MAKALAH ASAL USUL penduduk NEGARA

MAKALAH ASAL USUL NEGARA
MAKALAH
ASAL USUL NEGARA

Disusun oleh :
ABI KUSUMA FRIESTIAWAN AHMAD
10/299735/HK/18500/W

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini saya hanya akan membicarakan secara umum asal-usul negara dan
tentang teori- teori (ajaran-ajaran,faham-faham) mengenai timbulnya negara, atau
terjadinya negara. Dan juga mengenai perpindahan dari manusia yang bebas,belum
teratur ke keadaan bernegara, keadaan manusia yang serba teratur. Kita akan
membicarakan beberapa teori-teori pokok. Teori-teori tersebut terbagi menurut
masanya antara lain:
A.

Jaman Yunani Kuno


B.

Jaman Romawi Kuno

C.

Jaman Pertengahan

D.

Jaman Renaissance

E.

Kaum Monarkomaken

F.

Hukum Alam


G.

Kekuasaan

H.
I.

Positif
Modern

Dari semua yang ditulis diatas akan lebih detail penjelasanya dibagian isi. Semoga
dengan makalah yang kami buat ini dapat membantu rekan-rekan semuanya. Kami
mohon maaf apabila dalam isi, kata,tulisan, atau apapun masih banyak kekurangan
dan kesalahan karena kami ini baru belajar sehingga masih banyak kesalahan yang
kami buat dan kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai
seperti jadwal yang telah ditentukan.

BAB II
ISI


Seperti yang telah diungkapkan pada bab pendahuluan maka kami akan langsung
menuliskan teori-teori, ajaran - ajaran pada setiap periode. Untuk menyingkat waktu
kita mulai dari yang pertama.
A.

Jaman Yunani Kuno

Kita semua sudah tahu bahwa banyak sekali para ahli pemikir yang katanya
berasal dari yunani kuno. Para pemikir tersebut banyak memberikan pengaruh yang
besar di dunia dan hampir semua orang tahu akan para pemikir dari romawi kuno.
Banyak pemikir pada angkatan yunani kuno karena di sana adanya kebebasan
dalam berfikir. Dalam hal ini kami hanya akan menuliskan teori dan ajaran apa yang
mereka kemukakan dalam bidang ilmu Negara. Berikut ini adalah ttokoh-tokohnya:

1.

Socrates (399 sebelum masehi)

Menurut Socrates negara berasal dari pekerti manusia lalu dikembangkan di polis.

Ia juga berpendapat bahwa sitem demokrasi langsung dapat diterapkan karena

yunani pada waktu lampau masih kecil dan masih merupakan apa yang dinamakan
polis,permasalahan tidaklah seruet dan berbelit-belit seperti sekarang dan yang
terakhir setiap warga Negara memiliki keinginan untuk berpartisipasi dalam
pemerintah (state mainded).

2.

Plato (429-347 S.M)

Menurut teori dari plato kebenaran adalah indeeeler(kebenaran berada dalam ide
manusia) .selain itu dia juga berpendapat bahwanegara ada karena berbagai
kebutuhan dan keinginan untuk memenuhi hal tersebut sehingga mereka harus
bekerjasama. Menurutnya juga bahwa sebuah Negara adalah sebuah keluarga.plato
juga mengungkapkan bahwa negara itu diklasifikasikan oleh sifat dari sang
penguasa. Berikut adalah karya –karya dari plato yang terkenal politea
(Negara/state), politicos (ahli negara), dan nomoi (undang-undang) .

3.


Aristoteles (384-322 S.M)

Menurut aristoteles dalam teorinya dunia adalah sebuah realitas. Dan untuk
memenuhi kebutuhan bersama karena manusia dalah zoonpolitikon. Menurutnya
kekuasaan negara adalah yang utama atau totaliter. Aristoteles mengklasifikasikan
Negara sebagai berikut, monarki lawan dari tyrani, aristrokasi lawan dari oligarki,
republic konstitusional lawan dari demokrasi, jumlah orang yang memerintah dan
sifat,tujuan pemerintah. Menurut aristoteles Negara merupakan gabungan Negara.
Karya terkenal aristoteles adalah ethica ( pemikiran tentang keadilan ) dan politica
(pemikiran tentang hukum dan negara).

4.

Epicurus (342-271 S.M)

Menurut epicurus dalam teorinya tentang individualistis atau atomisme (individu)
bahwa negara dibentuk karena adalah untuk memenuhi kebutuhan individu jadi
yang diutamakan adalah individu.ia berpendapat bahwa atom lawan dari zoon
politicon. Untuk menjamin keamanan menurutnya perlu adanya pemaksaan dalam

peraturan. Peraturan dapat dibentuk dengan persetujuan individu dalam perjanjian
masyarakat.

5.

Zeto (kaum stoa/ stoicin)

Menurutnya dalam teori universalitas ia menjelaskan bahwa Negara itu harus
berdaulat dan kedaulatan nasional negara haru sesuai tatanan global. Dan ia juga
menggemukakan pendapat bahwa tidak ada pembedaan dalam struktur social.

B.

Jaman Romawi Kuno

Pada jaman romawi kuno masalah ilmu pengetahuan sangalah sulit berkembang
karena pemerintah pada saat itu melarang atau membatasi masalah ilmu sehingga
hanyan sedikir pakar –pakar dari masas/ jaman romawi kuno. Berikut adalah para
pakar dalam masa romawi kuno antara lain:


1.

Polibios

Polibios menerangkan tentang bentuk negara dalam teorinya yang dikenal dengan
istilah cyclus teory. Teori tersebut dapat dijabarkan dengan gambar sebagai berikut
Monarcki yang tirani akan memicu aristokrasi.aristokrasi yang oligarki mendorong
demokrasi. Demokrasi yang anarki sehingga muncul orang kuat dan akan
memerintah sehingga menjaadi monarcki. Dalam cycle teori ini dapat tidak sama
seperti keterangan diatas karena dapat berubah lagi dari sitem pemerintahan.
2.

Cicero

Menurut cicero dalam teorinya rasio murni bahwa negara itu wajib ada karena
berdasar rasio untuk hidup. karya dari cicero antara lain ,de replubica ( tentang
negara ) dan de legibus ( tentang hukum aau tentang undang-undang ).

3.


Seneca

Seneca berpendapat bahwa perlu adanya transformasi dalam kehukum tuhanan hal
ini terjadi karena masyarakat telah enggan da tidak percaya lagi terhadap
kekuasaan Negara dan mereka cenderung menuju atau memikirkan dunia
kebatinan.
C.

Abad Pertengahan

Pada abad ini terdapat dua pandangan yang dikenal dengan legist dan canonist.
Legist berpendapat bahwa raja itu adalah pengganti tuhan di dunia karena negera
lebih dulu dari gereja dan tokohnya adalah marsilius. Sedangkan canonist
berpendapat bahwa paus lah yang menjadi pengganti tuhan di dunia sehingga raja
hanya sebagai orang yang diperintahkan oleh paus untuk memimpin kerajaan.
Berikut tokoh tokoh abad pertengahan.
1.

Agustinus (354-430)


Menurut teorinya yang bernama teokratis bahwa kedudukan gewreja yang dipimpin
oleh paus itu adalah lebih tinggi dibandingkan kedudukan Negara yang di pimpin
oleh raja. Ia juga meneluarkan buku yang bernama de civitate dei dan dalam buku
ini menjelaskan tentang pembagian negera diantaranya , civitas dei atau Negara
tuhan Negara ini adalah Negara yang dicita-citakan. Dan civitas terrena atau
Negara iblis/duniawi Negara inilah yang paling di kecam dan ditolak agustinus.
2.

Thomas Aquinas (1223-1274)

Thomas Aquinas berpendapat bahwa manusia itu sewajarnya hidup bersama karena
ilmu itu berada di masyarakat. Dia juga termasuk orang yang memegang teory
teocratis. Dia mengeluarkan buku ang cukup terkenal diantaranya de regimine
principum (pemerintahan yang dilakukan raja),dan summa theologika (ketuhanan).
Ia juga berpendapat bahwa kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi Negara. Dia
menjadi penengah antara kaum legist dan kaum canonist.Selain itu Thomas juga
membedakan huum menjadi empat golongan
À

Hukum abadi atau lex aeterna adalah hukum yang akarnya dalam jiwa tuhan


À

Hukum alam adalah karena manusia berpikir sehingga bagian dari padanya

À

Hukum positip adalah pelaksanaan hukum alam dengan beberapa ketentuan

À

Hukum tuhan adalah hukum yang mengisi akan kekuarangan manusia.

3.

Marsilius ( 1270-1340)

Menurutnya bahwa Negara itu pada hekekatnya itu terbentuk bukan karena kodrat
tuhan melainkan karena terjadi perjanjian antara manusia untuk mewujidkan


perdamaian. Ia juga dikenal sebagai pembuat teori theocratis critis. Sedangkan
agustinus dan Aquinas berteori theocratis mutlak.
D.

Jaman Reinesance

Pada jaman ini terjadi perubahan perubahan yang besar pada ilmu pengetahuan
khususnya dalam ilmu negara. Karena pada zaman ini banyak paham baru yang
mempengaruhi banyak Negara. Sehingga muncul banyak tokoh diantaranya
sebagai berikut :

1.

Niccolo Machiavelli ( 1469-1527 )

Ia mengeluarkan buku yang sangat controversial karena trerjadi pertentangan
terhadap buku nya yang ber judul il principe sang raja atau pelajaran untuk sang
raja dalam menjalankan pemerintahanya.dalam buku itu bahwa raja itu harus
memisahkan antara kesusilaan dan kenegaraan sehingga kesusilaan dihiraukan dan
tidak dipakai. Ia bersifat realitas modern. Ia menunjukan bahwa tujuan Negara
adalah terbinanya ketrtiban,keamanan dan ketentraman.

2.

Thomas morus (1478-1535)

Ia adalah seorang yang mengeluarkan roman kenegaraan yang berjudul de optimo
republicae statu deque nova insula utopia tentang pemerintahan yang paling baik
dan negeri asing yang disebut utopia. Buku ini bertujuan untuk mengkrituk inggris
khusunya kaum borjuis dan pemilik kekuasaan.

3.

Jean bodin

Menurutnya Negara adalah sekumpulan keluarga dengan segala miliknya yang
dipimpin oleh seseorang yang akalnya dipimpin penguasa yang berdaulat. Dan
dalam bukunya yang berjudul les six livres de la republica ia memberiakn dasardasar yuridis sebuah negara. Menurutnya pemimpin yang pertama adalah seorang
militer yang menunjukan kekuatan dan kekuasaanya. Menurutnya kedaulatan
adalah kekuasan tertinggi dan untuk itu kita perlu mewujudkan dengan sifat sifat
sebagai berikut :
À

Tunggal berate hanya negaralah yang memiliki

À

Asli berate tidak berasal dari kekusan lain

À

Abadi bahwa kedaulatan itu adalh Negara dan Negara adalah abadi

À

Tidak dapat terbagi-bagi berate tidak dapat diserahkan kepihak lain.

E.

Kaum monarkomaken

Monarkomaken berate menentang sitem kerajaan atau bisa dikatakan anti raja. Tapi
pengertian itu dirasa kurang tepat karena kaum monarckomaken itu menentang
eksesnya sitem absolutism.berikut ini tokoh dalam kaummonarckomaken antara
lain:

1.

Hotman (1573)

Ia menerbitkan buku pranco Gallia. Ia menentang absolutism bukan lewat ajaran
agama tetapi lewat sejarah.

2.

Brutus (1579)

Brutus dalam bukunnya vindiciae tyrannos (alat-alat hukum melawan tirani) ini
mengambarkan bahwa perlawanan terhadap raja –raja dan buku ini adalah
karangan seseorang yang bersembunyi dibawah nama brutus.

3.

Buchanan (1579)

Dalam bukunya de jure regni apud scoots (kekuasaan raja pada bangas scot) dalam
bukunya ia membandingakn terleebih dahulu antara raja dan tiran.

4.

Mariana (1599)

De rege ac regis institutione (tentang hal raja dan kedudukanya) adalah buku
karanganya untuk membantu raja agar tidak berbuat absolutism (tirani).

5.

Bellarmin

Menurutnya monarcki adalah terbaik akan tetapi karena aklaknya sehingga
prakteknya berlawanan. Bukunya terkenal disputations paus hanya mengurus
keagaman dan tractatus de potestate summi potivicus in rebus temporalibus
tentang kuasa paus di keduniawian.

6.

Suarez

Dalam bukunya tractatus de ligibus ac deo legislatoere (uraian tentang undangundang dasar Dan tuhan,pembentuk undang-undang). Ia berpendapat bahwa
negatra tidak dapat berdiri sendiri karena butuh Negara lain.

7.

Milton

Ia adalah seorang penyair akan tetapi pada waktu itu ia dibunuh sehingga dia
dikenal oleh orang –orang karena pembelaanya.

8.

Johane altusius

Ia menerbitkan buku politica methodice digesta susunan ketatanegaraan yang
sistematis dan diperkuat contoh darai sejarah biasa dan sejarah suci. Menurutnya
penguas diangkat rakyat,menjalankan undang –undang, dan diangkat perjanjia
sehingga raja terikat janji. Ia juga berpendapat Negara harus berdaulat dan
memnuhi kebutuhan rohani dan jasmani.

F.

Hukum Alam

Dalam teroi hukum alam terbagi menjadi dua perisode yaitu periode XVII dan
periode XVIII keduanya memiliki materi ajaran yang sama akan tetapi berbeda
fungsji. Jika pada periode XVII berfungsi menerangkan namun pada periode XVIII
berfungsi menilai. Berikut inia adalah para tokohnya :

1.

Grotius (Hugo De Grot) 1583-1645

Ia pernah dipenjara dan dalam penjara di menulis buku de jure belli ac pacis (hukum
perang dan damai). Setelah selasai buku itu diberiak kepada Louis XIII dan akhirnya
dia menjadi tokoh besar dan dia juga dikenal sebagai pelopor atau pencipta hukum
alam modern.ia berpendapat bahwa Negara dan hukum adalah suatu usaha untuk
mengatasi segala perpecahan di lapangan agama dengan bedasarkan akal manusia
yang berlaku umum. Ia juga berpendapat bahwa ada hukum antar negara untuk
mengatur hubungan negara satu dengan negara lain. Ia berpendapat bahw ahukum
alam adalh hukum yang benar,baik menurut rasio dan tidak mungkin salah serta
adil.

2.

Thomas hobbes (1588-1679)

Menurutnya Negara adalah suatu system materialistis yang besar dalam mana
mengatur kehidupan organis dan rokhanis. Dalam tujuan untuk kebahagiaan yang
dicapai dengan berlomba dan gerak. Adapun alantis yang besar dalam mana
mengatur kehidupan organis dan rokhanis. Dalam tujuan untuk kebahagiaan yang
dicapai dengan berlomba dan gerak. Adapun alatnya adalah kekuasan, kekayaan
dan nama baik pribadi maupun kawan ajaran ini ditulis dalam bukunya yang
berjudal de cive ( tentang warga negara) dan leviathan ( tentang negara). Ajaran ini
berpangkal pada masa manusian itu terlalu bebas sehingga akan terjadi konfil yang
dikenal dengan bellum omnium contra omnes dimana manusia itu egois terhadap
yang lainya. Dan ia juga mengemukakan sifat abstracto manusia yang
v Competition atau persaingan (competitio) berate manusia selalu berlomba dan
tidak pernah mau kalah dari yang lainnya.
v Defentio ,defen ataua membela diri bahwa manusia tidak mau dibawahi atau
diatasi oleh orang lain.
v Gloria adalh sifa dimana manusia ingin dihormati,disegani dan dipuji.

Dari sifat yang diatas ada juga sifat yang membatasi dari sifat diatas antara lain :
v Takut mati
v Inggin memiliki sesuatu
v Ingin bekerja agar dapat sesuatu
Dan karena sifat diatas maka perdamaian dapat terjadi. Perdamaian dapat terjadi
jika masyarakat melakukan perjanjian. Perjanjian itu membentuk masayarakat lalu
Negara. Hobbes juga mengemukakan teori perjanjian, menurutnya
perjanjianmasyarakat bersifat langsung artinya orang melakukan perjanjian itu
langsung menyerahkan atau melepaskan haknya atau kemerdekaanya kepada raja
dan raj berada bukan dalam perjanjian tetapi diluar perjanjian. Ia berpendapat
bahwa gereja bersatu dengan dipimpin oleh raja yang absolute.

3.

Benedictus de Spinoza (1632-1677)

Menurutnya Negara dan hukum adalah etika yang tersusun secara geometris dan
traktat teologis polik. Menurunya hukum alam bukan sollen tetapi sein. Ia juag
berbiacara bahwa manusia buakan hanya bertindak berdasarkan rasionya saja
tetapi manusia juga dipengaruhi oleh hawa naafsunya. Ia juga berpendapat bahw
tuuan Negara adalah menyelengarakan perdamaian ketentraman dan
menghilangkan ketakutan. Maka sertiap warga Negara harus mematuhi peraturan
perundang-undangan meskipun itu tidak adil dan merugikan. Tetapi Negara tidak
bisa menguasai secara mutlak dua hal yaitu berfikir dan menimbang. Negara yang
dipikirkan oleh spinosa adalh aristokrasi.

4.

John locke ( 1632 -1704)

Ajaranya merupakan jembatan antara negara dan hukum. Ia berpendapat bahwa
manusia memiliki hak dasar yang tidak dapat diserahkan dan perlunya pembatasan
– pembatasan kekuasaan Negara erta melindungi individu. Menurutnya hukum alam
adalh sesuatu yang berdasar rasio dan perjanjian namun sifat yang
logis,deductief,mathematic dig anti dengan realitas. Iniilah yang menimbulkan teori
baru tentang pembagian kekuasaan,hak asasi dasar, dan perundang –undanan yang

dilakuakn oleh dewan perwakilan rakyat.ia menerbitkan buku yang berjudul two
treatises On civil government. Mengenai hak asai ia membagi menjadi :
·

Hak hidup

·

Hak kebebasan atau merdeka

·

Hak milik.

Menurutnya manusia belum punya hak waktu lahir tetapi baru punya sifat.
Sehingga ia berpendapat jika manusia secara alamiah maka haknya tidak dipakai
karena manusia ingin memeksakan kehendak.menurt nya Negara bertujuan untuk
menetapkan dan melaksanakan hukum alam. Dalam hal ini Negara bukan hanya
berdasar hukum alam tetapi Negara juaga membuat peraturan perundangundangan untuk Negara tetapi tetap berpedoman kepada hukum alam.dengan cirri
hukum alam adalah rasional dan umum jika tidak ada unsure itu bererti bukan
hukumn alam. Jadi dapat disimpulkan tugas Negara adalah :
À

Membuat peraturan peruundang-undangan (legistlatif)

À

Melaksanakan peratuarn perundang-undangan (eksekutif dan judikatif)

À

Mengatur hubungan antar Negara(federatif)

John locke juga mengklasifikasikan bentuk –bentuk negara diantaranya sebagai
berikut :
Ø Jika kekuasaan perundang-undangan diserahkan kepada satu orang disebut
monarcki
Ø Jika Kekuasaan perundang-undangan di berikan kepada beberapa orang atau
dewan maka bernama aristocrasi
Ø Jika kekuasaan perundang undangan diberikan kepada seluruh rakyat maka
disebut demokrasi
Ia berpendapat bahwa tujuan perjanjian adalah untuk memelihara dan menjamin
hak-hak asai setiap manusia.

5.

Frederick yang agung (1712-1786)

Ia berpendapat bahwa apa yang dituliskan oleh maciavelli dalam buku il principe itu
adalh jahat. Sehingga ia membantah teori dari maciavelli dalam buku karanganya
yang berjudul anti Machiavelli.

6.

Montesqueu (1688-1755)

Dalam bukunya letters persanes mengemukakan kecaman terhadap keadaan
agama,politik, dan social prancis.selain itu ia juga menerbitkan buku grandeur et
decadence des romain dan yang paling terkenal adalah spirit des lois. Ia
mengeluarkan toeri yang kita kenal dengan teori trias politika yang berarti
pemishan kekuasaan . berikut ini adalah badan-badanya:
Ø Kekuasaan perundang –undangan (legistlatif)
Ø Kekuasan melaksanakan pemerintahan (eksekutif) dan
Ø Kekuasan kehakiman (yudikatif).

7.

Jean Jacques rousseau (1712-1778)

Ajaranya tentang hukumdan Negara ditulis dalam buku discour sur 1 inegalite
parmiles homes (tinjauan tentang ketidak samaan orang –orang),letters ecitres de
la montagne (surat yang ditulis digunung -gunung), dan buku yang paling terkenal
adalah contrat social (perjanjian masyarakat). Ia mengemukakan ide tantang
kedaulatan rakyat. Jadi perjanjian masyarakat adalah untuk menemukan bentuk
kesatuan yang mem bela melindungi kekuasaan bersaman disamping kekuasaan
pribadi dan milik dari setiap orang. Jadi hal ini menimbulkan terciptanya kemauan
umum (volonte generale/ kedaulatgan ) dan terbentuknya masyarakat
(gemenschaft) / kedaulatan rakyat. Menurutnya kedaulatan adalah kekuasan
tertinggi dan raja adalah wakil yang diberi kekuasaan. Ajarannya membuat terjadi
revolusi prancis,adnya hak rakyat untuk mengganti penguasa,kekuasaan berada di
tangan rakyat. Ia juga mencetuskan tentang pemungutan suara tehadap suatu
persoalan.

8.

Imanuel kant (1724-1804)

Dalam buknya metaphysische an frangsgrunde de rechtslehre (asasmetafisi dari
ilmu hukum). Menurutnya negara harus ada karena Negara harus menjamin
terlaksananya kepentingan umum didalam keadaan hukum. Menurutnya tidak

pernah ada perjanjian masyarakat untuk menjadi negara,tidak terjadi dan tidak ada
sejarahnya sesungguhya perjanjian itu merupakan sesuatu konstruksi yuridis.

G.

Jaman Teori Kekuatan (kekuasaan)

Dalam teroi ini menjelaskan bahwa siapa saja yang kuat mak dia adalah
pemenang. Menutut teori ini juga bahwa Negara adalah alat unutk mengisp yang
lemah oleh yang kuat terutama dalam ekonomi. Berikut ini adalh tokoh-tokohnya :

1.

F oppenheirmer

Dalam bukunya die sache Negara merupakan lat golongan kuat untuk
melaksanakan tertib masyarakat yang dilaksanakan untuk golomgan lemah dengan
maksud menyusun dan membela golongan kuat terhadap orang baik mupun pihak
luar. Dan tujuanya adalh penghisapan ekonomi oleh golongan kuat untuk yang
lemah.

2.

Karl Marx

Negara merupakan penjelmaan pertentangan ekonomi. Negara adalah alat
menindas golongan ekonomi lemah. Orang kuat adalah orang yang memiliki alat
produksi. Ia juga berpendapat bahwa Negara akan lenyap jika tiada lagi perbedaan
dan pertentangan ekonomi.

3.

H.J laski

Dalam bukunya the state in theory and practice dan pengantar ilmu hukum.
Menurutnya Negara itu adalah merupakan suatu alat pemaksa, atau dwang

organizatie untuk melaksanakan dan melangsungkan suatu jenis system produksi
yang stabil dan semata mata untuk menguntungkan golongan kuat semata. Dalam
hal ini Negara secar sengaja menguntungkan para kapitalis.

4.

Leon duguit

Dalam bukunya traite de droit constitusionel bahwa hukum dan Negara sematamata bersifat realistis dia tidak mengakui adanya hak subjektif atas kekuasan. Dan
yang kuat adalah penguasa terhadap yang lemah baik dalam semua bidang.

H.

Jaman teori positif

Teori ini muncul sebagai reaksi teori sebelumnya. Dan salah satu tokohnyua adalah
sebagai berikut:

1.

Hans Kalsen

Menurutnya ilmu negara harus menarik dirinya atau melepaskan pemikiranya
secara principiil dari percobaan menerangkan negara serta bentuknya secara
casual atau sebab musabab yang bersifat abstrak dan mengalihkan ke yuridis murni
ursprungsnorm dari tiap negara menetapkan dan membatasi konstruksinya.
Ursprungsnorm adalah persoalan yang bersifat meta yuridis ini tidak termasuk
dalam lapangan objek ilmu negara. Dan ia juga menerbitkan buku yang cukup
terkenal adaklah allegeimine staatsslehre dan der siziologische und der juristische
staaat begriff. Dan dia jua mendirikan sekolah weina. Dia menjelaskan bahwa
negara adalah suatu tertib hukum. Dan hukum dibuat untuk menentukan perilaku
manusia.

I.

Teori Jaman Modern

Teori teori dalam jaman modern telah menyesuaikan dengan perkembangan .tokoh
–tokohnya adalah ;

1.

Prof .Mr. R. Kranenburg

Menurunya Negara pad hakekatnya adalah organisasi kekuasan yang diciptakan
oleh sekelompok manusia yang di sebut bangsa.dan bertujuan untuk nmemelihara
kepentingan bersama. Dan menurutnya Negara adalah sekunder Karen yang
terpenting adalah ssekelompok manusia. Menurut nya bangsa dilihat dari etimologis

2.

Logemann

Menurutnya Negara adalah pada hakekatnya adalah suatu organisai kekuasan yang
meliputi atau menyatukan kelompok manusia yang kemudian disebut bangsa.
Menurunya Negara adalah primer dan sekelompok maanusia adalh sekunder. Dean
bangsa yang diciptakan oleh organisasi. Dan menurutnya bangsa dilihat dai rakyat
ddari suatu Negara.

BAB III

PENUTUP

Demikian makalah ini kami buat semoga dapat bermanfaat dan apabila terjadi
kesalah itu adalah keslahan kami da jika ada kebenaran itu adlah dari ilahi. Saya
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan kami juag
mohon maaf bila ter dapat kesalahan.

DAFRAR PUSTAKA

Prof. Soehino, S.H ;Ilmu Negara; Yogyakarta: Liberty.1998