T1 802008106 Full text

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME AKADEMIK DENGAN
HARGA DIRI PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 14 KLATEN

Oleh:
Gilang Kusuma Wardhana
802008106

TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi guna memenuhi
sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014

i

i


ii

ii

iii

iii

iv

HUBUNGAN ANTARA OPTIMISME AKADEMIK DENGAN
HARGA DIRI PADA SISWA SMP MUHAMMADIYAH 14 KLATEN

Oleh:
Gilang Kusuma Wardhana
Ratriana Y.E Kusumiati
Enjang Wahyuningrum

Program Studi Psikologi


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2014

iv

v

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine correlation between selfesteem and academic optimism on students of Muhammadiyah 14 Junior High
School Klaten. Subjects in this study were all students of Muhammadiyah 14
Junior High School Klaten. Data collection techniques in this study conducted by
distributing questionnaires to respondents consisted of 48 students. In this study
to measure self-esteem using State Self-Esteem Scale (SSES), while measurement
of academic optimism using Student Academic Optimism Scale. Data analysis
techniques in this study using assumptions test, descriptive analysis and
inferential analysis using Pearson's Product-Moment Correlation test. Results

from this study show that significant positive correlation between self-esteem and
academic optimism on students of Muhammadiyah 14 Junior High School Klaten
with correlation coefficient (r) of 0,469 and significance of 0,000 (p 0 Terdapat hubungan positif dan signifikan antara optimisme
akademik dengan harga diri pada siswa SMP Muhammadiyah 14
Klaten.

METODE PENELITIAN
Partisipan
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 14 Klaten yang terletak
Jl Ringroad Ngentak Klaten, Jawa Tengah. Partisipan dalam penelitian ini adalah
siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 48
responden.

Prosedur Sampling
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012). Alasan peneliti mengambil
sampling jenuh, karena jumlah populasi kecil. Dalam penelitian ini akan
digunakan jumlah sampel yang sama dengan populasi yaitu 48 responden SMP
Muhammadiyah 14 Klaten, yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas VII sebanyak

13 siswa, kelas VIII sebanyak 15 siswa dan kelas IX sebanyak 20 siswa.

Pengukuran
Penelitian ini akan dilakukan dengan cara membagi angket pada subyek
yaitu SMP Muhammadiyah 14 Klaten. Skala optimisme akademik berdasarkan

10

11

tiga dimensi optimisme akademik siswa menurut Adams & Forsyth (2011) yaitu :
student academic self-efficacy, student trust in teachers dan home academic press.
Skala pengukuran optimisme akademik dalam penelitian ini diadaptasi
berdasarkan Skala Student Academic Optimism milik Adams & Forsyth (2011)
yang berisi 12 item. Skala harga diri berdasarkan dimensi harga diri menurut
Heatherton & Wyland (2003) yaitu : performance self-esteem, social self-esteem
dan physical self-esteem. Skala pengukuran harga diri dalam penelitian ini
diadaptasi berdasarkan State Self-Esteem Scale (SSES) milik Heatherton & Polivy
(1991) yang berisi 20 item.
Alternatif pilihan jawaban untuk setiap item Skala Student Academic

Optimism dan State Self-Esteem Scale (SSES) yang tersedia, yaitu: Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), serta Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun
skoring Skala Student Academic Optimism dan State Self-Esteem Scale (SSES)
untuk favourable adalah : satu (1) untuk Sangat Tidak Setuju (STS), dua (2) Tidak
Setuju (TS), tiga (3) untuk Setuju (S), dan empat (4) untuk Sangat Setuju (SS).
Sebaliknya untuk unfavourable adalah : empat (4) untuk Sangat Tidak Setuju
(STS), tiga (3) untuk Tidak Setuju (TS), dua (2) untuk Setuju (S), dan satu (1)
untuk Sangat Setuju (SS).
Uji daya diskriminasi item dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS 17.0. Azwar (2012) menyatakan bahwa semua korelasi item yang
mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan,
sedangkan item yang kurang dari 0,30 diinterprestasikan sebagai item yang
memiliki daya beda rendah. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total

11

12

kurang dari 0,3, maka butir pernyataan dalam instrumen penelitian ini dinyatakan
gugur.

Pada uji daya diskriminasi item angket harga diri siswa, dari 20 item
terdapat 17 item lolos uji yang yang memiliki daya beda ≥ 0,30 dan 3 item
dinyatakan gugur yang memiliki daya beda < 0,30. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 1.
Tabel 1.
Hasil Uji Daya Diskriminasi Item Harga Diri
No
Aspek
Favourable
Unfavorable
Jumlah Item
Lolos Uji
1
Performance
1, 9*, 14.
4, 5, 18, 19.
6
self-esteem
2
Social self2, 8*, 10, 13, 15, 17, 20.

6
esteem
3
Appearance
3, 6, 11, 12*.
7, 16.
5
self-esteem
17
Total Item
Keterangan: Tanda (*) menunjukkan nomor item yang gugur
Pada uji daya diskriminasi item angket optimisme akademik siswa, dari 12
item terdapat 11 item lolos uji yang yang memiliki daya beda ≥ 0,30 dan 1 item
dinyatakan gugur yang memiliki daya beda < 0,30.. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 2.

No
1
2


Tabel 2.
Hasil Uji Daya Diskriminasi Item Optimisme Akademik
Aspek
Favourable
Jumlah Item Lolos Uji
Student academic selfefficacy
Student trust in teachers

1, 2, 3, 4*.

3

5, 6, 7, 8.

4

Home academic press
9, 10, 11, 12.
Total Item
Keterangan: Tanda (*) menunjukkan nomor item yang gugur

3

12

4
11

13

Pengujian reliabilitas alat ukur menggunakan patokan Azwar (2012) yang
menyatakan bahwa minimal koefisien konsistensi internal paling tidak setinggi
0,80. Perhitungan reliabilitas hanya dilakukan pada item yang sudah teruji daya
diskriminasinya. Berdasarkan uji reliabilitas, angket harga diri reliabel dengan
koefisien konsistensi internal sebesar 0,857. Sedangkan angket optimisme
akademik juga reliabel dengan koefisien konsistensi internal sebesar 0,859. Hasil
uji reliabilitas dari item yang lolos ke dalam uji daya diskriminasi item dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3.
Hasil Perhitungan Realibilitas Angket
No

Instrumen
Koefisien Reliabilitas
1
Angket Harga Diri
0,857
2
Angket Optimisme Akademik
0,859

Teknik Analisis Data
Sebelum melakukan analisis korelasi, peneliti melakukan uji asumsi yang
meliputi uji normalitas dan uji linieritas. Uji asumsi dilakukan bertujuan untuk
mengetahui apakah data yang telah memenuhi asumsi analisis sebagai syarat
untuk melakukan analisis dengan uji korelasi Pearson Product Moment. Uji
Normalitas yang digunakan adalah uji normalitas Kolmogorov-Smirnov yang
dihitung dengan bantuan program SPSS 17.0. Uji linieritas dilakukan dengan
menggunakan anova dengan bantuan program SPSS 17.0. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson dengan
menggunakan bantuan SPSS 17.0.


13

14

HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dihitung dengan bantuan program
SPSS 17.0. Data berdistribusi normal, jika angka signifikansi (Sig) > 0,05. Hasil
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Harga Diri
N
Normal Parametersa
Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

48
47.33
7.755
.093
.049
-.093
.643
.802

Optimisme
Akademik
48
33.15
5.497
.135
.056
-.135
.937
.344

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada Tabel 4, variabel harga diri
siswa memiliki koefisien sebesar 0,643 dengan probabilitas (p) atau signifikansi
sebesar 0,802. Variabel optimisme akademik siswa memiliki koefisien sebesar
0,937 dengan probabilitas (p) atau signifikasi sebesar 0,344. Dengan demikian
kedua variabel memiliki distribusi yang normal karena p > 0,05.

Hasil Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0, hasilnya
dapat dilihat pada tabel 5.

14

15

Tabel 5
Hasil Uji Linieritas
Sum of
Squares
Optimisme Between Groups
Akademik *
Harga Diri

Mean
Square

df

(Combined)

697.696

Linearity

312.373

Deviation from
Linearity

385.323

23 16.753

722.283

23 31.404

Within Groups
Total

1419.979

24 29.071

F

Sig.

.926

.575

1 312.373 9.947

.004

.533

.930

47

Berdasarkan hasil uji linearitas pada Tabel 5, maka dapat diketahui bahwa
variabel harga diri dan optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14
Klaten diperoleh nilai Fbeda sebesar 0,533 dengan signifikansi p = 0,930 (p > 0,05)
yang menunjukkan hubungan antara variabel harga diri dan optimisme akademik
pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten adalah linier.

Hasil Deskriptif
a. Harga Diri
Kategori untuk menentukan tinggi rendahya hasil pengukuran variabel
harga diri, yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Rendah dan Sangat Rendah. Skor
maksimum diperoleh dengan cara mengkalikan skor tertinggi dengan jumlah
soal, yaitu: 4 x 17 item lolos uji beda item = 68 dan skor minimum diperoleh
dengan cara mengkalikan skor terendah dengan jumlah soal 1 x 17 item lolos
uji beda item = 17, jadi diperoleh interval sebagai berikut:

15

16

Kategorisasi untuk tinggi rendahya hasil pengukuran variabel harga diri
dapat dilihat pada tabel 6.

No
1.
2.
3.
4.

Tabel 6
Kategorisasi Skala Harga Diri
Interval
Kategori
Mean
N
55,25 ≤ x ≤ 68
Sangat Tinggi
42,5 ≤ x < 55,25
Tinggi
47,33
29,75 ≤ x < 42,5
Rendah
17 ≤ x < 29,75
Sangat Rendah
Total
Standar Deviasi = 7,755 Min = 26

Prosentase

6
12,5 %
30
62,5 %
10
20,84%
2
4,16 %
48
100%
Max = 61

Keterangan : x = Skor pola asuh permisif; N = Jumlah Subjek.

Berdasarkan

Tabel

6

dapat

diketahui

bahwa

6

siswa

SMP

Muhammadiyah 14 Klaten memiliki skor harga diri yang berada pada kategori
sangat tinggi dengan prosentase 12,5 %, 30 siswa memiliki skor harga diri
yang berada pada kategori tinggi dengan prosentase 62,5 %, 10 siswa
memiliki skor harga diri yang berada pada kategori rendah dengan prosentase
20,84 %, 2 siswa memiliki skor harga diri yang berada pada kategori sangat
rendah dengan prosentase 4,16 %. Rata-rata skor harga diri yang diperoleh
siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten sebesar 47,33 berada pada kategori
tinggi. Skor harga diri yang diperoleh siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten
bergerak dari skor minimum sebesar 26 sampai dengan skor maksimum
sebesar 61 dengan standar deviasi 7,755.

b. Optimisme Akademik
Kategori untuk menentukan tinggi rendahya hasil pengukuran variabel
optimisme akademik, yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Rendah dan Sangat
Rendah. Skor maksimum diperoleh dengan cara mengkalikan skor tertinggi
16

17

dengan jumlah soal, yaitu: 4 x 11 item lolos uji beda item = 44 dan skor
minimum diperoleh dengan cara mengkalikan skor terendah dengan jumlah
soal 1 x 11 item lolos uji beda item = 11, jadi diperoleh interval sebagai
berikut:

Kategorisasi untuk tinggi rendahya hasil pengukuran variabel optimisme
akademik dapat dilihat pada tabel 7.

No
1.
2.
3.
4.

Tabel 7
Kategorisasi Skala Optimisme Akademik
Interval
Kategori
Mean
N
Prosentase
35,75 ≤ x ≤ 44
Sangat Tinggi
17
35,42 %
27,5 ≤ x < 35,75
Tinggi
33,15
22
45,9 %
19,5 ≤ x < 27,5
Rendah
8
16,6 %
11 ≤ x < 19,25
Sangat Rendah
1
2,08 %
Total
48
100%
Standar Deviasi = 5,497
Min = 19 Max = 43

Keterangan : x = Skor pola asuh permisif; N = Jumlah Subjek.

Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa 17 siswa SMP
Muhammadiyah 14 Klaten memiliki skor optimisme akademik yang berada
pada kategori sangat tinggi dengan prosentase 35,42 %, 22 siswa memiliki
skor optimisme akademik yang berada pada kategori tinggi dengan prosentase
45,9 %, 8 siswa memiliki skor optimisme akademik yang berada pada kategori
rendah dengan prosentase 16,6 %, 1 siswa memiliki skor optimisme akademik
yang berada pada kategori sangat rendah dengan prosentase 2,08 %. Rata-rata
skor optimisme akademik yang diperoleh siswa SMP Muhammadiyah 14
17

18

Klaten sebesar 33,15 berada pada kategori tinggi. Skor optimisme akademik
yang diperoleh siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten bergerak dari skor
minimum sebesar 19 sampai dengan skor maksimum sebesar 43 dengan
standar deviasi 5,497.

Hasil Uji Korelasi
Dalam penelitian ini uji korelasi antara harga diri dan optimisme akademik
pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0,
hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5
Hasil Uji Pearson Product Moment
Optimisme
Akademik

Harga Diri
Harga Diri

Pearson Correlation

1

Sig. (1-tailed)

.469**
.000

N
48
Optimisme
Pearson Correlation
.469**
Akademik
Sig. (1-tailed)
.000
N
48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).

48
1
48

Dari hasil perhitungan uji korelasi antara harga diri dan optimisme
akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000 < α (0,01) maka H1 diterima. Artinya terdapat hubungan positif
signifikan antara harga diri dan optimisme akademik pada siswa SMP
Muhammadiyah 14 Klaten. Hubungan ini ditunjukkan dengan nilai korelasi (r)
yang positif sebesar 0,469. Berdasarkan hasil tersebut, ditunjukkan oleh koefisien
determinan (r2) sebesar (0,469)2 yaitu 21,996 %, artinya kontribusi harga diri
18

19

siswa terhadap optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten
sebesar 21,996 %, dan berarti masih terdapat 78,004 % variabel-variabel lain yang
mempengaruhi optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten.

PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian tentang hubungan antara harga diri dan optimisme
akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten, maka didapatkan hasil
perhitungan koefisien korelasi (r) sebesar 0,469 dengan signifikansi sebesar 0,000
(p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara
antara harga diri dan optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14
Klaten. Dengan demikian dinyatakan dalam penelitian ini yaitu H1 diterima dan
H0 ditolak. Artinya semakin tinggi harga diri siswa, maka akan semakin tinggi
pula optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten. Begitu
juga sebaliknya, semakin rendah harga diri siswa, maka semakin rendah pula
optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten. Hasil penelitian
ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu penelitian dari Toor (2009), Bagana,
Raciu & Lupu (2011), serta Hutz, Midgett, Pacico, Bastianello & Zanon (2014)
yang menemukan adanya hubungan positif signifikan antara harga diri dengan
optimisme akademik.
Siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten merupakan remaja. Erikson (dalam
Hurlock, 2004) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa kritis identitas atau
masalah identitas-ego remaja. Hal yang sangat menonjol pada periode ini adalah
kesadaran yang mendalam mengenai diri (self), dimana remaja mulai meyakini

19

20

akan adanya kemauan, potensi dan cita-cita. Kesadaran remaja yang mendalam
mengenai diri ini membuat remaja mampu melakukan penilaian atau evaluasi
terhadap diri (Santrock, 2002). Oleh karena itu, sebelum memasuki masa remaja
penting bagi remaja untuk mengembangkan harga dirinya.
Heatherton & Wyland (2003) menyatakan bahwa harga diri adalah respon
emosional dari pengalaman orang sebagai perenungan dan evaluasi mengenai
berbagai hal tentang diri mereka sendiri. Hecht (2013) menyatakan bahwa
individu yang memiliki harga diri tinggi merasa yakin, mampu, layak dan
cenderung memiliki optimisme yang tinggi. Corsini (2002) mengemukakan
bahwa optimisme adalah sikap positif yang memandang bahwa segala sesuatu
merupakan hal yang terbaik. Dalam hubungannya dengan proses belajar di
sekolah, Toor (2009) mendefinisikan optimisme akademik sebagai kecenderungan
umum untuk mengharapkan hasil positif dari segi personal terkait dengan
pengalaman akademis di masa kini dan masa depan.
Vinacle (dalam Hasan, Lilik, & Agustin, 2013) menjelaskan bahwa ada
dua faktor yang dapat mempengaruhi optimisme yaitu faktor egosentris dan faktor
etnosentris. Faktor egosentris salah satunya adalah harga diri (self-esteem).
Heatherton & Wyland (2003 mengemukakan tiga dimensi harga diri yaitu :
performance self-esteem, social self-esteem dan physical self-esteem. Ada
beberapa kemungkinan yang menyebabkan adanya hubungan positif signifikan
antara harga diri dan optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14
Klaten.

20

21

Pertama, melalui dimensi performance self-esteem. Orang yang memiliki
performance harga diri tinggi memiliki kepercayaan bahwa diri mereka cerdas dan
mampu (Heatherton & Wyland, 2003). Siswa yang memiliki harga diri yang
tinggi tidak akan gelisah dan cemas dalam mengerjakan tugas-tugas dalam
deadline waktu yang sempit, karena mereka memiliki kepercayaan bahwa diri
mereka cerdas dan mampu dalam menjalani pembelajaran. Dalam hal inilah maka
siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten dapat memiliki optimisme akademik yang
tinggi.
Kedua, melalui dimensi social self-esteem. Orang yang memiliki social
self-esteem tinggi, mereka mampu mengatasi secara efektif tantangan dan umpan
balik negatif, dan mereka hidup di dunia sosial di mana mereka percaya bahwa
orang menghargai dan menghormati mereka (Heatherton & Wyland, 2003).
Melalui social self-esteem, siswa dapat mengatasi secara efektif tantangan dan
umpan balik negatif dan mereka percaya bahwa orang lain menghargai dan
menghormati mereka, dalam hal inilah maka siswa SMP Muhammadiyah 14
Klaten dapat memiliki optimisme akademik yang tinggi.
Ketiga, melalui dimensi appearance self-esteem. Orang yang memiliki
appearance self-esteem yang rendah cenderung lebih depresi, memiliki rasa
rendah diri, kesepian, dan merasa terasing di lingkungannya (Heatherton &
Wyland, 2003). Individu yang memiliki harga diri yang baik akan mampu
menghargai dirinya sendiri, menerima diri, tidak menganggap rendah dirinya,
melainkan mengenali keterbatasan dirinya sendiri dan mempunyai harapan untuk
maju dan memahami potensi yang dimilikinya (Coopersmith, dalam Anindyajati

21

22

& Karima, 2004). Oleh sebab itulah siswa yang memiliki appearance self-esteem
yang tinggi akan cenderung terhindar dari depresi dan memiliki kepercayaan diri
yang tinggi, dalam hal inilah siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten dapat
memiliki optimisme akademik yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan sumbangan efektif sebesar
21,996 %, artinya kontribusi harga diri siswa terhadap optimisme akademik pada
siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten sebesar 21,996 %, dan berarti masih
terdapat 78,004 % variabel-variabel lain yang mempengaruhi optimisme
akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten, seperti misalnya: minat,
motivasi, status sosial, jenis kelamin dan budaya.

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Ada hubungan positif signifikan antara antara harga diri dan optimisme
akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten.
2. Rata-rata skor harga diri yang diperoleh siswa SMP Muhammadiyah 14
Klaten sebesar 47,33 berada pada kategori tinggi. Rata-rata skor optimisme
akademik yang diperoleh siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten sebesar 33,15
berada pada kategori tinggi.
3. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan sumbangan efektif sebesar
21,996%, artinya kontribusi harga diri siswa terhadap optimisme akademik
pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten sebesar 21,996 %, dan berarti

22

23

masih terdapat 78,004 % variabel-variabel lain yang mempengaruhi
optimisme akademik pada siswa SMP Muhammadiyah 14 Klaten.
Saran yang dapat diajukan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi pihak guru
Diharapkan guru sebagai pendidik siswa di sekolah agar guru tahu akan
kebutuhan siswa terutama mereka yang bermasalah dengan kepribadiannya
serta juga mendorong siswanya untuk meningkatkan harga dirinya, sehingga
optimisme akademik siswa dapat lebih meningkat lagi.
2. Bagi pihak orangtua
Orangtua diharapkan memberikan dukungan sosial bagi anaknya untuk
meningkatkan harga dirinya, sehingga dengan demikian optimisme akademik
anaknya dapat lebih meningkat.
3. Untuk penelitian selanjutnya
Bagi peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian lebih lanjut tentang harga
diri dan optimisme akademik, maka disarankan untuk menyertakan variabelvariabel lain, seperti misalnya: minat, motivasi, status sosial, jenis kelamin
dan budaya.

23

24

DAFTAR PUSTAKA
Adams, C.M & Forsyth, P.B. (2011). Student academic optimism: confirming a
construct. A paper submitted for presentation at the 2011 Annual Meeting
of The American Educational Research Association New Orleans, LA.
New Orleans, Louisiana, USA: AERA Online Paper Repository.
Anindyajati, M & Karima, C.M. (2004). Peran harga diri terhadap asertivitas
remaja penyalahgunaan narkoba (penelitian pada remaja penyalahguna
narkoba di tempat-tempat rehabilitasi penyalahguna narkoba). Jurnal
Psikologi. Volume 2 No. 1, Juni.
Azwar, S. (2012). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bagana, E., Raciu, A., & Lupu, L. (2011). Self esteem, optimism and exams’
anxiety among high school students. Procedia - Social and Behavioral
Sciences Journal. Volume 30. p. 1331 – 1338.
Corsini, R. J. (2002). The dictionary of psychology. New York: BrunnerRoutledge.
Hapsari, R.M & Retnaningsih. (2007). Perilaku asertif dan harga diri pada
karyawan. Jurnal Psikologi Volume 1, No. 1, Desember. Depok: Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma.
Hasan, A., Lilik, S., & Agustin, R.W. (2013). Hubungan antara penerimaan diri
dan dukungan emosi dengan optimisme pada penderita diabetes mellitus
anggota aktif persadia (persatuan diabetes indonesia) cabang surakarta.
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Volume 2, No 2. p 60-74.
Heatherton, T. F & Wyland, C. L. (2003). Assessing self-esteem. Positive
Psychological Assessment: A Handbook of Models and Measures.
Washington, DC, US: American Psychological Association.
Heatherton, T. F. & Polivy, J. (1991). Development and validation of a scale for
measuring state self-esteem. Journal of Personality and Social
Psychology. Washington, DC: American Psychological Association, Inc.
Volume 60, No 6,. p. 895-910.
Hecht, D. (2013). The neural basis of optimism and pessimism. Experimental
Neurobiology Journal. Volume 3. p. 173-199.
Hurlock, E.B. (2004). Psikologi perkembangan (suatu pendekatan sepanjang.
rentang kehidupan). Jakarta: Erlangga.
Hutz, C.S., Midgett, A., Pacico, J.C., Bastianello, M.R., & Zanon, C. (2014). The
relationship of hope, optimism, self-esteem, subjective well-being, and

24

25

personality in brazilians and americans. Psychology Journal. Volume 5.
Scientific Research Publishing Inc. p 514-522.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2008). Human development
(psikologi perkembangan). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Pepi, A., Luisa, F., & Alesi, M. (2006). Personal conceptions of intelligences, self
esteem and school achievement in italian and portuguese students. Journal
Adolescence. Winter, Volume 41, No 164. p. 615-31.
Robinson, C., & Snipes, K. (2009). Hope, optimism and self-efficacy: a system of
competence and control enhancing african american college students
academic well-being. Multiple Linear Regression Viewpoints Journal.
Volume 35 No 2. p 16-26.
Sandha, T.P, Hartati, S & Fauziah, N. (2012). Hubungan antara self esteem
dengan penyesuaian diri siswa tahun pertama SMA krista mitra
Semarang. Jurnal Psikologi Empati. Volume 1 No 1. Semarang: Fakultas
Psikologi Undip.
Santrock, J. W. (2002). Life span development (perkembangan masa hidup). Jilid
1: Edisi Kelima. Penerbit Erlangga.
Sukardi, F.E.W. (2006). Korelasi antara optimisme dan prestasi akademik siswa
sd santa maria kelas 6 di cirebon. Jurnal Psikologi Vol. 4 No. 1, Juni 2006.
p 55-71.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan r&d. Bandung : Alfabeta.
Toor, S.F. (2009). Optimism and achievement: a domain-specific and withinconstruct investigation. Doctoral Dissertations. Knoxville: University of
Tennessee.

25