SINKRONISASI SUPLAI NH3-PROTEIN DAN ENERGI DALAM RUMEN SEBAGAI BASIS FORMULASI RANSUM TERNAK RUMINANSlA DENGAN BAHAN LOKAL.
SINKRONISASI SUPLAI NH3-PROTEIN DAN ENERGI DALAM RUMEN
SEBAGAI BASIS FORMULASI RANSUM TERNAK RUMINANSlA DENGAN
BAHAN LOKAL
Oleh:
HERMON, MARAMIS, ERPOMEN
Nomor Kontrak : 023/SP2H/PP/DP2M/III/2007
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan variable indek sinkronisasi suplai Nprotein dan energi dalam rumen dalam penyusunan ransum ternak ruminansia, agar
diperoleh efisiensi sintesis protein mikroba rumen dan produksi temak
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana, 12 ekor sapi
dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok diberi 3 macam ransum perlakuan yang
berbeda sinkronisasi suplai N-protein/kg bahan organic (BO) ransum tercema dalam
rumen. R20 = 20 g N-protein/kg BO; R25 = 25 g N- protein/kg BO; dan R30 = 30 g Nprotein/kg BO. Ketiga ransum perlakuan adalah iso-energi dan iso-protein serta
mempunyai indek sinkronisasi yang sarna. Hasil penelitian menunjukkan Ransum
perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi dan kecemaan zat
makanan, retensi N, pertambahan berat badan per hari, dan efisiensi ransum. Walaupun
demikian R20 mempunyai nilai parameter yang tinggi dibandingkan
R25 dan R30.
Kesimpulan penelitian ini adalah ransum yang mempunyai sinkronisasi suplai 20 g Nprotein per kg BO tercema dalam rumen menghasilkan efisiensi sintesis protein mikroba
rumen dan efisiensi ransum yang baik.
SEBAGAI BASIS FORMULASI RANSUM TERNAK RUMINANSlA DENGAN
BAHAN LOKAL
Oleh:
HERMON, MARAMIS, ERPOMEN
Nomor Kontrak : 023/SP2H/PP/DP2M/III/2007
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan variable indek sinkronisasi suplai Nprotein dan energi dalam rumen dalam penyusunan ransum ternak ruminansia, agar
diperoleh efisiensi sintesis protein mikroba rumen dan produksi temak
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana, 12 ekor sapi
dibagi menjadi 4 kelompok dan setiap kelompok diberi 3 macam ransum perlakuan yang
berbeda sinkronisasi suplai N-protein/kg bahan organic (BO) ransum tercema dalam
rumen. R20 = 20 g N-protein/kg BO; R25 = 25 g N- protein/kg BO; dan R30 = 30 g Nprotein/kg BO. Ketiga ransum perlakuan adalah iso-energi dan iso-protein serta
mempunyai indek sinkronisasi yang sarna. Hasil penelitian menunjukkan Ransum
perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0.05) terhadap konsumsi dan kecemaan zat
makanan, retensi N, pertambahan berat badan per hari, dan efisiensi ransum. Walaupun
demikian R20 mempunyai nilai parameter yang tinggi dibandingkan
R25 dan R30.
Kesimpulan penelitian ini adalah ransum yang mempunyai sinkronisasi suplai 20 g Nprotein per kg BO tercema dalam rumen menghasilkan efisiensi sintesis protein mikroba
rumen dan efisiensi ransum yang baik.