TUGAS MAKALAH KIMIA KIMIA UNSUR ALKALI D

TUGAS MAKALAH KIMIA
KIMIA UNSUR
ALKALI DAN ALKALI TANAH

DISUSUN OLEH

: KELOMPOK 1

KELAS

: XII-IPA-3

KETUA

: 1. Lydia Yesica Rianda

ANGGOTA

: 2. Andrianto Sihotang
3. Bani Yoga Pratama
4. Donald Pardede

5. Doni C Sitorus
6. Hendriko Situmeang
7. Melianti Htg
8. Monica
9. Pesta Megawati
10.Yohana Sara Yesica

SMAN 12 Medan
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

UNSUR ALKALI DAN ALKALI TANAH

Golongan IA (alkali) terdiri dari unsur-unsur logam yang sangat reaktif,
demikian pula golongan IIA (alkali tanah). Akan tetapi, reaktivitas logam alkali tanah
lebih kecil deibandingkan dengan logam alkali.

A. UNSUR ALKALI
Unsur-unsur alkali terdiri dari logam litium (Li), natrium (Na), kalium (K),
rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur logam alkali dalam tabel
periodik terdapat pada golongan IA dan merupakan unsur blok s, disebabkan elektron

terakhir unsur-unsur tersebut mengisi subkulit s. Unsur alkali tergolong logam karena
mempunyai sifat-sifat logam seperti : permukaan mengkilap, mudah ditempa, dan
merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Golongan ini disebut alkali karena
bereaksi dengan air dingin membentuk senyawa yang bersifat alkalis (bersifat biasa).
Sifat-sifat logam alkali yang meliputi : sifat atomik, sifat fisis, sifat kimia
(reaktivitas), dan sifat karakteristik melalui penafsiran data sifat periodik,
keberadaannya di alam, proses pembuatannya, serta penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
1. Sifat-Sifat Unsur Alkali
Sifat-sifat
1 Sifat Atomik
a. Jari-jari atom (pm)
b. Jari-jari logam (pm)
c. Energi Ionisasi (kJ/mol)
d. Keelektronegatifan
e. Bilangan oksidasi
2 Sifat Fisis
a. Kerapatan (kg/m3)
b. Titik leleh (oC)
c. Titik didih (oC)

d. Daya hantar listrik (MΩ1
cm-1)
e. Daya hantar panas
(W/cmK)

Li

Na

K

Rb

Cs

Fr

74
160
520

1.0
+1

102
190
496
0.9
+1

138
240
419
0.8
+1

149
250
403
0.8
+1


170
270
376
0.7
+1

0.7
+1

530
181
134
2
0.10
8
0.84
7

930

98
863
0.21
0
1,41

860
63
760
0.13
9
1.02

153
0
39
686
0.07
8
0.58

2

188
0
29
669
0.04
9
0.35
9

27
677
0.03
0
0.15
0

a.


Sifat atomik unsur alkali
1) Jari-jari atom
Dari litium ke fransium, jari-jari atom bertambah. Hal ini disebabkan
semakin bertambahnya jumlah kulit elektron.
2) Energi inonisasi
Dari litium ke faransium, energi ionisasi semakin berkurang.
Penurunan energi ionisasi disebabkan penambahan jari-jari atom,
sehingga gaya tarik-menarik inti dengan elektron valensi semakin
lemah.
3) Keelektronegatifan
Dari litium ke fransium, keelektronegatifan semakin berkurang.
Kecendrungan ini juga disebabkan penambahan jari-jari atom,
sehingga melemahkan gaya tarik inti.
4) Tingkat oksidasi
Tingkat oksidasi logam-logam alkali hanya satu macam yaitu +1,
yang menunjukkan bahwa untuk mencapai kesetabilan, logam-logam
alkali melepas satu elektronnya.

b.


Sifat fisis unsur alkali
1) Titik leleh
Dari litium ke fransium, titik lelehnya semakin menurun. Hal ini
disebabkan titik leleh ditentukan oleh jenis ikatan dan kekuatan ikatan
logam yang dimiliki unsur alkali (ikatan logam semakin lemah).
2) Titik didih
Dari litium ke fransium, titik didihnya semakin menurun. Hal ini
disebabkan titik didih juga ditentukan oleh jenis ikatan dan kekuatan
ikatan logam yang dimiliki unsur alkali (ikatan logam semakin lemah)
3) Daya hantar listrik dan panas
Dari litium ke fransium, daya hantar listrik dan panas semakin
menurun, kecuali pada logam natrium dan kalium yang semakin
bertambah karena elektron valensi pada ataom Na dan K mudah
bergerak bebas.

c.

Sifat kimia unsur alkali
Bila kita tinjau konfigurasi elektron unsur alkali, ketika bereaksi, atom


unsur alkali cenderung melepaskan satu elektron saja. Oleh karena itu, unsur
alkali tergolong logam yang sangat reaktif.
Unsur alkali dapat bereaksi dengan air. Di dalam air, loga kalium
bereaksi hebat, sehingga menimbulkan letupan sangat keras dan nyala api
berwarna ungu muda. Logam natrium juga bereaksi dengan air dan
menimbulkan letupan api berwarna kuning. Logam litium juga bereaksi
dengan air, tetapi tidak sereaktif loga kalium dan natrium.
Berdasarkan reaksinya dengan air, reaktivitas logam-logam alkali dari
Li ke Fr semakin bertambah. Hal ini dikarenakan bertambahnya jari-jari atom
yang menyebabkan gaya tarik-menarik antara inti atom dengan elektron
valensi semakin lemah sehingga semakin mudah melepas elektron valensi
tersebut.
d.

Sifat karakteristik
Logam alkali jika dibakar akan memberikan warna nyala yang khas

satu sama lainnya, hal ini terjadi karena pemanasan pada suhu tinggi
mengakibatkan senyawa terurai menjadi atom-atom bebas, lalu elektron pada
atom bebas ini tereksitasi atau pindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Jika

elektron tersebut kembali ke tinggat energi semula, akan disertai pancaran
cahaya foton denfan warna yang sesuai dengan panjang gelombang dari energi
yang dihasilkan.

2. Senyawa-Senyawa Logam Alkali
a. Reaksi logam alkali dengan halogen
Akan membentuk senyawa halida alkali, misalnya :
2Na(s) + Cl2(g) → 2NaCl(s)
b. Reaksi logam alkali dengan air
Akan membentuk basa dan gas hidrogen. Dengan semakin bertambahnya
nomor atom, reaksi beralngsung semakin hebat.
2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)
c. Reaksi logam alkali dengan oksigen
Akan menghasilkan senyawa oksida, peroksida, dan superoksida,
terantung reaktivitas logam alkali dan ketersediaan oksigen.
2K(s) + O2(g) → KO2(s)
d. Reaksi logam alkali dengan hidrogen
Akan menghasilkan senyawa ionik hibrida akali yang berupa kristal
berwarna putih.
2K(s) + H2(g) → 2KH(s)
3. Kelimpahan Logam Alkali di Alam
Uns
ur
Li
Na
K
Rb
Cs
Fr

Kelimpahannya di Alam
Dalam spodumene LiA(SiO3)2
Dalam garam batu (NaCl), sendawa chili (NaNO 3), kriolit
(Na3AlF6), boraks (Na2B4O7.10H2O), albit (Na2O.AL2O33SiO2)
Di kulit bumi tersebar sebagai natron (Na2CO3. .10H2O)
Di kulit bumi sebagai mineral silvit (KCl), karnalit
(KCl.MgCl2.6H2O), sendawa (KNO3), feldspar
(K2O.AL2O33SiO2)
Dalam lepidolit
Dalam polusit (Cs4AL4Si9O26.H2O), mineral fosfat trifilit
Sangat sedikit karena bersifat radioaktif, terbentuk dari
peluruhan aktinium

4. Penggunaan Logam Alkali
a. Litium (Li)
Logam Li digunakan dalam baterai untuk kalkulator, jam, dan alat
pacu jantung. Paduan logam Li dengan magnalium digunakan pada komponen
pesawat terbang, karena paduan logam ini sangat ringan tetapi kuat.
b. Natrium (Na)
Lelehan natrium yang rendah, sehingga dapat digunakan sebagai bahan
pendingin pada reaktor nuklir. Di samping itu, natrium memiliki daya hantar
yang baik, sehingga lelehan natrium mengambil panas yang dihasilkan reaksi

fisi dan panas tersebut ditansfer oleh natrium cair ke bagian luar reaktor untuk
menguapkan air. Uap yang timbul dipakai untuk menjalankan generator
listrik. Natrium juga digunakan pada lampu penerangan di jalan raya atau
pada kendaraan karena sinar kuning dari natrium memiliki kemampuan untuk
menembus kabut.
c. Kalium (K)
Kalium digunakan untuk membuat superoksida (KO2), yang digunakan
dalam masker gas. Didalam tubuh, kalium bersama natrium diperlukan oleh
sel saraf untuk mengirim sinyal-sinyal listrik. Gerakan ion-ion natrium dan
kalium dalam sel otak ini digunakan untuk mengukur gelombang otak.
d. Rubidium (Rb)
Rubidium digunakan pada filamen sel fotoristik yang mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik.
e. Sesium (Cs)
Sesium digunakan sebagai katode pada lampu-lampu elektronik. Loga Cs
mempunyai energi ionisasi pertama yang sangat kecil. Jika terkena
cahaya, Cs akan melepaskan elektronnya yang akan tertarik ke elektrode
positif pada sel dan menyebabkan timbulnya arus listrik.

B. UNSUR ALKALI TANAH
ALKALI TANAH Logam alkali tanah ,yaitu unsur-unsur
golongan II A, terdiri atas Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium
(Ca), Stronsium (Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Unsurunsur II A
umumnya ditemukan di dalam tanah berupa senyawa tak larut,
sehingga disebut logam alkali tanah (alkaline earth metal). Seperti
logam alkali, maka logam alkali tanah pun tidak terdapat bebas di
alam. Logam alkali tanah dalam sistem periodik terletak pada
golongan IIA. Atom logamlogam ini memiliki dua elektron valensi.
Pada

pembentukan

ion

positif

kedua

elektron

valensinya

dilepaskan, sehingga terbentuk ion logam bermuatan +2. Berilium.
Berilium tidak begitu banyak terdapat di kerak bumi, bahkan
hampir bisa dikatakan tidak ada. Sedangkan di alam berilium dapat
bersenyawa menjadi Mineral beril [Be 3Al2(SiO
[Al2BeO4].

Magnesium.

terbanyak

yang

Magnesium

terdapat

di

6)3],

dan Krisoberil

berperingkat

kerak

bumi,

nomor

dengan

7

1,9%

keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi
Magnesium Klorida [MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit
[MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit [MgSO 4.7H2O]. Kalsium.
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak
bumi. Bahkan kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di
kerak bumi, dengan 3,4% keberadaanya. Di alam kalsium dapat
membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa Fospat [CaPO4],
Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF]. Stronsium.
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam
strontium dapat membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO 4], dan
Strontianit. Barium. Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%.
Di alam barium dapat membentuk senyawa : Mineral Baritin
[BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3].

1. Sifat-Sifat Logam Alkali Tanah
Sifat-sifat
1 Sifat Atomik
a. Jari-jari atom (pm)
b. Jari-jari logam (pm)
c. Energi Ionisasi
(kJ/mol)
Pertama
kedua

Be

Mg

Ca

Sr

Ba

Ra

31
112

65
145

99
194

113
219

135
253

-

899.
5
1757

737.
7
1450

589.
8
1145

549.
5
1064

502.
9
965.

509.
3
979.

d. Keelektronegatifan
e. Bilangan oksidasi
2 Sifat Fisis
a. Kerapatan (kg/m3)
b. Titik leleh (oC)
c. Titik didih (oC)

.1
1.57
+2

.7
1.31
+2

.4
1.00
+2

.2
0.95
+2

2
0.89
+2

0
0.90
+2

1848
1287
2469

1738
650
1090

1550
842
1484

2630
777
1382

351
0
727
187
0

500
0
700
173
7

Berdasarkan Tabel dapat diamati juga hal-hal sebagai berikut,
1. Konfigurasi elektronnya menunjukan bahwa logam alkali tanah
mempunyai elektron valensi ns2. Selain jari-jari atomnya yang lebih
kecil dibandingkan logam alkali, kedua elektron valensinya yang
telah berpasangan mengakibatkan energi ionisasi logam alkali
tanah lebih tinggi daripada alkali.
2. Meskipun energi ionisasinya tinggi, tetapi karena energi hidrasi
dari ion M2+ dari alkali tanah lebih besar daripada energi hidrasi ion
M+ dari alkali, mengakibatkan logam alkali tetap mudah
melepaskan kedua electron valensinya, sehingga lebih stabil
sebagai ion M2+.
3. Jari-jari atomnya yang lebih kecil dan muatan intinya yang lebih
besar mengakibatkan logam alkali tanah membentuk kristal
dengan susunan yang lebih rapat, sehingga mempunyai sifat yang
lebih keras daripada logam alkali dan massa jenisnya lebih tinggi.
4. Berilium mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi dan
keelektronegatifan yang cukup besar, kedua hal ini menyebabkan
berilium dalam berikatan cenderung membentuk ikatan kovalen.
5. Potensial elektrode (reduki) standar logam alkali tanah
menunjukkan harga yang rendah (negatif). Hal ini menunjukkan
bahwa logam alkali tanah merupakan reduktor yang cukup kuat,

bahkan kalsium, stronsium, dan barium mempunyai daya reduksi
yang lebih kuat daripada natrium.
6. Titik didih dan titik leleh logam alkali tanah lebih tinggi daripada
suhu ruangan. Oleh karena itu, unsur-unsur logam alkali tanah
berwujud padat pada suhu ruangan.
a. Sifat-sifat fisis logam alkali tanah
Dari berilium ke barium jari-jari atom meningkat secara
beraturan. Pertambahan jari-jari menyebabkan penurunan energi
pengionan dan keelektronegatifan. Potensial elektroda juga
meningkatkan dari kalsium ke barium, akan tetapi berilium
menunjukan penyimpangan karena potensial elektrodanya relatif
kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi berilium (tingkat pertama
+ tingkat kedua ) yang relatif besar. Titik cair dan titik didih
cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti titik
cair, rapatan, dan kekerasan, logam alkali tanah lebih besar jika
dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan
logam alkali tanah mempunyai 2 elektron valensi sehingga ikatan
logamnya lebih kuat.
b. Sifat-sifat kimia logam alkali tanah
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke
barium. Fakta ini sesuai dengan yang diharapkan . Oleh karena,
dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar sehingga
energi ionisasi serta keelektronegatifan berkurang. Akibatnya,
kecendrungan untuk melepas elektron membentuk senyawa ion
makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan barium,
yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa
ion, tetapi magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen
sedangkan senyawa-senyawa berilium bersifat kovalen. Sifat kimia
logam alkali tanah bermiripan dengan logam alkali, tetapi logam
alkali tanah kurang reaktif dari logam alkali seperiode. Jadi,
berilium kurang reaktif dibandingkan litium, magnesium kurang
reaktif dibandingkan terhadap natrium, dan seterusnya. Hal itu
disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah lebih kecil sehingga
energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali tanah hanya
satu.Kereaktifan kalsium, stronsium,dan barium dan tidak terlalu
berbeda dari logam alkali, tetapi berilium dan magnesium jauh
kurang aktif. Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur
golongan alkali, namun tingkat kebasaannya lebih lemah. Senyawa
Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau pun basa.
Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif. Semua logam alkali tanah
merupakan
logam yang tergolong reaktif, meskipun kurang reaktif
dibandingkan dengan unsur alkali. Alkali tanah juga memiliki sifat
relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan listrik dengan
baik, kecuali Berilium. Logam ini juga memiliki kilapan logam.
Logam alkali tanah memiliki jari-jari atom yang besar dan harga
ionisasi yang kecil. Dari Berilium ke Barium, nomor atom dan jarijari atom semakin besar. Selain itu semua logam alkali tanah juga
mempunyai kecenderungan teratur mengenai keelektronegatifan
yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari
Berilium ke Barium.

2. Kelimpahan Logam Alkali Tanah di Alam
Uns

Kelimpahannya di Alam

ur
Be

Beril (Be3Al2 (SiO3)6)

Mg

Magnesit (MgCO3), Dolomit (CaCO3.MgCO3), air laut

Ca

Dolomit, Aragonit, batu kapur (CaCO3)

Sr

Selestit (SrSo4)

Ba

Arit (Ba So4)

Ra

Pekblende

3. Perbedaan Alkali Tanah dengan Alkali
Logam alkali tanah lebih keras dari alkali karena memiliki dua
elektron valensi.
Kerapatannya lebih tinggi, titik lebur lebih tinggi.
Berbilangan oksidasi +2 (bandingkan data energi bebas untuk
reaksi logam kalsium dengan asam menghasilkan Ca + dan Ca2+ )
walaupun energi ionisasi kedua untuk ion alkali tanah lebih tinggi
dari yang pertama.
Kelarutan dalam air relatif lebih sukar, khususnya yang
memiliki anion berbilangan oksidasi -2.

4. Penggunaan Logam Alkali Tanah
a. Berilium (Be)
Paduan tembaga dengan ±2% berilium digunakan untuk membuat pegas,
klip, dan sambungan listrik. Berilium juga digunakan untuk berbagai komponen
reaktor atom karena daya serap radiasinya sangat tinggi.
b. Magnesium (Mg)
Logam magnesium digunakan untuk membuat magnalium (paduan logam
magnesium-aluminium) yang bersifat kuat, ringan, dan tahan korosi. Sehingga
perpaduan ini cocok digunakan untuk komponen pesawat terbang dan sepeda
gunung. Magnesium juga digunakan untuk membuat kembang api dan blitz
karena menghasilkan cahaya sangat terang bila dibakar. Berikut senyawa
magnesium yang sering digunakan yaitu : MgO (magnesida) digunakan untuk
bata keras tahan api, suspensi pekat Mg(OH) 2 (susu magnesida) digunakan
sebagai obat maag untuk menetralkan kelebihan asam lambung (HCl),
MgSO4.7H2O (garam epson) digunakan sebagai obat pencahar.
c. Kalsium (Ca)
CaO (Kapur tohor) digunakan sebagai fluks pada industri baja untuk
mengikat pengotor membentuk terak. CaO juga digunakan untuk mengeringkan
zat, karena bersifat higroskopis. Ca(OH)2 (kapur mati atau slake lime)
menetralkan asam pada berbagai proses industri. CaSO4. 2H2O (gips) digunakan
untuk membentuk gips bakar yang digunakan sebagai pembalut bagi penderita
patah tulang serta untuk membuat cetakan gigi.
d. Stronsium (Sr)

Stronsium digunakan unguk membuat kembang api yang menghasilkan
warna merah terang.
Dengan cara seperti tes nyala logam alkali, diperoleh warna nyala logam
alkali tanah sebagai berikut : Berilium dan magnesium berwarn putih, kalsium
berwana merah, stronsium berwarna merah anggur, dan barium berwarna hijau.

5.Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah
Kemiripan sifat logam alkali tanah disebabkan oleh kecenderungan melepaskan dua
elektron valensi. Oleh karena itu senyawanya mempunyai bilangan oksidasi +2, sehingga
logam alkali tanah diletakkan pada golongan II A. Alkali tanah termasuk logam yang
reaktif, namun Berilium adalah satu-satunya unsur alkali tanah yang kurang reaktif,
bahkan tidak bereaksi dengan air. Logam alkali tanah bersifat pereduksi kuat. Semakin ke
bawah, sifat pereduksi ini semakin kuat. Hal ini ditunjukkan oleh kemampuan bereaksi
dengan air yang semakin meningkat dari Berilium ke Barium. Selain dengan air unsur
logam alkali tanah juga bisa bereaksi dengan Oksigen, Nitrogen, dan Halogen.
a. Reaksi dengan air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat
lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium,
Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin.
Contoh reaksi logam alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut, Ca(s) +
2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
b. Reaksi dengan Oksigen atau udara
Adanya pemanasan yang kuat menyebabkan logam alkali tanah terbakar di udara
membentuk oksida dan nitrida.Logam alkali tanah, kecuali Be dan Mg dengan udara
juga dapat berlangsung, tetapi terjadinya korosi yang berlanjut dapat dihambat karena
lapisan oksida yang terbentuk melekat kuat pada permukaan logam. Dengan
pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada
permukaan logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2) 2Mg(s) + O 2
(g) → 2MgO(s) Ba(s) + O 2(g) (berlebihan) → BaO2(s) Pembakaran Magnesium di
udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan dapat menghasilkan
Magnesium Nitrida (Mg3N2) 4Mg(s) + ½ O2(g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s) Bila
Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH 3 Mg3N2(s) + 6H2O(l)
→ 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
c. Reaksi dengan hidrogen
Adanya pemanasan menyebabkan logam allkali tanah dapat bereaksi dengan
hidrogen membentuk senyawa hidrogen. M(s) + H 2(g)  MH2(s)
d. Reaksi dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan
Alkali Tanah. Contoh, 3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)

e. Reaksi Logam Alkali Tanah Dengan Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk
garam Halida, kecuali Berilium.Lelehan halida dari berilium mempunyai daya hantar
listrik yang buruk .Hal itu menunjukkan bahwa halida berilium bersifat kovalen.Oleh
karena daya polarisasi ion Be2+ terhadap pasangan elektron Halogen kecuali F -, maka
BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain berikatan ion. Contoh,
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)
f. Reaksi dengan Asam dan Basa
Semua logam dan alkali tanah bereaksi dengan asam kuat ( seperti HCL) membentuk
garam dan gas hidrogen.Reaksi makin hebat dari Be ke Ba. M(s) + 2HCL(aq) 
MCl2(aq) + H2(g) Salah satu unsur logam alkali tanah yaitu Be, memiliki sifat
amfoter. Berilium selain dapat bereaksi dengan asam kuat juga dapat bereaksi dengan
basa kuat. Be(s) + 2NaOH (aq) + H 2O(l)  Na2Be(OH)4 + H2 (g) BeO(s) +
2NaOH(aq) + H2O(l)  Na2Be(OH)4(aq) Be(OH)2(s) + 2NaOH(aq)  Na2Be(OH)4(aq)
g. Reaksi dengan belerang
Reaksi logam alkali tanah dengan belerang menghasilkan senyawa sulfida. M(s) +
S(s)  MS (s)