2011, Hlm. 103
3
H.Salim HS. Hukum Pertambangan Di
Indonesia , PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2004, Hlm. 7
2
perusahaan tambang yang telah
kawasan
Taman
Nasional
Lore
memiliki ijin resmi.
Lindu (TNLL) yang telah dirusak
pertambangan
oleh penambang emas ilegal. Kepala
saat ini khususnya di Sulawesi
Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi
Tengah,
berdasarkan
Tengah
dimiliki
Dinas
Permasalahan
data
yang
Nahardi
mengatakan,
Kehutanan, luas
program tersebut merupakan tindak
kawasan yang telah dirusak oleh
lanjut dari komitmen pemerintah
penambang
untuk
emas
liar
tersebut
menyelesaikan
masalah
mencapai 15 Hektar. Dengan adanya
maraknya aktivitas tambang emas di
aktifitas penambangan di TNLL
kawasan
dongi-dongi inilah yang menjadi
Lindu yang merupakan cagar biosfer
penyebab bencana alam yang ada di
dunia.5
daerah dongi-dongi dan sekitarnya.
Taman
Pemerintah
Nasional
Kabupaten
Lore
Poso,
Dengan kawasan tambang emas di
Provinsi Sulawesi Tengah berupaya
dongi-dongi yang menjadi pusat
menutup
kerusakan alam tersebut membuat
tanpa izin yang dilakukan di Dongi-
musibah seperti banjir, tanah longsor,
dongi yang berada dalam kawasan
gempa yang skala musibahnya cukup
Taman Nasional Lore Lindu. Ada
besar
masyarakat
lebih dari 3.000 penambang yang
yang ada di sekitarnya. Maka dengan
datang dari berbagai daerah dan
adanya
terjadi
mengadu nasib dengan melakukan
pemerintah
penambangan ilegal di lokasi itu.
geram dan menutup pertambangan
Pemerintah setempat telah berupaya
yang di Desa Dongi-dongi.4
melakukan upaya persuasif meminta
membahayakan
bencana
sebelumnya
yang
membuat
dipersiapkan
Kehutanan
Provinsi
penambangan
mereka menghentikan aktivitas itu
Sebanyak 17.000 bibit pohon
sudah
kegiatan
Dinas
dan segera meninggalkan lokasi itu.
Sulawesi
Tetapi sejauh ini belum membuahkan
oleh
hasil.
Tengah untuk proses rehabilitasi
4
5
http://regional.kompas.com/read/2016/09/0
1/17070061/Rehabilitasi.Taman.Nasional.Lo
re.Lindu.17.000.Pohon.Disiapkan. diakses
pada Senin 17 April 2017 Pukul 23:30 Wita.
https://tambangemasrakyat.wordpress.com/t
ag/bahan-tambang-emas/ diakses pada Senin
17 April 2017 Pukul 23:00 Wita.
3
langka yang ada disekitar areal
Keberadaan tambang galian C
ditengah-tengah
pertambangan.
masyarakat
merupakan wujud usaha masyarakat
Seperti yang terjadi di Sulawesi
dalam mempertahankan hidupnya
Tengah, tepatnya di Desa Dongi-
melalui
dongi Kab Poso, daerah itu seperti
usaha
pendapatan.
meningkatkan
Penambang
masyarakat
yang
sekitarnya
bermukim
merupakan
komponen
sudah
dan
surganya
para
penambang emas illegal. Sudah tak
di
terhitung
dua
yang
menjadi
banyaknya
penambang
illegal yang datang kesana untuk
saling
mempengaruhi. Kerusakan sumber
membuka
lokasi
atau
daya
membuat
lubang
untuk
mencari
tenda
pekerja
alam
terus
mengalami
peningkatan, baik dalam jumlah
emas.
maupun sebaran wilayahnya. Secara
didirikan disekitar lokasi tambang,
fisik kerusakan tersebut disebabkan
pekerja yang datang bukan hanya
oleh tingginya
yang
dari sekitar daerah tersebut bahkan
sendiri,
ada yang berasal dari berbagai
kawasan
daerah. Mereka berdatangan dengan
produksi yang dibatasi oleh daya
harapan bisa mendapatkan rezeki
dukung
sebagai
dilakukan
bukan
eksploitasi
individu
hanya
itu
dalam
sumber
daya
alam,
Ratusan
istilahnya
pekerja
tambang
emas.
melainkan juga terjadi di dalam
Tanpa mempedulikan keselamatan
kawasan lindung dan konservasi
diri, mereka menggali lubang hingga
yang telah ditetapkan sebelumnya
bermeter-meter ke dalam tanah demi
seperti kawasan yang berada di
mencari
Desa
menyimpan emas. Mereka tidak
Dongi-dongi
Kab
Poso
yang
diangap
dibekali alat-alat penyelamat apapun,
Sulawesi Tengah.
hanya dengan bermodalkan peralatan
Proses penambangan selalu di
konotasikan
batu
dengan
merusak
sederhana mereka mempertaruhkan
ekologi.
Keanekaragaman
hayati
nyawa menggali batu-batu tersebut.
menjadi
terganggu
dalam
Selain itu bahaya longsor akibat
maupun
kondisi tanah yang tidak stabil akibat
pendistribusiannya
kemelimpahan
baik
lubang-lubang galian
spesies-spesies
4
yag
saling
tumpang tindih juga mengancam
nyawa
pekerja.
Menurut
Andi
Hamzah,
Banyaknya
istilah penegak hukum sering di
penambang di Desa Dongi-dongi itu
salah artikan, seakan-akan hanya
rawan longsor akibat banyaknya
bergerak dibidang hukum pidana,
tanah-tanah
dan
atau hanya dibidang represif. Istilah
penebangan pohon yang dilakukan
penegakan hukum di sini meliputi
secara sembarangan. Ironisnya para
baik
yang
pengusaha
digali
tambang
itu
yang
prefentif.
6
represif
maupun
Sedangkan
menurut
mengatasnamakan masyarakat kecil
sudarto memberi arti penegakan
untuk
hukum
memodali
pembukaan
ialah
perhartian
dan
tambang emas ilegal ini.
penggarapan,
B. Rumusan masalah
perbuatan yang melawan hukum
Permasalahan yang dirumuskan
yang
baik
perbuatan-
sungguh-sunggu
terjadi
dalam penulisan ini adalah sebagai
(onrecht in actu ) maupun perbuatan
berikut:
melawan hukum yang mungkin
1. Bagaimana
akan terjadi ( onrecht in potentie ).
Penegakan
hukum
terhadap
Menurut
Bripka
Muh.
Rusman
mengemukakan bahwa
“pada awal Tahun
2016 keindahan alam
serta habitat asli flora
dan fauna endemic
sulawesi yang berada
didalam
kawasan
TNLL terusik dengan
dibukanya
pertambangan
emas
ilegal yang terletak di
Dusun
Dongi-dongi
Desa Sedoa Kec Lore
Utara Kab. Poso yang
masuk dalam kawasan
TNLL.
Para
pertambangan emas tanpa
izin ?
2. Apa kendala yang di hadapi
Penegak hukum dan pihak
Balai Taman Nasional Lore
Lindu dalam penanggulangan
pertambangan
izin
di
emas
kawasan
tanpa
Taman
Nasional Lore Lindu?
II. PEMBAHASAN
A. Penegakan Hukum Terhadap
Pertambangan Emas Tanpa
Izin
6
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana
Indonesia , Sinar Grafika, Jakarta, 2006,
Hlm.134
5
penambang ilegal dari
berbagai daerah baik
penambang
lokal
maupun
penambang
yang berasal dari luar
Sulteng
(Manado,
Gorontalo
dan
Makassar) menyerbu
Dongi-dongi.
Perkiraan penambang
emas ilegal Dongidongi
pada
bulan
Februari sekitar 9.000
orang,
kemudian
bertambah pada bulan
Maret menjadi sekitar
20.000,
sehingga
dalam waktu singkat
kawasan TNLL yang
dirusak
oleh
para
penambang emas ilegal
mencapai 15 Ha, dan
apabila dilihat dari
kejauhan bukit-bukit
kawasan TNLL mirip
dengan
sarang
tawon”.7
Melihat
kerusakan
Maret
penambang
bantuan
Sulteng
Emas
untuk
segera
meninggalkan lokasi pertambangan
paling lambat tanggal 29 Maret
2016, akan tetapi sampai dengan
batas waktu yang ditentukan para
penambang tetap nekad melakukan
penambangan
dalam
kawasan
TNLL, sehingga pada 29 Maret
2016 dilakukan penegakan hukum
bagi para pelaku, dan pada awal
April 2016 tambang ilegal Dongidongi
ditutup,
namun
hanya
berselang 4 bulan setelah pasukan
yang menjaga lokasi TNLL ditarik,
para penambang kembali menyerbu
Dongi-dongi
sejak
Juli
sampai
dengan September 2016, kemudian
yang
ditertibkan lagi sehingga sampai
saat
yang tidak terkendali, kepala Balai
meminta
Kapolda
menerbitkan Maklumat kepada para
terjadi dan aktifitas penambangan
TNLL
2016,
ini
lokasi
tambang
emas
Dongi-dongi sudah kosong dari
ke
aktifitas pertambangan.
Pemprov Sulteng dan Polda Sulteng
Melihat
untuk mengatasi penambang emas
permasalahan
tersebut diatas Kepolisian Resor
ilegal tersebut, kemudian Polda
Sigi sebagai wilayah perlintasan
Sulteng membentuk Operasi PETI
pengangkutan hasil tambang emas
yang melibatkan Polres Poso dan
illegal yang berasal dari Dongi-
Polres Sigi. Maka pada tanggal 22
dongi menuju ketempat pemurnian
di Poboya Palu telah berperan aktif
7
Hasil Wawancara Bripka Muh. Rusman
Anggota Sat Reskrim Polres Sigi, pada hari
Rabu 27 September 2017 pukul 10:00 Wita.
dalam upaya menegakan hukum
6
terhadap para pelaku penambang
didalam
illegal
tanpa
dengan
mengoptimalkan
kawasan
izin
hutan
sebagaimana
peranan Sat Reskrim Polres Sigi
dimaksud dalam Pasal 17
sebagai
ayat (1) huruf c dipidana
ujung
tombak
dalam
penegakan hukum , agar kegiatan
dengan
penyidikan sesuai dengan yang
paling singkat 3 (tiga) tahun
diharapkan dengan keberadaannya
dan
mampu
(sepuluh) tahun serta pidana
melakukan
proses
pidana
paling
penjara
lama
penyidikan terhadap para pelaku
denda
perusakan hutan di kawasan TNLL.
Rp1.500.000.000,00
Penegakan
hukum
paling
sedikit
dan
POLDA SULTENG bekerja sama
Rp5.000.000.000,00
dengan POLRES SIGI dan POSO
miliar rupiah).
pelaku
(satu
miliar lima ratus juta rupiah)
yang
dilakukan oleh pihak kepolisian
terhadap
10
tindak
paling
banyak
(lima
2. Pasal 161 UU No 4 Tahun
penambangan emas ilegal secara
2009
umum prosedurnya menganut pada
Setiap orang atau pemegang
Pasal 90 ayat (1) Jo Pasal 17 ayat
IUP Operasi Produksi atau
(1) huruf c UU No 18 Tahun 2013
IUPK
tentang
yang
pencegahan
dan
Operasi
Produksi
menampung,
pemberantasan perusakan hutan dan
memanfaatkan, melakukan
Pasal 161 UU No 4 Tahun 2009
pengolahan dan pemurnian,
tentang pertambangan Mineral dan
pengangkutan,
Batu Bara, yaitu sebagai berikut :
Mineral dan Batu Bara yang
penjualan
bukan dari pemegang IUP,
1. Pasal 90 (1) UU No 18
Tahun 2013
IUPK, atau izin sebagai
Orang perseorangan yang
mana
dengan sengaja mengangkut
Pasal 37, Pasal 40 ayat (3),
dan/atau menerima titipan
Pasal 43 ayat (2), Pasal 48,
hasil tambang yang berasal
Pasal 67 ayat (1), Pasal 74
dari kegiatan penambangan
ayat (1), Pasal 81 ayat (2),
7
di
maksud
dalam
Tindakan
Pasal 103 ayat (2), Pasal
104 ayat (3), atau Pasal 105
Preventif
(Pencegahan)
Pihak
ayat (1) di pidana dengan
kepolisian
pidana penjara paling lama
POLDA SULTENG beserta
10
dan
pihak Balai Taman Nasional
banyak
Lore Lindu telah melakukan
(sepuluh)
denda
tahun
paling
Rp.10.000.000.000,00
tindakan preventif berupa
(sepuluh miliar rupiah).
himbauan
Berbeda
dengan
baik
secara
tertulis maupun tidak tertulis
pihak
kepolisian POLDA SULTENG dan
kepada
POLRES POSO, POLRES SIGI
tidak
hanya menjaga diwilayah perlintasan
penambangan emas ilegal
strategis Desa Bora Pos Ranu Romba
diseluruh
wilayah
Taman
Kec. Sigi Biromaru. Untuk menjaga
Nasional
Lore
Lindu,
langsung kelokasi tambang POLRES
dikarenakan daerah tersebut
SIGI
merupakan
daerah
yang
Dongi-dongi
dilindungan
dan
harus
bukan merupakan wilayah hukum
dilestarikan
serta
tempat
POLRES
hewan-hewan langka yang
tidak
dikarenakan
punya
daerah
SIGI
wewenang
sehingga
pihak
masyarakat
agar
melakukan
dimiliki Sulawesi Tengah.
POLRES SIGI hanya menahan para
Pihak
penambang ilegal Dongi-dongi yang
kepolisian
melintas didaerah tersebut yang tidak
POLDA
memiliki IUP.
pihak Balai Taman Nasional
Sementara
itu,
Lore
pihak
SULTENG
Lindu
dan
bersama
kepolisian POLDA SULTENG juga
pemerintah
telah melakukan tindakan preventif
Kabupaten Poso dan Sigi
maupun represif demi menjaga
juga
keamanan
sosialisasi
dan
ketentraman
daerah
telah
melakukan
tentang
akan
menjaga
dampak penambangan emas
kelestarian lingkungan akibat dari
ilegal ini bagi masyarakat,
penambangan emas ilegal tersebut.
keaneka
masyarakat
serta
8
ragaman
hayati,
serta
lingkungan
hidup.
penambangan emas ilegal di
Selain itu pihak POLDA
Desa
juga
melakukan
Kabupaten Poso. Menurut
sosialisasi mengenai sanksi
Dody, selaku Kepala Seksi
terhadap
bentuk
Pemanfaatan dan Pelayanan
kegiatan penambangan emas
pada Balai Besar Taman
ilegal ini. Selain itu, pihak
Nasioanal Lore Lindu serta
POLDA
menjadi
telah
segala
beserta
pihak
Dongi-dongi
saksi
ahli
Taman Nasional Lore Lindu
mengatakan
juga melakukan pendekatan
beberapa yang dieksekusi,
dengan
kurang lebih 18 kasus tetapi
tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh pemuda
12
dan
divonis”.
tokoh
membantu
adat
agar
dalam
upaya
kasus
B. Kendala
“sudah
yang
ada
belum
8
Yang
Dihadai
pemberantasan
Penegak Hukum Serta Pihak
penambangan emas ilegal.
Balai Taman nasional Lore
Tindakan
Represif
Lindu Dalam Penanggulanagn
Pertambangan Emas Tanpa
(Penindakan)
Setelah
POLDA
pihak
SULTENG
Izin
Penegak
dan
Hukum
adalah
pihak Balai Taman Nasional
suatu proses untuk mewujudkan
Lore
keinginan-keinginan
Lindu
melakukan
menjadi
kenyataan.
hukum
Keinginan-
tindakan
preventif
yaitu
berupa
himbauan
dan
keinginan hukum adalah pikiran-
sosialisasi
kepada
pikiran badan pembuat undang-
masyarakat,
namun
undang yang dirumuskan dalam
peraturan-peraturan hukum. Sering
himbauan
itu
tidak
diindahkan,
maka
pihak
POLDA
SULTENG
8
Hasil Wawancara Dody, S.H., M.Sc,
Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
pada Balai Besar Taman Nasional Lore
Lindu, pada hari Selasa 15 Agustus 2017
pukul 14:00 Wita.
melakukan tindakan represif
terhadap
pelaku
9
kita
dengar
dalam
yang
rangka
menentukan
bahwa
suatu
penegakan hukum, istilah diskresi.
tindak pidana hanya dapat dituntut
Diskresi
berdasarkan pengaduan. Dan full
diperlukan
sebagai
pelengkap asas legalitas, yaitu asas
enforcement,
hukum yang menyatakan bahwa
hukum
setiap
penegak
tindakan
atau
perbuatan
administrasi
negara
harus
berdasarkan
ketentuan
undang-
Sehubungan
dengan
undang.9
pada
penegakan
enforcement ,
full
hukum
menegakkan
para
diharapkan
hukum
secara
maksimal. Penegakan hukum secara
full
ini,
enforcement
menurut
adanya diskresi Joseph Goldstein
Joseph
Goldstein,
merupakan
menawarkan konsep dalam law
harapan
yang
kendala-kendala
tidak
realistis,
enforcement,
yaittu:
Total
terdapat
enforcement
merupakan
ruang
pelaksanaannya berupa dana dan
lingkup penegakan hukum pidana,
sebagainya. Menurut Pak Dody,
sebagaimana
S.H.,
diharapkan
dan
M.Sc,
kendala
utamanya
dirumuskan oleh hukum pidana
menyangkut
materil (substantive law of crimes ),
untuk membuat suatu kerja sama
yang tidak mungkin diwujudkan
yang
karena keterbatasan gerak penegak
banyak
hukum
adanya
mengandalkan dana dari Taman
oleh
Nasional Lore Lindu, sementara
yang
pemerintah Provinsi dan Kabupaten
disebabkan
pembatasan
hukum
secara
acara
ketat
pidana
besar
belum
ada
penangkapan,
bantuan dana.
menurutnya
melibatkan
tidak
mencakup aturan atau tata cara
penggeledahan,
dana,
dalam
yang
bisa
orang
hanya
memberikan
Dalam hal penambang emas
penahanan, penyitaan, sampai pada
pendahuluan,
ilegal di Kabupaten Poso Desa
atau mungkin juga pembatasan oleh
Dongi-dongi merupakan masalah
hukum pidana materil itu sendiri,
antara kelangsungan hidup hari ini
tahap
pemeriksaan
dan masa depan lingkungan untuk
9
Nyoman Serikat Putra Jaya, Beberapa
Kepemikiran Kearah Pengembangan Hukum
Pidana , PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung,
2008, Hlm. 135
generasi
dimasa
yang
akan
datang.Balai Besar Taman Nasional
10
Lore Lindu sebagai instansi yang
dikaji
mempunyai
Dengan kata lain, kesadaran
kawasan
tersebut
secara
menghadapi banyak kendala dalam
hukum
penanggulangan penambang emas
“hukum sebagai perilaku”,
ilegal.
kendala-kendala
dan bukan “hukum sebagai
yang dihadapi oleh pihak Balai
aturan norma atau asas”.11
Besar Taman Nasional Lore Lindu
Kesadaran
dalam
masyarakat
Adapun
melaksanakan
penanggulangan
emas
Menurut Ewick dan
hukum
“Kesadaran
masyarakat
berpengaruh
Hukum” mengacu ke cara-
kepatuhan
cara
secara
orang-orang
hukum
institusi
belumlah
tahap demi tahap, kesadaran
Masyarakat Masih Kurang
memahami
dalam
rangkaian proses yang terjadi
Hukum
dimana
hukum
melainkan merupakan suatu
Kesadaran
:
persoalan
merupakan proses sekali jadi,
ilegal
tersebut, antara lain :
Silbey
adalah
empiris.
dan
hukum,
tidak
yaitu
sangat
terhadap
hukum,
langsung
langsung.
baik
maupun
Beberapa
faktor yang mempengaruhi
pemahaman-pemahaman
kurangnya kesadaran hukum
yang
masyarakat adalah :
memberikan
kepada
pengalaman
tindakan
Bagi
makna
Ewick
dan
a) Ketidak
orang-orang.10
hukum;
dan
pastian
b) Peraturan-peraturan
Silbey,
“Kesadaran
Hukum”
terbentuk
tindakan
c) Tidak efisiennya cara-
dan karenanya merupakan
cara masyarakat untuk
persoalan
mempertahankan
dalam
praktik
bersifat statis;
untuk
10
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum
(Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicial Prudence) Termasuk Interprestasi
Undang-undang (legisprudence), Kencana,
Jakarta, 2009, Hlm. 510
11
11
Ibid, Hlm. 511
peraturan
berlaku.
yang
moral masyarakat di areal
12
tambang.
Kurangnya
kesadaran hukum masyarakat
Dalam tindak pidana
ilegal
Dongi-dongi terhadap tindak
yang terjadi di Desa Dongi-
pidana penambangan emas
dongi sebagian masyarakat
ilegal ini juga disebabkan
yang menjadi pelaku tidak
oleh
lagi
setiap
kepolisian yang ikut terlibat
untuk
dalam kegiatan penambangan
penambangan
emas
menghiraukan
aturan
yang
wajib
adanya
oknum
emas ilegal tersebut.
dipatuhi. Hal ini disebabkan
Pelaku
karena sebagian masyarakat
Penambang
Emas
Dongi-dongi yang menjadi
Ilegal
pelaku penambangan emas
Oknum-oknum yang Tidak
ilegal
Bertanggung Jawab
sudah
menjadikan
masyarakat
“antara”
yang
menjanjikan.
penulis
Sebagian
yang
oleh
Back-up
Berdasarkan surat kabar
kegiatan ini sebagai mata
pencaharian
di
yang penulis
baca,
melihat para
pelaku
penambangan emas ilegal ini di
menjadi
pelaku penambangan emas
back-up
ilegal memilih pekerjaan ini
yang tidak bertanggung jawab
sebagai
utama
seperti oknum penegak hukum.
memberikan
Parapenambang, kata sumber,
pekerjaan
karena
dapat
finansial
yang
meskipun
aktivitas
oleh
oknum-oknum
menambang dibalik bukit yang
layak,
dijaga
yang
petugas,
mereka
mereka
lakukan
tersebut
melakukan aktivitas menambang
mereka
sadari
akan
emas pada hari libur seperti
menimbulkan dampak negatif
Sabtu dan Minggu. Kegiatan
yang
dilakukan para penambang yang
sangat
luas
baik
berasal
terhadap lingkungan maupun
dari
masyarakat
malam
12
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1991, Hlm. 112
12
hari.
luar
lokal
dan
juga
rata-rata
“Kemungkinan
besar petugas mengetahuinya,
yang dilakukan untuk mengatasi
tetapi mereka pura-pura tidak
kendala tersebut yaitu :
Meningkatkan Kesadaran dan
tahu”. Menurut sumber, tidak
mungkin
petugas
mengetahuinya.
“Di
tidak
Ketaatan
duga
Terwujudnya
berharap
instansi
untuk
segera
penertiban
menangkap
yang
Masalah
hukum.
Dan
kesadaran
hukum
melakukan
sebenarnya menyangkut faktor-
hukum
penambang
penulis
warga
masyarakat
faktor apakah suatu ketentuan
dan
tertentu
diketahui,
dipahami, ditaati, dan dihargai.
yang tidak mengindahkan aturan
13
Efektifitas
berwenang
kembali
para
Demi
Hukum
mereka sudah main mata dengan
petugas”, kata sumber
Hukum
Apabila
pun
masyarakat
memberikan informasi tersebut
mengetahui
kepada
ketentuan hukum, maka taraf
pihak
Balai
Taman
Nasional Lore Lindu, sampai
kesadaran
berita
rendah
muncul
pihak
Balai
adanya
hanya
hukumnya
dari
mereka
suatu
lebih
yang
Taman Nasional Lore Lindu
memahami hukum.14 Soerjono
membentuk
Soekanto
melakukan
tim
untuk
empat
pemantauan
mengemukakan
indikator
hukum :
langsung dilokasi penambangan.
a) Pengetahuan
Berdasarkan kendala-kendala
yang dihadapi oleh Penegak Hukum
hukum;
dan Pihak Taman Nasional Lore
b) Pemahaman
Lindu
dalam
menangani
kesadaran
tentang
tentang
hukum;
tindak
pidana penambangan emas ilegal
c) Sikap terhadap hukum;
diatas, maka ada beberapa upaya
d) Perilaku hukum.
Meningkatkan Kinerja Satuan
dan Melakukan Koordinasi
13
https://www.jurnalsulawesi.com/penambang
-kembali-serbu-lokasi-tambang-emas-dongidongi/, diakses pada hari Selasa 8 Agustus
15:26 Wita.
14
Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, Sinar
Grafika, Jakarta, 2007, Hlm. 66
13
dengan Semua Pihak Terkait
menyimpang
Pihak POLDA SULTENG
dilakukan oleh oknum-oknum
terus
tersebut.
berbenah
melaksanakan
dalam
tugas
dan
hukum.
POLDA
telah diuraikan diatas, maka
memberantas tindak pidana
emas
penulis menyimpulkan beberapa
ilegal
hal diantaranya adalah sebagai
terus berupaya meningkatkan
berikut :
kinerjanya agar bisa tercipta
penegakan
yang
hukum
seperti
diharapkan.
Untuk
mencegah
dan
mengurangi
prilaku
1. Penanganan
emas ilegal di Desa Dongidongi
terjadinya
oknum-oknum
tidak
bertangggung jawab
maka
didalam
organisasi
melaporkan
perkara
pidana
umum
pidana penambangan emas
prilaku
ilegal
oknum
tindakan
POLDA
pihak
dengan
dalam memberantas tindak
yaitu
berupa:
preventif
(pencegahan) dan tindakan
SULTENG meminta kepada
seluruh
penanganannya
oleh POLDA SULTENG
Untuk mencegah dan atau
kepolisian,
prosedur
tindakan yang dilakukan
pihak-pihak lain yang terkait.
dari
umum
lainnya. Adapun tindaka-
SULTENG maupun dengan
menyimpang
secara
tindak
satuan
POLDA
mengurangi
mestinya.
hukum,
sama
telah melakukan koordinasi
itu
berjalan
Dalam rangka penegakan
pihak POLDA SULTENG
baik
sudah
sebagaimana
dari
yang
penegakan
hukum bagi penambang
atau
menyimpang
hasil
penelitian dan pembahasan yang
SULTENG dalam tugasnya
penambangan
telah
III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan
fungsinya sebagai lembaga
penegak
yang
untuk
tindakan
14
refresif
(penindakkan).
Tindakan
refresif
yang
dilakukan oleh POLDA
(1)
SULTENG meliputi : (1)
kesadaran
melakukan
masyarakat
penangkapan
meningkatkan
hukum
(2)
kepada Tersangka, tetapi
meningkatkan
lebih
satuan
sering
tangkap
melakukan
tangan
pihak terkait.
melakukan penahanan, (3)
(4)
penyitaan.
2. Adapun
yang
melakukan
koordinasi dengan semua
(2)
penggeledahan,
dan
kinerja
menjadi
B. Saran
1. Diharapkan
kepada
Pemerintah,
Penegak
penghambat
Hukum serta Pihak Balai
Penegak Hukum dan Pihak
Taman Nasional Lore agar
Balai
Taman
Nasional
lebih
Lore
Lindu
dalam
menjalani tugas penjaagan
menangani perkara tindak
lokasi tambang sehingga
pidana penambangan emas
tidak akan ada lagi warna
ilegal
yang berani masuk untuk
faktor
meliputi
kurangnya
hukum
:
(1)
dalam
menambang.
kesadaran
masyarakat
tegas
2. Penyuluhan hukum harus
(2)
pelaku penambangan di
selalu
back-up oleh oknum yang
masyarakat agar kesadaran
tidak bertanggung jawab.
terhadap
Adapun
upaya
yang
masyarakat itu meningkat
dilakukan
dari
Penegak
sehingga mereka taat akan
Hukum dan Pihak Balai
hukum dan takut terhadap
Taman
dampak
Nasional
Lore
diberikan
hukum
yang
kepada
dalam
akan
Lindu dalam menangani
ditimbulkan
tindak
penambangan emas tanpa
pidana
izin
penambangan emas ilegal
dapat melalui :
15
dari
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicial Prudence) Termasuk Interprestasi Undang-undang
(legisprudence), Kencana, Jakarta, 2009.
Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, Ufuk Press, Jakarta, 2006.
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,
2006.
H. Salim HS, Hukum Pertambangan Di Indonesia, P.T Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004.
Nyoman
Serikat Putra Jaya,
Beberapa Kepemikiran Kearah
Pengembangan Hukum Pidana, P.T Citra Aditya Bhakti,
Bandung, 2008.
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1991.
Zainudin Ali, Sosiologi Hukum , Sinar Grafika, Jakarta, 2007.
B. Sumber Inernet
https://tambangemasrakyat.wordpress.com/tag/bahan-tambang-emas/ diakses
pada Senin 17 April 2017 Pukul 23:00 Wita.
http://regional.kompas.com/read/2016/09/01/17070061/Rehabilitasi.Taman.N
asional.Lore.Lindu.17.000.Pohon.Disiapkan. diakses pada Senin 17 April
2017 Pukul 23:30 Wita.
https://www.jurnalsulawesi.com/penambang-kembali-serbu-lokasi-tambangemas-dongi-dongi/, diakses pada hari Selasa 8 Agustus 15:26 Wita.
C. Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Bripka Muh. Rusman Anggota Sat Reskrim Polres Sigi,
pada hari Rabu 27 September 2017 pukul 10:00 Wita.
Hasil Wawancara Dody, S.H., M.Sc, Kepala Seksi Pemanfaatan dan
Pelayanan pada Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, pada hari Selasa 15
Agustus 2017 pukul 14:00 Wita.
16
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap
: Lidya Afsary
TTL
: Palu, 3 Juni 1995
Alamat Rumah
: Jl. Anoa 1 Lrg. Tamalanja, Palu
Alamat e-mail
: Lidya.afsari03@gmail.com
No. Telp/Hp
: 0821-8756-2317
17
DIKAWASAN TAMAN NASIONAL LORE LINDU
(Studi Kasus Wilayah Taman Nasional Lore Lindu)
Lidya Afsary / D 101 13 170
Pembimbing :
I. Dr. Jubair, S.H.,M.H.
II. Dr. Abdul Wahid, S.H.,M.H
Abstrak
Penelitia ini terfokus pada Penegakan Hukum Terhadap Penambang
Emas Tanpa Izin Dikawasan Taman Nasional Lore Lindu (Studi Kasus Wilayah
Taman Nasional Lore Lindu), rumusan masalah yang diangkat yang diangkat
adalah (1) Bagaimana Penegakan hukum terhadap penambang emas tanpa izin
?(2) Apa kendala yang dihadapi penegak hukum dan pihak Balai Taman Nasional
Lore Lindu dalam penanggulangan pertambangan emas tanpa izin dikawasan
Taman Nasional Lore Lindu. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis ditarik
kesimpulan bahwa penanganan penegakan hukum bagi penambang emas ilegal di
Desa Dongi-dongi sudah berjalan sebagaimana mestinya. Adapun tindakatindakan yang dilakukan oleh Polda Sulteng dalam memberantas tindak pidana
penambangan emas ilegal yaitu berupa: tindakan preventif (pencegahan) dan
tindakan refresif (penindakkan). Tindakan refresif yang dilakukan oleh Polda
Sulteng meliputi : (1) melakukan penangkapan kepada Tersangka, tetapi lebih
sering melakukan tangkap tangan (2) melakukan penahanan, (3) penggeledahan,
(4) penyitaan. Adapun yang menjadi faktor penghambat Penegak Hukum dan
Pihak Balai Taman Nasional Lore Lindu dalam menangani perkara tindak pidana
penambangan emas ilegal meliputi : (1) kurangnya kesadaran hukum masyarakat
(2) pelaku penambangan di back-up oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Adapun upaya yang dilakukan dari Penegak Hukum dan Pihak Balai Taman
Nasional Lore Lindu dalam menangani tindak pidana penambangan emas ilegal
dapat melalui : (1) meningkatkan kesadaran hukum masyarakat (2) meningkatkan
kinerja satuan dan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait.
Kata Kunci: Penambang, Emas, Taman Nasional Lore Lindu
digunakan
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
semata-mata
untuk
meningkatkan taraf hidup bangsa
Indonesia,
Negara Indonesia merupakan
serta
mewujudkan
negara kepulauan yang mempunyai
masyarakat yang adil dan makmur
kekayaan alam
berdasarkan Pancasila dan Undang-
ruah.
Kekayaan
yang
alam
berlimpah
Undang Dasar
tersebut
1
1945. Berbicara
tentang
kerusakan
pertambangan tidak pernah terlepas
lingkungan
maka oleh Undang-undang nomor
dari
32 tahun 2009 di definisikan
merupakan anugerah Tuhan Yang
sebagai
langsung
Maha Esa yang wajib dilestarikan
dan/tidak langsung terhadap sifat
dan dikembangkan kemampuannya
fisik,
hayati
agar tetap dapat menjadi sumber
lingkungan hidup yang melampaui
penunjang hidup bagi manusia dan
kriteria baku kerusakan lingkungan
makhluk
hidup.
kelangsungan
perubahan
kimia,
dan/atau
Sumberdaya
mineral
sekali
hidup
hidup
lainnya
dan
Dewasa
tak terbaharui atau non-renewable
artinya
lingkungan
demi
peningkatan
kualitas hidup itu sendiri.
merupakan sumber daya alam yang
resource,
bagian
ini,
lingkungan
bahan
kejahatan
sering
terjadi
di
galian itu dikeruk maka tidak akan
sekeliling lingkungan, namun semua
dapat
ke
itu tanpa kita sadari. Misalnya saja
keadaan semula.1 Indonesia sendiri
pada pertambangan, pertambangan
dianugerahi
merupakan usaha untuk menggali
pulih
atau
kembali
sumber
daya
alam
berlimpah termasuk bahan galian
berbagai
pertambangan
terkandung
dan
Indonesia
potensi-potensi
dalam
yang
bumi.3
perut
tinggi
Akan tetapi kenyataannya rakyat
terhadap pemanfaatan bahan galian
melakukan kegiatan penambangan
pertambangan
dengan tidak memperhatikan aspek-
memiliki
ketergantungan
tersebut
sebagai
modal pembangunan.2
aspek penting di dalamnya, seperti
tidak
Seringkali pertambangan yang
memperhatikan
ada di Indonesia ini menimbulkan
dampak
dampak
pengaruh
terjadinya
negatif
yang
tindak
memicu
yang
ditimbulkan
dengan
pertambangan
pidana
akibat
/
atau
adanya
tersebut
pertambangan ilegal atau di sebut
(pertambangan tanpa izin), namun
pertambangan tanpa izin. Hukum
tidak
menutup
kemungkinan
pertambangan juga dilakukan oleh
1
Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan
Hidup , Ufuk Press, Jakarta, 2006, Hlm. 141
2
Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan,
Sinar Grafika, Jakarta, 2011, Hlm. 103
3
H.Salim HS. Hukum Pertambangan Di
Indonesia , PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2004, Hlm. 7
2
perusahaan tambang yang telah
kawasan
Taman
Nasional
Lore
memiliki ijin resmi.
Lindu (TNLL) yang telah dirusak
pertambangan
oleh penambang emas ilegal. Kepala
saat ini khususnya di Sulawesi
Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi
Tengah,
berdasarkan
Tengah
dimiliki
Dinas
Permasalahan
data
yang
Nahardi
mengatakan,
Kehutanan, luas
program tersebut merupakan tindak
kawasan yang telah dirusak oleh
lanjut dari komitmen pemerintah
penambang
untuk
emas
liar
tersebut
menyelesaikan
masalah
mencapai 15 Hektar. Dengan adanya
maraknya aktivitas tambang emas di
aktifitas penambangan di TNLL
kawasan
dongi-dongi inilah yang menjadi
Lindu yang merupakan cagar biosfer
penyebab bencana alam yang ada di
dunia.5
daerah dongi-dongi dan sekitarnya.
Taman
Pemerintah
Nasional
Kabupaten
Lore
Poso,
Dengan kawasan tambang emas di
Provinsi Sulawesi Tengah berupaya
dongi-dongi yang menjadi pusat
menutup
kerusakan alam tersebut membuat
tanpa izin yang dilakukan di Dongi-
musibah seperti banjir, tanah longsor,
dongi yang berada dalam kawasan
gempa yang skala musibahnya cukup
Taman Nasional Lore Lindu. Ada
besar
masyarakat
lebih dari 3.000 penambang yang
yang ada di sekitarnya. Maka dengan
datang dari berbagai daerah dan
adanya
terjadi
mengadu nasib dengan melakukan
pemerintah
penambangan ilegal di lokasi itu.
geram dan menutup pertambangan
Pemerintah setempat telah berupaya
yang di Desa Dongi-dongi.4
melakukan upaya persuasif meminta
membahayakan
bencana
sebelumnya
yang
membuat
dipersiapkan
Kehutanan
Provinsi
penambangan
mereka menghentikan aktivitas itu
Sebanyak 17.000 bibit pohon
sudah
kegiatan
Dinas
dan segera meninggalkan lokasi itu.
Sulawesi
Tetapi sejauh ini belum membuahkan
oleh
hasil.
Tengah untuk proses rehabilitasi
4
5
http://regional.kompas.com/read/2016/09/0
1/17070061/Rehabilitasi.Taman.Nasional.Lo
re.Lindu.17.000.Pohon.Disiapkan. diakses
pada Senin 17 April 2017 Pukul 23:30 Wita.
https://tambangemasrakyat.wordpress.com/t
ag/bahan-tambang-emas/ diakses pada Senin
17 April 2017 Pukul 23:00 Wita.
3
langka yang ada disekitar areal
Keberadaan tambang galian C
ditengah-tengah
pertambangan.
masyarakat
merupakan wujud usaha masyarakat
Seperti yang terjadi di Sulawesi
dalam mempertahankan hidupnya
Tengah, tepatnya di Desa Dongi-
melalui
dongi Kab Poso, daerah itu seperti
usaha
pendapatan.
meningkatkan
Penambang
masyarakat
yang
sekitarnya
bermukim
merupakan
komponen
sudah
dan
surganya
para
penambang emas illegal. Sudah tak
di
terhitung
dua
yang
menjadi
banyaknya
penambang
illegal yang datang kesana untuk
saling
mempengaruhi. Kerusakan sumber
membuka
lokasi
atau
daya
membuat
lubang
untuk
mencari
tenda
pekerja
alam
terus
mengalami
peningkatan, baik dalam jumlah
emas.
maupun sebaran wilayahnya. Secara
didirikan disekitar lokasi tambang,
fisik kerusakan tersebut disebabkan
pekerja yang datang bukan hanya
oleh tingginya
yang
dari sekitar daerah tersebut bahkan
sendiri,
ada yang berasal dari berbagai
kawasan
daerah. Mereka berdatangan dengan
produksi yang dibatasi oleh daya
harapan bisa mendapatkan rezeki
dukung
sebagai
dilakukan
bukan
eksploitasi
individu
hanya
itu
dalam
sumber
daya
alam,
Ratusan
istilahnya
pekerja
tambang
emas.
melainkan juga terjadi di dalam
Tanpa mempedulikan keselamatan
kawasan lindung dan konservasi
diri, mereka menggali lubang hingga
yang telah ditetapkan sebelumnya
bermeter-meter ke dalam tanah demi
seperti kawasan yang berada di
mencari
Desa
menyimpan emas. Mereka tidak
Dongi-dongi
Kab
Poso
yang
diangap
dibekali alat-alat penyelamat apapun,
Sulawesi Tengah.
hanya dengan bermodalkan peralatan
Proses penambangan selalu di
konotasikan
batu
dengan
merusak
sederhana mereka mempertaruhkan
ekologi.
Keanekaragaman
hayati
nyawa menggali batu-batu tersebut.
menjadi
terganggu
dalam
Selain itu bahaya longsor akibat
maupun
kondisi tanah yang tidak stabil akibat
pendistribusiannya
kemelimpahan
baik
lubang-lubang galian
spesies-spesies
4
yag
saling
tumpang tindih juga mengancam
nyawa
pekerja.
Menurut
Andi
Hamzah,
Banyaknya
istilah penegak hukum sering di
penambang di Desa Dongi-dongi itu
salah artikan, seakan-akan hanya
rawan longsor akibat banyaknya
bergerak dibidang hukum pidana,
tanah-tanah
dan
atau hanya dibidang represif. Istilah
penebangan pohon yang dilakukan
penegakan hukum di sini meliputi
secara sembarangan. Ironisnya para
baik
yang
pengusaha
digali
tambang
itu
yang
prefentif.
6
represif
maupun
Sedangkan
menurut
mengatasnamakan masyarakat kecil
sudarto memberi arti penegakan
untuk
hukum
memodali
pembukaan
ialah
perhartian
dan
tambang emas ilegal ini.
penggarapan,
B. Rumusan masalah
perbuatan yang melawan hukum
Permasalahan yang dirumuskan
yang
baik
perbuatan-
sungguh-sunggu
terjadi
dalam penulisan ini adalah sebagai
(onrecht in actu ) maupun perbuatan
berikut:
melawan hukum yang mungkin
1. Bagaimana
akan terjadi ( onrecht in potentie ).
Penegakan
hukum
terhadap
Menurut
Bripka
Muh.
Rusman
mengemukakan bahwa
“pada awal Tahun
2016 keindahan alam
serta habitat asli flora
dan fauna endemic
sulawesi yang berada
didalam
kawasan
TNLL terusik dengan
dibukanya
pertambangan
emas
ilegal yang terletak di
Dusun
Dongi-dongi
Desa Sedoa Kec Lore
Utara Kab. Poso yang
masuk dalam kawasan
TNLL.
Para
pertambangan emas tanpa
izin ?
2. Apa kendala yang di hadapi
Penegak hukum dan pihak
Balai Taman Nasional Lore
Lindu dalam penanggulangan
pertambangan
izin
di
emas
kawasan
tanpa
Taman
Nasional Lore Lindu?
II. PEMBAHASAN
A. Penegakan Hukum Terhadap
Pertambangan Emas Tanpa
Izin
6
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana
Indonesia , Sinar Grafika, Jakarta, 2006,
Hlm.134
5
penambang ilegal dari
berbagai daerah baik
penambang
lokal
maupun
penambang
yang berasal dari luar
Sulteng
(Manado,
Gorontalo
dan
Makassar) menyerbu
Dongi-dongi.
Perkiraan penambang
emas ilegal Dongidongi
pada
bulan
Februari sekitar 9.000
orang,
kemudian
bertambah pada bulan
Maret menjadi sekitar
20.000,
sehingga
dalam waktu singkat
kawasan TNLL yang
dirusak
oleh
para
penambang emas ilegal
mencapai 15 Ha, dan
apabila dilihat dari
kejauhan bukit-bukit
kawasan TNLL mirip
dengan
sarang
tawon”.7
Melihat
kerusakan
Maret
penambang
bantuan
Sulteng
Emas
untuk
segera
meninggalkan lokasi pertambangan
paling lambat tanggal 29 Maret
2016, akan tetapi sampai dengan
batas waktu yang ditentukan para
penambang tetap nekad melakukan
penambangan
dalam
kawasan
TNLL, sehingga pada 29 Maret
2016 dilakukan penegakan hukum
bagi para pelaku, dan pada awal
April 2016 tambang ilegal Dongidongi
ditutup,
namun
hanya
berselang 4 bulan setelah pasukan
yang menjaga lokasi TNLL ditarik,
para penambang kembali menyerbu
Dongi-dongi
sejak
Juli
sampai
dengan September 2016, kemudian
yang
ditertibkan lagi sehingga sampai
saat
yang tidak terkendali, kepala Balai
meminta
Kapolda
menerbitkan Maklumat kepada para
terjadi dan aktifitas penambangan
TNLL
2016,
ini
lokasi
tambang
emas
Dongi-dongi sudah kosong dari
ke
aktifitas pertambangan.
Pemprov Sulteng dan Polda Sulteng
Melihat
untuk mengatasi penambang emas
permasalahan
tersebut diatas Kepolisian Resor
ilegal tersebut, kemudian Polda
Sigi sebagai wilayah perlintasan
Sulteng membentuk Operasi PETI
pengangkutan hasil tambang emas
yang melibatkan Polres Poso dan
illegal yang berasal dari Dongi-
Polres Sigi. Maka pada tanggal 22
dongi menuju ketempat pemurnian
di Poboya Palu telah berperan aktif
7
Hasil Wawancara Bripka Muh. Rusman
Anggota Sat Reskrim Polres Sigi, pada hari
Rabu 27 September 2017 pukul 10:00 Wita.
dalam upaya menegakan hukum
6
terhadap para pelaku penambang
didalam
illegal
tanpa
dengan
mengoptimalkan
kawasan
izin
hutan
sebagaimana
peranan Sat Reskrim Polres Sigi
dimaksud dalam Pasal 17
sebagai
ayat (1) huruf c dipidana
ujung
tombak
dalam
penegakan hukum , agar kegiatan
dengan
penyidikan sesuai dengan yang
paling singkat 3 (tiga) tahun
diharapkan dengan keberadaannya
dan
mampu
(sepuluh) tahun serta pidana
melakukan
proses
pidana
paling
penjara
lama
penyidikan terhadap para pelaku
denda
perusakan hutan di kawasan TNLL.
Rp1.500.000.000,00
Penegakan
hukum
paling
sedikit
dan
POLDA SULTENG bekerja sama
Rp5.000.000.000,00
dengan POLRES SIGI dan POSO
miliar rupiah).
pelaku
(satu
miliar lima ratus juta rupiah)
yang
dilakukan oleh pihak kepolisian
terhadap
10
tindak
paling
banyak
(lima
2. Pasal 161 UU No 4 Tahun
penambangan emas ilegal secara
2009
umum prosedurnya menganut pada
Setiap orang atau pemegang
Pasal 90 ayat (1) Jo Pasal 17 ayat
IUP Operasi Produksi atau
(1) huruf c UU No 18 Tahun 2013
IUPK
tentang
yang
pencegahan
dan
Operasi
Produksi
menampung,
pemberantasan perusakan hutan dan
memanfaatkan, melakukan
Pasal 161 UU No 4 Tahun 2009
pengolahan dan pemurnian,
tentang pertambangan Mineral dan
pengangkutan,
Batu Bara, yaitu sebagai berikut :
Mineral dan Batu Bara yang
penjualan
bukan dari pemegang IUP,
1. Pasal 90 (1) UU No 18
Tahun 2013
IUPK, atau izin sebagai
Orang perseorangan yang
mana
dengan sengaja mengangkut
Pasal 37, Pasal 40 ayat (3),
dan/atau menerima titipan
Pasal 43 ayat (2), Pasal 48,
hasil tambang yang berasal
Pasal 67 ayat (1), Pasal 74
dari kegiatan penambangan
ayat (1), Pasal 81 ayat (2),
7
di
maksud
dalam
Tindakan
Pasal 103 ayat (2), Pasal
104 ayat (3), atau Pasal 105
Preventif
(Pencegahan)
Pihak
ayat (1) di pidana dengan
kepolisian
pidana penjara paling lama
POLDA SULTENG beserta
10
dan
pihak Balai Taman Nasional
banyak
Lore Lindu telah melakukan
(sepuluh)
denda
tahun
paling
Rp.10.000.000.000,00
tindakan preventif berupa
(sepuluh miliar rupiah).
himbauan
Berbeda
dengan
baik
secara
tertulis maupun tidak tertulis
pihak
kepolisian POLDA SULTENG dan
kepada
POLRES POSO, POLRES SIGI
tidak
hanya menjaga diwilayah perlintasan
penambangan emas ilegal
strategis Desa Bora Pos Ranu Romba
diseluruh
wilayah
Taman
Kec. Sigi Biromaru. Untuk menjaga
Nasional
Lore
Lindu,
langsung kelokasi tambang POLRES
dikarenakan daerah tersebut
SIGI
merupakan
daerah
yang
Dongi-dongi
dilindungan
dan
harus
bukan merupakan wilayah hukum
dilestarikan
serta
tempat
POLRES
hewan-hewan langka yang
tidak
dikarenakan
punya
daerah
SIGI
wewenang
sehingga
pihak
masyarakat
agar
melakukan
dimiliki Sulawesi Tengah.
POLRES SIGI hanya menahan para
Pihak
penambang ilegal Dongi-dongi yang
kepolisian
melintas didaerah tersebut yang tidak
POLDA
memiliki IUP.
pihak Balai Taman Nasional
Sementara
itu,
Lore
pihak
SULTENG
Lindu
dan
bersama
kepolisian POLDA SULTENG juga
pemerintah
telah melakukan tindakan preventif
Kabupaten Poso dan Sigi
maupun represif demi menjaga
juga
keamanan
sosialisasi
dan
ketentraman
daerah
telah
melakukan
tentang
akan
menjaga
dampak penambangan emas
kelestarian lingkungan akibat dari
ilegal ini bagi masyarakat,
penambangan emas ilegal tersebut.
keaneka
masyarakat
serta
8
ragaman
hayati,
serta
lingkungan
hidup.
penambangan emas ilegal di
Selain itu pihak POLDA
Desa
juga
melakukan
Kabupaten Poso. Menurut
sosialisasi mengenai sanksi
Dody, selaku Kepala Seksi
terhadap
bentuk
Pemanfaatan dan Pelayanan
kegiatan penambangan emas
pada Balai Besar Taman
ilegal ini. Selain itu, pihak
Nasioanal Lore Lindu serta
POLDA
menjadi
telah
segala
beserta
pihak
Dongi-dongi
saksi
ahli
Taman Nasional Lore Lindu
mengatakan
juga melakukan pendekatan
beberapa yang dieksekusi,
dengan
kurang lebih 18 kasus tetapi
tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh pemuda
12
dan
divonis”.
tokoh
membantu
adat
agar
dalam
upaya
kasus
B. Kendala
“sudah
yang
ada
belum
8
Yang
Dihadai
pemberantasan
Penegak Hukum Serta Pihak
penambangan emas ilegal.
Balai Taman nasional Lore
Tindakan
Represif
Lindu Dalam Penanggulanagn
Pertambangan Emas Tanpa
(Penindakan)
Setelah
POLDA
pihak
SULTENG
Izin
Penegak
dan
Hukum
adalah
pihak Balai Taman Nasional
suatu proses untuk mewujudkan
Lore
keinginan-keinginan
Lindu
melakukan
menjadi
kenyataan.
hukum
Keinginan-
tindakan
preventif
yaitu
berupa
himbauan
dan
keinginan hukum adalah pikiran-
sosialisasi
kepada
pikiran badan pembuat undang-
masyarakat,
namun
undang yang dirumuskan dalam
peraturan-peraturan hukum. Sering
himbauan
itu
tidak
diindahkan,
maka
pihak
POLDA
SULTENG
8
Hasil Wawancara Dody, S.H., M.Sc,
Kepala Seksi Pemanfaatan dan Pelayanan
pada Balai Besar Taman Nasional Lore
Lindu, pada hari Selasa 15 Agustus 2017
pukul 14:00 Wita.
melakukan tindakan represif
terhadap
pelaku
9
kita
dengar
dalam
yang
rangka
menentukan
bahwa
suatu
penegakan hukum, istilah diskresi.
tindak pidana hanya dapat dituntut
Diskresi
berdasarkan pengaduan. Dan full
diperlukan
sebagai
pelengkap asas legalitas, yaitu asas
enforcement,
hukum yang menyatakan bahwa
hukum
setiap
penegak
tindakan
atau
perbuatan
administrasi
negara
harus
berdasarkan
ketentuan
undang-
Sehubungan
dengan
undang.9
pada
penegakan
enforcement ,
full
hukum
menegakkan
para
diharapkan
hukum
secara
maksimal. Penegakan hukum secara
full
ini,
enforcement
menurut
adanya diskresi Joseph Goldstein
Joseph
Goldstein,
merupakan
menawarkan konsep dalam law
harapan
yang
kendala-kendala
tidak
realistis,
enforcement,
yaittu:
Total
terdapat
enforcement
merupakan
ruang
pelaksanaannya berupa dana dan
lingkup penegakan hukum pidana,
sebagainya. Menurut Pak Dody,
sebagaimana
S.H.,
diharapkan
dan
M.Sc,
kendala
utamanya
dirumuskan oleh hukum pidana
menyangkut
materil (substantive law of crimes ),
untuk membuat suatu kerja sama
yang tidak mungkin diwujudkan
yang
karena keterbatasan gerak penegak
banyak
hukum
adanya
mengandalkan dana dari Taman
oleh
Nasional Lore Lindu, sementara
yang
pemerintah Provinsi dan Kabupaten
disebabkan
pembatasan
hukum
secara
acara
ketat
pidana
besar
belum
ada
penangkapan,
bantuan dana.
menurutnya
melibatkan
tidak
mencakup aturan atau tata cara
penggeledahan,
dana,
dalam
yang
bisa
orang
hanya
memberikan
Dalam hal penambang emas
penahanan, penyitaan, sampai pada
pendahuluan,
ilegal di Kabupaten Poso Desa
atau mungkin juga pembatasan oleh
Dongi-dongi merupakan masalah
hukum pidana materil itu sendiri,
antara kelangsungan hidup hari ini
tahap
pemeriksaan
dan masa depan lingkungan untuk
9
Nyoman Serikat Putra Jaya, Beberapa
Kepemikiran Kearah Pengembangan Hukum
Pidana , PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung,
2008, Hlm. 135
generasi
dimasa
yang
akan
datang.Balai Besar Taman Nasional
10
Lore Lindu sebagai instansi yang
dikaji
mempunyai
Dengan kata lain, kesadaran
kawasan
tersebut
secara
menghadapi banyak kendala dalam
hukum
penanggulangan penambang emas
“hukum sebagai perilaku”,
ilegal.
kendala-kendala
dan bukan “hukum sebagai
yang dihadapi oleh pihak Balai
aturan norma atau asas”.11
Besar Taman Nasional Lore Lindu
Kesadaran
dalam
masyarakat
Adapun
melaksanakan
penanggulangan
emas
Menurut Ewick dan
hukum
“Kesadaran
masyarakat
berpengaruh
Hukum” mengacu ke cara-
kepatuhan
cara
secara
orang-orang
hukum
institusi
belumlah
tahap demi tahap, kesadaran
Masyarakat Masih Kurang
memahami
dalam
rangkaian proses yang terjadi
Hukum
dimana
hukum
melainkan merupakan suatu
Kesadaran
:
persoalan
merupakan proses sekali jadi,
ilegal
tersebut, antara lain :
Silbey
adalah
empiris.
dan
hukum,
tidak
yaitu
sangat
terhadap
hukum,
langsung
langsung.
baik
maupun
Beberapa
faktor yang mempengaruhi
pemahaman-pemahaman
kurangnya kesadaran hukum
yang
masyarakat adalah :
memberikan
kepada
pengalaman
tindakan
Bagi
makna
Ewick
dan
a) Ketidak
orang-orang.10
hukum;
dan
pastian
b) Peraturan-peraturan
Silbey,
“Kesadaran
Hukum”
terbentuk
tindakan
c) Tidak efisiennya cara-
dan karenanya merupakan
cara masyarakat untuk
persoalan
mempertahankan
dalam
praktik
bersifat statis;
untuk
10
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum
(Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicial Prudence) Termasuk Interprestasi
Undang-undang (legisprudence), Kencana,
Jakarta, 2009, Hlm. 510
11
11
Ibid, Hlm. 511
peraturan
berlaku.
yang
moral masyarakat di areal
12
tambang.
Kurangnya
kesadaran hukum masyarakat
Dalam tindak pidana
ilegal
Dongi-dongi terhadap tindak
yang terjadi di Desa Dongi-
pidana penambangan emas
dongi sebagian masyarakat
ilegal ini juga disebabkan
yang menjadi pelaku tidak
oleh
lagi
setiap
kepolisian yang ikut terlibat
untuk
dalam kegiatan penambangan
penambangan
emas
menghiraukan
aturan
yang
wajib
adanya
oknum
emas ilegal tersebut.
dipatuhi. Hal ini disebabkan
Pelaku
karena sebagian masyarakat
Penambang
Emas
Dongi-dongi yang menjadi
Ilegal
pelaku penambangan emas
Oknum-oknum yang Tidak
ilegal
Bertanggung Jawab
sudah
menjadikan
masyarakat
“antara”
yang
menjanjikan.
penulis
Sebagian
yang
oleh
Back-up
Berdasarkan surat kabar
kegiatan ini sebagai mata
pencaharian
di
yang penulis
baca,
melihat para
pelaku
penambangan emas ilegal ini di
menjadi
pelaku penambangan emas
back-up
ilegal memilih pekerjaan ini
yang tidak bertanggung jawab
sebagai
utama
seperti oknum penegak hukum.
memberikan
Parapenambang, kata sumber,
pekerjaan
karena
dapat
finansial
yang
meskipun
aktivitas
oleh
oknum-oknum
menambang dibalik bukit yang
layak,
dijaga
yang
petugas,
mereka
mereka
lakukan
tersebut
melakukan aktivitas menambang
mereka
sadari
akan
emas pada hari libur seperti
menimbulkan dampak negatif
Sabtu dan Minggu. Kegiatan
yang
dilakukan para penambang yang
sangat
luas
baik
berasal
terhadap lingkungan maupun
dari
masyarakat
malam
12
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra
Aditya Bakti, Bandung, 1991, Hlm. 112
12
hari.
luar
lokal
dan
juga
rata-rata
“Kemungkinan
besar petugas mengetahuinya,
yang dilakukan untuk mengatasi
tetapi mereka pura-pura tidak
kendala tersebut yaitu :
Meningkatkan Kesadaran dan
tahu”. Menurut sumber, tidak
mungkin
petugas
mengetahuinya.
“Di
tidak
Ketaatan
duga
Terwujudnya
berharap
instansi
untuk
segera
penertiban
menangkap
yang
Masalah
hukum.
Dan
kesadaran
hukum
melakukan
sebenarnya menyangkut faktor-
hukum
penambang
penulis
warga
masyarakat
faktor apakah suatu ketentuan
dan
tertentu
diketahui,
dipahami, ditaati, dan dihargai.
yang tidak mengindahkan aturan
13
Efektifitas
berwenang
kembali
para
Demi
Hukum
mereka sudah main mata dengan
petugas”, kata sumber
Hukum
Apabila
pun
masyarakat
memberikan informasi tersebut
mengetahui
kepada
ketentuan hukum, maka taraf
pihak
Balai
Taman
Nasional Lore Lindu, sampai
kesadaran
berita
rendah
muncul
pihak
Balai
adanya
hanya
hukumnya
dari
mereka
suatu
lebih
yang
Taman Nasional Lore Lindu
memahami hukum.14 Soerjono
membentuk
Soekanto
melakukan
tim
untuk
empat
pemantauan
mengemukakan
indikator
hukum :
langsung dilokasi penambangan.
a) Pengetahuan
Berdasarkan kendala-kendala
yang dihadapi oleh Penegak Hukum
hukum;
dan Pihak Taman Nasional Lore
b) Pemahaman
Lindu
dalam
menangani
kesadaran
tentang
tentang
hukum;
tindak
pidana penambangan emas ilegal
c) Sikap terhadap hukum;
diatas, maka ada beberapa upaya
d) Perilaku hukum.
Meningkatkan Kinerja Satuan
dan Melakukan Koordinasi
13
https://www.jurnalsulawesi.com/penambang
-kembali-serbu-lokasi-tambang-emas-dongidongi/, diakses pada hari Selasa 8 Agustus
15:26 Wita.
14
Zainuddin Ali, Sosiologi Hukum, Sinar
Grafika, Jakarta, 2007, Hlm. 66
13
dengan Semua Pihak Terkait
menyimpang
Pihak POLDA SULTENG
dilakukan oleh oknum-oknum
terus
tersebut.
berbenah
melaksanakan
dalam
tugas
dan
hukum.
POLDA
telah diuraikan diatas, maka
memberantas tindak pidana
emas
penulis menyimpulkan beberapa
ilegal
hal diantaranya adalah sebagai
terus berupaya meningkatkan
berikut :
kinerjanya agar bisa tercipta
penegakan
yang
hukum
seperti
diharapkan.
Untuk
mencegah
dan
mengurangi
prilaku
1. Penanganan
emas ilegal di Desa Dongidongi
terjadinya
oknum-oknum
tidak
bertangggung jawab
maka
didalam
organisasi
melaporkan
perkara
pidana
umum
pidana penambangan emas
prilaku
ilegal
oknum
tindakan
POLDA
pihak
dengan
dalam memberantas tindak
yaitu
berupa:
preventif
(pencegahan) dan tindakan
SULTENG meminta kepada
seluruh
penanganannya
oleh POLDA SULTENG
Untuk mencegah dan atau
kepolisian,
prosedur
tindakan yang dilakukan
pihak-pihak lain yang terkait.
dari
umum
lainnya. Adapun tindaka-
SULTENG maupun dengan
menyimpang
secara
tindak
satuan
POLDA
mengurangi
mestinya.
hukum,
sama
telah melakukan koordinasi
itu
berjalan
Dalam rangka penegakan
pihak POLDA SULTENG
baik
sudah
sebagaimana
dari
yang
penegakan
hukum bagi penambang
atau
menyimpang
hasil
penelitian dan pembahasan yang
SULTENG dalam tugasnya
penambangan
telah
III. Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan
fungsinya sebagai lembaga
penegak
yang
untuk
tindakan
14
refresif
(penindakkan).
Tindakan
refresif
yang
dilakukan oleh POLDA
(1)
SULTENG meliputi : (1)
kesadaran
melakukan
masyarakat
penangkapan
meningkatkan
hukum
(2)
kepada Tersangka, tetapi
meningkatkan
lebih
satuan
sering
tangkap
melakukan
tangan
pihak terkait.
melakukan penahanan, (3)
(4)
penyitaan.
2. Adapun
yang
melakukan
koordinasi dengan semua
(2)
penggeledahan,
dan
kinerja
menjadi
B. Saran
1. Diharapkan
kepada
Pemerintah,
Penegak
penghambat
Hukum serta Pihak Balai
Penegak Hukum dan Pihak
Taman Nasional Lore agar
Balai
Taman
Nasional
lebih
Lore
Lindu
dalam
menjalani tugas penjaagan
menangani perkara tindak
lokasi tambang sehingga
pidana penambangan emas
tidak akan ada lagi warna
ilegal
yang berani masuk untuk
faktor
meliputi
kurangnya
hukum
:
(1)
dalam
menambang.
kesadaran
masyarakat
tegas
2. Penyuluhan hukum harus
(2)
pelaku penambangan di
selalu
back-up oleh oknum yang
masyarakat agar kesadaran
tidak bertanggung jawab.
terhadap
Adapun
upaya
yang
masyarakat itu meningkat
dilakukan
dari
Penegak
sehingga mereka taat akan
Hukum dan Pihak Balai
hukum dan takut terhadap
Taman
dampak
Nasional
Lore
diberikan
hukum
yang
kepada
dalam
akan
Lindu dalam menangani
ditimbulkan
tindak
penambangan emas tanpa
pidana
izin
penambangan emas ilegal
dapat melalui :
15
dari
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku-Buku
Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicial Prudence) Termasuk Interprestasi Undang-undang
(legisprudence), Kencana, Jakarta, 2009.
Adrian Sutedi, Hukum Pertambangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2011.
Ali Yafie, Merintis Fiqh Lingkungan Hidup, Ufuk Press, Jakarta, 2006.
Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,
2006.
H. Salim HS, Hukum Pertambangan Di Indonesia, P.T Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004.
Nyoman
Serikat Putra Jaya,
Beberapa Kepemikiran Kearah
Pengembangan Hukum Pidana, P.T Citra Aditya Bhakti,
Bandung, 2008.
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bhakti, Bandung, 1991.
Zainudin Ali, Sosiologi Hukum , Sinar Grafika, Jakarta, 2007.
B. Sumber Inernet
https://tambangemasrakyat.wordpress.com/tag/bahan-tambang-emas/ diakses
pada Senin 17 April 2017 Pukul 23:00 Wita.
http://regional.kompas.com/read/2016/09/01/17070061/Rehabilitasi.Taman.N
asional.Lore.Lindu.17.000.Pohon.Disiapkan. diakses pada Senin 17 April
2017 Pukul 23:30 Wita.
https://www.jurnalsulawesi.com/penambang-kembali-serbu-lokasi-tambangemas-dongi-dongi/, diakses pada hari Selasa 8 Agustus 15:26 Wita.
C. Hasil Wawancara
Hasil Wawancara Bripka Muh. Rusman Anggota Sat Reskrim Polres Sigi,
pada hari Rabu 27 September 2017 pukul 10:00 Wita.
Hasil Wawancara Dody, S.H., M.Sc, Kepala Seksi Pemanfaatan dan
Pelayanan pada Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu, pada hari Selasa 15
Agustus 2017 pukul 14:00 Wita.
16
BIODATA PENULIS
Nama Lengkap
: Lidya Afsary
TTL
: Palu, 3 Juni 1995
Alamat Rumah
: Jl. Anoa 1 Lrg. Tamalanja, Palu
Alamat e-mail
: Lidya.afsari03@gmail.com
No. Telp/Hp
: 0821-8756-2317
17