PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK POLA TUTORIAL SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN TERSEBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS SMA YAPIM MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK POLA TUTORIAL SEBAYA DENGAN METODE LATIHAN TERSEBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA YAPIM MEDAN T.A 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh ESTER VEINY S

NIM. 708114127

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012


(2)

Skripsi Olch EMcr Veiny S, NIM 708 t 14127

'J'elnh Dipcrtahankan Di I>epan Tim Pcn~uji

Puda Tanggal25 Juli 2012

TlM PENGtJJI:

Dr, J I.M~hnmmad..Ypsut: M.Si Pembimbing

Ikwism~n l~rdcde J>cnguji

Drs. M, Nysir. M.Sj

Pcngl~ji

Jufri.Dmmn • .S.E. M.Si

Pcnguji

Disetujui diUl Disyahkan Puda Tanggal Juli 2012 PANITJA lJJIAN

Kctua Jurusan Pcndidikun Ekonomi

Dr. Arwunsyah, M.Si


(3)

LEMBAR PERSETlJ.HJAN PEMBIMBING

Skripsi ini diajukan olch ESTER VEINY S, NIM. 70Xll4127

Jurusun Pcndidikun Ekonomi. Prngrmn Sludi Pcndidikun Akuntansi, Jcnjang l:H

Faku\las Ekonomi, Univcn;itns Negcri Mcdan

'rclah dipcriksH dan disctujui untuk diuji dalam

Ujian mempcrtahankan Skripsi

Mcngctuhui,

Kctua .lurusan

Pcndidikun Hkonomi

Dr. Arwansyah, M.Si NIP. 19630712 198903 1 002

Mcd11n, ilo Juli 2012

Dosen Pernhimbing Skripsi

llr. H. Muh~tmmad Ymmf, M.Si Nit». I96Ht815 19870.3 1 001


(4)

v ABSTRAK

Ester Veiny Simbolon. NIM. 708114127. Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS SMA YAPIM Medan Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi Fakultas Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Medan 2012.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Rendahnya aktivitas dan hasil

belajar pada mata pelajaran Akuntansi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar Akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar di SMA YAPIM Medan T.A. 2011/2012.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA YAPIM Medan yang terletak di Jl. Air Bersih No. 59 Medan tahun ajaran 2011/2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS yang berjumlah 32 orang. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah test dan observasi. Test yang digunakan adalah essay test yang diambil dari buku paket siswa. Observasi aktivitas belajar siswa dilakukan secara langsung pada saat proses belajar mengajar dengan menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar.

Berdasarkan hasil analisis data, terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I hanya 40,7% menjadi 75% pada siklus II. Dari hasil analisis tersebut, peningkatan aktivitas sebesar 34,3%. Sedangkan hasil test yang dilaksanakan, terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 32 siswa hanya 19 (59,4%) siswa yang tuntas belajar pada siklus I dengan rata – rata 66,41 menjadi 27 siswa (84,4%) pada siklus II dengan rata – rata 81,72, ini berarti meningkat sebesar 25%. Sebagai indikator ketuntasan belajar klasikal ditetapkan 70% siswa memperoleh nilai >70. Pada uji korelasi Product Moment r = 0,89. Pada uji signifikan untuk aktivitas, t hitung > t tabel yaitu 2,770 > 1,669 dan t hitung > t tabel yaitu 6,124 >1,669 untuk hasil belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pada siklus II telah diperoleh ketuntasan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan yang signifikan.

Dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar pada kompetensi dasar memahami persamaan dasar akuntansi di kelas XI IS SMA YAPIM Medan Tahun Ajaran 2011/2012 dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini berarti bahwa Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat digunakan sebagai alternatif dalam pembelajaran akuntansi.

Kata kunci : Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Tutorial Sebaya,


(5)

vi ABSTRACT

Ester Veiny Simbolon. NIM. 708114127. The Applying of Peer Tutoring and Distributed Practice to Increase Students Result Accounting Learning in Class XI IS SMA YAPIM Medan at the Year of Academic 2011/2012. Thesis faculty of Economic, Majoring of Economic Education, Study Program of Accounting Education, State University of Medan, 2012.

The problem of this research is “The low of activity and student’s studying result in accounting subject.” The purpose of this research was to know the

increasing of activity and student’s accounting studying result by applying of Peer

Tutoring and Distributed Practice in SMA YAPIM Medan.

The research was conducted in SMA YAPIM Medan, located at Jl. Air Bersih No. 59 Medan at the year of academic 2011/2012. Subjects in this research were student in grade XI IS in SMA YAPIM Medan amounting to 32 students. Techniques were used to collect the data in this research are test and observation.

Essay was the used test, taken from student’s textbook. Observation of student

studying activities carried out directly on teaching and learning process by applying of Peer Tutoring and Distributed Practice.

Based on the analysis, the improvement was conducted on the student’s

studying activities at the Ist cycle was 40,7% became 75% at the 2nd cycle. From

this analysis, the improvement was conducted on the student’s studying activities

34,3%. Meanwhile, the result of the test shows there was increasing of the

student’s studying result, there were 19 students (59,4%) of 32 students were

completed on studying at Ist cycle average of 66,41, became 27 students (84,4%) at 2nd cycle average of 81,72, it increased about 25%. An indicator of the classical

studying completeness was decided 70% of students got assess ≥70. Product

Moment test r = 0,89. Significance test for learning activity, tcount > ttabel was 2,770 > 1,669 and tcount > ttabel was 6,124 > 1,669 for learning outcomes. It means that in cycle II has been obtained activity and student learning outcomes completeness and indicated by significance increase.

It can be concluded that the Applying of Peer Tutoring and Distributed Practice in the lesson topic of understanding Accounting Equation in class XI IS SMA YAPIM Medan at the year of academic 2011/2012 can increase the studying

activity and student’s studying result. It means that of Peer Tutoring and

Distributed Practice can be used as an alternative in learning accounting.

Keywords : Studying Activity, Studying Result, Peer Tutoring, Distributed Practice


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Siklus Tindakan Kelas ... 39

Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 43

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r...48

Tabel 4.1 Aktivitas Belajar Siswa...50


(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 38 Gambar 4.1 Aktivitas Belajar Siswa ... .51 Gambar 4.2 Hasil Belajar Siswa ...52


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3. Soal Pretest

Lampiran 4. Hasil belajar Pretest siswa

Lampiran 5. Soal Post Test Siklus I

Lampiran 6. Lembar Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I

Lampiran 7. Hasil belajar Post Test Siswa pada Siklus I

Lampiran 8. Soal Post Test Siklus II

Lampiran 9. Lembar Observasi Aktivitas Belajar siswa pada Siklus II

Lampiran 10. Hasil belajar Post Test siswa pada Siklus II

Lampiran 11. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Akuntansi Siswa

Lampiran 12 Kunci Jawaban

Lampiran 13 Tabel Hubungan Antara Aktivitas Dan Hasil Belajar

Lampiran 14 Tabel Aktivitas Dan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus II


(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.

Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik apabila proses tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian, seharusnya pembelajaran disekolah merupakan kegiatan yang menyenangkan, menantang dan bermakna bagi siswa.

Dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan penting dalam keberhasilan siswanya, walaupun kurikulum disajikan sebaik mungkin, sarana dan prasarana terpenuhi dengan baik, tetapi apabila guru belum berkualitas dalam mengajar maka proses belajar mengajar belum dikatakan baik. Oleh sebab itu guru harus mampu merancang suatu pengajaran yang mampu menumbuhkan


(10)

2

minat dan semangat belajar siswa sehingga siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam mengikuti pelajaran.

Guru bukan hanya mengajar, melainkan mempunyai makna sadar dan kritis terhadap mengajar dan menggunakan kesadaran dirinya untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan pada proses pembelajarannya. Seorang guru dituntut untuk bertindak dan berpikir kritis dalam menjalankan tugasnya secara profesional. Dalam proses belajar mengajar dikelas, setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap ilmu yang diberikan oleh guru, oleh sebab itu guru harus mampu menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri agar sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.

Namun sampai saat ini guru cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional. Dalam pembelajaran konvensional guru yang dominan sedangkan siswa resisten, guru yang aktif sedangkan siswa hanya pasif. Bagi siswa hal ini menjadikan ruang gerak terbatas, siswa hanya terbiasa mendengarkan, mencatat kemudian menghafal tanpa ada minat untuk memahaminya, akhirnya siswa cenderung menyimpan segala kesulitan yang ditemui saat belajar tanpa ada usaha untuk menyelesaikannya akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis di SMA YAPIM Medan terhadap siswa kelas XI IS1 akuntansi, peneliti memperoleh keterangan bahwa hasil belajar akuntansi siswa masih kurang maksimal, hal tersebut terlihat dari 32 siswa kelas XI IS1 hanya 13siswa yang dinyatakan tuntas (40,6%) dan 19


(11)

3

siswa lainnya dinyatakan tidak tuntas (59,4%) berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ada disekolah tersebut yaitu 70.

Dapat dikatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terjadi karena ketika proses pembelajaran berlangsung guru masih menerapkan pembelajaran yang bersifat konvensional dimana pembelajaran didominasi oleh guru, siswa hanya duduk diam mendengarkan guru menyampaikan materi pembelajaran tanpa ada reaksi timbal balik dari siswa. Dominasi guru menyebabkan siswa menjadi pasif sehingga siswa kurang memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapat, takut untuk bertanya jika mereka kurang mengerti penjelasan guru berkaitan dengan materi pelajaran. Siswa juga kurang mampu merumuskan pemikiran sendiri sehingga siswa cenderung hanya menerima materi pelajaran dari guru saja sehingga menimbulkan proses belajar mengajar yang vakum atau tidak ada interaksi sehingga timbul kebosanan dan kejenuhan selama proses pembelajaran dan mengakibatkan siswa menjadi mengantuk, melamun, bercerita dan membuat keributan didalam kelas. Hal inilah yang menyebabkan akivitas dan hasil belajar siswa menjadi rendah.

Oleh sebab itu, perlu adanya pembaharuan dalam proses belajar mengajar akuntansi agar siswa memiliki minat yang tinggi untuk belajar sehingga seluruh siswa dapat memahami pelajaran akuntansi dengan cara yang lebih mudah, lebih cepat, lebih bermakna dan menyenangkan. Dengan demikian merupakan hal penting bagi guru untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang model pembelajaran yang ada, karena dengan menguasai beberapa model maka guru


(12)

4

akan merasakan adanya kemudahan dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk itu penulis mencoba memberikan masukan kepada guru untuk menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar. Model kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan seluruh siswa.

Tutor sebaya merupakan model yang dilakukan oleh siswa seangkatan atau satu kelas yang ditunjuk oleh guru dengan berbagai pertimbangan. Ada kalanya seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh kawan sebangkunya atau kawan-kawan lainnya karena tidak adanya rasa enggan atau malu bertanya. Metode latihan tersebar adalah suatu metode latihan yang dilakukan dengan cara memberikan latihan soal pada setiap satu sub pokok bahasan yang telah selesai diajarkan.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya Dengan Metode Latihan Tersebar Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS1 SMA YAPIM

Medan T.A 2011/2012”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :


(13)

5

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

3. Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMAYAPIM Medan?

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas maka rumusn masalah dalam penelitian ini adalalah :

1. Apakah penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

2. Apakah penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?

3. Apakah dengan penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar terdapat hubungan antara aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan?


(14)

6

1.4. Pemecahan Masalah

Sebagaimana telah dijelaskan pada latar belakang masalah, bahwa kenyataan hasil belajar siswa belum mencapai target yang diinginkan, maka kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar perlu ditingkatkan. Oleh karena itu penulis berkonsultasi dengan guru mata pelajaran akuntansi untuk melakukan penelitian dalam proses belajar mengajar dengan menerapkan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya Dengan Metode Latihan Tersebar untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi.

Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antara peserta didik. Tutor sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama. Kelompok pola tutorial sebaya adalah model pembelajaran yang mengajak siswa menjadi tutor (pengajar), sumber belajar dan sumber bertanya.

Metode Tutor Sebaya dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran sebab siswa yang belajar dari siswa lain yang mempunyai status, umur dan kematangan yang sama tidak akan merasa malu/kaku untuk bertanya kepada temannya sendiri (tutor) ketika mereka mendapat kendala atau pelajaran yang mereka tidak mengerti sehingga siswa dapat mengaktualisasikan kemampuan yang ada pada dirinya untuk bersikap peduli terhadap teman-temannya yang kurang mampu dan menyuburkan rasa tanggung jawab bersama dalam belajar. Penjelasan tutor sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil


(15)

7

dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.

Metode latihan dibedakan menjadi dua, yaitu latihan tersebar dan latihan terpusat. Metode yang digunakan dengan model kelompok pola tutor sebaya adalah metode latihan tersebar. Metode latihan tersebar dilakukan dengan cara memberikan latihan soal kepada siswa pada setiap sub pokok bahasan sesuai dengan kesukaran materi, sehingga siswa dilatih agar dapat dengan cepat menguasai materi pelajaran akuntansi yang dibahas. Metode ini membimbing siswa dalam puncak keahlian dalam penguasaan ilmu akuntansi, karena dengan menggunakan latihan tersebar ini guru dapat mengoptimalkan pelajaran didalam kelas.

Dalam penerapan Model Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar ini proses belajar mengajar dilakukan dengan cara diskusi yang diselingi dengan latihan. Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan tutor dengan kriteria tutor. Kemudian dalam kelas tersebut dibentuk kelompok belajar yang heterogen, kemudian tutor disebar kesetiap kelompok. Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan belajar dilakukan dengan menerapkan metode latihan tersebar yaitu masing-masing kelompok yang sudah dibimbing oleh setiap tutor diberikan kompetensi yang dibagi-bagikan sesuai tingkat kesukaran materinya.

Dari uraian diatas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan


(16)

8

Metode Latihan Tersebar diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

2. Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini maka diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai nilai bagi penulis guna meningkatkan pengetahuan dibidang pendidikan secara teori maupun aplikasi dalam lingkungan pendidikan mengenai penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar.

2. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah, guru dan siswa tentang alternatif pembelajaran sehingga


(17)

9

dapat memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesional guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(18)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kemampuan dalam diskusi kelompok mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari sudah mulai terbiasanya siswa belajar dalam kelompok. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I hanya 40,7% menjadi 75% pada siklus II sebesar 34,3% dibuktikan dari uji beda dimana thitung > ttabel yaitu 2,770 > 1,669 dan derajat kebebasan (dk) = 32 +32 – 2 = 62 dengan taraf nyata α = 0,05 yang menyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan sebesar 1,101. Dari perhitungan uji t ini dapat dipastikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari aktivitas belajar siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan model pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat menuntun siswa lebih aktif dan bersemangat dalam belajar.

2. Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada


(19)

70

siklus I diperoleh 19 (59,4%) siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 66,41 sedangkan pada siklus II hasil belajar yang diperoleh 27 (84,4%) siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 81,72. Ini berarti terjadi peningkatan sebesar sebesar 25% dibuktikan dengan uji t yang dilakukan untuk hasil belajar dimana thitung > ttabel yaitu 6,124 > 1,669 dan derajat kebebasan (dk) = 32 +32 – 2 = 62 dengan taraf nyata α = 0,05 yang menyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan sebesar 4,455. Dari perhitungan uji t ini dapat dipastikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari hasil belajar akuntansi siklus I ke siklus II. Siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai ≥70, sedangkan untuk ketuntasan klasikal ditetapkan 70% dari jumlah siswa harus mendapat nilai ≥70. Dimana kemampuan daya serap siswa terhadap materi pelajaran meningkat sebesar (25%) yang tuntas belajar pada siklus II menunjukkan bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang telah ditetaapkan.

3. Adanya hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari r hitung > r tabel yaitu r hitung = 0,89 > r tabel 0,339, maksudnya apabila aktivitas tinggi maka hasil belajar juga akan tinggi sebesar 0,81 dan D = 65%. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan aktivitas terhadap hasil belajar sebesar 65 % sedangkan 35% dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu jika aktivitas meningkat maka hasil belajar juga akan meningkat.


(20)

71

5.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan sebagai berikut:

1. Kepada guru khususnya guru bidang studi akuntansi hendaknya menggunakan model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada kompetensi dasar Persamaan Dasar Akuntansi.

2. Ketuntasan belajar secara klasikal dengan menerapkan model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar pada kompetensi dasar Persamaan Dasar Akuntansi, adanya peningkatan dan siswa yang belum tuntas KKM disarankan kepada guru untuk mengadakan remedial.

3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sejenis namun dengan waktu yang lebih efektif, sumber belajar yang lebih luas, dan fasilitas yang lebih mendukung agar dapat dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada bidang studi akuntansi.


(1)

7

dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda dengan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.

Metode latihan dibedakan menjadi dua, yaitu latihan tersebar dan latihan terpusat. Metode yang digunakan dengan model kelompok pola tutor sebaya adalah metode latihan tersebar. Metode latihan tersebar dilakukan dengan cara memberikan latihan soal kepada siswa pada setiap sub pokok bahasan sesuai dengan kesukaran materi, sehingga siswa dilatih agar dapat dengan cepat menguasai materi pelajaran akuntansi yang dibahas. Metode ini membimbing siswa dalam puncak keahlian dalam penguasaan ilmu akuntansi, karena dengan menggunakan latihan tersebar ini guru dapat mengoptimalkan pelajaran didalam kelas.

Dalam penerapan Model Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar ini proses belajar mengajar dilakukan dengan cara diskusi yang diselingi dengan latihan. Guru terlebih dahulu memilih dan menetapkan tutor dengan kriteria tutor. Kemudian dalam kelas tersebut dibentuk kelompok belajar yang heterogen, kemudian tutor disebar kesetiap kelompok. Untuk mengefektifkan pencapaian tujuan belajar dilakukan dengan menerapkan metode latihan tersebar yaitu masing-masing kelompok yang sudah dibimbing oleh setiap tutor diberikan kompetensi yang dibagi-bagikan sesuai tingkat kesukaran materinya.

Dari uraian diatas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah dengan Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan


(2)

Metode Latihan Tersebar diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

2. Untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS1 SMA YAPIM Medan.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini maka diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Sebagai nilai bagi penulis guna meningkatkan pengetahuan dibidang pendidikan secara teori maupun aplikasi dalam lingkungan pendidikan mengenai penerapan model pembelajaran kelompok pola tutorial sebaya dengan metode latihan tersebar.

2. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah, guru dan siswa tentang alternatif pembelajaran sehingga


(3)

9

dapat memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesional guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan dan pihak lain dalam melakukan penelitian yang sejenis.


(4)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Kemampuan dalam diskusi kelompok mengalami kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari sudah mulai terbiasanya siswa belajar dalam kelompok. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I hanya 40,7% menjadi 75% pada siklus II sebesar 34,3% dibuktikan dari uji beda dimana thitung > ttabel yaitu 2,770 > 1,669 dan derajat kebebasan (dk) = 32 +32 – 2 = 62 dengan taraf nyata α = 0,05 yang menyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan sebesar 1,101. Dari perhitungan uji t ini dapat dipastikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari aktivitas belajar siklus I ke siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa belajar dengan menggunakan model pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat menuntun siswa lebih aktif dan bersemangat dalam belajar.

2. Penerapan Model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada


(5)

70

siklus I diperoleh 19 (59,4%) siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 66,41 sedangkan pada siklus II hasil belajar yang diperoleh 27 (84,4%) siswa yang tuntas belajar dengan nilai rata-rata 81,72. Ini berarti terjadi peningkatan sebesar sebesar 25% dibuktikan dengan uji t yang dilakukan untuk hasil belajar dimana thitung > ttabel yaitu 6,124 > 1,669 dan derajat kebebasan (dk) = 32 +32 – 2 = 62 dengan taraf nyata α = 0,05 yang menyatakan bahwa ada peningkatan yang signifikan sebesar 4,455. Dari perhitungan uji t ini dapat dipastikan bahwa ada peningkatan yang signifikan dari hasil belajar akuntansi siklus I ke siklus II. Siswa dikatakan tuntas jika mendapatkan nilai ≥70, sedangkan untuk ketuntasan klasikal ditetapkan 70% dari jumlah siswa harus mendapat nilai ≥70. Dimana kemampuan daya serap siswa terhadap materi pelajaran meningkat sebesar (25%) yang tuntas belajar pada siklus II menunjukkan bahwa telah tercapai batas tuntas indikator yang telah ditetaapkan.

3. Adanya hubungan yang positif antara aktivitas dan hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari r hitung > r tabel yaitu r hitung = 0,89 > r tabel 0,339, maksudnya apabila aktivitas tinggi maka hasil belajar juga akan tinggi sebesar 0,81 dan D = 65%. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan aktivitas terhadap hasil belajar sebesar 65 % sedangkan 35% dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu jika aktivitas meningkat maka hasil belajar juga akan meningkat.


(6)

5.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas dapat disarankan sebagai berikut:

1. Kepada guru khususnya guru bidang studi akuntansi hendaknya menggunakan model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa pada kompetensi dasar Persamaan Dasar Akuntansi.

2. Ketuntasan belajar secara klasikal dengan menerapkan model Pembelajaran Kelompok Pola Tutorial Sebaya dengan Metode Latihan Tersebar pada kompetensi dasar Persamaan Dasar Akuntansi, adanya peningkatan dan siswa yang belum tuntas KKM disarankan kepada guru untuk mengadakan remedial.

3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan judul yang sejenis namun dengan waktu yang lebih efektif, sumber belajar yang lebih luas, dan fasilitas yang lebih mendukung agar dapat dijadikan suatu studi perbandingan bagi guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada bidang studi akuntansi.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IS SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 7 1

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 BANDA ACEH

1 7 1

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TARI BAMBU (BAMBOO DANCING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEJARAH KELAS XI SMA NEGERI 1 TRIMURJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014

2 27 61

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO

0 0 14

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 20142015

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA.3 SMA NEGERI 2 TEMBILAHAN Asniadarni SMA Negeri 2 Tembilahan Riau

0 0 12

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

0 1 7

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH (ICM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMAN 6 PEKANBARU TAHUN AJARAN 20122013 ASNIMAR

0 0 13