JENIS-JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) DI BANGUNAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIS PADANG.

1

JENIS-JENIS SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) DI BANGUNAN
KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIS PADANG

SKRIPSI SARJANA BIOLOGI
OLEH:
ANNA FEBRY ASTUTI
B.P. 0810421008

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2013

7

ABSTRAK

Penelitian mengenai jenis-jenis semut (Hymenoptera: Formicidae) di bangunan
kampus Universitas Andalas Limau Manis Padang telah dilakukan pada bulan

September 2012 sampai dengan April 2013. Metoda Baited traps dan Direct
colection digunakan untuk pengambilan sampel yang dilakukan pada 12 gedung.
Ditemukan sebanyak 11 jenis semut yang tergolong kedalam empat subfamili, enam
tribe, dan 11 genus dengan total sampel 859 individu. Jumlah jenis yang paling
banyak ditemukan pada subfamili Myrmicinae (empat jenis), sedangkan jumlah jenis
yang paling sedikit pada subfamili Formicinaae dan Ponerinae (dua jenis). Sebanyak
enam jenis semut yang ditemukan merupakan semut hama.
Keywords: Semut Hama (Hymenoptera: Formicidae) dan Semut Hama di Gedung

8

ABSTRACT

Study about ants species (Hymenoptera: Formicidae) at campus building was
conducted in Andalas University Limau Manis Padang from September 2012 to
April 2013. Direct collection method and baited traps were used to collect ants at 12
buildings. A total of 11 species that beloging to four subfamilies, six tribes, and 11
genera and 859 individuals of ant was collected. Myrmicinae was the highet in
number of spesies (four species), followed by Dolichoderinae (three species) only
two species were found as Formicinae and Ponerinae. Six species collected were

recognized ant pests.
Keywords: Ant Pest (Hymenoptera: Formicidae), and Ant Pest in the Building

14

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Semut (Hymenoptera: Formicidae) adalah salah satu kelompok serangga eusosial
yang memiliki kelimpahan tertinggi dan bersifat kosmopolit (Wilson, 1971). Semut
menyusun kurang lebih 10% total biomasa dalam hutan tropis, padang rumput dan
tempat lain pada biosfer (Agosti, Majer, alonso dan Schultz. 2000). Semut memiliki
peranan yang positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Peranan semut yang
bersifat positif diantaranya; pengurai atau detritus (Yamane, Itino dan Rahman,
1996), sedangkan akibat negatif dari semut yang merugikan bagi manusia yaitu
sebagai hama (Jetter, Hamilton dan Klotz, 2002; Lee, 2002).
House hold pest atau hama yang terdapat di rumah tangga merupakan suatu
hal yang umum terjadi, salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah faktor
perekonomian dan ilmu pengetahuan masyarakat yang masih belum memenuhi

standar sehingga tanpa disadari dapat mengakibatkan terjadinya berbagai macam
penyakit pada masyarakat. Hama yang banyak ditemukan di rumah tangga
disebabkan oleh beberapa jenis serangga, salah satunya adalah semut. Semut hama
pada rumah adalah suatu kelompok hama yang berada pada lingkungan yang
berasosiasi dengan manusia (Peairs, 1950).
Dari 10000 jenis semut yang telah diidentifikasi sebanyak 0,5% adalah hama
didalam rumah, terutama sekali di daerah Asia. Sebelum tahun 1990 semut juga
dimasukkan sebagai hama rumah setelah lipas dan nyamuk di berbagai negara seperti
Korea Selatan dan Singapura (Lee, 2002). Hama semut menjadi utama pada negara-

15

negara di Eropa yang memiliki iklim temperate yang menyebabkan banyak kerugian
bagi masyarakat (Jetter et al., 2002).
Di Argentina semut menjadi musuh yang paling utama dalam kehidupan
rumah tangga, selain sebagai hama pada kebun jeruk dan tempat-tempat lain. Jenis
semut hama yang banyak dijumpai di Argentina ini adalah semut hitam
(Dolichoderus bitubercultus) dan semut merah (Solenopsis invicta). Populasinya
yang tersebar luas menjadi hal yang sangat menyusahkan bagi masyarakat karena
semut banyak dijumpai pada makanan yang menyebabkan makanan tersebut menjadi

rusak (Peairs, 1950).
Beberapa daftar survei tentang semut sebagai hama rumah telah dilaksanakan
antara tahun 1983-2001. Survei dilakukan dengan melakukan quisioner pada pemilik
rumah dan industri pengendalian hama di Malaysia. Kerugian yang diakibatkan oleh
semut hama adalah menyebabkan kontaminasi pada makanan juga kontaminasi pada
peralatan steril di rumah sakit dan laboratorium. Selain menyebabkan kontaminan
terhadap makanan dan peralatan laboratorium, semut dapat menyebabkan alergi dan
menjadi vektor penyakit karena berasosiasi dengan beberapa mikroorganisme
patogen (Lee, 2002).
Penelitian tentang semut sebagai hama masih jarang dilakukan, kecuali oleh
Lee (2002) melaporkan pada penelitiannya di daerah tropis yaitu di daerah Penang,
Malaysia. Dari penelitiannya didapatkan 25 jenis semut yang ditemukan sebagai
hama bagi kehidupan manusia. Informasi mengenai semut hama di Indonesia masih
sedikit. Hadi (2006) melakukan penelitian tentang semut hama di permukiman di
daerah Bogor, dari penelitiannya didapatkan 22 spesies yang tergolong ke dalam 4

16

subfamili. Satria (2010) di daerah Sumatera Barat, mendapatkan 30 jenis semut
sebagai hama rumah tangga yang tergolong dalam 16 genera dengan 5 subfamili.

Kampus Universitas Andalas Limau Manis Padang terletak di wilayah
perbukitan. Terdapat 14 fakultas yang di lengkapi dengan laboratorium, kantor biro,
dan kantin. Belum ada informasi mengenai jenis-jenis semut pada bangunan di
kampus Universitas Andalas Limau Manis Padang.
1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka perlu diketehui apa
saja jenis-jenis semut (Hymenoptera: Formicidae) di bangunan Kampus Universitas
Andalas Limau Manis Padang?
1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatahui jenis-jenis semut (Hymenoptera:
Formicidae) di bangunan Kampus Universitas Andalas Limau Manis Padang.
1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui jenis semut di
bangunan dan dapat digunakan sebagai data informasi untuk penelitian lanjutan yang
lebih intensif dan menyeluruh mengenai semut-semut pada bangunan.