Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Dalam Menggunakan Layanan Internet Banking Dengan Menggunakan UTAUT (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) (Studi Pada Pengguna Internet Banking BRI)

  

Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3315-3322 http://j-ptiik.ub.ac.id

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Minat Nasabah Dalam Menggunakan

Layanan Internet Banking Dengan Menggunakan UTAUT (Unified Theory

  

Of Acceptance And Use Of Technology)

(Studi Pada Pengguna Internet Banking BRI)

1

2

3 Sartika Amalia , Ari Kusyanti , Admaja Dwi Herlambang

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: sartika.amaliaa@gmail.com, ari.kusyanti@ub.ac.id, herlambang@ub.ac.id

  

Abstrak

Internet Banking adalah sebuah platform yang diberikan oleh masing-masing perbankan untuk

mempermudah para nasabahnya melakukan transaksi tanpa harus pergi ke bank secara langsung.

  PT.Bank Rakyat Indonesia, Tbk meluncurkan layanan perbankan yaitu internet banking BRI pada tahun 2009. Internet Banking adalah salah satu layanan yang ditawarkan oleh Bank Rakyat Indonesia sehingga dapat memudahkan dan melancarkan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dimanapun dan kapanpun selama 24 jam penuh dan dapat di akses melalui web resmi milik Bank Rakyat Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat nasabah dalam menggunakan layanan internet banking BRI. Penelitian ini menggunakan UTAUT (Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology) mengetahui variabel Perfomance Expectancy,

  Penelitian ini Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition dan Behavioral Intention. menggunakan teknik pengumpulan data secara kuesioner dengan jumlah sampel yang digunakan antara 75-100 responden, dan jumlah data responden yang akan dianalisis dengan menggunakan regresi linier sebesar 100 data. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa variabel Perfomance Expectancy, Effort

  

Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition berpengaruh positif terhadap prilaku pengguna

(Behavioral Intention) dalam menggunakan layanan Internet Banking BRI.

  Kata kunci: UTAUT, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Behavioral Intention

  

Abstract

Internet Banking is a platform provided by each bank to facilitate its customers to make transactions

without having to go to the bank directly. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk launched banking services

that internet banking BRI in 2009. Internet Banking is one of the services offered by Bank Rakyat

Indonesia so as to facilitate and launch customers in banking transactions wherever and whenever for

24 hours and can be in access through the official web of Bank Rakyat Indonesia. This research is

conducted to find out what factors can influence the interest of customers in using internet banking

services BRI. This study uses UTAUT (Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology) to know

the variables Perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition and

Behavioral Intention. This study uses data collection techniques in questionnaire with the number of

samples used between 75-100 respondents, and the number of respondents data to be analyzed by using

linear regression of 100 data. The result of this research concludes that Perfomance Expectancy, Effort

Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition have positive effect to user behavior (Behavioral

Intention) in using BRI Internet Banking service.

  Keywords: UTAUT, Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition, Behavioral Intention

  BRI (Bank Rakyat Indonesia) adalah 1. merupakan bank pemerintahan pertama di

PENDAHULUAN

  Indonesia. Pada awalnya, BRI (Bank Rakyat

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

3315

  Indonesia) bernama De Poerwokertosche Hulp- en Spaarbank der Inlansche Hoofden (Bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia atau pribumi) yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja di purwokerto, Jawa tengah. Dan sejak tanggal 1 Agustus 1992 berdasarkan pada undang-undang perbanan nomor 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) sampai sekarang (www.bri.co.id). Saat ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) tercatat sebagai bank dengan jumlah unit kerja terbesar di Indonesia yaitu sebanyak 10.656 unit kerja di seluruh wilayah Indonesia dan seluruhnya terhubung secara real time online dan memiliki e-channel dengan total sebanyak 280.565.

  Jumlah pengguna internet yang tidak sedikit tidak menutup kemungkinan bahwa pengguna layanan internet banking juga semakin bertambah. Di kota malang, Jawa timur jumlah pengguna internet pada tahun 2013 mencapai 160.000 juta jiwa berdasarkan data dari (KOMIMFO, 2017). Banyak keuntungan yang didapat dengan menggunakan Internet banking nasabah bisa menghemat waktu dan tenaga. bagi nasabah tidak perlu lagi antri lama di bank. Keuntungan yang lain, nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan ponsel maupun komputer kapan saja dan dari mana saja (asalkan tersedia jaringan internet). Nasabah dapat menggunakan layanan internet

  internet banking pada nasabah, pastinya akan

  Meskipun banyak fitur-fitur yang ditawarkan dari layanan internet banking, tetapi laporan dari pihak bank dan nasabah masih banyak yang enggan untuk menggunakan layanan internet banking yaitu faktor dari kurangnya kemampuan dalam mengoprasikan

  ke bank, sehingga bank dapat menggunakan kantor yang lebih kecil dan pegawai yang lebih sedikit. Transaksi yang dapat dilakukan melalui internet banking adalah transfer uang, pengecekan saldo, mutasi rekening, pembayaran tagihan-tagihan, informasi rekening, transaksi- transaksi, dan lain-lainnya. Dengan kelengkapan fitur-fitur dari internet banking itu sendiri menjadi sebuah kelebihan di bandingakan dengan teknologi yang lainnya.

  banking akan mengurangi nasabah yang datang

  yang diguanakan dengan memasukan user id dan memasukan password. Sedangkan bagi pihak bank, internet banking memungkinkan bank untuk mengurangi biaya operasional. Internet

  banking dengan login ke halaman web bank

  pada tahun 2012 menjadi 50,4 juta pada tahun 2016 nasabah dan sedang kan frekuensi transaksi perbankan meningkat 169% dari 150,8 juta transaksi pada tahun 2012 menjadi 405,4 juta transaki pada tahun 2016. Menurut Direktur Konsumer BRI (2017), mengatakan bahwa pertumbuhan transaksi internet banking pada tahun 2016 mencapai 83% dengan pengguna mencapai 93%. Indonesia menduduki peringkat 6 terbesar di dunia dalam hal pengguna internet dengan jumlah pengguna mencapai 112 juta orang menurut lembaga riset pasar e-marketer (2017). Dengan pengguna internet yang besar besar kemungkinan minat pengguna dalam menggunakan layanan internet banking.

  Di era sekarang ini, dengan perkembangan teknologi informasi telah menciptakan jenis- jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru di mana transaksi-transaksi bisnis makin banyak dilakukan secara elektronika. Perkembangan

  internet banking meningkat 270% dari 13,6 juta

  merupakan layanan perbankan elektronik yang memungkinkan nasabah dapat melakukan transaksi perbankan dengan menggunakan ponsel atau pun komputer dengan login ke web resmi dari bank BRI. Menurut Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan (2017) saat ini pengguna sms banking, mobile banking dan

  banking BRI pada tahn 2009. Internet banking

  PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk meluncurkan layanan perbankan yaitu internet

  Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media ini, melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perbankan. Internet banking adalah layanan perbankan yang bertujuan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam perbankan dengan memanfaatkan teknologi informasi (www.bri.co.id).

  internet memang cepat dan memberi pengaruh signifikan dalam segala aspek kehidupan kita.

  membuat kesulitan dalam mengoprasikan layanan internet banking itu sendiri, terkendala jaringan internet saat menggunakan layanan internet banking dapat membuat pekerjaan menjadi tidak optimal, fasilitas yang tidak mendukung seperti keterbatasan handphone atau pun komputer, faktor sosial juga menjadi alasan nasabah dalam mempengaruhi minat nasabah dan juga Karena banyaknya kasus dari pembobolan dari internet banking yang membuat nasabah menjadi kurang percaya menggunakannya belum ada keamanan secara signifikan yang membuat nasabah benar-benar percaya.

  Permasalahan mengenai bagaimana masyarakat dapat menerima dan mempergunakan layanan internet banking ini secara maksimal akan dijelaskan dengan menggunakan framework UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) . UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use

  (Behavioral Intention) didefinisikan suatu

  ) Social Influence memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention; (H 4 )

  lntention; (H 3

  memiliki pengaruh terhadap Behaviora

  Expectancy memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention; (H 2 ) Effort Expectancy

  Berdasarkan gambar 2, pada tahap awal penelitian ini akan dilakukan mengidentifikasi masalah, menentukan permasalahan, dan kemudian melakukan perumusan masalah yang telah dipilih oleh peneliti, selanjutnya pada tahap ini peneliti melakukan studi literatur dengan mencari kajian pustaka dari bermacam-macam sumber penelitian melalui buku, jurnal, buku elektronik serta laporan penelitian-penelitian sebelumnya yang sesuai dengan penelitian, setelah itu menyusun hipotesis, hipotesis pada sebuah penelitian merupakan jawaban sementara terhadap masalah dalam penelitian dan kebenarannya masih harus diuji secara empris. Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis, yaitu sebagai berikut: (H 1 ) Perfomance

  Gambar 1. Alur Penelitian diadaptasi dari (Suryabrata, 2015)

  2. METODOLOGI

  keinginan individu dalam melakukan suatu prilaku tertentu untuk menggunakan sistem. Niat berprilaku dalam menggunakan sistem yang baru dipengaruhi oleh sikap pengguna dan kegunaan sistem. Semakin tinggi keinginan individu dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem.

  Menurut Venkatesh et al. (2003) niat prilaku

  of Technology) bertujuan untuk mengetahuai

  Menurut Venkatesh et al. (2003) kondisi yang memfasilitasi (Facilitating Condition) didefinisikan tingkat dimana seseorang percaya bahwa sarana dan prasarana ada untuk mendukung dalam penggunaan sistem. Semakin tinggi dimana seseorang percaya bahwa sarana dan prasarana ada untuk mendukung dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem.

  Menurut Venkatesh et al. (2003) pengaruh sosial (Social Influence) didefinisikan sejauh mana seorang individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan sistem. Pengaruh sosial terkait dengan adanya pihak lain seperti keluarga, sahabat, kerabat, tetangga yang memberikan motivasi dan dorongan dalam penggunaan suatu aplikasi atau layanan. Semakin tinggi individu dapat dipengaruhi oleh orang lain dalam menggunakan sistem, maka semakin signifikan dalam mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem.

  Menurut Venkatesh et al. (2003) Harapan usaha (Effort Expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang percaya, bahwa menggunakan sistem akan bebas dari upaya atau usaha. Semakin tinggi seseorang merasa kemudahan dalam menggunakan sistem dan seseorang percaya bahwa menggunakan sistem akan mengurangi dari upaya dan usaha maka semakin signifikan mempengaruhi niat dalam menggunakan sistem tersebut.

  Menurut Venkatesh et al. (2003) ekpektasi kinerja (Perfomance Expectancy) didefinisikan sebagai tingkat dimana seorang individu merasa jika sistem dapat membantunya dalam meningkatkan pekerjaannya, Maka semakin besar pengguna merasakan jika sistem tersebut dapat membantunya dalam meningkatkan pekerjaannya maka akan lebih signifikan mempengaruhi niat pengguna dalam menggunakan sistem tersebut.

  “Using the Utaut model to analyze students’ ICT adoption”.

  Teknologi UTAUT telah digunakan di penelitian Samuel dan Hillar, di penelitiannya yang berjudul

  expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating condition dan Behavioral Intention.

  faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menggunakan suatu sistem atau teknologi yang berhubungan dengan performance

  Facilitating Condition memiliki pengaruh terhadap Behaviora lntention. Gambar 2.

  Menentukan rancangan Penelitian meggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Penelitian koresional adalah merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variabel-variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel pada satu faktor atau lebih faktor berdasarkan dari koefisien korelasi (Suryabrata, 2015). Kelompok variabel tergantung (dependen) adalah Behaviora

  Tabel 1. Kategori Skala

  Uji asumsi yang akan dilakukan pada penelitian ini, yaitu: (1) Normalitas, pada hasil hasil pengujian terdapat nilai signifikan dengan

  Jumlahdata yang terkumpul dalam penelitian ini adalah 112 data, setelah dilakukan uji mising values, maka dari hasil pengujian tidak terdapat data yang kosong (0 missing data). Dalam penelitian ini penghitungan nilai mahalanobis yang telah didapat yaitu 42,979. Data yang digunakan sebanyak 112 data dan terdapat 12 data yang akan dieliminasi karena memiliki nilai mahalanobis melebihi nilai batas 42,979 (Field, 2009). Data yang akan dilanjutkan pengujian asumsi adalah sebanyak 100 data.

  3. HASIL

  Inteprestasi hasil analisis data Statistik deskriptif yang digunakan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang terkumpul menjadi sebuah informasi. Dalam penelitian ini statistik deskiptif yang dihasilkan yaitu deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi , varian, median, dan modus pada lima variabel, yaitu: (1) Performance Expectancy, (2) Effort Expectancy, (3) Social Influence, (4) Facilitating Condition, dan (5) Behavioral Intention. Dalam hasil analisis statistik inferensial menggunakan uji regresi linier sederhana interprensi yang dihasilkan yaitu penarikan kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis yang dirumuskan apakah hipotesis yang telah diuji diterima atau di tolak.

  50.01 < X < 66.68 Cukup tinggi 33.34 < X < 50.01 Cukup rendah 16.67 < X < 33.34 Rendah 0 < X < 16.67 Sangat rendah

  Rentang Skor Kategori 83.35 < X < 100 Sangat tinggi 66.68 < X < 83.35 Tinggi

  Analisis data dalam penelitian ini digunakan uji regresi linier sederhana. Pengujian ini untuk melihat hubungan antar variabel sesuai dengan hipotesis yang telah dirancang. Hasil dari analisis deskriptif melihat nilai rata-rata (mean) pada setiap variabel. Hasil dari analisis ststistik deskriptif kemudian digolongkan pada enam kategori skala berdasarkan dengan kategorisasi Azwar (2012).

Paradigma Penelitian dan Hipotesis

  lntention. Sedangkan kelompok variabel bebas menggunakan Kolmogrorov-Smirnov Test pada setiap model regresi sebesar 0,2 (>0,05) maka Variabel Social Influence memiliki dua dapat disimpulkan bahwa data model regresi indikator dimana setiap masing-masing berdistribusi secara normal; (2) Homogenitas, indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. hasil dari pengujian dengan menggunakan Dari indikator ini didapatkan sebanyak lima

  Menentukan sampel dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 112 responden. Pengmpulan data dengan teknik kuesioner dan format pernyataan yang digunakan pada penelitian ini adalah pernyataan tertutup.

  banking untuk dapat dipercaya dalam pengisian kuesioner.

  Penelitian ini menggunakan jenis data primer oleh karena itu data yang diperoleh dari sumber primer, yaitu dengan cara menyebarkan kuesioner yang telah disusun. Responden yang dipilih untuk mengisi kuesioner adalah nasabah bank BRI yang menggunkan layanan Intenet

  Penelitian ini menggunakan skala likert lima poin. skala likert lima poin merupakan skala tingkat kesetujuan terhadap pernyataan yang menjadi indikator dengan rentan 1 : Sangat Tidak Setuju sampai 5 : Sangat Setuju. Langkah- langkah dalam mengembangkan instrumen penelitian, yaitu: (1) pengembangan spesifikasi instrumen; (2) penulisan bulir-bulir pernyataan atau pertanyaan; (3) telaah atau revisi bulir-bulir pernyataan atau pertanyaan (Expert Judgement); (4) perakitan bulir pernyataan atau pertanyaan ke dalam instrumen penelitian; (5) uji coba instrumen; (analisis hasil uji coba (Pengujian validitas dan reliabilitas); dan (7) penentuan perangkat akhir instrumen;

  Effort Expectancy, Social Influence, Facilitating Condition.

  (Independen) adalah Perfomance Expectancy,

  

Lavene Test pada setiap model regresi pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

  mendapatkan nilai lebih dari 0,05 yang berarti Social Influence dalam pengkategorian nilai data tersebut bersifat homogen; (3) Linieritas, rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 4. hasil dari pengujian dengan menggunakan uji

  Tabel 4. Nilai Social Influence test for linearity pada setiap model regresi

  mendapat nilai tidak lebih dari 0,05 maka dapat

  Variabel Indikator Mean Kategori

  disimpulkan bahwa semua model tersebut dapat

  (%)

  dikatakan linier; dan (4) Heterokedastisitas, hasil

  Subjective 86% Sangat

  pengujian dengan uji Glesjer didapat nilai

  norm Tinggi Social

  signifiakansi lebih dari 0,05 maka dapat

  Influence Sosial Factor 84% Sangat

  disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak

  Tinggi mengandung adanya heterokedastisitas. Nilai Social Influence 85% Sangat

  Variabel Performance Expectancy memiliki

  Tinggi

  tiga indikator dimana setiap masing-masing indikator jumlahnya minimal dua pernyataan.

  Variabel Facilitating Condition memiliki Dari indikator ini didapatkan sebanyak tujuh dua indikator dimana setiap masing-masing pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel indikator jumlahnya minimal dua pernyataan.

  Performance Expectancy dalam pengkategorian

  Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 2. pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

  Tabel 2. Nilai Performance Expectancy Facilitating Condition dalam pengkategorian nilai rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 5.

  Variabel Indikator Mean Kategori Tabel 5. Nilai Facilitating Condition (%) Variabel Indikator Mean Kategori

  Perceived 85% Sangat (%) Usefulness Tinggi Facilitating 86% Sangat

  Performance Job fit 84% Sangat Facilitating Condition Tinggi Expectancy Tinggi

  Condition Compatibility 83% Tinggi Relative 85% Sangat Advantage Tinggi

  Nilai Facilitating Condition 85% Sangat Tinggi Nilai Performance Expectancy 85% Sangat Tinggi

  Variabel Behavioral Intention memiliki dua indikator dimana setiap masing-masing Variabel Effort Expectancy memiliki dua indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. indikator dimana setiap masing-masing

  Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat indikator jumlahnya minimal dua pernyataan. pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel

  Dari indikator ini didapatkan sebanyak empat

  Behavioral Intention dalam pengkategorian nilai

  pernyataan. Statistik deskriptif untuk variabel rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 6

  Effort Expectancy dalam pengkategorian nilai Tabel 6. Nilai

  Behavioral Intention rata-rata (mean) dapat dilihat dalam tabel 3.

  Tabel 3. Nilai Effort Expectancy Variabel Indikator Mean Kategori (%) Variabel Indikator Mean Kategori

  Berencana 79% Tinggi (%) Menggunakan Behavioral

  Ease of use 86% Sangat Bermaksud 79% Tinggi Effort

  Intention Tinggi Menggunakan Expectancy

  Lebih Sering Complexity 83% Tinggi Nilai Behavioral Intention 79% Tinggi Nilai Effort Expectancy 85% Sangat

  Tinggi Dari 100 data yang telah dilakukan uji asumsi selanjutnya akan dianalisis menggunakan uji regresi sederhana sesuai model regresi yang telah ditentukan untuk mencari hubungan keterkaitan antara variabel penelitain sesuai dengan pengujian hipotesis.

  Hasil hipotesis pertama yang menduga adanya pengaruh Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 5,573 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh

  Expectancy terhadap Behavioral Intention.

  H4 Facilitating Condition memiliki pengaruh terhadap Behavioral Intention

  Diterima

  43,4% 4.

  perfomance Expectancy secara positif

  memiliki pengaruh terhadap Behavioral

  Intention sehingga pengguna beranggapan

  bahwa indikator yang terdapat dalam

  perfomance Expectancy merupakan hal penting

  dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh perfomance

  Samuel dan Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012).

  Diterima

  Effort Expectancy secara positif memiliki

  pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam Effort Expectancy merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet

  banking, hasil penelitian sejalan dengan

  penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh

  Effort Expectancy terhadap Behavioral Intention. Samuel dan Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012).

  Social Influence secara positif memiliki

  pengaruh terhadap Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan bahwa indikator yang terdapat dalam Social Influence merupakan hal penting dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet

  banking, hasil penelitian sejalan dengan

  penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh Social Influence terhadap Behavioral Intention.

  44,7%

  H3 Social Influence memiliki pengaruh positif terhadap Behavioral Intention

  Performance Expectancy terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Performance Expectancy didapat sebesar 24,1%.

  memiliki pengaruh positif terhadap Behavioral Intention

  Hasil hipotesis kedua yang menduga adanya pengaruh Effort Expectancy terhadap Behavioral

  Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,671

  (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Effort

PEMBAHASAN

  Diterima

  Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,903

  43,4%

  Diterima

  H2 Effort Expectancy

  Expectancy terhadap Behavioral Intention

  diterima, hasil pengaruh Effort Expectancy didapat sebesar 43,4%.

  Hasil hipotesis ketiga yang menduga adanya pengaruh Social Influence terhadap Behavioral

  (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh Social

  Hipotesis Hasil Pengaruh H1 Perfomance Expectancy memiliki pengaruh positif terhadap Behavioral Intention

  Influence terhadap Behavioral Intention

  diterima, hasil pengaruh Social Influence didapat sebesar 44,7%.

  24,1%

  Facilitating Condition terhadap Behavioral Intention diterima, hasil pengaruh Facilitating Condition didapat sebesar 43,4%.

  Tabel 7. Nilai

  Pengujian Hipotesis

  Hasil hipotesis keempat yang menduga adanya pengaruh Facilitating Condition terhadap Behavioral Intention mendapatkan nilai t sebasar 8,67 (>1,9845) dan signifikansi 0,000 (<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menduga bahwa adanya pengaruh

  Samuel dan Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012).

  Jogianto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi. Latan, H. dan Gudono., 2012. Structural Equation Modeling . BPFE. Yogyakarta. Likert, R. 1932. A Technique for the

  Ghozali, l., 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan progtram IBM SPSS 23 . 8th ed.

  Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro. Hair, J.F., Black , W.C., Babin, B.J. & Andersn, R.E, 2010. Multivariate Data Analysis.

  7th ed. Haq, O.S.W., 2016. Analisis faktor-faktor yang

  mempengaruhi publikasi foto pribadi pengguna instagram dengan menggunakan structural eqution modelling . S1. Universitas Brawijaya

  Hartanto, Andi.2013.Analisis Faktor-Faktor

  Yang Mempengaruhi Penerimaan Layanan Internet Banking:Studi Kasus Terhadap Bank XYZ .

  Jakarta:Universitas Indonesia. Hasibuan, Sulaidi. 2016. Pengertian Internet

  Banking . [online] tersedia di :

  <http://www.sulaidihasibuan.com/2015 /09/pengertian-internet-banking.html>

  Measurement of Attitudes. Archives of Psycchology , 22, p.14. New York.

  Psyhology, 22(14), pp.1111-1132. Field, A., 2009. Discovering statistic using spss.

  Marezco, Tonny. 2014. Sejarah Internet

  Banking . [online] tersedia di :

  <https://tonnymarezco.wordpress.com/ 2014/04/17/sejarah-internet-banking/>

  Oruc, O.E. dan Tatar.2017. An investigation of

  factors that affect internet banking usage based on structural equation modelling . Computers in Human

  behavior, 66,pp.232-235.[online] Tersedia di: http://dx.doi.org.sci- hub.cc/10.1016/j.chb.2016.09.059 [Diakses 2 Maret 2017]. Puspitasari, Dita Rahma, 2016 Aanalisis privacy

  concerns situs jejaring sosial facebook pada remaja . S1. Universitas Brawijaya.

  Samuel, N. & Hillar, A., 2014. Using The

  UTAUT Model To Analyze Stedents ICT adoption . International Journal of

  3rd ed. [e-book]. Sage Publications. [online] Tersedia di: http://fac.ksu.edu.sa/sites/default/files/k tb_Iktrwny_shml_fy_lhs.pdf

  Motivation to Use Computers in the Workplace . Journal of Applied Social

  Facilitating Condition secara positif

  signifikan terhadap variabel Behavioral Intention.

  memiliki pengaruh terhadap

  Behavioral Intention sehingga pengguna beranggapan

  bahwa indikator yang terdapat dalam

  Facilitating Condition merupakan hal penting

  dalam mempengaruhi minat dalam menggunakan layanan internet banking, hasil penelitian sejalan dengan penelitian terdahulu hubungan serta pengaruh Facilitating Condition terhadap Behavioral Intention. Samuel dan

  Hillar (2014) dan Feras Fares Al Mashagba dan Mohammad Othman Nassar (2012).

  5. SIMPULAN

  Berdasarkan dari pengujian yang telah dilakukan didapatkan hasil variabel perfomance

  Expectancy, Effort Expectancy, Sosial Influence, Facilitating Condition memiliki pengaruh yang

  Setelah dilakukan pengujian dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan layanan

  Davis, F.D., et al., 1992. Extrinsic and Intrinsic

  internet banking adalah variabel perfomance Expectancy, Effort Expectancy, Sosial Influence, Facilitating Condition dengan kreteria dan nilai

  yang sesuai pada pengujian yang telah dilakukan..

  6. DAFTAR PUSTAKA

  Abdillah, W. dan Jogiyanto., 2015. Partial Least

  Square (PLS) Alternatif Structural Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. ANDI. Yogyakarta.

  Alalwan, Ali Abdallah, Yogesh K.Dwivedi dan Nripendra P.Rana. 2017.Factors influencing adoption of mobile banking by Jordanian bank customers: Extending UTAUT2 with trust.

  International Journal of Information Management, Vol.3 7, No.2, pp.99-110. Azwar, S., 2015. Reliabilitas dan Validitas. 4th ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chardio, F.H., 2011. Studyingacceptance of

  online banking information system: a struktural equation model . S3. Brunel

  Bussiness School, Brunel University London. Tersedia di : https://core.ac.uk/download/pdf/338499 .pdf

  Education and Development using Information and communication Technology (IJEDICT), pp. 75-86. Santoso, S., 2015. Menguasai Statistik

  Multivariant Konsep Dasar dan Aplikasi SPSS. Elex Media

  Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta. Winarko, Bambang dan Lufina Mahadewi.

  Interpersonal Behavior , University of Nebraska Press, Licoln, NE, 1989, pp.

  195-259. Trihendradi, Cornelius.2013. Step by step IBM SPSS 21. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

  Venkatesh, V., et al., 2003 User Acceptance of

  Information Technology: Toward a Unified View . MIS Quarterly, 27(3),

  pp.425-478. Wibiadila, Ikbar.2016. Pengaruh Kegunaan,

  Kemudahan, Resiko, Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Mobile Banking .

  Penerapan Metode UTAUT untuk Memahami Penerimaan Aplikasi Kamus Istilah Akuntansi pada Smartphone .Sampoerna School

  Plants, people, and Applid Research, 158, p.147-158, [online] tersedia di : <http:hl-128-171-57- 22.library.manoa.hawaii.edu/bitstrem/1 05125/227/4/l1547-3465-05-147.pdf.

  Business. Wiyono, G.,2011. Merancang Penelitian Bisnis

  dengan Alat Analisis SPSS 17.0 dan SmartPLS 2.0 . 1st ed. Yogyakarta: Unit

  Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. Yang, W.-C., 2012. Applying Content Validity

  Coefficient and Homogeneity Reliability Coefficient to Investigate the Experiental Marketing Scale For Leisure Farms. Doctor of Philosophy

  Candidate. Taiwan: National Pingtung University of Science and Technology. Yu, Chian So.2012.Factors Affecting

  Individuals To Adopt Mobile Banking:Empirical Evidence From The UTAUT Model . Journal of Electronic

  Triandis, H.C., Value, Attitudes, and

  tool for informant selection. A journal of

  Komputindo. Jakarta. Sekaran, U., 2006.Metodologi Penelitian Untuk

  Bandung: Alfabeta. Sugiyono., 2009. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D. Alfabeta.

  Bisnis 1. 4th ed. Jakarta: Salemba Empat.

  Siregar, Syofian. 2014. Statistika Parametrik

  untuk Penelitian Kuantitatif . Jakarta: Bumi Aksara.

  Sudiana dan Handayani, Trie. Analisis

  Penerapan Model Utaut (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) Terhadap Perilaku Pengguna Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Pada Sttnas Yogyakarta) .

  Yogyakarta:Sekolah Tinggi Teknologi Nasional. Sugiyono., 2006. Statistika Untuk Penelitian.

  Bandung. Sulistiyarini, Susi. Pengaruh Minat Individu

  Tongco, M.D.C 2007. Purposive sampling as a

  Terhadap Penggunaan Mobile Banking: Model Kombinasi Technology Acceptance Model (Tam) Dan Theory Of Planned Behavior (Tpb) .Malang:Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

  Suryabrata, S., 2015. Metodologi Penelitian.

  2nd en. Jakarta: Rajawali Press. Thomas, Troy Devon,Lenandlar Singh dan

  Kemuel Gaffar. 2013.The utility of the

  UTAUT model in explaining mobile learning adoption in higher education in Guyana . International Journal of

  Education and Development using Information and Communication Technology. pp.71-85.

  Commerce Research, Vol.13, No. 2, pp.104-121.