PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SOLIDARITAS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN.

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SOLIDARITAS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS)

DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh : RIZA YULIADI NIM : 8136181023

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Riza Yuliadi (2015). Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Solidaritas Siswa dengan Model Kooperatif Think pair share (TPS) di kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua Kabupaten Aceh Selatan.

Hasil observasi awal yang dilakukan pada tanggal 17 dan 18 Deseber 2014 di Kelas VIII menunjukkan bahwa pembelajaran belum berpusat pada siswa. Hal tersebut diperkuat dengan hasil belajar siswa yang masih dibawah Standar Ketuntasan Minimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS dan solidaritas sosial siswa, dan penggunaan model kooperatif Think pair share. Penelitian merupakan penelitian tindakan kelas dengan jumlah siswa 30 orang. Adapun instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari tes hasil belajar IPS dan angket solidaritas sosial siswa. Sedangkan analisis data untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar IPS dan solidaritas sosial siswa dengan deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa model kooperatif Think pair share dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Siklus I nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa 70 meningkat menjadi 81 pada siklus II. Siklus I nilai rata-rata hasil belajar IPS memperoleh nilai ≥ 65 (kategori cukup) juga mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 23 orang (76,67%) menjadi 28 orang (93,33%) dari 30 orang siswa. Solidaritas sosial siswa juga mengalami peningkatan dari sisklus I ke siklus II. Indikator “kepedulian/kesetiakawanan” meningkat dari 60% menjadi 87,67%; “tanggung jawab sosial” meningkat dari 63,33% menjadi 86,67%; “bekerjasama dengan teman” meningkat dari 66,67% menjadi 86,67%; “toleransi” meningkat dari 73,33% menjadi 86,67%; “menghargai teman” meningkat dari 76,67% menjadi 80%; “membudidayakan sikap sportif” meningkat dari 70% menjadi 80%; “mendengarkan teman” meningkat dari 63,33% menjadi 80%; “mengendalikan emosi” meningkat dari 76,67% menjadi 80%. Penggunaan model pembelajaran kooperatif Think pair share juga mengalami peningkatan untuk masing-masing indikatornya, yaitu dengan nilai > 70. Model pembelajaran kooperatif Think pair share dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru dalam menyajikan pelajaran pada mata pelajaran IPS.


(6)

ii ABSTRACT

Riza Yuliadi (2015). The Increasing of Social Studies Result and Social Skills Student Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) in class VIII SMP Negeri 3 Samadua Kabupaten Aceh Selatan.

Results of preliminary observations made on 17 and December 18, 2014 in Class VIII shows that student-centered learning yet. This is reinforced by the learning outcomes of students who are still under Complete Standard Minimum. To overcome these problems, need to do research on the application of learning models that can improve student learning outcomes.This research aimed to increase social studies result, social skills of students,and the use of cooperative learning model think pair share. This was classroom action research with student numbers 30 people .The instruments used to gather data consisted of social studies achievement test,the student’s social skills questionnaires and observation for the use of models Think pair share cooperative learning.Analysis of the data to see an increase in learning social studies and social skills of students processed by descriftive.The result sbowed that the model Think pair share cooperative learning can increase social studies result. Cycle I, average of sudent learning outcomes IPS 70 increased to 81 in the second cycle. The number of student who scored 65 (category enough) also increased from cycle I to cycle II are 23 people (76,67%) to 28 people (93,33%) of the students. Social skills of students also increased from cycle I to cycle II. Indicator “interacting with others” increased from 60% to 87,67%; “social responbility”increased from 63,33% to 86.67%; “in cooperation with friends” increased from 66.67%to 86.67%; “tolerance” increased from 73.33% to 86.67%; “control your emotions”increased from 76,67% to 80%; “civilizing sportsmanship” increasedfrom 70% to 80%; “listening to the others” increased from 63.33% to 80%; “control your emotions”increased from 76,67% to 80%; using cooperative learning model TPS also increased for each indicator, with values > 70. TPS cooperative learning model can be used as an alternativefor teachers in presenting lessons in sosial studies.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak menghadapi kesulitan dan kendala, namun berkat arahan dan motivasi dosen pembimbing, narasumber dan para sahabat akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah bagi mereka dan mendapatkan balasan kebaikan dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom,M.Pd, selaku dosen pembimbing I, dan Bapak Dr. Setiawan, M.Si selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran memberikan pengarahan, bimbingan, dan dorongan kepada penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dr. Restu,M.S, Bapak Dr. Hidayat,M.Si, dan Ibu Dr. Anita Yus,M.Pd, sebagai narasumber yang telah banyak memberikan sumbangan pikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.

Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih da penghargaan kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar Damanik,M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr. Abdul Muin Hasibuea, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.


(8)

iv

2. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis ini. Dan beliau juga salah satu pembimbing tesis saya yang selalu senantiasa memberikan arahan yang mampu membuat saya termotivasi dan semangat dalam menyelesaikan tesis ini. Bapak Prof. Ibrahim Gultom, M.Pd, selaku pembimbing I saya yang juga motivasi semangat kepada saya dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis dalam penulisan tesis ini

4. Putra, selaku pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian tesis

5. Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Samadua Kab. Aceh Selatan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian serta para guru yang telah memberikan waktu dan pemikiran sebagai pengamat.

6. Khususnya kepada orang tua saya tercinta Ibunda Hamidah dan ayahanda M. Sidin serta abang, kakak, adik dan seluruh keluarga yang memberikan dukungan kepada saya baik secara moril maupun materil

7. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan motivasi dalam upaya menyelesaikan tesis saya ini.


(9)

v

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaanya.Terlepas dari kelemahan dan kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan.

Medan, Maret 2015 Penulis


(10)

vi DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTARCT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 7

1.3.Rumusan Masalah ... 7

1.4.Tujuan penelitian ... 8

1.5.Manfaat penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1. Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9

2.1.2. Pengertian dan Fungsi Pelajaran IPS... 17

2.1.3. Solidaritas Sosial... 20

2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif... 22

2.1.4.1. Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share... 25

2.1.4.2. Langkah Langkah Pembelajaran TPS... 28

2.2. Hubungan Pembelajaran Kooperatif TPS dengan Hasil Belajar, Aktivitas, dan Solidaritas Siswa... 31

2.3. Penelitian yang Relevan... 33

2.4. Kerangka Berpikir... 34

2.5. Hipotesis Tindakan... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.2 Jenis Penelitian ... 36

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 36

3.3.1. Subjek Penilitian... 36

3.3.2. Objek Penelitian... 37

3.4 Desain Penelitian... ... 37


(11)

3.6 Teknik Pengumpulan Data... 41

3.6.1. Tes Hasil Belajar... 41

3.6.2. Observasi... 44

3.6.3. Angket... 44

3.7. Teknik Analisis Data... 45

3.8. Indikator Keberhasilan Tindakan... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Siklus I dan I ... 47

4.1.1 Hasil Belajar IPS Siswa ... 47

4.1.2 Solidaritas Sosial Siswa ... 49

4.1.3 Hasil Refleksi ... 63

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa ... 64

4.2.2 Peningkatan Solidaritas Soial Siswa ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 68

5.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ……… . 70

LAMPIRAN ... 72


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Pelajaran IPS SMP Negeri 3 Samadua ... 4

Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran Kooperatif ... 26

Tabel 2.2. Langkah-langkah Think Pair Shar ... 29

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar IPS ... 42

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Solidaritas Sosial ... 45

Tabel 4.1. Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I dan II ... 47

Tabel 4.2. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Kepedulian/kesetiakawanan” Siklus I dan II ... 49

Tabel 4.3 Solidaritas Siswa dengan Indikator “Tanggung Jawab Sosial” Siklus I dan II ... 51

Tabel 4.4. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Bekerjasama dengan Teman” Siklus I dan II ... 53

Tabel 4.5. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Toleransi” Siklus I dan II ... 55

Tabel 4.6. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Menghargai Teman” Siklus I dan II ... 56

Tabel 4.7. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Membudidayakan Sikap Sportif” Siklus I dan II ... 58

Tabel 4.8. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Mendengarkan Teman” Siklus I dan II ... 60

Tabel 4.9. Solidaritas Siswa dengan Indikator “Mengendalikan Emosi” Siklus I dan II ... 61


(13)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Rencana Penelitian Tindakan Kelas (adaptasi dari

Hopkins 1993 ... 37 Gambar 4.1. Kategori Hasil Belajar IPS Siswa

Siklus I dan II ... 48 Gambar 4.2. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Kepedulian/kesetiakawanan” Siklus I dan II ... 50 Gambar 4.3 Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Tanggung Jawab Sosial” Siklus I dan II ... 52 Gambar 4.4. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Bekerjasama dengan Teman” Siklus I dan II ... 54 Gambar 4.5. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Toleransi” Siklus I dan II ... 56 Gambar 4.6. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Menghargai Teman” Siklus I dan II ... 57 Gambar 4.7. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Membudidayakan Sikap Sportif” Siklus I dan II ... 59 Gambar 4.8. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Mendengarkan Teman” Siklus I dan II ... 60 Gambar 4.9. Solidaritas Siswa dengan Indikator

“Mengendalikan Emosi” Siklus I dan II ... 62


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 2 Tes Hasil Belajar (THB)

Lampiran 3 Angket Solidaritas Sosial Siswa Lampiran 4 Tes Hasil Belajar Siklus I Lampiran 5 Tes Hasil Belajar Siklus II Lampiran 6 Solidaritas Sosial Siswa Siklus I Lampiran 7 Solidaritas Sosial Siswa Siklus II Lampiran 8 Dokumentasi


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan yang mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia. Pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan bangsa.

Pendidikan bagi bangsa yang membangun seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara bertahap. Telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, salah satunya yaitu melakukan perubahan kurikulum. Namun kenyataan masih banyak yang belum mencapai hasil yang memuaskan. Guru memegang peran penting dalam keberhasilan siswanya, walau sebaik apapun kurikulum yang disajikan tetapi gurunya belum berkualitas maka proses belajar mengajar belum dikatakan berhasil.

Salah satu masalah pendidikan dewasa ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Pada umumnya masyarakat menilai bahwa kualitas pendidikan kita rendah. Hal ini ditunjukan dengan bnyaknya sorotan yang ditujukan masyarakat kepada dunia pendidikan kita, terkait pembelajaran kurang efektif, kurang efisien, kurang bermakna, dan kurang mengairahkan siswa belajar (Radikun,1989).


(16)

2

Rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial diantaranya sikap pasif siswa dalam proses belajar mengajar, materi terlalu sulit bagi siswa, proses pembelajaran yang menonton dan kurang bervariasi, guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi, masih diterapkan budaya menghafal dari pada memahami didalam proses pembelajaran, lebih dominan guru sangat besar sehingga siswa kurang mandiri didalam proses belajar. Pendidikan tidak akan berjalan dengan apa yang diinginkan bila pengajaran dan peserta didik tidak didukung oleh sistem pendidikan yang baik artinya dalam upaya pendidikan komponen-komponen pokoknya terdapat dalam suatu sistem yang saling berinteraksi.

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai tingkat SD/MI, SMP/MTs, samapai SMA/MAN yang memberikan wawasan komprehensif tentang peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Fanomena kehidupan global di masa mendatang yang penuh dengan tantangan, sehingga menuntut mata pelajaran IPS untuk dirancang supaya bisa mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.

Peranan IPS begitu penting dalam kehidupan bermasyarakat karena harus mendidik dan menpersiapkan para siswa agar dapat hidup dalam lingkungannya dan memahami duninya dimana diperlukan kualitas personal dan kualitas sosial. pembelajaran IPS juga dapat meningkatkan solidaritas siswa terhadap masalah-masalah sosial.


(17)

3

Untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS di SMP Negeri 3 samadua, guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa (studentcentered learning) dan didukung oleh penerapan metode pembelajaran yang bervariasi dan efektif agar siswa termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Namun kenyataan dilapangan belum menunjukan ke arah yang lebih diinginkan. Kemudian sistem pembelajaran yang duduk tenang dan mendengarkan impormasi dari guru sepertinya sudah membudidaya sejak dulu, sehingga untuk mengadakan perubahan kearah pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan sangat sulit bagi guru.

Peneliti melakukan observasi awal pada SMP Negeri 3 Samadua menunjukan bahwa metode belajar yang dilakukan guru kelas adalah metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan sehingga siswa sering melakukan aktivitas yang tidak relevan pada saat pembelajaran berlangsung seperti: mengantuk, bermain-main, serta ribut pada saat pembelajaran sedang berlangsung, dengan faktor yang demikian siswa akan terbiasa, akirnya berdampak tidak baik bagi para siswa itu sendiri seperti: siswa tidak menghargai materi yang di ajarkan, sehingga membuat solidaritas siswa itu tidak berkembang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari SMP Negeri 3 Samadua nilai rata-rata pelajaran IPS 2012 s.d 2014 kurang memuaskan. Dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut


(18)

4

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Pelajaran IPS SMP Negeri 3 Samadua No Tahun

Pelajaran

Nilai Rata-rata % Nilai ≥ 65

Semester I Semester II Semester I Semester II

1 2012/2013 66 66 60% 63%

2 2013/2014 68 65 62% 63%

3 2014/2015 - - - -

Dari tabel di atas dapat dilhat rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1). Penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal; (2). Fokus pembelajaran hanya berpusat pada guru ( teacher centered) dan cendrung hanya bergantung pada materi yang disediakan oleh buku pelajaran, bukan berpusat kepada siswa (student centred) dimana siswa hanya menerima apa yang diberikan guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi dari siswa; (3). Kurangnya penguasaan guru dalam memvariasikan pendekatan, teori, model,dan strategi pembelajaran; (4). Kurangnya solidaritas siswa yang seharusnya dituntut untuk mampu berinteraksi dengan siswa lain, bersikap tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru seperti pekerjaan rumah (PR) dan peduli terhadap pelajaran, serta menghargai nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran IPS.

Menangapi berbagai masalah di atas, banyak pilihan model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa yang sebagai latihan hidup didalam masyarakat nyata (Abdurrahman dan Bintoro, 2000). Hal ini juga sesuai dengan apa yang dinyatakan Ibrahim (2000:7) “ strategi


(19)

5

pembelajaran kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar”.

Adapun model pembelajaran yang diterapkan pada kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua dalam menghadapi masalah di atas adalah model pembelajaran Cooperative Learning Think pair share. Karena model pembelajaran ini belum pernah diterapkan pada kelas yang bermasalah di atas. TPS mengharuskan siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Pengetahuan dicari dan dibentuk oleh siswa mulai dari pencarian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru, hasil diskusi dengan pasangan, dan juga sharing dengan kelompok lain. Sehingga penggunaan pembelajaran Think pair share ini dapat menumbuhkan dan meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas.

Melalui pembelajaran TPS ini dapat menimbulkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran baik itu keterlibatan secara fisik maupun secara mental dimana harus berkaitan antara satu sama lain. Dengan keterlibatan antara satu dengan yang lain dan dapat mempengaruhi kualitas hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Menurut Andreas dalam Trianto (2010) menyatakan bahwa, Think pair share dapat membuat variasi dalam suasana diskusi dimana para siswa dapat lebih banyak waktu berpikir untuk merespon dan saling membantu, karena keunggulan dari pembelajaran TPS pembentukan kelompok yang cepat dan interaksi dengan lebih mudah.

Adapun beberapa pertimbangan peneliti dalam menerapkan model kooperatif learning Think pair share ini yaitu: 1). TPS mempunyai tahapan


(20)

6

berpikir terkait masalah materi yang akan dibahas oleh masing-masing siswa dan selanjutnya adanya diskusi kelompok yang dilakukan secara berpasangan (pair) atau bersama-sama untuk saling bertukar pendapat (sharing). Dengan adanya diskusi kelompok dan sharing antar kelompok diharapkan dapat muncul beberapa indikator solidaritas siswa seperti: dapat menhargai pendapat orang lain, kepedulian antar sesama kelompok serta tanggung jawab terhadap individu dan kelompok. (2). Dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning Think pair share ini konsep pembelajaran IPS dapat disajikan dengan menarik dan menyenangkan dengan melibatkan siswa bekerja sama, berpartisipasi serta memiliki pengalaman belajar. hal ini dipastikan dapat meninngkatkan hasil belajar IPS itu sendiri. (3). Model TPS dapat mendidik siswa belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling mengahargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemungkakan gagasannya.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dilaksanakan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Solidaritas Siswa dengan Model Kooperatif Think pair share (TPS) di kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua Kabupaten Aceh Selatan”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Kuranganya kreativitas guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa.


(21)

7

2. Hasil belajar IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua masih tergolong rendah.

3. Belum tumbuhnya solidaritas siswa didalam proses pembelajaran.

4. Pada sekolah yang akan dilakukan penelitian belum pernah didalakukan penilitian yang serupa melalui penerapan TPS.

5. Strategi yang selama ini kurang relevan.

6. Penguasaan guru terhadap berbagai pendekatan pembelajaran belum optimal.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas permasalahan yang ada dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana model kooperatif Think pair share dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?

2. Bagaimana model pembelajaran kooperatif Think pair share dapat meningkatkan solidaritas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kooperatif Think pair share meningkatkan hasil belajar

IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua.

2. Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif Think pair share meningkatkan solidaritas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua.


(22)

8

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa; Meningkatkan kreativitas, dan hasil belajar IPS siswa serta menumbuhkan kembangkan solidaritasnya.

2. Bagi guru; Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dalam mengajar matape lajaranIPS dengan menggunakan model Tink Pair Share (TPS) .

3. Bagi Sekolah; menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk perbaikan hasil belajar IPS dan solidaritas siswa.

4. Bagi Pembaca ; Penelitian ini bagi pembaca untuk menambah wawasan, pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman khususnya guru.


(23)

68

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hal ini diketahui dari setiap aspek penilaian belajar siswa seperti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran TPS sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga memberikan motivasi ataupun semangat dalam belajar IPS.

2. Penerapan pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan solidaritas sosial siswa pada masing-masing indikator penilaian seperti:(1). Kepedulian/kesetiakawanan; (2). Tanggung jawab sosial; (3). Bekerjasama dengan teman; (4). Toleransi; (5). Menghargai teman; (6). Membudidayakan Sikap sportif; (7). Mendengarkan teman; dan (8). Mengendalikan emosi. Pada siklus II, masing-masing indikator solidaritas sosial siswa yang berada pada skor “cukup” ≥ 80% dari jumlah siswa yang mengikuti tes.


(24)

69

5.2 Saran

Berdasarkan dari beberapa simpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS dan solidaritas sosial siswa pada jenjang yang berbeda ataupun mata pelajaran yang berbeda

2. Sekolah menggalakkan penggunaan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) melalui sosialisasi penggunaan pembelajaran kooperatif 3. Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif agar

siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan prilaku belajar yang baik

4. Guru hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) sebagai tindakan kelas pada mata pelajaran IPS.

5. Penggunaan pembelajaran model kooperatif Think Pair Share (TPS) hendaknya lebih ditekankan pada kelompok belajar diskusi, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dan saling membantu sesamanya.

6. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian maupun penulisan karya ilmiah mereka dalam penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) untuk mengukur aspek yang lain.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Artzt & Newman, C.M. ( 1990). Cooperative learning. Mathematics teacher Bloom. Dalam Sudjana (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

. 2006.Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta;Bumi Aksara. Hudoyono , Herman, 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran

Matematika, Malang: IKIP Malang.

Hopskin. 1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK. Jakarta.

Howard. 2006. Multiple Intellegences: The theory in Prcice. New York: Basic Books

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Isjoni. 2007. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Kamendikbud. 2014. Ilmu pengetahuan sosoal kelas viii. Jakarta

Jhonsn, 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Jurnal Abied. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

Jurnal Rida Muhnizam. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Kecakapan Sosial siswa dengan Model Kooperatif Learning Think Pair Share di kelas V SDN 050648. Bandar Muda Kecamatan Baharok Kabupaten Langkat.


(26)

Jurnal Prabono. 2011. Peningkatan Hasi Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperati Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.

Ratuman, Tanwey G. 2002. “ Belajar dan Pembelajaran”.Surabaya: UNESA University Press.

Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sayyidullayyam. 2006. Islam dan solidaritas sosial. Pustaka AL- Kautsar.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Setiawan. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : UNIMED Press.

Sujana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Solihatin, E. dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kopetensi Dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Litera.

Wiyono. 2011. Pengertian dan Karakter IPS. Historia Vitae Magistra. Volume 25, No. 2. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.


(1)

2. Hasil belajar IPS kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua masih tergolong rendah.

3. Belum tumbuhnya solidaritas siswa didalam proses pembelajaran.

4. Pada sekolah yang akan dilakukan penelitian belum pernah didalakukan penilitian yang serupa melalui penerapan TPS.

5. Strategi yang selama ini kurang relevan.

6. Penguasaan guru terhadap berbagai pendekatan pembelajaran belum optimal.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas permasalahan yang ada dapat di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana model kooperatif Think pair share dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?

2. Bagaimana model pembelajaran kooperatif Think pair share dapat meningkatkan solidaritas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kooperatif Think pair share meningkatkan hasil belajar

IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua.

2. Untuk mengetahui model pembelajaran kooperatif Think pair share meningkatkan solidaritas siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Samadua.


(2)

8

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa; Meningkatkan kreativitas, dan hasil belajar IPS siswa serta menumbuhkan kembangkan solidaritasnya.

2. Bagi guru; Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dalam mengajar matape lajaranIPS dengan menggunakan model Tink Pair Share (TPS) .

3. Bagi Sekolah; menjadi bahan masukan dan evaluasi untuk perbaikan hasil belajar IPS dan solidaritas siswa.

4. Bagi Pembaca ; Penelitian ini bagi pembaca untuk menambah wawasan, pengetahuan dan kemampuan serta pengalaman khususnya guru.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Hal ini diketahui dari setiap aspek penilaian belajar siswa seperti aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran TPS sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga memberikan motivasi ataupun semangat dalam belajar IPS.

2. Penerapan pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan solidaritas sosial siswa pada masing-masing indikator penilaian seperti:(1). Kepedulian/kesetiakawanan; (2). Tanggung jawab sosial; (3). Bekerjasama dengan teman; (4). Toleransi; (5). Menghargai teman; (6). Membudidayakan Sikap sportif; (7). Mendengarkan teman; dan (8). Mengendalikan emosi. Pada siklus II, masing-masing indikator solidaritas sosial siswa yang berada pada skor “cukup” ≥ 80% dari jumlah siswa yang mengikuti tes.


(4)

69

5.2 Saran

Berdasarkan dari beberapa simpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan hasil belajar IPS dan solidaritas sosial siswa pada jenjang yang berbeda ataupun mata pelajaran yang berbeda

2. Sekolah menggalakkan penggunaan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) melalui sosialisasi penggunaan pembelajaran kooperatif 3. Guru dalam mengajar hendaknya harus melibatkan siswa secara aktif agar

siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan sehingga akan meningkatkan prilaku belajar yang baik

4. Guru hendaknya menggunakan pembelajaran kooperatif model Think Pair Share (TPS) sebagai tindakan kelas pada mata pelajaran IPS.

5. Penggunaan pembelajaran model kooperatif Think Pair Share (TPS) hendaknya lebih ditekankan pada kelompok belajar diskusi, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dan saling membantu sesamanya.

6. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian maupun penulisan karya ilmiah mereka dalam penerapan pembelajaran kooperatif Think Pair Share (TPS) untuk mengukur aspek yang lain.


(5)

Artzt & Newman, C.M. ( 1990). Cooperative learning. Mathematics teacher Bloom. Dalam Sudjana (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA.

Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

. 2006.Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta;Bumi Aksara. Hudoyono , Herman, 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran

Matematika, Malang: IKIP Malang.

Hopskin. 1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK. Jakarta.

Howard. 2006. Multiple Intellegences: The theory in Prcice. New York: Basic Books

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Isjoni. 2007. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Kamendikbud. 2014. Ilmu pengetahuan sosoal kelas viii. Jakarta

Jhonsn, 1981. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Jurnal Abied. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

Jurnal Rida Muhnizam. 2013. Peningkatan Hasil Belajar IPS dan Kecakapan Sosial siswa dengan Model Kooperatif Learning Think Pair Share di kelas V SDN 050648. Bandar Muda Kecamatan Baharok Kabupaten Langkat.


(6)

Jurnal Prabono. 2011. Peningkatan Hasi Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Kooperati Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo.

Nasution, S. (2008). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bina Aksara. Jakarta.

Ratuman, Tanwey G. 2002. “ Belajar dan Pembelajaran”.Surabaya: UNESA

University Press.

Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup.

Sayyidullayyam. 2006. Islam dan solidaritas sosial. Pustaka AL- Kautsar.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.Rineka Cipta.

Setiawan. 2013. Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan : UNIMED Press.

Sujana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Solihatin, E. dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Trianto 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran Kopetensi Dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Litera.

Wiyono. 2011. Pengertian dan Karakter IPS. Historia Vitae Magistra. Volume 25, No. 2. Universitas Sanata Dharma: Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

Peningkatan hasil belajar PKn melalui pendekatan Think-Pair-Share

0 9 153

Penerapan model pembelajaran cooperative teknik think pair square (Tps) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII H di Mts pembangunan uin Jakarta

0 15 161

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DAN SOLIDARITAS SISWA DENGAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE (TPS) DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 SAMADUA KABUPATEN ACEH SELATAN.

0 3 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TPS (THINK PAIR Perbedaan Hasil Belajar IPA-Biologi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran TPS (Think Pair Share) Dan Model Pembelajaran Jigsaw Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kartasu

0 2 14

THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

0 0 33