MAKALAH KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS MATEMATIK. doc
MAKALAH KEWIRAUSAHAAN
MODAL, IDE DAN PELUANG
Putri Ari Zulyanti
3215097890
PFNR’09
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012
MODAL, IDE, dan PELUANG WIRAUSAHA
I.
MODAL
A. PENGERTIAN MODAL
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya
spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaanperusahaan yang menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang
lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan merupakan
masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa masalah
modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek.
Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat
kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.
Jika di lihat dari sejarahnya, awalnya pengertian modal adalah
physical oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya
pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri
adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi
lebih lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal
mulai
bersifat
non-physical
oriented,
dimana
pengertian
modal
tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan
memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang
modal, meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di
antara para ahli ekonomi sendiri.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, modal dapat diartikan
sebagai :
1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih
luas, di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang
(geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya
mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian
ada
beberapa
penulis
yang
menekankan
pada
kekuasaan
menggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.
3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaan
menggunakan
barang-barang
modal
yang
belum
digunakan, untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya..
4. Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang
modal” yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang
dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang
ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya
untuk membentuk pendapatan.
5. Polak
mengartikan
modal
ialah
sebagai
kekuasan
untuk
menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah
terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan
barang-barang
modal
ialah
barang-barang
yang
ada
dalam
perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca
sebelah debit.
6. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang
kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang
terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau
nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.
B. SUMBER MODAL
Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,
kepemilikan, serta berdasarkan sifatnya.
1. Berdasarkan sumbernya
a. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalamperusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik
perusahaan
b. Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar
perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
2. Berdasarkan bentuknya
a. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata
dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil,
dan peralatan.
b. Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk
nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak
paten, nama baik, dan hak merek.
3. Berdasarkan kepemilikannya
a. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan
dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.
Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga
tabungan di bank.
b. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah
dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
4. Berdasarkan sifatnya
a. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara
berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
b. Modal lancar adalah modal yang habus digunakan dalam satu
kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
C. JENIS-JENIS MODAL
1. Modal intelektual
Diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
disertai;
pengetahuan
ketrampilan
(skill),
(knowledge),
komitmen
kemampuan
(commitment),
(capability),
tanggungjawab
(authority)
2. Modal social dan moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga
dapat terbentuk citra.
3. Modal mental
Diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan
tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
4. Modal material
Diwujudkan dalam bentuk uang atau barang
II. IDE dan PELUANG
A. IDE KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dapat menambah suatu nilai barang dan jasa melalui
inovasi. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah
semua tantangan menjadi sebuah peluang melalui ide-idenya dan
akhirnya ia menjadi pengendali usaha. Semua tantangan bias menjadi
peluang jika ada inovasi, misalnya menciptakan permintaan melalui
penemuan baru.
Menurut zimmer, ada ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide
itu menciptakan nilai-nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang
usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan
2. Resiko financial
3. Resiko teknik
Menurut Zimmerer (1996:82) kreativitas sering kali muncul
dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide itu
sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Banyak
ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta
ketika wirausaha memiliki cara pandang yang baru terhadap ide yang
lama.
Beberapa cara agar ide bisa menjadi peluang antara lain :
Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang
dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.
Cara menciptakan sumber gagasan yang baru :
o Kebutuhan akan sumber penemuan
o Membuat inovasi baru
o Sesuai keahlian
o Hobi atau kesenangan pribadi
o Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
o Memanfaatkan koneksi dan relasi
o Mengamati kecenderungan-kecenderungan
o Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
o Mengapa tidak terdapat ?
o Kegunaan lain dari barang-barang biasa
o Pemanfaat produk dari perusahaan lain
o Usaha Warisan
o Ikut-ikutan
o Coba-coba
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan
dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru
tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang
berhasil bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan
ide-ide orang lain yang bias dijadikan peluang
B. SUMBER-SUMBER POTENSI PELUANG
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang
riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluang secara terus menerus. Proses penjaringan ide merupakan
suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk
dan jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide dapat
dilakukan :
1. Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam
bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus
berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu,
produk tersebut juga harus menciptakan nilai bagi pembeli atau
penggunanya.
2. Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki
pesaing di pasar.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan telah memadai atau tidak.
4. Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan usaha baru.
5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Misalnya resiko teknik, resiko financial, dan resiko pesaing. Analisis
SWOT sangat penting dalam menciptakan keberhasilan usaha baru.
Sebelum
memulai
membuat
sebuah
usaha,
kita
harus
menyiapkan daftar peluang sebagai gagasan usaha. Daftar peluang
merupakan kebiasaan wirausaha dalam mengiventarisasi peluang
dengan membuat daftar pengembangan ide-ide atau penemuanpenemuan baru. Teknik-teknik yang biasa digunakan untuk meraih
lima kategori peluang
1. Mendesain
ulang
produk
atau
jasa
dengan
metodologi yang disebut atribut pemetaan
menggunakan
2. Mendiferesiansikan
ulang
produk
atau
jasa
dengan
menggunakan analisis rantai konsumsi dan proses yang unik
3. Segmentasi ulang pasar dengan segmentasi berdasar perilaku
4. Membuat konfigurasi pasar yang baru dengan mengubah batasbatas yang tidak menggeser pasar yang telah ada
5. Mengembangkan
kekuatan
terobosan
persaingan
yang
dalam
akan
kompetensi
memberikan
atau
area
keuntungan
kompetitif yang baru
C. ORIENTASI EKSTERNAL dan INTERNAL
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia
merangsang orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang
penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk
mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi eksternal didapat dari :
a. Konsumen
b. Perusahaan yang sudah ada
c. Saluran distribusi
d. Pemerintah
e. Penelitian dan Pengembangan
Orientasi internal didapat dari tiga tahap penggunaan sumber
daya internal :
1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk
penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsurunsur
yang
nampaknya
masalahmasalahnya
berhubungan
dengan
konsep
dan
3. Rekombinasi
unsur-unsur
tersebut
dengan
cara
baru
dan
bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat
konsep dasar bias dipraktekkan
Soal-Soal
1. Jelaskan pengertian modal dilihat dari segi sejarah!
2. Apa saja sumber-sumber modal berdasarkan kepemilikannya?jelaskan!
3. Jelaskan mengenai jenis-jenis modal!
4. Bagaimanakah cara agar sutu ide bisa menjadi peluang?
5. Sebetkan langkah-langkah penjaringan ide!
Jawaban
1. Physical oriented dimana arti dari modal itu sendiri adalah sebagai
hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”.
Non-physical
oriented,
dimana
pengertian
modal
tersebut
lebih
ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau
menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal.
2. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan
hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya
adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan
digunakan
untuk
kepentingan
Contohnya
adalah rumah
umum
sakit umum
dalam
milik
proses
produksi.
pemerintah,
jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
3. Modal intelektual
Diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai;
pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill),
komitmen (commitment), tanggungjawab (authority)
Modal social dan moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat
terbentuk citra.
Modal mental
Diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan
tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
Modal material
Diwujudkan dalam bentuk uang atau barang
4. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan
atau cara melakukan suatu pekerjaan.
5. Menciptakan produk baru dan berbeda
Mengamati pintu peluang
Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Menaksir biaya awal
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
SUMBER :
Lupiyoadi, Rambat. 2007, Entrepreneurship: From mindset to strategy,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suryana, 2006, Kewirausahaan dalam Pedoman Praktis: Kiat dan Proses
Menuju Sukses, Salemba Empat. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ide
%20kewirausahaan&source=web&cd=2&ved=0CCQQFjAB&url=http%3A%2F
%2Fstaffsite.gunadarma.ac.id%2Fwardoyo%2Findex.php%3Fstateid
%3Ddownload%26id%3D11835%26part%3Dfiles&ei=2dKT67TFc3HrQfY0eWpDw&usg=AFQjCNHYLgnwfS4yNT3ryPCwwCcI-KSabw
MODAL, IDE DAN PELUANG
Putri Ari Zulyanti
3215097890
PFNR’09
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2012
MODAL, IDE, dan PELUANG WIRAUSAHA
I.
MODAL
A. PENGERTIAN MODAL
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya
spesialisasi dalam perusahaan serta makin banyaknya perusahaanperusahaan yang menjadi besar, maka modal mempunyai arti yang
lebih menonjol lagi. Masalah modal dalam perusahaan merupakan
masalah yang tidak akan pernah berakhir karena bahwa masalah
modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai macam aspek.
Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat
kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.
Jika di lihat dari sejarahnya, awalnya pengertian modal adalah
physical oriented. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan misalnya
pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari modal itu sendiri
adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi
lebih lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian modal
mulai
bersifat
non-physical
oriented,
dimana
pengertian
modal
tersebut lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan
memakai atau menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang
modal, meskipun dalam hal ini belum ada kesesuaian pendapat di
antara para ahli ekonomi sendiri.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, modal dapat diartikan
sebagai :
1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih
luas, di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang
(geldkapital), maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya
mesin, barang-barang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian
ada
beberapa
penulis
yang
menekankan
pada
kekuasaan
menggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.
3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaan
menggunakan
barang-barang
modal
yang
belum
digunakan, untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya..
4. Meij mengartikan modal sebagai “kolektivitas dari barang-barang
modal” yang terdapat dalam neraca sebelah debit, sedangkan yang
dimaksud dengan barang-barang modal ialah semua barang yang
ada dalam rumah tangga perusahaan dalam fungsi produktifnya
untuk membentuk pendapatan.
5. Polak
mengartikan
modal
ialah
sebagai
kekuasan
untuk
menggunakan barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah
terdapat di neraca sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan
barang-barang
modal
ialah
barang-barang
yang
ada
dalam
perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca
sebelah debit.
6. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang
kongkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang
terdapat di neraca sebelah debit, maupun berupa daya beli atau
nilai tukar dari barang-barang itu yang tercatat di sebelah kredit”.
B. SUMBER MODAL
Modal dapat digolongkan berdasarkan sumbernya, bentuknya,
kepemilikan, serta berdasarkan sifatnya.
1. Berdasarkan sumbernya
a. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari
dalamperusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik
perusahaan
b. Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar
perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank.
2. Berdasarkan bentuknya
a. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata
dalam proses produksi. Misalnya mesin, gedung, mobil,
dan peralatan.
b. Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk
nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Misalnya hak
paten, nama baik, dan hak merek.
3. Berdasarkan kepemilikannya
a. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan
dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.
Contohnya adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga
tabungan di bank.
b. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah
dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah, jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
4. Berdasarkan sifatnya
a. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara
berulang-ulang. Misalnya mesin-mesin dan bangunan pabrik.
b. Modal lancar adalah modal yang habus digunakan dalam satu
kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
C. JENIS-JENIS MODAL
1. Modal intelektual
Diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang
disertai;
pengetahuan
ketrampilan
(skill),
(knowledge),
komitmen
kemampuan
(commitment),
(capability),
tanggungjawab
(authority)
2. Modal social dan moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga
dapat terbentuk citra.
3. Modal mental
Diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan
tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
4. Modal material
Diwujudkan dalam bentuk uang atau barang
II. IDE dan PELUANG
A. IDE KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha dapat menambah suatu nilai barang dan jasa melalui
inovasi. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah
semua tantangan menjadi sebuah peluang melalui ide-idenya dan
akhirnya ia menjadi pengendali usaha. Semua tantangan bias menjadi
peluang jika ada inovasi, misalnya menciptakan permintaan melalui
penemuan baru.
Menurut zimmer, ada ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat
menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil di pasar. Ide-ide
itu menciptakan nilai-nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang
usaha. Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai-nilai potensial
(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
2. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat
Ada tiga resiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan
2. Resiko financial
3. Resiko teknik
Menurut Zimmerer (1996:82) kreativitas sering kali muncul
dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang dan jasa baru. Ide itu
sendiri bukan peluang dan tidak akan muncul bila wirausaha tidak
mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus menerus. Banyak
ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta
ketika wirausaha memiliki cara pandang yang baru terhadap ide yang
lama.
Beberapa cara agar ide bisa menjadi peluang antara lain :
Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang
dilakukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.
Cara menciptakan sumber gagasan yang baru :
o Kebutuhan akan sumber penemuan
o Membuat inovasi baru
o Sesuai keahlian
o Hobi atau kesenangan pribadi
o Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
o Memanfaatkan koneksi dan relasi
o Mengamati kecenderungan-kecenderungan
o Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
o Mengapa tidak terdapat ?
o Kegunaan lain dari barang-barang biasa
o Pemanfaat produk dari perusahaan lain
o Usaha Warisan
o Ikut-ikutan
o Coba-coba
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan
dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru
tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang
berhasil bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan
ide-ide orang lain yang bias dijadikan peluang
B. SUMBER-SUMBER POTENSI PELUANG
Agar ide-ide yang masih potensial menjadi peluang bisnis yang
riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluang secara terus menerus. Proses penjaringan ide merupakan
suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk
dan jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide dapat
dilakukan :
1. Menciptakan produk baru dan berbeda
Ketika ide dimunculkan secara riil atau nyata, misalnya dalam
bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut harus
berbeda dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu,
produk tersebut juga harus menciptakan nilai bagi pembeli atau
penggunanya.
2. Mengamati pintu peluang
Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki
pesaing di pasar.
3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Analisis ini sangat penting untuk menjamin jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan telah memadai atau tidak.
4. Menaksir biaya awal
Yaitu biaya awal yang diperlukan usaha baru.
5. Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Misalnya resiko teknik, resiko financial, dan resiko pesaing. Analisis
SWOT sangat penting dalam menciptakan keberhasilan usaha baru.
Sebelum
memulai
membuat
sebuah
usaha,
kita
harus
menyiapkan daftar peluang sebagai gagasan usaha. Daftar peluang
merupakan kebiasaan wirausaha dalam mengiventarisasi peluang
dengan membuat daftar pengembangan ide-ide atau penemuanpenemuan baru. Teknik-teknik yang biasa digunakan untuk meraih
lima kategori peluang
1. Mendesain
ulang
produk
atau
jasa
dengan
metodologi yang disebut atribut pemetaan
menggunakan
2. Mendiferesiansikan
ulang
produk
atau
jasa
dengan
menggunakan analisis rantai konsumsi dan proses yang unik
3. Segmentasi ulang pasar dengan segmentasi berdasar perilaku
4. Membuat konfigurasi pasar yang baru dengan mengubah batasbatas yang tidak menggeser pasar yang telah ada
5. Mengembangkan
kekuatan
terobosan
persaingan
yang
dalam
akan
kompetensi
memberikan
atau
area
keuntungan
kompetitif yang baru
C. ORIENTASI EKSTERNAL dan INTERNAL
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia
merangsang orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang
penggunaan sumber daya - sumber daya pribadi untuk
mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi eksternal didapat dari :
a. Konsumen
b. Perusahaan yang sudah ada
c. Saluran distribusi
d. Pemerintah
e. Penelitian dan Pengembangan
Orientasi internal didapat dari tiga tahap penggunaan sumber
daya internal :
1. Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk
penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsurunsur
yang
nampaknya
masalahmasalahnya
berhubungan
dengan
konsep
dan
3. Rekombinasi
unsur-unsur
tersebut
dengan
cara
baru
dan
bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat
konsep dasar bias dipraktekkan
Soal-Soal
1. Jelaskan pengertian modal dilihat dari segi sejarah!
2. Apa saja sumber-sumber modal berdasarkan kepemilikannya?jelaskan!
3. Jelaskan mengenai jenis-jenis modal!
4. Bagaimanakah cara agar sutu ide bisa menjadi peluang?
5. Sebetkan langkah-langkah penjaringan ide!
Jawaban
1. Physical oriented dimana arti dari modal itu sendiri adalah sebagai
hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”.
Non-physical
oriented,
dimana
pengertian
modal
tersebut
lebih
ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau
menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal.
2. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan
hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya
adalah rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan
digunakan
untuk
kepentingan
Contohnya
adalah rumah
umum
sakit umum
dalam
milik
proses
produksi.
pemerintah,
jalan,
jembatan, atau pelabuhan.
3. Modal intelektual
Diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai;
pengetahuan (knowledge), kemampuan (capability), ketrampilan (skill),
komitmen (commitment), tanggungjawab (authority)
Modal social dan moral
Diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat
terbentuk citra.
Modal mental
Diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan
tantangan yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan
Modal material
Diwujudkan dalam bentuk uang atau barang
4. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang dilakukan
atau cara melakukan suatu pekerjaan.
5. Menciptakan produk baru dan berbeda
Mengamati pintu peluang
Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
Menaksir biaya awal
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
SUMBER :
Lupiyoadi, Rambat. 2007, Entrepreneurship: From mindset to strategy,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Suryana, 2006, Kewirausahaan dalam Pedoman Praktis: Kiat dan Proses
Menuju Sukses, Salemba Empat. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Faktor_produksi
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=ide
%20kewirausahaan&source=web&cd=2&ved=0CCQQFjAB&url=http%3A%2F
%2Fstaffsite.gunadarma.ac.id%2Fwardoyo%2Findex.php%3Fstateid
%3Ddownload%26id%3D11835%26part%3Dfiles&ei=2dKT67TFc3HrQfY0eWpDw&usg=AFQjCNHYLgnwfS4yNT3ryPCwwCcI-KSabw