PENGARUH LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL MELALUI PENDEKATAN TINGKAH LAKU TEKNIK AVERSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII SMP RAKSANAN MEDAN TA. 2013/2014.

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
TERHADAP PERKEMBANGAN KARAKTER
KERJA KERAS SISWA MENGHADAPI
UJIAN DI SMP NEGERI 17 MEDAN
TA. 2013 / 2014

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

WIEKE WITANTI PURBA
NIM. 109851019

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI .........................................................................................................

i

PENDAHULUAN ………………………………………………...

1

1.1. Latar Belakang Masalah ………………………..……………

1

1.2 Identifikasi Masalah……………………………..……………..

4

1.3 Pembatasan Masalah ……………………………….…………

6


BAB

I

1.4. Perumusan Masalah………………………………………………. 6

BAB

II

1.5 Tujuan Penelitian………………………………………………..

6

1.6 Manfaat Penelitian……………………………………………….

7

TINJAUAN PUSTAKA ………………….………………..............


8

2.1. Kerangka Teoritis …………………………….………………..

8

2.1.1

Layanan Bimbingan Kelompok .....................................

8

1. Pengertian Bimbingan Kelompok ………………….

8

2. Tujuan Bimbingan Kelompok ……………………..

11


3. Jenis-jenis Bimbingan kelompok …………………..

13

4. Komponen Layanan Bimbingan kelompok …………

15

5. Tahap Kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok……. 18
2.1.2

Karakter .........................................................................

21

1. Pengertian Karakter ....................................................

21


2. Tujuan Karakter ..........................................................

23

3. Fungsi Karakter ..........................................................

23

4. Ciri-ciri Karakter Manusia ........................................

23

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan

BAB III

Karakter ....................................................................

24


6. Aspek-aspek Karakter ................................................

25

7. Metode Pengembangan Karakter ..............................

25

8. Nilai – nilai Karakter yang Dikembangkan di SMP ..

28

2.1.3

Ciri-ciri Karakter Kerja Keras.........................................

29

2.1.4


Ujian.................................................................................

30

2.2 Kerangka Pemikiran …………………………………………..

32

2.3 Hipotesis ………………………………………………………

33

METODE PENELITIAN ……………………….…………............

34

3.1 Jenis Penelitian ……………………..…………….....................

34


3.2 Subjek Penelitian…….................................................................. 34
3.3 Desain Penelitian.............................…………………………....

34

3.4 Langkah-langkah Penelitian......................................................... 35
3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian...........................................

35

3.6 Teknik Pengumpulan Data....…………………..………………

36

3.7 Teknik Analisis Data...................................................................

39

3.6 Persiapan Penelitian.....................................................................


40

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................

41

BAB IV

……………………….…………............

43

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .…………….....................

43

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian...................................................

43


4.3 Uji Hipotesis....................................…………………………....

45

HASIL PENELITIAN

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian......................................................... 46
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN.....……………….…………............

48

5.1 Kesimpulan.........................................…………….....................

48

5.2 Saran…………………………....................................................

48


DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

49

LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................

49

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keterpurukan dan jatuh bangunnya suatu bangsa tergantung pada kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki. Francis Fukuyama dalam bukunya “trust”
menyatakan bahwa kekayaan alam bukanlah segalanya dalam menentukan
kemajuan bangsa tetapi kualitas hubungan antar manusia yang baik, kepercayaan,
tanggung jawab, bekerja keras adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang
penting.
Data tentang angka korupsi, kolusi, dan nepotisme juga memperlihatkan
bahwa angka korupsi di Indonesia adalah terburuk ke dua setelah India di antara
negara di Asia. Perilaku merusak diri seperti keterlibatan pada narkoba,
ketergantungan pada narkoba, minuman keras, judi, dan tawuran adalah salah satu
indikator lain kegagalan pembentukan karakater.
Setiap manusia pada dasarnya memiliki potensi untuk berkarakter sesuai
dengan fitrah penciptaan manusia saat dilahirkan, akan tetapi dalam kehidupannya
kemudian memerlukan proses panjang pembentukan karakter melalui pengasuhan
dan pendidikan sejak usia dini. Oleh karena itu pendidikan karakter sebagai usaha
aktif untuk membentuk kebiasaan baik, perlu ditanamkan terus sebagai sifat
kebaikan anak sejak kecil. Thomas Lickona menjelaskan bahwa karakter terdiri
atas 3 bagian yang saling terkait, yaitu pengetahuan tentang moral (moral
knowing), perasaan tentang moral (moral feeling) dan perilaku bermoral (moral

1

2

behavior). Artinya, manusia yang berkarakter adalah individu yang mengetahui
tentang kebaikan (knowing the good), menginginkan dan mencintai kebaikan
(loving the good), dan melakukan kebaikan (acting the good).
Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam batang tubuh UUD
1945 mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pendidikan nasional untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Secara sadar bangsa Indonesia membangun pendidikan
didasari pada akhlak mulia. Berdasarkan pada tujuan tersebut maka pendidikan
dalam seluruh jalur dan jenjang seharusnya mengembangkan pembelajaran,
pembiasaan dan keteladanan serta kegiatan yang kondusif agar anak menjadi
cerdas dan berkarakter mulia.
Pendidikan karakter bukan saja dapat membuat seorang anak mempunyai
akhlak yang mulia,tetapi juga dapat meningkatkan keberhasilan akademiknya.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara keberhasilan
pendidikan karakter dengan keberhasilan akademik serta perilaku pro-sosial anak.
Anak-anak yang berkarakter baik adalah mereka yang mempunyai kematangan
emosi dan spiritual tinggi, dapat mengelola stressnya dengan lebih baik, yang
akhirnya dapat meningkatkan kesehatan fisiknya.
Pembentukan karakter atau akhlak mulia dalam membangun sebuah
masyarakat yang tertib, aman dan sejahtera, maka nilai-nilai karakter (akhlak
mulia) menjadi fondasi penting bagi terbentuknya sebuah tatanan masyarakat
yang beradab dan sejahtera.

3

Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada satu tahap
perkembangan yang secara emosional dan psikologis masih dalam masa peralihan
dan sekaligus masa pembentukan karakter. Karakter adalah kunci keberhasilan
individu. Begitu juga dengan menghadapi ujian dimana siswa yang memiliki
karakter diri yang kuat pasti dapat menghadapi dan menjalani ujian dengan baik.
Ujian merupakan suatu tehnik evaluasi yang dilakukan sekolah untuk mengukur
sejauh mana kemampuan siswa dalam menyerap dan menerima pelajaran
sehingga diperlukan kesiapan yang matang dalam menghadapinya. Dalam
menghadapi ujian karakter kerja keras siswa sangat pelu untuk dikembangkan
dimana dengan memiliki karakter kerja keras yang kuat dalam diri maka semua
masalah dalam kehidupan sehari hari akan mudah teratasi. Kerja keras adalah
kunci utama untuk meraih kesuksesan dalam hal apapun. Siswa yang memiliki
karakter kerja keras akan berusaha sekuat tenaga utuk mendapatkan hasil yang
maksimal dan terbaik.
Sekolah sebagai tempat atau wadah mengenyam pendidikan juga berperan
dimana sekolah bukan hanya membentuk anak yang cerdas, tetapi juga anak yang
baik dan berkarakter. Guru sebagai pendidik juga diharapkan dapat menanamkan
karakter dalam setiap kegiatan disekolah. Guru bimbingan dan konseling juga
sangat berperan dalam pembentukan moral dan karakter anak. Dalam layanan
bimbingan dan konseling dikenal adanya layanan bimbingan kelompok. Layanan
bimbingan kelompok adalah suatu layanan yang diberikan kepada siswa dalam
kelompok membahas masalah yang bersifat umum dan dapat berupa penyampaian
informasi ataupun aktivitas kelompok. Bimbingan kelompok mempunyai banyak

4

manfaat, baik bagi tenaga pembimbing maupun bagi para siswa. Kegunaan bagi
tenaga pendidik sendiri ialah mendapat kesempatan untuk berkontak mata dengan
banyak siswa sekaligus, sehingga dia menjadi lebih dikenal, menghemat waktu
dan tenaga dalam suatu kelompok, sedangkan bagi siswa kegunaanya ialah
menjadi lebih sadar akan tantangan yang dihadapi, sehingga mereka memutuskan
untuk berwawancara pribadi dengan guru bimbingan kelompok ( konselor), lebih
rela menerima dirinya sendiri, dan lebih berani mengemukakan pandangannya
sendiri. Dalam bimbingan kelompok Menyadari hal tersebut layanan bimbingan
kelompok juga dapat dijadikan sebagai metode dalam mengembangkan karakter
kerja keras anak karena manfaatnya yang begitu banyak, merangsang minat anak
karena prakteknya tidak membosankan.
Namun kenyataan dilapangan berdasarkan hasil wawancara di SMPN17
Medan terdapat 20% siswa tidak siap menghadapi ujian, baik ujian formatif,
semester maupun UN. Banyak siswa yang masih bersikap santai dalam
menghadapi ujian, tidak mau bekerja dan belajar dengan keras contohnya malas
belajar, tidak megerjakan tugas, malas mengulang pelajaran di rumah,dan tidak
suka membahas soal-soal ujian. Karakter kerja keras siswa juga renda
Berdasarkan uraian di atas, diharapkan melalui Layanan Bimbingan
Konseling kelompok karakter kerja keras yang ada dalam diri siswa dapat
dikembangkan dalam menghadapi ujian. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti
perlu membahas tentang “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap
Perkembangan Karakter Kerja keras Siswa Menghadapi Ujian di SMPN 17
Medan TA. 2013 / 2014.

5

B. Identifikasi Masalah
Sehubungan dengan hal tersebut, beberapa masalah yang diidentifikasi
dengan pelaksanaan Bimbingan kelompok terhadap perkembangan karakter kerja
keras siswa menghadapi ujian di SMP adalah sebagai berikut:
1. Jarangnya guru pembimbing melakukan bimbingan kelompok untuk
membangun karakter kerja keras siswa menghadapi ujian
2. Banyaknya siswa yang berprilaku santai dalam menghadapi ujian.
3. Lemahnya karakter kerja keras dalam diri siswa

C. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, perlu kiranya dilakukan
pembatasan masalah. Adapun masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini
dibatasi pada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Perkembangan
Karakter Kerja Keras Siswa Menghadapi Ujian di SMP Negeri 17 Medan TA.
2013 / 2014.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa
masalah yang dapat dirumuskan antara lain:
1. Bagaimanakah perkembangan karakter siswa menghadapi ujian?
2.

Apakah

ada

pengaruh

layanan

bimbingan

kelompok

terhadap

perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian di SMPN 17
Medan?

6

E. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari perumusan masalah yang telah dikemukakan maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan
kelompok terhadap perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian
di SMPN 17 Medan TA. 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian
Dari kegiatan penelitian ini kiranya dapat dipetik beberapa manfaat yaitu:
1. Secara Teoritis
Bermanfaat untuk Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB)
mahasiswa dalam pengembangan studi dan ilmu pengehtahuan.
2. Secara Praktis


Sebagai bahan masukan bagi guru-guru Bimbingan dan Konseling
dalam memberikan layanan bimbingan konseling kelompok untuk
megetahui perkembangan karakter kerja keras siswa menghadapi ujian.



Sebagai bahan masukan bagi siswa agar dapat meningkatkan karakter
positif diri sendiri dalam menghadapi ujian maupun dalam penerapan
di kehidupannya sehari-hari.



Sebagai bahan masukan bagi peneliti dan sumber referensi bagi peneliti
lain dalam melakukan penelitian di bidang yang sama.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dari hasil perhitungan diperoleh
dengan

pada dk = n -1 = 12 -1 = 11 taraf nyata
= 1,796 dan ternyata

diperoleh
maka

= 2,725 setelah dibandingkan

ditolak dan

>

= 0,05,

(2,725 > 1,796)

diterima, sehingga kesimpulannya adalah

“terdapat pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap perkembangan
karakter kerja keras siswa menghadapi ujian di SMP N 17 Medan Tahun
Ajaran 2013/2014”.
2. Dengan adanya layanan bimbingan kelompok bertopik karakter bekerja
keras yang diberikan guru BK secara signifikan dapat menambah ilmu
pengetahuan kepada siswa menjadi lebih mengetahui lebih banyak lagi
sehingga dapat meningkatkan perkembangan karakter bekerja keras siswa
menghadapi ujian.
B. Saran
1. Diharapkan agar guru memberikan layanan bimbingan kelompok yang
lebih teratur dan sistematis untuk membantu siswa mengetahui hal yang
berkaitan dengan karakter bekerja keras dalam menghadapi ujian.
2. Guru harus memberitahukan dampak apa saja yang terjadi dengan karakter
bekerja keras.
3. Sebaiknya pihak sekolah lebih meningkatkan sarana dan prasarana untuk
mendukung kegiatan bimbingan kelompok.

48

49

4. Sebaiknya guru BK di sekolah memberikan layanan bimbingan kelompok
secara terprogram dikarenakan layanan bimbingan kelompok memberikan
suasana nyaman dan terbuka seperti suasana di rumah sehingga siswa
mampu mengembangkan dirinya secara baik.
5. Disarankan kepada pihak yang berminat untuk melakukan penelitian
lanjutan dari penelitian ini.

49
DAFTAR PUSTAKA

Ardi. 2012. dalam http://angelicaardi97.blogspot.com/2012/09/ciri-ciri-orangyang-bekerja-keras.html
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Dewi, R. 2010. Penelitian Pendidikan. Medan: Pasca Sarjana Unimed
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini. 2011. Panduan Pendidikan
KarakterPada Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : Kementerian
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal Dan Informal ( PAUDNI)
http://www.Mandikasmen.go.id (diakses pada tanggal 18/03/2012)
http://www.skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/Pendidikan (diakses pada
tanggal 08/04/2013)
http://www.087100-Anwar-Fatah ( diakses pada tanggal 24/03/2012)
http://www.Panduan-Pelaksanaan-Pendidikan-Karakter-di-smp ( diakses pada
tanggal 26/03/2012)
http://www.otak kacau. Net/2011/08/05/tipe-karakter-manusia/ (diakses pada
tanggal 28/03/2012)
http:www.skp.unair.ac.id/repository/Guru-Indonesia/Pendidikan (diakses pada
tanggal 08/04/2012
http://www.Kompasiana.com.un-bikin-siswa-oercaya-tahyul
(diakses
pada
tanggal 17/04/2012)
http:www.Karakter-Tien Kartina-9839.pdf (diakses pada tanggal 27/04/2012)
http://www.Kemdiknas.go.id/Kemdikbud/index.php (diakses pada tanggal
29/04/2012)
http;www.Goeroendeso.fileswordpress.com/2011/09/panduan-pendidikankarakter-dismp.pdf. (diakses pada tanggal 12/04/2012)
Kementrian Pendidikan Nasional, Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter
(2011) Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan
Perbukuan.
Koesoma A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter Statetegi Mendidik Anak di Zaman
Global. Jakarta: Grasindo
Matta, Anis. http://www.Membentuk-Karakter Cara Islam ( diakses pada tanggal
24/03/2012)
Munir, A. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari
Rumah. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
Prayitno, dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
Jakarta: Rineka Cipta

50
Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter. Jakarta: Erlangga
Subana, M. 2005. Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Tanjung, Bahdin Nur dan Ardial. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah dan
Mempersiapkan Diri Mejadi Penulis Artikel Ilmiah. Jakarta: Prenada Media
Winkel, W.S. dan M.M. Sri Hastuti. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Media Abadi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN CTL (contextual teaching and learning) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITASDAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VII MUHAMMADIYAH 02 BATU

0 3 1

PENURUNAN TINGKAH LAKU MENYIMPANG DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

0 11 63

LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL BAGI SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PADA KELAS VII DI MTS NEGERI MULAWARMAN BANJARMASIN Noorlatifah

0 0 15

KONSELING INDIVIDUAL UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH DENGAN CARA PENDEKATAN BEHAVIOUR REALITA DI SMP PGRI 3 BANJARMASIN

0 1 5

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

UPAYA MENINGKATKAN TINGKAH LAKU PROSOSIAL PADA TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT SISWA KELAS VIII G

0 0 21

LAYANAN ORIENTASI SEKOLAH OLEH GURU BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PONTIANAK

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26

MENINGKATKAN PERILAKU ANTI BULLYING PADA SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING BAGI SISWA KELAS VIII SMP 2 BAE KUDUS

0 0 26

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BERSERAGAM DALAM UPACARA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP 5 KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

2 2 14