PERBEDAAN METODE LATIHAN MEMUKUL TERUS MENERUS DAN BERGANTIAN TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

ABSTRAK
Alfitriana. 2010. Perbedaan Penalaran Moral antara Siswa SMA Khusus (Islam) dan Siswa
SMA Umum (Studi pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Semarang dan SMA Negeri
10 Semarang Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi, Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang.
Skripsi ini di bawah bimbingan: Liftiah, S.Psi, M.Si dan Dra. Sri Maryati Deliana, M.Si
Kata Kunci: Penalaran Moral, Siswa SMA
Penelitian ini dilatarbelakangi adanya fenomena dekadensi moral yang terjadi pada para
remaja dewasa ini, yang diduga berkaitan dengan pemikiran atau penalaran moral remaja
yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari sering dijumpainya pelanggaran moral atau tata tertib
di sekolah menengah atas. Sedangkan perkembangan nilai moral remaja itu sendiri sangat
berhubungan dengan perkembangan nilai religius mereka. Hal ini yang kemudian
menimbulkan adanya anggapan bahwa sekolah dengan pendidikan agama yang lebih banyak,
lebih mampu membekali siswanya dengan akidah dan moral yang baik serta penalaran moral
yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang pendidikan agamanya lebih
sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan penalaran moral
antara siswa SMA Khusus (Islam) dan siswa SMA Umum. Hipotesis yang diajukan adalah
ada perbedaan penalaran moral antara siswa SMA Khusus (Islam) dan siswa SMA Umum.
Penelitian ini melibatkan siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 1 Semarang dan
SMA Negeri 10 Semarang. Sampel penelitian yang diambil berjumlah 72 siswa, dengan
menggunakan teknik pengambilan sampel random sampling. Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif dengan pendekatan komparasi. Pengambilan data penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan tes baku Defining Issues Test (DIT) dari James R. Rest. Analisis data
menggunakan teknik uji statistik parametrik t-test dengan menggunakan bantuan komputer
program (SPSS) versi 12 for windows.
Hasil analisis data yang diperoleh dengan menggunakan t-test menghasilkan taraf
signifikansi 0,469 yang lebih besar dari α = 0,05; maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini
berarti tidak ada pebedaan penalaran moral antara siswa SMA Khusus (Islam) dan siswa
SMA Umum, namun dari data hasil penelitian ini terdapat perbedaan dalam pencapaian tahap
penalaran moral antara siswa kedua sekolah tersebut, dimana tahap penalaran moral siswa
SMA Umum setahap lebih maju dibandingkan dengan siswa SMA Khusus (Islam).
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penalaran moral tidak hanya
dipengaruhi oleh banyak sedikitnya pendidikan agama yang diperoleh dari sekolah, namun
ada faktor lain yang juga turut mempengaruhi antara lain kurang efektifnya pendidikan moral
di sekolah, kurang efektifnya dialog antar anggota keluarga, pergaulan dengan teman sebaya,
kesempatan alih peran baik dalam kelaurga dengan teman sebaya, kemampuan berpikir logis
dan tingkat inteligensi. Di mana kesemua faktor itu saling mempengaruhi satu sama lain
sehingga penalaran moral seseorang tidak bisa diketahui hanya berdasarkan satu faktor saja.
Saran yang diajukan bagi sekolah agar dapat meningkatkan maupun tetap mempertahankan
tahap penalaran moral siswanya, yaitu dengan memberikan rangsangan diskusi moral,
pelatihan moral maupun simulasi moral di sekolah guna melihat sejauhmana para siswa

mampu menggunakan penalaran moral mereka. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan meneliti
faktor-faktor lain yang menyangkut perkembangan penalaran moral seperti efektifitas
komunikasi dalam keluarga atau pola asuh orangtua, tingkat inteligensi, pengaruh teman

sebaya terhadap perkembangan penalaran moral serta dapat lebih teliti dan lebih cermat
dalam menentukan teknik sampling

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN VOLLEY BOLA DIUMPAN DENGAN METODE TWO BALL VOLLEY DAN CIRCLE VOLLEY TERHADAP KEMAMPUAN PUKULAN VOLLEY TENIS PADA PETENIS PUTRA KLUB PHAPROS SEMARANG TAHUN 2012

0 9 97

Perbedaan Latihan Drive dengan Diumpan Terus Menerus dan Bergantian Terhadap Kemampuan Drive Pada Mahasiswa Putra Peserta IKK Tenis Jurusan PKLO FIK UNNES Tahun 2011

0 6 85

Perbedaan Latihan Drive dengan Diumpan Terus Menerus dan Bergantian Terhadap Kemampuan Drive Pada Mahasiswa Putra Peserta IKK Tenis Jurusan PKLO FIK UNNES Tahun 2011.

0 0 1

(ABSTRAK) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL DENGAN POSISI BERGERAK MAJU MUNDUR DAN KE SAMPING KANAN-KIRI TERHADAP HASIL PUKULAN DRIVE PADA PETENIS PEMULA PUTRA KLUB POTENSI SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MEMUKUL DENGAN POSISI BERGERAK MAJU MUNDUR DAN KE SAMPING KANAN-KIRI TERHADAP HASIL PUKULAN DRIVE PADA PETENIS PEMULA PUTRA KLUB POTENSI SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 87

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 2

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 66

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010.

0 1 6

(ABSTRAK) PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE HIGH VARIABILITY DRILLS DAN LOW VARIABILITY DRILLS TERHADAP KEMAMPUAN FOREHAND DRIVE PADA PETENIS PUTRA KLUB TENIS PHAPROS SEMARANG TAHUN 2010

0 0 2