tugas uas bhs indo

Dampak Pembuangan Sampah Sembarangan
Oleh : Putra Prawira S
Manusia sebagai makhluk berakal mendapatkan tugas dari Tuhan untuk
memelihara lingkungan ini. Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada
kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau
ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai
dampak kesehatan yang serius. Tumpukan sampah yang dibiarkan begitu saja
akan mendatangkan serangga yang membawa kuman penyakit. Bukan berarti
dengan manusia yang memiliki akal bertugas memelihara lingkungan, lingkungan
menjadi bersih dan aman. Berbagai permasalahan lingkungan pun bermunculan.
Permasalahan lingkungan yang dimaksud di sini adalah menyangkut pembungan
sampah sembarangan. Pembuangan sampah sembarangan terjadi karena olah
manusia yang kurang sadar dan perduli terhadap lingkungan. Sampah adalah
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia
atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau
anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak
berguna lagi dan dibuang kelingkungan. Sampah berasal dari beberapa tempat,
yakni : Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya
sampah dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau

asrama. Terdapat berbagai dampak sampah yaitu Dampak terhadap kesehatan bagi
diri kita pengelolaan sampah yang kurang memadahi (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) contohnya penyakit diare, penyakit jamur yang bisa menyebar di
kulit, dan penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Dapak
selanjutnya adalah terhadap lingkungan Banyak organisme termasuk ikan dapat
mati sehingga beberapa spesien akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya
ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang di buang kedalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau
kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi dapat meledak. Dampak yang

terakhir yaitu dampak terhadap keadaan sosial dan keadaan ekonomi Pengelolaan
sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal yang terpenting adalah meningkatnya pembiayaan (untuk
mengobati kerumah sakit).
Penyebab sampah itu di timbulkan karena aktivitas manusia suatu benda
yang sudah tidak dipakai atau benda buangan yang dibuang, menjadi tumpukan
barang yang tidak berguna sehingga dapat disebut sebagai sampah atau kata
lainnya sampah itu terjadi karena penumpukan benda buangan yang tidak ada
nilainya dan sampah itu dapat berupa dari bahan organik (alami) misalnya dari
daun-daunan yang berguguran dari pohon dan dari bahan anorganik (buatan)

misalnya plastik bekas yang sudah tidak dipakai. Memang sudah banyak tempat
sampah yang disediakan dengan fungsinya yang berbeda untuk jenis-jenis sampah
yang berbeda pula. Namun, keberadaan tempat sampah tersebut masih terbatas
pada tempat-tempat yang ramai di kota-kota besar saja. Sehingga masih banyak
tempat sampah yang masih berupa satu tempat untuk berbagai macam sampah.
Akan lebih baik jika pemerintah lebih memperhatikan keberadaan tempat sampah
organik dan anorganik dengan menambah keberadaan tempat sampah tersebut
hingga ke perumahan sekalipun.
Didaerah perkotaan banyak ditemui sampah yang berserakan terutama
masyarakat yang tinggal di pinggirran sungai. Masyarakat di daerah perkotaan
yang kurang sadar terhadap lingkungan di sekitarnya, padahal di setiap rumah
pemerintah sudah menyediakan bak sampah dan tempat pembuangan akihir
(TPA). Namum masyarakat di daerah perkotaan lebih suka melalukan hal yang
praktis sehingga mereka malas membuang sampah di tempatnya. Padahal hal ini
dapat menyebabkan lingkungan menjadi kurang sehat. Dari lingkungan yang
kurang sehat ini banyak masyarakat yang terkena penyakit misal demam berdarah,
diare, dan lain-lain. Tuntutan hidup di perkotaan telah menimbulkan gaya hidup
yang serba cepat dan menuntut penggunaan fasilitas modern seperti alat-alat
elektrik dan elektronik serta konsumsi energi yang terus meningkat yang ternyata
telah menimbulkan dampak negatip serius bagi kehidupan umat manusia.

Perubahan perilaku masyarakat dalam menjaga agar sampah dan limbah yang

dihasilkan secara benar harus dimulai dengan contoh dan tindakan nyata. Gerakan
pengendalian sampah harus dimulai dari pusat-pusat kegiatan masyarakat seperti
kawasan pendidikan, perkantoran, pasar, dan pemukiman. Semuanya hanya akan
berhasil dengan baik apabila kebijakan pemerintah benar-benar diarahkan bagi
pelayanan publik yang baik dan berkeadilan. Upaya untuk mewujudkan clean
land, clean water dan clean air di daerah perkotaan perlu terus dilakukan, karena
kualitas lingkungan yang buruk telah menimbulkan dampak serius bagi kehidupan
manusia.
Didaerah pedesaan banjir tidak sering terjadi karena masih banyak daerah
resapan air. Namun masyarakat di pedesaan kurang sadar sehingga lingkungan
kurang terlihat nyaman dan sejuk. Permasalahan sampah di desa pun menjadi
lebih rumit. Hal ini dikarenakan pengelolaan sampah diserahkan pada masyrakat
desa itu sendiri, sedangkan pemahaman tentang sampah oleh masyarakat desa
masih minim. Dengan tingkat pendidikan yang rendah masyarakat pedesaan
belum memhami sampah dan akibat yang ditimbulkan. Bahwa sampah membawa
akibat yang buruk bagi kesehatan karena menjadi sumber berbagai penyakit dan
secara estetika akan terlihat jorok dan kumuh jika terlihat sampah yang
berserakan. Kebanyakan orang pedesaan Cara yang paling sederhana yang bisa

dilakukan oleh masyarakat desa adalah dengan membakar sampah itu. Pola
pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebaiknya dilakukan secara sinergis
(terpadu) dari berbagai elemen (Desa, Pemerintah, Pengusaha, Sekolah, dan
Komponen lain yang terkait) dengan menjadikan komunitas lokal sebagai objek
dan subjek pembangunan, khususnya dalam pengelolaan sampah untuk
menciptakan lingkungan bersih, aman, sehat, asri, dan lestari.
Oleh karna itu penting bagi kita untuk menjaga lingkungan yang berada
disekitar kita. Dalam pemanfaatan sumber daya harus memperhatikan dampak
yang timbulkan dari penggunaan sumber daya tersebut terhadap lingkungan
sekitar agar tidak terjadi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.
Kebanyakan dari mereka berfikir secara parsial dan hanya ingin menguntungkan
diri sendiri, seperti masalah pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya,
pembungan limbah. pabrik, polusi udara, pencemaran air, dan lain-lain. Kasus-

kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat.
Pemerintah pun perlu mengambil andil dalam memperbaiki kerusakan
lingkungan. Meskipun pada kenyataannya memang memperbaiki itu tidaklah
mudah. Namun upaya untuk mencegah agar tidak semakin parah masih bisa
dilakukan. Maka, perlu bagi kita dan pemerintah menjadi bagian dalam menjaga
kelestarian bumi untuk hari ini dan dimasa mendatang.


Daftar Pustaka :
Rizal, Muhammad. 2011. Analisis Pengelolaan Persampahan Perkotaan (Sudi
Kasus pada Kelurahan Boya Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala).
Jurnal SMARTek Vol. 9, No.2, Sulawesi Tengah, Hal: 155-172.