PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN PERMAINAN BOLA GULING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS SMA NEGERI 11 SEMARANG KELAS XI SEMESTER II.

ABSTRAK

Nugrahanti, Ayu. 2010. Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Permainan Bola Guling pada
Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri 11 Semarang Kelas XI Semester II. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Drs. Soeprodjo,
M.S, Dosen Pembimbing II: Sri Kadarwati, S.Si, M.Si.
Kata Kunci : Pembelajaran aktif, permainan bola guling, hasil belajar.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 11 Semarang kelas XI
IPA tahun ajaran 2009/2010, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi larutan
penyangga dan hidrolisis tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ulangan selama 5
periode pelajaran dari tahun 2004/2005-2008/2009 tidak dapat mencapai nilai KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang
studi kimia di SMA 11 Semarang, Dra.Ninik Sumami, menyatakan bahwa hasil belajar yang
rendah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tingkat intelegensi siswa yang rendah,
tingkat ekonomi rata-rata siswa rendah, dan sumber belajar yang masih kurang sehingga tingkat
pemahaman dan minat belajar masih kurang. Dari permasalahan ini diperlukan suatu model
pembelajaran yang tepat untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, siswa diterapkan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling agar setiap siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran yang selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Semarang tahun
ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling yaitu dua
kelas diambil secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen menggunakan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling, sedangkan
kelompok kontrol menggunakan pembelajaran aktif tanpa permainan bola guling.
Analisis tahap awal menunjukkan bahwa, populasi memiliki tingkat homogenitas sama dan
data berdistribusi normal. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post-test, diketahui
bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol yaitu masingmasing sebesar 80,18 dan 74,28. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar diperoleh thitung (3,92)
> ttabel (1,67), sehingga disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antarkelompok. Uji korelasi
diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar 0,53 di mana rb > SE rb*1,96 (0,29),
sehingga korelasi antar dua variabel dikatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran aktif dengan permainan bola guling berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi
larutan penyangga dan hidrolisis garam dengan memberikan kontribusi sebesar 28,28%.

ABSTRAK

Nugrahanti, Ayu. 2010. Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Permainan Bola Guling pada
Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri 11 Semarang Kelas XI Semester II. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Drs. Soeprodjo,

M.S, Dosen Pembimbing II: Sri Kadarwati, S.Si, M.Si.
Kata Kunci : Pembelajaran aktif, permainan bola guling, hasil belajar.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 11 Semarang kelas XI
IPA tahun ajaran 2009/2010, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi larutan
penyangga dan hidrolisis tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ulangan selama 5
periode pelajaran dari tahun 2004/2005-2008/2009 tidak dapat mencapai nilai KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang
studi kimia di SMA 11 Semarang, Dra.Ninik Sumami, menyatakan bahwa hasil belajar yang
rendah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tingkat intelegensi siswa yang rendah,
tingkat ekonomi rata-rata siswa rendah, dan sumber belajar yang masih kurang sehingga tingkat
pemahaman dan minat belajar masih kurang. Dari permasalahan ini diperlukan suatu model
pembelajaran yang tepat untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, siswa diterapkan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling agar setiap siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran yang selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Semarang tahun
ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling yaitu dua
kelas diambil secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen menggunakan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling, sedangkan
kelompok kontrol menggunakan pembelajaran aktif tanpa permainan bola guling.

Analisis tahap awal menunjukkan bahwa, populasi memiliki tingkat homogenitas sama dan
data berdistribusi normal. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post-test, diketahui
bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol yaitu masingmasing sebesar 80,18 dan 74,28. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar diperoleh thitung (3,92)
> ttabel (1,67), sehingga disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antarkelompok. Uji korelasi
diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar 0,53 di mana rb > SE rb*1,96 (0,29),
sehingga korelasi antar dua variabel dikatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran aktif dengan permainan bola guling berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi
larutan penyangga dan hidrolisis garam dengan memberikan kontribusi sebesar 28,28%.

ABSTRAK

Nugrahanti, Ayu. 2010. Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Permainan Bola Guling pada
Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri 11 Semarang Kelas XI Semester II. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Drs. Soeprodjo,
M.S, Dosen Pembimbing II: Sri Kadarwati, S.Si, M.Si.
Kata Kunci : Pembelajaran aktif, permainan bola guling, hasil belajar.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 11 Semarang kelas XI
IPA tahun ajaran 2009/2010, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi larutan
penyangga dan hidrolisis tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ulangan selama 5

periode pelajaran dari tahun 2004/2005-2008/2009 tidak dapat mencapai nilai KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang
studi kimia di SMA 11 Semarang, Dra.Ninik Sumami, menyatakan bahwa hasil belajar yang
rendah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tingkat intelegensi siswa yang rendah,
tingkat ekonomi rata-rata siswa rendah, dan sumber belajar yang masih kurang sehingga tingkat
pemahaman dan minat belajar masih kurang. Dari permasalahan ini diperlukan suatu model
pembelajaran yang tepat untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, siswa diterapkan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling agar setiap siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran yang selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Semarang tahun
ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling yaitu dua
kelas diambil secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen menggunakan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling, sedangkan
kelompok kontrol menggunakan pembelajaran aktif tanpa permainan bola guling.
Analisis tahap awal menunjukkan bahwa, populasi memiliki tingkat homogenitas sama dan
data berdistribusi normal. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post-test, diketahui
bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol yaitu masingmasing sebesar 80,18 dan 74,28. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar diperoleh thitung (3,92)
> ttabel (1,67), sehingga disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antarkelompok. Uji korelasi
diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar 0,53 di mana rb > SE rb*1,96 (0,29),

sehingga korelasi antar dua variabel dikatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran aktif dengan permainan bola guling berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi
larutan penyangga dan hidrolisis garam dengan memberikan kontribusi sebesar 28,28%.

ABSTRAK

Nugrahanti, Ayu. 2010. Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Permainan Bola Guling pada
Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri 11 Semarang Kelas XI Semester II. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Drs. Soeprodjo,
M.S, Dosen Pembimbing II: Sri Kadarwati, S.Si, M.Si.
Kata Kunci : Pembelajaran aktif, permainan bola guling, hasil belajar.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 11 Semarang kelas XI
IPA tahun ajaran 2009/2010, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi larutan
penyangga dan hidrolisis tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ulangan selama 5
periode pelajaran dari tahun 2004/2005-2008/2009 tidak dapat mencapai nilai KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang
studi kimia di SMA 11 Semarang, Dra.Ninik Sumami, menyatakan bahwa hasil belajar yang
rendah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tingkat intelegensi siswa yang rendah,
tingkat ekonomi rata-rata siswa rendah, dan sumber belajar yang masih kurang sehingga tingkat

pemahaman dan minat belajar masih kurang. Dari permasalahan ini diperlukan suatu model
pembelajaran yang tepat untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, siswa diterapkan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling agar setiap siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran yang selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Semarang tahun
ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling yaitu dua
kelas diambil secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen menggunakan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling, sedangkan
kelompok kontrol menggunakan pembelajaran aktif tanpa permainan bola guling.
Analisis tahap awal menunjukkan bahwa, populasi memiliki tingkat homogenitas sama dan
data berdistribusi normal. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post-test, diketahui
bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol yaitu masingmasing sebesar 80,18 dan 74,28. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar diperoleh thitung (3,92)
> ttabel (1,67), sehingga disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antarkelompok. Uji korelasi
diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar 0,53 di mana rb > SE rb*1,96 (0,29),
sehingga korelasi antar dua variabel dikatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran aktif dengan permainan bola guling berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi
larutan penyangga dan hidrolisis garam dengan memberikan kontribusi sebesar 28,28%.

ABSTRAK


Nugrahanti, Ayu. 2010. Pengaruh Pembelajaran Aktif dengan Permainan Bola Guling pada
Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
SMA Negeri 11 Semarang Kelas XI Semester II. Skripsi, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I: Drs. Soeprodjo,
M.S, Dosen Pembimbing II: Sri Kadarwati, S.Si, M.Si.
Kata Kunci : Pembelajaran aktif, permainan bola guling, hasil belajar.
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 11 Semarang kelas XI
IPA tahun ajaran 2009/2010, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi larutan
penyangga dan hidrolisis tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ulangan selama 5
periode pelajaran dari tahun 2004/2005-2008/2009 tidak dapat mencapai nilai KKM yang telah
ditetapkan oleh sekolah, yaitu 65. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru bidang
studi kimia di SMA 11 Semarang, Dra.Ninik Sumami, menyatakan bahwa hasil belajar yang
rendah disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tingkat intelegensi siswa yang rendah,
tingkat ekonomi rata-rata siswa rendah, dan sumber belajar yang masih kurang sehingga tingkat
pemahaman dan minat belajar masih kurang. Dari permasalahan ini diperlukan suatu model
pembelajaran yang tepat untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena
itu, siswa diterapkan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling agar setiap siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran yang selanjutnya dilihat pengaruhnya terhadap hasil
belajar pada materi larutan penyangga dan hidrolisis.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 11 Semarang tahun
ajaran 2009/2010. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling yaitu dua
kelas diambil secara acak sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen menggunakan model pembelajaran aktif dengan permainan bola guling, sedangkan
kelompok kontrol menggunakan pembelajaran aktif tanpa permainan bola guling.
Analisis tahap awal menunjukkan bahwa, populasi memiliki tingkat homogenitas sama dan
data berdistribusi normal. Setelah diberi perlakuan kemudian dilakukan post-test, diketahui
bahwa rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada kontrol yaitu masingmasing sebesar 80,18 dan 74,28. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar diperoleh thitung (3,92)
> ttabel (1,67), sehingga disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar antarkelompok. Uji korelasi
diperoleh harga koefisien korelasi biserial (rb) sebesar 0,53 di mana rb > SE rb*1,96 (0,29),
sehingga korelasi antar dua variabel dikatakan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran aktif dengan permainan bola guling berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi
larutan penyangga dan hidrolisis garam dengan memberikan kontribusi sebesar 28,28%.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LSQ TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 BERGAS KELAS XI IPA MATERI LARUTAN PENYANGGA dan HIDROLISIS

0 20 171

PENGEMBANGAN MEDIA WINDOWS MOVIE MAKER DENGAN ACTIVE AND FUNNY LEARNING STRATEGY MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 SEMARANG

0 27 157

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERINTEGRASI INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KERJASAMA SISWA DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA SMA NEGERI 7 MEDAN.

0 2 19

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA KELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.

2 7 23

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN KOMBINASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DI SMA.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KUDUS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS.

0 0 1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN PERMAINAN BOLA GULING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS SMA NEGERI 11 SEMARANG KELAS XI SEMESTER II -

0 0 1

PENGARUH MODEL ADVANCE ORGANIZER TIPE COMPARATIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA MATERI LARUTAN PENYANGGA

0 0 12

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10