BALI SEA AQUARIUM DI PULAU SERANGAN Konsep Sea Aquarium yang Interaktif dan Berteknologi Tinggi.

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP;
Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;
Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB;
Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

ISSN: 9 772338 505007


-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana
e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.
Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.
JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:
1. Arsitektural dan Desain Riset:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia
+62 361 703384
 ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

i

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana


Penanggung Jawab
I Made Suarya
Pengarah
A.A. Gde Djaja Baruna
I Ketut Mudra
Ketua
Syamsul Alam Paturusi
Sekretaris
I Wayan Yuda Manik
Bendahara
Ni Made Swanendri
Penyunting dan Reviewer
Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta
I Gusti Agung Bagus Suryada
Tim Validasi
I Ketut Mudra
I Made Widja

Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada

Arsitektur dan Desain Riset
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015
ISSN No. 9 772338 505007
Hak Cipta  2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
Udayana
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
UNUD
untuk
mereproduksi,
mendistribusikan,
dan

mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.

Tim Penerbit
I Made Widja
Ngakan Putu Sueca
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada
Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo

ii

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD
Tata tulis naskah:

1.

Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi
diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.

Keterangan umum:
1.
2.
3.

Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

iii


Editorial
Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia. Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.
Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain
itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor
2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume kelima ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.
Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini.


Redaktur

iv

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

Daftar Isi

Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii
Editorial ............................................................................................................................................................ iv
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1.

Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali
(Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara).........................................................................1-4


2.

Penerapan Konsep “High-Tech” Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik
Bandara Ngurah Rai, Bali
(Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus)............................................................................5-8

3.

Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali
(Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain) ...................................................................9-14

4.

Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali
(I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti)................................................................................................15-18

5.

Pusat Kebugaran “Luxury Club” di Denpasar, Bali
(Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika) .........................................................................................................19-24


6.

Night Club di Denpasar, Bali
(I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga) ................................................25-30

7.

Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung
(I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika) ..........................................................................31-36

8.

Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali
(Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik).........................................37-40

9.

Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali
(Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, dan Ni Made Swanendri) ...................................................41-46

10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali
(I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus) .....................................................................................................47-50

11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata
(I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ....................................................51-56

12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali
(I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha) ..................................................................57-60

13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar
(I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga)...............................................................................61-64

14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali
(I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi) .......................................................65-68

15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan
(I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika)...........................................................69-74

16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar
(Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...............................................75-78

17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar
(I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna)...............................................79-84

18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar
(I Putu Windi Adnyana, Syamsul Alam Paturusi, I Putu Sugiantara) ...................................................................85-90

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

v

19. Pusat Komputer di Gianyar
(Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti) .............................................................................................91-94

20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung
(Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti) ................................................................................................95-98

21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali
(Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli) ........................................................................99-104

22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli
(I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik) .......................................................................105-110

23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan
(Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada) .......................................................................111-114

24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar
(I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada) ................................................................115-120

25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar
(Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra) .....................................................................121-126

26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali
(Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan) ..............127-130

27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana
(I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati) .....................................131-136

28. Taman Remaja di Denpasar, Bali
(Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan) ........................................................................137-142

29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar
(I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S) .................................143-148

30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar
(Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati) ......................................149-152

31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B
(Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus) ...........................................................153-158

32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud
(I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati) .....................................................159-164

33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar
(Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa ............................................165-168

34. Pasar Barang Bekas di Denpasar
(Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S) .....................................................169-172

35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung
(Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......................................173-176

36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali
(I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya) ...................................................................................................177-182

37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali
(Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................183-186

38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar
(Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta) ......................................................187-192

39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali
(I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S) .....................................................193-196

40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman
(Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain) ...............................................................197-200

41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali
(Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya) ..................................................................................201-206

42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali
(David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ..................................................................207-210

43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali
(Komang Sariasih, I Ketut Muliawan Salain, dan I Wayan Yuda Manik) .........................................................211-216

vi

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007

44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja
(Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ............................................................... 217-220

45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar
(I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ............................................................................221-224

46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan
(Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra) ........................................................... 225-230

47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali
(Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra) ...................................................... 231-236

48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng
(Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra) .............................................................. 237-240

49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar
(Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) .............................................................................241-246

50. Cahapel and Wedding Hall di Badung
(Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto) ........................................................................................... 247-250

51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar
(Kadek Yusron Mulya Prasetya, Nyoman Surata) ........................................................................................... 251-254

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

vii

BALI SEA AQUARIUM DI PULAU SERANGAN
Konsep Sea Aquarium yang Interaktif dan Berteknologi Tinggi

Michael Kusuma1), I Nyoman Sudiarta2), dan I Gusti Agung Bagus Suryada3)
1)Jurusan

Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
michaelkusuma94@yahoo.com
2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
bagusur@gmail.com

ABSTRACT
Tourism is an important element in Bali Island not just their nature but also their artificial site, however their existing artificial site is not provided in a maximum way. A solution that can be done is by building a recreation place such as Sea
Aquarium. Besides their function as a recreational spot they can also be used as an education place, breeding and cultivation for sea biota especially for those endangered species which now their problem is keep on rising. To build an attractive aquarium, a distinct facilities from other aquarium and an interesting one should be built to accommodate the visitor such as restaurant inside the aquarium tank, theatre, submarine journey, and a majestic aquarium. From the building
appearance is also needed for their facade to be construct with a vocal point which can attract the visitor to visit Bali Sea
Aquarium.
Keywords: Recreation, Education, Breeding, Cultivation, Facilities, Facade.

ABSTRAK
Pariwisata merupakan sebuah elemen penting di Pulau Bali tidak hanya pada yang alami melainkan juga
yang buatan, namun wisata buatan yang ada belum maksimal disediakan di Bali. Sebuah solusi yang dapat
dilahirkan adalah dengan membuat sarana rekreasi berupa Sea Aquarium. Selain sebagai tempat rekreasi
dapat juga difungsikan sebagai sarana pendidikan serta penangkaran dan budidaya biota laut terutama
biota yang terancam punah yang kini makin tinggi peningkatannya. Untuk menciptakan akuarium yang dapat
memikat pengunjung diperlukan fasilitas yang menarik dan lain dari pada akuarium lainnya seperti adanya
restaurant dalam akuarium, theatre, wahana submarine journey, dan akuarium yang megah. Dari segi
tampilan pun diperlukan fasad yang memiliki vocal point sehingga dapat memikat pengunjung untuk
mendatangi Bali Sea Aquarium.
Kata Kunci: Rekreasi, Pendidikan, Penangkaran, Budidaya, Fasilitas, Fasad.

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati lautnya yang sangat banyak,
menurut Noegroho (2013) Indonesia memiliki 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut dan 950 spesies
biota terumbu karang. Tingginya tingkat keragaman hayati laut yang dimiliki Indonesia maka perlu juga sarana dan prasarana dalam mengenalkan biota laut kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat dapat
mengetahui informasi dan potensi dari biota laut tersebut serta mengubah perilaku masyarakat untuk lebih
menghargai dan memperhatikan spesies biota yang ditemukan terutama terhadap biota laut yang terancam
punah.
Dilain pihak populasi biota laut juga menyebabkan tingginya pemanfaatan terhadap biota laut dan sering terjadi pemanfaatan yang tidak terkontrol seperti penangkapan ikan di laut oleh sebuah pihak yang kemudian
dijual untuk konsumsi. Memang ikan adalah salah satu konsumsi utama yang ada di Indonesia namun dalam suatu situasi pihak yang melakukan penangkapan tidak memperhatikan spesies yang ditangkap, kuantiMichael Kusuma (1104205028)1), I Nyoman Sudiarta2), dan I Gusti Agung Bagus Suryada3)–Bali Sea Aquarium di Pulau
Serangan
111

tas, dan metode sehingga spesies yang terus menerus ditangkap itu kian waktu makin berkurang dan susah
ditemukan. Dari hal tersebut perlu adanya tempat penangkaran dan budidaya buatan yang benar-benar
dapat diawasi sehingga spesies yang terancam punah tersebut dapat terhindar dari pihak yang memburunya.
Ditinjau ke Pulau Bali banyak wisatawan domestik maupun mancanegara datang untuk bersantai menikmati
alam dan rekreasi melihat budaya Bali namun masih ada satu hal yang belum terlengkapi secara maksimal
yaitu wisata buatan yang masih sedikit tersedia. Dari data Dinas Pariwisata Bali (2013) terdapat 130 situs
untuk wisata alam dan budaya yang sudah terdata, sedangkan wisata buatan hanya 13 situs yang terdata.
Wisata buatan apabila dikembangkan akan tidak kalah menariknya jika dibandingkan dengan wisata alam
dan budaya yang sudah ada di Bali, hal ini terbukti ketika dibukanya sebuah wisata buatan Bali Safari and
Marine Park di Kabupaten Gianyar yang ketika mulai dimasukkan pendataan jumlah pengunjung pada tahun
2010 oleh Dinas Pariwisata Bali, tempat wisata ini masuk dalam 10 besar kunjungan objek wisata di Bali
dengan peringkat delapan sehingga menunjukkan bahwa wisata buatan memiliki potensi di Bali. Dari beberapa survey yang telah dilakukan pun didapatkan hasil bahwa beberapa orang merasa kurang dengan
keberadaan wisata buatan yang memiliki keunikan dan perbedaan dengan wisata lainnya.
Dikaitkan dengan permasalahan yang ada diatas maka salah satu bangunan yang dapat dibuat di Bali adalah sea aquarium. Sea aquarium adalah sebuah tempat yang menampilkan berbagai jenis biota laut yang
bisa menjadi hiburan bagi para pengunjung sekaligus menjadi pusat pendidikan dalam pengenalan biota laut
dan penangkaran biota laut.

KONSEP SEA AQUARIUM
Pembuatan konsep didasarkan pada tema yaitu ‘Journey to the Belly of the Sea’ dipadukan dengan pemrograman dan analisa tapak di Pulau Serangan sehingga menghasilkan konsep perancangan tapak dan
bangunan Bali Sea Aquarium. Pada konsep tapak terbagi menjadi konsep entrance, zoning, pola massa,
sirkulasi dan parkir, dan ruang luar sedangkan konsep bangunan terbagi menjadi entrance, bentuk dan
tampilan, zoning, sirkulasi, ruang dalam dan material, struktur dan material, dan utilitas. Pada kesempatan
ini akan dijelaskan beberapa konsep yang memiliki keunggulannya, diantaranya:
Konsep Bentuk, Tampilan dan Utilitas
Bentuk awal bangunan utama merupakan persegi yang kemudian pada bagian tertentu dimodifikasi memiliki
bagian yang elips. Tampilan bangunan utama mengambil makna pada tema, tercermin dari bangunan yang
menggunakan konsep kapal layar, cangkang penyu, sirip hiu, dan sirip ikan. Selain dari tampilan yang memaknai tema diintegrasikan pula budaya lokal pada bangunan dengan menyisipkan ornamen Bali dan bale
kul-kul.

Gambar 1. Konsep Bentuk Bangunan Utama
Sumber: Kusuma (2015:Lampiran)

112

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007

Terikat dengan konsep yang diadopsi di tampilan bangunan digunakan pula fungsinya sebagai penempatan
utilitas bangunan seperti penempatan penangkal petir pada tiang layar dan panel surya pada konsep layar
sebagai sumber utama energi listrik.

Gambar 2. Konsep Tampilan dan Utilitas Bangunan Utama
Sumber: Kusuma (2015:Lampiran)

Konsep Ruang Dalam dan Material
Pembahasan konsep ruang dalam yang lebih jelas akan difokuskan pada restaurant, 4D theatre, akuarium
utama, dan akuarium hiu. Pada restaurant ruang akan dibuat melayang dalam akuarium utama, ruang akan
berbentuk cangkang berbahan akrilik dengan adanya lantai yang dibuat dari akrilik juga sehingga
pengunjung dapat merasakan suasan seperti makan di tengah laut.
Theatre akan memberikan pengunjung kesan yang lebih nyata dengan model 4D dimana kursi-kursi akan
bergerak mengikuti film yang ditonton serta akan ada air buatan dan hologram untuk membuat suasana
yang lebih interaktif. Selesainya film dipertontonkan bagian layar akan terangkat kemudian akan terlihat
akuarium tematik.
Pada akuarium utama pengunjung dapat melihat akuarium yang terbesar dalam bangunan dari viewing point
yang berbahan akrilik, areal pengunjung melihat akan dibuat seperti hall sehingga pengunjung dapat leluasa
beraktivitas di zona tersebut, terdapat pula fasilitas submarine journey yaitu sarana rekreasi dimana
pengunjung dapat masuk ke dalam wahan kapal selam yang jalurnya terarah dengan rel. Pengunjung masuk ke dalam kapal dari lantai 1 dan kemudian dengan sistem hidrolik kapal akan diselamkan hingga dasar
akuarium kemudian berjalan sampai akhirnya kembali ke tempat pengunjung pertama masuk ke dalam kapal.

Gambar 3. Konsep Ruang Dalam dan Material Akuarium Utama
Michael Kusuma (1104205028)1), I Nyoman Sudiarta2), dan I Gusti Agung Bagus Suryada3)–Bali Sea Aquarium di Pulau
Serangan
113

Akuarium hiu dapat diamati dari lantai basement dimana pada zona ini akan terdapat spot-spot akrilik di
daerah plafond sehingga pengunjung dapat merasakan suasana dibawah laut.

Gambar 4. Konsep Ruang Dalam dan Material Akuarium Hiu
Sumber: Kusuma (2015:Lampiran)

Secara umum akuarium yang ada pada Bali Sea Aquarium memiliki kebutuhan peralatan untuk menunjang
jalannya sistem serupa dengan kebutuhan akuarium pada umumnya hanya kuantitasnya yang diperbesar
dan seperti yang diutarakan Kuncoro (2004:22) peralatan tersebut berupa pompa air, termometer, hydrosalinometer, ozonizer, lampu, chiller, aerator, pH-meter, protein skimmer, filter, dan test kit. Sementara untuk
sirkulasi airnya menggunakan sistem reuse yang menurut Lekang (2013:190) sistem air reuse menggunakan
ulang air yang dibuang dari akuarium yang seharusnya dibuang ke laut untuk diproses kembali dan
digunakan kembali di akuarium yang berarti jumlah air baru dapat dikurangi.

SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Adanya bangunan Bali Sea Aquarium dapat difungsikan sebagai sarana rekreasi, pendidikan, penangkaran
dan budidaya dimana hal ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, negara dan biota laut. Dalam
perancangannya untuk menyukseskan ketiga fungsi tersebut diperlukan sebuah strategi yang dapat diterapkan pada bangunan seperti dengan menciptakan bangunan yang memiliki vocal point dengan mengadopsi
konsep-konsep kapal layar, cangkang penyu, sirip hiu, dan sirip ikan serta memadukan unsur budaya lokal.
Selain dari fasadnya diperlukan juga fasilitas yang memiliki keunikan dan keunggulan dibandingkan dengan
akuarium lainnya, yang mana pada Bali Sea Aquarium memiliki konsep penyediaan restaurant dalam akuarium, 4D theatre, wahan submarine journey, dan akuarium-akuarium yang megah dan menawan. Dengan
mengaplikasikan konsep-konsep ini ditujukan untuk memikat pengunjung agar mendatangi Bali Sea Aquarium tanpa rasa bosan.
Saran
Sebaiknya proyek Bali Sea Aquarium ini dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk dikedepannya
dapat terealisasikan di lapangan karena apabila bangunan ini berdiri akan sangat meningkatkan ketertarikan
wisatawan untuk mengunjungi Bali serta bermanfaat bagi pendidikan serta kelestarian biota laut.

DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pariwisata Bali. 2013. 10 Besar Kunjungan Objek Wisata di Bali. Denpasar.
Kuncoro, E. B. 2004. Akuarium Laut. Yogyakarta: Kanisius.
Kuncoro, E. B., dan Wiharto, F. E. A. 2009. Ensiklopedia Populer Ikan Air Laut.
Yogyakarta: Lily Publisher.
Kusuma, M. 2015. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan. Denpasar: Universitas Udayana.
Lekang, O. 2013. Aquaculture Engineering. Inggris: Wiley-Blackwell.
Noegroho, A. (2013). Siaran Pers No.112/PDSI/HM.310/VIII/2013: Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia
Terbesar di Dunia. Diperoleh 4 Oktober 2014, dari http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/9822/KEANEKARA
GAMAN-HAYATI-LAUT-INDONESIA-TERBESAR-DI-DUNIA/?category_id/

114

e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007