PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING : Studi deskriptif terhadap peserta didik kelas xi sma negeri 1 jatiwangi tahun ajaran 2014/2015.
No. Daftar : 231/S/PPB/2014
PROFIL KONSEP DIRIPESERTA DIDIK DAN
IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
(Studi Deskriptif terhadap Peserta DidikKelas XI SMANegeri 1 Jatiwangi Tahun Ajaran 2014/2015)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
bidang Bimbingan dan Konseling
oleh
Faris Zulkarnaen NIM 0704597
PROGRAM STUDI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
(2)
No. Daftar : 231/S/PPB/2014 PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI
PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Deskriptif terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Jatiwangi Tahun
Ajaran 2014/2015)
Oleh Faris Zulkarnaen
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Faris Zulkarnaen 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
No. Daftar : 231/S/PPB/2014 FARIS ZULKARNAEN
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (Studi Deskriptif terhadap Peserta DidikKelas XI SMANegeri 1 Jatiwangi Tahun
Ajaran 2014/2015)
disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I
Dr. H. Nandang Rusmana, M. Pd. NIP 19600501 198603 1 004
Pembimbing II
Dra. Chandra Affiandari, M. Pd. NIP 19570611 198609 2 001
Mengetahui
Ketua JurusanPsikologi Pendidikan dan Bimbingan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Nandang Rusmana, M. Pd. NIP. 19600501 198603 1 004
(4)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBIB PENDAHULUAN B
1.1LatarBBelakangBPenelitianB
Manusia sebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial dalam bersikap dan berperilaku tidak akan lepas dari konsep diri yangdimilikinya. Individu akan berkembang dan mengalami perubahan-perubahanbaik secara fisik maupun psikis sesuai dengan konsep dirinya. Konsep diriadalah pandangan individu terhadap dirinya sendiri yang meliputi pandanganterhadap keadaan fisik dan kualitas dirinya, yang merupakan faktor untukmenentukan sikap dan perilaku individu dalam kehidupannya(Calhoun & Acocella, 1995, hlm. 1).
Perasaan individu bahwa ia tidak memiliki kemampuan menunjukkansikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dipunyainya. Pandangan dansikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki mengakibatkan iamemandang seluruh tugasnya sebagai sesuatu yang sulit diselesaikan. Berbagaipenelitian yang dilakukan para ahli menunjukkan, bahwa pandangan individuterhadap dirinya sendiri sangat menentukan keberhasilan yang akan dicapai.Pandangan dan sikap individu terhadap dirinya inilah yang dikenal dengankonsep diri. SebagaimanadikemukakanolehBurns(1993, hlm. 50) bahwa“konsep diri merupakan pandangan menyeluruh individu tentangtotalitas dari diri sendiri mengenai karakteristik kepribadian, nilai-nilaikehidupan, prinsip kehidupan, moralitas, kelemahan dan segala yang terbentukdari segala pengalaman dan interaksinya dengan orang lain.”
Hurlock (dalam Iusuf, 2007, hlm. 6)
mengemukakanbahwakonsepdiribesarpengaruhnyakepadaaktifitasseseorang.Pend apatmengenaikonsepdiriinimerupakanintiataupusatgravitasikepribadian,
olehkarenaitukonsepdirisangatmemberikangambaranbetapakonsepdiriinisangatber pengaruhterhadapkualitassikapdanperilakuindividubaikkaitannyadengandirisendiri (intra personal), maupundenganlingkunganatau orang lain (interpersonal).
(5)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan Renita dan Iusuf dalam buku Bimbingan dan Konseling SMA (2006) mengungkapkan “konsep diri adalah gambaran, pandangan, keyakinan, dan penghargaan, atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri”.
Menurut Brooks (dalam Rahkmat, 2005, hlm. 105) bahwa dalammenilai dirinya seseorang ada yang menilai tinggi dan ada yang menilainegatif. Maksudnya individu tersebut ada yang mempunyai konsep diri yangtinggi dan ada yang mempunyai konsep diri yang negatif. Tanda-tandaindividu yang memiliki konsep diri yang tinggi adalah; Ia yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah, Ia merasa setara dengan orang lain, Ia menerima pujian tanpa rasa malu, Ia menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dankeinginan serta perilaku yang tidak seharusnya disetujui oleh masyarakat, Ia mampu untuk mengintrospeksi dirinya sendiri sebelummenginstrospeksi orang lain, dan mampu untuk mengubahnya menjadilebih baik agar diterima di lingkungannya.
Salah satu kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah adalah bimbingan dan konseling. Peranan bimbingan dan konseling dalam kehidupan peserta didik sehari-hari sangat penting untuk mengatasi berbagai macam persoalan yang dihadapinya. Hal ini ditegaskan dalam PP No. 9 tahun 1990 Bab X, pasal 27 bahwa:
Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada peserta didik dalam rangka menemukan diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan. Dengan demikian diharapkan peserta didik mampu mengenal dirinya, ia dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang pada akhirnya nanti peserta didik dapat memikirkan dan mempersiapkan diri seoptimal mungkin untuk meneruskan langkah atau cita-cita yang telah dipilihnya setelah tamat belajar.
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan profesional yang bertujuanuntuk membantu remaja dalam mengatasi berbagai macam permasalahannya, sudah selayaknya bimbingan konseling menerapkan metode yang tepat dalam mengembangkan konsep diripeserta didik. Tetapi, layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru pembimbing di sekolah tidak akan mendapatkan hasil yang optimal, apabila konselor tidak atau belum memahami gambaran konsep diri pada peserta didikitu sendiri.
(6)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Para ahlipsikologidanpendidiktelah lama
menyadaribahwakonsepdirimerupakansalahsatufaktor non intelektual yang sangatpentingdalammenentukanprestasibelajar,
kemudiandalammenentukankeberhasilan yang
akandicapaitergantungpadasikapdankeyakinanindividuterhadapdirinya.
Memperhatikanberbagaiuraian yang telahdikemukakan ,konsepdirimerupakansalahsatuaspekdalamkepribadian yang bersifat non-kognitif yangperludiperhatikan. Hal inikarenakonsepdirimerupakansalahsatuaspek yangmampumembawaindividutersebutmerasaberharga, percayadiri, merasaditerima,
dantermotivasi.Selainitupemahamanindividutersebuttentangsegalapotensi,
memahamikelebihandankelemahan yang
dimilikiakanmembantuindividutersebutdalammenghadapituntutanjaman, sehinggaiatidakmudahterbawaarus,
mampumenyesuaikandiridanpadaakhirnyamampuhidup dimasyarakatdenganmemilikikonsepdiri yang tinggi.
Melihat latar belakang yang telah dikemukakan, mendorong perlunya diadakan penelitian yang berjudul: ProfilKonsepDiriPesertaDidikdan ImplikasinyaBagiPengembanganProgram Bimbingandan Konseling(Studi Deskriptif terhadap Peserta didik SMANegeri 1Jatiwangi Tahun Ajaran 2014-2015).
1.2RumusanBdanBBatasanBMasalah
Penelitian ini difokuskan pada profilkonsepdiripesertadidikdan implikasinyabagipengembanganbimbingandan konseling. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :B
1) Bagaimana gambaran umumkonsep diripesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015?
2) Bagaimanagambaranumumsetiapaspekdarikonsep diripesertadidikSMA Negeri 1 Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015?
(7)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Program bimbingan dan konselinghipotetiksepertiapa yang dapatdikembangkan dari profilkonsep diripeserta didik?
1.3TujuanBPenelitianB 1.3.1 TujuanBUmumB
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiprofilkonsepdiritinggipesertadidikdan
implikasinyabagipengembanganbimbingandan konseling. 1.3.2 TujuanBKhususB
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:
1) Mengetahui gambaran umum konsep diri postifpesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015.
2) Mengetahuigambaranumumsetiapaspekkonsep diri postifpesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015.
3) Mengembangkanprogram bimbingan dan
konselinghipotetikberdasarkangambaranumumkonsep diri postifpesertadidik. 1.4ManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini dapat dijadikanrujukan program yang
kemudiandapatdigunakanoleh guru
pembimbinguntukmembantupesertadidikdalammengembangkankonsepdiri yang tinggi.
1.5StrukturOrganisasiSkripsiB
Strukturorganisasi penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I memaparkan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, tujuan penelitian, signifikansi dan manfaat penelitian, identifikasi masalah dan pertanyaan penelitian. Bab II berisi konseptualisasi konsepdiri, BimbingandanKonseling, danremaja. Bab III memaparkan metode penelitian. Bab IV akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Terakhir, Bab V berisi kesimpulan penelitian dan rekomendasi dari hasil penelitian.
(8)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBVB
KESIMPULANBDANBREKOMENDASIB B
B
5.1KesimpulanB
Berdeserken hesil penelitien den pembehesen, diperoleh beberepe kesimpulen sebegei berikuth
1) Konsepdiripesertedidik SMAN I Jetiwengisecereumumsemuenyeberede pede
ketegoriyeng tinggihArtinyepesertedidiksudehmemiliki rese keperceyeendiri, merese setere dengen oreng lein, menerime epe edenye, depet menyikepi
kegegelen, tidek bersikep hiperkritis,denoptimis. Aspek
menerimeepeedenyemerupekenespekdengenskor peling tinggi, sedengkenskor peling rendehedelehespekkeperceyeendirih
2) Progrem bimbingen den konseling yeng disusun memuet
komponen-komponen seperti resionel, visi den misi, deskripsi kebutuhen, tujuen, seseren progrem, komponen progrem, rencene operesionel, pengembengen teme/topik, peleksene progrem den eveluesi progremh Secere keseluruhen derisetiep espek den indiketor konsepdiri dijediken lendesen pengembengen progrem, nemun
yeng menjedi priorites edelehespekkeperceyeendiri,
kereneespekiniprosentesenye peling kecildibendingespek leinh
5.2 RekomendasiB
Berdeserken hesil temuen penelitien yeng teleh dilekseneken den pembehesen mengenei konsepdiripesertedidik, berikut ini dikemukeken beberepe rekomendesinye:
5.2.1 BagiBGuruBBimbinganBKonseling/KonselorBSekolahB
Kepede guru bimbingen konseling/konselor sekoleh, peneliti mengejuken beberepe rekomendesi di enterenye, yeitu
1) Hesil penelitien menjedi seleh setu rujuken eveluesi begi pengembengen
(9)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sepertimemberikenleyenenbimbingenlebihlenjutterhedeppesertedidik yeng
kurengmemilikikonsepdiriterutememenyengkut rese perceyedirih
2) Guru bimbingen konseling hendeknye membuet progrem khusus yeng
bekeiten dengen upeye
untukmempertehenkenkonsepdiripedepesertedidikdenmereduksikonsepdiri yeng mesihkurengdimilikiolehpesertedidik, yeitukeperceyeendirih
5.2.2 BagiBpenelitiBselanjutnyaBB
Kepede peneliti selenjutnye, peneliti mengejuken beberepe rekomendesi di enterenye, yeitu:
1) Penelitieninidilekuken di sekolehNegeri yeng
telehberekreditesiAsehinggediperolehhesil yeng
beikdimenehempirseluruhpesertedidiknyetelehmemilikikonsepdiri yeng tinggi,
untukpenelitienberikutnyedepetdilekuken di
sekolehswestedengenkerekteristikpesertedidik yeng lebihheterogenh
2) Perludibendingkenkonsepdiripedepesertedidik yeng belejer di
sekolehNegeridenSweste eger diperolehgemberenlebih deteil
tentengpermeselehenkonsepdiri yeng lebihnyetedihedepiolehpesertedidikh 3) Konsepdiripesertedidikdipengeruhijugeolehlingkungentempettinggelpesertedi
dik, perludilekukenpenelitien yeng
(10)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
ABKIN. (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta.
Agustiani,H. (2006) Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya
dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja). Bandung : Refika Aditama..
Arikunto, S. (2002) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Khalifa.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta :
Rineka Cipta.
Burns. (1993). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, dan Perilaku. Jakarta: Arcan.
Calhoun, J.F& Acocella, J.R. (1995). Psikologi tentang Penyesuaian dan
Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Chaplin, J.P. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali.
Dahlan, M.D. (1987). Latihan Keterampilan Konseling (Seri Memberikan
Bantuan) . CV. Diponegoro.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). PenataanPendidikan
ProfesionalKonselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam JalurPendidikan Formal. Jakarta : Depdiknas
Derlega,Valerian and Janda,Louis. (1978). Personal Adjustment:The Psychology
of Everyday Life. New Jersey: General Learning Press.
Fridayani. (2004). Kontribusi Interaksi Guru –Siswa terhadap Konsep Diri
Siswa(studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas IV,V,VI SDNCicaheum Bandung Tahun Pelajaran 2003/2004). Skripsi Jurusan PPB FIP UPI. Tidak diterbitkan.
Glanz, E.C. (1964). Foundations and Principles of Guidance. Boston University:
(11)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hurlock. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Ketut, D dan Made, D. (1990). Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Makmun, A.S. (1996). Psikologi kependidikan. Bandung : Rosdakarya.
Mappiare, A. (2006). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Merdekawati (2002). Kontribusi Pemahaman Siswa tentang Potensi Diri
Terhadap Konsep Dirinya. Skripsi Sarjana pada Jurusan PPB UPI Bandung.
Muqodas, I. (2011). Efektivitas Model Service Quality untuk Meningkatkan
Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Monks, F. J. (1982). Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Gajah Mada.
Natawidjaja, R. (1988). Peran Guru dalam Bimbingan di Sekolah. Bandung:
Abardin.
Nayak, A. (1997). Guidance and Counseling. New Delhi: Aph Publishing
Corporation.
Nelson, R.C. (1972). Guidance and Counseling. USA:Holt, Rinehart and
Winston, Inc. Norberg, R.B. (1970). Guidance: A Sistematic Intruduction.
New York: Random House.
Nurihsan, J. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.
Pudjijogyanti, Clara R. (1993). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.
Pudjigoyanti. (1993). Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.
Prayitno.(1987). Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konseling. Jakarta:
Depdibud Dirjen Dikti PPLPTK.
(12)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Renita & Yusuf. (2006). Bimbingan dan Konseling SMA. Jakarta: Esis.
Rini, J.F. (2002). Konsep Diri.
http://www.e-psikologi.com/dewa/160502.html.[Senin, 7 Juli 2014].
Shertzer, B and Stone, S.C.(1974). Fundamental of Guidance. Boston: HMC.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syarif. (2007). Faktor Determinan yang Mempengaruhi Pembentukan Konsep
Diri Remaja pada Tahun 2007 Di SMA Negeri 1 Margahayu. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Willis, S. (2004). Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.
Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah.
Jakarta:Gramedia.
Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia.
Yusuf, S. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT.
RemajaRosdakarya.
Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Yusuf, S. (1998). Model Bimbingan dan Konseling dengan Pendidikan Ekologis.
(1)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3) Program bimbingan dan konselinghipotetiksepertiapa yang dapatdikembangkan dari profilkonsep diripeserta didik?
1.3 TujuanBPenelitianB 1.3.1 TujuanBUmumB
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahuiprofilkonsepdiritinggipesertadidikdan
implikasinyabagipengembanganbimbingandan konseling. 1.3.2 TujuanBKhususB
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk:
1) Mengetahui gambaran umum konsep diri postifpesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015.
2) Mengetahuigambaranumumsetiapaspekkonsep diri postifpesertadidikSMA Negeri 1Jatiwangi tahun ajaran 2014-2015.
3) Mengembangkanprogram bimbingan dan
konselinghipotetikberdasarkangambaranumumkonsep diri postifpesertadidik. 1.4 ManfaatBPenelitianB
Hasil penelitian ini dapat dijadikanrujukan program yang
kemudiandapatdigunakanoleh guru
pembimbinguntukmembantupesertadidikdalammengembangkankonsepdiri yang tinggi.
1.5 StrukturOrganisasiSkripsiB
Strukturorganisasi penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu: Bab I memaparkan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, tujuan penelitian, signifikansi dan manfaat penelitian, identifikasi masalah dan pertanyaan penelitian. Bab II berisi konseptualisasi konsepdiri, BimbingandanKonseling, danremaja. Bab III memaparkan metode penelitian. Bab IV akan menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Terakhir, Bab V berisi kesimpulan penelitian dan rekomendasi dari hasil penelitian.
(2)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBVB
KESIMPULANBDANBREKOMENDASIB B
B 5.1KesimpulanB
Berdeserken hesil penelitien den pembehesen, diperoleh beberepe kesimpulen sebegei berikuth
1) Konsepdiripesertedidik SMAN I Jetiwengisecereumumsemuenyeberede pede
ketegoriyeng tinggihArtinyepesertedidiksudehmemiliki rese keperceyeendiri, merese setere dengen oreng lein, menerime epe edenye, depet menyikepi
kegegelen, tidek bersikep hiperkritis,denoptimis. Aspek
menerimeepeedenyemerupekenespekdengenskor peling tinggi, sedengkenskor peling rendehedelehespekkeperceyeendirih
2) Progrem bimbingen den konseling yeng disusun memuet
komponen-komponen seperti resionel, visi den misi, deskripsi kebutuhen, tujuen, seseren progrem, komponen progrem, rencene operesionel, pengembengen teme/topik, peleksene progrem den eveluesi progremh Secere keseluruhen derisetiep espek den indiketor konsepdiri dijediken lendesen pengembengen progrem, nemun
yeng menjedi priorites edelehespekkeperceyeendiri,
kereneespekiniprosentesenye peling kecildibendingespek leinh 5.2 RekomendasiB
Berdeserken hesil temuen penelitien yeng teleh dilekseneken den pembehesen mengenei konsepdiripesertedidik, berikut ini dikemukeken beberepe rekomendesinye:
5.2.1 BagiBGuruBBimbinganBKonseling/KonselorBSekolahB
Kepede guru bimbingen konseling/konselor sekoleh, peneliti mengejuken beberepe rekomendesi di enterenye, yeitu
1) Hesil penelitien menjedi seleh setu rujuken eveluesi begi pengembengen
(3)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sepertimemberikenleyenenbimbingenlebihlenjutterhedeppesertedidik yeng
kurengmemilikikonsepdiriterutememenyengkut rese perceyedirih
2) Guru bimbingen konseling hendeknye membuet progrem khusus yeng
bekeiten dengen upeye
untukmempertehenkenkonsepdiripedepesertedidikdenmereduksikonsepdiri yeng mesihkurengdimilikiolehpesertedidik, yeitukeperceyeendirih
5.2.2 BagiBpenelitiBselanjutnyaBB
Kepede peneliti selenjutnye, peneliti mengejuken beberepe rekomendesi di enterenye, yeitu:
1) Penelitieninidilekuken di sekolehNegeri yeng
telehberekreditesiAsehinggediperolehhesil yeng
beikdimenehempirseluruhpesertedidiknyetelehmemilikikonsepdiri yeng tinggi,
untukpenelitienberikutnyedepetdilekuken di
sekolehswestedengenkerekteristikpesertedidik yeng lebihheterogenh
2) Perludibendingkenkonsepdiripedepesertedidik yeng belejer di
sekolehNegeridenSweste eger diperolehgemberenlebih deteil
tentengpermeselehenkonsepdiri yeng lebihnyetedihedepiolehpesertedidikh 3) Konsepdiripesertedidikdipengeruhijugeolehlingkungentempettinggelpesertedi
dik, perludilekukenpenelitien yeng
(4)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
ABKIN. (2007). Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta.
Agustiani,H. (2006) Psikologi Perkembangan (Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja). Bandung : Refika Aditama..
Arikunto, S. (2002) Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Khalifa. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : Rineka Cipta.
Burns. (1993). Konsep Diri: Teori, Pengukuran, dan Perilaku. Jakarta: Arcan. Calhoun, J.F& Acocella, J.R. (1995). Psikologi tentang Penyesuaian dan
Hubungan Kemanusiaan. Semarang: IKIP Semarang Press. Chaplin, J.P. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali.
Dahlan, M.D. (1987). Latihan Keterampilan Konseling (Seri Memberikan Bantuan) . CV. Diponegoro.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). PenataanPendidikan ProfesionalKonselor dan Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam JalurPendidikan Formal. Jakarta : Depdiknas
Derlega,Valerian and Janda,Louis. (1978). Personal Adjustment:The Psychology of Everyday Life. New Jersey: General Learning Press.
Fridayani. (2004). Kontribusi Interaksi Guru –Siswa terhadap Konsep Diri Siswa(studi Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas IV,V,VI SDNCicaheum Bandung Tahun Pelajaran 2003/2004). Skripsi Jurusan PPB FIP UPI. Tidak diterbitkan.
Glanz, E.C. (1964). Foundations and Principles of Guidance. Boston University: Allyn and Bacon, Inc.
(5)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hurlock. (2004). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.
Ketut, D dan Made, D. (1990). Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Makmun, A.S. (1996). Psikologi kependidikan. Bandung : Rosdakarya. Mappiare, A. (2006). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.
Merdekawati (2002). Kontribusi Pemahaman Siswa tentang Potensi Diri Terhadap Konsep Dirinya. Skripsi Sarjana pada Jurusan PPB UPI Bandung.
Muqodas, I. (2011). Efektivitas Model Service Quality untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Bimbingan dan Konseling. Tesis. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Monks, F. J. (1982). Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Gajah Mada.
Natawidjaja, R. (1988). Peran Guru dalam Bimbingan di Sekolah. Bandung: Abardin.
Nayak, A. (1997). Guidance and Counseling. New Delhi: Aph Publishing Corporation.
Nelson, R.C. (1972). Guidance and Counseling. USA:Holt, Rinehart and Winston, Inc. Norberg, R.B. (1970). Guidance: A Sistematic Intruduction. New York: Random House.
Nurihsan, J. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara. Pudjijogyanti, Clara R. (1993). Konsep Diri Dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.
Pudjigoyanti. (1993). Konsep Diri dalam Pendidikan. Jakarta: Arcan.
Prayitno.(1987). Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konseling. Jakarta: Depdibud Dirjen Dikti PPLPTK.
(6)
Faris Zulkarnaen,2014
PROFIL KONSEP DIRI PESERTA DIDIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Renita & Yusuf. (2006). Bimbingan dan Konseling SMA. Jakarta: Esis.
Rini, J.F. (2002). Konsep Diri. http://www.e-psikologi.com/dewa/160502.html.[Senin, 7 Juli 2014].
Shertzer, B and Stone, S.C.(1974). Fundamental of Guidance. Boston: HMC. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syarif. (2007). Faktor Determinan yang Mempengaruhi Pembentukan Konsep Diri Remaja pada Tahun 2007 Di SMA Negeri 1 Margahayu. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Willis, S. (2004). Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta. Winkel, W.S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah.
Jakarta:Gramedia.
Winkel, W.S. (1991). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.
Yusuf, S. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
Yusuf, S. (2009). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Yusuf, S. (1998). Model Bimbingan dan Konseling dengan Pendidikan Ekologis. Disertasi. Bandung: PPs UPI.